Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL SKRIPSI

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME


PEMBELIAN SEPEDA MOTOR BARU
AKAD MURABAHAH

(Di PT. BPRS Hikmah Wakilah Peunayong Banda Aceh)


Diajukan Oleh:
KHAIRUL MUNAWAR
NIM: 202002011

Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam


Hukum Ekonomi Syariah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TGK CHIEK PANTE KULU


DARUSSALAM, ACEH BESAR
TAHUN AJARAN
2023-2024
KATA PENGANTAR

‫الرِح ْیم‬
َّ ‫الر ْْحَن‬ ِ ‫بِس ِم‬
َّ ‫هللا‬ ْ
Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya kepada kita
semua sehingga kami dapat menyelesaikan proposal penelitian skripsi dengan judul “Tinjauan
Hukum Islam Terhadap Mekanisme Pembelian Sepeda Motor Baru Akad Murabahah.”
Proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada program
Strata-1 di Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam Tgk Chik Pante
Kulu.

Penulis menyadari bahwa proposal skripsi tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Karena pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Lismijar, MA, selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Tgk Chik Pante
Kulu.
2. Ibu Siti Murni, MH selaku dosen pembimbing akademik atas bimbingan, saran, dan
motivasi yang diberikan.

Kami menyadari bahwa proposal penelitian skripsi ini tidak luput dari berbagai
kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan dan perbaikannya
sehingga akhirnya proposal skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan
penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut.

Aceh Besar, 19 November 2023


Penyusun

Khairul Munawar

I
DAFTAR ISI

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga keuangan hari ini telah memperlihatkan perannya yang sangat besar dalam
pengembangan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat industri modern. Dengan berbagai
macam kreativitas produksi saat ini dengan kebutuhan investasi yang membutuhkan modal
besar hampir tidak mungkin terpenuhi tanpa adanya suntikan dana dari lembaga keuangan.
Lembaga keuangan sudah menjadi tumpuan bagi para pengusaha untuk mendapatkan
tambahan modalnya melalui mekanisme kredit atau pembiayaan dan menjadi tumpuan
investasi melalui mekanisme saving, sehingga lembaga keuangan tanpa disadari pun memiliki
peranan yang sangat besar dalam mendistribusikan sumber-sumber daya ekonomi di kalangan
masyarakat.
PT. BPRS Hikmah Wakilah adalah LKMS yang ada di Aceh. LKMS ini adalah salah
satu alternatif peminjaman atau pembiayaan bagi pengusaha, maupun pedagang pasar yang ada
di Aceh. Kehadiran PT. BPRS Hikmah Wakilah sangat mendapatkan apresiasi dari masyarakat
dan juga sangat membantu masyarakat setempat. PT. BPRS Hikmah Wakilah tidak hanya
berorientasi pada kegiatan yang bersifat sosial saja, namun juga sebagai lembaga yang
berorientasi bisnis yang dapat menyalurkan kreditnya kepada masyarakat sebagai tambahan
modal untuk meningkatkan usahanya.1
Selama kehadiran PT. BPRS Hikmah Wakilah di kalangan masyarakat setempat,
LKMS ini berhasil meraih citra sangat bagus. Hal ini terbukti dengan penghargaan Golden
Award yang didapatkan PT. BPRS Hikmah Wakilah dari majalah Infobank dengan predikat
sangat bagus atas kinerja keuangan periode 2012-2016. Penghargaan tingkat Nasional dari
Infobank untuk yang ke 8 kalinya berturutturut dengan predikat “BPR Syariah berkinerja
sangat bagus kinerja keuangan tahun buku 2018 untuk kategori aset 50 sd 100 Milyar Rupiah”
(Analisaaceh.com). Produk unggulan pada PT. BPRS Hikmah Wakilah adalah Pembiayaan
murabahah yang berhasil mendominasi 65% pada tahun 2019, 75% pada tahun 2020, dan 80%
pada tahun 2021. Meskipun LKMS didirikan untuk membantu masyarak
Akad murabahah merupakan produk pembiayaan yang berbasis jual beli (bai’).
Akad murabahah saat ini merupakan produk yang populer dan banyak digunakan oleh
lembaga keuangan syariah terutama perbankan syariah untuk membiayai pembelian barang-
barang konsumen seperti motor, mobil, alat elektronik dan rumah. Selain itu,

1
Suhayati, E., & Anggadini, S. D. (2019). Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

1
akad murabahah juga bisa digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja dan kebutuhan
investasi.
Murabahah berasal dari bahasa Arab, yaitu rabaha, yurabihu, murahabatan yang
berarti untung atau menguntungkan. Kata murabahah juga berasal dari
kata ribhun atau rubhun yang berarti tumbuh, berkembang dan bertambah. Menurut Dewan
Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No. 04/DSN-MUI/IV/2000, yang
dimaksud dengan murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya
kepada
pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba. Menurut
penjelasan Pasal 19 Ayat 1 (d) UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, yang
dimakud dengan akad murabahah adalah akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan
harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai
keuntungan yang disepakati. Berdasarkan definisi di atas dapat dipahami bahwa
akad murabahah merupakan akad jual beli di mana penjual menginformasikan harga beli
kepada pembeli, lalu pembeli membayar harga barang tersebut beserta keuntungan yang
disepakati. Pembayaran dalam akad murabahah ini bisa dibayar dengan cara mencicil.2
Sebagai produk pembiayaan yang membiayai kebutuhan konsumen, pada praktiknya bank
akan membeli barang yang diinginkan oleh nasabah lalu menjual kembali kepada nasabah
dengan keuntungan. Ketika barang tersebut diserahkan oleh bank ke nasabah, maka secara
yuridis barang terebut menjadi milik nasabah. Nasabah boleh membayar harga barang tersebut
secara cicilan (installment) atau sekaligus (lum sump) pada waktu yang telah disepakati. Untuk
menjamin agar nasabah melakukan pembayaran atas piutang/tagihan (recievables)tersebut,
bank dapat meminta jaminan kepada nasabah. Jaminan tersebut dapat berupa agunan barang
maupun penjaminan/penanggungan oleh orang atau korporasi. Dalam hukum Indonesia,
angunan tersebut dapat berupa hak-hak jaminan atas barang seperti hak tanggungan, hipotek,
gadai dan fidusia. Berdasarkan ketentuan KUH Perdata, jaminan yang berupa
penjaminan/penanggungan adalah penjaminan/penanggungan sebagaimana yang diatur dalam
Pasal 1820 sampai dengan Pasal 1850 KUH Perdata. Dalam praktik perbankan biasanya bank
akan mengikat barang yang diperjualbelikan sebagai angunan bagi pelunasan kewajiban
nasabah. Dalam isitilah perbankan, angunan yang berupa barang yang dibiayai dinamakan
dengan angunan pokok.

2
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 102 . (2017). Akuntansi Murabahah.

2
DSN-MUI dalam fatwanya No03/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah membolehkan
bank meminta jaminan kepada nasabah yang dibiayai. Isi fatwa tersebut sebagai berikut:
‘jaminan dalam murabahah dibolehkan agar nasabah serius dengan pesanannya. Bank dapat
meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang dapat dipegang.’ Berdasarkan fatwa
tersebut dapat dipahami bahwa dibolehkannya bank meminta jaminan kepada nasabah untuk
melindungi atau menjamin hak-hak agar tidak dilanggar dan menghindari memakan harta
orang lain dengan cara tidak benar.

Salah satu fasilitas pembiayaan pada PT. BPRS Hikmah Wakilah adalah pembiayaan
murabahah iB yaitu suatu perjanjian pembiayaan berdasarkan sistem jual beli, di mana bank
membiayai kebutuhan investasi nasabah yang kemudian dijual kepadanya dengan harga jual
tertentu yang disepakati yang dituangkan dalam akad pembiayaan. Untuk jumlah nasabah
pembiayaan murabahah iB dari tahun 2015 sampai dengan 2018 kurang lebih 743 nasabah, dan
untuk jumlah nasabah pembiayaan pembelian sepeda motor baru pada bulan Mei 2018
mencapai 32 nasabah.3

Pada PT. BPRS Hikmah Wakilah kantor kas Keutapang produk pembiayaan pembelian
sepeda motor baru menjadi salah satu produk yang diminati oleh masyarakat. Pada saat ini,
peminat masyarakat untuk memiliki sepeda motor baru semakin meningkat. Hal ini
dikarenakan sepeda motor menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Produk pembiayaan ini dapat membantu masyarakat untuk mewujudkan
keinginannya memiliki sepeda motor baru bagi nasabah yang tidak terjangkau untuk membeli
sepeda motor secara kontan (cash). Sebelum memberikan pembiayaan, pihak bank harus
melakukan penilaian analisis terlebih dahulu kepada calon nasabah dan juga penilaian agunan
yang merupakan salah satu unsur jaminan pembiayaan agar bank dapat memperoleh keyakinan
atas kemampuan nasabah dalam mengembalikan utangnya. Apabila penilaian telah dilakukan
dan disetujui maka akan dilanjutkan ke tahap proses akad perjanjian pembiayaan hingga proses
pembelian sepeda motor.

3
Rahardja, P., & Manurung, M. (2004). Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: FE. UI.

3
Uraian yang telah dikemukakan diatas,maka peneliti tertarik untuk menguji dan meneliti
permasalahan tersubut kedalam penulisan skripsi dengan judul “TINJAUAN HUKUM
ISLAM TERHADAP MEKANISME PEMBELIAN SEPEDA MOTOR BARU AKAD
MURABAHAH”

B. Rumusan Masalah

Berdasrakan llatar belakang masasalah yang diuraikan, maka rumusan maslah yang
dikemukakan dalam skripsi ini sebagai berikut.

1. bagaimana akad pembelian sepeda motor dengan menggunakan konsep syariah seperti
murabahah telah memenuhi prinsip-prinsip keuangan Islam di BPRS Hikmah wakilah
peunayong Banda Aceh?

2. Sejauh mana akad pembelian sepeda motor dalam keuangan syariah dapat bersaing
dengan skema pembiayaan konvensional dari segi keunggulan dan kelemahan di BPRS
Hikmah wakilah Peunayong Banda Aceh?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan pembahan penulisan skripsi ini antara lain sebagai berikut

1. Mendalaminya secara teoritis dan praktis untuk memahami aspek hukum dan syariah
yang terlibat dalam transaksi murabahah.

2. Menyelidiki bagaimana akad murabahah diimplementasikan secara khusus dalam


pembelian sepeda motor.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam dari penulisan skripsi ini antara lain sebagai
berikut:

1. Manfaat Teoritis

Menyumbangkan pengetahuan baru dan wawasan untuk pengembangan


produk keuangan syariah, khususnya dalam hal pembelian sepeda motor.

4
2. Manfaat Praktis

Memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat, praktisi


keuangan, dan peneliti terkait konsep murabahah dalam konteks pembelian sepeda
motor.

E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi lapangan (field research) yaitu dengan cara
mencari data secara langsung di lokasi penelitian dengan melihat objek yang diteliti.
Dimana seorang peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program,
proses, kejadian, aktivitas, terhadap satu atau lebih orang.4
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang
bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah-
masalah manusia dan sosial. Peneliti menginterprestasikan bagaimana subjek
memperoleh makna dari lingkungan sekeliling, dan bagaimana makna tersebut
memengaruhi perilaku mereka. Metode ini bersifat deskriptif, menggunakan
analisis, mengacu pada data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan
pendukung, serta menghasilkan suatu teori.
2. Sumber Data
1. Sumber Data Primer
Menurut Husein Umar data primer adalah: “Data primer merupakan data
yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti
hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh
peneliti”.5
2. Sumber Data Sekunder
3. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah
dikumpulkan dan diolah pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi.
Data sekunder ini biasanya sebagai pelengkap data primer.6

4
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods) (Bandung:
Alfabeta, 2018), hlm. 15.
5
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis, (Jakarta: Rajawali, 2019), hlm. 42.
6
Nasution, Metode Research, Cet. IV (Jakarta: Bumi Aksara, 2019), hlm. 39

5
3. Tehnik Pengumpulan Data
Adapun untuk memperoleh data yang dibutuhkan oleh penulis secara
komprehensif, dalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa teknik
berikut:
a. Observasi
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan
pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan
mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.
Dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk mencatat
hal-hal, perilaku, petumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut
berlaku atau sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan cara pengamatan,
data yang langsung mengenai perilaku yang tipikal dari objek dapat dicatat
segera, dan tidak menggantungkan data dari ingatan seseorang.7
b. Wawancara
Wawancara yaitu usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan
sejumlah pertanyaan secara lisan, dalam hal ini penulis akan mewawancarai
pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya
jawab baik secara langsung maupun tidak langsung. Wawancara langsung
dilakukan dengan pihak BPRS Hikmah wakilah peunayong Banda Aceh.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu penulis mengadakan analisa dan data yang
tercantum pada dokumentasi. Metode ini juga digunakan untuk
mengumpulkan data dan informasi yang bersumber dari buku, jurnal, kitab,
artikel dan tulisan-tulisan tertentu. Khususnya yang berkaitan dengan data
penerapan akad murabahah pada BPR Hikmah Wakilah Banda Aceh.
4. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari
berbagai sumber yaitu: wawancara dan telaah observasi. Data tersebut setelah
dibaca, dipelajari, dan ditelaah maka langkah berikutnya adalah mengadakan
reduksi data yang dilakukan dengan

7
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R&D (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 154.

6
jalan membuat rangkuman yang inti, proses dan pertanyaan-
pertanyaan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Analisis data
diperlukan untuk merangkumkan apa yang telah diperoleh, menilai apakah data
tersebut berbasis kenyataan, teliti, dan benar.8
Menurut Patton sebagaimana dikutip Moleong, bahwa analisis data
adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu
pola, kategori dan satuan uraian data.9 Teknik analisis data dengan pendekatan
kualitatif bersifat naratif-kualitatif. Teknik ini digunakan untuk merangkum
data yang dilakukan bertolak dari berbagai data yang terhimpun, dengan
memperhatikan berbagai fakta yang teridentifikasi.10
Proses analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan empat tahap,
yaitu:
a. Tehnik Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, dilakukan pemilahan dan ricek data sesuai
dengan permasalahan, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode
deskriptifkualitatif, dengan menggunakan pola berpikir induktif11, yaitu
penulis melihat kejadian kasuistis di lapangan kemudian digeneralisasikan
dalam bentuk kesimpulan yang bersifat umum.
b. Analisis Data
Analisis data yang penyusun digunakan adalah analisis data kualitatif
yaitu menganalisis data yang terkumpul, setelah itu disimpulkan dengan
menggunakan pendekatan atau cara berpikir induktif, yaitu berpijak dari
pengetahuan yang bersifat umum dan bertitik tolak dari pengetahuan umum,
kemudian ditarik kesimpulan khusus. kemudian penyusun menganalisis
data tersebut dengan menggunakan beberapa teori dan ketentuan umum
yang berlaku menurut hukum Islam.
c. Penyajian Data
Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan atau kata-kata, gambar,
grafik dan tabel. Tujuan sajian data adalah untuk menggabungkan informasi

8
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2019), hlm.
155.
9
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 103.
10
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian..., hlm 156.
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001),
hal.35

7
sehingga dapat menggambarkan keadaan yang terjadi. Dalam hal ini, agar
peneliti tidak kesulitan dalam penguasaan informasi baik secara keseluruhan
atau bagian-bagian tertentu dari hasil penelitian, maka peneliti harus
membuat naratif untuk memudahkan penguasaan informasi atau data
tersebut. Dengan demikian peneliti dapat tetap menguasai data dan tidak
tenggelam dalam kesimpulan informasi yang dapat membosankan. Hal ini
dilakukan karena data yang terpencar-pencar dan kurang tersusun dengan
baik dapat mempengaruhi peneliti dalam bertindak secara ceroboh dan
mengambil kesimpulan yang memihak, tersekat-sekat dan tidak mendasar.
Untuk display data harus disadari sebagai bagian dalam analisis data.12
d. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan selama proses penelitian berlangsung


seperti halnya proses reduksi data, setelah data terkumpul cukup memadai
maka selanjutnya diambil kesimpulan sementara, dan setelah data benar-
benar lengkap maka diambil kesimpulan akhir.13
F.Kajian Kepustakaan
Tinjaun pustaka merupakan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh para
peneliti terdahulu itu. Selain itu, penelitian terdahuku juga dapat dijadikan referensi atau
ajuan bagi penulis unruk melakaukan penelitian yang saling terkait.
Diantara penelitian terdahulu yang terkait dengan masalah penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Anis Tamami, ”Analisis Praktek Jual Beli Murabahah di BNI Syari‟ah Jepara”.24
Dalam praktek murabahah di BNI Syari‟ah Jepara menggunakan jaminan sebagai syarat
utama dalam pembiayaannya dengan ketentuan pembiayaan yang dikeluarkan bank
sebesar 75% dari jaminan yang diberikan nasabah. Hal ini tidak sepenuhnya sesuai
dengan ketentuan syari‟ah yang diterapkan dalam perbankan syari‟ah. Karena dalam
syari‟ah diasumsikan lebih mengutamakan kelayakan usaha, tetapi dalam prakteknya
jaminan dari nasabah yang digunakan sebagai syarat utama sehingga orang tidak
mempunyai kesempatan. Pertimbangan lain jika jaminan masih digunakan sebagai syarat
dalam jual beli murabahah maka tidak ada perbedaaan dengan bank konvensional.

12
Arianti, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Raja Grafindo Persada 2003), hlm.
202.
13
Sanapiah Faisal, Pengumpulan dan Analisis Data dalam Penelitian Kualitati, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada 2003), hlm. 8-9.

8
Persamaan skripsi ini yaitu membahas murabahah, tetapi peneliti sebelumnya
menggunakan jaminan sebagai syarat utama dalam pembiayaannya. Sedangkan
perbedaannya di sini peneliti membahas tentang murabahah dan wakalah dalam satu
transaksi.

2. Ahmad Irfan, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek wakalah di Bank Syari‟ah
Mandiri (BSM) Pekalongan”.25 Dalam skripsinya ini Irfan menjelaskan tentang bentuk
wakalah yang ada di Bank Syari‟ah Mandiri Pekalongan. Dari berbagai macam bentuk
wakalah yang ada di perbankan syari‟ah, di BSM Pekalongan hanya bentuk transfer uang
saja, jasa transfer yang dilakukan tidak bertentangan dengan hukum Islam, karena dalam
hal ini 24Anis Tamami, “Analisis Praktek Jual Beli Murabahah di BNI Syari‟ah Jepara”,
dalam library.walisongo.ac.id/digilib/download. Diakses pada tanggal 23 Juni 2015 25
Ahmad Irfan, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Wakalah di Bank Syari‟ah
Mandiri (BSM) Pekalongan”, dalam library.walisongo.ac.id/digilib/download. Diakses
pada tanggal 23 Juni 2015 28 berlaku akad ijarah (perburuhan) dimana wakil sebagai ajir
sedangkan muwakil sebagai musta‟jir, dengan demikian pada prinsipnya wakalah
merupakan sebuah akad, maka muwakil dan wakil harus memenuhi persyaratan
kecakapan bertindak secara sempurna. Perbedaan dengan peneliti sebelumnya ini hanya
membahas tentang bentuk wakalah, sedangkan peneliti di sini membahas tentang akad
murabahah dan wakalah dalam satu transaksi. Persamaanya yaitu membahas tentang
akad wakalah.

3. Ravikha Naeda, “Akad Wakalah pada Pembiayaan Murabahah Ravikha Naeda, “Akad
Wakalah pada Pembiayaan Murabahah” penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akad
wakalah pada pembiayaan murabahah di Bank Pembangunan Daerah Syariah
Yogyakarta.26 Rumusan masalah yang diajukan yaitu: Bagaimana akad wakalah pada
pembiayaan murabahah di Bank Pembangunan Daerah Syariah Yogyakarta, dan
bagaimanakah kedudukan musytari wakalah pada pembiayaan murabahah di Bank
Pembangunan Daerah Syariah Yogyakarta. Penelitian ini termasuk tipologi penelitian
hukum normatif. Data penelitian dikumpulkan dengan cara studi pustaka dan wawancara
dengan pimpinan Bank Pembangunan Daerah Syariah Yogyakarta. Analisis dilakukan
dengan pendekatan pendekatan yuridis normatif, yaitu metode yang meninjau objek
penelitian dengan menitikberatkan pada segi-segi hukum atau perundang-undangan yang
berlaku. Hasil analisisnya belum sesuai dengan segi hukum atau perundang-undangan
yang berlaku. Perbedaanya pada skripsi ini yaitu penulis ingin mengetahui

9
G.Sistematika Pembahasan

Laporan hasil penelitian ini dituangkan dalam bentuk karya tulis skripsi dengan sistematika
penulisan seperti dibawah ini:
Bab pertama, yang berisi tentang pendahuluan untuk menghantarkan skripsi
secara keseluruhan, pendahuluan ini terdiri dari penegasan judul, latar belakang masalah,
fokus dan sub-fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
kajian penelitian terdahulu yang relevan, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab kedua, untuk menghantarkan pada permasalahan Tujuan Hukum Islam Terhadap
Mekanisme Pembelian Sepeda motor Baru Akad Murabahah

Bab ketiga, gambaran umum lokasi BPRS Hikmah Wakilah

Bab keempat, membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan

Bab kelima, memaparkan penutup dan kesimpulan dari hasil penelitian. Dalam hal ini
penulis akan menyimpulkan sebagai inti dari keseluruhan isi dan juga akan diungkapkan
beberapa saran yang diperlukan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Suhayati, E., & Anggadini, S. D. (2019). Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 102 . (2017). Akuntansi Murabahah.

Rahardja, P., & Manurung, M. (2004). Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: FE. UI.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods)


(Bandung: Alfabeta, 2018), hlm. 15.

Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis, (Jakarta: Rajawali, 2019), hlm. 42.

Nasution, Metode Research, Cet. IV (Jakarta: Bumi Aksara, 2019), hlm. 39

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R&D (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm.
154.

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya,


2019), hlm. 155.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005),


hlm. 103

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian..., hlm 156

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta,
2001), hal.35
Arianti, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Raja Grafindo Persada 2003),
hlm. 202.

Sanapiah Faisal, Pengumpulan dan Analisis Data dalam Penelitian Kualitati, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada 2003), hlm. 8-9.

11

Anda mungkin juga menyukai