1. Eksperimen Mengenai Derajat Ionisasi Larutan Elektrolit Tujuan eksperimen : Untuk menilai apakah suatu senyawa membentuk larutan elektrolit dan mencapai derajat ionisasi tertinggi. Larutan garam (NaCl) atau larutan Natrium Klorida, alasan pemilihan - NaCl merupakan senyawa yang terbentuk dari ion Natrium (Na+) dan ion Klorida (Cl-) yang secara umum memiliki derajat inisasi tinggi karena mereka terurai sepenuhnya dalam larutan - Natrium Klorida termasuk elektrolit kuat - Natrium Klorida memiliki kemampuan pelarutan yang baik Konsentrasi optimal : semakin jenuh larutan garam (NaCl) semakin tinggi derajat ionisasinya. Untuk menentukan konsentrasi jenuh, tuangkan garam sebanyakmungkin kedalam air kemudian saring dan lihat berapa banyak garam yang terlarut sebelum mengendap. Factor suhu : semakin tinggi suhu pelarut (air) semakin meningkat pelarutan garam dan juga meningkatkan laju ionisasi Eksperimen : Siapkan larutan garam (NaCl) dengan konsentrasi yang sama dengan suhu yang berbeda, 1 larutan menggunakan air mendidih dan1 larutan menggunakan air biasa Siapkan larutan gula dan air sebagai perbandingan Siapkan baterai , kabel , lampu kecil , dan elektroda Sambung kabel pada lampu dan ujung satunya pada elektroda 1 Ambil kabel lagi dan sambung pada elektroda 2 Masing masing kabel tadi sambung pada baterai Masukkan elektroda ke dalam larutan secara berurutan Lihat bagaimana nyala lampu dan apakah pada elektroda terdapat gelembung Ukur derajat ionisasi dengan menggunakan pengukuran konduktivitas listrik. Anda dapat menggunakan alat pengukur konduktivitas atau multimeter Catat hasilnya dan bandingkan
2. Aplikasi Reaksi Redoks dalam Energi Terbarukan
Aplikasi reaksi redoks dalam bidang energi terbarukan sangat penting karena banyak proses di dalam teknologi energi terbarukan melibatkan perubahan oksidasi-reduksi (redoks). Contoh apliksai redoks pada energy terbarukan : - Baterai daur ulang, seperti baterai lithium-ion, melibatkan reaksi redoks ketika baterai diisi ulang. ion-ion positif (kation) dan ion-ion negatif (anion) mengalami reaksi redoks saat kembali ke elektroda mereka - Sel surya mengubah energi matahari menjadi energi listrik melalui proses fotolistrik yang melibatkan reaksi redoks Prinsip reaksi redoks : Kata "redoks" berasal dari penggabungan kata reduksi (reduction) dan oksidasi (oxidation). - Oksidasi Merupakan kehilangan elektron oleh suatu zat - Reduksi Merupakan penambahan elektron oleh suatu zat Energi dapat dihasilkan atau disimpan melalui reaksi redoks dalam beberapa cara - Dalam sel bahan bakar atau baterai, reaksi redoks menghasilkan aliran elektron yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik - Pembentukan dan pemecahan molekul seperti elektrolisis air Prinsip redoks pada baterai terbarukan - Dalam baterai, terdapat dua elektroda (anode dan katode) terpisah oleh elektrolit. Selama pengisian baterai, reaksi redoks terjadi di antode dan katode, dan elektron dipindahkan melalui luar sirkuit. - Saat pengisian : Elektron dipindahkan dari anode ke katode, dan ion positif (kation) bergerak melalui elektrolit - Saat pemakaian : Selama penggunaan baterai, reaksi redoks terjadi kembali, dan elektron bergerak dari katode ke anode melalui sirkuit eksternal Efisiensi pada baterai - Efisiensi pengisian dan penggunaan energi tergantung pada seberapa baik baterai dapat menyimpan dan melepaskan energi selama siklus reaksi redoks - Kehilangan energi dapat terjadi sebagai panas selama siklus pengisian dan penggunaan baterai, yang dapat mengurangi efisiensi total Efisiensi pada sel bahan bakar - Sel bahan bakar mengkonversi energi kimia langsung menjadi energi listrik melalui reaksi redoks, yang dapat meningkatkan efisiensi dibandingkan dengan pembangkit listrik konvensional - Efisiensi sel bahan bakar tergantung pada sejumlah faktor, termasuk jenis sel bahan bakar, efisiensi elektrokatalis, dan kondisi operasional. Elektrolit berfungsi sebagai media konduktif untuk ion di antara elektroda positif dan negatif, dan pemilihan yang tepat dapat mempengaruhi efisiensi, keberlanjutan, dan kinerja keseluruhan.beberapa aspek yang perlu diperhatikan : - Tipe elektrolit - Kemampuan konduktifitas - Stabilitas kimia - Temperature operasional