Anda di halaman 1dari 3

Nama : Farcha Faalih Ardiansyah

Kelas / Prodi : 1B / Teknik Elektro

NIM : 23660023

UTS KIMIA TEKNIK


1. Eksperimen Mengenai Derajat Ionisasi Larutan Elektrolit
 Tujuan eksperimen : Untuk menilai apakah suatu senyawa membentuk larutan
elektrolit dan mencapai derajat ionisasi tertinggi.
 Larutan garam (NaCl) atau larutan Natrium Klorida, alasan pemilihan
- NaCl merupakan senyawa yang terbentuk dari ion Natrium (Na+) dan ion
Klorida (Cl-) yang secara umum memiliki derajat inisasi tinggi karena mereka
terurai sepenuhnya dalam larutan
- Natrium Klorida termasuk elektrolit kuat
- Natrium Klorida memiliki kemampuan pelarutan yang baik
 Konsentrasi optimal : semakin jenuh larutan garam (NaCl) semakin tinggi derajat
ionisasinya. Untuk menentukan konsentrasi jenuh, tuangkan garam
sebanyakmungkin kedalam air kemudian saring dan lihat berapa banyak garam
yang terlarut sebelum mengendap.
 Factor suhu : semakin tinggi suhu pelarut (air) semakin meningkat pelarutan
garam dan juga meningkatkan laju ionisasi
 Eksperimen :
 Siapkan larutan garam (NaCl) dengan konsentrasi yang sama dengan suhu
yang berbeda, 1 larutan menggunakan air mendidih dan1 larutan
menggunakan air biasa
 Siapkan larutan gula dan air sebagai perbandingan
 Siapkan baterai , kabel , lampu kecil , dan elektroda
 Sambung kabel pada lampu dan ujung satunya pada elektroda 1
 Ambil kabel lagi dan sambung pada elektroda 2
 Masing masing kabel tadi sambung pada baterai
 Masukkan elektroda ke dalam larutan secara berurutan
 Lihat bagaimana nyala lampu dan apakah pada elektroda terdapat
gelembung
 Ukur derajat ionisasi dengan menggunakan pengukuran konduktivitas
listrik. Anda dapat menggunakan alat pengukur konduktivitas atau
multimeter
 Catat hasilnya dan bandingkan

2. Aplikasi Reaksi Redoks dalam Energi Terbarukan


 Aplikasi reaksi redoks dalam bidang energi terbarukan sangat penting karena
banyak proses di dalam teknologi energi terbarukan melibatkan perubahan
oksidasi-reduksi (redoks). Contoh apliksai redoks pada energy terbarukan :
- Baterai daur ulang, seperti baterai lithium-ion, melibatkan reaksi redoks ketika
baterai diisi ulang. ion-ion positif (kation) dan ion-ion negatif (anion)
mengalami reaksi redoks saat kembali ke elektroda mereka
- Sel surya mengubah energi matahari menjadi energi listrik melalui proses
fotolistrik yang melibatkan reaksi redoks
 Prinsip reaksi redoks : Kata "redoks" berasal dari penggabungan kata reduksi
(reduction) dan oksidasi (oxidation).
- Oksidasi Merupakan kehilangan elektron oleh suatu zat
- Reduksi Merupakan penambahan elektron oleh suatu zat
Energi dapat dihasilkan atau disimpan melalui reaksi redoks dalam beberapa
cara
- Dalam sel bahan bakar atau baterai, reaksi redoks menghasilkan aliran
elektron yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik
- Pembentukan dan pemecahan molekul seperti elektrolisis air
 Prinsip redoks pada baterai terbarukan
- Dalam baterai, terdapat dua elektroda (anode dan katode) terpisah oleh
elektrolit. Selama pengisian baterai, reaksi redoks terjadi di antode dan
katode, dan elektron dipindahkan melalui luar sirkuit.
- Saat pengisian : Elektron dipindahkan dari anode ke katode, dan ion positif
(kation) bergerak melalui elektrolit
- Saat pemakaian : Selama penggunaan baterai, reaksi redoks terjadi kembali,
dan elektron bergerak dari katode ke anode melalui sirkuit eksternal
 Efisiensi pada baterai
- Efisiensi pengisian dan penggunaan energi tergantung pada seberapa baik
baterai dapat menyimpan dan melepaskan energi selama siklus reaksi redoks
- Kehilangan energi dapat terjadi sebagai panas selama siklus pengisian dan
penggunaan baterai, yang dapat mengurangi efisiensi total
 Efisiensi pada sel bahan bakar
- Sel bahan bakar mengkonversi energi kimia langsung menjadi energi listrik
melalui reaksi redoks, yang dapat meningkatkan efisiensi dibandingkan
dengan pembangkit listrik konvensional
- Efisiensi sel bahan bakar tergantung pada sejumlah faktor, termasuk jenis sel
bahan bakar, efisiensi elektrokatalis, dan kondisi operasional.
 Elektrolit berfungsi sebagai media konduktif untuk ion di antara elektroda positif
dan negatif, dan pemilihan yang tepat dapat mempengaruhi efisiensi,
keberlanjutan, dan kinerja keseluruhan.beberapa aspek yang perlu diperhatikan :
- Tipe elektrolit
- Kemampuan konduktifitas
- Stabilitas kimia
- Temperature operasional

Anda mungkin juga menyukai