Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ANALISIS STRATEGI BOEING COMPANY

Mata Kuliah: Manajemen Strategi


Dosen Pengambpu: Nonik Kusuma Ningrum, S.E., M.Sc

Oleh:
KSATRIA TAHTA PRAMUDYA
2021008276
4A6

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2023
PENDAHULUAN

The Boeing Company adalah perusahaan multinasional yang merancang,


memproduksi dan menjual pesawat terbang,peswat rotor, roket dan satelit. Boeing
merupakan salah satu produsen aviasi raksasa di seluruh dunia. Boeing dikenal
dengan produsen pesawat yang canggih dan kaya akan inovasi.
Boeing telah menjadi produsen utama dari jetliners komersial lebih dari 40
tahun. Dengan merger antara Boeing dan McDonnell Douglas pada tahun 1997,
Kepemimpinan Boeing di jet komersial, bergabung dengan silsilah pesawat
Douglas, memberikan warisan 70 tahun kepemimpinan dalam penerbangan
komersial. Saat ini, produk komersial utama adalah keluarga 737, 747, 767 dan
777 dari pesawat dan Boeing Business Jet. Upaya pengembangan produk baru
difokuskan pada Boeing 787 Dreamliner, dan 747-8. Perusahaan ini memiliki
hampir 12.000 jetliners komersial dalam pelayanan di seluruh dunia, yang kira-
kira 75% dari armada dunia.

Terkait dengan turunnya tingkat kepercayaan masyarakat dengan Boeing


Company dikarenakan rentetan kecelakan pesawat dan jatuhnya peswat membuat
nilai saham Boeing Company turun dratis dan biaya energi yang akan semakin
mahal, menurunkan revenue Boeing hingga kasus pandemi CoVid-19 sangat
berpengaruh pada keuangan perusahaan. Boeing berusaha untuk menciptakan dan
membuat pesawat yang semakin hemat energi, hemat biaya, dan berbiaya
perawatan yang murah. Produknya yang inovatif sangat ditonjolkan untuk
mendukung pemasaran Boeing Company agar terus menjadi pelopor di dunia
penerbangan dunia, dan mengembalikan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
Boeing.
PEMBAHASAN

Visi Perusahaan Boeing Company


“Banyak orang bekerja bersama sebagai perusahaan global untuk kepemimpinan
perusahaan penerbangan. Bagaimana kita bisa mencapainya”

Misi Perusahaan Boeing Company


1. Connect
Boeing telah mengembangkan pengaruhnya dengan cepat dan
menciptakan koneksi baru secara global. Dari 2014 hingga 2018, Boeing
mengirimkan antara 600 hingga 800 pesawat per tahun ke maskapai penerbangan
secara global, pesawat jet yang beroperasi di seluruh dunia. Boeing
menghubungkan jutaan profesional, keluarga, dan turis ke tujuan mereka setiap
tahun.

2. Protect
Boeing berusaha melindungi masyarakat, lingkungan, semua penumpang,
warisannya, dan kepemimpinan pasar. Misalnya, Southwest hanya menerbangkan
pesawat Boeing selama lebih dari 50 tahun dan telah mengoperasikan lebih dari
1050 Boeing 737

3. Explore
Sejak didirikan, Boeing telah mengeksplorasi strategi dan teknologi
inovatif untuk membawa industri kedirgantaraan ke tingkat berikutnya. Ini secara
proaktif mengeksplorasi aliansi strategis dan kolaborasi dengan yang terbaik
secara global. Misalnya, Boeing mengadakan kemitraan senilai $117 juta dengan
Saab untuk memproduksi T-7A Red Hawk untuk militer AS.

4. Inovate
Boeing adalah salah satu perusahaan paling inovatif di dunia. Ini
berinvestasi dan bermitra dengan universitas untuk membangun saluran bakat
yang kuat untuk mendorong masa depan kedirgantaraan.
Tujuan Perusahaan Boeing Company
1. Menyediakan berbagai layanan dukungan maskapai penerbangan militer dan
komersial
2. Dikarena kan Boeing mempekerjakan lebih dari 170.000 orang di seluruh
Amerika Serikat dan di 70 negara, hal ini menunjukkan keberagaman, bakat
dan inovasi dari tenaga kerja Boeing yang berada di mana saja.
3. Menghargai keterampilan, kekuatan dan perspektif tim mereka yang beragam
untuk menumbuhkan kerja partisipatif yang memungkinkan orang untuk
terlibat dalam membuat keputusan tentang pekerjaan mereka yang memajukan
tujuan bisnis umat manusia.

SWOT PERUSAHAAN BOEING COMPANY


 INTERNAL (RBV)
a. Strength (kekuatan)
 Sejak perusahaan memiliki cabang untuk penerbangan luar
angkasa, pangsa pasarmnya sangat besar
 Perusahaan memproduksinya dengan keterampilan inovatif yang
bagus.
 Perusahaan memiliki hubungan yang kuat dengan pemasok
internasional dan lokal
b. Weaknesses (Kelemahan)
 Desain perusahaan yang paling tidak aman adalah 737 max, yang
pernah jatuh dua kali di laut jawa pada tahun2019
 Perusahaan sangat bergantung pada outsourcing
 Perusahaan memiliki ketergantungan besar pada kontrak dan
pemerintah AS.

 EKSTERNAL (SCP)
c. Opportunity (peluang)
 Dapat menurunkan biaya peluncuran produk dengan bantuan pihak
ketiga sembari melihat tren yang ada di pasar.
 Perusahaan telah menjadi kontraktor utama pemerintah AS.
 Tuntutan teknologi satelit sangat membantu mereka meningkatkan
layanan cepat.
 Pesawat ini ramah lingkungan dan juga bebas polusi.

d. Threat (ancaman)
 Default di 737 Max tetap menjadi ketakutan pelanggan.
 Serangan teroris 9/11 berdampak buruk pada masyarakat
 Persaingan ketat antara Airbus (UE) dan Boeing (AS) telah
menjadi pahit dan kompleks
STRATEGIC CHOICES
CORPORATE STRATEGY
a. Vertical Integration
Boeing Company telah mengadopsi strategi Vertical Integration
dengan mengambil kendali atas sistem produksi mereka sendiri. Mereka
mengontrol banyak tahap produksi pesawat, dari desain hingga produksi
dan pemasaran, dan bahkan pengiriman produk ke pelanggan mereka. Hal
ini memungkinkan Boeing untuk mengurangi ketergantungan pada
pemasok eksternal dan memaksimalkan efisiensi produksi, yang pada
gilirannya dapat meningkatkan profitabilitas. Vertical Integration juga
memungkinkan Boeing untuk mengendalikan kualitas produk mereka
dengan lebih baik, karena mereka dapat memantau setiap tahap produksi
secara langsung. Hal ini penting dalam industri penerbangan di mana
keselamatan adalah faktor utama yang mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen.

b. Diversification
Boeing Company secara luas telah menerapkan strategi diversifikasi,
yaitu memperluas lini produk dan layanan mereka ke berbagai bidang
usaha yang berkaitan dengan industri penerbangan, seperti produksi,
perbaikan, dan pemeliharaan pesawat, manajemen logistik dan
transformasi digital. Diversifikasi ini memungkinkan Boeing untuk
memperkuat portofolio mereka dan meningkatkan profitabilitas bisnis
mereka. Dalam hal ini, Boeing tidak hanya menghasilkan pesawat, tetapi
juga layanan perbaikan dan pemeliharaan pesawat.
Selain itu, strategi Diversifikasi ini juga memungkinkan terjadinya
sinergi antara berbagai unit bisnis mereka yang dapat meningkatkan
keuntungan dan efisiensi dalam operasi. Namun, strategi diversifikasi juga
memiliki risiko yang sama besar dengan manfaatnya, terutama jika
perusahaan gagal membangun sinergi antara berbagai unit bisnis mereka,
ini dapat mempengaruhi kinerja mereka secara keseluruhan.
Oleh karena itu, manajemen perusahaan harus melakukan diversifikasi
dengan hati-hati dan memastikan adanya sinergi antara berbagai unit bisnis
mereka.
Secara keseluruhan, Vertical Integration dan diversifikasi adalah
strategi yang penting bagi kelangsungan hidup bisnis di industri
penerbangan, terutama pada perusahaan sebesar Boeing. Strategi Vertical
Integration memungkinkan Boeing untuk memperkuat kendali mereka atas
proses produksi dan memaksimalkan efisiensi produksi, sementara strategi
Diversifikasi memungkinkan Boeing untuk mengembangkan portofolio
bisnis secara luas dan meningkatkan profitabilitas.

c. Merger
Merger dengan McDonnell Douglas pada tahun 1997: Melalui merger ini,
Boeing berhasil mengkonsolidasikan posisinya sebagai pemain dominan
dalam industri penerbangan dengan memperkuat portofolionya dengan
model pesawat MD-80 dan MD-90. Selain itu, merger ini juga membawa
keuntungan seperti skala ekonomi yang lebih besar untuk perusahaan,
serta pengembangan teknologi dan biaya overhead yang lebih rendah.
d. Akuisisi
1. Akuisisi Jeppesen Sanderson pada tahun 2000: Dengan mengakuisisi
perusahaan navigasi udara ini, Boeing memperluas usahanya dan
mendapatkan akses ke teknologi komputer dan pemetaan otomatis yang
membantu meningkatkan efisiensi operasi dalam penerbangan.
2. Akuisisi Conquest Inc. pada tahun 2003: Dalam strategi untuk
memperluas kemampuan ruang lingkup, Boeing mengakuisisi
perusahaan software simulasi penerbangan ini. Dengan demikian,
perusahaan dapat menawarkan solusi yang lebih lengkap kepada
pelanggannya dan meningkatkan keunggulan kompetitifnya.
3. Akuisisi Digital Receiver Technology pada tahun 2008: Melalui
akuisisi ini, Boeing dapat mengembangkan kemampuan teknologi
elektronika untuk aplikasi pertahanan nasional dan memperluas
portofolionya ke sektor pertahanan.
4. Akuisisi Aurora Flight Sciences pada tahun 2017: Melalui akuisisi
yang relatif baru ini, Boeing mengejar teknologi drone dan UAV yang
dapat memberikan solusi inovatif untuk pelanggan di berbagai industri
mulai dari pertahanan hingga transportasi
e. Strategic Alliance
Boeing Company terlibat dalam sejumlah aliansi strategis di seluruh dunia.
Beberapa contoh strategi aliansi mereka adalah:
 Aliansi dengan Safran: Pada tahun 2018, Boeing melakukan aliansi
strategis dengan Safran, perusahaan teknologi kedirgantaraan di Prancis.
Alhasil, mereka menggabungkan keahlian mereka di bidang desain dan
produksi komponen mesin pesawat yang lebih canggih, yang mampu
meningkatkan efisiensi dan daya tahan pada pesawat Boeing.
 Aliansi dengan Embraer: Pada tahun 2018, Boeing menjalin aliansi
strategis dengan produsen pesawat Brazil, Embraer, untuk membentuk
sebuah perusahaan patungan. Aliansi ini bertujuan memperluas
kemampuan Boeing di sektor pesawat regional dan memberikan
persaingan yang lebih besar di pasar global.
 Aliansi dengan Mitsubishi Heavy Industries (MHI): Pada tahun 2019,
Boeing mengumumkan aliansi strategis dengan MHI untuk
mengembangkan komponen pesawat. Aliansi ini bertujuan meningkatkan
daya saing di pasar global, dengan fokus pada pengembangan teknologi
aerostruktur yang lebih ringan dan lebih kuat, serta pengurangan biaya
pembuatan pesawat.

f. Internasional Strategies
 Ekspansi Bisnis ke Pasar Internasional: Boeing telah mengembangkan
jangkauan geografis bisnis melalui ekspansi ke pasar internasional.
Mereka dapat berhasil membangun hubungan dalam negosiasi dengan
pemerintah dan negara di wilayah Asia, Timur Tengah, dan Amerika
Selatan. Dalam pengembangan bisnis internasional, Boeing telah dapat
memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman secara lokalisasi untuk
memenuhi kebutuhan spesifik pasar setempat.
 Diversifikasi Produk: Boeing terus meningkatkan penjualan produk
mereka ke pasar internasional melalui diversifikasi pesawat dan layanan
mereka. Boeing terus berinovasi dan memperkenalkan produk terbaru
melalui teknologi canggih, termasuk pesawat terbesar mereka, Boeing
787 Dreamliner, yang diperkenalkan pada tahun 2011.
 Mengembangkan Pasar di Asia: Boeing terus melakukan ekspansi ke
pasar Asia, di antaranya dengan menandatangani perjanjian penjualan jet
dengan maskapai China serta berupaya memperluas pangsa pasar di India
melalui investasi dalam pengembangan produk dan layanan. Perusahaan
ini juga aktif dalam berinvestasi dalam kegiatan penelitian dan
pengembangan di negara-negara Asia, termasuk di Tiongkok dan Jepang.

BUSINESS STRATEGY
a. Differentiation
Diferensiasi adalah suatu strategi yang bisa memelihara loyalitas
konsumen dimana dengan menggunakan strategi diferensiasi, konsumen
mendapat nilai lebih tinggi apabila dibandingkan dengan produk yang
lainnya. Menurut Kotler (2009), keunggulan bersaing sebuah produsen
salah satunya dengan memberikan perbedaan (differentition) tawaran
produsen yang akan memberikan nilai lebih kepada konsumen daripada
apa yang telah ditawarkan oleh pesaing.
Memodifikasi atau menerapkan strategi bersaing yang tepat akan
menghasilkan suatu keunggulan bersaing serta kinerja pemasaran yang
baik yang selalu diharapkan setiap Perusahaan untuk mencapai suatu
keuntungan dalam hal ini Boeing Company
Boing Company sebagai perusahaan global, telah menjadi supplyer
pesawat di seluruh dunia baik eropa, amerika, hingga asia. Strategi
Boeing memiliki keunikan baik dari perspektif perancangan mesin
maupun global. tim perusahaan penerbangan dari seluruh dunia
mengembangkan pesawat Boeing. Teknologi baru, rancangan baru, proses
manufaktur baru, dan peran serta pemasok dari seluruh dunia membantu
Boeing dan mitranya mencapai keberhasilan luar biasa dari segi
perancangan, manufaktur, dan operasi pada tingkat yang belum pernah
tercapai sebelumnya. Berbagai varietas jenis layanan yang dilakukan
Boeing Company mendukung keberhasilan perusahaan untuk memasarkan
peroduknya. Berikut ini beberapa strategi diferensiasi yang dilakukan oleh
Boeing Company:
1. Diferensiasi Produk
Boeing dikenal sebagai perusahaan pembuat pesawat yang irit
bahan bakar dan efisiensi mesin yang bagus, tetapi tidaktertutup
bahwa inovasi Boeing hanya ada pada pesawat, karena dalam
operasionalnya, boeing memiliki 5 fokus divisi utama, yaitu Boeing
Commercial Airplanes (BCA); Boeing Defense,

Space&Security(BDS);Engineering,Operation&Technology;Boeing
Capital; dan Boeing Shared Services Group. Setiap divisi memiliki
fokus masing masing, contohnya di dalam divisi Comercial Airplanes,
boeing memproduksi berbagai macam pesawat untuk maskapai
komersil dengan size yang beragam, dan di divisi BDS berfokus pada
penerbangan luar angkasa.
2. Difernsiasi layanan
Dengan besarnya skala perusaan boeing, setiap layanan yang
mereka berikan memiliki impact yang besar terhadap kepuasaan
customer atau masyarakat, hal ini telah dipikirkan Boeing Company
dengan memberikan layanan After Sales yang dapat di akses customer
24/7. setiap kendala yang dihadapi customer, Boeing sudah
mempersiapkan segala keperluannya, dari pelayanan customer servisce
yang selalu tersedia, hingga technical expert yang siap membantu dan
mendukung operasional agar optimal dan lancar. Tidak hanya layanan
kepada cutomer, boeing sangat memperhatikan pelayanannya kepada
karyawannya juga dengan menyediakan Field Service yang ada di
seluruh dunia.
3. Diferensiasi Citra
Berpengalaman dalam pembuatan pesawat dan dalam bidang
pertahanan selama puluhan tahun, Boeing memiliki visi, "Banyak
orang bekerja bersama sebagai perusahaan global untuk
kepemimpinan perusahaan penerbangan. Dari visi ini, Boeing
berkomitmen untuk memimpin industri kedirgantaraan dunia yang
memiliki kemajuan, perkembangan, keunggulan, serta manajemen
yang baik untuk mengetahui, memahami, mengantisipasi dan
merespon kebutuhan pelanggan. Visi Boeing Company yang maju dan
optimis, meningkatkan image public yang sangat kuat, untuk
mendukung misi mereka membuat inovasi penerbangan yang efektif
dan efisien.
b. Cost Leadership
Apa yang dimaksud dengan cost leadership? Cost
leadership atau ‘kepemimpinan biaya’, mengutip The Economic Times,
adalah istilah yang digunakan ketika sebuah perusahaan memproyeksikan
dirinya sebagai produsen barang atau jasa termurah di antara produsen
sejenis.
Strategi Cost Leadership dapat membuat perusahaan memperoleh
keuntungan yang lebih besar dikarenakan perusahaan dapat menekan biaya
produksi sehingga harga dapat bersaing dan laba perusahaan dapat
meningkat. Dengan demikian kinerja perusahaan menjadi lebih baik
Cost leadership juga dapat diterapkan dengan, melakukan
1. pengendalian biaya dengan ketat;
2. mengurangi biaya di pos seperti, layanan, tenaga penjual, iklan, dan sejenisnya;
3. investasi di bidang teknologi; dan
4. perbanyak bahan baku produksi.
Boeing Company merupakan perusahaan multinasional yang merancang,
memproduksi, dan menjual pesawat terbang, pesawat rotor, roket dan satelit
kepada ragam maskapai penerbangan di berbagai negara adalah sebuah
perusahaan pembuat pesawat dan aeroangkasa, bermarkas di Chicago, Illinois.
Pada perkembangannya Boeing Company mengalami pasang surut dalam
menjalani bisnisnya, tapi di sisi lain Boeing Company juga memiliki peran yang
penting di dunia Penerbangan dunia. Boeing sebagai perusahaan pembuat pesawat
yang dikenal atas inovasi dan kreatifitasnya, salah satu cara boeing mencapai
keunggulan biaya adalah dengan berinvestasi besar besaran pada teknologi dan
inovasi untuk meningkatkan efisiensi yang dapat mengurangi biaya.
 Pengendalian biaya yang ketat
Salah satu cara Boeing Company dalam melakukan pengendalian biaya
adalah membuat keputusan untuk memangkas jumlah pekerjannya guna untuk
menyederhanakan struktur perusahaan dan memfokuskan lebih banyak sumber
daya ke dalam manufaktur dan pengembangan produk. Pengurangan karyawan ini
salah satu dampak dari krisis pandemi COVID-19.
 Investasi di bidang tekhnologi
Persaingan bisnis penerbangan internasional menuntut Boeing Company
untuk bergerak secara cepat, inovasi banyak dilakukakan oleh boeing di bidang
teknologi. Boeing Company sangat kreativ dalam mengembangkan teknologinya,
contohnya dalam pengembangan sistem keamanan pesawat, Boeing berkolaborasi
dengan Microsoft untuk mengembangkan teknologi AI (Artificial Inteligent) serta
investasinya di bidang efisiensi bahan bakar guna menekan biaya operasional
pesawat agar lebih unggul dari pesaing
 Pengurangan biaya layanan, iklan, tenaga penjual
Tidak dipungkiri biaya iklan di era globaslisasi saat ini menghabiskan
biaya yang tinggi, Boeing Company mulai melakukan pengurangan atau menjaga
Budgeting nya agar efisien.
 Perbanyak bahan baku produksi
Boeing Company menjaga suply chain nya agar produksi pesawat ataupun
mendukung riset teknologi terbaru agar dapat terlaksana dengan lancar, meskipun
banyak bahan baku produksi yang berasal dari luar negri, tetapi Boeing memiliki
jaringan kerja yang luas dan kerja sama antar negara luar negri yang baik
mendukung perkembangan Boeing Company untuk menciptakan produk yang
ramah lingkungan dan murah.

STATEGIC IMPLEMENTATION
FUNTIONAL STARTEGY
SINGLE VS ACROSS INDUSTRY
Implementasi strategis melibatkan pelaksanaan rencana strategis
perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasarannya. Boeing Company dikenal
dengan produk dan inovasinya yang mendobrak pasar, dan memenuhi kebutuhan
pasar contohnya dengan memproduksi pesawat yang berkapasitas besar dengan
efisiensi bahan bakar yang tinggi dan irit. Untuk dan implementasi strategisnya
berfokus pada memberikan pelayanan di bidang aviasi dan inovasi kepada
masyarakat untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap citra baik
Boeing Company.
Manajemen di Apple
Setelah menghadapi berbagai tantangan terkait keselamatan, fokus
pada keamanan harus menjadi perhatian utama dalam manajemen boeing
company, budaya keselamatan yang kuat di seluruh organisasi, dengan
menekankan komunikasi yang transparan, akuntabilitas, dan kepatuhan
yang ketat terhadap standar regulasi. Penguatan proses pengendalian
kualitas dengan menerapkan pemeriksaan dan pengawasan yang kuat pada
setiap tahap produksi. Serta meningkatkan Manajemen Rantai Pasok, yang
mana Boeing sangat bergantung pada jaringan pemasok dan mitra yang
kompleks. Tingkatkan manajemen rantai pasok dengan membangun
hubungan yang lebih dekat dengan pemasok, melakukan pemeriksaan dan
evaluasi yang teliti terhadap kinerja mereka secara teratur.
Diversifikasikan rantai pasok untuk mengurangi ketergantungan pada satu
sumber dan meminimalkan dampak gangguan yang mungkin terjadi. Dan
langkah manajemen Boeing dalam membangun hubungan yang kuat
dengan badan regulasi, seperti Federal Aviation Administration (FAA),
dan berkolaborasi secara proaktif untuk mengatasi masalah atau perubahan
dalam regulasi. Berikan sumber daya dan dukungan yang diperlukan
kepada karyawan untuk mempertahankan standar etis.

Keuangan di Apple
Strategi keuangan yang diterapkan di Boeing Company
1. Pengelolaan Arus Kas: Fokus pada manajemen arus kas yang efektif
dengan mengoptimalkan penerimaan dan pengeluaran. Perhatikan
pengelolaan persediaan dan tagihan pelanggan untuk mempercepat aliran kas
masuk. Selain itu, tinjau pengeluaran agar tetap efisien dan mengidentifikasi
peluang untuk mengurangi biaya
2. Diversifikasi Pendapatan: Usahakan untuk mendiversifikasi sumber
pendapatan dengan mengembangkan produk dan layanan baru. Diversifikasi
dapat membantu mengurangi risiko ketergantungan pada satu produk atau
pasar tertentu. Pertimbangkan untuk memperluas portofolio produk dan
melihat peluang di segmen pasar yang berpotensi tumbuh
3. Manajemen Utang yang Bijaksana: Kelola struktur modal perusahaan
dengan bijaksana dan pertimbangkan proporsi utang dan ekuitas yang
optimal. Tinjau kembali portofolio hutang dan upayakan untuk memperoleh
kondisi pinjaman yang menguntungkan. Jaga tingkat utang yang sehat agar
beban bunga tetap terkendali.
4. Perencanaan Pajak yang Efektif: Kembangkan strategi perencanaan pajak
yang efektif untuk mengoptimalkan kewajiban pajak dan memaksimalkan
penghematan pajak yang sah. Libatkan ahli perpajakan yang berkualifikasi
untuk memastikan kepatuhan peraturan dan memanfaatkan insentif pajak
yang tersedia.
5. Optimalkan Penggunaan Aset: Tinjau portofolio aset perusahaan dan
identifikasi peluang untuk mengoptimalkan penggunaannya. Pertimbangkan
untuk melakukan divestasi pada aset yang tidak produktif atau tidak sesuai
dengan strategi bisnis inti. Pergunakan aset yang ada secara efisien dan
strategis untuk menghasilkan pendapatan yang maksimal.
Pemasaran di Boeing
Boeing, sebagai perusahaan manufaktur pesawat terkemuka, menghadapi
persaingan sengit di pasar penerbangan. Untuk memasarkan produk mereka
dengan efektif, Boeing dapat mengadopsi beberapa strategi pemasaran berikut
1. Segmentasi pasar: Boeing harus memahami kebutuhan dan preferensi
pelanggan di berbagai segmen pasar. Mereka dapat membagi pasar menjadi
segmen yang berbeda, seperti maskapai penerbangan komersial, angkatan
udara, dan perusahaan penerbangan swasta, dan mengembangkan strategi
khusus untuk masing-masing segmen ini.
2. Penekanan pada nilai tambah: Boeing perlu menyoroti keunggulan produk
mereka dan nilai tambah yang ditawarkan kepada pelanggan. Mereka dapat
menyoroti faktor seperti efisiensi bahan bakar yang tinggi, teknologi canggih,
kenyamanan penumpang, dan biaya pemeliharaan yang rendah sebagai
keunggulan kompetitif mereka.
3. Kemitraan strategis: Boeing dapat membangun kemitraan strategis dengan
maskapai penerbangan, produsen mesin pesawat, dan penyedia layanan
terkait lainnya. Kemitraan ini dapat membantu mereka memperluas jaringan
pelanggan, meningkatkan visibilitas merek, dan meningkatkan penjualan
pesawat mereka.
4. Pemasaran digital: Mengingat pentingnya teknologi dan internet dalam
dunia bisnis saat ini, Boeing dapat menggunakan strategi pemasaran digital
untuk mencapai audiens yang lebih luas. Mereka dapat memanfaatkan media
sosial, kampanye iklan online, dan konten digital untuk meningkatkan
kesadaran merek, mengedukasi calon pelanggan, dan membangun hubungan
dengan audiens mereka.
5. Diversifikasi produk: Selain memasarkan pesawat komersial, Boeing juga
dapat memperluas portofolio produk mereka untuk mencakup pesawat kargo,
pesawat militer, dan pesawat khusus lainnya. Diversifikasi ini dapat
membantu mereka mencapai pangsa pasar yang lebih luas dan mengurangi
risiko tergantung pada satu segmen pasar.
6. Layanan purna jual yang kuat: Boeing dapat meningkatkan pengalaman
pelanggan dengan menyediakan layanan purna jual yang unggul. Ini termasuk
dukungan teknis yang andal, pelatihan personel, dan solusi pemeliharaan
pesawat yang efektif. Memastikan kepuasan pelanggan dan membangun
hubungan jangka panjang dapat membantu menciptakan kesetiaan pelanggan
dan merekomendasikan Boeing kepada orang lain.
Pemasaran mmosional dengan pelanggan. Perusahaan menggunakan berbagai
saluran pemasaran, termasuk periklanan, pemasaran digital, peluncuran produk,
dan kemitraan strategis, untuk menjangkau audiens targetnya dan menciptakan
loyalitas merek.

Operasi
Sebagai perusahaan manufaktur pesawat terkemuka, Boeing menghadapi
tantangan dalam menjalankan operasional mereka dengan efisiensi dan
keberlanjutan. Berikut ini adalah beberapa strategi operasional yang dapat
diterapkan oleh Boeing:
1. Kualitas Produk: Boeing harus fokus pada kualitas produk mereka. Hal ini
melibatkan penerapan standar kualitas yang ketat dalam setiap tahap
produksi, pengujian yang komprehensif, dan pemantauan mutu yang
berkelanjutan. Dengan memastikan pesawat yang dihasilkan berkualitas
tinggi, Boeing dapat membangun reputasi yang kuat dan memenuhi
kebutuhan pelanggan.
2. Manajemen Rantai Pasokan: Boeing perlu membangun dan memelihara
hubungan yang kuat dengan mitra dan pemasok mereka dalam rantai pasokan.
Kolaborasi yang erat dengan pemasok kunci dapat membantu meningkatkan
efisiensi, mengoptimalkan aliran material, dan memastikan ketersediaan bahan
baku yang tepat waktu. Manajemen rantai pasokan yang efektif juga dapat
membantu mengurangi biaya produksi dan mempercepat waktu pengiriman.
3. Efisiensi Produksi: Boeing harus terus berinovasi untuk meningkatkan efisiensi
produksi mereka. Mereka dapat menerapkan teknologi otomatisasi dan digitalisasi
di seluruh proses produksi, termasuk desain, perakitan, dan pengujian pesawat.
Penggunaan robotik, analitik data, dan Internet of Things (IoT) dapat membantu
meningkatkan produktivitas, mengurangi kesalahan manusia, dan mempercepat
waktu produksi.
4. Keberlanjutan dan Efisiensi Energi: Boeing harus berfokus pada pengurangan
jejak karbon dan peningkatan efisiensi energi dalam operasional mereka. Mereka
dapat mengadopsi teknologi dan inovasi terkini untuk mengurangi emisi pesawat,
memperbaiki efisiensi bahan bakar, dan mengoptimalkan penggunaan sumber
daya energi dalam fasilitas produksi mereka. Selain itu, memprioritaskan
penggunaan energi terbarukan dapat membantu Boeing mencapai tujuan
keberlanjutan mereka.
5. Keselamatan dan Kualitas Kerja: Boeing harus mengutamakan keselamatan dan
kualitas kerja dalam semua aspek operasional mereka. Hal ini melibatkan
pelatihan yang tepat bagi karyawan, penerapan praktik kerja yang aman, dan
penegakan standar keselamatan yang ketat. Pemantauan terus-menerus terhadap
kesehatan dan keselamatan karyawan serta kualitas produk dapat membantu
mencegah kecelakaan kerja dan memastikan kepuasan pelanggan.
6. Manajemen Risiko: Boeing harus memiliki strategi manajemen risiko yang kuat
untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul dalam operasional mereka.
Ini melibatkan identifikasi dan penilaian risiko potensial, pengembangan rencana
mitigasi yang efektif, serta peningkatan kapabilitas dalam mengatasi situasi
darurat. Mengelola risiko dengan baik dapat membantu Boeing mengurangi
gangguan operasional dan menjaga kontinuitas produksi.
Sumber Daya Manusia
Boeing Company harus menerapkan strategi sumber daya manusia yang efektif
untuk memastikan pengelolaan yang baik terhadap tenaga kerja mereka. Berikut
adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan di dalam Boeing Company:
1. Rekrutmen dan Seleksi: Boeing perlu memiliki proses rekrutmen dan
seleksi yang komprehensif untuk menarik dan memilih karyawan yang
berkualitas. Mereka harus mencari individu dengan keahlian dan pengalaman
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pemilihan karyawan yang tepat
akan membantu membangun tim yang kuat dan berkinerja tinggi.
2. Pengembangan Karyawan: Boeing harus memiliki program pengembangan
karyawan yang komprehensif. Ini dapat meliputi pelatihan teknis, pengembangan
kepemimpinan, dan pengembangan keterampilan yang relevan. Dengan
menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk mengembangkan karyawan,
Boeing dapat meningkatkan kualitas kerja, meningkatkan produktivitas, dan
mempertahankan karyawan yang berbakat.
3. Kepemimpinan yang Efektif: Boeing harus menetapkan standar kepemimpinan
yang tinggi dan memastikan bahwa para pemimpin di semua tingkatan organisasi
memiliki keterampilan kepemimpinan yang diperlukan. Pemimpin yang efektif
dapat menginspirasi, mengarahkan, dan mengelola tim dengan baik. Dengan
membangun budaya kepemimpinan yang kuat, Boeing dapat menciptakan
lingkungan kerja yang produktif dan kolaboratif.
4. Kompensasi dan Manfaat: Boeing perlu menawarkan paket kompensasi yang
kompetitif dan manfaat yang menarik untuk menarik dan mempertahankan
karyawan yang berkualitas. Ini termasuk gaji yang kompetitif, program insentif,
fasilitas kesehatan, program pensiun, dan fleksibilitas kerja. Paket kompensasi
yang menarik akan membantu Boeing menjadi pilihan yang menarik bagi para
profesional yang berkualitas

Penelitian dan Pengembangan (R&D)

Boeing Company memiliki fokus yang kuat pada penelitian dan pengembangan
(R&D) untuk terus berinovasi dan mengembangkan teknologi pesawat terbaru.
Berikut adalah beberapa strategi R&D yang dapat diterapkan oleh Boeing
Company:
1. Kolaborasi dengan Mitra: Boeing dapat menjalin kemitraan strategis
dengan universitas, lembaga penelitian, dan mitra industri lainnya. Kolaborasi
ini dapat membantu menggabungkan pengetahuan dan keahlian yang berbeda,
memperluas sumber daya, dan mempercepat kemajuan dalam penelitian.
Mengadakan proyek bersama, berbagi penemuan, dan berkolaborasi dalam
riset bersama dapat membantu Boeing memperoleh wawasan dan inovasi
yang lebih besar.
2. Pengembangan Teknologi Maju: Boeing harus terus mendorong batas-batas
teknologi dalam industri penerbangan. Mereka dapat mengalokasikan sumber
daya yang signifikan untuk pengembangan teknologi maju, seperti pesawat yang
lebih efisien secara energi, sistem avionik canggih, material komposit, dan
teknologi terkait penerbangan otonom. Mengintegrasikan teknologi terdepan
dalam desain dan produksi pesawat dapat membantu Boeing tetap kompetitif dan
memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.
3. Penelitian Pemangku Kepentingan: Boeing dapat melibatkan pemangku
kepentingan seperti maskapai penerbangan, angkatan udara, dan penyedia layanan
penerbangan lainnya dalam proses R&D mereka. Melibatkan pemangku
kepentingan dapat membantu Boeing memahami kebutuhan mereka dengan lebih
baik, menerima umpan balik langsung, dan membangun solusi yang lebih relevan.
Proses penelitian partisipatif dengan melibatkan pemangku kepentingan dapat
memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi harapan pasar.
4. Investasi dalam Talenta R&D: Boeing harus memiliki tim R&D yang kuat
dengan keahlian teknis dan pengetahuan yang mendalam tentang industri
penerbangan. Mereka perlu melakukan investasi dalam pengembangan karyawan
R&D, melalui pelatihan, pendidikan lanjutan, dan program pengembangan
keterampilan. Mempertahankan dan menarik bakat R&D yang berkualitas akan
membantu Boeing tetap inovatif dan bersaing di pasar.
5. Analisis Data dan Kecerdasan Buatan: Boeing dapat memanfaatkan potensi
besar yang ditawarkan oleh analisis data dan kecerdasan buatan (AI) untuk
mengoptimalkan proses R&D mereka. Dengan menganalisis data besar dan
menggunakan AI, Boeing dapat mengidentifikasi pola, mengoptimalkan
desain pesawat, memprediksi kinerja, dan mengurangi waktu pengembangan
produk. Mengintegrasikan AI dalam R&D dapat membantu Boeing menjadi
lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan pasar.
Sistem Informasi Manajemen
Implementasi strategi Boeing dalam sistem informasi manajemen (SIM) dapat
membantu perusahaan mengoptimalkan operasi dan pengambilan keputusan.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat diambil dalam implementasi
strategi Boeing dalam SIM:

1. Identifikasi Kebutuhan dan Tujuan: Langkah pertama adalah


mengidentifikasi kebutuhan dan tujuan perusahaan terkait sistem informasi
manajemen. Boeing harus menentukan area mana yang perlu ditingkatkan,
seperti manajemen rantai pasokan, manajemen produksi, analisis data, atau
pengambilan keputusan. Klarifikasi tujuan yang spesifik akan memandu
pengembangan SIM yang tepat.
2. Pemilihan dan Integrasi Sistem: Boeing harus melakukan evaluasi menyeluruh
terhadap sistem yang tersedia di pasaran dan memilih yang paling sesuai dengan
kebutuhan mereka. Sistem tersebut harus mampu mengintegrasikan data dari
berbagai sumber internal dan eksternal perusahaan. Misalnya, sistem ERP
(Enterprise Resource Planning) dapat membantu mengintegrasikan fungsi-fungsi
operasional seperti produksi, persediaan, dan keuangan.
3. Pengembangan Aplikasi Khusus: Selain memilih sistem yang ada di pasaran,
Boeing juga dapat mengembangkan aplikasi khusus yang sesuai dengan
kebutuhan mereka. Pengembangan aplikasi internal dapat memastikan bahwa SIM
sepenuhnya disesuaikan dengan proses bisnis unik dan persyaratan perusahaan.
4. Pengumpulan dan Integrasi Data: Salah satu aspek penting dalam implementasi
SIM adalah pengumpulan dan integrasi data yang akurat dan terkini. Boeing harus
memastikan bahwa data dari berbagai sistem dan departemen dikumpulkan secara
teratur dan disimpan dalam satu tempat yang terpusat. Ini akan memastikan
ketersediaan data yang konsisten dan dapat diakses dengan mudah untuk analisis
dan pengambilan keputusan.
5. Analisis Data dan Pelaporan: Boeing harus memiliki kemampuan untuk
menganalisis data yang dikumpulkan melalui SIM. Ini melibatkan penggunaan
alat analisis data dan teknik seperti data mining dan analisis prediktif untuk
mengidentifikasi tren, pola, dan wawasan yang berharga. Selain itu, Boeing harus
mengembangkan sistem pelaporan yang dapat menghasilkan laporan yang relevan
dan komprehensif untuk mendukung pengambilan keputusan yang informasional.
6. Keamanan dan Privasi Data: Boeing harus memberikan perhatian yang
cukup pada keamanan dan privasi data dalam implementasi SIM mereka. Hal
ini melibatkan penerapan langkah-langkah keamanan yang memadai untuk
melindungi data dari akses yang tidak sah atau kebocoran informasi yang
tidak diinginkan. Perlindungan data yang kuat akan memastikan integritas
dan kepercayaan dalam SIM.

Single Industry
Boeing Company beroperasi dalam industri penerbangan dan dirgantara. Sebagai
produsen pesawat terkemuka, Boeing berfokus pada perancangan, produksi, dan
pemasaran pesawat komersial dan militer, serta sistem ruang angkasa dan
pertahanan terkait. Oleh karena itu, industri utama yang dioperasikan oleh Boeing
adalah industri penerbangan dan dirgantara.
Dalam konteks ini, implementasi "single industry" di Boeing Company akan
berkaitan dengan mengembangkan dan menerapkan praktik bisnis, sistem, dan
inovasi yang secara khusus ditujukan untuk industri penerbangan dan dirgantara.
Berikut beberapa contoh implementasi "single industry" di Boeing Company:

Inovasi Teknologi Pesawat: Boeing fokus pada penelitian dan pengembangan


teknologi pesawat yang inovatif, seperti sistem avionik canggih, bahan komposit
ringan, desain aerodinamis yang efisien, dan efisiensi bahan bakar. Implementasi
"single industry" dalam hal ini melibatkan penggunaan teknologi terdepan untuk
menghasilkan pesawat yang lebih aman, efisien, dan canggih secara teknologi.
Keselamatan Penerbangan: Boeing menerapkan standar keselamatan yang ketat
dalam semua aspek operasionalnya. Implementasi "single industry" melibatkan
memastikan bahwa pesawat yang diproduksi oleh Boeing memenuhi persyaratan
keselamatan internasional, menjalankan inspeksi dan pemeliharaan yang teratur,
serta membangun budaya keselamatan yang kuat di seluruh organisasi.
Manajemen Rantai Pasokan Penerbangan: Boeing memiliki rantai pasokan yang
kompleks, yang melibatkan banyak pemasok dan mitra di seluruh dunia.
Implementasi "single industry" dalam hal ini mencakup manajemen rantai
pasokan yang efisien dan terintegrasi, termasuk pengelolaan persediaan, kualitas
pemasok, dan koordinasi logistik untuk memastikan kelancaran produksi dan
pengiriman pesawat.
Pengelolaan Hidup Pesawat: Boeing juga menerapkan strategi pengelolaan siklus
hidup pesawat, termasuk pemeliharaan, pembaruan, dan peningkatan pesawat
selama masa operasionalnya. Implementasi "single industry" melibatkan
pengembangan sistem dan praktik yang memungkinkan pemilik pesawat Boeing
untuk memaksimalkan umur ekonomis dan performa pesawat mereka.

Across Industry
Perusahaan Boeing memiliki dampak yang meluas di berbagai industri melalui
kolaborasi, teknologi, dan pengaruh ekonomi. Berikut adalah beberapa contoh
cara Boeing beroperasi di lintas industri:

1. Penerbangan Komersial: Boeing adalah salah satu pemimpin dalam


industri penerbangan komersial. Perusahaan ini merancang, mengembangkan,
dan memproduksi pesawat komersial seperti Boeing 737, 747, 777, dan 787
Dreamliner. Aktivitas Boeing dalam industri penerbangan komersial
mempengaruhi seluruh rantai pasokan pesawat, termasuk produsen suku
cadang, perusahaan perawatan dan pemeliharaan pesawat, maskapai
penerbangan, dan layanan terkait.
2. Dirgantara dan Pertahanan: Boeing juga terlibat dalam industri dirgantara dan
pertahanan. Perusahaan ini memproduksi pesawat tempur seperti F-15, F/A-18,
dan F/A-18 Super Hornet untuk keperluan militer. Selain itu, Boeing menyediakan
sistem pertahanan udara, pesawat pengintai, helikopter militer, dan teknologi
ruang angkasa yang mendukung kebutuhan militer dan keamanan nasional.
3. Teknologi dan Inovasi: Boeing terlibat dalam pengembangan teknologi dan
inovasi yang meluas ke berbagai industri. Misalnya, Boeing menggunakan
teknologi material canggih dan desain aerodinamis dalam pesawatnya, yang dapat
berdampak pada perkembangan teknologi material, manufaktur, dan desain di
industri lainnya. Selain itu, Boeing juga terlibat dalam pengembangan sistem
avionik, komputasi awan, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi sensor yang
dapat digunakan di sektor teknologi dan industri lainnya.
4. Ruang Angkasa: Boeing juga memiliki divisi yang berfokus pada industri ruang
angkasa. Perusahaan ini terlibat dalam pengembangan dan produksi satelit, roket,
dan sistem peluncuran. Kolaborasi Boeing dengan lembaga antariksa dan
perusahaan ruang angkasa lainnya mempengaruhi kemajuan teknologi dan
eksplorasi ruang angkasa.
5. Logistik dan Transportasi: Aktivitas Boeing dalam produksi dan pengiriman
pesawat komersial dan militer melibatkan logistik yang kompleks. Perusahaan ini
bekerja sama dengan penyedia logistik dan transportasi, termasuk perusahaan
pengiriman, maskapai penerbangan, dan lembaga transportasi lainnya, untuk
mengatur pengiriman pesawat dan komponen pesawat ke seluruh dunia. Dalam
hal ini, Boeing berdampak pada industri logistik dan transportasi.

Strategic Review, Evaluation, and Control


Boeing, seperti banyak perusahaan besar lainnya, menggunakan Balanced
Scorecard (BSC) sebagai salah satu metode untuk mengukur kinerja strategisnya.
Balanced Scorecard adalah suatu pendekatan yang melibatkan pengukuran kinerja
yang seimbang di beberapa area kunci. Selain BSC, Boeing juga menggunakan
metode pengukuran kinerja lainnya yang sesuai dengan tujuan dan strategi
perusahaannya. Berikut adalah beberapa metode pengukuran kinerja yang
digunakan oleh Boeing:
A. Balanced Scorecard (BSC): Boeing menggunakan BSC untuk mengukur
kinerja di empat perspektif utama, yaitu:
Keuangan: Mencakup metrik keuangan seperti pendapatan, laba, dan
arus kas.
Pelanggan: Mengukur kepuasan pelanggan, pangsa pasar, dan loyalitas.
Proses Bisnis Internal: Melibatkan pengukuran efisiensi, produktivitas,
dan kualitas dalam proses bisnis kunci.
Pembelajaran dan Pertumbuhan: Mengukur kemampuan organisasi untuk
inovasi, pengembangan karyawan, dan penggunaan teknologi.

B. Key Performance Indicators (KPIs): Boeing mengidentifikasi dan mengukur


sejumlah KPIs yang relevan dengan strategi perusahaan. Ini dapat mencakup KPIs
seperti:
a. jumlah peswat yang dijual dan dikirim;
b. tingkat kepuasan pelanggan;
c. presentase waktu pengiriman tepat waktu;
d. tingkat kualitas produk;
e. efisiensi biaya dan pengurangan limbah.
C. Analisis Ekonometrik: Boeing juga menggunakan analisis ekonometrik untuk
mengukur dampak ekonomi dan keuangan dari keputusan strategisnya. Ini
melibatkan penggunaan model statistik dan ekonometrik untuk memahami
hubungan antara variabel ekonomi, seperti permintaan pasar, harga bahan baku,
dan tingkat produksi.
D. Benchmarking: Boeing melakukan benchmarking untuk membandingkan
kinerja dan praktiknya dengan pesaing utama, seperti Airbus dan produsen
pesawat lainnya. Ini membantu Boeing untuk mengidentifikasi kesenjangan
kinerja dan mengadopsi praktik terbaik industri.
E. Analisis Return on Investment (ROI): Boeing menggunakan analisis ROI untuk
mengukur efektivitas dan pengembalian investasi dari inisiatif strategisnya. Ini
melibatkan menghitung tingkat pengembalian dari investasi dalam proyek,
produk, atau teknologi baru.

Anda mungkin juga menyukai