Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan sebagai usaha untuk membentuk,mempersiapkan dan
meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas adalah tanggung jawab
semua pihak sekolah,keluarga dan masyarakat. Kerja sama untuk saling mengisi
dan melengkapi dari ke-tiga pihak tersebut mutlak diperlukan. Salah satu bentuk
kerja antara sekolah dan masyarakat dalam hal ini Dunia Usaha adalah bentuk
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dengan tujuan untuk memperkokoh,
keterkaitan dan kesesuaian (Link and Match) antara sekolah dan Badan Usaha
sebagai konsumen lulusan sekolah.
1. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 1990 : “Masyarakat
sebagai mitra pemerintah berkesempatan seluas-luasnya untuk berperan serta
dalam penyelenggaraan pendidikan nasional. (UUSPN, Bab XIII 47, ayat 1
tahun 1990)”
2. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 1990 : “Peran serta masyarakat dapat
membentuk pemberian kesempatan untuk latihan kerja. (PP No 39, Bab 2,
Pasal 4, Butir 8, tahun 1990)”
3. Keputusan Mediknas tahum 1992 : “Kerjasama SMK dengan dunia usaha
saling menguntungkan. (Kepmendiknas No. 094/U/1992 pasal 33)
4. Kurikulum SMK tahun 1994

1.2. Tujuan Praktek Industri


1. Tujuan prakerin bagi siswa yang pertama adalah diharapkan dapat
mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah
sehingga dapat diterapkan dengan baik.
2. Tujuan prakerin bagi siswa yang kedua adalah dapat membentuk pola pikir
yang konstruktif pola pikir bagi siswa-siswi prakerin. Sehingga dapat
melihat peluang di masa depan.

1
3. Tujuan prakerin bagi siswa yang ketiga adalah Bisa melatih siswa untuk
berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional di dunia kerja yang
sebenarnya. Sehingga tidak merasa takut atau canggung lagi
berkomunikasi secara profssional.
4. Tujuan prakerin bagi siswa yang keempat adalah dapat membentuk etos
kerja yang baik bagi siswa-siswi prakerin. Sehingga kedepannya siswa
dapat menjadi sosok lulusan dan berkualitas.
5. Tujuan prakerin bagi siswa yang kelima adalah bisa menambah dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa-siswi
prakerin sesuai bidang masing-masing;
6. Tujuan prakerin bagi siswa yang keenam adalah dapat menambah jenis
keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat dikembangkan dan
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Tujuan prakerin bagi siswa yang ketujuh adalah bisa menjalin kerjasama
yang baik antara sekolah dengan dunia industri maupun dunia usaha.

1.3. Manfaat
1. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional,
dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan zaman.
2. Mengasah keterampilan yang di berikan sekolah menengah kejuruan
( SMK ).
3. Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan – gagasan seputar dunia
usaha serta industri yang professional dan handal.
4. Membentuk pola pikir siswa -siswi agar terkonstruktif baik serta
memberikan pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja.
5. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait, baik
dalam dunia usaha maupun dunia Industri.
6. Mengenalkan siswa – siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan
usaha sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang
sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.

2
7. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih
tenaga kerja yang berkualitas.
8. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
9. Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan
kebutuhan di era teknologi informasi dan komunikasi terkini.
10. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa – siswi itu sendiri,
karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah didapat didunia
usaha/industri.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksaan


Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini dilakukan selama 3 bulan, yaitu
dimulai sejak tanggal 10 Maret 2021 sampai 03 Juni 2021 dan dilaksanakan
di PT. GIANNI SANDINI
.

3
BAB II
SEJARAH PERUSAHAAN

2.1. Profil PT.GIANNI SANDINI


PT.GIANNI SANDINI provinsi Kalimantan timur terletak di JL. KROMO
REJO, RT. 03 DESA GIRIPURWA KEC.PENAJAM PROVINSI
KALIMANTAN TIMUR KAB.PENAJAM PASER UTARA,PETUNG yang
dipimpin oleh Ahmad Fhad Pahlevi. Ruang lingkup PT.GIANNI SANDINI
Provinsi Kalimantan Timur adalah perumahan BTN

2.2. VISI DAN MISI PT.GIANNI SANDINI


2.2.1. VISI
Terwujudnya pembangunan sarana dan prasarana bidang pekerjaan umum yang
mantap dan berkesinambungan
2.2.2. MISI
1) Memantapkan manajemen pengelolaan pembangunan bidang pekerjaan umum
2) Mewujudkan ketersediaan sarana dan prasarana bidang pekerjaan umum
secara professional
3) Memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat dalam bidang
layanan pekerjaan umum

4
2.3. Struktur Organisasi PT.GIANNI SANDINI

KOMISARIS
Shasa

Direktur Utama
Ahmad Fhad Pahlevi

Divisi Properti Manager Marketing Divisi Kontruksi I


Raditia Pratama.P Aldhilah Ramadhani Inggar

Divisi Kontruksi II
Ogay

BAB III

5
TANAH MEKANIS

3.1. Pemindahan Tanah Mekanis dan Pasir Pasang


3.1.1. Pengertian Dasar Pemindahan Tanah Mekanis
Pemindahan tanah secara mekanis(ptm) adalah suatu pekerjaan Yang
berhubungan dengan kegiatan penggalian(digging), pemuatan(loading),
penimbunan(dumping), perataan(leveling), dan pemadataan(compacting) tanah
atau batuan dengan menggunakan alat mekanis.
Berikut adalah Penjelasan tentang kegiatan pemindahan tanah mekanis :
1. Penggalian(digging) Adalah pekerjaan yang dilaksanakan dengan membuat
lubang ditanah membentuk pola tertentu untuk keperluan pondasi bangunan
atau sebagainya
2. Pemuatan(loading) Adalah kegiatan menaikkan dan menurunkan muatan
termasuk menyusun, menata, dan memadatkan muatan dalam ruang muat
3. Penimbunan(dumping) Adalah kegiatan penimbunan baik untuk tanggul
maupun untuk dibelakang bangunan dengan menggunakan bahan timbunan
dari hasil galian.
4. Perataan(leveling) Adalah kegiatan meratakan tanah pada saat selesai
penimbunan menggunakan alat berat
5. Pemadatan(compacting) Adalah proses naiknya kerapatan tanah dengan
meperkecil jarak anatr partikel sehingga terjadi reduksi volume udara :
6. Pada dasarnya tanah didalam terdiri dua bagian, yaitu : Bagian Padat(solid)
dan Pori. Bagian padat berisikan air dan udara. Yang perlu diperhatikan dalam
pekerjaan PTM adalah fisik tanah, seperti :
a) Memperkecil daya rembesan air
b) Memperkecil pengaruh air terhadap tanah tersebut

7. Pada dasarnya tanah dialam terdiri dua bagian, yaitu : bagian padat(solid) dan
pori. Bagian padat berisikan air dan udara.
a) Berat jenis dan volume batuan/tanah
b) Tingkat kekerasan

6
c) Tingkat kohefisitas
d) Bentuk batuan/tanah
e) Tingkat kepadatan
f) Gradasi batuan/tanah
g) Batas-batas konsitensi tanah seperti, Liquid limit, Plastisity indek dan lain
sebagainnya

3.1.2. Jenis Tanah


Pastinya di berbagai wilayah memiliki jenis dan tipe tanah yang berbeda
dengan wilayah yang lainnya. hal tersebut tergantung pada kondisi tempat yang
ada di wilayah tersebut. Nah, berikut ini adalah berbagai jenis jenis tanah yang
ada di bumi.

Tanah Aluvial

Tanah Aluvial adalah jenis tanah yang terbentuk melalui proses yang
disebabkan adanya endapan pada lumpur. endapan lumpur tersebut
biasanya dibawa oleh aliran sungai yang kemudian terbentuklah jenis
tanah ini.

Tanah Humus

7
Tanah humus adalah jenis tanah yang terbuat dari adanya pelapukan pada
suatu tanaman. tanah jenis ini merupakan jenis tanah yang subur karena di
dalamnya terdapat banyak kandungan mineral dan hara.

Tanah Organosol

Tanah Organosol adalah tanah yang terbentuk dari benda yang sifatnya
organik seperti tanaman. tanah jenis ini biasa di jumpai di kawasan yang
sering diguyur hujan dan cenderung memiliki iklim yang basah.

Tanah Padas

Tanah Padas adalah jenis tanah yang termasuk memiliki sifat keras dan
sangat mirip dengan bebatuan.

Tanah Pasir

8
Sebagaimana dengan namanya, tanah ini sesungguhnya merupakan hasil
dari sebuah batuan pasir yang sudah mengalami pelapukan. tanah ini
tersebar di berbagai daerah terlebih dikawasan pantai atau kepulauan.

Tanah Liat
Tanah Liat adalah campuran dari alumunium dan juga silikat yang
mempunyai diameter 4 mikrometer kebawah. tanah ini terbentuk karena
adanya proses pelapukan pada batuan silikat yang dikerjakan oleh asam
karbonat dan juga dihasilkan oleh berbagai aktifitas bumi.

3.1.3. Pengertian Dasar Pengoperasian Alat-alat


Sebelum melanjutkan pembahasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
permasalahan perpindahan Tanah Mekanis dengan menggunakan Sumber Daya
Manusia (SDM) Man Power, sebaiknya perlu dimengerti dahulu istilah-istilah
yang dipergunakan, sehingga pengertian-pengertian ini akan mempermudah
permasalahan selanjutnya.
Ada 2 hal masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian alat-
alat SDM :
a) Kepemilikan
b) Kemampuan kerja alat-alat
Ad. a. Kepemilikan alat
Dalam pengoperasian alat-alat perlu dipikirkan bagaimana kepemilikan alat
tersebut diperoleh. Karena kepemilikan alat merupakan investasi bagi suatu
perusahaan baik dengan cara menyewa atau membeli.
Ad. b. Kemampuan Kerja alat-alat

9
Adalah kemampuan alat dalam melakukan kegiatan menggali, menggusur,
mengangkut atau memindahkan tanah dari suatu tempat ketempat yang lain.
Alat yang digunakan Berupa alat SDM seperti:
a. Cangkul

Cangkul adalah satu jenis alat tradisional yang digunakan dalam pertanian.
Cangkul digunakan untuk menggali, membersihkan tanah dari rumput
ataupun untuk meratakan tanah. Cangkul masih digunakan hingga kini.
Pekerjaan yang lebih berat biasanya menggunakan bajak.Cangkul biasanya
terbuat dari kayu dan besi.
b. Sekop

Sekop adalah alat penggali (pencedok dan sebagainya) tanah, pasir, dan
sebagainya yang bertangkai panjang dari kayu

c. Gerobak Dorong

10
Gerobak ini membagi beban bawaan antara roda dengan penggunanya,
sehingga memungkinkan seseorang membawa barang yang lebih berat dan
lebih besar dibanding dia membawanya langsung tanpa gerobak tangan (mirip
cara kerja pengungkit kelas dua)

3.1.4. Persiapan Pekerjaan PTM


Persiapan kerja merupakan kegiatan yang mutlak harus dilakukan, hal ini
untuk menghindari kesalahan dalam memperkirakan kondisi lapangan pekerjaan.
Karena lokasi pekerjaan Lapangan dalam pemindahan tanah mekanis mempunyai
sifat yang unik dimana lokasi pekerjaan dan karekteristik pekerjaan tidak pernah
ada yang sama.

3.1.5. Spesifikasi Pekerjaan


Yang perlu dilakukan terhadap spesifikasi pekerjaan adalah :
a) Jenis pekerjaan : Galian, Timbunan Stripping atau pemadatan
b) Kualifikasi hasil pekerjaan, terutama yang menyangkut hasil akhir dari
pekerjaan seperti : kemiringan, tingkat kepadatan, tinggi timbunan atau
kedalaman galian(leveling), jarak angkat atau jarak pemindahan tanah dan
sebagianya

3.1.6. Perencanaan Metode Kerja

11
Metode kerja merupakan persyaratan utama yang perlu direncanakan secara
matang, hal ini berkaitan dengan efesiensi dan efektifitas pekerjaan. Perencanaan
metode kerja ini meliputi :
a) Organisasi pelaksanaan
b) Prosedur Operasi pekerjaan
c) Prosedur Perawatan Peralatan
d) Prosedur Keselamatan Kerja
e) Prosedur Pelaporan administrasi dan keuangan
Metode kerja ini harus disosialisasikan kepada semua pihak yang terlibat, agar
semua apparat atau petugas mengetahui wewenang hak dan tanggung jawab
masing-masing

3.1.7. Perencanaan
Berdasarkan hasil survey lapangan,maka dibuatlah rencana kerja yang akan
menjadi acuan kerja,yang meliputi :
a) Persiapan kerja
b) Struktur organisasi proyek
c) Penetuan metode dan prosedur kerja
d) Jadwal kerja ( time schedule )
e) Penentuan jenis ,type dan kombinasi peralatan yang akan dipergunakan
f) Penentuan jumlah alat-alat berat dan tenaga kerja yang akan digunakan
g) Pentuan jumlah alat-alat berat dan tenaga kerja yang akan digunakan
h) sistem logistik dan maintenance
Perancanaan kerja tersebut hendaknya mengacu pada metode kerja yang
telah disusun agar efesian dan paling menguntungkan dengan resiko seminimal
mungkin.dalam penjusuna rencana kerja hendaknya bukanlah satu-satunya
metode yang kita kembangkan,melainkan merupakan hasil pengkajian dari
beberapa alternatif metode pelaksanaan.metode perancanaan yang baik belum
tentu yang termurah,dalam arti bahwa yang termurah itu belum tentu
ekonomis.faktor-faktor berikut sebaiknya diperhatikan :
1. Keadaan medan

12
2. Keadaan tanah
3. Pengaruh keadaan lingkungan
4. spesefikasi pekerjaan
5. Volume pekerjaan yang diisyatkan
6. Biaya operasi peleksanaan pekerjaan dari alat-alat berat serendah mungkin
7. Prosedur pengoperasian alat dan pemeliharaan (maintenance)yang rendah dan
sederhana
8. Umur pemakaian alat
9. undang-undang perburuan,kesehatan dan keselamatan kerja (k3)
10. peraturan,perijinan yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan dilakukan

3.1.8. Perencanaan Sumber Daya Manusia/SDM (Man Power)


Dalam melakukan pekerjaan pemindahan tanah mekanis diperlukan
perencanaan SDM yang benar-benar baik dan mencapai sasaran, apalagi bila
mengingat lokasi pekerjaan berada didaerah pedalaman atau jauh dari kota besar
dimana untuk menacari tenaga kerja terampil dan berpengalaman akan sulit
dilakukan.

3.1.9. Sarana Pendukung Dilapangan


Sarana penduduk dilapanganmerupakan sarana yang cukup strategis pada
pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis,karena pada umumnya jarang
pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis berskala besar dilakukan didalam
kota. Untuk perlu perencanaan secara matang terhadap :
a) Sistem perawatan alat-alat
b) Sistem logistic peralatan (spare part), bahan bakar maupun kosumsi pekerja
c) Sitem komunikasi dan informasi kerja
Ketiga butir tersebut hendaknya direncanakan dan dipikirkan secara
matang dan teperinci. Kesalahan dalam menentukan salah satu perencanaan
berarti akan terjadi pemborosan

13
3.1.10. Mobilisasi Peralatan
Pelaksanaan mobilasasi peralatan perlu mendapatkan perhatian khusus,
terutama bila lokasi pekerjaan berada ditempat yang jauh (didaerah pedalaman)
sepertinya misalnya di Kalimantan, Sumatra ataupun dindonesia bagian timur.

3.1.11. Pengertian Pengoperasian Alat-alat


Sebelum melanjutkan pembahasan mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan permasalahan pemindahan tanah mekanis dengan menggunakan alat-alat
sebaiknya perlu dimengerti dahulu istilah-istilah yang dipergunakan sehingga
pengertian-pengertian ini akan mepermudah pemahaman selanjutnya.
Ada 3 hal masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian
alat-alat :
a) Kepemilikan alat
b) Kemampuana kerja alat-alat
Pengertiannya adalah sebagai berikut :
Ad. a. Kepemilikan Alat
Dalam pengoperasian alat-alat perlu dipikirkan bagaimana kepemilikan alat
tersebut diperoleh. Karena kepemilikan alat merupakan investasi bagi suatu
perusahaan baik dengan cara menyewa atau mebeli.
Ad. b. Kemampuan kerja Alat-alat
Adalah kemampuan alat dalam melakukan kegiatan mengeruk, menggusur,
mengangkut atau memindahkan tanah dari suatu tempat ketempat yang lain yang
diukur dengan satuan waktu (m3/jam).

3.2. Pasir pasang


Seperti yang sudah disebutkan di atas, pasir pasang merupakan salah satu
jenis pasir dengan tekstur yang halus dan ukuran butirannya yang kecil. Pasir
pasang sendiri bermanfaat untuk dicampur dengan pasir beton dan dimanfaakan

14
sebagai campuran utama dalam sebuah pondasi bangunan. Campuran antara pasir
pasang dan beton akan membuat pondasi bangunan menjadi lebih kuat dan bisa
dipakai juga menjadi plasteran dinding yang tekstur yang halus.

Pasir Pasang
3.2.1. Jenis Pasir Pasang
Pasir pasang dibagi menjadi dua, yaitu pasir pasang gunung dan pasir
pasang sungai.
3.2.1.1. Pasir pasang gunung
Merupakan pasir yang diperoleh dari hasil galian pada dataran tinggi atau
pegunungan. Pasir pasang gunung ini mempunyai butiran yang kasar dan tidak
terlalu keras. Pasir jenis ini memiliki kandungan pozolan yang akan mengeras dan
menggumpal apabila dicampurkan dengan air dan kapur padam.

3.2.1.2. Pasir pasang sungai


o Salah satu jenis pasir pasang yang didapatkan dari dari sungai dan
merupakan hasil kikisan batuan yang keras dan tajam oleh aliran air
secara terus menerus. Pasir dengan jenis ini bisa dimanfaatkan untuk
bagian pekerjaan konstruksi pasangan.

3.2.1.3. Fungsi Pasir Pasang


Dengan karakteristik jenis pasir ini yang mudah menggumpal namun
memiliki karakter yang halus menjadikan pasir pasang cocok dipandukan dengan

15
pasir beton. Kedua jenis pasir adalah untuk membuat campuran pondasi lebih kuat
serta hasil akhir plesteran dinding lebih halus berkat karakter butirannnya yang
lebih kecil.

16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Setelah penulis menjalankan praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 3
bulan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Praktek Kerja Lapangan
(PKL) itu sangat penting bagi pelajar sekolah menengah kejuruan karena peserta
dapat terjun langsung ke lapangna. Kegiatan PKL ini pun sangat bermanfaat bagi
para pelajar dengan adanya kegiatan PKL pelajar dituntun untuk mempunyai
sikap mandiri dan mampu berinteraksi dengan orang sehingga pelajar diharapkan
dapat memiliki keterampilan serta wawasan yang tinggi dan pengalamanan yang
didapatkan dilapangan khusunya dari segi teknik pelaksanaanya lebih praktis jika
dibandingkan pelajaran yang diterima di sekolah

4.2. SARAN
Perlunya dilakukan latian pada setiap pengujian secara berulamg agar
semakin mahir dan alat-alat yang digunakan sebaiknya lebih dilengkapi agar
memudahkan dalam melakukan mengujian baik pada pengujian air maupun beton.

LAMPIRAN

17
1. Lampiran Dokumentasi

Dokumen pengerjaan kap/ Kuda-kuda

Dokumen pemasangan atap

RIWAYAT PENULIS

18
Nama : Lukman
NISN : 0004530667
Tempat dan tanggal lahir : Sesulu, 27 September 2000
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Sesulu, Rt 05
Jurusan : Bisnis Kontruksi dan Properti
No. Hp : 0857 – 8171 - 7295
Email : Lukmanrt34@gmail.com

19

Anda mungkin juga menyukai