PERTEMUAN 5
KEPERAWATAN KESEHATAN REPRODUKSI
FISTULA GENITALIA
Dosen Pengampu: Fitriani Ritonga, SKM., MPH
DISUSUN OLEH:
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah maternitas yang
berjudul “Fistula genitalia” dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah
ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.
Makalah ini saya susun dengan segala kemampuan saya dan semaksimal
mungkin. Namun, saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan, maka dari itu
saya sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang
membaca makalah ini yang saya harapkan sebagai bahan koreksi untuk saya.
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya untuk menuju reproduksi sehat sudah harus dimulai paling tidak pada
usia remaja. Remaja harus dipersiapkan baik pengetahuan, sikap maupun
tindakannya kearah pencapaian reproduksi yang sehat (WHO, 1995 dalam Sianturi,
2000). Kelompok remaja menjadi perhatian karena jumlah mereka yang besar dan
rentan serta mempunyai resiko gangguan terhadap kesehatan reproduksi. Pada masa
remaja, mereka mengalami berbagai macam proses perubahan terkait dengan
kesehatan reproduksi. Perubahan tersebut sering dikenal dengan istilah masa
pubertas yang ditandai dengan datangnya menstruasi.
Mioma uteri adalah tumor yang paling umum pada traktus genitalis (Derek
Llewellyn- Jones, 1994). Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma
uteri dan diduga merupakan penyakit multifaktorial. Dipercayai bahwa mioma
merupakan sebuah tumor monoklonal yang dihasilkan dari mutasi somatik dari
sebuah sel neoplastik tunggal. Sel-sel tumor mempunyai abnormalitas kromosom,
khususnya pada kromosom lengan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tumor, di samping faktor predisposisi
Terjadinya penekanan jalan lahir oleh kepala bayi dalam waktu lama, seperti
pada partus lama → iskemi kemudian nekrosis lambat, atau akibat terjepit oleh alat
pada persalinan buatan → kejadian ini sering ditemukan di negara berkembang,
dengan pelayanan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Fistula Genetalis
1. Pengertian
a. Fistula
Fistula Adalah terjadinya hubungan antara rongga alat dalam dengan dunia
luar.
b. Fistula Genetalis
2. Patofisiologi fistula
• Medis
Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara operasi . Operasi untuk
kasus ini tanpa komplikasi memiliki tingkat keberhasilan 90% . Operasi ini
sukses dapat memungkinkan perempuan untuk hidup normal dan memiliki anak
lagi. Perawatan pasca operasi sangat penting untuk mencegah infeksi. Beberapa
wanita yang tidak bersedia untuk operasi ini, dapat mencari pengobatan
alternatif yang disebut urostomy (pengumpulan urin dipakai setiap hari)
Manfaat terbesar dari perawatan bedah adalah bahwa banyak wanita dapat
kembali bergabung dengan keluarga mereka , dan masyarakat tanpa rasa malu
kondisi mereka karena bocor dan bau tidak lagi sekarang.
• Keperawatan
a. Pra operasi: persiapan fisik , lab , antibiotika profilaksis , persiapan kolon
bila perlu
b. Waktu reparasi, tergantung sebab : Trauma operasi segera , saat operasi tsb
, atau ditunda jika diketahui pasca op, Obstertik 3 bulan pascasalin , kecuali
fistula fekalis dilakukan setelah 3-6 bulan.
c. Pasca operasi: drainase urine kateter terpasang
6. Komplikasi
• Infeksi
• Gangguan fungsi reproduksi
• Gangguan dalam berkemih
• Gangguan dalam defekasi
1. Identitas Klien
Nama : Ny. M
Umur : 46 Tahun
Status Pernikahan: Menikah
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan : SD
Alamat : Kp. Pamoyanan Rt 01 Rw 05 Ds. Parakan Tugu Kec. Cijati
Cianjur
Diagnosa medis : Fistula vesiko vaginalis
No Medrek : 0135XXXX
Tanggal Masuk : 06 April 2019
Nama : Tn. S
Umur : 59 Tahun
Agama : Islam
Status Pernikahan: Menikah
Pekerjaan : Pedagang
Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan : SD
Alamat : Kp. Pamoyanan Rt 01 Rw 05 Ds. Parakan Tugu Kec. Cijati
Cianjur
Hubungan dgn Klien: Suami
3. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri di bagian abdomen di area sekitar luka operasi yang
tertutup verband ± 15 cm dan di area vagina dimana terpasang kateter di bagian
uretra dan ureter serta di bagian abdomen bawah terpasang selang drain. Apabila
banyak pergerakan sedikit saja nyeri langsung dirasakan. Klien mengatakan nyeri
menusuk, tajam, dan dalam. Klien mengatakan nyeri hanya di sekitar abdomen di
area luka operasi serta terpasang selang dan di area vagina, tidak menjalar ke
bagian lain. Klien mengatakan skala nyeri pada rentang 1-10 berada pada nilai 5
Durasi nyeri tidak tentu. Nyeri dirasakan apabila bergerak, batuk dan ada
penekanan pada area abdomen. Sementara pada area vagina nyeri timbul secara
tiba-tiba kemudian menghilang.
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengeluh nyeri pada luka post operasi. Hari ini adalah POD ke-1. Luka
operasi masih tertutup verband. Klien mengeluh khawatir dengan lukanya apabila
klien batuk dan banyak bergerak. Klien masih dianjurkan untuk berpuasa pasca
operasi sampai BU (+) dan flatus (+). Klien mengatakan tidak memiliki alergi
terhadap makanan atau obat tertentu dan klien belum pernah di tes alergi
sebelumnya. Klien juga tidak melakukan suntik imunisasi saat ini. Klien
mengatakan sudah sekitar satu tahun lebih aktivitas berjualan bersama suami
terhenti karena klien sakit. Diet klien saat ini adalah diet makanan cair (TKTP).
Terapi yang diterima klien saat ini obat-obatan antibiotik, analgetik, antipiretik,
antiemetik, vitamin, dan cairan infus.
5. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien menikah pada usia 16 tahun, klien menikah sebanyak dua kali. Klien
merasakan keluhan air kencing tanpa disadari sejak ± 1 tahun yang lalu, keluar
baik saat berdiri dan berjalan. BAK tidak disertai nyeri. BAK yang tidak disadari
dirasakan setelah operasi pengangkatan rahim (histerektomi) bulan Maret 2013
setelah 1 bulan pasca operasi di RSUD Cianjur. Persalinan terakhir klien pada usia
22 tahun dengan satu anak hidup. Klien pernah mengalami keguguran pertama
pada usia 22 tahun dan keguguran terakhir terjadi 14 tahun yang lalu (32 tahun).
Klien juga memiliki riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi) sejak 4 tahun yang
lalu dengan tekanan sistolik tertinggi 170 mmHg. Haid terakhir pada tahun 2018.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut klien, tidak ada keluarga yang pernah mengalami penyakit seperti
klien, hanya klien saja.
• PEMERIKSAAN FISIK
1.Penampilan umum Keadaan umum baik.
Kesadaran compos mentis
2. Tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36℃
3. Kulit
Turgor kulit cukup baik, kelembaban kulit kurang
4. Kepala
Rambut sedikit rontok, kebersihan kurang baik, nyeri tekan (-)
5. Mata
Sklera ikteri (-/-), konjungtiva anemis (-/-), reaksi pupil baik
6. Mulut
Kebersihan baik, lidah sedikit pucat, mukosa bibir kering
7. Leher
Peninggian JVP (-), pembengkakan kelenjar thyroid (-), nyeri (-)
8. Payudara
Bentuk simetris, kemerahan (-/-), lesi (-/-), panas (-/-), benjolan (-/-), bengkak (-/-)
puting susu tidak menonjol
9. Jantung
Bunyi jantung (S1 dan S2) murni dan regular, bunyi napas vesikuler, irama jantung
regular
10. Paru
Pergerakan dada simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa, suara paru
sonor, tidak ada suara napas tambahan, seperti ronchi dan wheezing
11. Abdomen
Luka operasi (+), sayatan luka operasi vertikal sekitar 10 cm, luka tertutup verband,
tanda-tanda infeksi (-), bising usus (-), nyeri tekan (+) di sekitar luka operasi,
distensi kandung kemih (-), terpasang selang drain di area yang tertutup verband
12. Ekstrimitas Atas
Simetris, pergerakan bebas, edema (-/-)
13. Ekstrimitas Bawah
Simetris, pergerakan bebas, edema (-/-), varises (-/-)
14. Genitourinaria
Kebersihan cukup, bau (-), bercak – bercak darah (+), nyeri (+), warna urin
kemerahan, terpasang kateter dibagian uretra dan di bagian ureter.
15. Rektum
BAB (-), kebersihan cukup, hemmoroid (-)
16. Muskuloskeletal
Rentang gerak cukup baik, kekuatan otot 4/4
17. Neurologi
Sensori (+), baal dan gatal ditubuh (-), nyeri kepala (-), kram otot (-)
• ANALISA DATA
DO:
1. Klien tampak kurang
bersih dan kurang rapi
dimana rambut terlihat
acak-acakan belum
disisir dan badan
tercium agak bau
2. Kuku klien tampak
panjang dan hitam
• DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi
fistuloraphy
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nafsu
makan berkurang pasca operasi fistuloraphy
3. Kurang perawatan diri berhubungan dengan keletihan pasca operasi dan nyeri
• RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
• IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal Implementasi Evaluasi
08 April 2019 1. Membereskan tempat tidur 1. Tempat tidur klien
klien dan mengatur posisi klien rapi, klien merasa
senyaman mungkin sesuai nyaman dengan posisi
kebutuhan klien semifowler
2. Memberi kesempatan klien 2. Klien mengatakan
untuk mengungkapkan nyeri post masih terasa nyeri, dari
operasi skala 1-10, klien
3. Mengajarkan teknik distraksi mengatakan berada pada
dan teknik relaksasi (tarik napas skala 4
dalam, tahan kemudian tiupkan 3. Klien mengerti dan
lewat mulut secara perlahan mencoba
4. Mengingatkan klien untuk mempraktekkan tarik
mengkonsumsi analgetik sesuai napas dalam saat klien
resep merasakan nyeri
5. Menjelaskan prosedur tindakan 4. Klien diberikan
bahwa luka operasi akan dibuka tramadol dalam RL dan
pada hari ke-3 cefodroxil 2x 500 mg
6. Memberi motivasi pada klien 5. Hari ini adalah POD 3,
bahwa mengkonsumsi makanan klien siap lukanya akan
tinggi protein sangat penting dibersihkan untuk
untuk pemulihan luka operasi pertama kalinya
7. Mengajarkan teknik batuk 6. Klien masih enggan
efektif makan, hanya sedikit
8. Mengajarkan klien untuk makanan yang masuk
mobilisasi dini miring kanan 7. Klien sudah mengerti
9. Mengajarkan keluarga klien cara batuk efektif yag
untuk menyeka badan klien agar baik dan benar
supaya lebih bersih dan nyaman 8. Klien masih merasa
takut untuk mobilisasi
sehingga klien belum
mampu mika
9. Klien merasa lebih
segar dan nyaman
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelayanan asuhan keperawatan pada ibu post fistuloraphy atas indikasi fistula
vesiko vaginalis harus sesuai dengan instruksi dokter. Asuhan yang diberikan
kepada ibu tersebut, seperti mengontrol keadaan umum ibu dan tanda-tanda vital,
menganjurkan ibu untuk bed rest total dan banyak minum air putih sesuai yang di
instruksikan dokter, mengajurkan ibu untuk makan yang cukup dan mengingatkan
ibu untuk rutin minum obat yang di resepkan dokter.
B. Saran
Semoga dalam pembuatan makalah ini berguna bagi pembaca pada umumnya
dan khususnya berguna bagi penulis dalam memberikan asuhan keperawatan pada
ibu post fistuloraphy atas indikasi fistula vesiko vaginalis. Dalam pembuatan
makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesenpurnaan untuk
itu penulis mengharpkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar
pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
Rahmawati, F. (2020). Asuhan Keperatan pada Ny. M dengan Post Fistuloraphy Fistula
Vesiko Vagina di ruang Kemuning RS Hasan Sadikin Bandung. MPTISJOURNAL.
Retrieved from https://mpitsjournal.wordpress.com/2019/07/19/asuhan-
keperawatan-pada-ny-m-dengan-post-fistuloraphy-fistula-vesiko-vagina-di-
ruang-kemuning-rs-hasan-sadikin-bandung/