Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KETERGANTUNGAN DENGAN ORANG TUA


Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Bimbingan Konseling Keluarga
Dosen Pengampu : Dwi Sona, S.Pd., M.Pd

Kelompok 5
Nama Anggota :

Afrin Lutfun Nisa 2105096072


Luly Ekani 2105096083
Sendy Aprila Vivi Styono 2105096085
Adelia Qhoirul Qhusna 2105096096
Asipa Iklima Dewi 2105096097

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat, karunia
serta kasih sayangNya saya dapat menyelesaikan makalah mengenai Ketergantungan
Dengan Orang Tua ini dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun
hasanah kita, Nabi Muhammad SAW. tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih
kepada Ibu Dwi Sona, S.Pd., M.Pd selaku dosen mata kuliah BK Keluarga
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan
dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan
teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal kami selaku para
penulis usahakan.
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

Samarinda, 20 September 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

A.Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3

A.Pengertian Ketergantungan dengan Orang Tua...........................................3

B. Penyebab Ketergantuangn Pada Orang Tua.................................................4

C. Dampak Ketergantungan dengan Orang Tua...............................................6

D. Solusi Ketergantungan dengan Orang Tua..................................................7

BAB III PENUTUP............................................................................................10

A.Kesimpulan................................................................................................10

B. Saran...........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya proses pembelajaran yang alami dan pertama pada seseorang
yaitu diperoleh dari lingkungan keluarga itu sendiri. Lingkungan keluargalah
yang membentuk karakter seseorang yang pasti berbeda dengan karakter-karakter
dengan orang yang lainnya.
Tanggung jawab orangtua ialah memenuhi kebutuhan-kebutuhan si anak,
baik dari sudut organis-psikologi, antara lain makanan: maupun kebutuhan-
kebutuhan psikis, seperti: kebutuhan akan perkembangan intelektual melalui
pendidikan, kebutuhan rasa akan dikasihi, dimengerti dan rasa aman melalui
perawatan, asuhan, ucapan-ucapan dan perlakuanperlakuan (Gunarsa, 2000, h.6)
Yusron, (2012, h.l) berpendapat bahwa kemandirian merupakan salah satu
faktor psikologis yang penting bagi anak yang menggambarkan bentuk sikap di
mana seorang anak mampu untuk memahami diri dan kemampuannya,
menemukan sendiri apa yang dilakukan, menentukan dalam memilih
kemungkinan-kemungkinan dari hasil perbuatannya dan akan memecahkan
sendiri masalah-masalah yang dihadapi oleh dirinya.
Waktu yang diberikan orang tua untuk mengasuh dan memperhatikan tumbuh
kembang anak tentu ada batasnya, apalagi bagi orang tua yang berkarir, baik ayah
maupun ibu, apalagi jika dalam keluarga juga mempunyai pembantu yang
membantu pekerjaan rumah tangga, hal ini dapat mempengaruhi kemandiriannya
terhadap anak, karena tidak terbiasanya anak untuk melakukan sesuatu secara
mandiri.
Dalam proses untuk menjadi seseorang yang dapat dikatakan dewasa, seorang
anak tentu akan melewati sebuah masa perkembangan akhil balik yakni masa
remaja. Pada tahap masa remaja awal dimana seorang anak mulai mengalami
sebuah perubahan yang membutuhkan sebuah penyesuaian, yang pasti tidak lepas
dari peran orangtua. Pada kenyataannya masih masih banyak remaja-remaja
sekarang yang masih belum bisa lepas dari ketergantungan akan orang lain
terutama orangtua. Bentuk ketergantungan remaja pada orang lain mengakibatkan
tidak adanya tanggungjawab pada masing-masing individu (Sentosa dan Marheni
2013, h.55).

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Ketergantungan dengan Orang Tua?
2. Apa penyebab dari Ketergantungan pada Orang Tua?
3. Apa dampak dari Ketergantungan dengan Orang Tua?
4. Apa solusi dari Ketergantungan dengan Orang Tua?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Ketergantungan dengan Orang Tua.
2. Untuk Mengetahui Penyebab Ketergantungan dengan Orang Tua.
3. Untuk Mengetahui Dampak Ketergantungan dengan Orang Tua.
4. Untuk Mengetahui Solusi Ketergantungan dengan Orang Tua.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ketergantungan dengan Orang Tua


Ketergantungan dengan orang tua merujuk pada situasi di mana seseorang,
terutama anak, mengandalkan orang tua secara berlebihan dalam berbagai aspek
kehidupan mereka, seperti finansial, emosional, atau keputusan penting. Hal ini
dapat terjadi dalam berbagai tahap kehidupan seseorang dan dapat memiliki efek
yang kompleks pada perkembangan individu.
Ketergantungan dengan orang tua dapat terjadi pada berbagai kondisi. Orang
tua merupakan sosok yang paling terdekat dengan anak dan memiliki peran
penting dalam kehidupan anak. Namun, jika orang tua tidak memiliki banyak
waktu karena kesibukan mereka, anak dapat mengalami ketergantungan dalam
pemenuhan kehidupan sehari-hari. Selain itu, perilaku orang tua juga dapat
mempengaruhi perilaku anak, termasuk ketergantungan pada gadget. Oleh karena
itu, pengasuhan yang tepat dari orang tua sangatlah penting diberikan kepada
anak, karena anak masih terlalu muda dan belum memiliki pengalaman untuk
membimbing perkembangannya sendiri ke arah kematangan.
Anak yang bergantung pada orang tua adalah seorang anak yang, dalam
tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan perkembangan yang seharusnya
pada usianya, terus mengandalkan dan bergantung pada orang tuanya dalam
berbagai aspek kehidupan mereka. Ketergantungan semacam ini dapat memiliki
efek yang signifikan pada perkembangan anak dan mungkin menghambat
kemampuan mereka untuk mandiri. Berikut beberapa aspek yang mungkin
mencirikan anak yang bergantung pada orang tua:
1. Ketergantungan Finansial: Anak yang bergantung secara finansial pada
orang tua mungkin tidak memiliki sumber pendapatan sendiri atau tidak
berusaha mencari pekerjaan atau berkontribusi dalam tanggung jawab
keuangan mereka.
2. Ketergantungan Emosional: Anak yang bergantung secara emosional
pada orang tua dapat mengalami kesulitan dalam mengatasi masalah
emosional atau mengambil keputusan tanpa dukungan dan bimbingan
orang tua.

5
3. Tidak Mandiri: Mereka mungkin tidak mampu menjalani kehidupan
sehari-hari tanpa bantuan orang tua, seperti memasak, membersihkan,
atau menjalankan tugas-tugas rumah tangga dasar.
4. Ketergantungan dalam Pengambilan Keputusan: Anak yang terlalu
bergantung pada orang tua mungkin sulit membuat keputusan penting
dalam kehidupan mereka tanpa melibatkan orang tua, bahkan jika mereka
sudah dewasa.
5. Ketergantungan Sosial: Mereka mungkin cenderung mengisolasi diri atau
hanya berkumpul dengan orang tua, sulit membangun hubungan sosial
yang sehat dengan teman sebaya.
6. Ketergantungan pada Bantuan Konflik: Anak yang bergantung pada
orang tua mungkin seringkali mengandalkan orang tua untuk mengatasi
konflik atau masalah yang seharusnya mereka tangani sendiri.
Penting untuk dipahami bahwa tingkat ketergantungan yang sehat dapat
bervariasi tergantung pada usia dan perkembangan anak. Namun, jika
ketergantungan berlebihan terus berlanjut hingga usia dewasa, ini dapat
menghambat perkembangan pribadi dan kemandirian anak. Pendekatan terbaik
adalah mendorong anak untuk belajar mandiri, mengatasi tantangan, dan
mengembangkan kemampuan mereka, sambil tetap memberikan dukungan
yang dibutuhkan.

B. Penyebab Ketergantungan Pada Orang Tua


Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan ketergantungan pada orang
tua. Beberapa di antaranya meliputi:
1. Ekonomi: Jika seseorang tidak memiliki sumber pendapatan yang cukup
atau keterampilan ekonomi yang mandiri, mereka mungkin menjadi
tergantung pada orang tua untuk dukungan finansial.
2. Kesehatan: Kondisi kesehatan fisik atau mental yang membatasi
kemampuan seseorang untuk merawat diri sendiri dapat menyebabkan
ketergantungan pada orang tua atau anggota keluarga lainnya.
3. Keterampilan Hidup: Kurangnya keterampilan hidup, seperti
keterampilan keuangan, memasak, atau perawatan rumah tangga, dapat
membuat seseorang bergantung pada orang tua untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.

5
4. Emosional: Beberapa individu mungkin mengalami ketergantungan
emosional pada orang tua karena ketidakamanan atau ketergantungan
emosional sejak masa kecil yang tidak terpecahkan.
5. Kultur dan Tradisi: Dalam beberapa budaya, diharapkan bahwa anak
akan merawat orang tua mereka ketika mereka menjadi tua, sehingga
ketergantungan ini dapat menjadi bagian dari norma budaya.
6. Kesulitan Hidup: Situasi sulit seperti kehilangan pekerjaan, perceraian,
atau krisis finansial dapat membuat seseorang menjadi tergantung pada
dukungan orang tua untuk sementara waktu.
Penting untuk diingat bahwa ketergantungan pada orang tua tidak selalu
negatif, terutama jika itu sementara dan dibutuhkan dalam situasi darurat atau
sulit. Namun, penting juga untuk mengembangkan keterampilan dan kemandirian
yang diperlukan untuk merawat diri sendiri seiring berjalannya waktu.
Kemandirian bukan keterampilan yang langsung tiba-tiba anak bisa
melakukannya, tetapi perlu diajarkan kepada anak usia dini agar mereka mampu
melakukan kegiatan sehari-hari tanpa harus meminta bantuan kepada orang tua
atau orang dewasa lainnya. Apabila anak tidak belajar mandiri dari usia dini maka
akan dapat menyebabkan anak menjadi bingung bagaimana harus membantu
dirinya sendiri dan menjadi tidak mandiri yang selalu bergantung kepada orang
tuanya.
Perkembangan kemandirian anak usia dini dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, begitu juga dengan anak yang tidak mandiri. Sedangkan menurut
Solahudin dalam Malau (2012:10) menyatakan terdapat dua faktorfaktor yang
berpengaruh pada tingkat kemandirian anak anak usia sekolah yaitu 1) Faktor
internal yaitu emosi dan intelektual anak. 2) Faktor eksternal yaitu lingkungan,
status ekonomi keluarga, stimulasi, pola asuh, cinta dan kasih sayang, kualitas
informasi anak dengan orang tua dan status pekerjaan ibu. Selain itu penyebab
anak tidak mandiri menurut Izzaty (2005:201) yaitu “Anak terbiasa menerima
bantuan yang berlebihan dari orang tua ataupun dari orang dewasa lainnya.”

5
C. Dampak Ketergantungan dengan Orang Tua
Membiarkan anak terlalu lengket dengan orang tua mungkin bukan langkah
yang baik. Anak yang terlalu clingy pada orang tua akan menghasilkan perilaku
manja dan buruk bagi pembentukan karakternya hingga dewasa nanti.
Berikut ini dampak anak yang ketergantungan dengan oramg tua:
1. Tidak bertanggung jawab
Anak terlalu lengket dengan orang tua, membuat anak tidak belajar
bagaimana menjadi seseorang yang bertanggung jawab. Mereka tidak
dapat memahami konsep batasan dan bisa menyebabkan perilaku
menyimpang saat dewasa.
Anak-anak ini biasanya tidak termotivasi, pemalas, dan mudah
marah. Mereka juga tidak dewasa secara emosi dan memiliki kemampuan
pemecahan masalah yang rendah.
2. Ketergantungan
Ketergantungan adalah dampak yang menakutkan dan berjangka
panjang dari anak terlalu lengket dengan orang tua.
Anak akan tumbuh jadi sosok yang sangat bergantung pada orang
lain sehingga akan sulit untuk membahagiakan dirinya sendiri saat
dewasa nanti.
Anak yang terlalu lengket dan susah lepas dari orang tuanya akan
percaya bahwa hidup sendirian adalah hal yang tidak membahagiakan.
Mereka juga menganggap bahwa sumber kebahagiaan berasal dari orang
lain, bukan diri sendiri.
3. Tidak menghormati orang lain dan mudah membangkang
Anak-anak yang tidak menghormati orang lain dan mudah
membangkang cenderung mudah merengek, memohon, mengabaikan
atau memanipulasi untuk mendapatkan apa yang mereka mau. Ini
menjadi dampak lain dari anak terlalu lengket dengan orang tua.
Seringkali, mereka juga tidak bisa mengekspresikan diri secara baik
hingga berakibat menjadi perilaku negatif, misalnya memberontak.
4. Kemampuan bersosialisasi rendah
Hal ini terbentuk karena anak tidak belajar bagaimana bersosialisasi
dengan orang lain. Bersosialisasi berarti mengerti konsep memberi dan

9
menerima. Jika anak terlalu lengket dengan orang tua, ia juga kesulitan
berteman dan menjaga hubungan pertemanan. Mengutip Hello
Motherhood, ini karena mereka tidak peka kebutuhan orang lain, mudah
marah, dan sulit merasa puas. Selain itu, mereka juga menjadi penyendiri
yang tidak bahagia, bahkan sebenarnya tidak suka sendirian
5. Mudah menyerah
Anak terlalu lengket dengan orang tua akan terbiasa pada zona
nyaman. Mereka tidak memiliki keinginan untuk berjuang lebih jauh
ketika menyelesaikan suatu masalah. Sebab, tanpa disadari orang tua
sering membantu menyelesaikan masalah anak-anaknya. Jika dibiarkan
terus menerus, anak tidak akan memiliki keyakinan dan mudah menyerah
saat mengalami masalah dan kegagalan di masa depan.
Membatasi agar anak tidak terlalu lengket dengan orang tua akan
baik untuk pembentukan karakternya. Anak yang terlalu 'menempel' dan
tidak pemberani juga cenderung kurang sukses saat dewasa nanti karena
tidak berani mengambil risiko.

D. Solusi Ketergantungan dengan Orang Tua


Untuk mengatasi masalah anak yang ketergantungan harus diketahui
faktor penyebabnya terlebih dahulu. Ada beberepa faktor yang mungkin
menjadi penyebabnya yaitu:
a. Kegagalan orang tua mendorong anak berperilaku sesuai dengan usia
anak yang sebenarnya.
b. Perlindungan yang berlebihan dari orang tua kepada anak ketika anak
frustasi.
c. Pemberian hadiah yang berlebihan meskipun sebenarnya anak tidak
berperilaku benar.
d. Pemberian contoh sikap yang salah dari orang tua.
e. Ketidakmampuan secara sosial seperti autism, ODD, ADHD, and
PDA, mungkin adalah suatu kondisi khusus dan bukanlah bukti bahwa
seorang anak bisa dikatakan manja.
Jadi, sekarang, dari mana orang tua memulai? Berikut adalah solusi yang
dapat orang tua lakukan untuk mendapatkan kembali kendali agar anak mereka
tidak memiliki ketergantungan dengan orang tua:

9
1. Komit diri sepenuh hati atau keseriusan untuk berhenti memanjakan
anak. Orang tua harus melakukan. Jika orang tua melakukannya di
tengah jalan, itu masih lebih baik daripada tidak sama sekali, jadi itu
tidak akan berhasil sampai orang tua benar-benar melakukannya.
2. Mengganti ancaman kosong dengan petunjuk yang jelas, tenang dan
singkat. Anak-anak mendengar orang tua mereka berkata, 'hentikan,
ini terakhir kalinya.' Tetapi itu semua hanya di bibir saja tidak
pernah dibuktikan oleh mereka sehingga anak akan mendengar hal
itu sebagai tidak serius dan mengabaikannya. Orang tua hendaknya
mengatakan apa yang dimaksud. Jika hanya mengucapkan kata-kata dan
mengatakan apa yang akan terjadi dan anak disuruh mentaatinya,
maka itulah yang memiliki kekuatan atau konsekuensi.
3. Sediakan disiplin dan konsekuensinya yang konsisten. Tindakan
berbicara lebih keras daripada kata-kata. Potong obrolan dan berikan
konsekuensi konkret. Anak perlu tumbuh terbiasa menghadapi
masalah atau konsekuensi tindakannya tanpa merasa hancur, ditolak,
dan tidak dicintai.
4. Hindari menyelamatkan atau terlalu melindungi anak. Misalnya pada
anak yang sering terlambat masuk sekolah karena kemalasan atau
kelalaiannya. Orang tua berhenti mengomel dan biarkan dia
mendapatkan konsekuensi dari keterlambatan itu. Orang tua yang
terus-menerus melindungi anak-anak mereka dari kesalahan mereka
sendiri akan menggagalkan pertumbuhan karakter mereka, demikian
kata para ahli.
5. Orang tua bertanya pada diri sendiri apakah mereka terlalu
berlebihan terhadap anak secara materi. Banyak orang tua
membesarkan anak-anak mereka dengan hadiah dan tidak pernah
meminta mereka untuk mendapatkan sesuatu dengan usaha mereka
sendiri. Tapi memanjakan anak-anak dengan semua mainan, pakaian,
dan gadget elektronik yang mereka inginkan membuat mereka
kehilangan pelajaran penting, seperti menabung untuk mendapatkan
sesuatu barang yang mereka inginkan. Jika anak mendapatkan
semuanya secara instan, mereka tidak belajar bersyukur. Jika anak
tidak pernah menunggu, anak tidak akan belajar kesabaran.

9
6. Tetap di Jalur. Meskipun ada niat baik orang tua untuk berhenti
memanjakan seorang anak, banyak hal dapat menggagalkan usaha
tersebut, kata para ahli, termasuk kelelahan atau terbebani oleh tanggung
jawab pekerjaan atau masalah perkawinan. Agar tidak terjadi orang tua
dapat mengingatkan diri mereka sendiri bahwa mereka tidak boleh
egois. Semua itu demi masa depan anak mereka, bukan mencari
mudah sekarang.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sosok orang tua di masa sekarang tampaknya berbeda dari ketika
puluhan tahun silam hubungan orang tua dan anak sekarang ini tampak lebih
sebagai sahabat daripada sosok antara yang di atas dan di bawah. Orang tua kini
harus menjadi partner atau sahabat bagi anak-anaknya. Zaman yang terus
berkembang pun menuntut orang tua untuk belajar agar anaknya tidak
ketinggalan. Kondisi saat ini terkadang mengharuskan orang tua untuk belajar
bersama anaknya. Ketergantungan pada orang tua dapat dicegah sedini mungkin
dengan menerapkan aturan yang mengikat secara ketat dan konsisten, dimulai
dari rumah. Bila hal ini terjadi, dibutuhkan komitmen yang kuat dari orang tua
untuk membuat aturan baru dan menegakkannya secara tegas dan konsisten.

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami susun. Penulis menyadari dalam penulisan ma
kalah ini terdapat banyak kekurangan hal ini dikarenakan masih minimnya penget
ahuan penyusun, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pem
baca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. semoga
bermanfaat bagi pembacanya tak lupa kami ucapkan terimakasih.

10
DAFTAR PUSTAKA

Malau, Ervinawati. 2013. Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Anak Kelas Satu
Sekolah Dasar Negeri 1 Pondok Cina. Jurnal. Universitas Indonesia.

https://www.researchgate.net/publication/
329776180_SPOILED_CHILDREN_PROBLEM_DAN_SOLUSI

https://www.orami.co.id/magazine/dampak-anak-terlalu-lengket-dengan-orang-tua

Buchori, Mochtar. (2008). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Jakarta:


Erlangga.

Santrock, John W. (2007). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Papalia, Diane E., Olds, Sally W., & Feldman, Ruth D. (2009). Psikologi
Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta:
Salemba Humanika.

11

Anda mungkin juga menyukai