Anda di halaman 1dari 2

RESUME

Nama : Ananda Putri

Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) IBLAM

Mahasiswi KM 7 – SMP Tamansiswa Rawamangun

Pada pembekalan KM 7 membahas topik pembicaraan tentang Asesmen Kognitif dan Non Kognitif di
kelas, dan Konsep Dasar Kurikulum Merdeka SD, SMP dan SMK. Pada Asesmen & pembelajaran, ada alur yang
harus direncanakan pada guru sebelum mengajar di kelas. (1) Proses Belajar Mengajar, (2) Asesmen), (3) Analisis
& Umpan Balik. (4) Rencana Mengajar. 4 metode tersebut dilakukan guna menganalisis lebih lanjut tentang
pemahaman siswa dalam menangkap proses belajar di kelas. Selanjutnya pada asesmen yang berfokus untuk
melihat hasil belajar siswa (of learning), Menyusun strategi belajar (for learning), maupun sarana belajar (as
learning). Informasi yang diperoleh dari asesmen, berupa pemetaan hal yang dikuasai siswa maupun yang belum
dikuasai siswa menjadi umpan balik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang akan mendorong hasil
belajar siswa. Prinsip asesmen juga berfokus pada 5 prinsip, yaitu (1) Valid (2) Reliabel/Konsisten (3) Adil (4)
Fleksibel (5) Memberikan Umpan Balik. Pada asesmen Tingkat kelas untuk meninjau/mengakomodir keunikan
siswa, fleksibilitas dalam waktu dan jadwal, pelaporan yang dilakukan secara immediate, dan pembuatan
MindMap, dan asesmen Tingkat satuan Pendidikan salah satu tujuannya adalah assessment of learning. Keperluan
pelaporan dalam format terstandar untuk dikomunikasikan ke pihak terkait, dan juga penilaian tertulus, penilaian
lisan, dan penilaian kinerja portofolio.

Asesmen Diagnostik, yang membahas tentang dua topik pembahasan. Asesmen Diagnostik Kognitif &
Asesmen Diagnostik NonKognitif. Pada asesmen diagnostic nonkognitig bertujuan untuk mengetahuai
kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa, aktivitas siswa selama belajar dari rumah, dan juga kondisi
keluarga siswa. Persiapan pada diagnostic nonkognitif, seperti menyiapka alat bantu berupa gambar-gambar yang
mewakili emosi, membuat daftar pertanyaan kunci mengenai aktivitas siswa dan pelaksanaannya seperti
melakukan aktivitas bercerita, menggambar, dan juga menulis. Berpindah ke asesmen diagnostic kognitif, yang
memberikan informasi kepada guru mengenai kompetensi siswa, serta pengetahuan yang dimiliki siswa sebelum
memulai suatu pembelajaran. Persiapannya yaitu mengumpulkan informasi mengenai tujuan belajar sesuai catatan
pembelajaran (CP). Juga menentukan Teknik asesmen yang digunakan, seperti observasi, tanya jawab, tes tertulis,
penilaian diri, dan catatan anekdot. Pada pelaksanaan yaitu mengolah data, menetapkan aspek pencapaian siswa,
menginterpretasi data, dan membuat kesimpulan hasil pemetaan siswa pada penguasaan materi. Asesmen
diagnostic kognitif juga mengidentifikasi materi pecahan, yaitu operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan,
juga operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Konsep pecahan, urutan pecahan dengan
pembilang satu dan penyebut yang sama.

Pada pembahasan topik kedua yang dibawakan langsung oleh Bapak Yogi Anggraena tentang konsep
kurikulum Merdeka. Dinamika kurikulum Indonesia dimulai dari kurikulum 1947, 1954, 1964, 1968, 1875, 1994,
Rintisan KBK 2004, Kurikulum 2006 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), Kurikulum 2013, hingga
sekarang Kurikulum Merdeka. Pembahasan pada kurikulum Pendidikan yaitu Visi Pendidikan Indonesia,
Mewujudkan Indonesia Maju berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila yang
bernalat, kritis, kreatid, mandiri , beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
bergotong royong dan berkebinekaan global. Pada Kurikulum Merdeka yang dijalankan memberikan fleksibilitas
dan dukungan bagi pendidik untuk bergotong royong menciptaakan pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhan pelajar dan kondisi satuan Pendidikan. Fokus pada materi esensial sehingga pembelajaran lebih
mendalam, waktu yang berfokus untuk pengembangan kompetensi dan karakter melalui belajar kelompok seputar
konteks nyata (penguatan profil pelajar Pancasila, capaian pembelajaran per fase dan jam Pelajaran yang fleksibel,
memberikan fleksebilitas pranngkat ajar dan materi pelatihan pengembangan kurikulum satuan Pendidikan.
Struktur kurikulum juga dibagi menjadi dua komponen utama yaitu intrakurikuler dan projek penguatan profil
pelajar Pancasila. Pembelajaran intrakurikuler menjadi kegiatan akademik pembelajaran siswa yang mengacu
pada capaian pembelajaran. Contoh pada jenjang SD dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran
menggunakan pendekatan mata Pelajaran atau tematik, dan pada pembelajaran kokurikuler: Projek penguatan
profil Pelajar Pancasila menjadi kegiatan pembelajaran khusus yang ditujukan untuk memperkuat Upaya
pencapaian elemen dan sublemen dimensi profil pelajar Pancasila. Satuan Pendidikan menerjemahkan capaian
pembelajaran dengan Menyusun kurikulum operasional dan rencana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
belajar pelajar karakteristik satuan Pendidikan masing-masing. Perencanaan pembelajaran yaitu setiap pendidik
perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran untuk mecapai capaian
pembelajaran. Rencana pembelajaran dapat berupa (1) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) , dan (2) dalam
bentuk modul ajar. Bentuk asesmen juga terbentuk menjadi dua yaitu Asesmen formatif , asesmen yang bertujuan
untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar,
dan Asesmen sumatof, yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan
pembelajaran yang dilakukan pada akhir proses pembelajaran sesuai dengan pertimbangan pendidik dan kebijakan
satuan pendidik. Intrumen asesmen dapat dikembangkan berdasarkan Teknik penilaian yang digunakan pendidik,
contoh Teknik yang dapat diadaptasi yaitu observasi, kinerja, projek, ataupun tes tertulis.

Anda mungkin juga menyukai