KIMIA DASAR
ALKALIMETRI
NPM : 23420047
Grup : 1K3
Kelompok : 1
KIMIA TEKSTIL
2023
PEMBUATAN LARUTAN ASAM OKSALAT DAN STANDARISASI NaOH
Pembuatan standarisasi Larutan Asam Oksalat dan Standarisasi NaOH pada tanggal 4 Oktober 2023.
Tujuan :
Untuk memperoleh
ketepatan hasil titrasi maka
titik akhir titrasi
dipilih sedekat mungkin
dengan titik equivalent, hal ini
dapat dilakukan
dengan memilih indicator yang
tepat dan sesuai dengan titrasi
yang akan
dilakukan. Keadaan dimana
titrasi dihentikan dengan
cara melihat
perubahan warna indicator
disebut sebagai “titik akhir
titrasi”
(Shochichah, 2010).
Titrasi asam-basa dapat
memberikan titik akhir yang
cukup tajam
dan untuk itu digunakan
pengamatan dengan indicator
bila pH pada titi
ekivalen antara 4-10.
Demikian juga titik akhir
titrasi akan tajam pada
titrasi asam atau basa lemah
jika pentitrasian adalah basa
atau asam kuat
dengan perbandingan tetapan
disosiasi asam lebih besar dari
10. Selama
titrasi asam-basa , pH larutan
berubah secara khas. pH
berubah secara
dratis bila volume titrasinya
mencapai titik ekivalen
(Shochichah, 2010).
Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih
sedekat mungkin dengan titik ekuivalen, hal ini dapat dilakukan dengan memilih indikator
yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang akan dilakukan. Keadaan dimana titrasi
dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indikator disebut sebagai “titik
akhir titrasi” (Shochichah, 2010).
Titrasi asam-basa dapat memberikan titik akhir yang cukup tajam dan untuk itu
digunakan pengamatan dengan indikator bila pH pada titik ekivalen antara 4-10. Demikian
juga titik akhir titrasi akan tajam padatitrasi asam atau basa lemah jika pentitrasian
adalah basa atau asam kuat dengan perbandingan tetapan disosiasi asam lebih besar dari
10. Selama titrasi asam-basa , pH larutan berubah secara khas. pH berubah secara
dratis bila volume titrasinya mencapai titik ekivalen (Shochichah, 2010).
Larutan baku ada dua yaitu larutan baku primer dan larutan baku sekunder. Larutan
baku primer adalah larutan baku yang konsentrasinya dapat ditentukan dengan jalan
menghitung dari berat zat terlarut yang dilarutkan dengan tepat. Larutan baku
primer harus dibuat dengan penimbangan dengan teliti menggunakan neraca analitik
dan dilarutkan dalam labu ukur (RhacaRhiatra,2013).
Bahan kimia yang dapat digunakan sebagai bahan membuat larutan standar primer
harus benar-benar dalam keadaan murni, stabil secara kimiawi, mudah
dikeringkan dan tidak bersifat higroskopis, serta memiliki berat ekivalen besar,
sehingga meminimalkan kesalahan akibat penimbangan (RhacaRhiatra, 2013).
Pada percobaan kali ini larutan yang digunakan sebagai larutan baku primer adalah
H2C2O4. 2H2O (asam oksalat). Asam oksalat adalah zat padat , halus, putih,
larut baik dalam air. Asam oksalat adalah asam divalent dan pada titrasinya
selalu sampai terbentuk garam normalnya, berat ekivalen asam oksalat adalah 63
(RhacaRhiatra, 2013).
Alat Bahan
Buret 50 mL Asam Oksalat
Erlemenyer 250 mL Aquades
Pipet Volume 10 mL NaOH
Gelas Piala 100 mL Indikator PP
Pipit tetes
Bulb piller
Neraca Analitik
Batang Pengaduk
Gelas Piala
Klem
Kaca Arloji
Perhitungan :
BM H2C2O4.2H2O
Ar H : 1
Ar C : 12
Ar O : 16
BM H2C2O4.2H2O = (2 x Ar H) + (2 x Ar C) + (4 x Ar O) + 2 x (Ar H + Ar O)
= (2 x 1) + (2 x 16) + (4 x 16) + 2 x (2 (1) + 16 )
= 2 + 32 + 64 + 36
= 126
BM
BE H2C2O4.2H2O =
2
126
=
2
= 63
Perhitungan massa yang dibutuhkan
mL = 100
BE = 63
N = 0,1
gr 100 gr mL
N= x = xN
BE mL BE 1000
mL
gr = x N x BE
1000
100
= 1000 x 0,1 x 63
= 0,6300 gram
Standarisasi NaOH
VH2C2O4 x N H2C2O4 = VNaOH x NNaOH
V H 2 C 2 O 4 x N H 2C 2O 4
NNaOH =
V NaOH
10 x 0,1000
NNaOH =
9,225
N
= 0,1084 N
PENETAPAN KADAR CH3COOH
Tujuan
Alat Bahan
Buret 50 mL Asam Asetat
Erlemenyer 250 mL Aquades
Pipet Volume 10 mL NaOH
Labu ukur 100 mL Indikator PP
Klem
Statif
BM
BE CH3COOH =
1
60
=
1
= 60
Menghitung Faktor Pengencenran (P)
1000 100
P= x = 400
25 10
mL Titrasi x N NaoH x BE CH 3 COOH
Kadar CH3COOH =
mL pipet CH 3 COOH
6,825 x 0,1084 x 60
=
10
= 4,4390 g/l
g/l
Kadar (%) = x 100 %
1000 x bj
4,4390
= x 100 %
1000 x 1
= 0,44 %
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
ASIDIMETRI
NPM : 23420047
Grup : 1K3
Kelompok : 1
KIMIA TEKSTIL
2023
Pembuatan larutan baku primer boraks dan standarisasi HCL
Pembuatan larutan baku primer boraks dan standarisasi HCL pada 18 Oktober 2023
Tujuan :
Alat Bahan
Buret 50 mL HCL
Erlemenyer 250 mL Aquades
Pipet Volume 10 mL Boraks 0,1 N
Labu ukur 100 mL Indikator MO
Klem
Statif
Corong gelas
Neraca analitik
IV. Alur Kerja
Cara kerja Pembuatan Larutan Standar Primer Boraks
1. Timbang teliti Na2B4O7.10H2O sebanyak 1,91 gram
2. Masukkan ke dalam labu ukur 100 ml
3. Tambahkan aquades hingga batas garis/meniscus
4. Kocok 12 kali untuk menghomogenkan larutan
5. Larutan Na2B4O7.10H2O 0,1000 N telah selesai dibuat
Cara kerja Standarisasi larutan Asam Klorida (HCl) denga menggunakan
larutan boraks
1. Menyiapkan buret
a. Bilas buret menggunakan aquades
b. Bilas buret menggunakan larutan HCL
c. Isi buret dengan larutan HCl sampai tepat skala nol dan
pastikan
d. bagian bawah buret terisi penuh dan tidak ada
gelembung
e. Simpan buret pada statif, pastikan buret tegak dan
lurus
f. Buret siap digunakan
3. Proses titrasi
Perhitungan :
BM Na2B4O7.10H2O
Ar Na = 23
Ar B = 11
Ar O = 16
Ar H = 1
BM Na2B4O7.10H2O = (2 x Ar NA) + (4 x Ar B) + (7 x Ar O) + 10 (2 x Ar H + Ar O)
= 46 + 44 + 112 + 180
= 382
BM
BE Na2B4O7.10H2O =
2
382
=
2
= 191
mL
Gram = x N x BE
1000
100
= x 0,1 x 191
1000
1910
= 1000
= 1,91 gram
m 1000
N= x
BE v
1,9160 1000
N= x
191 100
N = 0, 1003 N
Normalitas HCL
V 1 x N 1 = V 2 x N2
V1xN1
N2 =
V2
10 x 0 , 1003
N2 =
12, 43
N
= 0,0807 N
Penetapan Kadar NaHCO3
Maksud :
Tujuan :
volumetri adalah analisis kuantitatif dimana kadar dan komposisi dari sampel ditetapkan
berdasarkan volume pereaksi (volume yang diketahui) yang ditambahkan ke dalam
harga bahan, hingga komponen yang ditentukan dengan pereaksi tersebut. Tujuan
utama dari analisis volumetri adalah untuk mengetahui kuantitas dari setiap
komponen yang menyusun analit, analisis volumetri menghasilkan data numerik yang
memiliki satuan tertentu. Data hasil analisis volumetria umumnya dinyatakan dalam
satuan volume, satuan berat,maupun satuan konsentrasi dengan menggunakan metode
analisis tertentu. Hal yang dibahas pada analisis volumetri meliputi titrasi asam
basa, titrasi pengendapan dan titrasi redoks. Konsep-konsep yang dibahas pada materi
analisis volumetri berupa konsep abstrak, konsep terdefinisi dan konsep
berdasarkan proses (Fardani dkk, 2017).
Titrasi yaitu suatu metode dalam menentukan kadar suatuzat dalam suatu sampel
yang sudah diketahui konsentrasinya untuk melakukan pengujian analisis kuantitatif.
Jenis reaksi yang dilakukan pada proses titrasi, biasanya sering dibedakan berbeda-
beda. Dalam reaksi asam basa maka titrasi ini disebut dengan titrasi asam basa, untuk titrasi
yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi disebut titrasi redoks, untuk titrasi yang
melibatkan pembentukan reaksi kompleks disebut titrasi komplesometri, dan
sebagainya. Titran adalah jenis larutan yang diletakan pada Erlenmeyer yang ingin
ditentukan kadarnya. Sedangkan titrat adalah larutan yang diletakan pada buret (Hestidkk,
2016).
Titrasi asam basa bertujuan untuk mengetahui sifat asam suatu sampel secara kualitatif.
Titrasi ini menggunakan larutannatrium hidroksida sebagai titran dan larutan uji asam
oksalat sebagai titrat. Hasil titrasi asam basa dari larutan sampel uji menggunakan
larutan natrium hidroksida menunjukkan perubahan warna merah muda pada larutan
sampel uji, yang mana hal ini menunjukkan bahwa sampel uji bersifat asam (Irwanda dkk,
2017)
Asidimetri adalah salah satu proses dalam titrasi. Titrasi asidimetri adalah metode
mengukur kandungan dasar suatu zat dengan menggunakan larutan asam sebagai standar.
Titrasi adalah proses mengukur volume titran yang diperlukan untuk mencapai titik
ekuivalen dengan titrat. Titik ekuivalen yang sulit diamati,karena hanya titik akhir teoritis
(Septianingsih, 2018)
Alat Bahan
Buret 50 mL NaHCO3
Erlemenyer 250 mL HCL
Pipet Volume 10 mL Air suling bebas
CO2
Labu ukur 100 mL Indikator MO
Klem
Statif
Corong gelas
Piala gelas
Data Pengamatan :
Larutan NaHCO3 berwarna : Tidak berwarna
Data Titrasi Ke - 1 : 2,4 mL
Data Titrasi Ke - 2 : 2,4 mL
Rata – Rata Titrasi : 2,4 mL
Perhitungan :
BM NaHCO3
Ar Na = 23
Ar H = 1
Ar C = 12
Ar O = 16
BM NaHCO3 = 23 + 1 + 12 + (3 x 16)
= 36 + 48
= 84
2010).