Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


“PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK”

Disusun oleh:
Nama Kelompok : 1. Muhammad Imam Rofi’I (202212057)
2. Nia Novitasari (202212105)
3. Charista Velinda Vikasari (202212107)
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik
Dosen Pengampu : Dennyca Hendriyanto NSE. M.Si

PRODI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2023/2024

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Saya panjatkan puja puji syukur atas berkat rahmat dan hidayah-nya saya dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah tentang Pelaporan Keuangan Sektor Publik.

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik.
Makalah ini sudah saya susun dengan maksimal. Terlepas dari itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari
Bapak/ Ibu dosen serta dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para
pembaca.

2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1. Apa itu pelaporan dalam sektor publik ?............................................................................4
2. Bagaimana sistem pelaporan keuangan sektor publik ?.....................................................4
3. Bagaimana siklus akuntansi keuangan sektor publik ?.......................................................4
4. Apa saja teknik pelaporan keuangan sektor publik ?..........................................................4
5. Sebutkan contoh laporan keuangan sektor publik dan unsur-unsurnya di organisasi
sektor publik !............................................................................................................................4
6. Sebutkan contoh laporan keuangan sektor publik dan unsur-unsurnya di organisasi
negara-negara lain !....................................................................................................................4
BAB 2.........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1 TEORI PELAPORAN DALAM SEKTOR PUBLIK......................................................5
2.2 SISTEM PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK............................................6
2.3 SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK............................................7
2.4 TEKNIK PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK...........................................8
2.5 CONTOH LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DAN UNSUR-UNSURNYA
DI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK.................................................................................12
2.6 LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DAN UNSUR-UNSURNYA DI
NEGARA LAIN...................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................14
KESIMPULAN....................................................................................................................14
Daftar Pustaka........................................................................................................................14

3
BAB 1

4
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah untuk memberikan
pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan
kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak yang memberikan amanah. Dengan
adanya tuntutan yang semakin besar terhadap pelaksanaan akuntabilitas publik menjadi
implikasi bagi manajemen sektor publik untuk memberikan informasi kepada publik, salah
satunya adalah informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan, namun laporan keuangan
bukan merupakan tujuan akhir dari akuntabilitas publik. Lalu apa itu laporan keuangan sektor
publik? Laporan keuangan sektor publik merupakan representasi posisi keuangan dari
transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sektor publik. Laporan keuangan sektor
publik ini menjadi komponen penting untuk menciptakan akuntabilitas sektor publik tersebut.
Fungsi laporan keuangan sektor publik adalah sebagai bentuk kepatuhan dan
pengelolaan (compliance and stewardship), akuntabilitas dan pelaporan retrospektif
(accountability and retrospective reporting), perencanaan dan informasi Otorisasi (planning
and authorization information), kelangsungan organisasi (viability), hubungan masyarakat
(public relation), dumber fakta dan gambaran (source of facts and figures). Adapun tujuan
umum dari pelaksanaan laporan keuangan sektor publik adalah untuk memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja, dan arus kas dari suatu entitas yang berguna bagi
sejumlah besar pemakai (wide range users) dalam membuat dan mengevaluasi keputusan
mengenai alokasi sumber daya yang dibutuhkan oleh suatu entitas dalam aktivitasnya untuk
mencapai tujuan.
Laporan keuangan sektor publik menyediakan informasi mengenai sumber-sumber
alokasi, dan penggunaan sumber daya keuangan atau financial, informasi mengenai
bagaimana entitas mandanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya, informasi yang
berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas dalam pendanaan aktivitasnya dan
memenuhi kewajiban serta komitmennya, informasi mengenai kondisi financial suatu entitas
dan perubahan didalamnya, dan juga informasi agregat yang berguna untuk mengevaluasi
kinerja entitas dalam hal bidang jasa, efisiensi, dan pencapaian tujuan.
Beberapa komponen yang diperlukan untuk membuat laporan keuangan sektor publik
antara lain adalah laporan posisi keuangan atau yang juga disebut dengan neraca yang terdiri
dari property, aktiva tak berwujud, aktiva financial, persediaan, cadangan, kewajiban tidak
lancar, kas dan setara kas, partisipasi minor, dan masih banyak lagi lainnya. Selanjutnya
untuk komponen keuangan sektor publik adalah kinerja keuangan yang meliputi surplus atau
defisit, perubahan aktiva atau ekuitas netto, arus kas yang memberikan informasi mengenai
pemasukan dan pengeluaran keuangan dalam suatu periode tertentu, kebijakan akuntansi
serta catatan laporan keuangan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu pelaporan dalam sektor publik ?
2. Bagaimana sistem pelaporan keuangan sektor publik ?
3. Bagaimana siklus akuntansi keuangan sektor publik ?
4. Apa saja teknik pelaporan keuangan sektor publik ?
5. Sebutkan contoh laporan keuangan sektor publik dan unsur-unsurnya di organisasi
sektor publik !
6. Sebutkan contoh laporan keuangan sektor publik dan unsur-unsurnya di organisasi
negara-negara lain !

5
6
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 TEORI PELAPORAN DALAM SEKTOR PUBLIK


Pelaporan kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk mempresentasikan dan
melaporkan kinerja semua aktivitas serta sumber daya yang harus dipertanggungjawabkan.
Pelaporan ini merupakan wujud dari proses akuntabilitas.
2.1.1 Laporan Keuangan di Organisasi Sektor Publik
Laporan keuangan sektor publik merupakan representasi posisi keuangan dari
transaksi- transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sektor publik. Tujuan umum
pelaporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja,
dan arus kas suatu entitas yang berguna bagi sejumlah besar pemakai (wide range
users) untuk membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya
yang dipakai sustu entitas dalam aktivitasnya guna mencapai tujuan.
2.1.2 Jenis Laporan Keuangan Sektor Publik
Jenis laporan keuangan sektor publik yang minimal dan terintegrasi, meliputi :
a. Laporan Posisi Keuangan
b. Laporan Kinerja Keuangan
c. Laporan Perubahan Aktiva/Ekuitas Neto
d. Laporan Arus Kas
e. Kebijakan Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan posisi keuangan, atau disebut juga dengan neraca atau laporan aktiva
dan kewajiban, adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi aktiva, utang, dan
modal pemilik selama suatu periode tertentu.
Laporan Kinerja Keuangan (Laporan Surplus-Defisit)
Laporan Kinerja Keuangan atau disebut juga dengan Laporan Pendapatan dan
Biaya, Laporan Surplus-Rugi, Laporan Operasi, Laporan Surplus-Defisit, atau
Laporan Laba Rugi, adalah laporan keuangan yang menyajikan pendapatan dan biaya
selama satu periode tertentu.
Laporan Perubahan Aktiva/Ekuitas Neto
Laporan perubahan aktiva/ekuitas neto menggambarkan kenaikan atau
penurunan kekayaan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang diadopsi dan harus
diungkapkan dalam laporan keuangan. Perubahan aktiva/ekuitas neto secara
keseluruhan menyajikan total surplus/defisit neto selama suatu periode.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran
kas selama satu perioda tertentu. Penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasikan
menurut kegiatan operasi, kegiatan pembiayaan, dan kegiatan investasi. Informasi

7
arus kas sangat bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan karena menyediakan dasar
estimasi kemampuan entitas untuk menghasilkan kas dan setara kas, serta kebutuhan
entitas untuk menggunakan arus kas tersebut.
Catatan atas Laporan Keuangan Sektor Publik
Catatan atas laporan keuangan adalah bagian yang tak terpisahkan dari laporan
keuangan yang menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan
dalam rangka pengungkapan yang memadai.
2.1.3 Contoh Analisis Keuangan Publik
Analisis keuangan publik yang dapat dimunculkan dari informasi laporan keuangan
meliputi :
a. Laporan Kinerja Keuangan (Neraca)
b. Laporan Kinerja Keuangan (Surplus/Defisit)
c. Laporan Arus Kas
2.1.4 Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Sektor Publik
a) Laporan Posisi Keuangan (neraca)
b) Laporan Kinerja Keuangan
c) Laporan Arus Kas menurut Metode Tidak Langsung
d) Laporan Arus Kas menurut Metode Langsung
e) Laporan Arus Kas Konsolidasi
f) Laporan Perubahan Aktiva/Ekuitas Neto
2.2 SISTEM PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Sistem pelaporan keuangan sektor publik terdiri dari dasar kas (cash base), dasar akrual
(accrual base), dan akuntansi dana (fund accounting).
2.2.1 Dasar Kas (Cash Base)
Sistem akuntansi dasar kas hanya mengakui arus kas masuk dan arus kas
keluar. Akun keuangan akhirnya akan dirangkum dalam buku kas. Laporan keuangan
tidak bisa dihasilkan apabila tidak ada data tentang aktiva dan kewajiban. Laporan
arus kas banyak dipakai dalam akuntansi bisnis, namun sebagai tambahan atas laporan
pendapatan dan laporan posisi keuangan. Laporan ini lama kelamaan digantikan oleh
laporan arus cadangan yang merupakan representasi akuntansi akrual, walaupun
memasukkan informasi yang sebaliknya justru tidak pernah disajikan.
2.2.2 Dasar Akrual (Accrual Base)
Definisi konsep akuntansi akrual sebagaimana tercantum pada SSAP 2 adalah
penerimaan dan biaya bertambah (diakui karena diperoleh atau dimasukkan bukan
sebagai uang yang diterima atau dibayarkan) dalam jumlah yang sesuai satu sama
lain, dapat dipertahankan atau dianggap benar, dan berkaitan dengan rekening laba
dan rugi selama periode bersangkutan. Penerapan dasar akrual akan mempengaruhi
sistem akuntansi yang digunakan seperti penambahan pos-pos akrual dan berbagai
formulir pembukuan. Terkait dengan itu, penerapan dasar akrual lebih mengutamakan
laporan yang dihasilkan untuk kepentingan kreditor dan debitor.
Keunggulan dan Kelemahan Dasar Akrual

8
Keunggulan dasar akrual adalah sebagai berikut :
1. Penerimaan dan pengeluaran dalam laporan operasi berhubungan dengan
penerimaan dan pemasukannya
2. Dasar akrual menunjukkan gambaran tentang pendapatan
3. Dasar akrual dapat dijadikan alat ukur modal
Kelemahan dasar akrual adalah mahalnya biaya pembuatan daftar asset tersebut.
2.2.3 Akuntansi Dana (Fund Accounting)
Akuntansi dana merupakan salah satu alternatif sistem akuntansi di sektor
publik yang dikembangkan dari dasar kas dan prosedur pengendalian anggaran Di
sektor swasta akuntansi dana tidak begitu populer karena kecilnya dana kas yang
disimpan. Namun, bagi sektor publik, dana kas sektor publik cukup penting dan
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.
Fungsi dan Permasalahan Akuntansi Dana
Fungsi akuntansi dana adalah sebagai pengendalian anggaran. Akuntansi dana
berkonsentrasi pada pesanan yang dikirimkan. Dasar pemikirannya adalah manajer
tidak bisa mengendalikan laporan bulanan, dan proses menghasilkan laporan tersebut
adalah sejak transaksi terjadi. Peranan manajer akan sangat menentukan seberapa
besar pencairan dari anggaran yang telah disepakati. Permasalahan akuntansi dana
akan muncul dalam akuntansi dana. Manajer akan mengalami masalah dengan
pengeluaran anggaran di bawah target dalam bulan-bulan tertentu, di mana
kekurangan tersebut akan ditutupi pada periode berikutnya.
2.3 SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

9
Sebenarnya, pada tahap awal, sebelum transaksi dilakukan, penetapan prosedur atau
aturan dalam pelaporan keuangan sektor publik biasanya dilakukan terlebih dahulu. Hal ini
merupakan bagian yang penting dalam proses pelaporan, karena dibutuhkan aturan untuk
memberikan arahan yang jelas dan sebagai pengendalian agar laporan keuangan yang disusun
tidak mengandung kesalahan yang material.
Masing-masing tahapan dalam siklus akuntansi keuangan sektor publik itu akan
dijelaskan berikut ini:
2.3.1 Transaksi
Pengertian transaksi adalah persetujuan jual beli antara satu pihak dengan
pihak lain. Dalam hal ini, transaksi yang dimaksud adalah transaksi antara organisasi
sektor publik dan pihak lain. Transaksi-transaksi yang terjadi inilah yang nantinya
akan dilaporkan dalam laporan keuangan organisasi.
2.3.2 Analisis Bukti Transaksi
Dalam setiap transaksi selalu disertai dengan bukti pendukung yang berisi
informasi tentang kegiatan transaksi tersebut. Dari bukti transaksi inilah kemudian
dianalisis dan digunakan sebagai dasar pencatatan.
2.3.3 Mencatat Data Transaksi
Seperti telah dijelaskan di atas, dari analisis bukti transaksi tersebut akan
dilakukan pen- catatan atas transaksi yang telah terjadi. Pencatatan data transaksi
dilakukan oleh bendahara dalam jurnal.
2.3.4 Mengelompokan dan Mengikhtisarkan Data yang Dicatat (Posting)
Dalam buku besar terdapat daftar nama kelompok akun yang ada pada suatu
organisasi. Berdasarkan nama akun yang ada, catatan atas transaksi tersebut
dikelompokkan sesuai dengan namanya masing-masing. Hal inilah yang disebut
dengan posting.
2.3.5 Penerbitan Laporan dan Catatannya
Selama satu periode akuntansi, transaksi dicatat dan dikelompokkan ke dalam
buku besar dan kemudian, berdasarkan catatan tersebut, dibuatlah laporan keuangan
yang akan disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan
sektor publik yang telah disusun tersebut kemudian dianalisis untuk menilai
kebenaran dan reliabilitasnya.
2.4 TEKNIK PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Berdasarkan tahapan dalam siklus akuntansi keuangan sektor publik, teknik pelaporan
keuangan sektor publik terdiri dari tiga tahapan berikut:
1) Tahapan Pencatatan
 Kegiatan Pengidentifikasian dan Pengukuran dalam Bentuk Bukti Transaksi dan
Bukti Pencatatan.
Sebagai contoh, jika bendaharawan melakukan pembelian ATK, maka ia akan
mempunyai kwitansi pembelian sebagai bukti transaksi. Selain itu, nominal harga
yang sesuai yang tertera di kwitansi pembelian tersebut juga akan dicatat pada jurnal
pengeluaran sebagai bukti pencatatan.

10
 Kegiatan Pencatatan Bukti Transaksi dalam Buku Harian atau Jurnal.
Jurnal merupakan suatu media/metode yang digunakan untuk mencatat transaksi
keuangan. Dalam jurnal ini, transaksi keuangan untuk pertama kalinya
diklasifikasikan sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan
keuangan.

 Memindahbukukan (Posting) dari Jurnal berdasarkan Kelompok atau Jenisnya ke


dalam Akun Buku Besar.
Buku besar (ledger) adalah buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan
(accounts). Akun-akun tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva,
kewajiban, dan ekuitas. Dengan demikian, akun merupakan kumpulan informasi
dalam suatu sistem akuntansi. Sebagai contoh, kas dicatat dalam akun kas, plutang
dicatat dalam akun piutang, tanah dicatat dalam akun tanah, dan sebagainya untuk
akun-akun yang termasuk dalam kelompok akun aktiva. Dalam kelompok akun
kewajiban akan dijumpai akun utang, pinjaman jangka panjang, dan lain-lain sesuai
dengan jenis kewajiban tersebut. Demikian pula, modal dicatat dalam akun ekuitas.

 Buku besar terbagi menjadi Buku Besar Umum (General Ledger) dan Buku Besar
Pembantu (Subsidiary Ledger). Sistem Buku Besar Umum menampilkan proses
transaksi untuk Buku Besar Umum dan Siklus Akuntansi Keuangan Sektor Publik.
Sistem Buku Besar Umum mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
a. Mencatat semua transaksi akuntansi secara akurat dan benar.
b. Memposting transaksi-transaksi ke akun yang tepat.
c. Menjaga keseimbangan debet dan kredit akun.
d. Mengakomodasi ayat jurnal penyesuaian yang dibutuhkan.
e. Menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk
setiap periode akuntansi
Sementara itu, fungsi dari Sistem Buku Besar Umum adalah:
a. Mengumpulkan data transaksi.
b. Mengklasifikasikan dan mengkodekan data transaksi serta akun.
c. Memvalidasi transaksi yang terkumpul.
d. Memperbaharui akun Buku Besar Umum dan file transaksi.
e. Mencatat penyesuaian terhadap akun.
f. Mempersiapkan laporan keuangan.
Buku besar pembantu yang diperlukan untuk masing-masing akun yang ada adalah
sebagai berikut:

I. Aset (Aktiva)
A. Aset Lancar
1) Kas dan Setara Kas
2) Piutang
3) Persediaan
4) Pembayaran di Muka
5) Investasi Surat Berharga
B. Aset Tidak Lancar
Buku besar pembantunya dibuat sama dengan aturan di atas.
1) Piutang Tidak Lancar

11
2) Investasi (Barang)
3) Aset Keuangan Lainnya
4) Infrastruktur, Pabrik, dan Peralatan
5) Tanah dan Bangunan
6) Aset Tidak Berwujud
7) Aset Nonkeuangan Lainnya
8) Aset Tidak Lancar Lainnya
II. Kewajiban
A. Kewajiban Lancar
1) Utang
2) Pinjaman Jangka Pendek
3) Bagian Lancar Pinjaman
4) Cadangan (Provisions)
5) Dana Pensiun
6) Kewajiban Tidak Lancar
III.Ekuitas
1) Modal yang Ditempatkan
2) Cadangan
3) Akumulasi Surplus/Defisit
4) Kepentingan Minoritas
IV. Pendapatan
Buku besar pembantu untuk pendapatan dibuta berdasarkan pihak-pihak yang
Menyebabkan timbulnya pendapatan, sekaligus jenis pendapatan.
V. Biaya
Buku besar pembantu untuk biaya dibuat berdasarkan pihak-pihak yang
menimbulkan adanya biaya tersebut sekaligus berkaitan dengan jenis-jenis biaya.
Pada umumnya, pembuatan buku besar pembantu ditujukan untuk pengendalian
akun-akun yang memiliki banyak unsur, seperti Utang, Piutang, dan Persediaan.

2) Tahap Pengikhtisaran
 Penyusunan Neraca Saldo (Trial Balance) berdasarkan Akun Buku Besar.
Neraca saldo adalah suatu daftar yang memuat nama akun atau rekening beserta
jumlah saldonya selama suatu periode tertentu. Salah satu tujuan pembuatan neraca
saldo adalah sebagai persiapan penyusunan laporan keuangan. Neraca saldo biasanya
dibuat pada setiap akhir bulan atau pada akhir periode akuntansi yang merupakan
ikhtisar akibat transaksi yang telah dicatat dalam suatu periode akuntansi.
 Pembuatan Ayat Jurnal Penyesuaian
Prosedur penyesuaian merupakan prosedur untuk menyesuaikan akun-akun pada
akhir periode yang belum menyajikan informasi yang paling up-to-date. Ayat jurnal
penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi untuk memastikan bahwa
pendapatan dan biaya diakui pada periode yang tepat sesuai dengan prinsip-prinsip
pengakuan pendapatan dan biaya.

 Penyusunan Kertas Kerja atau Neraca Lajur (Worksheet)


Agar penyusunan laporan keuangan dapat dilakukan dengan teliti, dibutuhkan alat
bantu, yaitu neraca lajur. Neraca lajur adalah s kertas berkolom-kolom (berlajur lajur)
yang dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi ketika entitas menyusun

12
laporan keuarigan dengan cara yang sistematis. Sifat neraca lajur tidak formal dan
bukan merupakan bagian dari catatan-catatan akuntansi. Neraca lajur merupakan alat
pembantu penyusunan laporan keuangan.
 Pembuatan Ayat Jurnal Penutup (Closing Entries)
Setiap periode akuntansi dimulai dengan saldo akun nominal yang harus bersih atau
sama dengan nol. Akun nominal itu dapat dibuat menjadi nol dengan menutup akun-
akun tersebut pada akhir periode. Prosedur penutupan akun diselenggarakan setelah
laporan keuangan disusun.
 Pembuatan Neraca Saldo Setelah Penutupan
Neraca saldo setelah penutupan merupakan neraca yang berisi daftar akun mil yang
dibuat setelah dilakukan penutupan. Contoh pembuatan neraca saldo setelah
penutupan dapat dilihat pada tahapan pelaporan.
 Pembuatan Ayat Jurnal Pembalik
Apabila diperlukan setelah pembuatan neraca saldo setelah penutupan, dibuat ayat
jurnal pembalik Contoh pembuatan ayat jurnal permbalik, lihat pada tahapan
pelaporan.

3) Tahap Pelaporan
 Laporan Pada Unit Kerja Organisasi
Pada umumnya, unit kerja tidak menyelenggarakan akuntansi, kareria hal itu akan
dilaksanakan oleh entitas pengendalinya. Contoh unit kerja organisasi adalah
pemerintah daerah, anak cabang dari sebuah Yayasan/LSM, dan DPC sebuah Partai
Politik. Sedangkan contoh entitas pengendali adalah pemerintah pusat, LSM tingkat
pusat, Yayasan tingkat pusat, dan DPP Partai Politik.
 Laporan Konsolidasi Organisasi
Dipandang dari segi ekonomi, entitas pengendali dan unit-unit kerjanya adalah satu
kesatuan ekonomi. Sesuai dengan konsep kesatuan akuntansi, entitas pengendali
wajib menyusun laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan gabungan
(consolidated financial statement) yang mencakup kedua entitas tersebut.

Membuat Jurnal Eliminasi


Tujuan membuat jurnal ini adalah untuk menghilangkan (mengeliminasi) saldo
semua akun timbal balik dengan cara mendebet akun timbal balik yang bersaldo
kredit dan mengkredit akun timbal balik yang bersaldo debet.

Membuat Kertas Kerja


Pada dasarnya, tujuan penyusunan kertas kerja adalah untuk mempermudah dan
mempercepat penyusunan laporan keuangan konsolidasi.

Membuat Laporan Keuangan Konsolidasi


Karena tujuan pembuatan kertas kerja adalah untuk mempermudah dan mempercepat
penyusunan laporan keuangan konsolidasi, maka setelah kertas kerja selesai disusun
angka-angka dalam kertas kerja itu dipindahkan ke laporan keuangan konsolidasi
sesuai dengan jenis akunnya masing-masing.
2.5 CONTOH LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DAN UNSUR-
UNSURNYA DI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
1. Pemerintah Pusat

13
2. Pemerintah Daerah
3. LSM
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang
berkepentingan. Laporan keuangan menggambarkan tentang pencapaian kinerja
program dan realisasi pencapaian target pendapatan, realisasi penyerapan belanja, dan
realisasi pembiayaan. Perlu diperhatikan bahwa ada beberapa komponen laporan
keuangan yang sering dimuat di surat kabar, yaitu Neraca, Laporan Laba Rugi,
Laporan Perubahan Modal, Laporan Arus Kas beserta Catatan atas Laporan Keuangan
seperti pada laporan tahunan dan prospektus.
4. Yayasan
Laporan keuangan organisasi nirlaba seperti yayasan meliputi laporan posisi
keuangan pada akhir periode pelaporan, laporan aktivitas, serta laporan arus kas untuk
suatu periode pelaporan dan catatan atas laporan keuangan.
2.6 LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DAN UNSUR-UNSURNYA DI
NEGARA LAIN
a. Jepang
Formasi Laporan Keuangan Pemerintahan:
a. Laporan neraca publik.
b. Laporan biaya-biaya administrasi (Laporan pengeluaran tahun berjalan).
c. Laporan pendukung penerimaan dan perubahan modal pembayar pajak.
d. Laporan penerimaan dan pengeluaran kas.
Hingga kini, pemerintah Jepang hanya menggunakan laporan penerimaan dan
pengeluaran kas untuk menghitung pengelolaan keuangan.
Isi spesifik dari pernyataan ini adalah:
1) Biaya administratif pada laporan laba arugi lembaga-lembaga independen, dan
pendapatan.
2) Jumlah penyusutan aset telah dihitung berdasarkan prosedur akuntansi yang sesuai
Jin-lain yang berasal dari bantuan yang lebih sedikit ketimbang untuk biaya operasi
untuk penyusutan aset khusus.
b. India
Pelaporan keuangan di India meliputi:
 Rekening penerimaan modal.
 Rekening Pembayaran modal.
 Dana Kontinjensi.
 Rekening Penerimaan Pendapatan.
 Rekening Pengeluaran Pendapatan.
 Rekening Penerimaan Publik.
 Rekening Pembayaran Publik.
 Penerimaan Pembelanjaan Negara Bagian.
 Pengeluaran biaya untuk masing-masing departemen.

14
PENUTUP
KESIMPULAN
Materi pelaporan keuangan sektor publik merupakan aspek penting dalam konteks akuntansi
sektor publik yang mencakup entitas seperti pemerintah, lembaga-lembaga publik, dan
organisasi non-profiL. Pelaporan laporan keuangan sektor publik adalah bahwa praktik
akuntansi sektor publik berfokus pada pengelolaan sumber daya publik dengan cara yang
transparan, akuntabel, dan memberikan nilai tambah kepada masyarakat secara keseluruhan.
Pelaporan keuangan menjadi alat penting dalam mencapai tujuan ini.

Daftar Pustaka
Bastian, I. (2010). Akuntansi Sektor Publik Edisi Ketiga. Yogyakarta: Penerbit Erlangga.

15

Anda mungkin juga menyukai