Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur, kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga, kami dapat menyelesaikan tugas yaitu Makalah
Mengelola Sistem Global, selesai tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
telah diberikan oleh Bapak Rinaldy Achmad Roberth Fathoni, S.AB., M.M, pada
Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan mengenai Mengelola Sistem Global, bagi para pembaca
dan kami sebagai penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Rinaldy Achmad Roberth Fathoni,
S.AB., M.M, selaku dosen pada Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen yang
telah memberikan ini, sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai
bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini dan menjadi referensi, serta ilmu pengetahuan dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna
dan kebenaran. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca kami butuhkan untuk
membangun kesempurnaan dan kebenaran dalam makalah ini.

Malang, 17 Maret 2024

Penyusun
(Kelompok 12)

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................II
BAB I............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................................3
2.1 MENGELOLA SISTEM GLOBAL..................................................................................3
A. Skenario Khusus: Disorganisasi Pada Skala Global.........................................................3
B. Strategi Global Sistem...........................................................................................................3
C. Solusi Manajemen Implementasi.........................................................................................4
2.2 PERTUMBUHAN SISTEM INFORMASI INTERNASIONAL.........................................5
A. Mengembangkan Arsitektur Sistem Informasi Internasional............................................5
B. Pengorganisasian Sistem Informasi Internasional............................................................6
2.3 ISU DAN PELUANG TEKNOLOGI UNTUK RANTAI NILAI GLOBAL.........................8
A. Tantangan Teknologi Sistem Global...................................................................................9
B. Platform Komputasi dari Integrasi Sistem.........................................................................10
C. Konektivitas..........................................................................................................................10
D. Contoh Kasus.......................................................................................................................12
KokE. Piranti Lunak...................................................................................................................12
F. Mengelola Pengembangan Peranti Lunak Global...........................................................13
BAB III........................................................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................................15
1.1 KESIMPULAN..............................................................................................................15
1.2 SARAN.........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................17

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sistem informasi global menghadapi tantangan dikarenakan adanya
perbedaan budaya, politik dan bahasa. Perbedaan ini meningkatkan
keterpisahan sistem informasi lokal, membuatnya sulit untuk diintegrasikan.
Sistem informasi global sering dikembangkan tanpa perencanaan yang matang.
Perbaikan dalam pertumbuhan alami sistem informasi global terbatas pada
pendefinisian beberapa proses bisnis inti dan fokus pada pengembangan sistem
untuk mendukung proses bisnis tersebut. Secara taktis, manajer di unit luar
negeri akan diminta untuk berpartisipasi dalam pengembangan dan
pengoperasian sistem ini, dengan secara hati-hati mempertahankan kontrol
keseluruhan.
Manajemen dalam mengembangkan system global, berhadapan dengan
beberapa tantangan, seperti menyepakati kebutuhan pengguna bersama,
mengenalkan perubahan ke dalam proses bisnis, mengoordinasikan
pengembangan aplikasi, mengoordinasi peluncuran software, dan mendorong
pengguna local untuk mendukung system global.
Tatanan dunia baru berpengaruh terhadap banyak sekali perusahaan
nasional, industry internasional, dan perekonomian internasional oleh para
politikus setempat. Banyak perusahaan local akan tergantikan dengan
perusahaan yang memiliki jaringan yang dapat bertumbuh pesat yang dapat
melintasi batas antarnegara. Pertumbuhan perdagangan internasional telah
mengubah perekonomian local di seluruh dunia dengan begitu hebatnya.
Implementasi sistem informasi global perlu mempertimbangkan desain bisnis
dan strategi implementasi platform teknologi. Masalah utama yang terkait
dengan perangkat keras dan telekomunikasi adalah integrasi dan konektivitas
sistem. Opsi integrasi adalah menggunakan arsitektur berpemilik atau teknologi
sistem terbuka. Jaringan global sulit dibangun dan dioperasikan. Perusahaan
dapat mengembangkan jaringan global mereka sendiri atau membuat jaringan
global berbasis Internet (intranet atau jaringan pribadi virtual). Masalah utama
terkait perangkat lunak berhubungan dengan pengembangan antarmuka pada
sistem yang ada dan memilih aplikasi yang dapat bekerja dengan budaya,
bahasa, dan kerangka kerja organisasi yang berbeda.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Mengelola Sistem Global?
2. Bagaimana Pertumbuhan Sistem Informasi Internasional?
3. Bagaimana Isu dan Peluang Teknologi untuk Rantai Nilai Global?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Bagaimana Mengelola Sistem Global
2. Mengetahui Bagaimana Pertumbuhan Sistem Informasi Internasional
3. Mengetahui Bagaimana Isu dan Peluang Teknologi untuk Rantai Nilai Global

1.4 Manfaat
1. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Mengelola Sistem Global
2. Memberikan informasi dan pengetahuan mengenai Pertumbuhan SIstem
Informasi Internasional
3. Mengetahui informasi mengenai Isu dan Peluang Teknologi untuk Rantai Nilai
Global

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 MENGELOLA SISTEM GLOBAL


A. SKENARIO KHUSUS: DISORGANISASI PADA SKALA GLOBAL
Dalam mengembangkan strategi transnasional dan Sistem informasi yang
mendukung, satu-satunya sistem koordinasi yang terpusat adalah pelaporan
keuangan. Kelompok sistem yang terpusat di Amerika Serikat hanya berfokus
pada fungsi dan produksi domestik. Hasilnya adalah campuran dari perangkat
keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi. Sistem e-mail antara Eropa dan
Amerika Serikat tidak sesuai. Setiap fasilitas produksi menggunakan sistem
perencanaan sumber daya manufaktur yang berbeda, serta sistem
pemasaran, penjualan, dan sumber daya manusia yang berbeda. Selain itu
hardware dan platform database juga sangat berbeda.
Tantangan Manajemen dalam pengembangan sistem global, diantaranya:
 Menyetujui persyaratan pengguna umum.
 Memperkenalkan perubahan proses bisnis.
 Koordinasi pengembangan aplikasi.
 Koordinasi software release.
 Pengguna lokal mendorong untuk mendukung sistem global.

B. STRATEGI GLOBAL SISTEM

3
Pertama, pertimbangkan bahwa tidak semua sistem harus
dikoordinasikan secara transnasional; hanya beberapa inti Agensi dan biaya
koordinasi lainnya meningkat ketika perusahaan bergerak dari sistem opsi
lokal menuju sistem regional dan global. Strategi yang masuk akal adalah
mengurangi biaya agensi dengan mengembangkan hanya beberapa sistem
global inti yang penting untuk operasi global, meninggalkan sistem lain di
tangan unit regional dan lokal.
 Tentukan Proses Bisnis Inti
Secara singkat, proses bisnis adalah serangkaian tugas yang terkait
secara logis untuk menghasilkan hasil bisnis yang spesifik, seperti
mengirimkan pesanan yang benar kepada pelanggan atau mengirimkan
produk inovatif ke pasar. Cara untuk mengidentifikasi proses bisnis inti ini
adalah dengan melakukan analisis proses bisnis. Bagaimana pesanan
pelanggan diambil, apa yang terjadi pada mereka setelah diambil
 Identifikasi Sistem Inti untuk Berkoordinasi Secara Terpusat
Langkah strategis kedua adalah menaklukkan sistem inti dan
mendefinisikan sistem ini sebagai benar-benar transnasional. Biaya keuangan
dan politik untuk mendefinisikan dan menerapkan sistem transnasional
sangat tinggi.
 Jadikan Manfaatnya Jelas
Kontribusi pertama, kemampuan untuk mengalihkan pemasok pada saat
itu juga dari satu wilayah ke wilayah lain dalam krisis. Kontribusi besar kedua
adalah peningkatan besar dalam produksi, operasi, serta pasokan dan
distribusi. Ketiga, sistem global berarti pelanggan global dan pemasaran
global. Biaya tetap di seluruh dunia dapat diamortisasi dengan basis
pelanggan yang jauh lebih besar. Terakhir, sistem global berarti kemampuan
untuk mengoptimalkan penggunaan dana perusahaan di atas basis modal
yang jauh lebih besar.

C. SOLUSI MANAJEMEN IMPLEMENTASI


 Menyepakati persyaratan pengguna umum.
Menetapkan daftar singkat proses bisnis inti dan sistem pendukung inti
akan memulai proses perbandingan rasional di banyak divisi perusahaan,

4
mengembangkan bahasa yang sama untuk mendiskusikan bisnis, dan
secara alami mengarah pada pemahaman elemen umum (serta kualitas
unik yang harus tetap lokal).
 Memperkenalkan perubahan dalam proses bisnis.
Legitimasi didefinisikan sebagai sejauh mana otoritas Anda diterima
berdasarkan kompetensi, visi, atau kualitas lainnya. Pemilihan strategi
perubahan yang layak, yang telah kami definisikan sebagai evolusioner
tetapi dengan visi, akan membantu Anda meyakinkan orang lain bahwa
perubahan itu layak dan diinginkan.
 Koordinasi pengembangan aplikasi
Pilihan strategi perubahan sangat penting untuk masalah ini. Jauh
lebih mudah untuk mengoordinasikan perubahan dengan membuat
langkah-langkah incremental kecil menuju visi yang lebih besar.
 Peluncuran software
Perusahaan dapat melembagakan prosedur untuk memastikan bahwa
semua unit operasi mengonversi ke pembaruan perangkat lunak baru
pada saat yang sama sehingga perangkat lunak semua orang kompatibel.
 Mendorong pengguna lokal untuk mendukung sistem global
Kooptasi didefinisikan sebagai membawa oposisi ke dalam proses
merancang dan mengimplementasikan solusi tanpa melepaskan kendali
atas arah dan sifat perubahan. Sebisa mungkin, tenaga mentah harus
dihindari. Namun, minimal, unit lokal harus menyetujui daftar pendek
sistem transnasional, dan kekuatan mentah mungkin diperlukan untuk
memperkuat gagasan bahwa sistem transnasional semacam itu benar-
benar diperlukan.
Alternatif agar kooptasi berlanjut antara lain, salah satu alternatifnya
adalah memberikan kesempatan kepada setiap unit negara untuk
mengembangkan satu aplikasi transnasional terlebih dahulu di wilayah
asalnya.
2.2 PERTUMBUHAN SISTEM INFORMASI INTERNASIONAL
A. Mengembangkan Arsitektur Sistem Informasi Internasional
Strategi dasar untuk mengikuti ketika membangun sebuah sistem
internasional adalah untuk memahami lingkungan global di mana perusahaan
Anda beroperasi. Ini berarti memahami kekuatan keseluruhan pasar, atau

5
driver bisnis, yang mendorong industri menuju persaingan global. Seorang
pengemudi usaha adalah kekuatan dalam lingkungan yang bisnis harus
menanggapi dan yang mempengaruhi arah bisnis.

Dimensi utama untuk mengembangkan arsitektur sistem informasi


internasional adalah lingkungan global, strategi global yang perusahaan,
struktur organisasi, manajemen dan proses bisnis, dan platform teknologi.

Driver bisnis global dapat dibagi menjadi dua kelompok: faktor budaya
umum dan faktor-faktor bisnis yang spesifik. Dikenali dengan mudah faktor
budaya umum telah didorong internasionalisasi sejak Perang Dunia II.
Informasi, komunikasi, dan transportasi teknologi telah menciptakan sebuah
desa global di mana komunikasi (melalui telepon, televisi, radio, atau jaringan
komputer) di seluruh dunia tidak lebih sulit dan tidak jauh lebih mahal
daripada komunikasi ujung blok. Biaya memindahkan barang dan jasa ke dan
dari lokasi geografis telah jatuh secara dramatis.

Pengembangan komunikasi global telah menciptakan sebuah desa global


dalam arti kedua: Sebuah budaya global yang diciptakan oleh televisi,
internet, dan media global bersama lainnya seperti film sekarang
memungkinkan budaya dan bangsa yang berbeda untuk mengembangkan
harapan umum tentang benar dan salah, diinginkan dan tidak diinginkan,
heroik dan pengecut. Runtuhnya blok Timur telah mempercepat pertumbuhan
suatu kebudayaan dunia sangat besar, peningkatan dukungan untuk
kapitalisme dan bisnis, dan mengurangi tingkat konflik budaya jauh.

6
B. PENGORGANISASIAN SISTEM INFORMASI INTERNATIONAL
 Strategi global dan Organisasi Bisnis
Empat strategi global yang utama membentuk dasar untuk struktur
organisasi perusahaan global. Ini adalah eksportir domestik,
multinasional, waralaba, dan transnasional. Masing-masing strategi
dikejar dengan struktur organisasi bisnis yang spesifik. Untuk mudahnya,
kita menggambarkan tiga jenis struktur organisasi atau pemerintahan:
terpusat (di dalam negeri), desentralisasi (untuk unit asing lokal), dan
terkoordinasi (semua unit berpartisipasi sebagai sama). Jenis lain dari
pola pemerintahan dapat diamati di perusahaan tertentu (misalnya,
otoriter dominasi oleh satu unit, sebuah konfederasi yang setara, sebuah
struktur federal kekuatan penyeimbang di antara unit strategis, dan
sebagainya).
Strategi eksportir dalam negeri yang ditandai dengan sentralisasi berat
kegiatan perusahaan di dalam negeri asal. Strategi multinasional
konsentrat manajemen keuangan dan kontrol keluar dari dasar rumah
pusat sementara desentralisasi produksi, penjualan, dan operasi
pemasaran untuk unit di negara lain. Waralaba adalah campuran yang
menarik dari lama dan baru. Di satu sisi, produk yang dibuat, dirancang,
dibiayai, dan pada awalnya diproduksi di dalam negeri, tetapi untuk
alasan khusus produk harus sangat bergantung pada tenaga asing untuk
produksi lebih lanjut, pemasaran, dan sumber daya manusia.

 Sistem global untuk Fit Strategi


Teknologi informasi dan perbaikan telekomunikasi global memberikan
perusahaan-perusahaan internasional lebih banyak fleksibilitas untuk
membentuk strategi global mereka. Konfigurasi, manajemen, dan
pengembangan sistem cenderung mengikuti strategi global yang dipilih.
Dengan sistem yang kami maksud berbagai kegiatan yang terlibat dalam
membangun dan sistem informasi operasi: konsepsi dan keselarasan
dengan rencana strategis bisnis, pengembangan sistem, dan operasi
yang sedang berlangsung dan pemeliharaan.

7
Demi kesederhanaan, kita mempertimbangkan empat jenis konfigurasi
sistem. Sistem terpusat adalah mereka yang pengembangan sistem dan
operasi terjadi benar-benar di dasar rumah tangga. Sistem digandakan
adalah mereka dimana pembangunan terjadi di dasar rumah, tetapi
operasi diserahkan ke unit otonom di lokasi asing. Sistem desentralisasi
adalah mereka yang setiap unit asing desain solusi yang unik dan sistem.
Sistem jaringan adalah mereka yang pengembangan sistem dan operasi
terjadi secara terpadu dan terkoordinasi di seluruh unit.

 Reorganisasi Bisnis
Untuk mengembangkan perusahaan dan sistem informasi struktur
dukungan global, perusahaan perlu untuk mengikuti prinsip-prinsip ini:
a. Mengatur kegiatan nilai tambah sepanjang garis keunggulan
komparatif. Misalnya, fungsi pemasaran / penjualan harus terletak di
mana mereka terbaik dapat dilakukan, untuk setidaknya biaya dan
dampak maksimum; Begitu juga dengan produksi, keuangan, sumber
daya manusia, dan sistem informasi.

b. Mengembangkan dan mengoperasikan sistem unit di setiap tingkat


korporasi activity- regional, nasional, dan internasional. Untuk
melayani kebutuhan lokal, harus ada sistem negara tuan unit
beberapa besarnya. Unit sistem regional harus menangani
telekomunikasi dan sistem pengembangan melintasi batas-batas
nasional yang berlangsung dalam wilayah geografis utama (Eropa,
Asia, Amerika). Sistem Transnasional unit harus dibentuk untuk
menciptakan hubungan di seluruh wilayah regional utama dan
mengkoordinasikan pengembangan dan penyelenggaraan
telekomunikasi dan sistem internasional pengembangan (Roche,
1992).

c. Menetapkan di kantor pusat dunia satu kantor yang bertanggung


jawab untuk pengembangan sistem-petugas informasi kepala global
yang internasional (CIO) posisi.

8
2.3 ISU DAN PELUANG TEKNOLOGI UNTUK RANTAI NILAI GLOBAL
Laudon dan Laudon (2009) berpendapat bahwa pada level bisnis, alat bantu
analisis yang paling umum adalah analisis rantai nilai. Model rantai nilai memberi
perhatian pada aktivitas khusus dimana strategi kompetitif bisa diterapkan
dengan paling baik (Porter, 1985). Dan dimana sistem informasi paling memiliki
dampak strategis. Model rantai nilai mengidentifikasi pointpoint pengaruh yang
khusus dan penting dimana perusahaan dapat memanfaatkan teknologi
informasi secara paling efektif untuk memperluas posisi kompetitifnya.

Pada model rantai nilai yang digagas oleh Porter ini dapat diketahui
dimanakah keuntungan terbesar dari sistem informasi strategis bisa diperoleh,
aktivitas khusus apa yang bisa digunakan untuk menciptakan produk dan jasa
baru, memperluas penetrasi pasar, mengikat pelanggan dan pemasok, dan
menekan biaya operasional. Model ini memandang perusahaan sebagai
rangkaian atau rantai dari aktivitas dasar yang menambah nilai bagi produk dan
jasa perusahaan. Aktivitas ini bisa dikategorikan baik sebagai aktivitas primer
maupun aktivitas pendukung

A. Tantangan Teknologi Sistem Global


Piranti keras, piranti lunak dan jaringan menghadirkan tantangan teknik
khusus dalam lingkungan internasional. Tantangan yang utama adalah
menemukan cara untuk menstandarkan platform komputasi global ketika
terdapat banyak sekali variasi dari unit operasi yang satu ke unit operasi yang
lain dan dari negara satu ke negara yang lain. Tantangan utama lainnya
adalah menemukan aplikasi piranti lunak khusus yang ramah pengguna dan
benar-benar dapat meningkatkan produktivitas tim kerja internasional.
Penerimaan internet di seluruh dunia telah sangat mengurangi masalah
jaringan. Tetapi keberadaan internet saja tidak menjamin bahwa informasi

9
dapat mengalir dengan lancer ke seluruh dunia karena tidak semua unit bisnis
menggunakan aplikasi yang sama dan kualitas dari layanan internet sangat
bervariasi (sama halnya dengan layanan telepon).

Sebagai contoh, unit bisnis di Jerman menggunakan unit kolaborasi


berbasis Linux untuk berbagi dokumen dan berkomunikasi, yang sangat tidak
kompatibel dengan tim kantor pusat di Amerika Serikat yang menggunakan
Lotus Notes. Untuk menjawab tantangan ini dibutuhkan integrasi sistem dan
konektivitas pada skala global.

B. Platform Komputasi dari Integrasi Sistem


Perkembangan arsitektur sistem informasi lintas negara yang didasarkan
pada konsep sistem inti menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana
sistem inti yang baru akan cocok dengan sejumlah aplikasi yang ada yang
telah dikembangkan di seluruh dunia oleh divisi-divisi yang berbeda, orang-
orang yang berbeda dan untuk jenis-jenis piranti keras computer yang
berbeda. Tujuannya adalah mengembang kan sistem global, terdistribusi
dan terintegrasi untuk mendukung proses bisnis digital yang melintasi batas-
batas negara. Singkatnya, masalah-masalah ini sama dengan yang dihadapi
oleh upaya pengembangan sistem domestik besar lainnya. Tetapi, masalah-
masalah ini menjadi semakin besar sebuah lingkungan internasional. Coba
bayangkan tantangan dalam menggabungkan sistem yang dijalankan di
mesin IBM, Sun, Hewlett-Packard dan piranti keras lainnya dalam banyak unit
operasi yang berbeda.

C. Konektivitas
Kemampuan untuk menghubungkan sistem dan orang-orang dari
perusahaan global ke dalam sebuah jaringan yang terintegrasi sama halnya
dengan sistem telepon tetapi dengan kemampuan transmisi suara, data, dan
gambar. Internet telah menyediakan fondasi yang amat kuat untuk
menyediakan konektivitas antara unit-unit yang tersebar dari perusahaan
global.

Sistem global yang terintegrasi sepenuhnya harus memiliki konektivitas-


kemampuan untuk menghubungkan sistem dan orang-orang dari perusahaan
global ke dalam sebuah jaringan yang terintegrasi sama halnya dengan
sistem telepon tetapi dengan kemampuan transmisi suara, data dan gambar.

10
Internet telah menyediakan fondasi yang amat sangat kuat untuk
menyediakan konektivitas antara unit-unit yang tersebar dari perusahaan
global. Akan tetapi, masih terdapat banyak isu.

Internet public tidak menjamin tingkatan layanan apa pun (bahkan di AS).
Hanya sedikit perusahaan global yang merasa puas dengan tingkat
keamanan internet dan biasanya menggunakan jaringan pribadi untuk
mengkomunikasikan data yang sensitive dan virtual private network (VPN)
berbasis internet untuk komunikasi yang membutuhkan pengamanan yang
lebih sedikit. Bahkan tidak semua negara mendukung layanan internet dasar,
yang mensyaratkan pemerolehan sirkuit yang dapat diandalkan, koordinasi
antara berbagai perusahaan pembawa layanan dan otoritas telekomunikasi
regional, pemerolehan tagihan dalam standar keuangan yang umum dan
perolehan kesepakatan standar untuk tingkatan layanan telekomunikasi yang
disediakan.

Alternatif yang semakin lama semakin menarik adalah untuk menciptakan


jaringan global berbasis internet dan teknologi internet. Perusahaan dapat
menciptakan intranet global untuk komunikasi internal atau ekstranet untuk
bertukar informasi dengan cepat dengan mitra-mitra bisnis dalam rantai
pasokannya. Perusahaan dapat menggunakan internet public untuk membuat
jaringan-jaringan global dengan menggunakan VPN dari penyedia layanan
internet publik. Meskipun demikian, VPN mungkin tidak dapat memberikan
tingkatan respons yang cepat dan dapat diperkirakan sama seperti jaringan
pribadi, khususnya pada hari-hari di mana lalu lintas di internet sangan padat
dan mungkin tidak dapat mendukung sejumlah besar pengguna jarak jauh.

 Internet public
Sebuah jaringan publik dijalankan sebagai sebuah layanan yang
tersedia untuk pelanggan. Internet publik tidak menjamin tingkatan
layanan apa pun (bahkan di Amerika Serikat).
 Internet Pribadi
Sebuah jaringan private dikendalikan oleh satu kelompok tertentu.
Menggunakan jaringan pribadi untuk mengomunikasikan data yang

11
sensitif, dan virtual private network (VPN) berbasis internet untuk
komunikasi yang membutuhkan pengamanan yang lebih sedikit.

D. Contoh Kasus
Perbedaan antara bagian publik dan private adalah dari internet bisa sulit
untuk dibedakan karena kontrol tidak selalu menyiratkan kepemilikan.

Sebagai contoh, jika perusahaan menyewa sebuah sirkuit data dari


penyedia dan kemudian membatasi penggunaan sirkuit untuk lalu lintas
perusahaan, sirkuit tersebut menjadi bagian dari jaringan private perusahaan.

Sebuah jaringan dikatakan private jika penggunaan jaringan dibatasi


untuk satu kelompok. Sebuah jaringan private dapat mencakup sirkuit yang
disewa dari penyedia jasa.

E. Piranti Lunak
Perkembangan sistem-sistem inti menimbulkan tantangan tersendiri bagi
piranti lunak aplikasi. Bagaimana antarmuka sistem lama dengan sistem
baru? Hubungan yang sungguh-sungguh baru harus diciptakan kembali dan
diuji jika sistem yang lama tetap disimpan pada daerah lokal (merupakan hal
yang biasa). Hubungan ini biasanya sangat mahal dan sulit diciptakan. Jika
piranti lunak baru harus diciptakan, tantangan lainnya adalah bagaimana
membuat piranti lunak yang dapat digunakan secara realistis oleh berbagai
unit bisnis dari berbagai negara dengan syarat unit-unit bisnis ini dibuat
terbiasa dengan proses bisnis yang unik dan definisi datanya.

Terlepas dari masalah mengintegrasikan sistem baru dengan sistem


lama, timbul masalah dari rancangan antarmuka manusianya dan
fungsionalitas sistemnya. Sebagai contoh, agar benar-benar bermanfaat
dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja dunia, antarmuka piranti lunak
harus dibuat agar mudah dipahami dan dapat dipelajari dengan cepat.
Antarmuka pengguna grafis sangat ideal untuk hal ini, tetapi menggunakan
bahasa yang sama, biasanya bahasa inggris. Ketika sistem-sistem
internasional hanya melibatkan karyawan terdidik, bahasa inggris mungkin
akan menjadi bahasa yang diasumsikan sebagai bahasa internasional
standar. Tetapi seiring sistem-sistem internasional masuk semakin dalam ke
bagian manajemen dan bagian administrasi, bahasa yang sama mungkin

12
tidak dapat diasumsikan lagi dan antarmuka manusia harus diciptakan untuk
mengakomodasi beberapa bahasa dan bahkan beberapa konvensi.

Apakah aplikasi piranti lunak yang terpenting? Kebanyakan sistem


internasional berfokus pada transaksi dasar dan sistem pelaporan
manajemen. Sekarang ini, semakin banyak perusahaan yang kembali pada
manajemen rantai pasokan dan sistem perusahaan untuk menstadarisasi
proses bisnisnya dalam skala dunia dan untuk menciptakan koordinasi rantai
pasokan global. Kendati demikian, sistem yang lintas fungsional ini tidak
selalu cocok dengan bahasa, warisan budaya dan proses bisnis yang
berbeda di negara-negara lain.

Unit-unit perusahaan dalam negara yang jelas-jelas tidak memiliki


terknologi yang hebat dapat menghadapi permasalahan dalam mencoba
mengendalikan kompleksitas dari aplikasi-aplikasi perusahaan. Sistem
pertukaran data elektronik dan sistem manajemen rantai pasokan digunakan
secara luas oleh perusahaan manufaktur an perusahaan distribusi untuk
terhubung dengan para pemasoknya pada skala global. Sistem groupware, e-
mail dan konferensi video adalah perangkat-perangkat kolaborasi yang
terpenting dari pengetahuan dan perusahaan berbasis data, seperti
perusahaan iklan, perusahaan berbasis penelitian dalam obat-obatan dan
teknik, serta perusahaan grafis dan penerbitan.

F. MENGELOLA PENGEMBANGAN PERANTI LUNAK GLOBAL


Terdapat 7 komponen biaya utama dari pengembangan peranti lunak di
luar negeri, diantaranya:
 Biaya kontrak. Sebagian besar biaya ini untuk tenaga kerja yang
dibutuhkan dalam proyek, seperti programer, insinyur peranti lunak,
analisis sistem, spesialis jaringan, manajer tim proyek.
 Biaya pemilihan vendor. Dengan layanan alih kontrak mana pun, biaya
untuk memilih penyediaan layanan dapat berkisar dari 0,1 persen sampai
10 persen sebagai tambahan dari biaya kontrak.
 Biaya manajemen transisi dan transfer pengetahuan. Dibutuhkan
waktu sekitar tiga bulan sampai satu tahun untuk menyelesaikan transfer
pekerjaan ke satu mitra di luar negeri dan memastikan vendor memahami
bisnis dengan baik.

13
 Biaya tenaga kerja domestik. Jika perusahaan harus memberhentikan
karyawan domestik sebagai akibat dari alih kontrak luar negeri, mungkin
harus membayar uang pesangon kepada karyawan yang diberhentikan
dan bonus-bonus untuk membuat mereka bekerja cukup lama untuk
berbagai pengetahuan mereka dengan penggantinya di luar negeri.
 Biaya untuk memperbaiki proses pengembangan peranti lunak. Jika
sebuah perusahaan tidak memiliki proses yang solid di dalam perusahaan
untuk mengembangkan peranti lunak, akan dibutuhkan lebih banyak
waktu lagi untuk mengoordinasikan pekerjaan dengan vendor.
 Biaya penyesuaian atas perbedaan budaya. Perbedaan budaya dapat
menurunkan produktifitas. Tenaga kerja Amerika Serikat yang
berpengalaman tidak secara otomatis dapat digantikan oleh pekerja dari
luar negeri. Nilai-nilai dan prilaku mereka berbeda.
 Biaya pengelolaan kontrakluar negeri. Membina hubungan dengan
pihak perusahaan di luar negeri membutuhkan pekerjaan tambahan,
seperti penagihan, pemeriksaan, bniaya telekomunikasi tambahan,
memastikan pekerjaan ditagih dengan benar, memastikan waktu dicatat
dengan benar.
Meskipun alih kontrak ke luar negeri untuk peranti lunak mungkin
bermanfaat bagi setiap perusahaan, dampak sosialnya yang lebih luas
menjadi kabur dan jauh lebih kontroversial di negara yang mengirimkan
pekerjaan ke negara yang upahnya rendah.

14
BAB III

PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
Dalam mengembangkan strategi transnasional dan system informasi yang
mendukung, satu-satunya system koordinasi yang terpusat adalah pelaporan
keuangan. Setiap fasilitas produksi menggunakan system perencaan sumber
daya manufaktur yang berbeda, serta system pemasaran, penjualan, dan
sumber daya manusia yang berbeda. Tidak semua system harus
dikoordinasikan secara transnasional, hanya beberapa inti agensi dan biaya
koordinasi lainnya meningkat ketika perusahaan bergerak dan system opsi local
menuju system refional dan global.

Strategi dasar untuk mengikuti Ketika membangun sebuah system


internasional adalah untuk memahami lingkungan global, dimana perusahan
beroperasi. Dimensi utama untuk mengembangkan arsitektur system informasi
internasional adalah lingkungan global, strategi global yang perusahaan, struktur
organisasi, manajemen dan proses bisnis, serta platform teknologi.
Pengembangan komunikasi global telah meciptakan sebuah desa global dalam
arti kedua: sebuah budaya global yang diciptakan oleh televisi, internet, dan
media global bersama lainnya, seperti film sekarang memungkinkan budaya dan
bangsa yang berbeda untuk mengembangkan harapan umum tentang benar dan
salah, serta diinginkan dan tidak diinginkan.

Laudon dan Laudon (2009), berpendapat bahwa pada level bisnis, alat
bantu analisis yang paling umum adalah analisis rantai nilai. Model rantai nilai
memberi perhatian pada aktivitas khusus, dimana startegi kompetitif bisa
diterapkan dengan paling baik (Porter, 1985). Model rantai nilai mengidentifikasi
point pengaruh yang khusus dan penting, dimana perusahan dapat
memanfaatkan teknologi informasi secara paling efektif untuk memperluas posisi
kompetitifnya.

Tantangan teknologi system global yang utama adalah menemukan cara


untuk menstandarkan platform komputsi global Ketika terdapat banyak variasi
dari unit operasi yang sat uke unit operasi lain dan dari satu negara ke negara
lain. Selain itu, menemukan aplikasi piranti lunak khusus yang ramah pengguna
dan benar-benar dapat meningkatkan produktifitas tim kerja internasional.

1.2 SARAN
Dalam pembuatan Makalah Mengelola Sistem Global, masih jauh dari kata
kesempurnaan dan kebenaran. Oleh karena itu, untuk membangun
kesempurnaan dan kebenaran dalam Makalah Mengelola Sistem Global. Kami
membutuhkan kritik dan saran dari Bapak Rinaldy Achmad Roberth Fathoni,
S.AB., M.M, selaku Dosen Mata Kuliah SIstem Informasi Manajemen yang
memberikan tugas pembuatan Makalah dan para pengguna, serta pembaca
makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

(2014, April Minggu). Diambil kembali dari


http://blog.ub.ac.id/melon14/2014/04/20/isu-dan-peluang-teknologi-untuk-
rantai-nilai-global/
Hartono, J. (2005). Sistem Teknologi Informasi. Edisi ke-2. Yogyakarta: Andi Offeset.
Hartono, J. (2013). Sistem Teknologi Informasi Bisnis: Pendekatan Strategis.
Jakarta: Salemba Empat.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2012). Management Information Systems:
MANAGING THE DIGITAL FIRM. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Lucey, T. (2005). Management Information Systems, 9th Edition. London: Thomas
Learning.
Saputra, M. R., & Novrizal. (2020, Januari Sabtu). Diambil kembali dari prezi.com:
https://prezi.com/p/cwuy6ddjaami/isu-dan-peluang-teknologi/

16

Anda mungkin juga menyukai