Dibuat Oleh :
6.1 Konsistensi Sistem Kadaster Indonesia: Antara Prinsip, Regulasi, dan Praktik.
Sistem kadaster di Indonesia memiliki tujuan utama untuk memberikan kepastian dan
perlindungan hukum kepada pemegang hak atas tanah, untuk membangun sistem informasi
pertanahan yang lengkap di seluruh wilayah negara, dan untuk menciptakan tertib
administrasi pertanahan (Pasal 3 PP No. 24/1997). Pembahasan prinsip dan regulasi
dimaksudkan untuk memberikan gambaran sisi perbaikan yang perlu dilakukan untuk
membangun kadaster lengkap Indonesia, apakah pada sisi regulasi atau pada sisi praktik
pelaksanaannya
6.2 Fungsi dan Objek Administrasi Pertanahan
Fungsi administrasi pertanahan yang tercantum dalam UUPA mencakup pengaturan
penguasaan dan pemilikan tanah (land tenure) serta peruntukan tanah (land use) (Pasal 2 ayat
(2) UUPA). Mengacu pada paradigma manajemen pertanahan modern, fungsi ini akan lebih
lengkap apabila ditambah dengan fungsi penilaian tanah (land value). Fungsi pengembangan
pertanahan (land development) sudah ada dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012
tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum serta turunannya
dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
6.3 Sistem Pendaftaran Tanah
Regulasi tentang sistem pendaftaran tanah di Indonesia: Sistem kadaster di Indonesia
adalah pendaftaran hak atas tanah (registration of title) yang seharusnya menerapkan asas
tirai (curtain). Lihat penjelasannya di bagian 3.3, yang mana penerapannya dalam
rechtverwerking (Penjelasan Pasal 32 PP No. 24/1997) memerlukan waktu lima tahun sejak
penerbitan sertipikat hak atas tanah. Selanjutnya diatur bahwa sistem publikasi pendaftaran
tanah menggunakan sistem negatif bertendensi positif. Sebagai konsekuensinya, sertipikat
hak atas tanah harus dipandang sebagai bukti kuat yang dalam proses penerbitannya telah
dilakukan pemeriksaan tanah, baik untuk memeriksa validitas dan otentitas subjek hak
sebelum penetapan haknya, maupun dalam proses penetapan batas untuk objeknya
6.4 Persyaratan Legal Pendaftaran Tanah
Regulasi persyaratan legal pendaftaran tanah: Pendaftaran tanah secara sistematis
mewajibkan (compulsory) seluruh pemilik tanah untuk mendaftarkan tanahnya dan baru
merupakan pilihan (optional) pada pendaftaran tanah sporadik. Persyaratan wajib juga
diberlakukan pada kegiatan pemeliharaan data. Namun kewajiban ini tidak disertai dengan
adanya sanksi bagi yang melanggar.