Anda di halaman 1dari 12

1.

Makna hidup manusia menurut ajaran kitab suci:


o Menelusuri ajaran kitab suci
o Menyimak teks kitab suci
o Pendalaman/diskusi

2. Arti dan makna perkawinan:


Pandangan Tradisonal: Sebuah hubungan yang mengikat suami dan istri,
juga kerabat si laki-laki dengan kerabat si wanita
Pandangan Hukum: Pernikahan adalah perjanjian antara suami dan istri untuk
hidup bersama di depan masyarakat agama atau negara
Pandangan Agama: Pernikahan adalah sakramen dan ikatan perjanjian antara
suami dan istri di hadapan Tuhan
Pandangan Sosiologi: Pernikahan adalah persukutuan hidup yang mempunyai
tujuan, bentuk, dan hubungan yang khusus
Pandangan Antropologi: Perkawinan merupakan sebuah persekutuan cinta
yang terjalin antara laki-laki dan perempuan

3. Sakramen artinya tanda. Perkawinan sebagai sakramen artinya perkawinan


sebagai tanda:
 Tanda cinta Allah
Dalam sakramen perkawinan, suami adalah tanda kehadiran Allah untuk
mencintai sang istri, dan istri menjadi tanda cinta dan kebaikan Allah bagi sang
suami

 Tanda cinta Kristus kepada GerejaNya


Perkawinan kristiani menjadi gambaran dari hubungan cinta yang lebih mulia
dari hubungan cinta yang mulia yaitu persatuan hidup kristus dengan umatnya

4. Sifat-sifat hakiki perkawinan:


 Unitas: kesatuan antara seorang pria dan wanita
 Indissolubilitas: tak terceraikan kecuali karena kematian
 Sakramentali: tanda kehadiran Allah di dalam perjanjian perkawinan yang
bersifat abadi

5. 3 Bonum perkawinan yang diajarkan St.Agustinus:


 Bonum Prolis: kebaikan anak, bahwa perkawinan ditujukan kepada kelahiran
dan pendidikan anak
 Bonum Fidei: kebaikan kesetiaan, menunjuk kepada sifat kesetian dalam
perkawinan
 Bonum Sacramenti: kebaikan sakramen, menunjuk pada sifat permanensi
perkawinan

6. Tujuan perkawinan:
 UU Perkawinan RI: membentuk keluarga bahagia, tetap, dan sejahtera
 Tradisi Gereja, KHK, kanon 1055: memenuhi panggilan Tuhan, memperoleh
kesejahteraan suami istri, dan kelahiran serta kesejahteraan anak

7. Tantangan dan kesulitan perkawinan dari dalam:


o Mandul
o Merasa bosan atau jenuh dengan pasangan
o Sering berbeda pendapat
o Kurangnya komunikasi dalam rumah tangga
o Selingkuh atau berzina
o Tidak keserasian hubungan seksual

8. Tantangan dan kesulitan perkawinan dari luar:


o Kebiasan berpoligami
o Memiliki pasangan simpanan
o Cinta bebas dan pelacuran

9. Tantangan dan kesulitan perkawinan zaman now:


o Nilai sakral pernikahan yang memudar
o Kebutuhan yang meningkat
o Godaan sosial
o Wanita mandiri
o Faktor ekonomi
o Kelainan orientasi seksual (Bisex)
o Masalah sepele yang dibesar-besarkan
o Adu domba dari keluarga yang tidak merestui
o Terkena fitnah
10.Contoh tantangan dari dalam keluarga inti:
 Kurangnya transparansi antara suami istri
 Kurangnya kerukunan
 Kurangnya komunikasi
 Kurangnya kesetiaan
 Adanya kecemburan
 Adanya dominasi
 Adanya tindakan kekerasan

11.Gereja mempunyai harapan-harapan terhadap keluarga-keluarga kristiani:


Keluarga yang mau di bangun harus dipersiapkan dengan baik
 Persiapan jauh (Masa kanak-kanak terutama dngan pendidikan nilai
manusiawi dan kristiani)
 Persiapan dekat (Masa pacaran)
 Persiapan akhir (Beberapa bulan menjelang pernikahan)
Keluarga didasarkan pada perkawinan yang sah
Keluarga menjadi komunitas hidup dan kasih

12.Arti dan makna keluarga:


 Keluarga dalam arti sempit: melibatkan suami istri dan anak-anak mereka.
Keluarga dalam arti luas mencakup sanak saudara
 Keluarga adalah masyarakat yang paling asasi
 Kelurga merupakan sekolah untuk menanamkan keutamaan-keutamaan sosial,
seperti perhatian terhadap sesama, bertanggung jawab, sikap adil, dsb

13.Cinta adalah dasar dari hidup perkawinan dan keluarga

14.Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi:


 Citra diri: ketika orang berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain,
dia mempunyai citra diri
 Citra pihak lain: orang yang diajaknya komunikasi
 Kondisi: situasi fisik yang dimiliki oleh seseorang ketika sedang
berkomunikasi

15.Komunikasi yang mengena:


 Mendengarkan
 Keterbukaan
 Sikap percaya

16.Rintangan-rintangan komunikasi:
 Kepentingan diri sendiri
 Emosi
 Permusuhan
 Pengalaman masa lampau
 Pembelaan diri
 Hubungan yang retak atau tak serasi

17.Bentuk-bentuk komunikasi:
 Diskusi
 Dialog
 Bahasa tubuh

18.Tugas dan kewajiban suami terhadap istri dan keluarga:


 Suami sebagai kepala keluarga
 Suami sebagai partner istri
 Suami sebagai kekasih istri

19.Tugas dan kewajiban istriterhadap suami dan keluarga:


 Istri sebagai hati dlam keluarga
 Istri sebagai partner dari suami
 Istri sebagai kekasih suami

20.Alasan mengapa KB sangat urgen dan penting:


 Alasan kesejahteraan keluarga
Dengan KB kesehatan ibu bisa sedikit terjamin
Dengan KB relasi suami dan istri bisa semakin kaya
Dengan KB taraf hidup yang lebih pantas dapat dibangun
Dengan KB pendidikan anak dapat lebih dijamin

 Kepentingan masyarakat dan umat manusia

21.Pandangan Gereja mengenai metode KB


Gereja pada umumnya hanya mengakui metode KB alamiah, namun gereja indonesia
melalui uskup-uskupnya mengatakan bahwa dlam keadaan terjepit para pasutri dapat
menggunakan metode lain asal memenuhi syarat berikut:
 Tidak merendahkan martabat istri atau suami
 Tidak berlawanan dengan hidup manusia
 Dapat dipertanggungjawabkan secara medis, tidak membawa efek samping
yang menyebabkan kesehatan atau nyawa ibu berada dalam bahaya

22.Alasan terjadinya perkawinan campur antara lain:


o Jumlah umat yang terbatas pada suatu tempat sehingga muda-mudi katolik sulit
bertemu dengan teman seiman
o Perkembangan usia, terutama untuk wanita
o Karakter, status sosial, dan jaminan sosial ekonomi
o Pergaulan sudah terlalu jauh sehingga harus dilanjutkan

23.Akibat perkawinan campur:


 Iman suami atau istri bisa terguncang
 Pendidikan anak mungkin tak menentu
 Banyak persoalan keluarga tidak bisa dipecahkan karena keyakinan yang
berbeda

24.Persyaratan perkawinan campur beda agama pandangan Katolik:


 Pernyataan tekad pihak Katolik untuk menjauhkan bahaya meninggalkan
imannya dan berjanji untuk sekuat tenaga mengusahakan pembaptisan dan
pendidikan anak-anak yang akan lahir secara Katolik.

 Pihak bukan Katolik harus diberitahu mengenai janji pihak Katolik tersebut
supaya sebelum menikah ia sadar akan janji dan kewajiban pihak Katolik.

 Penjelasan kepada kedua belah pihak tentang tujuan dan sifat-sifat hakiki
perkawinan yang tidak boleh disangkal agar perkawinan itu menjadi sah.

25.Persyaratan perkawinan campur beda agama pandangan Islam:


 Seorang pria Islam hanya akan menikah secara sah dengan wanita non-Islam,
jika wanita itu memeluk agama yang memiliki Kitab Suci (Kristen, Yahudi)
dan pernikahan itu dilakukan secara Islam, di depan wali nikah (wanita itu
dapat tetap memeluk agamanya). Tanpa adanya wali nikah untuk pihak wanita,
perkawinan itu dianggap tidak sah secara Islam (islam tidak mengenal lembaga
dispensasi). Dengan demikian, menurut pandangan Islam, pernikahan yang
dilakasanakan secara Katolik tidak sah dan hal itu juga berarti bahwa pria
Islam itu hidup dalam percabulan yang berkepanjangan dengan istrinya yang
Kristen/Katolik.

 Seorang wanita Islam tidak boleh menikah dengan pria yang bukan Islam. Pria
pemeluk agama lain yang akan menikah dengannya harus meninggalkan
agamanya dan memeluk agama Islam.

 Baik perkawinan campur maupun perkawinan yang biasa secara Islam dapat
diceraikan dengan alasan-alasan yang sah.

26.Izin yang dituntut oleh kanon ini dapat diberikan oleh uskup setempat, jika ada
alasan yang wajar dan masuk akal. Namun, ia hanya boleh memberikan izin itu,
jika syarat-syarat benkut ini terpenuhi:
Pihak Katolik menyatakan bersedia menjauhkan bahaya meninggalkan
imannya dan berjanji dengan jujur bahwa ia akan berusaha sekuat tenaga agar
semua anaknya dibaptis dan dididik di Gereja Katolik

Mengenai janji yang wajib dibuat pihak Katolik itu, pihak lain hendaknya
diberitahu pada waktunya dan sedemikian rupa, sehingga jelas bahwa ia
sungguh sadar akan janji dan kewajiban pihak Katolik

Kedua pihak hendaknya diberi penjelasan mengenai tujuan dan sifat hakiki
perkawinan, yang tidak boleh ditiadakan oleh pihak manapun

27.Peneguhan nikah dapat dilaksanakan di depan pendeta atau pegawai catatan sipil asal
mendapat dispensasi dari uskup

28.Arti dan Makna Keluarga menurut Gaudium et Spes (52) Keluarga adalah adalah
Sekolah Kemanusiaan yang kaya. Akan tetapi supaya kehidupan dan perutusan
keluarga dapat mencapai kepenuhan, dituntut komunikasi batin yang baik, yang
ikhlas dalam pendidikan anak.
29.Pria dan wanita diciptakan menurut gambaran Allah dan diperuntukkan satu sama
lain, saling membutuhkan, saling melengkapi, saling memperkaya. Menjadi "satu
daging" (Kej 2:24)

30.Hidup membiara merupakan ungkapan hidup manusia, yang menyadari bahwa


hidupnya berada di hadirat Allah

31.Agar hidup di hadirat Allah bisa diungkapkan secara padat dan menyeluruh,
orang melepaskan diri dari segala urusan membentuk hidup berkeluarga

32.Hidup membiara menuntut suatu penyerahan diri secara mutlak dan


menyeluruh

33.Inti hidup membiara, yang juga dituntut dari setiap orang Kristen, ialah
persatuan atau keakraban dengan Kristus

34.Arti dan makna kaul-kaul:


Kaul kemiskinan
Orang yang hidup membiara melepaskan hak untuk memiliki harta benda

Kaul ketaatan
Kemerdekaan dan kebebasan adalah milik manusia yang sangat berharga.
Dengan kaul ketaatan, orang memutuskan untuk taat seperti Kristus,
melepaskan kemerdekaannya, dan taat.

Kaul keperawanan
Intikaul keperawanan bukanlah “Tidak kawin”, melainkan penyerahan
secara menyeluruh kepada Kristus, yang dinyatakan dengan meninggalkan
segala-galanya demi Kristus

Bentuk kaul keperawanan yang lain


Di sampinh hidup membiara, masih ada bentuk hidup selibat lain yang
dijalani oleh orang-orang yang memilih hidup tidak menikah demi
pengabdian mereka kepada sesama dan Tuhan

35.Arti kerja:
 Kerja memerlukan pemikiran secara sadar yang diarahkan pada tujuan tertentu,
dan oleh karenanya martabat luhur manusia semakin nyata
 Setiap pekerjaan yang halal sama mulianya, meskipun dilihat dari segi tujuan
dan hasil bisa berbeda. Namun, nilai insaninya serta martabatnya tidak berubah
karenanya

36.Makna kerja:
 Segi ekonomi
Kerja dipandang sebagai pengerahan tenaga untuk menghasilkan sesuatu yang
diperlukan atau diinginkan oleh seseorang atau masyarakat

 Segi sosiologis
Melalui kerja manusia dimungkinkan untuk membangun atau menjalin relasi di
antara sesamanya

 Segi antropologis
Kerja memungkinkan manusia untuk membina dan mebentuk diri pribadinya.
Dengan kerja manusia bisa menjadi lebih manusia dan lebih bisa menjadi
teman bagi sesamanya

37.Tujuan kerja:
 Mencari nafkah
Bekerja untuk memenuhi butuhan hidup, memperoleh kedudukan dan kejayaan
ekonomi

 Memajukan teknik dan kebudayaan


Bekerja untuk memajukan salah satu cabang teknologi atau kebudayaan

 Menyempurnakan diri sendiri


Nilai kerja yang hendak dicapai untuk memanusiakan dirinya, atau
meningkatkan kualitas hidupnya

 Memuliakan Tuhan
Bekerja dihayati sebagai partisipasi nyata manusia dalam karya penciptaan
Allah. Karya penciptaan Allah masih harus dilanjutkan oleh manusia, karena
Allah menjadikan manusia sebagai partner kerjanya untuk menyempurnakan
penciptaan
38.Ada 2 pola pikir dalam memandang makna belajar dan kerja:
 Pola pikir pada umumnya:
 Sekolah untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja
 Bekerja, untuk memperoleh dan mengumpulkan uang

 Pola pikir baru:


 Sekolah, untuk menemukan cara belajarnya sendiri, sehingga dengan
senang hati mau belajar, bahkan akan menjadi pembelajar seumur hidup
(Long live education)
 Bekerja, untuk belajar, sehingga terus menerus mampu meningkatkan
taraf hidupnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif

39.Hubungan antara kerja dan doa yang bersinergi:


 Doa dapat menjadi daya dorong bagi kita untuk bekerja tekun, lebih tabah, dan
tawakal
 Doa dapat memurnikan pola pikir etos, motivasi, dan orientasi kerja
 Doa seringkali merupakan saat-saat refleksi diri dan kerja yang sangat efektif
 Doa dapat menjadi kerja manusia mempunyai aspek religius dan adikodrati

40.Arti dan makna keadilan adalah memberikan kepada setiap orang apa yang
menjadi haknya, misalnya:
 Hak untuk hidup wajar
 Hak untuk memilih agama/kepercayaan
 Hak untuk mendapatkan Pendidikan
 Hak untuk bekerja
 Hak untuk memiliki sesuatu
 Hak untuk mengeluarkan pendapat

41.Distingsi (Pembedaan) Keadilan:


Keadilan komutatif menuntut kesamaan dalam pertukaran. (Mengembalikan
pinjaman, jual-beli yang berlaku pantas, tidak ada yang rugi.)
Keadilan distributif menuntut kesamaan dalam membagikan apa yang
menguntungkan dan dalam menuntut pengurbanan. (Kekayaan alam
dinikmati secara adil dan pengorbanan untuk pembangunan dipikul bersama-
sama dengan adil)
Keadilan legal menuntut kesamaan hak dan kewajiban terhadap negara
sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Keadilan individual adalah keadilan yang tergantung pada pribadi-pribadi.
(Upah yang tergantung pada sang majikan untuk para karyawan atau buruh.)
Keadilan sosial adalah perwujudan keadilan yang tergantung dari struktur
dan proses politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

42.Ensiklik-ensiklik para paus merupakan acuan bagi ajaran sosial gereja:


 Ensiklik Rerum Novarum (Paus Leo XIII) dan Quadragessimo Anno (Paus
Pius XI) antara lain berbicara tentang keadilan terhadap para buruh.
 Ensiklik Pacem in Terris (Paus Yohanes XXIII) berbicara tentang
perdamaian antara bangsa-bangsa dalam kebenaran, keadilan, dan
kemerdekaan.
 Ensiklik Populorum Progressio (Paus Paulus V) menyinggung kesenjangan
antara negara-negara kaya dan negara-negara miskin di dunia ini.

43.Pola pendekatan menegakkan keadilan:


o Orang perlu mempelajari dengan baik masalah-masalah hak-hak dasar
manusia, sehingga orang dapat menentukan mana yang perlu dilindungi dan
mana yang perlu ditegaskan.
o Keadilan hanya dapat diperjuangkan dengan memberdayakan mereka yang
menjadi korban ketidakadilan.
o Dengan memberikan suatu kesaksian hidup melalui keterlibatan untuk
mencapai suatu keadilan dalam diri kita sendiri dan lingkungan kita.
o Usaha memperjuangkan keadilan tidak boleh menggunakan kekerasan tetapi
dengan semangat cinta kasih.

44.Bentuk-bentuk kebohongan:
 Berdusta atau saksi dusta
 Rekayasa atau manipulasi
 ABS (Asal Bapak Senang) cara menjilat atasan.
 Fitnah dan umpatan

45.Sebab-sebab kebohongan:
 Hanya sekedar iseng
 Untuk memperoleh keuntungan tertentu
 Karena dalam situasi terjepit

46.Akibat kebohongan:
 Bagi diri sendiri: kehilangan kepercayaan, kemerosotan pribadi
 Bagi orang yang dibohongi: mendapatkan gambaran yang salah dan dapat
bertindak fatal baginya
 Bagi masyarakat luas: tindakan penipuan, rekayasa, dan manipulasi dapat
merugikan bagi masyarakat luas

47.Makna kejujuran:
Kejujuran dapat memecahkan banyak persoalan
Kejujuran menimbulkan kepercayaan yang menjadi landasan pergaulan dan
hidup bersama
Kejujuran dapat menjadi modal utama untuk perkembangan pribadi dan
kemajuan kelompok

48.Cara memperjuangkan kejujuran:


 Kejujuran adalah suatu sikap yang tidak dapat dicapai dengan suatu program
jangka pendek yang bersifat teknis operasional belaka
 Gerakan moral ini sungguh murni gerakan moral
 Gerakan moral jangan sekedar menjadi gerakan rohani, tetapi bermuara pada
aksi untuk pembaharuan dan pembangunan masyarakat yang sejahtera dan
adil
 Gerakan moral diinspirasi dan diprakarsai dari atas tetapi sebaiknya mulai
tumbuh dan menguat dalam basis-basis umat
 Pendekatan yang dipakai hendaklah bersifat proses yang komunikatif
 Gerakan moral harus mulai dari diri kita sendiri dan kelompok, tak perlu
menunggu

49.Tanah: manfaat tanah:


 Tanah adalah sumber kehidupan
 Tanah adalah tempat tinggal
 Tanah adalah symbol persatuan

50.Manfaat flora:
 Hutan membantu manusia untuk bernafas
 Hutan mengatur suhu udara
 Hutan mendatangkan hujan
 Hutan menjadi tempat tinggal margasatwa
 Hutan menyimpan air
 Hutan melindungi tanah

51.Manfaat fauna:
 Manfaat fauna bagi manusia: sebagai sarana transportasi, sarana kerja
maupun diambil dagingnya sebagai makanan
 Manfaat fauna bagi sesame fauna: ada satu kerja sama yang rapi, misalnya;
semut, burung parkit
 Manfaat fauna bagi flora: membantu penyebarluasan tanaman tertentu.
Misalnya; kelelawar, musang, tupai yang membuang kotorannya yang
mengandung biji-bijian suatu tanaman yang dimakannya dapat membantu
pertumbuhan dan penyebaran tersebut di tempat ia membuang kotoran
 Manfaat fauna bagi tanah: kotoran binatang dapat menjadi pupuk yang dapat
menyuburkan tanah

Anda mungkin juga menyukai