Anda di halaman 1dari 3

https://id.scribd.com/embeds/448603213/content?

start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-vVexxv7rlbzEfWu3HKwf

Puisi Aku Tulis Pamplet Ini (W.S. Rendra)

Pejambon Jakarta 27 April 1978

Aku tulis pamplet ini karena lembaga pendapat umum ditutupi jaring labah-labah

Orang-orang bicara dalam kasak-kusuk, dan ungkapan diri ditekan menjadi pengiyaan

Apa yang terpegang hari ini bisa luput besok pagi

Ketidakpastian merajalela.

Di luar kekuasaan kehidupan menjadi teka-teki menjadi marabahaya menjadi isi kebon
binatang

Apabila kritik hanya boleh lewat saluran resmi, maka hidup akan menjadi sayur tanpa garam
Lembaga pendapat umum tidak mengandung pertanyaan.

Tidak mengandung perdebatan Dan akhirnya menjadi monopoli kekuasaan

Aku tulis pamplet ini karena pamplet bukan tabu bagi penyair

Aku inginkan merpati pos. Aku ingin memainkan bendera-bendera semaphore di tanganku
Aku ingin membuat isyarat asap kaum Indian.

Aku tidak melihat alasan kenapa harus diam tertekan dan termangu.

Aku ingin secara wajar kita bertukar kabar.

Duduk berdebat menyatakan setuju dan tidak setuju.

Kenapa ketakutan menjadi tabir pikiran ?

Kekhawatiran telah mencemarkan kehidupan.

Ketegangan telah mengganti pergaulan pikiran yang merdeka.

Matahari menyinari airmata yang berderai menjadi api.

Rembulan memberi mimpi pada dendam.

Gelombang angin menyingkapkan keluh kesah yang teronggok bagai sampah

Kegamangan. Kecurigaan. Ketakutan. Kelesuan.

Aku tulis pamplet ini karena kawan dan lawan adalah saudara Di dalam alam masih ada
cahaya.

Matahari yang tenggelam diganti rembulan.


Lalu besok pagi pasti terbit kembali.

Dan di dalam air lumpur kehidupan, aku melihat bagai terkaca :

ternyata kita, toh, manusia !

Di Negeri Amplop
Oleh Gus Mus

Aladin menyembunyikan lampu wasiatnya “malu”

Samson tersipu-sipu, rambut keramatnya ditutupi topi “rapi-rapi”

David coverfil dan rudini bersembunyi “rendah diri”

Entah, andai Nabi Musa bersedia datang membawa tongkatnya

Amplop-amplop di negeri amplop mengatur dengan teratur

Hal-hal yang tak teratur menjadi teratur

Hal-hal yang teratur menjadi tak teratur

Memutuskan putusan yang tak putus

Membatalkan putusan yang sudah putus

Amplop-amplop menguasai penguasa

Dan mengendalikan orang orang biasa

Amplop-amplop membeberkan dan menyembunyikan

Mencairkan dan membekukan

Mengganjal dan melicinkan

Orang bicara bisa bisu

Orang mendengar bisa tuli

Orang alim bisa nafsu

Orang sakti bisa mati


Di negri amplop, amplop-amplop mengamplopi apa saja dan siapa saja.

https://www.inilah.com/puisi-tentang-politik-dan-kritik-sosial

Pro dan Kontra


Oleh A. Munandar

Yang ini yang pro

Yang itu yang kontra

(Yang lain diam saja)

Yang ini mengatakan:

Yang ini baik

(Setan pun baik)

Yang itu mengatakan:

Yang itu jahat

(Malaikat pun jahat)

Yang ini yang pro

Yang itu yang kontra

(Yang lain dengar saja)

Anda mungkin juga menyukai