Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Ilmiah Pedagogy

SEKULERISME DAN PERKEMBANGAN STUDI ISLAM


(ANALISIS MODEL PENDEKATAN TIMUR DAN BARAT)

Oleh : Sholihul Anwar1

ABASTRAK

Dikalangan intelektual Islam berkali-kali menegaskan jika sekularisme adalah


filsafat menyesatkan umat manusia. Aliran ini mulai berkembangan sejak abad 19 dengan
munculnya Renaissance sebagai semangat Barat dalam pengembangan ilmu
peengetahuan.
Sekulerisme yang menjadi alat orientalis untuk mengaburkan pemahaman Islam.
Oleh sebab itu perlu diketahui secara teoritik terkait bagaimana model pendekatan
pemikiran Islam dengan pemikiran barat agar supaya generasi selanjutnya tidak terjebak
dalam hegemoni pengkaburan pemahaman Islam.
Perbedaan mendasar tradisi kajian Islam di dunia Timur (Islam) dan di Barat
terletak pada pendekatan yang digunakan. Di Timur, pendekatan lebih berorientasi pada
penguasaan substansi materi dan penguasaan atas khazanah keislaman klasik. Sementara
Islamic studies di Barat, kajiannya lebih berorientasi pada Islam sebagai realitas atau
fenomena sosial, yakni Islam yang telah menyejarah, meruang dan mewaktu.
Key word : Sekulerisme, Pendekatan, Timur dan Barat

A. PENDAHULUAN melihat sekularisme dalam sudut


Sekularisme dari sudut pandang yang berbeda, seolah bagi
pandang Islam berbanding terbalik mereka sekularisme bukanlah dosa
dengan barat. Banyak tokoh-tokoh besar yang menakutkan.
Islam yang terpengaruh dengan Banyak sekali intelektual
pemikiran sekulerisme seperti institusi terpengaruh lalu coba untuk
besar Islam Al-Azhar. Berbeda halnya mengutuk penulisnya bahkan di
dengan tokoh besar Barat. Kaum Barat tempat yang tak layak. Artikel ini ingin

1 Dosen Tetap STAI Muhammadiyah Blora

78 Volume 14 Nomor 1 Desember 2019


Jurnal Ilmiah Pedagogy

melihat dua sudut pandang dari model abad pertengahan telah terjadi
pedekatan Timur dan Barat terkait langkah-langkah pemisahan
aliran sekulertism yang berkembangan antara hal yang menyangkut
dalam studi Islam saat ini. masalah agama dan non agama.
Cornelis van Peusen, teolog
B. PEMBAHASAN dari Belanda, begitu juga dengan
1. Terminologi Sekulerisme ahli dari Indonesia semisal
Sekularisme terdiri dari kata Surjanto Poepowardojo yang
Sekuler kemudian ditambah isme. intinya ingin menjelaskan bahwa
Kata secular sendiri berasal sekuler itu adalah pemisahan
dari bahasa Inggris yang antara langit dan bumi, atau
bermakna keduniawian dan antara dunia dan akhirat; agama.
kehidupan di luar biara. 2
Terminologi dalam bahasa
Para pakar mendefinisikan arab ada kata ‘alamani dari
kata secular seperti Al-Attas ‘alam (dunia) yang bermakna
misalnya menjelaskan bahwa duniawi diversuskan dengan yang
istilah sekular berasal dari kata selain dunia. Istilah tersebut
latin saeculum yang mempunyai rupanya digunakan dan diadopsi
arti ganda, ruang dan waktu3. dari orang-orang Kristen Arab
Sehingga Al Attas dengan lugas untuk mengekspresikan gagasan
memberikan sebuah defenisi ini sebelum ia menarik perhatian
bahwa makna sekuler lebih kaum muslimin.
ditekankan pada waktu atau Sejalan perkembangan
periode tertentu di dunia yang masa modern, istilah tersebut
dipandang sebagai suatu proses dibaca kembali menjadi ilmani
sejarah. Dimana secara historis yang dipahami dalam arti ilmiah
konotasi ruang dan waktu dari ilm pengetahuan atau sains
dimaksud dikaitkan dengan yang dilawankan dengan religius
sejarah Kristen Barat, bahwa pada yang oleh sarjana muslim

M Solihin, Perkembangan Filsafat Dari


2 3 Syed Muhammad Naquib Al Attas ,
Klasik Hingga Modern, (Bandung, Pustaka Islam Dan Sekularisme, (Bandung, Pustaka,
Setia, 2007) hlm. 244-245 1981) hlm 1-2

79 Volume 14 Nomor 1 Desember 2019


Jurnal Ilmiah Pedagogy

dianggap sebagai penafsiran penghambat bagi kemajuan.


keliru sebab dalam Islam dua kata Karena itu, sekularisme
tersebut tidak pernah merupakan gerakan perlawanan
dipertentangkan. Tegasnya, dalam terhadap ajaran dan keyakinan
sejarah Islam tidak terdapat gereja, demi untuk meraih
kontradiksi (tanaqqud) antara kebangkitan yang terus
agama di satu pihak dengan ilmu berlanjut dalam perkembangan
pengetahuan atau sains di pihak sejarah modern.
lain. Berdasarkan pendapat para
Menurut Yusuf Qaradhawi ahli baik dari Islam mapun Barat,
mengacu pada Ensiklopedi dapat diketahui bahwa
Britania mendefinisikan terminologi sekularisme
sekularisme sebagai gerakan merupakan pemisahan
kemasyarakatan yang bertujuan pengaturan urusan hidup di dunia
untuk memalingkan manusia dari dengan aturan bersifat
kehidupan akhirat dengan keduniawian versus dan religius
semata-mata berorientasi pada (agama).
kehidupan dunia.
Gerakan sekularisme 2. Sejarah Sekularisme
sendiri muncul pada abad George Jacob Holyoake4
kebangkitan yang merupakan adalah Tokoh yang dianggap
bagian dari upaya untuk pendiri sekulerisme barat. Tahun
mendorong Barat meraih 1846 ia berani menyatakan bahwa
kemajuan serta mewujudkan schularism is an ethical system
ambisi Barat pada kehidupan pounded on the principle of
dunia. Kala itu Agama Kristen natural morality and in
yang bersifat dogmatik dan independent of reveald religion
cenderung bertentangan or supernaturalism. (sekularisme
dengan berbagai penemuan adalah suatu sistem etik yang
sains dianggap sebagai didasarkan pada prinsip moral

4 Juhaya S Praja, Aliran-Aliran Filsafat

Dan Etika, (Jakarta, Kencana 2010), hlm. 188

80 Volume 14 Nomor 1 Desember 2019


Jurnal Ilmiah Pedagogy

alamiah dan terlepas dari tetapi semacam penghapusan


agama-wahyu atau paham dualisme dengan
supernaturalisme). penghancuran agama sebagai
Pasca revolusi Perancis awal mula untuk mencapai
mulai maraklah penyerabaran kekuasaan tersendiri, yaitu
ide-ide sekulerisme dengan “kelompok Buruh” atau “sosial”
sebuah aliran filsafat kokoh di atau “negara” atau “partai”.
Barat. Aliran ini pada akhirnya Penelitian terhadap alam dan
sampai ke dunia timur dengan kemajuan ilmu pengetahuan
membawa nama kolonialisme. telah memberanikan kaum
Misi kolonialisme yang intelek sekuler untuk keluar dari
dibungkus dengan gold, glory wasiat atau dogma Gereja.
dan gospel ini sukses dijalankan Sedangkan Yusuf Al-Qardhawi
Barat terhadap Islam dan menjelaskan, bahwa sebab-sebab
menjipratkan filsafat sekularisme kemunculan sekularisme di dunia
dengan sangat lihai. Terbukti Barat dipengaruhi oleh beberapa
kemudian dengan lahirnya karya- faktor, diantaranya: faktor agama,
karya besar dari para intelektual pemikiran, psikologi, sejarah dan
Barat5. realitas kehidupan empiris.
Munculnya sekularisme Secara historis
pada abad ke-17 dan ke-18 sekularisme tetap saja tak bisa
adalah perebutan kekuasaan dipisahkan dari sejarah kelam
antara negara dan Gereja. Eropa berikut hubungan Gereja
Sedangkan yang mendorong vis a vis manusia Barat. Bahkan
sekularisme abad ke-19 adalah Imarah coba menautkan
pembentukan kekuasaan. Karena sekularisme ini dengan akar-akar
itu, pengertian sekularisme tidak helenisme Yunani6.
sama dengan paham pemisahan
antara Gereja dan negara, akan

5 Snouck Hurgronje, Aceh di Mata 6 Muhammad Imarah, Perang


Kolonialis, (Jakarta: Yayasan Soku Guru, 1985), Terminologi Islam versus Barat, (Jakarta,
hlm.104 Rabbani Press, 1998). hlm 34

81 Volume 14 Nomor 1 Desember 2019


Jurnal Ilmiah Pedagogy

abad. Begitu juga buku penting


3. Lahirnya Kajian Islam di Barat Ibn Rusyd, Fasl al-Maqal,
Sejak abad ke-19, yaitu menjadi rujukan kaum
ketika para sarjana Barat mulai tercerahkan di Eropa, untuk
tertarik mempelajari dunia menghadapi dominasi “institusi
Timur, dan khususnya dunia Gereja”.
Islam. Kajian Islam di Barat Penulis menandai,
dipelopori oleh para ahli ke- perbedaan mendasar tradisi
timur-an (orientalis).7 kajian Islam di dunia Timur
Tentu saja, kajian (Islam) dan di Barat terletak
keislaman pada pada waktu itu pada pendekatan yang
berbeda dengan kajian digunakan. Di Timur,
keislaman di masa modern pendekatan lebih berorientasi
sekarang ini. Dulu, kajian-kajian pada penguasaan substansi
keislaman di Barat lebih materi dan penguasaan atas
terfokus, terutama, pada bidang khazanah keislaman klasik.
filsafat dan ilmu pengetahuan. Sementara Islamic studies di
Karenanya, yang dipelajari Barat, kajiannya lebih
oleh akademi Barat pada awal- berorientasi pada Islam
awal Renaissance (zaman sebagai realitas atau
pembaruan di Eropa) adalah fenomena sosial, yakni Islam
karya-karya para filsuf dan yang telah menyejarah,
saintis muslim. Karya Ibn Sina, meruang dan mewaktu. Islam
al-Qanun fî al- Tibb, misalnya, dikaji dan dipelajari hanyalah
menjadi rujukan paling sebatas Islam sebagai ilmu
penting ilmu kedokteran di pengetahuan. 8

Eropa selama lebih dari tiga

7 M. Amin Abdullah, Islamic Studies di 8 Musahadi, Islamic Legal Studies di

Perguruan Tinggi. Pendekatan Integratif- Dunia Modern, dalam Jurnal Istiqra' Volume 04,
Interkonektif. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar) hlm. Nomor 01, 2005, Jakarta: Direktorat Perguruan
290. Tinggi Agama Islam Direktorat Jenderal
Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama
RI

82 Volume 14 Nomor 1 Desember 2019


Jurnal Ilmiah Pedagogy

Di era modern ini kita terkenal diAmerika adalah


mendapati dunia akademi Hartford Seminary.
Barat lebih terbuka pada Dalam perjalanan dan
cabang-cabang keilmuan Islam Pengaruh Hartford Seminary jauh 10

yang lain. Tidak hanya filsafat melampaui dinding-dinding


dan sains, tapi juga cabang- gereja, masjid dan sinagog. Ia
cabang ilmu keislaman, seperti berperan memperkuat karakter
al- Qur’an, hadis, fikih, dan moral masyarakat. Dengan
sejarah Islam. Berkembangnya mengembangkan kapasitas
kajian-kajian terhadap ilmu- kepemimpinan dari pemimpin
ilmu ini, merupakan respon dari agama dan masyarakat luas,
semakin meningkatnya kajian Seminari langsung mempengaruhi
arkeologis, antropologis, kota dan daerah pedesaan di mana
historis, dan sosiologis di para pemimpin hidup. Berbekal
Eropa. Dunia Islam, pada abad dengan semangat baru dan
ke-19 menjadi salah satu “situs dedikasi untuk pekerjaan mereka,
arkeologis” yang paling eksotis mahasiswa Hartford Seminary dan
untuk dikaji.9 peserta program kembali ke
4. Model Pendekatan Kajian Islam masyarakat dengan keutuhan baru,
di Barat rasa baru dari kemungkinan
Kajian teologi di barat sebuah dunia manusiawi, dan
yang aktif meliputi studi Bibel, keterampilan praktis untuk
etika, sejarah agama-agama, mewujudkan visi mereka.
dan lain-lain. Ini biasanya Hartford Seminary memelihara
didapatkan pada institusi yang pertumbuhan rohani individu. Di
disebut dengan Divinity Schools luar individu, Hartford Seminary
(sekolah ketuhanan), atau juga memperkuat komunitas
Seminary, m isalnya yang agama melalui program-program
penelitian dan pendidikan. Dengan

Lihat baca “Islamic Studies in the


9 10 Baca “About Hartford Seminary”
West” dalam http://www.assyaukanie.com/ dalam http://www.hartsem. edu/ about-
interviews/islamic-studies-di-barat. Diakses 26 hartford-seminary. Diakses 26 Februari 2012.
Februari 2019.

83 Volume 14 Nomor 1 Desember 2019


Jurnal Ilmiah Pedagogy

mempelajari dan berbagi Sementara John Wansbrough dan


informasi, memungkinkan muridnya Andrew Rippin dalam
komunitas agama lokal karyanya tentang studi Al Qur'an
pengembangannya, bukan hanya berangkat dari kajian kritik bahasa
menjadikan masyarakat Barat atau literary analysis.
sebagai lapangan penelitiannya, Kedua, mereka
namun juga masyarakat di dunia menggunakan metode dalam
Islam. disiplin teologi, studi Bibel, dan
Untuk mengetahui sejarah gereja, di mana pendidikan
bagaimana pola pendekatan yang formalnya diperoleh dari Divinity
digunakan dalam meneliti dunia Schools. Dalam disiplin itulah
Islam yang sasarannya berupa mereka menjadikan Islam sebagai
masyarakat Islam dan ajaran Islam lapangan penelitiannya. Para
itu sendiri? Dalam perkembangan sarjana dalam bidang ini
terkini, terdapat empat model mendapatkan pendidikan dari
pendekatan yang dipakai dalam fakultas atau sekolah jenis ini.
mengkaji tentang keislaman. 11
Justru model inilah yang banyak
Pertama, mereka masuk dipraktikkan sebelum 1960-an,
menggunakan metode ilmu-ilmu yakni pada waktu area studies
yang dalam kelompok mengenai Timur Tengah, Timur
humaniora (humanities), seperti Dekat, dan Asia Tenggara belum
filsafat, filologi, ilmu bahasa, dan terwujud. Oleh karena itu sering
sejarah. Bermula dari pendekatan dijumpai orientalis yang juga
filologi kemudian dengan sekaligus pastur, pendeta, uskup,
pendekatan sejarah yang sangat atau setidaknya misionaris.
menonjol, kajian hukum Islam Ketiga, menggunakan
juga dilakukan dengan metode ilmu-ilmu sosial (sosial
pendekatan sejarah pemikiran sciences), seperti sosiologi,
hukum, seperti halnya yang antropologi, politik, dan
dilakukan Joseph Schacht. psikologi, meskipun disiplin-

11 A. Qodri A. Azizy, Pengembangan


Ilmu-Ilmu Keislaman..., hlm. 39

84 Volume 14 Nomor 1 Desember 2019


Jurnal Ilmiah Pedagogy

disiplin ini ada yang yang dilakukan oleh disiplin-


mengelompokkan ke dalam disiplin tersebut di atas. Wadah
humaniora. Mengenai metodologi area studies ini cenderung
penelitiannya, mereka menonjol untuk Kajian Islam di
menggunakan metodologi yang Barat.
biasa dipergunakan dalam disiplin Pendekatan pertama
ilmu-ilmu sosial, seperti yang sampai ketiga nampaknya lebih
dilukakan oleh Leonard Binder jelas, karena memakai disiplin-
sebagai seorang ahli politik dan disiplin yang sudah dianggap baku
Clifford Geertz sebagai antropolog. dan jurusan atau fakultas yang jelas
Keempat, menggunakan pula, meskipun ada tuntutan
pendekatan yang dilakukan di spesifikasi dari segi metodologi
jurusan-jurusan, pusat-pusat, atau ketimbang jika sasarannya selain
hanya committee, untuk area Islam. Sedangkan area studies ini
studies, seperti Middle Eastern berlawanan dengan disiplin yang
Studies, Near Eastern Languages sudah baku, karena lebih
and Civilizations, dan South Asian menekankan pada hal-hal yang
Studies. Dengan demikian bersifat situasional daripada
seseorang bisa mendapat predikat teoretik.
ahli dalam bidang Islam atau Sementara itu, dalam
keislaman setelah mendapat perkembangannya, studi Islam di
training di salah satu dari tempat, negara-negara Barat dapat
sekolah, jurusan, pusat studi yang dikelompokkan menjadi lima
bertanggungjawab untuk macam.12 Pertama, studi Islam
menyediakan atau melakukan yang menyaratkan kajian intensif
kajian tersebut. Pendekatan yang tentang bahasa Arab sebagai
dipakai sesuai dengan sasaran bahasa. Kajian-kajian bahasa Arab
penelitiannya, sehingga kembali berkembang secara luas di Eropa
pada model-model pendekatan sejak permulaan abad ke-19.

12
Baca Azim Nanji (ed.), Peta Studi Islam di Barat. (Yogyakarta: Fajar Pustaka
Islam. Orientalisme dan Arah Baru Kajian Baru, 2003), hm. 3

85 Volume 14 Nomor 1 Desember 2019


Jurnal Ilmiah Pedagogy

salah satu ahli dalam bidang Islam berkali-kali menegaskan jika


bahasa adalah seorang sarjana sekularisme adalah filsafat
Perancis A. I. Sylvestre de Sacy menyesatkan umat manusia,
(1758- 1838). Kedua, studi teks bahkan tokoh semisal Imarah
hanya dapat dilakukan menyebut bodoh (jahil
berdasarkan pada pengetahuan murakkab) kepada penganggum
yang solid tentang bahasa Arab dan pengusung sekularisme.
dan bahasa-bahasa Islam yang lain, Kondisi maraknya
seperti bahasa Persia, Turki, Urdu sekulerisme di kalangan Islam di
dan Melayu. Ketiga, keahlian dalam abad 19 yaitu manakala ada
kajian teks, pada gilirannya, intelektual Islam yang benar-
merupakan pra-syarat dalam kajian benar memberikan ruang kepada
sejarah. Termasuk di dalamnya sekularisme untuk masuk
berbagai kajian terhadap para dengan dalam dalam Islam.
sejarawan muslim awal yang Tokoh Syiah semisal Abdul Karim
menulis dalam bahasa Arab, Persia Sorous bahkan menyeru untuk
dan Turki. Keempat, penelitian teks berdamai dengan pemikiran Barat
dan sejarah memberikan jalan bagi dimaksud19. Sosok Dr. Thaha
kajian budaya (culture) dan Husein (1889-1973) dengan kata-
keagamaan (religion) Islam. Kelima, katanya: "Kita sepatutnya di
kajian terhadap berbagai wilayah hadapan Eropa, mengikuti jalan
budaya muslim yang lebih luas yang ditempuh oleh mereka di
telah membentuk bagian-bagian bidang hukum, menempuh
yang integral dari studi Islam, perjalanan mereka di bidang
sejauh masih menyangkut aspek managemen dan mengikuti
keislaman dari budaya yang mereka dalam bidang
bersangkutan. perundang-undangan. Kita
5. Sekularisme Dalam Pandangan mempunyai komitmen pada ini
Islam semua di hadapan Eropa.
Berbanding terbalik Penandatanganan Perjanjian
dengan Islam. Islam benar-benar Kemerdekaan (1936) dan
membabat habis istilah Perjanjian Pembatalan Hak-Hak
sekularisme. Para intelektual

86 Volume 14 Nomor 1 Desember 2019


Jurnal Ilmiah Pedagogy

Istimewa (1938) tidak lain berjudul Aceh di Mata Kolonialis


menunjukkan komitmen yang menjadi bukti betapa Snouck
jelas di mata dunia bahwa kita menjalankan misinya sebagai
akan berjalan mengikuti jalan orientalis dengan taat dan disiplin.
yang ditempuh bangsa-bangsa Ia mencerca cara orang Aceh
Eropa di bidang hukum, beragama dengan tak santun14.
pemerintahan, dan perundang- Negeri Muslim yang dijajah
undangan .”13
Barat telah telah
dihegemoni untuk
Misionaris dan perluasan menempatkan sekularisme
wilayah yang dilakukan Napoleon dalam urusan negara, sosial dan
Bonaparte ke dunia Arab; Mesir kebudayaan untuk menggeser
adalah awal mula awal mula ide identitas Islam. Walaupun di satu
sekularisme coba dimasukkan. sisi tak sepenuhnya sekularisme
Serbuan ini jelas berbeda dengan bisa tampil gagah, ada nilai-nilai
serbuan kala perang salib. Dengan keunikan dari Islam di timur yang
tujuannya adalah menjajah akal tak mampu ditembus filsafat
orang Islam. Serbuan Barat ke sekularisme. Ciri khas Barat ketika
dunia timur; nusantara telah menyerbu negeri timur misalnya
membuang sedikit banyak nilai- menempatkan kaum sekuler
nilai ketimuran. Apalagi untuk mengambil hati muslim di
kemudian orientalis-orientalis timur. Pada perjalanannya terjadi
Barat seolah mengepung Islam. perubahan bagaimana Barat
Snouck misalnya berusaha memperlakukan kaum timur
memisahkan agama dan dengan penghinaan yang luar
budaya di ranah lokal biasa. Kondisi paling merugikan
keacehan. Magnum opusnya kaum timur selanjutnya

13 Thaha Husein. Min asy-Syathi' al- 14 Dalam buku ini Snouck banyak
Akhar; Naskah Dalam Bahasa Prancis Yang mencela orang Aceh dengan tradisi adatnya
Dikompilasi Dan Diterjemahkan Setelah Ia yang kental tanpa sedikitpun melihat dalam
Wafat, Oleh Abdul Rasyid Ash-Shadiq Al- kacamata positif. Snouck Hurgronje, Aceh di
Mahmudi, (Beirut, 1990) hlm: 191-192. Mata Kolonialis, (Jakarta: Yayasan Soku
Guru, 1985), hlm 171

87 Volume 14 Nomor 1 Desember 2019


Jurnal Ilmiah Pedagogy

pemasukan filsafat sekuler dalam dalam sistem hukum


hukum adat maupun hukum ketatanegaraan. Alih-alih
Islam lewat tangan lihai melawan bahkan elit-elit
orientalis. Bahkan Indonesia pra kemerdekan justru
menghilangkan beberapa aturan- belajar hukum di negara jajahan
aturan yang bersumber dari Belanda. Wal hasil Allah telah
syari'ah dalam konstitusi dan mengkhususkan diri dengan
mengangkat para praktisi hukum menciptakan dan mengatur
yang sejalan dengan kebijakan kemudian menyerahkan kepada
pemerintahan penjajah. Langkah manusia kekhalifahan dalam
selanjutnya adalah mengganti memakmurkan bumi, lalu
dengan yang baru dan menjadikan untuk manusia syura
bertentangan dengan Islam (asas musyawarah) dalam urusan
sebagai perluasan upaya dan mengatur peradaban,
menyingkirkan agama. manajemen, memanfaatkan
Imarah menulis tentang kemampuan untuk menegakkan
bagaimana parahnya agama, membangun peradaban,
penyusupan sistem perundang- mengatur kehidupan, dan
undangan Barat ke dalam Negara mengarahkan perjalanan sejarah
berpenduduk Islam seperti Mesir, sebagai khalifah Allah.
Tunisisa, Maroko, dan Aljazair. "Karena itu
Dimana hal yang sama manfaatkanlah mereka,
sebenarnya dapat ditemukan mohonkanlah ampun bagi
dalam setiap bekas jajahan Barat mereka, dan
tidak terkecuali Indonesia. bermusyawarahlah dengan
Menariknya tokoh Rifa’ah Ath- mereka dalam urusan itu."
Tantawi dari Mesir pernah (Ali Imran: 159)
menyerukan perlawanan
terhadap serangan sekularisme "Hai orang-orang
dan sistem hukum Mesir, yang beriman, taatilah
walaupun tak pernah berhasil. Allah dan taatilah Rasul
Indonesia juga tak berdaya (Nya), dan ulil amri di
melawan arus sekularisme antara kamu. Kemudian
88 Volume 14 Nomor 1 Desember 2019
Jurnal Ilmiah Pedagogy

jika kamu berlainan ikatan, atau manfaat tanpa


pendapat tentang sesuatu, batasan. Manfaat yang
maka kembalikanlah ia dikehendaki oleh fiqih Islam
kepada Allah (al-Qur'an) adalah mendapat manfaat
dan Rasul Nya syar'i bukan atas dasar
(sunnahnya)." (an-Nisaa': kenikmatan atau hawa nafsu
59) atau manfaat mutlak yang
standarnya bersifat duniawi:
"Dan apabila datang kesenangan untuk kesenangan
kepada mereka suatu dunia itu sendiri. Sebab
berita tentang keamanan seorang Muslim tidak hanya
ataupun ketakutan mereka mengkhususkan kepada
lalu menyiarkannya. Dan Tuhannya shalat dan ibadahnya
kalau mereka saja melainkan juga
menyerahkannya kepada menyertakan shalat dan ibadah
Rasul dan ulil amri di antara dengan hidup dan mati (al-
mereka tentulah orang- mahya wa al-mamat)
orang yang ingin "Katakanlah:
mengetahui kebenarannya Sesungguhnya shalatku
(akan dapat) dan ibadahku, hidupku
mengetahuinya dari mereka dan matiku untuk Allah,
(Rasul dan ulil amri)." (an- Tuhan semesta alam."
Nisaa': 83) (al-An 'aam: 162)
Bagaimanapun ide filsafat
Dari awal filsafat hukum sekularisme Barat diakui tak bisa
Islam menutup jalan bagi menghegomoni keistimewaan
aturan hukum sekuler untuk aturan dan filsafat Islam yang
mencegah masuknya filsafat didirikan tokoh sekaliber Alfarabi
sekularisme. Sebab maslahat dan Ibnu Sina. Pemikiran Islam
yang dikehendaki oleh hukum tetap berdiri tegak dengan segala
Islam adalah maslahat syari'ah kehebatannya. Hal ini pula telah
yang diketahui batas-batasnya, diakui oleh para orientalis.
bukan maslahat mutlak tanpa

89 Volume 14 Nomor 1 Desember 2019


Jurnal Ilmiah Pedagogy

Muhammad Imarah menulisnya peradilan dan sistem agama,


dengan rinci yakni: undang-undang dan akhlak, di
David Santillana (1845- sini adalah dua kerangka aturan
1931) mengemukan tentang yang tidak ada ketiganya bagi
filsafat hukum dan sistem kehendak atau aspirasi yang
perundang- undangan Barat: keberadaannya dan ajaran-
"Pengertian aturan hukum dan ajarannya diambil oleh
undang-undang bagi kita masyarakat Islam Setiap
(masyarakat Barat), dan para permasalahan hukum pada
pendahulu kita adalah dasarnya masalah hati kecil dan
sekumpulan kaidah yang berlaku nuansa akhlak mendominasi
dan ditetapkan oleh masyarakat, hukum dan undang-undang
baik langsung maupun melalui untuk memadukan antara
para walinya, dan kewenangannya kaidah-kaidah hukum dan ajaran
diambil dari kehendak, aspirasi, akhlak secara sempurna. Akhlak
pemahaman dan moralitas dan adab sopan santun dalam
manusia serta adat-istiadat setiap masalah menggariskan
mereka. Aturan hukum dan batas-batas hukum, sebab
undang-undang ini bersifat syari'ah Islam adalah syari'ah
duniawi, atau sekular, semata- agama yang pada dasarnya
mata untuk kepentingan menggeser pemikiran kita.
duniawiah. Akan tetapi Pandangan serupa juga
pandangan Islam tentang dikemukakan oleh orientalis Swiss
hukum bertolak belakang Marcel Pawzer yang
dengan pandangan ini. Sebab mengingatkan akan kelebihan
patuh kepada hukum Islam hukum Islam atas hukum sekuler
adalah satu kewajiban sosial dan buatan manusia dari segi sumber
juga agama pada saat yang dan tujuan. Ia mengatakan bahwa
sama. Bagi yang melanggar perlu dikemukakan perbedaan
aturan agama maka tidak hanya pokok antara syari'ah Islam dan
dipandang satu kesalahan sosial sistem hukum Barat modern baik
saja melainkan juga melakukan ditinjau dari perbedaan
kesalahan agama. Sistem sumbernya maupun dari tujuan
90 Volume 14 Nomor 1 Desember 2019
Jurnal Ilmiah Pedagogy

akhirnya. Sumber hukum dalam Imam Ghazali (1058-1111) bahwa


sistem demokrasi Barat adalah yang pertama memandang
kehendak rakyat dan tujuannya dengan visi akal yang lepas dari
adalah aturan dan keadilan dalam tuntutan syara' sedangkan yang
masyarakat. Sedangkan Islam, kedua, yaitu Islam,
hukum bersumber dari Tuhan, memandang dengan akal
maka berdasarkan pada sumber dalam batas syari'ah.
ini, tujuan pokoknya bagi orang Sedangkan akal haruslah disertai
mukmin adalah mencari dengan syara'.
pendekatan kepada Allah dengan
menghormati wahyu dan C. PENUTUP
berkomitmen kepadanya. Sekularisme sebagai
Kekuasaan dalam Islam gerakan kemasyarakatan yang
mewajibkan sejumlah kriteria bertujuan untuk memalingkan
moral, sementara dalam tradisi manusia dari kehidupan akhirat
sistem Barat diperbolehkan dengan semata-mata berorientasi
memilih kriteria-kriteria itu pada kehidupan dunia. Gerakan
sesuai dengan kebutuhan dan sekularisme sendiri muncul pada
aspirasi yang berlaku pada abad kebangkitan yang merupakan
masanya . 15
bagian dari upaya untuk
mendorong Barat meraih kemajuan
Negara sekuler mengatur serta mewujudkan ambisi Barat
masyarakat menurut peraturan pada kehidupan dunia.
akal hanya untuk mewujudkan Munculnya sekularisme
kemaslahatan duniawiah saja. pada abad ke-17 dan ke-18 adalah
Sedangkan negara Islam, bertolak perebutan kekuasaan antara negara
dari aturan syari'ah untuk meraih dan Gereja. Sedangkan yang
kebaikan duniawiah dan juga mendorong sekularisme abad ke-19
akhirat. Perbedaan antara adalah pembentukan kekuasaan.
keduanya menurut ungkapan Yusuf Al-Qardhawi menjelaskan,

15 Snouck Hurgronje, Aceh di Mata, ... hal


40

91 Volume 14 Nomor 1 Desember 2019


Jurnal Ilmiah Pedagogy

bahwa sebab-sebab kemunculan menggunakan metode ilmu-ilmu


sekularisme di dunia Barat yang dalam kelompok humaniora
dipengaruhi oleh beberapa faktor, (humanities), seperti filsafat, filologi,
diantaranya: faktor agama, ilmu bahasa, dan sejarah. Kedua,
pemikiran, psikologi, sejarah dan mereka menggunakan metode
realitas kehidupan empiris. dalam disiplin teologi, studi Bibel,
Kajian-kajian keislaman di dan sejarah gereja, di mana
Barat lebih terfokus, terutama, pada pendidikan formalnya diperoleh dari
bidang filsafat dan ilmu Divinity Schools. Ketiga,
pengetahuan. Di era modern ini menggunakan metode ilmu-ilmu
kita mendapati dunia akademi sosial (sosial sciences), seperti
Barat lebih terbuka pada cabang- sosiologi, antropologi, politik, dan
cabang keilmuan Islam yang lain. psikologi, meskipun disiplin- disiplin
Tidak hanya filsafat dan sains, tapi ini ada yang mengelompokkan ke
juga cabang-cabang ilmu keislaman, dalam humaniora dan Keempat,
seperti al- Qur’an, hadis, fikih, dan menggunakan pendekatan yang
sejarah Islam. dilakukan di jurusan-jurusan, pusat-
Terdapat empat model pusat, atau hanya committee, untuk
pendekatan yang dipakai dalam area studies, seperti Middle Eastern
mengkaji tentang keislaman. Studies, Near Eastern Languages and
Pertama, mereka masuk Civilizations, dan South Asian Studies

DAFTAR PUSTAKA

Azim Nanji (ed.), Peta Studi Islam. Orientalisme dan Arah Baru Kajian Islam di Barat.
(Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru , 2003)
A. Qodri A. Azizy, Pengembangan Ilmu-Ilmu Keislaman
http://www. hartsem. edu/ about-hartford-seminary. Diakses 26 Februari 2012.
http://www.assyaukanie.com/interviews/islamic-studies-di-barat, Diakses 26 Februari 2019.
Juhaya S Praja, Aliran-Aliran Filsafat Dan Etika, Jakarta Kencana 2010.

92 Volume 14 Nomor 1 Desember 2019


Jurnal Ilmiah Pedagogy

M Solihin; Perkembangan Filsafat Dari Klasik Hingga Modern, (Bandung : Pustaka Setia,
2007).
M. Amin Abdullah, Islamic Studies di Perguruan Tinggi. Pendekatan Integratif-
Interkonektif. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010)
Muhammad Imarah, Perang Terminologi Islam versus Barat, (Jakarta : Rabbani Press, 1998)
Musahadi, Islamic Legal Studies di Dunia Modern, dalam Jurnal Istiqra' Volume 04, Nomor
01, 2005, Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Direktorat Jenderal
Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI
Snouck Hurgronje, Aceh di Mata Kolonialis, (Jakarta: Yayasan Soku Guru, 1985)
Syed Muhammad Naquib Al Attas , Islam Dan Sekularisme, (Bandung : Pustaka, 1981)
Thaha Husein. Min asy-Syathi' al-Akhar; Naskah Dalam Bahasa Prancis Yang Dikompilasi
Dan Diterjemahkan Setelah Ia Wafat, Oleh Abdul Rasyid Ash-Shadiq Al-
Mahmudi, Beirut, 1990.

93 Volume 14 Nomor 1 Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai