LAPORAN PRAKTEK
AUTONOMOUS VEHICLE
KELOMPOK II :
Kata pengantar...................................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................................ ii
Daftar gambar ....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
1. Latar Belakang................................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah........................................................................................... 2
3. Tujuan.............................................................................................................. 2
4. Manfaat............................................................................................................ 2
5. Umum.......................................................................................................................... 3
8. Umum............................................................................................................................ 7
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................................... 11
13. Umum.......................................................................................................................... 11
17. Kesimpulan.................................................................................................................. 21
18. Saran........................................................................................................................... 21
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.3. Instalasi Kamera, Lidar, dan Rada pada Kendaraan Otonom................. 28
1. Latar Belakang
Istilah trem digunakan untuk angkutan umum kereta yang jalurnya sejajar
dan berada di jalan raya. Ini berarti bahwa trem harus berbaur dengan
sarana transportasi lain, seperti mobil dan sepeda motor, serta pejalan kaki.
Dalam operasinya, trem harus membatasi kecepatannya untuk menghindari
kecelakaan dengan alat transportasi lain yang menggunakan jalan raya.
Selain membatasi kecepatan, trem juga biasanya terbatas pada jumlah
gerbong yang hanya terdiri dari satu atau dua gerbong sehingga tidak
mengganggu arus lalu lintas dan umumnya memiliki kapasitas antara 125–
250 penumpang.
Saat ini, kecelakaan kereta api yang terjadi di Indonesia masih tergolong
tinggi. Selama tahun 2019 telah terjadi 260 kali kecelakaan kereta api yang
mengakibatkan 76 orang meninggal dunia. Salah satu penyebab kecelakaan
adalah masalah kelelahan atau mengantuk yang dialami oleh masinis. Untuk
mengantisipasi masalah tersebut, perlu ditambahkan fasilitas berupa sistem
assistant driver yang dapat membantu masinis dalam melakukan kendali
kereta atau trem. Lebih maksimal lagi, jika trem dapat berjalan secara
otonom tanpa masinis sehingga dapat meningkatkan keselamatan dan
efisiensi dalam transportasi publik. Saat ini, kendaraan otonom dipandang
sebagai solusi yang efektif dalam mengatasi masalah kecelakaan akibat
pengemudi yang mengalami kelelahan, mengantuk, konsentrasi terganggu,
dan sebagainya.
Penelitian ini membahas beberapa aspek dari proyek riset dan inovasi
kendaraan otonom secara umum dan trem otonom secara khusus yang akan
dilengkapi peta jalan riset dan inovasi terkait dengan proyek pengembangan
trem otonom. Pembahasan akan dilanjutkan dengan pengembangan sistem
otonomi dari trem otonom, antara lain menyangkut deep learning (AI pipeline)
serta perangkat lunak dan perangkat keras yang dirancang dan
dikembangkan. Setelah itu, disajikan secara ringkas hasil pengujian assisted
driving system dari trem otonom yang dikembangkan, dilanjutkan dengan
kesimpulan dan lessons learned dari pengembangan trem otonom yang
menggunakan kecerdasan artifisial ini.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang nantinya akan dihadapi dalam
penyelesaian Praktik Analisis Struktur Material adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana kendaraan otonom mampu beroperasi?
b. Bagaimana kendaraan otonom digunakan untuk transportasi umum?
3. Tujuan
a. Maksud. Adapun maksud dari penulisan laporan praktikum ini adalah
untuk melaporkan hasil dari kegiatan Praktik Autonomous Vehicle.
b. Tujuan. Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah agar para
Bamasis mengetahui kendaraan otonom yang bisa berjalan tanpa ada
awak dengan teknologi tertentu.
4. Manfaat.
KAJIAN PUSTAKA
Mobil oton.
6. Komponen Sensor Kendaraan Otonom
a. Kamera
Kamera adalah salah satu sensor penting yang digunakan
pada kendaraan otonom. Kamera digunakan untuk mendeteksi objek
di sekitar kendaraan, seperti kendaraan lain, pejalan kaki, dan rambu
lalu lintas. Kamera juga digunakan untuk memperkirakan jarak objek
dan untuk menentukan arah objek.
Kamera RGB: Kamera RGB adalah kamera yang
menangkap gambar berwarna. Kamera ini digunakan untuk
mendeteksi objek dan untuk mengenali tanda-tanda lalu
lintas.
Kamera depth: Kamera depth adalah kamera yang
menangkap informasi kedalaman. Kamera ini digunakan
untuk memperkirakan jarak objek.
Kamera termal: Kamera termal adalah kamera yang
menangkap radiasi infra merah. Kamera ini digunakan
untuk melihat objek di kondisi gelap atau kabut.
b. Lidar
Lidar adalah singkatan dari Light Detection and
Ranging. Lidar adalah sensor yang menggunakan laser untuk
mendeteksi dan mengukur jarak objek di sekitar kendaraan
otonom. Lidar bekerja dengan cara memancarkan sinar laser
ke objek dan kemudian mengukur waktu yang dibutuhkan sinar
laser untuk dipantulkan kembali. Lidar merupakan salah satu
sensor penting yang digunakan pada kendaraan otonom. Lidar
digunakan untuk menciptakan peta 3D dari lingkungan sekitar
kendaraan otonom. Peta 3D ini kemudian digunakan oleh
kendaraan otonom untuk navigasi, menghindari tabrakan, dan
membuat keputusan mengemudi yang aman.
c. Radar
Radar adalah singkatan dari Radio Detection and
Ranging. Radar adalah sensor yang menggunakan gelombang
radio untuk mendeteksi dan mengukur jarak objek di sekitar
kendaraan otonom. Radar bekerja dengan cara memancarkan
gelombang radio ke objek dan kemudian mengukur waktu yang
dibutuhkan gelombang radio untuk dipantulkan kembali. Radar
merupakan salah satu sensor penting yang digunakan pada
kendaraan otonom. Radar digunakan untuk mendeteksi objek
di sekitar kendaraan otonom, seperti kendaraan lain, pejalan
kaki, dan rambu lalu lintas. Radar juga digunakan untuk
memperkirakan jarak objek dan untuk menentukan arah objek.
8. Umum.
Pelaksanaan praktikum Autonomous Vehicle ini dilaksanakan untuk
memberikan pengetahuan kepada bintara mahasiswa tentang sistem kerja dari
teknologi terbaru dibidang otomotif. Di setiap data akan dicatat dan disimpan pada
komputer, dari hasil perhitungan yang diperoleh melalui pembacaan data
dibandingkan dengan hasil data komputer yang diperoleh.
10. Alat dan Bahan. Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai
berikut:
a. Alat. Adapun alat yang digunakan untuk praktikum adalah :
1) Toolkit set
2) Klem
3) Gergaji
4) Bor
5) Solder
6) Multitester
7) Osiloskop
8) Simulator
b. Bahan. Adapun bahan yang digunakan :
1) Lidar
2) Radar
3) Kamera
4) Persepsi Algoritma
5) Kontrol
6) Komputer
b. Planning
Algoritma perencanaan digunakan untuk menentukan apa yang
harus dilakukan kendaraan selanjutnya. Perencanaan melibatkan algoritma
untuk memilih jalur, kecepatan, dan tindakan mengemudi lainnya.
c. Kontrol
Algoritma kontrol digunakan untuk mengontrol kendaraan secara fisik.
Kontrol melibatkan algoritma untuk mengendalikan throttle, rem, dan
kemudi.
e. Algoritma Optimisasi
Gambar 4.3. Instalasi Kamera, Lidar, dan Rada pada Kendaraan Otonom
Melalui sensor LiDAR dan radar secara khusus dapat ditentukan jarak
dan bearing angle terhadap semua objek di sekitar trem otonom. Fusi dari
sensor LiDAR dan kamera juga dikembangkan untuk deteksi objek dengan
menggunakan algoritma fusi sensor dan deep learning sebagaimana
diperlihatkan pada Gambar 4.5.
Gambar 4.4. Deteksi Objek ditangkap Kamera dengan deep learning
Deteksi objek tiga dimensi diperoleh dengan sensor LiDAR, sementara
deteksi dua dimensi diperoleh dengan menggunakan kamera. Kedua
pendeteksi objek ini digabungkan dengan algoritma fusi dan selanjutnya
dilakukan asosiasi data. Algoritma penjejakan digunakan untuk melakukan
penjejakan objek secara waktu-nyata (real-time).
Integrasi sensor kamera, GPS, IMU, dan embedded GPU serta drive-by-
wire system pada trem listrik dilakukan di PT INKA. Fine tuning algoritma
lebih lanjut juga dilakukan pada tahap ini. Komunikasi antara embedded GPU
sistem drive-by-wire secara khusus dilakukan untuk memastikan perintah yang
diberikan oleh embedded GPU dalam berbagai jenisnya (percepatan,
pelambatan, serta perintah membunyikan buzzer dan klakson) dapat
dilaksanakan oleh trem melalui sistem drive-by-wire. Pengujian driver assisted
system dilakukan pada tahun pertama riset dan inovasi dengan beberapa
fitur, yaitu (a) deteksi objek dengan menggunakan kamera, (b) collision
avoidance assist, (c) speed limit assist, (d) pengenalan wajah masinis, dan (e)
peringatan atensi masinis.
Gambar 4.7. Instalasi Embedded GPU dan Sistem Display terinstalasi pada
Trem Otonom
Gambar 4.7 memperlihatkan embedded GPU dan sistem display yang
terinstalasi di trem otonom. Lima fitur pengujian tersebut telah sukses
diimplementasikan dan diuji di PT INKA. Gambar 9 menunjukkan peringatan
atensi masinis.
Gambar 4.9 menunjukkan display dari tram driving assistance system pada
pengujian eksperimental. Tampak dari gambar ini posisi trem pada peta, display yang
menampilkan video hasil tangkapan kamera beserta objek terdeteksi dan bird-eye
view dari trem dan posisi objek yang dideteksi. Sistem juga memperlihatkan batas
wilayah pada bidang citra yang digunakan untuk membantu trem menghindari
halangan ketika objek di sekitarnya berada terlalu dekat dengan trem.
BAB V
PENUTUP
17. Kesimpulan.
18. Saran.