Anda di halaman 1dari 1

Sifat-Sifat Gelombang Bunyi

Bunyi memiliki beberapa sifat seperti refleksi, refraksi, difraksi, dan interferensi. Penjelasan sifat-sifat
bunyi tersebut sebagai berikut.
1. Pemantulan Gelombang Bunyi (Refleksi)
Gelombang bunyi dipantulkan jika mengenai bidang pantul yang keras. Jenis pemantulan bunyi ada
dua, yaitu gema dan gaung. Gema adalah pemantulan bunyi yang terjadi setelah bunyi asli. Sementara
gaung adalah pemantulan bunyi yang terjadi sebelum bunyi asli habis. Pada gaung akan terjadi tumpang
tindih antara bunyi asli dan bunyi pantul sehingga bunyi menjadi tidak jelas.
2. Pembiasan Gelombang Bunyi (Refraksi)
Gelombang bunyi akan dibiaskan/dibelokkan ketika melalui dua medium yang berbeda kerapatannya.
Perbedaan kerapatan akan berpengaruh pada perbedaan cepat rambat gelombang dalam medium. Saat
gelombang melewati medium yang berbeda kerapatannya, gelombang tersebut akan mendekati atau
menjauhi garis normal. Gelombang dibiaskan mendekati garis normal jika datang dari medium kurang
rapat menuju medium yang lebih rapat. Sementara pembiasan gelombang menjauhi garis normal terjadi
jika gelombang datang dari medium rapat menuju medium yang kurang rapat.
3. Pelenturan Gelombang Bunyi (Difraksi)
Ketika gelombang bunyi merambat ke segala arah akan berbentuk lingkaran-lingkaran yang disebut
muka gelombang. Jika muka gelombang membentur celah sempit, gelombang akan dilenturkan sehingga
tetap mampu melewati celah tersebut. Difraksi ini yang menjadi alasan kita masih mampu mendengar
percakapan seseorang di ruang yang berbeda dengan kita karena adanya gelombang yang menembus
celah-celah kecil ruangan.
4. Pemaduan Gelombang Bunyi (Interferensi)
Prinsip interferensi berawal dari superposisi gelombang. Proses interferensi merupakan pemaduan
dua atau lebih gelombang yang akan menghasilkan gelombang baru yang sifatnya perpaduan dari
gelombang penyusunnya. Interferensi gelombang bunyi dapat dengan mudah diobservasi pada gitar.
Bunyi yang dihasilkan setiap senar gitar yang dipetik akan berbeda dengan ketika memetik senar secara
bersamaan. Fenomena ini dapat pula diamati dengan membunyikan garpu tala yang memiliki selisih
frekuensi tidak terlalu jauh secara bersamaan. Proses interferensi semacam ini akan membentuk layangan
bunyi (beat) yang sangat mudah dideteksi telinga normal manusia.

Anda mungkin juga menyukai