Anda di halaman 1dari 6

TERAPI BERMAIN ANAK TATA CARA MANDI

DALAM RANGKA MENINGKATKAN IMUN BAGI PENDERITA HIV

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Keperawatan Anak
Dosen Pengampu: Nurul Aini, S.Kep, Ns. M.Kep

Oleh:
PSIK E
KELOMPOK 2

1. Lidiasti Wasiatul K. 202210420311179


2. Naurah Salsabil G. 202210420311189
3. Nirmala Eka C. A 202210420311190
4. Ayu Permata Sari 202210420311191

PRODI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2024
A. Latar Belakang
HIV (human immunodeficiency virus) merupakan penyakit yang menyerang
sistem imunitas dalam tubuh yang menyebabkan seseorang mudah terpapar
penyakit atau infeksi. Anak dengan penyakit HIV memiliki imun tubuh yang rendah
sehingga membutuhkan intervensi yang dapat meningkatkan imun atau untuk
menghindari akibat terburuk dari menurunnya imun yakni mudah terpapar penyakit
lain atau terpapar infeksi. kebanyakan anak belum memahami bagaimana cara
untuk mencegah infeksi yang bisa berasal dari lingkungan mereka, sehingga
menjaga kebersihan tubuh merupakan hal penting yang harus diketahui dan
dilakukan oleh anak-anak penderita HIV.
Pada latar belakang disertai tujuan dari terapi bermain dan luaran yang ingin
dicapai atau yang diharapkan anak-anak penderita HIV di Rumah Sakit UMM
sebagai berikut.
Tujuan dari terapi bermain ini di antarannya:
1. Memberi pemahaman anak tata cara mandi yang benar
2. Mencegah terjadinya infeksi silang karena kurangnya kebersihan diri
3. Memfasilitasi tumbuh kembang anak agar tidak terhambat akibat faktor
hospitalisasi
Luaran yang diharapkan:
1. Anak mampu menerapkan terkait materi penyuluhan tata cara mandi yang
benar dalam keseharian mereka
2. Anak terhindar dari infeksi silang maupun infeksi lain yang terjadi karena
faktor kurangnya kebersihan diri
3. Tumbuh kembang anak tidak terhambat karena faktor hospitalisasi

B. TINJAUAN TEORI
1. Konsep bermain
Konsep bermain yang digunakan dalam terapi bermain ini adalah
dengan bernyanyi. Bermain merupakan hal yang menyenangkan bagi anak
dan ketika bermain dipadukan dengan pemberian penyuluhan maka akan
lebih mudah diterima oleh anak usia sekolah. Sarana bermain bertujuan agar
tumbuh kembang anak tidak terhambat meskipun sedang berada di Rumah
Sakit dan sebagai bentuk penyuluhan dengan konsep yang tidak
membosankan untuk anak.
Terapi bernyanyi merupakan kegiatan bernyanyi baik diiringi musik
maupun tidak untuk melatih pemahaman anak terhadap diri dan
lingkungannya. Terapi ini akan mengantarkan anak pada kondisi emosi
yang positif. Anak dapat berinteraksi verbal maupun nonverbal dengan
lingkungan atau orang yang berada di sekitarnya. Pada Satuan Acara
Bermain ini menggabungkan antara materi penyuluhan yakni tata cara
mandi yang benar dengan bernyanyi bersama. bernyanyi memiliki banyak
manfaat untuk pendidikan dan pengembangan pribadi anak secara luas yaitu
bernyanyi bersifat menyenangkan, bernyanyi dapat mengatasi kecemasan,
bernyanyi merupakan media untuk mengekspresikan perasaan, bernyanyi
membangun rasa percaya diri anak, bernyanyi membantu daya ingat anak,
bernyanyi mengembangan rasa humor, bernyanyi mengembangkan
keterampilan berpikir dan kemampuan motorik anak serta bernyanyi dapat
meningkatkan keeratan dalam sebuah kelompok.
2. Peningkatan imun tubuh
Tubuh manusia diciptakan dengan segala kelebihan yang
dimilikinya. Lingkungan tempat tinggal, di mana pun itu, kerap dihinggapi
virus dan bakteri. Namun, tubuh memiliki sebuah mekanisme pertahaan
untuk menghalau atau menangkal bakteri dan virus itu masuk ke dalam
tubuh. Ini dinamakan dengan sistem imun tubuh. Sistem imun adalah sistem
yang membentuk kemampuan tubuh untuk melawan bibit penyakit dengan
menolak berbagai benda asing yang masuk ke tubuh agar terhindar dari
penyakit. Sistem imun mencakupi semua struktur dan proses yang
menyediakan pertahanan tubuh untuk melawan bibit penyakit dan dapat
dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu; sistem imun bawaan (innate)
yang bersifat non-spesifik dan sistem imun adaptif yang bersifat spesifik.
Daya tahan tubuh non-spesifik yaitu daya tahan terhadap berbagai
bibit penyakit yang tidak selektif, artinya tubuh harus mengenal dahulu jenis
penyakitnya dan tidak harus memilih bibit penyakit tertentu untuk
dihancurkan. Adapun daya tahan tubuh spesifik yaitu daya tahan tubuh yang
khusus untuk jenis bibit penyakit tertentu saja. Hal ini mencakup
pengenalan dahulu terhadap bibit penyakit, kemudian memproduksi
antibodi atau T-limfosit khusus yang hanya akan bereaksi terhadap bibit
penyakit tersebut. Daya tahan tubuh non-spesifik mencakup rintangan
mekanis (kulit), rintangan kimiawi (lisozim dan asam lambung), sistem
komplemen (opsonin, histamin, kemotoksin, dan kinin), interferon,
fagositosis, demam, dan radang. Sedangkan daya tahan tubuh spesifik atau
imunitas dibagi menjadi imunitas humoral yang menyangkut reaksi antigen
dan antibodi yang komplementer di dalam tubuh dan imunitas seluler yang
menyangkut reaksi sejenis sel (T Limfosit) dengan antigen di dalam tubuh

C. STRATEGI PELAKSANAAN
1. PERSIAPAN
a. Persiapan alat
Alat yang dibutuhkan untuk terapi bermain ini adalah laptop,
speaker, dan gambar
b. Persiapan ruangan/lingkungan
Untuk setting ruangan kami akan mengumpulkan anak-anak yang
menderita HIV di satu ruangan yang berisi sekitar 5 anak
c. Organisasi team
Terdapat 4 anggota dalam team kami, tugas orang ke 1 adalah
sebagai pemimpin yang memimpin jalannya kegiatan ini atau biasa
disebut moderator, orang ke 2 yang akan menyampaikan edukasi
dan terapi, orang ke 3 menjadi notulensi dan operator, yang terakhir
orang ke 4 menjadi fasilitator yang akan mendampingi anak-anak
selama menjalankan terapi
d. Persiapan klien
Duduk berhadapan dengan perawat, posisi senyaman mungkin, dan
tetap menjaga jarak antar pasien
2. RANCANGAN KEGIATAN
Rentang Waktu Akitifitas Terapis Aktifitas Anak
10 menit Salam pembukaan Mendengarkan
Perkenalan
Menyampaikan tujuan
15 menit Edukasi Mengikuti arahan
Terapi bermain dengan baik
5 menit Salam penutupan Mendengarkan
Evaluasi

3. PELAKSANAAN
a. Kegiatan Terapi Bermain dimulai dengan Pembukaan (Dengan
Salam Pembuka) lalu Pemateri memperkenalkan diri dan
dilanjutkan dengan penyampaian tujuan lalu masuk ke menit 15, ada
Edukasi tentang “Terapi Bermain untuk anak-anak pengidap HIV”
lalu dilanjutkan dengan kegiatan Terapi Bermain bersama sampai, 5
menit terakhir sebelum penutupan.
b. Mengarahkan anak-anak yang telah ditentukan sesuai kriteria, untuk
berkumpul ke tempat yang sudah kami sediakan.
c. Melakukan kegiatan Terapi Bermain sesuai rancangan bermain yang
sudah kami dibuat dan rancang.
d. Melakukan kegiatan sesuai penugasan yang telah dibuat
e. Permainan nya berjalan dengan lancar dan efektif serta anak-anak
dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi nya.

4. EVALUASI
a. Standar Pencapaian yang diharapkan :
• Anak anak dapat memahami apa yang sudah disampaikan
pemateri
• Anak anak dapat menerapkan hal yang sudah diajarkan
dengan baik dan benar
• Anak anak terhibur dengan terapi bermain
b. Mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan terminasi berlangsung
dengan sangat baik dan lancar
c. Anak-anak mampu mengikuti instruksi dengan baik dan benar
d. Diharapkan terapi bermain ini membawa perubahan bagi anak

5. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai