Anda di halaman 1dari 5

PAPPER

Menentukan Variabel, Jenis Data, Skala pengukuran, Jenis


Analisis Dan Alasan Penggunaan Variabel

Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Biostatistik

Dosen Pengampu:

Dr. Heny Astutik, S.Kep. Ns, M.Kes

Disusun Oleh:

Flora Fantasi P17311235002

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

PROGRAM STUDI ALIH KREDIT

JURUSAN KEBIDANAN

2023
Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Intensitas nyeri
menstruasi Pada Remaja

1. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak
menuju dewasa. Pada awal masa remaja, anak akan mengalami
beberapa perubahan baik fisik maupun psikis. Tahap ini disebut
pubertas. Pubertas pada anak Perempuan biasanya terjadi pada usia
10 – 14 tahun. Perubahan ini akan berlangsung hingga akhir remaja,
yaitu 19 tahun.
Haid atau menstruasi adalah pengeluaran darah dan sel-sel
tubuh dari vagina yang berasal dari dinding Rahim Perempuan
secara periodic. Rata-rata masa haid Perempuan 3-8 hari dengan
siklus rata-rata 28 hari setiap bulannya. Dan batas maksimal masa
haid adalah 15 hari. Biasanya menstruasi di awali pada usia remaja
9 – 12 tahun, ada Sebagian Perempuan yang mengalami haid lebih
lambat dari itu (13 – 15 tahun).
Dismenore adalah nyeri pada perut bagian bawah sampai
kepanggul, disaat menstruasi yang disebabkan oleh produksi zat
prostlagandin yang dapat meningkatkan nyeri haid. Dismenore
merupakan ketidakseimbangan hormon progesterone dalam darah
sehingga mengakibatkan rasa nyeri timbul. Factor psikologis juga
berperan terjadinya dismenore pada Wanita.
Kecemasan merupakan bentuk gangguan mental yang paling
umum terjadi. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan,
sebanyak 1 dari 6 orang muda pernah atau sedang mengalami
kecemasan. Beberapa factor dapat mempengaruhi kecemasan salah
satunya adalah factor hormonal yaitu adanya peranan hormon
gonad seperti esterogen, progesterone dan testosterone yang dapat
berpengaruh pada peningkatan kecemasan terutama pada Wanita
yaitu pada masa pre-menstruasi.
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui adanya hubungan Tingkat
kecemasan dengan intensitas nyeri menstruasi pada remaja
2. Variabel
Variabel independen pada penelitian ini adalah Tingkat
kecemasan, sedangkan variable dependen dari penelitian ini adalah
Intensitas nyeri menstruasi.
a. Tingkat Kecemasan
Gangguan kecemasan (anxietas) merupakan masalah
Kesehatan pada umumnya dan masalah Kesehatan jiwa pada
khususnya. Ansietas/kecemasan berkaitan dengan stress, oleh
karena itu ansietas timbul sebagai respon terhadap stress baik
fisiologis maupun psikologis.
Dalam tingkatannya kecemasan dapat dibedakan menjadi
empat tingkatan yaitu, kecemasan ringan,sedang, berat, panik.
Kecemasan dapat ditandai dengan adanya gelisah, tegang,
khawatir, denyut jantung cepat ataupun gangguan tidur.
b. Intensitas Nyeri Menstruasi
Nyeri menstruasi atau dikenal dengan dismenorea adalah
nyeri di bagian perut bawah yang biasanya menyebar ke bagian
belakang, bagian kaki, pangkal paha dan vulva (bagian luar alat
kelamin Wanita). Rasa sakit yang dating secara tidak teratur,
biasanya mulai timbul sebelum menstruasi, mencapai puncaknya
dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Gejala-
gejala tingkah laku seperti kegelisahan, depresi, sensitive,
mudah marah, gangguan tidur, kelelahan dan kadang perubahan
suasana hati yang sangat cepat. Keluhan fisik seperti payudara
terasa sakit atau membengkak, perut kembung atau sakit, sakit
kepala, sakit sendi, punggung, mual, muntah, diare atau sembelit
serta masalah kulit seperti jerawat.2
Dismenore dibedakan menjadi dua yaitu dismenore primer
dan sekunder. Dismenore primer adalah nyeri perut bagian
bawah saat menstruasi tanpa disertai adanya kelainan atau
penyakit atau penyakit pada panggul. Sedangkan dismenore
sekunder adalah nyeri pada perut bagian bawah saat menstruasi
disertai adanya kelainan atau penyakit pada panggul.5
3. Menentukan Jenis data
a. Data berdasarkan sumbernya
Penelitian ini menggunakan data primer atau data yang di
peroleh dari narasumber/subjek penelitian dengan
menggunakan kuesioner.
b. Data berdasarkan sifatnya
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Jenis penelitian
ini kuantitatif. Dengan pengambilan sampel random di
sekolah menengah atas yang telah mendapatkan menstruasi.
Berdasarkan proses mendapatkannya, penelitian ini
menggunakan data diskrit yaitu dengan jumlah siswi sekolah
menengah atas sebanyak 60 siswi.
c. Data berdasarkan waktu
Data penelitian ini diperoleh secara cross sectional yaitu
mengumpulkan data di sekolah menengah atas dengan
sampel siswi saat itu juga
4. Skala pengukuran
Penelitian ini menggunakan skala pengukuran Interval.
Melakukan penyebaran kuesioner dengan skala kecemasan saat
menstruasi.
5. Jenis Analisis
Jenis analisis pada penelitian ini adalah analisis deskriptif,
dengan cara mengumpulkan data sesuai yang sebenarnya
kemudian data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk
memberikan gambaran mengenai masalah yang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai