Anda di halaman 1dari 22

MEDIA PENDIDIKAN

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Tafsir Tarbawi

Disusun Oleh:

Adi Triana 22.03.3118


Amalia Fajrin Nurfitria 22.03.3010
Ilham Azka Muttaqin 22.03.2976
Siti Asiyah Nurul Jannah 22.03.3038
Sulthan Ali Akbar Al Karim 22.03.2999

Dosen Pengampu:

Imas Karyamah, S.Ag, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM PERSIS BANDUNG

2024 M
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala Karena atas
rahmat dan hidayat-Nya serta kekuatan yang diberikan, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas tafsir
taarbawi sebagai proses dan produk, objek material dan objek formal, serta manfaat studi
Tafsir Tarbawi

Dalam kesempatan ini kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan memberi dorongan bagi kami yang menyusun makalah ini. Dan dengan
kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Dan saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
maupun kita semua.

Bandung, 30 Januari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................3

A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................3

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................3

C. Tujuan Masalah............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................4

A. Pengertian Media Pendidikan......................................................................................4

B. Media Pendidikan dalam Al-Qur’an...........................................................................5

BAB III PENUTUP...............................................................................................................19

A. Kesimpulan..................................................................................................................19

B. Saran.............................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Al-Qur’an adalah wahyu Allah dengan kebenaran mutlak yang menjadi sumber ajaran
Islam. Al-Qur’an adalah undang-undang syari’at dan sumber hukum, yang harus ditaati dan
diamalkan oleh setiap muslim. Di dalamnya termuat masalah-masalah halal haram, serta
amar ma’ruf nahi munkar. Al-Qur’an juga sebagai sumber inspirasi sastra dan akhlak. Di situ,
setiap muslim diperintahkan untuk berpegang teguh pada prinsip-prinsip alQur’an. Dengan
demikian, mereka akan memperoleh kebahagiaan dan petunjuk yang akan mengantarkan
mereka di dalam memperoleh keberuntungan di hadapanNya kelak di akhirat.

Kehidupan ummat manusia tidak terlepas dari pendidikan. Pendidikan sangat penting
bagi umat manusia Islam. Sebagai seorang calon pendidik, tentunya diharapkan menjadi
seorang pendidik yang profesional. Dalam Al–Qur’an telah dijelaskan bagaimana menjadi
guru atau pendidik yang baik dan profeional. Dengan demikian akan dapat bersikap dan
bertingkah laku sesuai dengan ajaran islam. Selain mendapatkan rizqi, juga akan
mendapatkan berkah dan ridho dari Allah swt. Berbicara mengenai pendidikan tentu tidak
terlepas dari yang namanya media. Ada beberapa ayat didalam al-qur’an yang membahas
mengenai media pendidikan. Makalah ini akan membahas secara singkat mengenai Tafsir
ayat-ayat tentang media pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Media Pendidikan?
2. Bagaimana tafsir ayat-ayat Al-Qur’an tentang Media Pendidikan?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian Media Pendidikan.
2. Mengetahui tafsir ayat-ayat tentang Media Pendidikan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pendidikan


Media Pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat serta siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi.

Media pendidikan mempunyai peran yang sangat penting di dalam kegiatan


pengajaran. Kehadiran media di dalam dunia pendidikan, khususnya dalam rangka
efektifitas dan efisiensi pengajaran sangat di perlukan. Dalam dunia pengajaran, pada
awalnya, media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru yang berbentuk
gambar, model, objek, dsb. Namun sayang, nyatanya tidak semua pendidik mampu
memanfaatkan media pendidikan ini dengan maksimal, bahkan ada juga pendidik
yang tidak menggunakan media pembelajaran dan hanya menerangkan secara lisan
materi dan ini menyebabkan turunnya kualitas pembelajaran yang dimana para siswa
merasakan jenuh atau bosan.

Pada abad ke 20 masuknya pengaruh teknologi audio mengkonkritkan


pembelajaran dengan digunakannya audio/audio visual. Pada tahun 1950 audio visual
digunakan sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Hingga lama-kelamaan,
muncul konsep penggunaan multi media dalam kegiatan belajar.1.

Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu medium yang berarti “perantara” atau
“pengantar”. Dalam aktivitas pembelajaran, media adalah sesuatu yang merupakan
bagian di dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik
seperti yang diungkapkan Gearlach dan Ely dalam Fathurrohman dan Sutikno bahwa
“media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang
membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap”.

Dari definisi-definisi para ahli kebahasaan dapat disimpulkan bahwa media


pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang
pikiran dan perasaan dalam interaksi antara pengajar dan pembelajar. Media
1
Nasihuddin, Media Pendidikan, (Makasar 2016), hlm.3

4
pembelajaran bertindak sebagai suatu sarana fisik yang dapat mempengaruhi situasi
belajar mengajar baik di dalam maupun di luar kelas. Dapat diartikan bahwa media
bukan merupakan pelengkap melainkan adalah komponen yang tidak dapat
dilepaskan dari proses belajar mengajar. 2

B. Media Pendidikan dalam Al-Qur’an


Al-Qur’an memuat segala hal untuk mengatur hidup manusia, termasuk masalah
pendidikan. Dalam pendidikan tentunya ada yang namanya media pendidikan. Dalam
bahasan di bawah ini akan diuraikan beberapa dalil tentang media pendidikan dalam
al-Qur’an, di antaranya:

1. Qs. An-Naml ayat 60-61


a. Ayat dan terjemah menyeluruh
‫َأَّمْن َخ َلَق ٱلَّس َٰم ِت َو ٱَأْلْر َض َو َأنَز َل َلمُك ِّم َن ٱلَّس َم ٓاِء َم ٓاًء َفَأۢنَبْتَنا ِبِه ۦ َح َد ٓاِئَق َذ اَت ْهَبَج ٍة َّم ا اَك َن َلْمُك‬
‫َٰو‬
‫ٱ‬
‫َأن ُتۢن ِب ُتو۟ا َجَشَر َه ٓاۗ َأِء َٰل ٌه َّم َع ِهَّلل ۚ َبْل ْمُه َقْو ٌم َيْع ِد ُلوَن‬
Artinya: Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan
yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan
dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu
sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah
disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka
adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).

‫َاَّمْن َجَع َل اَاْلْر َض َقَر اًر ا َّو َجَع َل ِخ ٰلَلَهٓا َاٰهْنًر ا َّو َجَع َل َلَها َر َو اَيِس َو َجَع َل َبَنْي اْلَبْح َر ْيِن َح اِج ًز ۗا‬
‫َء ِاٌهٰل َّم َع اِۗهّٰلل َبْل َاْكُرَث ْمُه اَل َيْع َلُمْو َۗن‬

Artinya: Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat


berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan
yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya dan
menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah disamping Allah
ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka
tidak mengetahui.

b. Terjemah per kata

2
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm.26-27

5
(Q.s An-naml:60)
‫ َاَّمْن َخ َلَق‬: atau Siapakah yang telah menciptakan
‫ َو اَاْلْر َض‬: dan langit
‫ َو اَاْلْر َض‬: dan bumi
‫ َو َاْنَز َل َلْمُك‬: dan menurunkan bagi kalian
‫ ِّم َن الَّس َم ۤاِء‬: dan menunjukkan bagi kalian

‫ َم ۤا ًء َفَاْۢنَبْتَنا ِٖبه‬: dan kami turunkan air padanya


‫ َح َد ۤا َق َذ اَت ْهَبَج ٍۚة‬:kebun kebun yang mempunyaih
‫ِٕى‬
‫ ْهَبَج ٍۚة‬: pemandangan indah
‫ َم ا اَك َن َلْمُك‬:kamu tidak akan
‫ َاْن ُتْۢنِب ُتْو ا َجَشَر َه ۗا‬: mampu menumbuhkan pohon pohonnya
‫ َء ِا ٌهٰل َّم َع اِهّٰلل‬: apakah disamping Allah ada Tuhan yang lain

‫ َبْل ْمُه َقْو ٌم َّيْع ِدُلْو َن‬: mereka adalah orang orang yang menyimpang dari kebeneran
(Q.s. An-Naml:61)
‫ َاَّمْن َجَع َل‬: bukankah allah yang telah menjadikan
‫ اَاْلْر َض‬: Bumi
‫ َقَر اًر ا‬: tempat berdiam
‫ َّو َجَع َل‬: dan telah menjadikan
‫ َلَها‬: untuknya
‫ َر َو اَيِس‬: gunung gunung
‫ َو َجَع َل‬: dan telah menjadikan
‫ َبَنْي‬: diantara
‫ اْلَبْح َر ْيِن‬: dua laut
ۗ‫ َح اِج ًز ا‬: suatu pemisah atau batas
‫ ۗا َء ِا ٌهٰل َّم َع اِهّٰلل‬: apakah ada Tuhan yang lain

‫ َبْل َاْك ُرَث ْمُه‬: bahkan kebanyakan mereka


‫ اَل َيْع َلُمْو َن‬: tidak mengetahui

6
c. Tafsir ayat.
Q,s An-naml:60
Selanjutnya Allah menjelaskan bahwa hanya Dialah Yang Menciptakan,
Yang Memberi Rezeki, dan Yang Mengatur, bukan selain Dia. Untuk itu
Allah berfirman:
‫َأَّمْن َخ َلَق الَّس ُم وِت َو اَأْلْر َض‬

Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi. (An-Naml,


[27:60])
Yakni yang menciptakan semua langit yang sangat tinggi lagi sangat jernih
itu dan segala sesuatu yang ada padanya berupa bintang-bintang yang
bercahaya, bintang-bintang yang berkilauan, dan semua benda angkasa
lainnya. Dia pulalah yang menciptakan bumi ini dan segala sesuatu yang
ada padanya berupa gunung-gunung, bukit-bukit, lembah-lembah, tanah-
tanah yang terjal, padang sahara, tanah-tanah yang tandus, semua tanaman
dan pepohonan, semua buah-buahan, lautan serta semua hewan dengan
berbagai macam jenis, bentuk dan warnanya, juga makhluk lainnya.

‫َو َأْنَز َل َلْمُك ِّم َن الَّس َم اِء َم اًء‬


dan yang menurunkan air untukmu dari langit. (An-Naml, [27:60])
‫َفَأْنَبْتَنا ِبِه َح َد اِئَق َذ اَت ْهَبَج ٍة‬
lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan
indah. (An-Naml, [27:60])
Yaitu kebun-kebun yang indah pemandangan dan bentuknya.
‫َم ا اَك َن َلْمُك َأْن ُتْنِب ُتوا َجَشَر َها‬
yang kamu sekalian tidak mampu menumbuhkan pohon- pohonnya. (An-
Naml, [27:60])
Kalian tidak mampu menumbuhkan pohon-pohon, dan sesungguhnya yang
mampu menumbuhkannya hanyalah Tuhan Yang Maha Pencipta lagi
Maha Pemberi rezeki. Hanya Dialah yang dapat melakukannya, bukan
selain- Nya. Hal ini diakui pula oleh orang-orang musyrik, seperti yang
disebutkan oleh Allah dalam ayat lain menceritakan jawaban mereka:

7
‫َو َلْنِئ َس َأْلُهَتْم َّمْن َخ َلَقُهْم َلَيُقوُلَّن اُهَّلل‬
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, "Siapakah yang
menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab, "Allah". (Az-Zukhruf,
[43:87]).
Dan firman Allah
‫َو َلْنِئ َس َأْلُهَتْم َّمْن َّنَّز َل ِم َن الَّس َم اِء َم اًء َفَأْح َيا ِبِه اَأْلْر َض ِم ْن َبْع ِد‬
‫َم ْو َهِتا َلَيُقوُلَّن اُهَّلل‬
Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka, "Siapakah
yang menurunkan air dari langit, lalu menghidupkan dengan air itu bumi
sesudah matinya?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah". (Al-'Ankabut,
[29:63])
Dengan kata lain, orang-orang musyrik pun mengakui bahwa hanya Allah
sematalah yang melakukan itu semuanya, tiada sekutu bagi-Nya, namun
mereka menyembah selain Allah bersama-Nya, padahal mereka mengakui
bahwa selain-Nya itu tidak dapat menciptakan dan tidak dapat pula
memberi rezeki. Karena sesungguhnya yang berhak disembah hanyalah
Tuhan Yang Maha Pencipta dan Maha Pemberi rezeki. Karena itulah
disebutkan dalam firman-Nya:
‫َو اُهَل َّم َع اِهَّلل‬
Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? (An-Naml, [27:60])
Yakni apakah ada tuhan lain yang disembah selain Allah? Padahal telah
jelas bagi kalian dan juga bagi setiap orang yang berakal, bahwa hanya
Allahlah Yang Menciptakan dan Yang Memberi rezeki (yang patut
disembah).
Di antara mufassirin ada yang mengatakan bahwa makna firman-Nya:
Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? (An-Naml, [27:60])
Yang menciptakan semuanya ini.
Pengertian pendapat ini ada kaitannya dengan makna yang pertama, karena
hipotesis jawaban mereka ialah bahwa tiada seorang pun yang melakukan
ini bersama- Nya, bahkan Dia sendirilah yang melakukannya. Lalu
dikatakan kepada mereka, "Mengapa kalian menyembah selain Dia

8
bersama-Nya, padahal hanya Dialah Yang Menciptakan, Yang Memberi
rezeki dan Yang Mengatur semuanya?" Semakna dengan apa yang
disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

‫َأَفَم ْن ْخَي ُلُق َمَكْن اَّل ْخَي ُلُق َأَفاَل َتَذ َّكُر وَن‬
Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat
menciptakan (apa-apa)? (An-Nahl, [16:17])
Lafaz AMMAN dalam ayat-ayat ini semuanya mengandung takwil,
'Apakah Tuhan yang mengerjakan semuanya ini sama dengan yang tidak
dapat mengerjakan sesuatu pun darinya?". Demikianlah makna konteks
secara keseluruhan, sekalipun sebagian darinya tidak disebutkan,
mengingat ada indikasi kuat yang menunjuk ke arah tersebut. Allah telah
berfirman dalam ayat sebelumnya:

‫اُهَّلل َخٌرْي َأَّم ا ُيِرْش ُكوَن‬


Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan
dengan Dia? (An-Naml, [27:59])
Kemudian dalam akhir ayat berikutnya disebutkan oleh firman-Nya:

‫اُهَّلل َخٌرْي َأَّم ا ُيِرْش ُكوَن‬


Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari
kebenaran). (An-Naml, [27:60])
Yaitu mereka menjadikan bagi Allah tandingan dan persamaannya.
Secara lebih luas dan dalam, ayat ini memperbincangkan fenomena yang
terjadi di bumi. Hal itu meliputi hujan yang menyirami bumi dimana
tanaman tumbuh dan subur disebabkan oleh air tersebut. Selain itu, dibumi
juga terdapat banyak sungai dan gunung serta laut. Dan lautan
mengandung banyak kekeyaan alam ; ikan, terumbu karang, tambang dan
lain sebagainya. Perbincangan ayat diatas mengenai fenomena alam
tersebut dimulai dengan kata tanya. Pertanyaan dan pernyataan ini
menunjukan, bahwa mempelajari alam ini mesti dimulai dari iman dan
melahirkan ketundukan dan kepatuhan kepada yang diimani itu. 3
Dilihat dari aspek pembelajaran, materi utama yang diajarkan dalam kedua
ayat ini adalah keimanan kepada Allah. Untuk meyakinkan manusia serta
3
Tuti Astika Pangku, Media Pendidikan dalam Al-Qur’an, (https://osf.io/zcf6v/download, diakses pada
19 maret 2024, 21:00)

9
membuat mereka lebih paham dan mengerti mengenai keimanan dan
kebesaran Allah, Al-Quran menggunakan media berupa langit, bumi dan
gunung.
2. Qs. Luqman ayat 10-11
a. Ayat dan terjemah menyeluruh
ۚ ‫َخ َلَق ٱلَّس َٰم َٰو ِت ِبَغِرْي َمَعٍد َتَر ْو َهَناۖ َو َأْلَقٰى ىِف ٱَأْلْر ِض َر َٰو َىِس َأن َتِم يَد ِبْمُك َو َبَّث ِف َهيا ِم ن ِّلُك َد ٓاَّبٍة‬
‫ٱ‬
‫َو َأنَز ْلَنا ِم َن لَّس َم ٓاِء َم ٓاًء َفَأۢنَبْتَنا ِف َهيا ِم ن ِّلُك َز ْو ٍج َكِر ٍمي‬
Artinya: Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan
Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu
tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya
segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit,
lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang
baik.
(Q.s. Luqman:10)
‫َٰه َذ ا َخ ْلُق ٱِهَّلل َفَأُر وىِن َم اَذ ا َخ َلَق ٱِذَّل يَن ِم ن ُد وِنِه ۦۚ َبِل ٱلَّٰظ ِلُم وَن ىِف َض َٰل ٍل ُّم ِبٍني‬
Artinya: Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa
yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan(mu) selain Allah.
Sebenarnya orang-orang yang zalim itu berada di dalam kesesatan yang
nyata. (Q.s. Luqman:11)
b. Terjemahan per kata
(Q.s. Luqman:10)
‫ َخ َلَق الَّس ٰم ٰو ِت‬: dia telah menciptakan langit

‫ ِبَغِرْي‬: dengan tanpa


‫ َمَعٍد‬: tiang
‫ َتَر ْو َهَنا‬: kamu melihatnya
‫ َو َاْلٰق ى‬: dan dia meletakan
‫ ىِف اَاْلْر ِض‬: diatas bumi

‫ َر َو اَيِس‬: gunung Gunung


‫ َاْن َتِم ْي َد‬: bahwa menggoyahkan
‫ ِبْمُك‬: dengan kalian

10
‫ َو َبَّث ِف َهْيا‬: dan dia mengembangkan biakan didalamnya
‫ ِم ْن ِّلُك َد ۤا َّبٍۗة‬: dari macam macam binatang
‫ َو َاْنَز ْلَنا ِم َن الَّس َم ۤاِء‬: dan kami turunkan dari langit

‫ َم ۤا ًء َفَاْۢنَبْتَنا‬:air lalu kami tumbuhkan


‫ ِف َهْيا‬: padanya

‫ ِم ْن ِّلُك َز ْو ٍج َكِر ٍمْي‬: dari jenis tumbuhan yang baik


(Q.s. Luqman:11)
‫ ٰه َذ ا َخ ْلُق اِهّٰلل‬: Inilah ciptaan allah

‫ َفَاُر ْو ْيِن‬: maka perlihatkan kepadaku


‫ َم اَذ ا َخ َلَق‬: apa yang menciptakan
‫ اِذَّل ْيَن ِم ْن ُد ْو ِنٖۗه‬: sesembahan mu selain allah

‫ َبِل الّٰظ ِلُمْو َن‬: sebenarnya orang orang yang dzolim itu
‫ ْيِف َض ٰلٍل ُّمِبٍنْي‬: didalam kesesatan yang nyata
c. Tafsir ayat
Firman Allah Ta’ala, “Dia mengembangkan segala jenis binatangdi
dalamnya” berarti dia telah mengembangbiakan berbagai jenis binatang
yang tidak dapat diketahui, jumlah, bentuk, dan jenisnya kecuali oleh yang
telah menciptakannya. Sesungguhnya dia telah mengingatkan manusia
bahwa dialah Yang Maha Memberi Rizki melalui firman-Nya. “Dan kami
telah menurunkan air dari langit, lalu kami menumbuhkan di sana segala
jenis tumbuhan yang baik.” yaitu segala jenis tumbuhan.4
Apabila dilihat dari aspek pendidikan, materi utama yang ingin diajarkan
ayat ini kepada manusia adalah keimanan kepada Allah dan mensyukuri
nikmat-Nya serta jangan menjadi orang yang zalim. Dalam menyajikan
materi tersebut, al-Quran mengunakan media berupa bumi serta tumbuhan
dan binatang yang terdapat diatasnya, gunung dan langit. Dengan media
ini manusia diharapkan meyakini kemaha besaran Allah dan mensyukuri
nikmat-Nya.5
4
Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan Dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir jilid 3 ( Jakarta:
Gema Insani Press, 2000 ), hal787
5
Tuti Astika Pangku, Media Pendidikan dalam Al-Qur’an, (https://osf.io/zcf6v/download, diakses pada
19 maret 2024, 21:00)

11
3. Qs. Fushilat ayat 37-39
a. Ayat dan terjemah menyeluruh
‫َو ٱلَهَّناُر َو ٱلَّش ْمُس َو ٱْلَقَمُر ۚ اَل َتْس ُج ُد و۟ا ِللَّش ْم ِس َو اَل ِلْلَقَم ِر َو ٱُجْسُد و۟ا ِهَّلِل ٱِذَّل ى‬ ‫َو ِم ْن َء اَٰي ِتِه ٱَّلْي ُل‬
‫َخ َلَقُهَّن ن ُكنْمُت اَّي ُه َتْع ُبُد وَن‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang,
matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi
sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak
sembah.(Q.s. Fushilat:37)
‫ٱ‬
‫َو لَهَّناِر َو ْمُه اَل َيْس َٔـُم وَن‬ ‫۩ َف ِن ٱْس َتْكُرَب و۟ا َفٱِذَّل يَن ِع نَد َر ِّبَك ُيَس ِّب ُح وَن ُهَلۥ ِبٱَّلْي ِل‬
‫ِإ‬
Artinya: Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang
di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang
mereka tidak jemu-jemu. (Q.s. Fushilat:38)
‫َو ِم ْن َء اَٰي ِتِه ٓۦ َأَّنَك َتَر ى ٱَأْلْر َض َٰخ ِش َع ًة َف َذٓا َأنَز ْلَنا َعَلَهْيا ٱْلَم ٓاَء ٱْه َّزَت ْت َو َر َبْت ۚ َّن ٱِذَّل ٓى َأْح َياَها‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫ٱ‬
‫َلُم ْحِى ْلَمْو ٰٓىَت ۚ ِإ َّنُهۥ َعٰىَل ِّلُك ْىَش ٍء َقِد يٌر‬
Artinya: Dan di antara tanda-tanda-Nya (Ialah) bahwa kau lihat bumi
kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya
ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya,
Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu. (Q.s/ Fushilat:39)
b. Terjemah per kata
(Q.s/ Fushilat:37)
‫ َو ِم ْن ٰا ٰيِتِه‬: dan dari tanda tandanya

‫ اَّلْي ُل َو الَهَّناُر‬: malam dan siang


‫ َو الَّش ْمُس َو اْلَقَم ُۗر‬:matahari dan bulan
‫ اَل َتْس ُج ُد ْو ا‬: tidak kamu bersujud
‫ ِللَّش ْم ِس َو اَل ِلْلَقَم ِر‬: kepada matahari dan juga bulan
‫ َو اُجْسُد ْو ا ِهّٰلِل‬: tetapi bersujudlah kepada allah

‫ اِذَّل ْي َخ َلَقُهَّن‬: yang telah menciptakannya


‫ ِا ْن ُكْنْمُت‬:jika kalian

12
‫ ِا اَّي ُه َتْع ُبُد ْو َن‬: hanya menyembah kepadanya
(Q.s/ Fushilat:38)
‫ َفِاِن اْس َتْك ُرَب ْو ا‬: maka jika mereka menyombongkan diri
‫ َفاِذَّل ْيَن‬: maka mereka ( malaikat)
‫ ِع ْنَد َر ِّبَك‬: disisi Tuhanmu
‫ ُيَس ِّب ُح ْو َن ٗهَل‬: bertasbihlah kepadanya
‫ اِب َّلْي ِل َو الَهَّناِر‬: pada malam dan siang hari
‫ َو ْمُه اَل َيْس َٔـُمْو َن‬: sedang mereka tidak jemu
(Q.s/ Fushilat:39)
‫ َو ِم ْن ٰا ٰيِتٖٓه‬: dan dari tanda tandanya
‫ َاَّنَك َتَر ى اَاْلْر َض‬: bahwasanya kamu melihat bumi
‫ َخاِش َع ًة‬: tandus
‫ َفِاَذٓا َاْنَز ْلَنا‬: maka apabila kami turunkan

‫ َعَلَهْيا اْلَم ۤا َء‬: diatasnya air


‫ اْه َّزَت ْت َو َر َبْۗت‬: niscaya ia bergerak dan berkembang

‫ ِا َّن اِذَّلْٓي َاْح َياَها‬: sesungguhnya Alloh yang menghidupkanya


‫ َلُم ْحِي اْلَمْو ىٰت‬: pasti dapat menghidupkan yang mati

‫ ِا َّنٗه َعىٰل ِّلُك ْيَش ٍء َقِد ْيٌر‬: sesungguhnya dia maha Kuasa atas segala sesuatu
c. Tafsir ayat
Allah berfirman, mengingatkan kepada makhluk-Nya akan kekuasaan-Nya
yang besar, dan bahwa Dia tiada tandingannya, dan Dia Mahakuasa
terhadap apa yang dikehendaki-Nya.

‫َو ِم ْن َأْيِتِه اَّلْي ُل َو الَهَّناُر َو الَّش ْمُس َو اْلَقَمُر‬


Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang,
matahari, dan bulan. (Fushshilat, [41:37])
Yakni Dialah Yang Menciptakan malam dengan kegelapannya, siang
dengan cahayanya yang terang, sedangkan keduanya silih berganti tiada
henti-hentinya. Dia telah menciptakan pula matahari dengan cahayanya
yang terang, dan rembulan dengan sinarnya, lalu ditetapkan-Nyalah

13
manzilah-manzilahnya di garis edarnya masing-masing; dan perbedaan
perjalanannya di langit untuk dapat diketahui kadar lamanya siang dan
malam hari, juga minggu, bulan, dan tahun. Seiring dengan perjalanan
tersebut, maka dapat dijelaskanlah pemecahan hak-hak, saatnya waktu-
waktu untuk ibadah dan bermuamalat. Kemudian mengingat matahari dan
rembulan merupakan dua benda langit yang terlihat dengan jelas dari
bumi, maka Allah mengingatkan kepada manusia bahwa keduanya adalah
hamba Allah juga yang berada di bawah pengaturan dan kekuasaan-Nya.
Untuk itu Allah berfirman:
‫اَل َتْس ُج ُد وا ِللَّش ْم ِس َو اَل ِلْلَقَم ِر َو اُجْسُد وا ِهَّلِل اِذَّل ي َخ َلَقُهَّن ْن‬
‫ِإ‬
‫ُكْنْمُت اَّي ُه َتْع ُبُد وَن‬
‫ِإ‬
Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan,
tetapi bersujudlah kepada Allah Yang Menciptakannya, jika kamu hanya
kepada-Nya saja menyembah. (Fushshilat, [41:37])
Yakni janganlah kamu mempersekutukan-Nya, karena tiada manfaatnya
bagi kamu bila kamu menyembah-Nya disertai dengan menyembah yang
lain-Nya. Sesungguhnya Dia tidak mengampuni bila dipersekutukan.
‫َف ِن اْس َتْكُرَب وا‬
‫ِإ‬
Jika mereka menyombongkan diri. (Fushshilat, [41:38])
Yakni tidak mau mengesakan-Nya dalam ibadah, dan menolak hal tersebut
selain mempersekutukan-Nya dengan yang lain.
‫َفاِذَّل يَن ِع ْنَد َر ِّبَك‬
maka mereka yang di sisi Tuhanmu. (Fushshilat, [41:38])
Yaitu para malaikat.

‫ُيَس ِّب ُح وَن ُهَل اِب َّلْي ِل َو الَهَّناِر َو ْمُه اَل َيْس َتُمْو َن‬
bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedangkan mereka
tidakjemu-jemu. (Fushshilat, [41:38])
Semakna dengan firman-Nya dalam ayat yang lain, yaitu:

‫َف ْن َتْكُفُر َهِبا َه ُؤ اَل ِء َفَقْد َو ْلَّكَنا َهِبا َقْو ًم ا َّلْيُس وا َهِبا ِبُكِفِر يَن‬
‫ِإ‬

14
Jika orang-orang (Quraisy) itu mengingkarinya (yang tiga macam itu),
maka sesungguhnya Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang
sekali-kali tidak akan mengingkarinya. (Al-An'am, [6:89])
Al-Hafiz Abu Ya'la mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sufyan
(yakni Ibnu Waki'), telah menceritakan kepada kami ayahku, dari Ibnu
Abu Laila, dari Az-Zubair, dari Jabir yang mengatakan bahwa Rasulullah
pernah bersabda:

‫اَل َتُس ُّبوا الَّلْي َل َو اَل الَهَّناَر َو اَل الَّش ْمَس َو اَل اْلَقَمَر َو اَل الِّر اَي َح‬
‫َفِإ َهَّنا ُتْر َس ُل َر َمْح ًة ِلَقْو ٍم َو َعَذ ااًب ِلَقْو ٍم‬
"Janganlah kamu mencaci malam hari, siang hari, matahari, rembulan,
jangan pula angin; karena sesungguhnya angin itu (adakalanya)
diembuskan sebagai rahmat untuk suatu kaum dan sebagai azab untuk
kaum yang lain."
Firman Allah
‫َو ِم ْن َأْيِتِه‬
Dan sebagai tanda-tanda kekuasaan-Nya. (Fushshilat, [41:39])

Yang menunjukkan akan kekuasaan-Nya yang mampu menghidupkan


orang-orang yang telah mati.
‫َأَّنَك َتَر ى اَأْلْر َض َخاِش َع ًة‬
bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus. (Fushshilat, [41:39])
Yakni tidak ada tetanamannya, bahkan tandus dan kering.
‫َف َذ ا َأْنَز ْلَنا َعَلَهْيا اْلَم اَء اْه َّزَت ْت َو َر َبْت‬
‫ِإ‬
maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan
subur. (Fushshilat, [41:39])
Yaitu mengeluarkan semua tanamannya yang beraneka ragam dan buah-
buahannya.

‫ِإ َّن اِذَّل ي َأْح َياَها َلُم ْحِي اْلَمْو ىَت ِإ َّنُه َعىَل ِّلُك ْيَش ٍء َقِد يٌر‬
Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya tentu dapat menghidupkan
yang mati; sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
(Fushshilat, [41:39])

15
Materi pendidikan yang dijelaskan dalam ayat 37-39 surah Fusilat ini
adalah berkaitkan dengan Kebesaran Allah; Dia maha Kuasa, oleh
karenanya manusia mesti taat dan memetuhi segala ajaran-Nya. Dalam
penyampaian materi tersebut, Al-Quran menggunakan media berupa
peristiwa alam berupa malam dan siang serta kejadian-kejadian dilangit
berupa peredaran matahari dan bulan menjadi media dalam
penyampaian materi tersebut.
4. Q.S An-Naml: 29-31
a. Ayat dan terjemah menyeluruh
‫َقاَلۡت َاٰۤيَهُّيا اۡلَم َلُؤ ا ِا ۤۡىِّن ُاۡلِقَى ِاَّىَل ِكٰتٌب َكِر مۡي‬
Dia (Balqis) berkata, "Wahai para pembesar! Sesungguhnya telah
disampaikan kepadaku sepucuk surat yang mulia.

‫ِا َّنٗه ِم ۡن ُس َلۡي ٰم َن َو ِا َّنٗه ِبۡس ِم اِهّٰلل الَّر ٰمۡح ِن الَّر ِح ِۙمۡي‬
Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman yang isinya, "Dengan nama Allah
Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,

‫َااَّل َتۡع ُلۡو ا َعَّىَل َو ۡا ُتۡو ۡىِن ُم ۡس ِلِم َنۡي‬


Janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku
sebagai orang-orang yang berserah diri.

b. Terjemah ayat per kata


‫ َقاَلْت‬: Dia berkata
‫ َٰٓيَأَهُّيا‬: Wahai
‫ ٱْلَم َلُؤ ۟ا‬: Para pembesar-pembesar!

‫ ٓىِّن‬: Sesungguhnya aku


‫ِإ‬
‫ ُأْلِقَى‬: Telah Disampaikan
‫ ِإ َّىَل‬: Kepada ku
‫ ِك َٰت ٌب‬: Surat
‫ َكِر ٌمي‬: Berharga
( Q.s An-naml:29)
‫ َّنُهۥ‬: Sesungguhnya (surat itu)
‫ِإ‬
16
‫ ِم ن‬: Dari
‫ ُس َلْيَٰم َن‬: Sulaiman
‫ َو َّنُهۥ‬: Dan sesungguhnya surat itu
‫ِإ‬
‫ ِبْس ِم‬: Dengan
‫ ٱِهَّلل‬: Allah
‫ٱ‬
‫ لَّر َٰمْح ِن‬: Maha Pengasih
‫ٱ‬
‫ لَّر ِح ِمي‬: Maha Penyayang
(Q.s An-naml:30)
‫ َأاَّل‬: Janganlah

۟‫ َتْع ُلوا‬: Engkau berlaku sombong

‫ َعَّىَل‬: Terhadapku
‫ َو ْأُتوىِن‬: Dan datang lah kepada ku
‫ ُم ْس ِلِم َني‬: Sebagai orang-orang berserah diri
(Q.s An-naml:31)
c. Tafsir Ayat
Ibrahim bin Umar al-Biqa’i dalam tafsirnya menyebut bahwa Ratu Bilqis
menyambut baik burung Hud-hud sebagai pengantar surat kepadanya.
Ratu Bilqis pun menerima surat itu dan kemudian memberitakan mengenai
siapa pengirimnya sekaligus menjelaskan isinya kepada para pejabatnya.
Adapun menurut Tafsir Kementerian Agama, ayat di atas menceritakan
tentang kisah Nabi Sulaiman yang mengirimkan surat kepada Ratu Bilqis.
Surat tersebut dinamakan kitabun karim (surat yang mulia). Hal ini
dikarenakan surat itu ditulis dalam bahasa yang baik serta memakai
stempel sebagai tanda surat resmi. Bahkan menurut suatu riwayat, surat
dari Nabi Sulaiman tersebut merupakan surat yang pertama kali diawali
dengan basmalah.
Dari ayat ini terlihat bahwa surat yang digunakan oleh Nabi Ibrahim untuk
berdakwah kepada Ratu Bilqis dan rakyatnya merupakan media yang
berisi nilai-nilai pendidikan. Makna media yang berarti ‘penghubung’

17
dalam teori pendidikan sangat sesuai dengan makna ‘pembesar-pembesar’
dalam QS. An-Naml: 29-31 di atas.
Jika dalam Pendidikan, media akan menghubungkan posisi pendidik
(guru) dan terdidik (siswa) yang mana terdidik ini biasanya bersifat
massal, maka dalam ayat tersebut menurut Khatibah yang dimaksud
dengan pembesar-pembesar itu ialah ‘publik’, sehingga yang menjadi
tujuan dari media surat tersebut ialah khalayak ramai. Surat dari Nabi
Sulaiman a.s. inilah yang menjadi perantara antara Nabi Sulaiman a.s. dan
Ratu Bilqis serta rakyatnya.
Selain itu juga, uraian tentang potongan cerita Nabi Sulaiman dan Ratu
Balqis tersebut terjadi sebagai teknologi komunikasi yang canggih pada
masa itu. Nabi Sulaiman menggunakan burung hud-hud untuk
menyampaikan pesan dalam bentuk surat yang disampaikan kepada Ratu
Balqis, sehingga yang disampaikan dapat terima dengan baik sampai pada
tujuan yang dikehendaki.6
Hubungannya dengan proses pembelajaran yang juga merupakan salah
satu bentuk komunikasi yang berada di wilayah pendidikan. Penggunaan
media burung hudhud oleh Nabi Sulaiman dalam menyampaikan surat
kepada Ratu Balqis merupakan implementasi teknologi pada masa itu,
sebab dengan penggunaan burung tersebut dapat membuat proses
komunikasi lebih efektif dan efisien. Bahkan, dalam pertemuan keduanya
difasilitasi dengan sarana dan prasarana yang menggunakan teknologi
canggih, sehingga dapat membuat suasana nyaman dan kondusif. Dengan
demikian, dalam pembelajaran seharusnya dapat menggunakan media
yang dapat memperlancar komunikasi dalam prosesnya, dan menggunakan
sarana yang dapat membuat peserta didik nyaman, sehingga pembelajaran
dapat mencapai tujuan secara maksimal.7

6
Ahmad Riyadh Maulidi, Isyarat Media Pendidikan Islam dalam Kisah Nabi Sulaiman,
(https://tafsiralquran.id/isyarat-media-pendidikan-islam-dalam-kisah-nabi-sulaiman/, diakses pada tanggal 19
maret 2024, 21:09)
7
Tuti Astika Pangku, Media Pendidikan dalam Al-Qur’an, (https://osf.io/zcf6v/download, diakses pada
19 maret 2024, 21:00)

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang pikiran dan perasaan dalam interaksi antara pengajar dan pembelajar.
Media pembelajaran bertindak sebagai suatu sarana fisik yang dapat mempengaruhi
situasi belajar mengajar baik di dalam maupun di luar kelas. Dapat diartikan bahwa
media bukan merupakan pelengkap melainkan adalah komponen yang tidak dapat
dilepaskan dari proses belajar mengajar.

Surah luqman ayat 10-11; Apabila dilihat dari aspek pendidikan, materi utama
yang ingin diajarkan ayat ini kepada manusia adalah keimanan kepada Allah dan
orang yang zalim. Dalam menyajikan materi tersebut, al-Quran mengunakan media
berupa bumi serta tumbuhan dan binatang yang terdapat diatasnya, gunung dan langit.
Dengan media ini manusia diharapkan meyakini kemaha besaran Allah dan
mensyukuri nikmat-Nya.

Surah an-Naml ayat 60-61; Dilihat dari aspek pembelajaran, materi utama yang
diajarkan dalam kedua ayat ini adalah keimanan kepada Allah. Untuk meyakinkan
manusia serta membuat mereka lebih paham dan mengerti mengenai keimanan dan
kebesaran Allah, Al-Quran menggunakan media berupa langit, bumi dan gunung.

Surah Al-Fussilat ayat 37-39;Materi pendidikan yang dijelaskan dalam ayat 37-
39 surah Fusilat ini adalah berkaitkan dengan Kebesaran Allah; Dia maha Kuasa, oleh
karenanya manusia mesti taat dan memetuhi segala ajaran-Nya. Dalam penyampaian
materi tersebut, Al-Quran menggunakan peristiwa alam berupa malam dan siang serta
kejadian-kejadian dilangit berupa peredaran matahari dan bulan menjadi median
dalam penyampaian materi tersebut. Selain itu, Al-Quran menggunakan fenomena
yang terjadi di bumi berupa hubungan kausalitas antara air dan kesuburan bumi
sebagai media. Artinya, manusia sebagai peserta didik didorong agar menalar

19
berangkatdari fakta empiris yang selanjutnya akan menghasilkan suatu kesimpulan
berupa pengakuan atau kesadaran mengenai kekuasaan dan kebesaran Allah, yang
terakhir kepada penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan.

Surah An-Naml ayat 29-31 mengisyaratkan media pendidikan Islam berupa kisah
dan perkembangan teknologi.

B. Saran
Kami sadar masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, maupun
dalam materi yang disajikan. Oleh karena itu, teman-teman bisa mencari referensi lain
untuk menambah wawasannya mengenai materi dalam makalah kami. Kritik dan
saran sangat kami harapkan, guna untuk menyempurnakan penulisan makalah dan
materi yang disajikan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah bin Muhammad, Tafsir Ibnu Katsir, (Jakarta: Tafsir Qur’an, 2008)

Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan Dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir
jilid 3 ( Jakarta: Gema Insani Press, 2000)

Ahmad Riyadh Maulidi, Isyarat Media Pendidikan Islam dalam Kisah Nabi
Sulaiman, (https://tafsiralquran.id/isyarat-media-pendidikan-islam-dalam-kisah-nabi-
sulaiman/, diakses pada tanggal 19 maret 2024, 21:09)

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2010)

Nasihuddin, Media Pendidikan, (Makasar 2016)

Tuti Astika Pangku, Media Pendidikan dalam Al-Qur’an,


(https://osf.io/zcf6v/download, diakses pada 19 maret 2024, 21:00)

Anda mungkin juga menyukai