Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN ( Field Trip )

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAAN TOMAT


DI DESA MEKAR SARI KECAMATAN WARKUK RANAU SELATAN
DAN PEMASARAN HOME INDUSTRI GULA SEMUT TANAMAN ENAU
DI DESA MERBAU KECAMATAN BANDING AGUNG KABUPATEN OKU
SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

OLEH:
WINDY YULIA ASTUTI ( A.19.0003 )
WARDIAH MARDOTILAH SANUR ( A.19.0013)
AGUS JULI EFENDI (A.20.002P )
MISBAKHUL MUNIR (A.19.0031 )
SAPUTRA (A.19.0028 )
HAFIDZ PRATAMA (A.19.0033 )

PROGRAM STUDY AGRIBISNIS


SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN
(STIPER) BELITANG
BELITANG
2022
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN ( Field Trip )

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAAN TOMAT


DI DESA MEKAR SARI KECAMATAN WARKUK RANAU SELATAN
DAN PEMASARAN HOME INDUSTRI GULA SEMUT TANAMAN ENAU
DI DESA MERBAU KECAMATAN BANDING AGUNG KABUPATEN OKU
SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

OLEH:

WINDY YULIA ASTUTI ( A.19.0003 )


WARDIAH MARDOTILAH SANUR ( A.19.0013)
AGUS JULI EFENDI (A.20.002P )
MISBAKHUL MUNIR (A.19.0031 )
SAPUTRA (A.19.0028 )
HAFIDZ PRATAMA (A.19.0033 )

Disusun sebagai salah satu syarat untuk lulus pada Mata Kuliah Koperasi dan
Kemitraan Agribisnis, Tataniaga pertanian, Agribisnis TPH, dan Manajemen
Pengelolaan Pangan.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN
( STIPER ) BELITANG

BELITANG
2022
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN ( Field Trip )

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAAN TOMAT


DI DESA MEKAR SARI KECAMATAN WARKUK RANAU SELATAN
DAN PEMASARAN HOME INDUSTRI GULA SEMUT TANAMAN ENAU
DI DESA MERBAU KECAMATAN BANDING AGUNG KABUPATEN OKU
SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

OLEH:
WINDY YULIA ASTUTI ( A.19.0003 )
WARDIAH MARDOTILAH SANUR ( A.19.0013)
AGUS JULI EFENDI (A.20.002P )
MISBAKHUL MUNIR (A.19.0031 )
SAPUTRA (A.19.0028 )
HAFIDZ PRATAMA ( A.19.0033 )

Telah diterima sebagai salah satu syarat untuk lulus pada Mata Kuliah
Koperasi dan Kemitraan Agribisnis, Tataniaga pertanian, Agribisnis TPH, dan
Manajemen Pengelolaan Pangan.

Pembimbing I Belitang, Juni 2022


Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian
( STIPER ) Belitang

Ir. MAHIDIN FAHMIE, SP., M.Si


NIDK :8830250017

Pembimbing II Ketua Program Studi

TIYAS MURTININGSIH, SP., M.Si HJ. MUNSIARUM, STP., M.Si


NIDN:0218039101 NIDN:0208057701
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Field Trip ini. Tidak lupa

Shalawat serta Doa saya sanjungkan kepada Nabi kita Muhammad SAW yang

senantiasa memberikan tauladan hingga akhir hayat beliau.

Laporan ini disusun sebagai syarat untuk lulus pada Mata Kuliah Koperasi dan

Kemitraan Agribisnis, Tataniaga pertanian, Agribisnis TPH, dan Manajemen

Pengelolaan Pangan. Adapun isi dari laporan yaitu kegiatan yang berupa studi

lapangan ke Banding Agung Kabupaten Oku Selatan Provinsi Sumatera Selatan

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ir. Mahidin Fahmie SP., M.Si

selaku dosen pembimbing 1 dan IBU Tiyas Murtiningsih, SP., M.Si selaku dosen

pembimbing II yang telah memberi bimbingan dan mengarahkan sehingga Laporan

Field Trip dapat diselesaikan. Terimakasih juga penulis ucapakan kepada rekan-

rekan yang telah membantu dalam penulisan laporan ini. Penulis juga menyadari

bahwa dalam pnulisan masih banyak kekurangan untuk itu saran dan kritik dari

pembaca sangat diharapkan. Semoga Laporan Field Trip ini dapat bermanfaat bagi

kita semua. Amin.

Belitang, Juni 2022

Penulis

i
ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR................................................................................................. iii


DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………………………………. iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................... iv
I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
II KERANGKA TEORI............................................................................................. 8
A. Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Tomat....................................................... 8
B. Konsepsi Dan Budidaya Tanaman Tomat........................................................... 10
C. Konsepsi Hama Dan Penyakit Tanaman Tomat.................................................. 12
D. Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Enau/Aren................................................. 13
III.PELAKSANAAN KEGIATAN............................................................................ 18
tA. Tempat dan Waktu Pelaksanaan........................................................................ 18
B. Metode Pelaksanaan............................................................................................ 18
C. Bahan dan Alat.................................................................................................... 20
D. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data....................................................... 20
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................ 21
A. Kronologi Perjalanan.......................................................................................... 21
B. Keadan Umum Daerah........................................................................................ 23
C. Budidaya Tanaman Tomat.................................................................................. 27
D. Strategi pemasaran Home industry Gula Semut di Desa Merbau Kecamatan
Banding Agung Kabupaten Oku Selatan Provinsi Sumatera Selatan............................. 48
V.KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................. 55
A. Kesimpulan......................................................................................................... 55
B. Saran................................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 57
iii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Pembekalan..................................................................................... 21

Gambar 2. Mobil yang Dipakai untuk Field Trip............................................. 23

Gambar 3. Suasana di Kebun Budidaya Tanaman Tomat................................ 27

Gambar 4. Foto Kelompok di Home Industry Gula Semut.............................. 48

Gambar 5. Foto Produk Kemasan Gula Semut ................................................ 48


iv

DAFTAR TABEL
Halaman

Jadwal Kegiatan Fieltrip................................................................................... 18


I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan pertanian merupakan sektor yang diutamakan Indonesia

merupakan Negara Agraris di mana pembangunan di bidang pertanian menjadi

prioritas utama, karena Indonesia merupakan salah satu negara yang memberikan

komitmen tinggi terhadap pembangunan ketahanan pangan sebagai komponen

strategis dalam pembangunan nasional. Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang

pangan yang menyatakan bahwa perwujudan ketahanan pangan merupakan

kewajiban pemerintah bersama masyarakat. Pembangunan sektor pertanian sebagai

sektor pangan utama di Indonesia sangat penting dalam pembangunan Indonesia.

Karena 55% penduduk Indonesia bekerja dan melakukan kegiatan di sektor pertanin

dan tinggal di pedesaan (Suprihono, 2003).

Sektor pertanian meliputi subsektor tanaman bahan makanan, subsektor

hortikultura, subsektor perikanan, subsektor peternakan dan subsektor kehutanan.

Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat dominan dalam pendapatan

masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai

petani (Sukanto, 2011).

Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian

nasional. Oleh karena itu, maka pembangunan ekonomi nasional abad ke-21 masih

akan tetap berbasis pertanian secara luas. Namun, sejalan dengan tahapan-tahapan

perkembangan ekonomi maka, kegiatan jasa-jasa bisnis yang berbasis pertanian juga

1
2

akan semakin meningkat dan kegiatan agribisnis akan menjadi salah satu kegiatan

unggulan (a leading sektor) pembangunan ekonomi nasional dalam berbagai aspek

yang luas (Saragih, 2001). Kegiatan ekonomi yang berbasis pada tanaman pangan

dan hortikultura merupakan kegiatan yang sangat penting (strategis) di Indonesia.

Selain melibatkan tenaga kerja terbesar dalam kegiatan produksi, produknya juga

merupakan bahan pangan pokok dalam konsumsi pangan. Ditinjau dari sisi bisnis,

kegiatan ekonomi yang berbasis tanaman pangan dan hortikultura merupakan

kegiatan bisnis terbesar dan tersebar luas di berbagai wilayah. Perannya sebagai

penghasil bahan pangan dan pokok, menyebabkan setiap orang terlibat setiap hari

dalam kegiatan ekonomi tanaman pangan dan hortikultura (Saragih, 2001).

Hortikultura adalah salah satu komoditas pertanian yang potensial untuk

dikembangkan. Karena hortikultura terutama buah-buahan, karena merupakan

sumber pertumbuhan ekonomi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Selain mampu

menunjukkan perkembangan ekspor yang cukup besar, usaha hortikultura juga

mampu memecahkan masalah-masalah nasional seperti penyediaan pangan,

penyediaan bahan baku industri dan menghemat bahkan menghasilkan devisa dan

mampu meningkatkan pendapatan petani juga menyediakan lapangan kerja bagi

masyarakat Indonesia (Novianti, 2003).

Pemerintah Sumatera Selatan menempatkan sektor pertanian sebagai

landasan pembangunan daerah. Pembangunan pertanian sebagai bagian dari bagian

pembangunan nasional diarahkan pada perkembangan pertanian yang maju, efektif,

dan efisien. Selain untuk memperluas lapangan kerja, pertanian juga bertujuan untuk

mendukung pembangunan daerah. Dari lima subsektor pertanian, masing-masin


3

subsektor tersebut mempunyai peran dan kontribusi yang berbeda dalam

sumbangannya terhadap pendapatan nasional. Nilai kontribusi sektor pertanian

terhadap pendapatan daerah di Sumatera Selatan mengalami peningkatan.

Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan mendorong kabupaten/kota memiliki produk

unggulan. Kabupaten OKU Selatan mempunyai produk-produk unggulan yaitu Kopi

Robusta, Gula Aren, Madu, Alpukat asli ranau.

Sebagian besar masyarakat Kabupaten OKU Selatan berprofesi

sebagai petani Kopi yakni menggantungkan hidup pada lahan-lahan yang ditumbuhi

secara rapat dan berbaris baris batang Kopi. Hal itu di dukung memang alam nya

masyarakat Kabupaten OKU Selatan , OKU Selatan kejatuhan berkah karunia alam

yang subur, geografis perbukitan menambah gairah pohon pohon kopi itu, mungkin

tidak alasan untuk tidak berbuah. Selain memang dari zaman jauh sebelum merdeka

bumi serasa seandanan ini masyarakat nya terbiasa dengan tipikal pekerja keras,

tetap saja karena Kopi menjadi andalan selain sawah, maka komoditas

unggulan untuk menyokong dan membiayai hidup menjadi petani kopi bagi daerah

Kabupaten OKU Selatan adalah pilihan yang sangat tepat bagi mereka wajar jika

Saat ini daerah OKU Selatan merupakan sentra penghasil kopi dan sebagian besar

kopi dari daerah ini di ekspor ke daerah Lampung dan ke daerah Jawa bahkan sudah

merambah pasar luar negeri.

Kecamatan Warkuk Ranau Selatan yang sebagian besar masyarakatnya

berprofesi sebagai petani baik petani kebun maupun petani sawah. Sebagian besar

petani menanam atau membudidayakan kopi, lada dan palawija selain itu juga ada

sebagian petani yang menanam buah Alpukat. Alpukat atau Avokado atau disebut
4

(Persea Americana), merupakan tumbuhan berasal dari daerah Meksiko dan Amerika

Tengah, menurut sejarah buah alpukat ini dibawa oleh para pelancong, sehingga

sampai di wilayah Indonesia dan seiring perkembangan zaman, sampai lah di daerah

Warkuk Ranau Selatan yang dari jaman dahulu sudah di kembangbiakan hingga kini.

Oleh para petani di wilayah Warkuk Ranau Seatan. Alpukat merupakan komoditas

penunjang perekonomian masyarakat, untuk saat ini berdasarkan konfirmasi dengan

para pengepul berkisar antara Rp. 17.000 sampai Rp. 20.000 an untuk ukuran yang

super. Sekali panen para petani bisa mengantongi uang jutaan, jika dibandingkan

dengan harga kopi kadang lebih mahal harga alpukat.

Ada beberapa tanaman selain alpukat salah satnya yaitu Lada (Piper nigrum)

juga tumbuh subur di sekitar Warkuk Ranau Selatan, wilayah paling selatan

Sumatera Selatan yang berbatasan dengan Lampung dan Bengkulu. Wilayah

berketinggian 45-1.643 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini memiliki suhu 22-

28ºC. Tanah bekas letusan gunung api menumbuhkan beragam jenis tanaman,

termasuk lada, kopi, cengkeh, dan kayu manis. Berdasarkan data Badan Pusat

Statistik (BPS) Sumatera Selatan 2016, luas kebun lada di Kecamatan Warkuk Ranau

Selatan mencapai 4.493 hektar, paling luas di Sumatera Selatan yang memiliki total

luas kebun lada 11.643 hektar. Produksinya 3.763 ton atau 40 persen dari produksi

lada Sumatera Selatan sebesar 9.218 ton. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan

dan Hortikultura OKU Selatan Asep Sudarno, Kamis (9/3), mengatakan, masyarakat

OKU Selatan, terutama sekitar Danau Ranau, sudah menanam tanaman rempah

seperti lada sejak zaman Belanda. Kebiasaan tersebut diteruskan secara turun-

temurun hingga sekarang. Umumnya, masyarakat menanam lada bukan sebagai


5

tanaman utama atau monokultur, melainkan tanaman selingan di antara tanaman

kopi. Geliat menanam lada pun sangat bergantung pada dinamika harga. Ada suatu

waktu tanaman lada ditinggal karena harganya anjlok, tetapi pada waktu lain warga

menanamnya lagi karena harganya naik.

Desa Mekar Sari merupakan bagian dari Kecamatan Warkuk Ranau Selatan,

Kabupaten OKU Selatan. Desa ini terkenal dengan daerah agrowisata dengan sayur-

sayuran dan buah-buahan sebagai komoditas utama. Adapun bebreapa jenis sayur-

sayuran yang diproduksi disana adalah sawi, kol, tomat, dan cabai. Kabupaten Ogan

Komering Ulu (OKU) Selatan merupakan salah satu sentra produksi sayuran di

Provinsi Sumatera Selatan. Sentra produksi tersebut tersebar di beberapa kecamatan

antara lain Pulau Beringin, Sungai Are, Sindang Danau dan Warkuk Ranau Selatan.

Desa Merbau Kecamatan Banding Agung merupakan penghasil Home

Industry Gula Semut Tanaman Enau. Gula Aren atau sering juga disebut sebagai gula

merah yang berasal dari pohon enau, sudah lama dikenal dan bermanfaat untuk

pemanis berbagai olahan makanan. Guna meningkatkan penghasilan masyarakat,

penghasil gula aren membuat olahan gula semut, peluang usaha olahan gula semut

ini cukup menggiurkan. Upaya tersebut, disikapi oleh kelompok usaha peningkatan

penghasilan keluarga sejahtera (UP2KS), Desa Merbau Kecamatan Banding Agung

Kabupaten OKU Selatan, menggagas produksi olahan gula semut sebagai industri

rumahan. Adapun penjualan Gula ini sudah sampai ke luar kota maupun Daerah

sehingga kegiatan Home Industry Gula Semut Tanaman Enau ini harus ditingkatkan

lagi di Daerah Sumatera Selatan maupun di seluruh Indonesia.


6

B. Rumusan Masalah

Dari penjelasan diatas timbul beberapa masalah yang menuntut kita untuk

memecahkan masalah tersebut adalah:

1. Bagaimana tekhnik Budidaya pertanian Tanaman Tomat Di Desa Mekar

Sari Kecamatan Warkuk Ranau Selatan?

2. Bagaimana strategi pemasaran Home Industry Gula Semut di Desa Merbau

Kecamatan Banding Agung Kabupaten Oku Selatan Provinsi Sumatera Selatan.

C. Tujuan dan Kegunaan

Kegiatan kunjungan lapangan (Field Trip) yang dilaksanakan oleh

mahasiswa/mahasiswi STIPER Belitang bertujuan sebagai brikut:

1. Untuk mengetahui Tekhnik Budidaya pertanian Tanaman Tomat. Di Desa

Desa Mekar Sari Kecamatan Warkuk Ranau Selatan

2. Untuk mengetahui strategi pemasaran Home industry Gula Semut di Desa

Merbau Kecamatan Banding Agung Kabupaten Oku Selatan Provinsi Sumatera

Selatan.

Bagi Perguruan Tinggi

1. Untuk Menyesuaikan kurikulum pembelajaran sesuai dengan dinamika masyarakat.

2. Perguruan Tinggi dapat menjalin Kerjasama dengan Lembaga di daerah kunjungan.

3. Perguruan Tinggi dapat mengembangkan tekhnologi yang lebih bermanfaat dalam

pengelolaan dan penyelesai masalah dibidang pertanian.

Bagi Masyarakat Umum


7

1. Untuk memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga untuk merencanakan serta

melaksankan kegiatan dibidang pertanian.

2. Untuk meningkatkan kemampuan berfikir dan bertindak dalam kegiatan usaha

dibidang pertanian.

Kegunaan Field Trip adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui perkembangan dan manfaat pertanian terutama pada sektor

pertanian. Tanaman Tomat dari system tanam dan budidaya untuk

mengoptimalkan pemanfaatan lahan pertanian.

2. Diharapkan dapat memberi wawasan, ilmu pengetahuan, sekaligus

sumbangsih pemikiran bagi peserta Field Trip dan masyarakat.

3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya mengenai sektor

Home Industry Gula Semut Semut di Desa Merbau Kecamatan Banding Agung

Kabupaten Oku Selatan Provinsi Sumatera Selatan.serta sebagai bahan acuan bagi

penelitian sejenis dalam usaha pengembangan lebih lanjut.


8
II KERANGKA TEORI

A. Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Tomat

Tomat merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

Sehingga dari tahun ke tahun indonesia selalu berusaha untuk meningkatkan

produksi tomat dengan cara perluasan wilayah budidaya tomat. Namun hingga tahun

2004 Indonesia masih mengimpor tomat sebanyak 8.192.280 kg baik dalam bentuk

buah segar maupun dalam bentuk olahan yang berasal dari berbagai negara.

Tanaman tomat tergolong tanaman semusim (annual). Artinya, tanaman berumur

pendek yang hanya satu kali berproduksi dan setelah itu mati.

Klasifikasi ilmiah sistematika tanaman tomat digolongkan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Asteriade

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Solanum

Species : Solanum lycopersicum L.

Tanaman tomat merupakan tanaman semusim dari keluarga Solanaceae.

Batang tanaman tomat bervariasi ada yang tegak atau menjalar, padat dan merambat,

berwarna hijau, berbentuk silinder dan ditumbuhi rambut-rambut halus terutama

dibagian yang berwarna hijau. Daunnya berbentuk oval dan bergerigi dan termasuk

8
9

daun majemuk. Daun tanaman tomat biasanya berukuran panjang sekitar 20 – 30 cm

serta lebarnya 16 – 20 cm. Daun tanaman tomat memiliki jarak yang dekat dengan

ujung dahan sementara tangkai daunnya berbentuk bulat berukuran 7 – 10 cm. Bunga

tomat berwarna kuning cerah, termasuk hermaprodit dan dapat menyerbuk sendiri

(Setiawan, 2015). Tanaman tomat memiliki akar tunggang dengan akar samping

yang menjalar ke samping.

Warna buah tomat bervariasi dari kuning, orange sampai merah tergantung

dari pigmen yang dominan. Buah tomat adalah buah buni, buah yang masih muda

memiliki warna hijau dan memiliki bulu yang keras, setelah tua buah akan berwarna

merah muda, merah atau kuning mengkilat dan relatif lunak. Buah tomat memiliki

diameter sekitar 4 – 15 cm, rasanya juga bervariasi mulai dari asam hingga asam

kemanisan. Buah tomat berdaging dan banyak mengandung air, didalamnya terdapat

biji berbentuk pipih berwarna coklat kekuningan. Buah tomat memiliki panjang 3 - 5

mm dan lebar 2 - 4 mm. Biji tomat saling melekat, diselimuti daging buah dan

tersusun berkelompok dengan dibatasi daging buah. Jumlah biji tomat setiap buah

bervariasi, umumnya adalah 200 biji per buah (Nyoman, 2016). Tomat mengandung

vitamin yakni alkaloid solanin, asam malat, asam sitrat, adenine, vitamin B1, B2, B6,

C dan E yang berfungsi untuk mengobati beberapa penyakit seperti sariawan, beri-

beri, radang syaraf dan sebagainya (Dalimartha, 2011).

Manfaat Tomat Buah tomat memiliki banyak kandungan vitamin, diantaranya

terdapat vitamin C yang berfungsi untuk memelihara kesehatan gusi dan gigi.

Vitamin A yang berfungsi untuk kesehatan organ penglihatan, sistem kekebalan

tubuh, pertumbuhan dan reproduksi. Sari buah tomat mengandung vitamin dan
10

mineral yang cukup lengkap. Dari 100 g jus tomat akan dipe roleh kalsium 5 mg,

posfor 2,7 mg, zat besi 0,5 mg, natrium 230 mg dan kalium 230 mg (Jumberi, 2006).

Vitamin yang terkandung dalam 100 g sari buah adalah vitamin A1 (1, 50 mg), B1

(0,06 mg), vitamin B2 (0,03 mg) dan vitamin C (40 mg) (Pitojo, 2005)

B. Budidaya Tanaman Tomat

Berikut merupakan tahap-tahap yang perlu dilakukan ketika akan melakukan

budi daya tanaman tomat. Tahapan kegiatannya yaitu :

1. Persiapan lahan

Tahapan pertama di dalam budidaya tanaman tomat secara intensif yaitu

kegiatan pembersihan lahan dari rumput-rumput yang tumbuh pada lahan kemudian

dibajak atau dicangkul agar gembur. Tujuan dari kegiatan pembersihan adalah lahan

menjadi bersih dari rumput rumput yang tumbuh dilahan sehingga lahannya dapat

ditanami bibit tanaman tomat.

Langkah pertama dalam penyemaian adalah menyiapkan tempat semai benih

terlebih dahulu. Persemaian dilakukan didalam kotak pesemaian (tray) dengan

menggunakan media campuran tanah, arang sekam, dan pupuk kandang dengan

perbandingan 1:1:1. Benih ditanamkan ke dalam tray satu per satu. Benih direndam

terlebih dahulu menggunakan air hangat kuku selama kurang lebih 5-6 jam.

Kemudian ditiriskan dan baru setelah itu benih bisa disemai. Sebaiknya benih yang

akan ditanam berasal dari varietas unggul yang tahan terhadap penyakit layu bakteri

dan sudah dilepas oleh pemerintah RI seperti halnya varietas Mirah, Ppal dan

Zamrut.
11

2. Penanaman

Bibit tomat bisa dilakukan pindah tanam setelah berusia 25-30 hari setelah

semai. Penanaman dilakukan pada sore hari agar tanaman tidak layu dan dapat

beradaptasi pada lahan yang ditanami. Sewaktu penanaman bibit, diusahakan agar

daun tomat tidak menyentuh tanah langsung, agar daun tidak membusuk dan terkena

penyakit.

3. Pemeliharaan

Beberapa tahapan pemeliharaan yang dapat dilakukan meliputi penyulaman,

penyiangan, penyiraman, dan pemupukan susulan Penyulaman segera dilakukan

setelah terlihat adanya tanaman yang mati atau dimakan hama. Penyulaman

dilakukan hingga tanaman berusia 15 hst. Penyiangan juga perlu dilakukan agar

tanaman tomat tidak terganggu oleh gulma dan rumput liar. Untuk menjaga tanaman

agar tidak kekeringan, maka perlu dilakukan penyiraman secukupnya yang

disesuaikan dengan kondisi cuaca. Sementara itu, pemupukan susulan perlu

dilakukan agar tanaman tumbuh subur dan berbuah banyak. Pemupukan bisa

dilakukan dengan cara ditaburkan, namun jika tanaman ditanam menggunakan mulsa

plastik maka akan lebih efektif jika dikocorkan. Pupuk yang digunakan berupa pupuk

NPK yang diberikan 2-3 kali selama pertumbuhannya dengan cara ditugalkan pada

setiap tanaman dengan dosis 2 gram/tanaman. Atau bisa juga dengan pemberian

pupuk organik SP 36, ZA, Kcl dengan perbandingan 1:1:1/2 untuk penyanter

tanaman vegetative.
12

4. Panen

Tomat dapat dipanen pertama kali setelah berumur 90 hari sejak pindah

tanam. Selanjutnya, panen bisa dilakukan setiap 3-5 hari sekali hingga buah habis.

Tomat yang akan dipasarkan dalam jarak jauh sebaiknya dipanen pada tingkat

keemasan 75% yaitu ketika tomat masih hijau atau kira-kira 5 hari lagi menjadi

merah, sedangkan untuk jarak dekat tingkat kemasakan 90% yakni ketika tomat

berwarna kuning kemerah-merahan.

C. Hama Dan Penyakit Tanaman Tomat

Hama dan penyakit atau sering disebut OPT, hama merupakan hal yang

paling ditakutkan oleh petani tomat. Pasalnya hama dapat mengganggu pertumbuhan

tomat. Akibatnya jika tanaman tomat diserang oleh hama adalah tanaman tomat

dapat saja tidak berproduktivitas tinggi lagi atau bahkan tanaman tomat dapat saja

mati. Hama dapat menyerang tanaman tomat bukan karena tidak ada sebab.

Penyebab dari adanya hama adalah karena gulma tidak pernah disiangi atau

dibersihkan. Selain itu, genangan air yang diakibatkan dari penyiraman yang terlalu

berlebihan juga menjadi penyebab dari serangan hama.

Jika tanaman tomat Anda sudah terserang penyakit maka akan sangat sulit

untuk mengendalikannya. Untuk itu Anda harus segera melakukan pencegahan

sebelum penyakit tomat datang menyerang tanaman Anda. Pencegahan paling

sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan
13

sekitar kebun tomat Anda. Semprotkan pula cairan insektisida dan fungisida untuk

pencegahan terjadinya penyakit tomat.

D. Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Enau/Aren

Pohon aren, kelapa dan nipah merupakan tumbuhan dalam kelompok yang

sama, yaitu jenis palma, palem atau pinang-pinangan. Sama seperti pohon kelapa,

seluruh bagian tanaman aren juga bersifat serbaguna.

Salah satu manfaat terkenal pohon enau atau aren adalah nira yang digunakan

untuk membuat gula aren. Selain itu, bagian lain seperti daunnya juga dapat

digunakan untuk atap rumah tradisional dan produksi sapu ijuk. Tumbuhan bernama

latin Arenga pinnata ini juga kerap dibudidayakan karena tumbuh subur di negara

tropis serta memberikan nilai ekonomis bagi para petani.

Tanaman yang cocok tumbuh di wilayah tropis ini memiliki sistem klasifikasi

ilmiah atau taksonomi sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Viridiplantae

Infrakingdom : Streptophyta

Superdivisi : Embryophyta

Divisi : Tracheophyta

Subdivisi : Spermatophyta

Kelas : Magnoliopsida

Superordo : Lilianae

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae
14

Genus : Arenga

Spesies : Arenga pinnata

Pohon enau adalah flora yang berasal dari kawasan Asia tropis. Tumbuhan

aren secara alami tersebar dari India timur bagian barat hingga wilayah Asia

Tenggara, seperti Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Selain kawasan tersebut, daerah

torpis lain yang menjadi sebaran aren yaitu Taiwan, Laos, dan Vietnam. Selain

tumbuh liar di hutan belantara, di negara-negara tersebut aren juga dikembangkan

menjadi tanaman budidaya.

Tumbuhan aren dapat tumbuh mulai daratan yang sejajar dengan permukaan

laut sampai pada ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut. Namun ketinggian

yang paling ideal adalah antara 500 sampai 1.200 mdpl. Sementara para

pembudidaya aren umumnya menanam aren di lahan dengan ketinggian 500 sampai

700 mdpl. Kondisi tanah yang baik untuk pertumbuhan aren adalah jenis tanah

vulkanis yang berada di sekitar lereng gunung, tanah gembur, ataupun tanah berpasir

yang dapat dijumpai di dekat aliran sungai. Suhu yang baik untuk tanaman aren

adalah sekitar 25 derajat Celcius, beriklim sedang hingga basah dengan curah hujan

rata-rata 1.200 mm per tahunnya.

Pohon aren adalah kelompok tanaman palm yang tumbuh tinggi dan besar.

Ketinggian maksimal yang bisa dicapai sekitar 25 meter dengan diameter 65 cm.

Batangnya termasuk kokoh dan terdapat serabut warna hitam di bagian atas batang

yang dikenal sebagai ijuk, injuk, juk atau duk. Ijuk merupakan bagian dari pelepah

aren yang pertumbuhannya menyelubungi bagian batang pohon. Struktur batang aren
15

berkayu pada bagian luarnya dan berserabut di bagian dalamnya. Morfologi batang

dari tanaman ini sangatlah khas dan mirip dengan pohon kelapa.

Jenis daun tanaman aren adalah majemuk dengan pertulangannya menyirip,

kurang lebih sama dengan daun kelapa atau pohon nipah. Panjang daunnya dapat

mencapai 5 meter dan memiliki tangkai daun dengan panjang hingga 1,5 meter.

Helaian daun daunnya memiliki panjang sekitar 1,4 meter dengan lebar 7 cm. Anak

daun pohon aren juga memiliki pertulangan menyirip dengan bentuk lanset. Ujung

daun muda meruncing, sedangkan bagian pangkalnya membulat. Bagian tepinya rata

dan mempunyai gradasi warna dari hijau muda sampai hijau tua. Tepat di bagian

bawah anak daun terdapat lapisan lilin.

Bunga aren berbentuk tongkol dan merupakan bunga berumah satu, artinya

bunga betina dan bunga jantan tumbuh menyatu di tongkolnya. Letak tumbuhnya

bunga aren jenis jantan adalah di bagian ketiak daun dan mempunyai benang sari,

sedangkan bunga betinanya berbentuk bulat. Buah aren tumbuh secara bergerombol

pada tandan dan memiliki bentuk mirip buah buni dengan diameter sekitar 4 cm. Di

dalam buah terdapat tiga ruang dan juga memiliki tiga biji yang terdapat pada untaian

yang menyerupai rantai. Satu tandan setidaknya mempunyai 10 tangkai dan setiap

tangkai terdapat sekitar 50 buah aren.

Sebagai tanaman serbaguna, maka seluruh bagian aren dapat dimanfaatkan

untuk kebutuhan hidup manusia. Air nira untuk menghasilkan gula aren serta buah

kolang-kaling merupakan dua yang populer diantara manfaat lain yang dimilikinya.

a). Nira dan Gula


16

Gula aren merupakan gula alami yang diperoleh dari proses menyadap tandan

bunga jantan yang mulai mekar dan menyebarkan serbuk sari berwarna kuning.

Untuk melakukan air nira, tandan harus dipukul-pukul hingga memar selama

beberapa sehingga menghasilkan cairan. kemudian tandan dipotong dan pada bagian

ujungnya digantung dengan bambu sebagai wadah menampung cairan yang menetes.

Cairan yang menetes dan terkumpul tersebut disebut nira, atau dibeberapa

tempat disebut legen atau saguer. Warnanya jernih agak keruh dan tidak tahan lama.

Oleh sebab itu, nira yang tertampung harus segera diolah. Pembuatan gula aren

dimulai dengan memasak nira hingga mengental dan menjadi gula cair. Setelah itu,

cairan gula tersebut diberi bahan pengeras seperti campuran getah nangka agar

membeku, mengeras dan dapat dicetak menjadi bongkahan gula.

Gula aren juga dapat dijadikan gula bubuk atau, gula semut dan gula cair.

Nira juga dapat difermentasikan menjadi produk-produk minuman beralkohol atau

tuak. Tuak dibuat melalui proses penambahan beberapa macam kulit kayu atau akar-

akaran dan dibiarkan selama beberapa hari agar terfermentasi. Nira mentah juga

bermanfaat sebagai obat pencahar, serta bahan campuran pembuatan roti agar lebih

mengembang.

b). Kolang-Kaling

Kolang-kaling adalah buah aren yang telah diolah sedemikian rupa dan

sehingga terbebas dari gerahnya yang beracun. Buah aren yang juga disebut beluluk

atau caruluk umumnya memiliki 2 atau 3 butir inti biji yang warnanya putih dengan

batok tipis dan keras. Buah aren muda memiliki inti yang lunak dan agak bening.
17

Untuk mengeluarkannya, buah harus dibakar dan direbus dan kemudian inti biji

direndam dalam air kapur selama beberapa hari agar getahnya yang beracun hilang.

Selain itu, buah juga dapat dikukus selama 3 jam agar mudah dikupas. Biji

yang ada didalamnya dikumpulkan dan dipukul hingga gepeng kemudian di

direndam dalam air selama 2 atau 3 minggu. Inti buah tersebutlah yang dinamakan

kolang-kaling atau buah atep / atap. Kolang-kaling umumnya dimanfaatkan untuk

campuran pembuatan es, kolak, dan manisan.


18
III. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan kunjungan Lapangan ( Field Trip) STIPER Belitang ini telah di

laksanakan di Desa Mekar Sari Kecamatan Warkuk Ranau Selatan dan di Desa

Merbau Kecamatan Banding Agung Kabupaen Oku Selatan Provinsi Sumatera

Selatan pada Hari Selasa Tanggal 14 Desember sampai 16 Desember 2021.

Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa di lokasi

tersebut merupakan salah satu daerah yang melakukan usaha pertanian secara baik.

B. Metode Pelaksanaan

Tabel 1. Schedule Kegiatan field Trip STIPER Belitang

HARI PUKUL KEGIATAN LOKASI


TANGGAL
Selasa 08.00…. Berangkat dari Kampus Belitang
14/12/2021 12.30 – 13.30 ISHOMA Masjid Islamic
Center Banding
Agung
13.30 – 16.30 Kunjungan pada Home
Industry tanaman enau Di Desa Merbau
( Hulu-Hilir ) Penerima Kecamatan
Progra CSR PT Banding Agung
Pertamina di UP2K
Mamaju Bersama ( Bp
Ahmad yani ) di Desa
Merbau Kecamatan
Banding Agung
di Desa Merbau
16.30 -17.00 Makan Sore / Malam Kecamatan
Banding Agung

Menuju penginapan

18
19

17.00 – 17.30 (Home Stay )


Rabu 06.00 – 7.00 Sarapan (Home Stay)
15/12/2021
7.00 – 11.00 Kunjungan Pada Desa Gedung
Tumpangsari Alpukat Ranau
11.00 –12.30 dan Kopi di Kelompok Kecamatan
Tani Setia Tani Desa Warkuk Ranau
Gedung Ranau Selatan
Kecamatan Warkuk (Bpk.Tugino )
Ranau Selatan
(Bpk.Tugino )
Perjalanan ke Gunung
Raya

12.30 – 13.30 ISHOMA

14.00 – 16.30 Kegiatan di Kebun


Holtikultura Kelompok
Tani Sumber Rezeki Desa Mekar Sari
Desa Mekar Sari Kecamtan
Kecamtan Warkuk Warkuk Ranau
Ranau Selatan Selatan
(Bpk.Budiman ) (Bpk.Budiman)

16.30 – 17.00 Perjalan ke Penginapan

20.00 – 22.00 Temu Alumni di Pantai Di Pantai


Pelangi Pelangi

Kamis 06.00 – Sarapan Di Pantai


16/12/2021 07.00 Di Pantai Bidadari Bidadari

07.00 – Kembali ke Penginapan


10.00
Kunjungan di UMKM
10.00 – 15.00 Miyoga Desa Sipatuhu Desa Sipatuhu
Kecamatan Banding Kecamatan
Agung (Kopi Ekspor, Banding Agung
Bpk Mukodis )
(Kopi Ekspor,
Perjalanan Pulang Bpk Mukodis )
15.00 – 20.00
20

Olahan data primer 2021

C. Bahan dan Alat

Bahan Alat yang digunakan dalam pelaksaanan kegiatan Field Trip ini

adalah:

1. Alat tulis.

2. Alat perekam dan pengambil gambar.

3. Objek pertanian tomat,tanaman enau/aren.

D. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data

Teknik pelaksanan kegiatan Field Trip ini dilaksanakan dengan metode

quisioner dan partisipasi langsung ke tempat kunjungan dengan dibantu kuisioner

sebagai alat bantu pengumpulan data pokok. Data primer diperoleh dari wawancara

langsung ke tempat, sedangkan data sekunder diperoleh dari media internet dan

bahan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kronologi Perjalanan

Kunjungan lapangan (field trip) merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh

setiap Mahasiswa/Mahasiswi STIPER Belitang setelah mengampu beberapa mata

kuliah khusus di semester III (Tiga) dan V(Lima).

Selain kegiatan wajib kunjungan lapangan (field trip) juga merupakan salah

satu persyaratan untuk melengkapi mata kuliah Koperasi dan Kemitraan Agribisinis,

Tataniaga Pertanian, Agribisnis Terapan dan Manajemen Pengelolaan Pangan.

Dengan demikian diharapkan mahasiswa/mahasiswi dapat mengaplikasikan praktik

mata kuliah tersebut dilapangan.

Gambar 1.Pembekalan field trip

21
22

Dalam kegiatan pembekalan ini peserta diwajibkan hadir serta diberi

pengarahan mengenai syarat-syarat maupun barang bawaan yang harus dipersiapkan

seperti perlengkapan diri baik obat-obatan bagi mahasiswa/mahasiswi yang

mempunyai gejala penyakit tertentu. Selain pengarahan dalam kegiatan ini juga

bertujuan untuk pemeriksaan kesehatan bagi panitia maupun peserta field trip. Dalam

kegiatan pembekalan dilakukan oleh ketua pelaksana yaitu Ibu Hj. Munsiarum, STP.,

M.Si menjelaskan mengenai rute dan waktu keberangkatan yang akan dilaksanakan

kemudian dilanjutkan oleh bapak Kristianto, SP., M.Si yang menjelaskan mengenai

pembagian kelompok dikegiatan serta pembagian bus, selain itu beliau menjelaskan

fasilitas yang akan didapat selama dalam perjalanan.

Mahasiswa/Mahasiswi STIPER Belitang diwajibkan untuk mengikuti

kegiatan field trip karena kegiatan ini sebagai salah satu syarat untuk mahasiswanya

mengikuti ujian konfre atau seminar hasil yang biasa disebut dengan SKRIPSI.

Selain itu juga sbagai syarat lulus mata kuliah. Pembekalan bagi peserta semester III

dan V dengan menghadirkan satu bidan yang Bernama Ibu Silvi.

Pembuka acara pembekalan diwakili oleh sekertaris Yayasan yaitu bapak

Hafis Azhad dan dilanjutkan Ibu Hj. Munsiarum,STP., M.Si sebagai Ketua Prodi

menjelaskan mengenai rute dan kapan Field Trip akan dilaksanakan kemudian

dilanjutkan oleh Bapak Kristianto, SP., M.Si untuk menjelaskan mengenai Bus apa

yang akan ditumpangi oleh peserta Field Trip dan apa sajakah fasilitas didalam Bus

tersebut, saat itu beliau menjelaskan bahwa Bus akan membawa peserta field trip ke

lokasi yang akan dituju, karena jumlah mahasiswa yang lumayan banyak jadi pihak
23

panitia menyediakan 4 Bus. Masing-masing bus dibagi untuk semester III dan V

didampingi oleh beberapa dosen pendamping.

Gambar 2. Bus yang dipakai untuk field trip

B. Keadan Umum Daerah

1. Batas Wilayah

Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan salah satu dari 17

Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Selatan yang berada di bagian Selatan dengan

jarak sekitar 200 Km dari Ibu Kota Propinsi. Secara geografis Kabupaten Ogan

Komering Ulu terletak di antara 103°25′ sampai dengan 104°50′ Bujur Barat (Grid

UTM 9.655 Kilometer sampai dengan 9.799 Kilometer) dan 3°40′ sampai dengan

4°55′ Lintang Selatan (Grid UTM 320 Kilometer sampai dengan 404

Kilometer).Adapun batas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan adalah

sebagai berikut :
24

Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Pengandonan

dan Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat

Provinsi Lampung, dan Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.

Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu

dan Kecamatan Semendo Darat Ulu Kabupaten Muara Enim.

Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Martapura Kabupaten Ogan

Komering Ulu Timur dan Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung.

Kecamatan Warkuk Ranau Selatan merupakan salah satu bagian dari wilayah

Kabupaten OKU Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

Utara : Berbatasan dengan Kecamatan BPR Ranau Tengah

Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat.

Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Buay Pemaca.

Barat: Berbatasan dengan Danau Ranau.

2. Keadaan Alam

Topografi Kabupaten OKU Selatan sebagian besar berbukit dan bergunung-

gunung dengan ketinggian antara 45 sampai dengan 1.643 meter dari permukaan

laut. Di Kecamatan Banding Agung terdapat Gunung Seminung dengan ketinggian

1.888 meter dari permukaan laut, dimana di bawah kaki Gunung Seminung terdapat

sumber air panas yang merupakan salah satu objek wisata di kawasan Danau Ranau.
25

C. Luas Wilayah

Kabupaten OKU Selatan mempunyai luas wilayah 5.493,94 km² dengan ibu

kota Muaradua dan merupakan daerah pegunungan serta berbukit dengan ketinggian

antara 90-1.643 mdpl, temperatur bervariasi antara 220C –310C dan curah hujan

antara 59-1.630 mm ( Badan Pusat Statistik OKU Selatan, 2011). Luas wilayah dan

jumlah desa per kecamatan di Kabupaten OKU Selatan tahun 2010 Kecamatan Luas

Persen Jumlah Jumlah (Km 2 ) (%) Desa Kelurahan 1 Mekakau Ilir, Banding Agung,

BPR Ranau Tengah, Warkuk Ranau Selatan, Buay Pemaca,Simpang Buana Pemaca,

Muaradua, Buay Rawan, Buay Sandang Aji, Tiga Dihaji, Buay Runjung, Runjung

Agung, Kisam Tinggi, Muaradua Kisam, Kisam Ilir, Pulau Beringin, Sindang Danau,

Sungai Are. Sumber: BPS OKU Selatan, 2011.

Pada awal pembentukannya, Kabupaten OKU Selatan hanya terdiri dari 10

kecamatan. Dalam perkembangannya, guna memenuhi tuntutan pembangunan

mengalami pemekaran menjadi 19 kecamatan. Melalui pemekaran wilayah tersebut,

maka diharapkan akan lebih mendekatkan pelayanan sosial kepada masyarakat

seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, keamanan dan ketertiban, serta pelayanan

lainnya. Selain itu, pemekaran wilayah dapat mempercepat pembangunan dan

membuka akses ke wilayah-wilayah terisolir.

1) Tipe Tanah

Kondisi tanah Oku Selatan cukup subur dan memungkinkan ditanami

berbagai tanaman pertanian maupun perdagangan, disebabkan oleh Jenis Tanah Pada

Kawasan Danau Ranau, merupakan tanah yang terbentuk dari hasil proses vulkanik,

Umumnya tanah yang terbentuk dari proses vulkanik mempunyai kesuburan tinggi
26

karena pelapukan batuan vulkanik menghasilkan unsur hara yang dibutuhkan

tanaman. Unsur-unsur pembentuk lapisan tanah di kawasan danau Ranau berupa

bahan vulkan, sedimen, plutonik masam dan batuan basal setempat yang ditutupi

oleh bahan tufa masam Ranau.

2) Iklim

Secara umum, Kabupaten OKU Selatan beriklim tropis dan basah. Kecamatan

yang mempunyai temperatur udara rendah dijumpai di daerah Kecamatan Banding

Agung, Warkuk Ranau Selatan, BPR Ranau Tengah, Pulau Beringin, Muaradua

Kisam, Kisam Tinggi yang rata-rata daerah ini merupakan daerah pegunungan.

Selama tahun 2004, jumlah curah hujan tertinggi terdapat di daerah Kecamatan

Banding Agung yang mencapai 4.411 mm yaitu bulan Desember 2004 dengan

jumlah hari hujan mencapai 27 hari, sementara jumlah curah hujan.

D. Kondisi Geografis Oku Selatan

Secara geografis Kabupaten OKU Selatan merupakan wilayah dataran tinggi

yang berbukit-bukit dengan ketinggian antara 45 sampai 1.643 meter di atas

permukaan laut, terletak di antara 4° 14' sampai 4° 55' Lintang Selatan dan 103° 22'

sampai 104° 21' Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

yaitu 5.849,89 km2 atau 549.394 Ha. Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

memiliki wilayah administrasi yang terbagi dalam 19 kecamatan.

Sebagian besar wilayah kecamatan merupakan dataran tinggi, hanya 6

kecamatan saja yang relatif datar, yaitu Kecamatan Muaradua, Kecamatan Buay
27

Rawan, Kecamatan Buay Sandang Aji, Kecamatan Tiga Dihaji, Kecamatan Buay

Runjung, dan Kecamatan Runjung Agung. Wilayah tertinggi di Kabupaten Ogan

Komering Ulu Selatan adalah Gunung Seminung di Kecamatan Banding Agung,

dengan ketinggian 1.881 meter dari permukaan laut.

C. Budidaya Tanaman Tomat

Gambar 3. Suasana Dikebun Tomat

Menindak lanjuti observasi lapangan yang kami kunjungi di Oku Selatan dari

rumusan masalah tentang Budidaya Tanaman Tomat yaitu Usaha yang dapat

dilakukan dalam menyukseskan yaitu :


28

1. Persiapan Lahan

Tanaman Tomat dapat hidup subur bila tanah gembur. Oleh karena itu Lahan

dibersihkan dari gulma dan rumput liar, kemudian dibajak / di cangkul agar gembur.

Setelah dicangkul / dibajak rata agar tanah lebih subur ditambahkan kapur dolomit

kemudian bentuk gulutan kemudian tanah dicampur dengan pupuk kendang/kompos

atau bisa juga dengan menambahkan pupuk kimia. Kemudian dibuat bedengan

dengan lebar 100 cm-200 cm dan Panjang 10 m -15 m, disesuaikan dengan kondisi

lahan dan tinggi bedengan 20-40 cm untuk lahan kering dan pada lahan sawah

sebaiknya menggunakan tinggi bedengan lebih tinggi 50-60 cm untuk pengendalian

drainase. Diatas bedengan dibuat lubang tanam sesuai jarak tanam, yaitu jarak lubang

antar barisan 60-80 cm dan jarak lubang dalam barisan 40-50 cm. Dengan demikian

untuk jumlah tanaman per hektar sekitar 25.000-30.000 Tanaman tomat.

2. Penyemaian

Langkah pertama dalam penyemaian adalah menyiapkan tempat semai benih

terlebih dahulu. Dalam menyiapkan tempat persemaian. Tiap petani

bermacam_macam ada yang dengan cara membuat luluhan seperti pembuatan

bata,ada yang dengan plastik, polybag maupun paralon.

Bapak Budiman adalah petani Tanaman Tomat di Desa Warkuk Ranau

Selatan, beliau melakukan Persemaian didalam paralon ukuran 1 inch / 1inch

setengah dengan menggunakan media campuran tanah, arang sekam, dan pupuk

kandang dengan perbandingan 1:1:1. Paralon di potong di susun kemudian di isi

tanah yang sudah di campur dengan pupuk kendang ataupun pupuk kimia

kemudian ,di siram air memakai gembor di lubang kemudian lakukan penyemaian
29

Benih dimasukkan ke dalam paralon di tutup tipis dengan tanah setelah itu di

semprot dengan insektisida / bistok hal itu dilakukan agar benih tidak dimakan oleh

Hama seperti semut. Masa pertumbuhan setelah penyemaian biasanya antara 5 hari 5

malam stelah masa pertumbuhan itu maka semaian harus dibuka dan di tutup

menggunakan waring,setelah 5hari dibuka lakukan penyemprotan daun sejenis

antonik dan insektisida.

Semaian normal yang tumbuh kurang lebih 5hari siap dipindahkan kelahan

yang sudah berbentuk gulut an yang sudah di ratakan/dihaluskan Persiapkan bambu

yang berfungsi untuk mengunci mulsa pada lahan gulutan. Lubangi mulsa dengan

ukuran jarak lubang maksimal normal 50-60cm. Sebelum bibit di masukkan kedalam

lubang semprot dahulu lubang dengan BM fungsinya yaitu untuk menghindari/

mencegah hama tanah seperti ulat tanah, orong-orong agar tidak memakan bibit

tomat. Kemudian masukkan bibit yang siap tanam kedalam lubang.

3. Pengairan

Setelah selesai tanam dlakukan pengairan/pengocoran dan penyemprotan

sesuai kondisi cuaca, jika cuaca panas maka dilakukan seminggu sekali

Pengocoran/pengairan ditambah dengan pupuk kimia, pupuk kimia yang

ditambahkan sesuai usia tanaman tomat. Untuk pengocoran awal biasanya 200 liter

air ditambah dengan pupuk Mutiara 2kg, setelah tanaman mulai berbuah maka

ditambahkan 5-7kg pupuk mutiara jika cuaca panas maka dilakukan

pengairan/pngocoran seminggu sekali, namun pada saat cuaca sering hujan apalagi

hujan panas maka kita harus rutin mengadakan penyemrotan 3/4 hari sekali untuk

mencegah penyakit cacar, fungisida yang bagus untuk diaplikasikan pada tumuhan
30

tomat yaitu cosait77, ridomil, victory, store dll, dan dicampur insektisida racun

ulat/kutu dan ditambah perekat agar penyemprotan data merata keseluruh daun dan

batang tanaman.

4. Penyiangan

penyiangan dalam budidaya tomat biasanya dilakukan 3-4 kali selama musim

tanam. Pada areal tanam yang ditutup mulsa penyiangan bisa lebih jarang lagi.

Penyiangan bertujuan untuk mengangkat gulma yang ada di areal tanam.

Pertumbuhan gulma akan menganggu tanaman, karena tanaman harus bersaing

dalam mendapatkan nutrisi. Selain itu gulma juga mengundang hama dan penyakit

yang bisa menyerang tanaman utama.

5. Pemupukan

Pemupukan dilakukan bertujuan agar mencapai hasi/ produksi yang tinggi,

pemupukan dilakukan secara bertahap yaitu:

1. Sesudah tanaman hidup, sekitar 1 minggu setelah ditanam, harus segera dipupuk

dengan pupuk buatan. Pemupukan bertujuan merangsang pertumbuhan tanaman.

Dosis pupuk urea dan KCL setiap tanaman antara 1g - 2 g. Pemupukan dilakukan

di sekeliling tanaman pada jarak kurang lebih 3 cm dari batang tanaman tomat.

Kemudian, pupuk ditutup tanah dan disiram dengan air. Pupuk urea dan KCL

tidak boleh mengenai tanaman karena dapat melukai tanaman. Perbandingan urea

dan KCL 1: 1.

2. Pemupukan kedua dilakukan ketika tanaman berumur 2-3 Minggu sesudah tanam

berupa campuran urea dan KCL sebanyak kurang lebih 5 g. Pemupukan dilakukan
31

di sekeliling batang tanaman sejauh kurang lebih 5 cm dan dalamnya kurang lebih

1 cm. Sesudah itu, pupuk ditutup tanah dan disiram dengan air.

3. Bila pada umur 4 Minggu tanaman masih kelihatan belum subur dapat dipupuk

lagi dengan urea dan KCL sebanyak 7 g. Jarak pemupukan dari batang dibuat

makin jauh yaitu kurang lebih 7 cm.

Pada budidaya tomat tambahkan kandungan kalium tinggi /gandasil buah

pada saat tanaman akan berbunga dan berbuah (fase generatif), hal tersebut dilkukan

agar tanaman mempunyai akar yang kuat dan buah tidak mudah rontok.

penyemprotan bisa dilakukan setiap minggu. kita bisa menambahkan pupuk kandang

atau kompos setelah tanaman berumur 2-3 minggu dengan dosis satu genggam

tangan per tanaman.

6. Pemasangan Ajir / Tongkat Penyangga

Pemasangan ajir bertujuan sebagai tempat mengikatkan tanaman agar tidak

roboh. Ajir dibuat dari bambu sepanjang 1-1,5 meter tergantung dari varietasnya.

Ajir ditancapkan pada jarak sekitar 10-20 cm dari tanaman. Ajir bisa dibiarkan tegak

mandiri atau ujungnya diikatkan dengan lenjeran lain yang berdekatan. Pengikatan

ujung berguna untuk memperkokoh posisi ajir.

Pemasangan ajir hendaknya sedini mungkin untuk mencegah luka pada akar

tanaman akibat penancapan. Tanaman yang masih kecil memiliki akar yang belum

menyebar kemana-mana sehingga dapat kemungkinan akar tertancap dapat

diminimalisir. Apabila terjadi luka pada akar yang diakibatkan tusukan ajir dapat

menghambat pertumbuhan dan menimbulkan penyakit. Pemasangan ajir dilakukan


32

setelah tinggi tanaman berkisar 10-15 cm. Ikatkan tanaman tomat dengan tali plastik

pada lenjeran. Model ikatan sebaiknya berbentuk angka 8 agar batang tomat tidak

terluka karena bergesekan dengan tiang ajir. Ikatan hendaknya jangan terlalu kuat

agar tidak menghambat pembesaran batang. Setelah itu, setiap tanaman bertambah

tinggi 20 cm ikatkan batang tanaman dengan tali plastik pada ajir. Pengikatan yang

terlalu mepet dengan ajir dapat melukai batang tomat.

7. Perempelan ( Pemangkasan Tunas )

Tunas yang tumbuh di ketiak daun harus segera dirempel atau dipangkas agar

tidak menjadi cabang. Perempelan paling lambat dilakukan 1 minggu sekali pada

tanaman tomat yang tingginya terbatas (determinate) perempelan nya harus

dilakukan dengan hati-hati agar tunas terakhir tidak ikut dirempel supaya tanaman

tidak terlalu pendek. Perempelan yang baik dilakukan pada pagi hari agar luka bekas

tempelan cepat kering, caranya itu ujung tunas dipegang dengan tangan yang bersih,

lalu digerakkan ke kanan ke kiri sampai tunas tersebut lepas. Apabila terlambat

menempel, tunas akan menjadi cabang yang besar dan sukar putus. Tunas yang

terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau gunting tajam yang

bersih.

Ketinggian tanaman tomat dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman

apabila jumlah dompolan buah sudah mencapai 5 sampai 7 buah. Dengan cara

demikian buah tomat akan berukuran besar besar. Ada pula petani yang membiarkan

tanaman tomat sampai tinggi sesudah dompolan buah mencapai 5 sampai 7 tanaman

tidak dilempar lagi. Dengan demikian, pada bagian ujung akan tumbuh tunas yang

dapat menjadi cabang dan berbuah walaupun kecil-kecil.


33

Keuntungan dan kerugian perempelan adalah sebagai berikut

a. Keuntungannya:

1) Tanaman tomat cepat menjadi tinggi dan berbunga

2) Buah lebih cepat besar

3) Buah lebih cepat masak

4) Buah mudah dipanen

5) Buah lebih bersih dan tidak terkena tanah

6) Harga jual buah tomat lebih tinggi karena buah berukuran besar

7) Penyakit berkurang karena kelembaban berkurang

8) Tanaman tanaman mudah disemprot

9) Lahan tanaman mudah disiangi dan digemburkan

10) Jarak tanaman menjadi lebih rapat sehingga jumlah tanaman lebih banyak

daripada tanaman yang tidak di rempel

11) Produksi per satuan luas dan harga jualnya lebih tinggi

Kerugiannya ;

1) Menambah biaya dan tenaga karena harus memberi ajir dan mengikat

2) Bila pada waktu menempel tangan dan alat pemotong kotor akan terjadi infeksi

di tempat luka

3) Pada musim kemarau tanah cepat menjadi kering

4) Jumlah buah pertanaman menjadi lebih sedikit

5) Mudah terjadi busuk ujung buah

6) Ada yang luka karena terkena sengatan sinar matahari

8. Pengendalian Hama dan Penyakit


34

Hama adalah semua binatang yang mampu merusak tanaman. Hama tanaman

misalnya tupai, serangga, tikus, bekicot, matoda, burung emprit, belalang koma,

gangsir, babi hutan, dan gajah titik tidak Semua serangga termasuk hama karena ada

juga serangga yang menguntungkan tanaman misalnya lebah madu yang dapat

membantu penyerbukan bunga dan menghasilkan madu bagi kesehatan manusia.

Kerusakan tanaman yang tidak disebabkan oleh binatang disebut penyakit

titik penyebab penyakit adalah bakteri cendawan virus dan kekurangan atau

kelebihan unsur hara. Banyak petani belum mengetahui perbedaan antara gejala

serangan hama dan penyakit pada tanaman tomat. Akibatnya, petani sering keliru

menggunakan obat pada saat mengendalikan hama dan penyakit sehingga

mengakibatkan kerugian atau kerusakan tanaman. ( Ir.Pracya.1998. Bertanam

Tomat.Yogyakarta : Kanisius. )

pengendalian hama dan penyakit merupakan salah satu faktor penting dalam

usaha budidaya tanaman tomat. Serangan hama dan penyakit bisa menurunkan

produktivitas panen atau bahkan menyebabkan kematian tanaman. Beberapa hama

yang sering menyerang tanaman tomat. Jenisnya bisa berupa ulat buah, kutu, dan

lalat buah. Sedangkan penyakit tanaman tomat bisa berupa layu, busuk, serangan

virus dan bakteri. Hama dan penyakit pada budidaya tomat tidak bisa diberantas

dengan hanya mengandalkan pestisida saja. Karena manfaat pestisida hanya

sementara dan jangka pendek. Selebihnya serangan hama dan penyakit akan tetap

datang dan kemungkinan akan lebih resisten. Menaikkan dosis penggunaan pestisida

mungkin efektif tapi akan menimbulkan efek lingkungan yang buruk dan juga
35

menaikan biaya produksi. Kalau pun harus menggunakan pestisida sebaiknya

berganti-ganti merek dengan bahan aktif berbeda.

A. Hama dan Pengendaliannya

1. Ulat Buah

Ulat buah (heliothis armigera Hubner) termasuk famili Noctuide dari ordo

lepidoptera. Gejala serangan pada tumbuhan, menyerang daun , bunga, dan buah

tomat. Ulat membuat lubang pada buah dan masuk kedalamnya. Ulat ini sering

membuat lubang pada buah tomat secara berpindah-pindah dari buah yang satu ke

buah yang lain. Buah yang sudah dilubangi dan ditinggalkan dapat sembuh sembuh

dan tidak busuk, tetapi buahnya menjadi cacat, yaitu berwarna coklat pada bekas

lubang. Buah yang dilubangi pada umumnya terkena infeksi sehingga buah menjadi

busuk lunak. Ulat masih terdapat di dalam buah, jika buah tomat yang berlubang

dibuka.

Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu:

1). Dengan cahaya ultra violet. Dengan sinar tersebut diadakan perangkap.

2). Musuh alami yang sering menyerang ulat ini adalah lebah Trichogramma

nanazehntn. Yang menjadi parasit pada telur, lebah Ichneumonid,Eribous

argenteopilosa Cam. Menyerang ulat yang baru menetas, dan Tachinid juga

menyerang ulat.

3). Telur dan ulat banyak yang mati karena hujan.Bila udara lembab, cendawan

matarrhizium akan menyerang ulat sehingga ulat tertutup beludru putih dan

akhirnya mati.

4). Ulat ini mempunyai sifat kanibal sehingga akan mengurangi populasinya.
36

5). Telur dan ulat dapat dikumpulkan dengan dibakar atau dimatikan.

6). Ditepi kebun ditanami jagung untuk mengurangi serangan pada tanaman

tomat.

7). Tanaman liar di sekitar areal pertanaman tomat dibersihkan. Tanaman Pisces

kucing (mimosainvisa) sering menjadi tanaman inang, sehingga perlu

dibersihkan.

8). Disemprot dengan insektisida, misalnya, di azinon dan Cimbush.

2. Kutu Daun Aphis Hijau

Sinonim kutu daun aphis hijau (Myzus persicae sulz.) Adalah Nectarosiphon

persicae sulz. Kutu ini termasuk famili Aphididae dari ordo Hemiptera. Kutu ini juga

sering disebut aphis tomat, aphis tembakau, atau aphis kentang. Gejala serangan

daun tomat yang diserang kutu dan bentuknya menjadi jelek, melengkung ke bawah,

menyempit seperti pita, klorosis, dan daun menjadi rapuh. Kutu hijau ini menjadi

vektor (penular) virus sehingga tomat dapat terserang penyakit virus daunnya

menjadi keriting, kerdil, produksinya merosot, atau tidak berbuah sama sekali.

Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu:

1). Kelembaban yang tinggi menyebabkan banyak nimfa mati karena terserang

cendawan.

2). Musuh alami (predator) kutu ini adalah larva lalat Syrphidae dan lembing

macan (coccinellidae).
37

3). Penggunaan mulsa kertas aluminium dapat mengusir kutu karena

memantulkan sinar matahari.

4). Tanaman liar (gulma) di sekitar areal pertanaman tomat harus dibersihkan

karena dapat menjadi tempat berlindung kutu.

5). Pengendalian secara mekanis dapat dilakukan dengan cara dipijat hingga kutu

aphis tersebut mati.

6). Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan penyemprotan

insektisida.

3. Lalat Putih ( kutu kabut, kutu kepul)

Sinonim dari lalat putih (bemisia tabaci genn). Ini adalah bemisia

gossypiperda, B.longisipena,B.goldingi. Kutu ini termasuk famili aleyrodidae dari

ordo hemiptera. Meskipun disebut lalat namun hama ini tidak termasuk ordo Diptera

melainkan hemiptera titik kutu ini termasuk golongan kutu kecil seperti kutu myzus

persicae dan kutu loncat. Kutu ini bila terganggu akan berhamburan seperti kabut

atau kapur putih. Gejala serangan tanaman tomat yang terserang seperti diselimuti

tepung putih yang bila dipegang akan berterbangan titik panjang kutu putih dewasa

hanya kurang lebih 1 mm. Lalat ini merupakan vektor virus TYLCV (Tomato Yellow

Leaf Curl Virus). Serangan lalat putih mengakibatkan pertumbuhan tanaman tomat

terhambat, tanaman kerdil, klorosis pada daun daun mengecil dan daun menggulung

ke atas. Pembentukan bunga dan buah tiba-tiba berhenti sehingga buah yang
38

terbentuk sangat sedikit. Bila serangan terjadi saat tanaman masih muda produksinya

menjadi sangat merosot bila populasi lalat putih makin banyak kerugian akan

semakin bertambah.

Pengendalian yang dapat dilakuakan yaitu :

1). Digunakan musuh alami hama, misalnya beberapa jenis tumbuhan yang

merupakan parasit alat putih dan beberapa jenis lembing guna memakan telur lalat

putih.

2). Gulma disekitar tanaman tomat harus dibersihkan supaya tidak menjadi internal

putih. Bila terlihat pada tanaman tomat terserang virus harus segera dicabut dan

dibakar

3). Tanaman tomat dapat diberi mulsa jerami atau mulsa plastik kuning.

4). Disemprot dengan diazinon, malathion,Azinphos-methyl, dll.

Lalat buah sinonim lalat buah dacus dorsalis hend. Adalah Dacus ferrugineus F.

Lalat ini termasuk famili Trypetidae (Tephritidae) dari ordo Diptera. Lalat buah

sering disebut lalat buah Asia, karena mula-mula tersebar di Asia. Selanjutnya, lalat

ini menyebar ke seluruh dunia, menyerang kurang kurang lebih 125 macam tanaman

buah-buahan berdaging misalnya tomat, Lombok, jeruk, mangga, dan pepaya.

Gejala serangan buah tomat yang diserang lalat buah menjadi busuk karena

terserang cendawan atau bakteri titik bila buah dibuka akan kelihatan ada engga

berwarna putih titik dewasa berwarna kekuning-kuningan dan bila disentuh akan

melenting sejauh kurang lebih 30 cm untuk menyelamatkan diri. Lalat buah ini

mempunyai sayap transparan sepanjang 5mm-7mm dengan panjang 6mm-

8mm.abdomen (perut) berwarna coklat muda dengan garis melintang berwarna


39

coklat tua. Thorax ( dada ) yang berwarna coklat tua dengan bercak kuning atau

putih. Belatung mudah berwarna putih tetapi bila dewasa berwarna kekuning-

kuningan. panjang belatung atau ber nggak kurang lebih 1 cm. Belatung ini terletak

di dalam daging buah.

B. Macam-Macam Penyakit Tanaman Tomat Dan Pengendaliannya

Tanaman tomat disebut sakit bila pada tubuh tanaman terjadi perubahan dari

keadaan normal menjadi tidak normal. Perubahan itu dapat terjadi pada seluruh

tubuh tanaman atau Sebagian saja. Penyebab penyakit pada tanaman ada dua macam,

yaitu parasit (cendawan, bakteri dan virus ) dan penyakit akan mengalami gangguan

kegiatan psikilogis.

Penyakit yang menyerang tanaman tomat cukup banyak, misalnya penyakit

layu, penyakit busuk daun, penyakit bercak daun, penyakit busuk buah, penyakit

semai roboh, penyakit kudis, penyakit virus, penyakit ujung buah, penyakit

retak ,dan penyakit kantong.

1. Penyakit layu karena Cendawan

Penyebab penyakit layu fusarium adalah cendawan fusarium okysporu

(Schlecht) f.sp., Lycopersici ( Sacc. ) Snyd. Et Hans. Penyakit ini tersebar hamper

diseluruh dunia dari Asia, Australia, Amerika bagian tengah, india bagian barat,

Eropa, dan Afrika. Gejala serangan infeksi terjadi lewat akar kemudian menyerang

jaringan pembuluh. Jaringan xylem yang terserang warnanya menjadi coklat dan

serangan ini dengan cepat menuju ke atas. Aliran air ke daun akan terhambat

sehingga daun akan layu dan menguning. Cendawan ini membentuk polipeptida
40

(likimarasmin) yang menggangu permeabilitas membran plasma, sehingga

perjalanan air dari bawah ke atas terhambat.

Tanaman yang terserang cendawan ini pada malam hari sampai pagi masih

kelihatan segar, tetapi setelah ada sinar matahari dan terjadi penguapan tanaman

tersebut menjadi layu. Sore hari mungkin masih dapat segar lagi tetapi keesokan

harinya mulai layu lagi. Akhirnya, tanaman layu akan mati. Cendawan ini dapat

hidup lama dalam tanah, bekas akar tanaman mati yang telah membusuk, dan pada

biji tomat.

Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu;

a) Menanam varietas tomat yang resisten (tahan), misalnya varietas Ratna intan

berlian, dan kingkong.

b) Diberi mulsa plastik transparan (polyethyline) untuk menaikkan suhu tanah agar

penyakit fusarium mati.

c) Menanam tanaman tomat di tanah yang bebas nematoda.

d) Menggunakan alat yang bersih dari penyakit layu.

e) Tanaman yang layu harus segera dicabut dan dibakar.tanah yang menempel pada

akar tidak boleh berhamburan kemana-mana karena akan menularkan penyakit

ke tanaman yang sehat.

2. Penyakit Busuk Daun

Penyebab penyakit busuk daun adalah cendawan phytophthora infestans

(Mont) de Bary yang sudah tersebar ke seluruh dunia terutama di daerah yang

banyak turun hujan. Gejala serangan penyakit ini sering menyerang tanaman tomat

dan kentang daun tomat yang terserang coklat sampai hitam. Mula-mula pada ujung
41

atau sisi daun hanya tampak bercak beberapa milimeter tetapi akhirnya meluas

sampai ke seluruh daun dan tangkai. Di bagian bawah permukaan daun terdapat

lapisan putih berupa misellia. Serangan yang hebat menyebabkan daun rontok pada

batang yang terserang penyakit terdapat bercak memanjang berwarna coklat buah

muda atau buah tua peka terhadap penyakit ini infeksi penyakit ini cepat meluas

sampai separo atau seluruh buah sehingga buah menjadi busuk. Permukaan buah

menjadi agak keras dan berkerut. Sering kali muncul penyakit sekunder sehingga

buah menjadi lunak dan berair.

Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu ;

a). Tanaman yang telah terserang segera dicabut dan dibakar

b). Tanaman yang sakit tidak boleh dipendam di areal penanaman tomat

c). Penanaman varietas tomat yang resisten (tahan )

d). Melakukan rotasi tanaman

e). Tanah yang telah dicangkul dibiarkan beberapa waktu agar terkena sinar matahari

f). Disemprot dengan fungsi fungisida misalnya Dithane M-45 (mankozeb ),

Difolatan (Kaptafol), zineb, propineb, atau maneb.

3. Penyakit karena Bakteri

Penyakit ini tersebar ke seluruh dunia, baik di daerah tropik,

subtropik ,maupun daerah beriklim sedang. Penyebab penyakit ini adalah

pseudomonas solanacearum (E.F. Sm. ) E.F.Sm Gejala serangan tanaman yang

diserang penyakit ini lebih cepat layu daripada tanaman yang diserang penyakit layu

cendawan. Tanaman yang telah terinfeksi daunnya masih hijau tetapi kemudian tiba-

tiba layu terutama pucuk daun yang masih muda dan daun bagian bawah menguning.
42

Tanaman yang terinfeksi menjadi kerdil daun menggulung ke bawah dan kadang-

kadang terbentuk akar adventif sepanjang batang tomat.

Tanaman yang terserang biasanya akan roboh dan mati bila pangkal batang

dipotong melintang atau membujur kelihatan berkas pembuluh berwarna coklat muda

atau tua. Bila terjadi serangan yang hebat juga berwarna coklat. Akar-akar tanaman

juga kelihatan berwarna coklat. Batang dipotong melintang bila dimasukkan dalam

gelas yang berisi air jernih akan mengeluarkan lendir berwarna krim putih susu.

Peristiwa keluarnya lendir ini dapat untuk membedakan penyakit layu karena

cendawan yang tidak mengeluarkan lendir.

Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu ;

a). Melakukan rotasi tanaman dan tidak boleh menanam jenis-jenis tanaman yang

termasuk famili solanaceae misalnya terong, tembakau, Lombok.

b). Gulma di areal pertanaman dibersihkan, misalnya ciplukan (physalis angulata) dan

ranti (solanum ningrum ).

c). Menanam varietas tomat yang resisten, misalnya varietas Ratna intan dan berlian.

d). Tanaman disambung dengan batang bawah cepokak

e). Tanaman disemprot dengan antibiotika misalnya agrimycin

f). Tanaman yang sakit dicabut dan dibakar


43

g). Tanah yang telah dicangkul dibiarkan beberapa waktu agar cukup terkena sinar

matahari.

h). Sehabis kacang tanah jangan ditanami tomat, sebab kacang tanah walaupun bukan

famili solanaceae dapat diserang penyakit layu karena bakteri.

4. Penyakit karena Virus

Virus ialah organisme hidup yang berukuran sangat kecil bentuknya

bermacam-macam ada yang berbentuk batang benang dan bola. Virus hanya dapat

dilihat dengan mikroskop elektron. Virus terdiri dari kulit protein yang mengelilingi

bahan genetik atau genom virus dapat berkembang biak di dalam tanaman inang dan

menyebabkan tanaman sakit virus terikat pada sel tanaman inang dan selanjutnya

seluruh virus akan masuk kedalam atau hanya memasukkan bahan genetik ke dalam

sel. Bahan genetik atau genom virus di dalam sel dapat berkembangbiak menjadi

virus baru. Virus baru tersebut akan keluar dari sel dan menyerang sel lainnya, sel

yang pertama dimasuki seringkali rusak titik gejala umum penyakit virus adalah

keriting daun berubah bentuk bentuk buah jelek dan warnanya bergaris-garis, karena

batangnya juga bergaris-garis dan ujungnya ujungnya mati. Perkembangan tanaman

terhambat sehingga menjadi kerdil dan produksi akan berkurang penyakit tanaman

tomat yang disebabkan oleh virus juga ada bermacam-macam.

Cara pengendalian yang dapat dilakukan yaitu ;

a) Menanam biji tomat yang sehat dan bebas virus.

b) Biji direndam selama 20 menit dalam larutan 10% ( w/v ) Na³PO ⁴ untuk

menghilangkan virus yang terdapat di permukaan biji virus yang terdapat dalam biji

dapat dihilangkan dengan cara dipanaskan pada temperatur 70°C selama 2 - 4 hari.
44

c) Pada waktu menanam tomat dan melakukan perawatan, pekerja tidak boleh

merokok. Tangan dan alat yang dipakai harus bersih dan bebas virus.

d) Mengendalikan remot ada yang dapat menularkan virus itik sebelum menanam

tomat, lebih dahulu menanam tanaman tagetes patula atau tagetes erecta atau diberi

furadan 3 G (bahan aktif karbofuran).

e) Untuk mengendalikan serangan penularan virus dapat disemprot dengan

insektisida.

5. Retak

Buah tomat dapat retak, retak pada buah tomat ada dua macam yaitu retak

garis yang retak melingkar. Retak garis dimulai dari arah tangkai menuju ujung buah

sedangkan retak melingkar mengelilingi badan buah. Retak ini akan mengurangi lain

buah tomat dan bila terserang cendawan atau bakteri akan menyebabkan busuk buah.

Retak buah biasanya terjadi bila dalam waktu lama tidak hujan, temperatur relatif

tinggi, dan kemudian tiba-tiba hujan. Buah yang terkena sinar matahari langsung

lebih mudah retak daripada buah yang tertutup daun. Pada siang hari yang panas

dilakukan penyiraman yang langsung mengenai buah tomat buah akan retak.

Tanaman yang ditempel sehingga daunnya kurang rimbun juga menyebabkan buah

retak. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu ;

a) Menanam tanaman tomat yang tahan retak

b) Jangan menyiram tanaman pada siang hari untuk mengurangi resiko air memercik

pada buah tomat.

6. Kantong
45

Buah menjadi ringan dan bila ditekan terasa lunak permukaan buah agak

datar dan ruangan dalam buah hanya terisi daging buah (pulp ) dan biji. Bila buah

dipoton melintang akan kelihatan ruangan kosong seperti kantong buah yang normal

kemaluan kosongnya penuh terisi cairan sehingga bila buah di iris akan keluar cairan.

Penyebabnya yaitu temperatur yang tinggi kurang lebih 37°C menyebabkan banyak

buah tomat menjadi buah kantong bila kandungan air tanah tinggi dan banyak hujan

akan terbentuk buah kantong bila buah banyak dipanen dalam kondisi hijau masak

juga menyebabkan buah kantong.

pengendalian yang dapat dilakukan yaitu ;

a) Pengairan tidak boleh berlebihan

b) Buah tomat yang telah masak

c) Menanam varietas tomat yang tahan atau resisten

d) Pemupukan N dan K tidak boleh berlebihan tetapi cukup.

7. Pemanenan

Buah tomat dapat dipanen pada tingkatan hijau masak. Untuk menjaga

kualitas, pemanenan sebaiknya dilakukan pada tingkatan warna peralihan. Bila

dipetik dalam tingkatan hijau belum masak, kualitas warna tidak akan baik dan

kandungan vitamin c berkurang. Untuk mendapatkan vitamin c yang cukup,

pemetikan buah sebaiknya dilakukan pada saat warna kemerah-merahan atau merah.
46

Kelemahannya, bila dipanen pada waktu sudah merah dan dibawa ke tempat yang

jauh buah dapat membusuk.

Pemetikan buah tomat harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi

perlukaan yang dapat menyebabkan buah mudah busuk. Kelopak bunga diusahakan

masih melekat pada pangkal buah. Buah yang telah dipanen dimasukkan ke tempat

yang telah disediakan dan jangan diletakkan di atas tanah. Panen sebaiknya

dilakukan pada saat tidak hujan dan udara cerah. Pemetikan buah tomat pada

tingkatan warna hijau masak dapat diperam di dalam ruangan bersuhu 12, 8°C -

21,1°C dan kelembaban diatur 90% - 95% untuk mencegah layu dan mengerut.

Pemberian gas ethylene akan mempercepat pemasakan buah tomat. Bila disimpan

pada temperatur 29, 4°C atau lebih tinggi, buah yang yang masak warnanya tidak

baik. Buah tomat yang dipetik pada tingkatan warna peralihan dan disimpan pada

temperatur 26, 7°C waktu siang dan temperatur 18,3°C waktu malam hari

memerlukan waktu kurang lebih 9 hari untuk berwarna merah.

Tanaman tomat dapat dipanen antara 70-75 hari setelah tanam, tergantung

dari varietasnya. Penentuan waktu panen berdasarkan umur tanaman kadang kala

tidak efektif, sebaiknya gunakan pengamatan fisik terhadap tanaman. Tanaman tomat

sudah dikatakan siap panen apabila kulit buah berubah dari hijau menjadi kekuning-

kuningan, bagian tepi daun menguning dan bagian batang mengering. Pemetikan

hendaknya dilakukan di pagi atau sore hari karena pada siang hari tanaman masih

melakukan fotosintesis. Pada keadaan demikian penguapan sedang tingi-tingginya

sehingga buah tomat yang dipetik akan cepat layu. Pemanenan bisa dilakukan setiap

3-4 hari sekali pada musim kemarau dan setiap 6-7 hari pada musim penghujan.
47

Tomat bapak Budiman Dalam sebatang dapat diapanen 4-5kg untuk jenis varietas

tomat sirvo f1. Untuk PM Marina sebatang dapat dipanen kisaran 6-7kg.

8. Pemasaran Hasil Panen

Bapak Budiman memasarkan hasil panen tomatnya ke para tengkulak, baik

tengkulak yang dari Belitang, lampung, muaradua atau batumarta. Pemasaran

tergantung kecocokan / kesepakatan harga dengan para tengkulak , dari sistem cara

pembayaran cash/kredit. Pengalaman bapak Budiman hasil panennya tidak langsung

dibayar melinkan dihutang dan bahkan pernah hasil panen beliau dihutang dan tidak

dibayar. Sebelum munculnya covid19 bapak Budiman sebagai pelaku tengkulak

beliau mengangkut/membeli hasil panen para petani baik petani tomat ataupun

sayuran namun munculnya covid19 ini menjadi kendala bapak Budiman dalam

mengangkut hasil panen para petani di warkuk ranau selatan dan kendala dalam

modal juga yang menjadikan bapak budiman libur sementara sebagai tengkulak.

Dulunya bapak Budiman bukan hanya sebagai tengkulak dan bahkan beliau pernah

mengecer sendiri ke pasar-pasar baik ke tugumulyo, batumarta unit 2 dll.

Bapak Budiman tertarik melakukan budidaya tanaman tomat yaitu menurut

beliau tanaman tomat ini menguntungkan meskipun dalam proses perawatannya

membutuhkan biaya yang cukup lumayan dan menurut beliau tidak kelamaan dalam

proses menunggu panen tidak seperti tanaman kopi yang hanya 1tahun sekali,

sedangkan tanaman tomat panen kisaran 2 bulan setengah.


48

B. Strategi pemasaran Home industry Gula Semut di Desa Merbau Kecamatan

Banding Agung Kabupaten Oku Selatan Provinsi Sumatera Selatan

Gambar 4. Foto Kelompok di Home Industry Gula Semut


49

Gambar 5. Produk Kemasan Gula Semut

Pemasaran yang dilakukan oleh home industri gula semut di desa Merbau

Kecamatan Banding Agung Kabupaten OKU Selatan saat ini dilakukan secara

langsung dan tidak langsung. Pemasaran langsung dilakukan dengan cara konsumen

datang langsung ketempat pengolahan gula semut, yang diketuai oleh Bapak Ahmad

Yani untuk membeli gula semut dan dapat juga memesan melalui whatshapp. Tujuan

dilakukan pemasaran langsung ini untuk lebih mendekatkan kepada konsumen

potensial, selain itu konsumen bisa memilih sendiri gula semut yang menurutnya

masih bagus. Pemasaran tidak langsung yang dilakukan yaitu dengan meinitipkan ke

toko dan minimarket yang ada di pasar daerah tersebut.

Menurut Nugraha Daenier (2020) bahwa dalam membuat suatu usaha kita

harus membuat perencanaan yang matang dengan metode analisis swot. Berdasarkan

hasil dilapangan strategi pemasaran yang dilakukan oleh bapak Ahmad Yani yaitu ;

1. Strength (Kekuatan)

Home industri yang dilakukan oleh bapak Ahmad Yani memiliki suatu

keunggulan bahwa produk tersebut langsung dari hasil petani didesa tersebut

sehingga bisa membantu untuk meningkatkan pendapatan di desa tersebut, kemudian


50

untuk kualitas rasa tidak ada campuran bahan kimia jadi produknya aman untuk

dikonsumsi dikalangan masyarakat.

2. Weakness (Kelemahan)

Lokasi bisnis yang dijalankan oleh bapak Ahmad Yani kurang strategis

sehingga jangkauan pemasaran kurang luas. Informasi yang didapatkan oleh

masyarakat hanya dari mulut ke mulut saja. Modal masih terbatas hal itu dikarenakan

tidak semua masyarakat desa merbau mengerti tekhnologi / android dan tidak setiap

desa dapat terjangkau akses / jaringan internet.

3. Opportunity (Peluang)

Home industri gula semut yang dilakukan oleh bapak Ahmad Yani sedang

mengalami peningkatan karena didukung dengan usaha PPL setempat dalam

mempromosikan produk lokal. Gula semut memiliki kadar air yang cukup rendah

sehingga umur simpannya bisa lebih lama,dan dapat berfungsi sebagai pengganti

gula pasir. Tidak hanya itu, gula semut ternyata juga rendah kalori sehingga banyak

konsumen yang memanfatkan gula semut untuk menjaga Kesehatan mereka terutama

untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi penderita diabetes. Proses produksi gula

semut aren tidaklah mudah membutuhkan banyak tenaga dan memakan banyak

waktu yang lama sehingga tidak banyak orang yang mampu memproduksi gula

semut aren tersebut.

4. Treath (Ancaman)

Masih minimnya dukungan pembenahan sarana dan prasarana sesuai standar

mutu sehingga teknologi yang diterapkan masih sederhana dalam peningkatan mutu

produk. Persaingan usaha seringkali membuka kelemahan dari sisi mutu produk dari
51

berbagai aspek. Pemasaran Home Industry Gula Semut Desa Merbau, Kecamatan

Banding Agung menggunakan metode Analisis SWOT sebgai berikut:

1. Kekuatan ( strengths )

Produksi olahan gula semut kemasannya berlabel produksi desa merbau dan

bervariasi dari 250gr hingga 1000gr netto. Mempunyai varian rasa dan kualitas cita

rasa yang khas, memiliki varian rasa original dan jahe. Lokasi Pengolahan juga dekat

dengan bahan baku sehingga mudah dalam proses produksi, produk yang digunakan

adalah aren yang ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida. Adanya

infrastruktur yang mendukung seperti jalan poros desa menuju jalan utama. Gula

semut asal Desa Merbau, Kecamatan Banding Agung selain diminati oleh warga

lokal, nyatanya gula semut juga diminati oleh konsumen di luar daerah. Harga gula

semut yang dijual juga relatif murah dan harganya bervariasi. Mulai dari ukuran

150gr dijual Rp 12.000, hingga harga 1 kilo dijual Rp 50.000. Harga yang dijual

bervariasi untuk ukuran paling kecil itu 150 gram dengan harga Rp 12.000, selain itu

juga ada ukuran 200gr, 250gr, 300gr, 400gr, hingga ukuran 1 kilo. Untuk saat ini

pihaknya juga sudah menjual produk gula semut aren di beberapa marketplace dan

sosial media guna menjangkau konsumen di luar daerah. Sebelum diolah menjadi

gula aren semut, gula aren batok tersebut ia ambil dari petani aren yang sudah

terpilih, hal itu berguna untuk menjaga kualitas gula yang bagus dan didukung

dengan kemasan yang menarik.

2. Kelemahan ( weaknesses )

Gula semut asal Desa Merbau, Kecamatan Banding Agung Produknya belum

dikenal luas hingga keluar Negeri, hal itu dikarenakan kualitas produk gula semut
52

belum memenuhi standar mutu ekspor. Produksinya pun belum optimal, tekhnologi /

pengolahan mesin produksi yang digunakan masih sederhana. Modal masih terbatas,

anggota menjalakan usaha dengan modal seadanya, tidak meminjam koperasi atau

bank dan tidak ada bantuan khusus dari pemerintah. Pemasaran produk gula semut

aren belum dikatakan efektif karena pemasaran belum menjangkau seluruh merbau,

walaupun sudah melakukan promosi di media sosial, promosi lewat online ini

memiliki kelemahan karena sulit membangun kepercayaan konsumen untuk membeli

produk, selain itu juga tidak semua masyarakat desa merbau mengerti tekhnologi /

android dan tidak setiap desa dapat terjangkau akses / jaringan internet.

3. Peluang ( opportunities )

Kejelian dalam menemukan peluang usaha adalah suatu keniscayaan agar

tetap survive guna menopang kebutuhan dalam memperjuangkan hidup. Upaya

tersebut disikapi oleh kelompok usaha peningkatan penghasilan keluarga sejahtera

(UP2KS) desa berbau kecamatan Banding Agung Kabupaten Oku Selatan

menggagas produksi olahan gula semut sebagai industri rumahan. Kepala Desa

Merbau Bapak Ahmad Yani mengatakan kelompok UP2KS desa merbau

keberadaannya dinisiasi kelompok melibatkan warga masing-masing terlibat dan

memiliki peran dalam proses produksi, mulai dari pengadaan bahan baku air nira,

pengolahan, pengemasan kemudian pemasaran. UP2KS merupakan kegiatan

ekonomi produktif kelompok masyarakat, kelompok UP2KS sbagai wadah

pembelajaran guna mengenal usaha produksi rumahan, dan dapat menjadi peluang

pendapatan atau income lebih sehingga diharapkan mampu menopang kebutuhan

rumah tangga.
53

4. Ancaman ( Threats )

Adanya pesaingan pasar, Home Industry Gula Semut tidak memiliki pesaing

khusus di desa Merbau, akan tetapi ada wirausaha kelompok dari desa lain. Pesaing

yang dimaksud disini yaitu persaingan pasar, produk yang dihasilkan sama-sama

memasarkan produknya di toko makanan dan warung makan. Persaingan yang terjadi

antar pasar menjadi lebih kompetitif. Alih fungsi lahan karena siklus musiman

komoditas lain, sehingga berkurangnya produktivitas pohon aren dapat

mempengaruhi ketersediaan bahan baku, ditambah lagi dengan perubahan musim

yang dapat mempengaruhi produksi, apabila musim hujan tiba maka sulit

memperoleh bahan baku yang berkualitas tinggi. Begitupun dengan proses

pemasaran yang terhambat akibat cuaca yang tidak mendukung dan akses jalan becek

dan licin. Tekhnologi pengolahan masih terbatas dan sederhana, membutuhkan

banyak tenaga dan memakan banyak waktu yang lama sehingga tidak banyak orang

yang mampu memproduksi gula semut aren tersebut sehingga tuak lebih mudah

untuk diproduksi

Dari pernyatakan diatas dapat disimpulkan bahwa dari aspek produkasi Home

industri gula aren dan gula semut tidak terlalu mengalami kesulitan mendapatkan

bahan baku, artinya bahan baku selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Aspek

pengolahan, ada perbedaan antara gula aren dengan gula semut, bedanya adalah gula

semut tidak dicetak melainkan diaduk hingga terbentuk gula semut dan

pengolahannya lebih lama. Untuk aspek teknologi, pengrajin gula aren masih

menggunakan teknologi yang sederhana sehingga dapat mempengaruhi kehigienisan


54

produk yang dihasilkan. Aspek pemasaran, produk gula aren selalu diserap oleh

pasar, untuk gula semut dijual bila ada permintaan saja.

Strategi yang dapat dapat dilakukan pada Home Industry gula Aren Semut

adalah:

1) Memanfaatkan lahan potensial untuk pengembangan aren

2) Budidaya aren dilakukan secara terencana dengan adanya dukungan dinas

terkait

3) Memperkuat kelembagaan pengrajin melalui pembinaan dari pemerintah

4) Meraih peluang pasar dengan memanfaatkan keunggulan komparatif dan

kompetitif

5) Mengembangkan teknologi pengolahan produk aren

6) Mengembangkan teknologi pengolahan gula Aren semut

7) Mencari peluang pasar

8) Membentuk kelompok pengrajin

9) Mengoptimalkan pemanfaataan teknologi media promosi untuk meraih pasar.


55
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan latar belakang dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Tekhnik Budidaya Tanaman Tomat diawali dengan pemilihan benih tanaman

varietas terbaik, penyemaian menggunakan media paralon untuk jangka

Panjang, perawatan mulai dari penanaman sampai panen secara teratur agar

meminimialkan kerugian dan memaksimalkan keuntungan

2. Pemasaran Home Industry gula Semut menggunakan label kemasan merbau

kecamatan banding agung dengan varian rasa original dan jahe mulai dari

kemasaan 200gr hingga 1000gr dengan harga terjangkau memiliki banyak

khasiat dan membuat tubuh menjadi sehat. Gula semut dapat di jumpai di

minimarket desa merbau atau pusat oleh-oleh daerah merbau dan sekitarnya.

gula semut juga sudah ekspor keluar kota/daerah merbau.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan maka ada beberapa yang

perlu diperhatikan:

1. Budidaya tanaman tomat sebaiknya di kembangkan di wilayah OKU Timur

guna pemanfaatan lahan potensial untuk pengembangan tomat dan meraih

peluang pasar.

55
56

2. Pemasaran Home Industry Gula Semut sebaiknya harus disebarluaskan lagi

mengingat banyaknya manfaat yang terkandung dalam gula semut baik untuk

Kesehatan dan dapat menjadi usaha sampingan untuk membantu

meningkatkan pendapatan masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA

Bailey,L.H.The Standard Cyclopedia of Horticulture, Vol.III,PZ,p. 2253 -3359. New

York: MacMillan, 1960.

Bos,G. and Rahmat Kartapraja. “Tomato variety trials on java with emphasis on

yield potential,adaptability to enviroinment and tolerance to pests and

disease.” Dalam: Bulletin Penelitian Hortikultura. Vol. V.No. 6, 1977.

Sunaryo, H.; Rismunandar (1981). "Pengantar pengetahuan dasar hortikultura".I.

Bandung: Sinar Baru.

Buyckx,E.J.E. Precis des Maladies et des Insectes Nuisiles Recontres Surles Plantes

Cultivees. Hors Serie, 1962.

Fendy, R.P. “Tomat Kada Kebal Busuk Ujung Buah.” Dalam: Trubus.

No.302.Th.XXVI.Jakarta:.1995.

Ir.Pracya.1998. Bertanam Tomat.Yogyakarta : Kanisius.

Flawn,L.N. Tomato Growing, London: Jhon Gifford Ltd., 1947.

Geus,J.C.de. Fertilizer Guide for Tropical and Subtropical Farming,Zurich: Gonztt

& Huber, 1973.

Haryono Semangun, Prof.Dr.Ir. Penyakit Penyakit Tanaman Hortikultura di

Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1980.

Alam, S. dan D. Baco.2004. Peluang Pengembangan dan Pemanfaatan Tanaman

Aren di Sulawesi Selatan. Pengembangan Tanaman Aren. Prosiding Seminar

Nasional Aren. Tondano. Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain,

9 Juni hlm.15-21.

57
58

https:// distan. Bulelengkab. go. Id / budi-daya-tanaman-tomat-25 (Diakses,

22 Juli 2020 )

Haryjanto L. 2010. Konservasi Ex-Situ untuk Mendukung Program Pemuliaan Aren

(Arenga pinnata Merr) sebagai Sumber Energi Alternatif.Balai Besar

Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tumbuhan Hutan Kementerian

Kehutanan.Yogyakarta.

Heryani, Hesty. 2016. Keutamaan Gula Aren & Strategi Pengembangan Produk.

Banjarmasin: Lambung Mangkurat University Press.

Lay A, Bambang H. 2011. Prospek Agro-Industri Aren (Arenga pinnata). Perspektif

Vol. 10 No. 1 : 01-10. ISSN : 1412-8004.

Pertiwi, P. 2015. Studi Preferensi Konsumen Terhadap Gula Semut Kelapa Di

Universitas Lampung. Universitas Lampung (Skripsi). Bandar Lampung.

Purwati, E. dan Khairunisa, 2007, Budi Daya Tomat Dataran Rendah, Penebar

Swadaya, Depok.

Ramadhani, R. 2015. Potensi dan Manfaat Ekonomi dari Pohon Aren (Arenga

pinnata Merr). Makalah Ekonomi Sumber Daya Hutan Medan, April 2015.

Rumokoi, M. 2004. Aren, Kelapa dan Lontar Sebagai Alternatif Pemenuhan

Kebutuhan Gula Nasional. Prosiding Seminar Nasional Aren.Tondano. Balai

Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain. Manado.

https://id.wikipedia.org/wiki/Enau diakses, 27 Maret 2022

https://sumsel.kemenag.go.id/berita/view/441374/produk-unggulan-asli-oku-selatan-

diminati-pengunjung diakses, 05 januari 2017


59

https://sumsel.kejarfakta.co/news/17244/alpukat-komoditas-yang-menjanjikan-bagi-

warga-ranau diakses, 25 Juli 2020

https://web.facebook.com/367324583330099/photos/kunjungan-dewan-juri-desa-

teladan-provinsi-sumsel-2012-di-desa-mekar-sari-kecwar/

376620145733876/?_rdc=1&_rdr diakses, 1 Juni 2012

https://www.agrofarm.co.id/2019/02/11810/ diakses, 16 Juni 2022

https://bappeda-litbang.okuselatankab.go.id/wp-content/uploads/sites/18/2021/02/

Kajian-Pengembangan-Agrowisata.pdf diakses, 6 April 2020

https://docplayer.info/48288263-Gambaran-umum-daerah-penelitian-secara-

geografis-kabupaten-oku-selatan-terletak-antara-sampai.html diakses, 11

September 2017

https://ditjenbun.pertanian.go.id/tercapainya-kesepakatan-kerjasama-kemitraan-

usaha-dan-pemasaran-produk-kelapa-aren-dan-sereh-wangi-di-sumatera-

selatan/#:~:te diakses, 04 September 2020

https://arengaindonesia.com/journal/2020/cara-membuat-gula-semut-aren/ diakses,

31 Juli 2020

https://lampung.kejarfakta.co/news/7902/olahan-gula-semut-menjadi-industri-

rumahan-desa-merbau diakses, 18 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai