Anda di halaman 1dari 2

TUGAS INDIVIDU 2

MATAKULIAH BERPIKIR KREATIF


Hambatan-Hambatan Kreatf
Nama : Florce Herlly Hana Nussy
NIM : G021221155
Kelas : Berpikir Kreatif - D
• Hambatan Psikologis
• Hambatan Normatif
• Hambatan Wawasan
• Hambatan Matematis
Hambatan psikologis menjadi hambatan paling dominan bagi saya
dalam berpikir kreatif. Saya sering kali takut untuk mencoba hal-hal yang
baru karena merasa bahwa diri saya tidak bisa melakukan hal-hal yang
sebelumnya tidak pernah saya lakukan. Bahkan ketika diminta untuk
membuat sesuatu yang baru saya sering menolak karena merasa tidak
percaya pada diri saya. Saya selalu ingin mencoba namun ketika akan
memulai saya selalu digagalkan oleh kepercayaan diri saya, pikiran bahwa
saya akan gagal, dan ketakutan akan membuat kesalahan.
Hambatan Normatif menjadi hambatan selanjutnya yang dominan
bagi saya dalam berpikir kreatif. Sejak kecil saya selalu diajarkan untuk
menaati peraturan yang ada, baik di lingkungan keluarga, lingkungan
pendidikan, dan masyarakat. Di keluarga saya sendiri, ketika melanggar
satu peraturan maka saya akan mendapatkan konsekuensi dari
pelanggaran tersebut berupa hukuman (fisik maupun non fisik). Sehingga
saya tidak terbiasa untuk melanggar, dan selalu mempertimbangkan hal-
hal yang saya lakukan apakah sesuai dengan aturan yang ada atau tidak.
Hambatan selanjutnya adalah hambatan wawasan. Saya merasa
bahwa wawasan saya tidak luas dan banyak hal yang tidak saya ketahui.
Pandangan yang saya miliki cenderung berdasarkan diri saya sendiri, saya
sangat kurang dalam mencari tahu pandangan lain ataupun pengetahuan
lain. Salah satu penyebab dari hambatan wawasan bagi saya adalah karena
kurangnya referensi dan pengalaman. Hambatan ini membuat diri saya
sulit untuk memikirkan hal-hal baru Sehingga saya merasa saya perlu
untuk mengasah wawasan saya
Hambatan Matematis menjadi hambatan terakhir bagi saya dalam
berpikir kreatif. Bagi saya hambatan ini tidak terlalu dominan. Dalam
mendapatkan sesuatu saya selalu berpikir bahwa sesuatu bisa didapatkan
tidak hanya dengan satu cara saja. Sama halnya dengan ketika kita mencari
jawaban yang benar. Hambatan ini berorientasi pada satu jawaban yang
benar atau khas sebagai akibat dari pengajaran ilmu matematik/aritmetik.
Meskipun begitu saya juga selalu berpikir bahwa hanya ada satu cara untuk
mendapatkan sesuatu atau hanya ada satu jawaban yang paling benar
diantara jawaban yang benar dan akhirnya saya terpaku pada hal-hal
tersebut.
Salah satu pengalaman saya terkait hambatan-hambatan diatas
adalah ketika saya masih SMA saya pernah mencoba untuk mengikuti
lomba membuat cerita pendek. Saat itu saya takut untuk mengikuti lomba
tersebut karena saya tidak pernah membuat cerpen namun akhirnya saya
mendaftarkan diri saya. Pada lomba tersebut peserta diwajibkan untuk
membuat naskah cerpen yang diberi waktu selama 3 hari. Saya merasa
tidak yakin pada diri saya dapat menyelesaikan naskah cerpen tersebut.
Meskipun saya tetap mencoba membuat naskah cerpen tersebut. Dihari
ketiga naskah cermen saya belum selesai. Meskipun batas waktu
mengumpulkan naskah pada saat itu masih tersisa 2 jam, akhirnya saya
tidak melanjutkan lomba tersebut karena merasa bahwa naskah saya tidak
akan selesai.
Upaya yang dapat saya lakukan untuk menghilangkan hambatan
kreatif saya yaitu :
1. Meningkatkan keberanian
2. Meningkatkan kepercayaan diri
3. Mengasah wawasan dengan menambah referensi
4. Mencoba untuk keluar dari zona nyaman
5. Konsisten
6. Bertanggung jawab dengan keputusan yang telah diambil
7. Siap menerima segala resiko yang dapat terjadi
8. Selalu menganggap bahwa kegagalan ataupun kesalahan adalah bagian
dari proses untuk mencapai keberhasilan

Anda mungkin juga menyukai