Hambatan-Hambatan Kreatf Nama : Florce Herlly Hana Nussy NIM : G021221155 Kelas : Berpikir Kreatif - D • Hambatan Psikologis • Hambatan Normatif • Hambatan Wawasan • Hambatan Matematis Hambatan psikologis menjadi hambatan paling dominan bagi saya dalam berpikir kreatif. Saya sering kali takut untuk mencoba hal-hal yang baru karena merasa bahwa diri saya tidak bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah saya lakukan. Bahkan ketika diminta untuk membuat sesuatu yang baru saya sering menolak karena merasa tidak percaya pada diri saya. Saya selalu ingin mencoba namun ketika akan memulai saya selalu digagalkan oleh kepercayaan diri saya, pikiran bahwa saya akan gagal, dan ketakutan akan membuat kesalahan. Hambatan Normatif menjadi hambatan selanjutnya yang dominan bagi saya dalam berpikir kreatif. Sejak kecil saya selalu diajarkan untuk menaati peraturan yang ada, baik di lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, dan masyarakat. Di keluarga saya sendiri, ketika melanggar satu peraturan maka saya akan mendapatkan konsekuensi dari pelanggaran tersebut berupa hukuman (fisik maupun non fisik). Sehingga saya tidak terbiasa untuk melanggar, dan selalu mempertimbangkan hal- hal yang saya lakukan apakah sesuai dengan aturan yang ada atau tidak. Hambatan selanjutnya adalah hambatan wawasan. Saya merasa bahwa wawasan saya tidak luas dan banyak hal yang tidak saya ketahui. Pandangan yang saya miliki cenderung berdasarkan diri saya sendiri, saya sangat kurang dalam mencari tahu pandangan lain ataupun pengetahuan lain. Salah satu penyebab dari hambatan wawasan bagi saya adalah karena kurangnya referensi dan pengalaman. Hambatan ini membuat diri saya sulit untuk memikirkan hal-hal baru Sehingga saya merasa saya perlu untuk mengasah wawasan saya Hambatan Matematis menjadi hambatan terakhir bagi saya dalam berpikir kreatif. Bagi saya hambatan ini tidak terlalu dominan. Dalam mendapatkan sesuatu saya selalu berpikir bahwa sesuatu bisa didapatkan tidak hanya dengan satu cara saja. Sama halnya dengan ketika kita mencari jawaban yang benar. Hambatan ini berorientasi pada satu jawaban yang benar atau khas sebagai akibat dari pengajaran ilmu matematik/aritmetik. Meskipun begitu saya juga selalu berpikir bahwa hanya ada satu cara untuk mendapatkan sesuatu atau hanya ada satu jawaban yang paling benar diantara jawaban yang benar dan akhirnya saya terpaku pada hal-hal tersebut. Salah satu pengalaman saya terkait hambatan-hambatan diatas adalah ketika saya masih SMA saya pernah mencoba untuk mengikuti lomba membuat cerita pendek. Saat itu saya takut untuk mengikuti lomba tersebut karena saya tidak pernah membuat cerpen namun akhirnya saya mendaftarkan diri saya. Pada lomba tersebut peserta diwajibkan untuk membuat naskah cerpen yang diberi waktu selama 3 hari. Saya merasa tidak yakin pada diri saya dapat menyelesaikan naskah cerpen tersebut. Meskipun saya tetap mencoba membuat naskah cerpen tersebut. Dihari ketiga naskah cermen saya belum selesai. Meskipun batas waktu mengumpulkan naskah pada saat itu masih tersisa 2 jam, akhirnya saya tidak melanjutkan lomba tersebut karena merasa bahwa naskah saya tidak akan selesai. Upaya yang dapat saya lakukan untuk menghilangkan hambatan kreatif saya yaitu : 1. Meningkatkan keberanian 2. Meningkatkan kepercayaan diri 3. Mengasah wawasan dengan menambah referensi 4. Mencoba untuk keluar dari zona nyaman 5. Konsisten 6. Bertanggung jawab dengan keputusan yang telah diambil 7. Siap menerima segala resiko yang dapat terjadi 8. Selalu menganggap bahwa kegagalan ataupun kesalahan adalah bagian dari proses untuk mencapai keberhasilan
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti