Anda di halaman 1dari 7

BAB III

LAPORAN KASUS

SKENARIO KASUS

Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang dengan keluhan mata kiri terasa sakit nyeri
pandangan semakin lama semakin kabur, memandang seperti melihat asap. Setelah dilakukan
pengkajian pasien memiliki riwayat darah tinggi dan diabetes. Pada pemeriksaan visus di
dapatkan 6/30 , TIO 29 mmHg.

1. Pengkajian

a. Identitas pasien

1) Identitas Klien

Nama : Tn. N

Umur : 40 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Wiraswasta

Diagnosa Medis : Glukoma

Alamat : Desa Cijati Kec. Cimanggu Kab. Ciamis

b. Riwayat Kesehatan

1) Keluhan Utama

Pasien mengeluh sakit, pandangan semakin lama semakin kabur, memandang


seperti melihat asap.

2) Riwayat Kesehatan Sekarang


Pasien masuk ke ruang rawat inap rafflesia pada tanggal 18 November 2019 pukul
15:00 WIB. Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 19 November 2019 pasien
mengatakan sakit nyeri, nyeri di rasakan seperti ditususk-tusuk, nyeri di rasakan di
daerah mata dan tidak ada penyebaran, skala nyeri 4 (0-10 = skala nyeri), nyeri di
rasakan apabila banyak bergerak dan pada saat teraba, pasien juga mengatakan
memiliki riwayat darah tinggi dan diabetes pada pemeriksaan visus di dapatkan
6/30, TIO 29 mmHg.

3) Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit dahulu.

4) Riwayat kesehatan keluarga

Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga lain yang menderita

penyakit yang sama yang sedang dialami pasien.

2. Diagnosa Keperawatan

a) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik ditandai dengan keluhan tentang
intensitas menggunakan standar skala nyeri. (domain 12, kelas 1).
b) Penurunan persepsi sensori visual/penglihatan berhubungan dengan serabut syaraf
oleh karena peningkatan TIO.
c) Ansietas berhubungan dengan stressor ditandai dengan gelisah (domain 9, kelas 2)
d) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan persepsi diri ditandai dengan
perubahan fungsi tubuh. (domain 6, kelas 3)
e) Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif (domain 11

ANALISIS DATA

No Data Fokus Etiologi Problem


Ds: Obstruksi jaringan Nyeri akut
1. Pasien mengatakan trabekuler - Hambatan
matanya sakit nyeri pengaliran - aqueos humor
Do: TIO meningkat - nyeri
1. Pasien terlihat
meringis kesakitan
2. Sering memegangi
mata
2. Ds: TIO meningkat - Gg syaraf Penuruan persepsi
1. Pasien mengatakan optik - Perubahan sensori visual
pandangan semakin penglihatan perifer - Gg
lama semakin kabur perepsi sensori visual
2. Pasien mengatakan
memandang seperti
melihat asap
Do:
1. Pemeriksaan lapang
pandang menurun
visus 6/30
2. Penurunan
kemampuan
identifikasi
lingkungan (benda,
orang, tempat)
3. Ds: TIO meningkat - Gg syaraf Ansietas
1. Pasien mengatakan optik - Perubahan
takut di operasi penglihatan perifer -
2. Pasien sering Ansietas
menanyakan tentang
operasi
Do:
1. Perubahan TTV
2. Tampak gelisah
wajah murung sering
melamun
4. Ds: TIO meningkat - Tindakan
1. Pasien mengatakan operasi - Trabeculektomy -
nyeri Resiko infeksi
Do:
1. Terlihat adanya
tanda-tanda infeksi
2. Mata terlihat
memerah

INTERVENSI KEPERAWATAN

N Diagnosa Tujuan dan kreteria Intervensi Rasional


o keperawatan hasil
1. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Lakukan 1. Berguna
berhubungan tindakan keperawatan pengkajian dalam
dengan agen di harapkan nyeri nyeri secara pengawasan
cedera fisik turun dari skala 4 komprehensif keefektifan
menjadi 1 dengan termasuk obat,
kriteria hasil: lokasi, kemajuan
1. Mampu karakteristik, penyembuha
mengontrol durasi, n.
nyeri frekuensi, 2. Dapat
2. Melaporkan kualitas dan mengindikasi
bahwa nyeri faktor rasa nyeri
berkurang presipitasi akut dan
3. Mampu 2. Kaji TTV ketidaknyam
mengenali 3. Observasi anan
nyeri (skala, reaksi 3. Untuk
intensitas, nonverbal mengetahui
frekuensi dan dari ketidaknyam
tanda nyeri) ketidaknyam anan secara
anan objektif.
4. Gunakan 4. Dengan
komunikasi komunikasi
terapeutik terapeutik di
untuk harapka
mengetahui pasien lebih
pengalaman gampang
nyeri pasien mengungkap
5. Kontrol kan
lingkungan pengalaman
nyerinya.
5. Membuat
pasien jadi
tenang.
2. Penurunan Setelah dilakukan 1. Kaji dan 1. Menentukan
persepsi tindakan keperawatan catat kemampuan
sensori Peningkatan persepsi ketajaman visual
visual/pengliha sensori dapat penglihatan 2. Memberikan
tan berkurang dengan 2. Kaji tingkat keakuratan
berhubungan kriteria hasil: deskripsi terhadap
dengan serabut 1. Tidak terjadi fungsional penglihatan
syaraf oleh penurunan terhadap dan
karena visus yang penglihatan perawatan.
peningkatan lebih lanjut 3. Kaji jumlah 3. Meningkatka
TIO. dan tipe n rangsangan
rangsangan pada waktu
yang dapat di kemampuan
terima penglihatan
pasien. menurun.
4. Kolaborasi 4. Untuk
dengan tim mempercepat
medis dalam proses
pemberian penyembuha
terapi. n.
3. Ansietas setelah dilakukan 1. Berikan 1. Mengekspres
berhubungan tindakan keperawatan kesempatan ikan perasaan
dengan cemas pasien dapat klien membantu
mengekspresi pasien
stressor berkurang dengan kan tentang mengidentifi
ditandai kriteria hasil: kondisinya. kasi sumber
dengan 1. Perasaan 2. Pertahankan cemas
gelisah gelisah dari kondisi yang 2. Rileks dapat
skala 3 rileks. menurunkan
sedang 3. Hati-hati cemas.
menjadi skala menyampaik 3. Jika pasien
4 ringan. an informasi belum siap
2. Rasa cemas kepada akan
yang pasien. menambah
disampaikan kecemasan.
secara lisan
dari skala 3
sedang
menjadi skala
4 ringan.
4. Risiko infeksi Setelah dilakukan 1. Monitor
berhubungan tindakan keperawatan tekanan
dengan tidak terjadi infeksi darah, nadi,
prosedur dengan kriteria hasil: suhu, dan
invasif 1. Mencari status
informasi pernafasan
terkait kontrol dengan tepat
infeksi 2. Angkat
2. Mengidenfika balutan dan
si faktor plester
resiko infeksi perekat
3. Mengindentifi 3. Pertahankan
kasi tanda dan teknik
gejala infeksi balutan steril
ketika
melakukan
perawatan
luka dengan
tepat
4. Ganti balutan
sesuai
dengan
jumlah
eksudat dan
drainase
5. Periksa luka
setiap kali
perubahan
balutan
6. Bandingkan
dan catat
setiap
perubahan
7. Anjurkan
pasien atau
anggota
keluarga
pada
prosedur
perawatan
luka.

Anda mungkin juga menyukai