Anda di halaman 1dari 5

TERMINOLOGI ISTILAH 1

1. pandemic covid 19 : adalah wabah penyakit yang terjadi serempak dimana-

mana, meliputi daerah geografis yang luas. yang sedang berlangsung saat ini

disebabkan oleh SARS-CoV-2.

2. Sisa akar gigi : adalah kondisi dimana gigi sudah rusak mahkotanya dan yang

tersisa hanya akar, biasanya terjadi akibat gigi berlubang yang tidak dirawat

atau trauma.

3. Riwayat penyakit : adalah informasi mengenai perjalanan penyakit yang

diderita pasien.

4. Tekanan darah tinggi : adalah suatu kondisi ketika tekanan darah terhadap

dinding arteri terlalu tinggi di atas 120/80.

5. Amlodipine merupakan obat antihipertensi golongan CCBs yang bekerja

sebagai vasodilator dengan menghambat masuknya ion kalsium pada sel otot

polos vaskuler dan miokard sehingga tahanan perifer turun dan otot

relaksasi.

6. Pencabutan / ekstraksi gigi adalah salah satu tindakan bedah minor yang

dilakukan untuk mengeluarkan gigi dari soketnya yang mengakibatkan

perlukaan.

7. non reaktif terhadap Covid 19 : sedang tidak mengalami covid-19.

8. Pemeriksaan swab pcr : merupakan metode pemeriksaan virus SARS Co-2

dengan mendeteksi DNA virus.

9. Pemeriksaan tanda vital adalah pengukuran fungsi tubuh yang paling mendasar

meliputi suhu tubuh, denyut nadi, laju pernapasan, dan tekanan darah.

10. tekanan darah 150/70 mmhg : tekanan darah tinggi.


11. Pulse oxymeter merupakan metode noninvasif untuk mengukur kadar oksigen

dalam protein hemoglobin pada darah seseorang atau disebut juga saturasi

oksigen.

12. Pemeriksaan ekstra oral pemeriksaan untuk mengetahui kondisi luar rongga

mulut meliputi : kepala, muka, leher, mata, bibir, kelenjar liur,

temporomandibular joint, otot-otot ekstra oral. yang perlu diamati: apakah

ada perubahan warna, tekstur, pembengkakan, kelainan/lesi dan rasa sakit

pada tempat-tempat tersebut.

13. Pemeriksaan intra oral dilakukan dalam mulut pasien untuk mengetahui kondisi

rongga mulut pasien baik jaringan keras maupun lunak.

14. full edentulous rahang atas : adalah kondisi hilangnya seluruh gigi pada

rahang atas.

15. gigi 31 dan 41 goyang derajat II : apabila gigi insisif central rahang bawah

dapat digerakan 1 mm atau lebih pada gerakan abnormal ke arah oklusoapikal.

16. Anestetik lokal adalah suatu obat yang dapat menghambat penghantaran

sinyal-sinyal sepanjang pembuluh saraf agar tercapai efek analgesia

(hilangnya sensasi.

17. Lidocaine murni adalah anestesi lokal yang bekerja dengan menyebabkan mati

rasa sementara/hilangnya rasa pada kulit dan membran mukosa (tidak

dicampur epinefrin).

18. mukosa gingiva : adalah jaringan lunak di dalam rongga mulut yang mengelilingi

gigi dan menutupi lingir (ridge) alveolar.

19. KIE : Komunikasi, informasi, edukasi dari tenaga medis kepada pasien dan

keluarganya untuk meningkatkan pengetahuan atau pemahaman pasien

mengenai penyakit yang diderita.


20.Syok anafilaksis merupakan respon imunologi yang berlebihan terhadap suatu

bahan dimana seorang individu pernah tersensitasi oleh bahan tersebut.

Identifikasi masalah 1

1. Saat pandemic covid 19,seorang pasien perempuan usia 86 tahun datang

dengan keluhan sisa akar yang mengganggu.

2. Pasien mempunyai riwayat penyakit darah tinggi yang terkontrol dan

mengkonsumsi obat Amlodipin secara teratur.

3. Dokter gigi memutuskan untuk dilakukan pencabutan pada gigi-gigi tersebut.

4. Pada hari yang ditentukan pasien sudah membawa hasil non reaktif terhadap

Covid 19 melalui pemeriksaan swab PCR. Saat awal dilakukan pemeriksaan vital

sign meliputi tekanan darah 150/70 mmhg. Pulse oximeter dalam batas

normal. Pemeriksaan ekstra oral dalam batas normal.

5. Pada pemeriksaan intra oral didapatkan full edentulous rahang atas, di rahang

bawah gigi 31 dan 41 goyang derajat 2.

6. Dokter gigi melakukan anestesi local menggunakan bahan anestetikum 2 cc

lidocaine murni ( tanpa epineprin) pada mucosa gingiva regio gigi 31 dan 41.

7. Ekstraksi gigi dilakukan selama 10 menit tanpa keluhan dari pasien.

8. Saat 5 menit setelah proses KIE pasca pencabutan, pasien mulai merasakan

gatal, panas di wajah dan leher, bengkak pada bibir bawah, wajah pucat serta

mulai menurun kesadarannya.

9. Dokter menyimpulkan bahwa pasien mengalami shock anaphylaksis.

TERMINOLOGI ISTILAH II

1. tekanan darah 70/60 mmhg : tekanan darah rendah (hipotensi).


2. nadi 50x/menit : denyut nadi kurang dari normal (brakikardia). Normalnya

60-100 x/mnt.

3. gerak nafas lebih dari 20 kali per menit : gerak nafas melebihi normal

(takhipnea). Normalnya 10-20x per menit.

4. Primary Survey (Penilaian Awal) : merupakan usaha yang dilakukan untuk

mempertahankan kehidupan pada saat pasien atau korban mengalami keadaan

yang mengancam nyawa

5. Prinsip CAB : merupakan singkatan dari compression, airways, dan breathing.

Compression atau kompresi adalah tahap menekan dada, selanjutnya airways

adalah membuka jalur pernapasan, dan breathing adalah memberi bantuan

napas.

6. Injeksi adalah mendorong obat ke dalam tubuh dengan menggunakan jarum

suntik.

7. adrenalin epinephrine termasuk dalam kelas obat yang disebut agonis alfa dan

beta-adrenergik (agen simpatomimetik). Injeksi epinefrin digunakan bersama

dengan perawatan medis darurat untuk mengobati reaksi alergi yang

mengancam jiwa.

8. Antihistamin adalah kelompok obat-obatan yang digunakan untuk mengobati

reaksi alergi.

9. Kortikosteroid adalah obat yang mengandung hormon steroid yang berguna

untuk menambah hormon steroid dalam tubuh bila diperlukan, dan meredakan

peradangan atau inflamasi, serta menekan kerja sistem kekebalan tubuh yang

berlebihan.

IDENTIFIKASI MASALAH II

1. Dokter gigi melakukan pemeriksaan tanda tanda vital pada pasien.


2. Dokter gigi mendapatkan tekanan darah 70/60 mmhg nadi 50x/menit, suhu

dalam batas normal (36,5 c) dan gerak nafas lebih dari 20 kali per menit.

3. Dokter memposisikan pasien terlentang dan kaki diangkat lebih tinggi

daripada kepala (posisi syok).

4. kemudaian sambil melakukan “primary survey” dengan prinsip bantuan hidup

dasar (prinsip CAB) terhadap kondisi pasien meliputi melonggarkan pakaian,

pemberian bantuan O2 dan memonitor “vital sign”

5. Namun dalam monitoring selama 5 menit kondisi pasien belum membaik

sehingga dokter memutuskan untuk permberian injeksi adrenalin epinephrine

dan obat anti histamin dan kortikosteroid.

Anda mungkin juga menyukai