Anda di halaman 1dari 18

SKENARIO 3

Izzcha Maizi Azzahro


(6130019081)

Dosen Pembimbing :
dr. Winawati Eka Putri,
Sp.KK
SKENARIO
Ny. N A, 36 tahun seorang IRT, datang ke RS dengan keluhan jantung
berdebar-debar sejak 1 minggu yang lalu dan dirasakan semakin
memberat sejak 2 hari yang lalu SMRS. Pasien merasakan jantung
berdebar-debar saat beraktivitas maupun saat beristirahat. Pasien juga
merasa tidak tahan cuaca panas dan mengeluarkan keringat yang
berlebihan. Pasien merasakan badan semakin kurus sejak beberapa
bulan terakhir, padahal nafsu makan baik, bahkan makan cenderung
meningkat. Kedua tangan selalu gemetaran serta kedua matanya yang
tampak semakin melotot
KATA
KUNCI
• Ny. N A, IRT 36 tahun
• Jantung berdebar sejak 1 minggu lalu
• Semakin memberat sejak 2 hari lalu
• Jantung berdebar saat aktivitas dan istirahat
• Tidak tahan cuaca panas dan mengeluarkan keringat yang
berlebihan
• Badan semakin kurus beberapa bulan terakhir
• Nafsu makan baik dan cenderung meningkat
• Mata melotot disertai kedua tangan gemetar
MIND
MAPPING
LEARNING OBJECTIVE
1. Mahasiswa Mampu Mengetahui Definisi, Etiologi, Klasifikasi Hipertiroid Et Causa Graves Disease
dan Hipertensi
2. Mahasiswa Mampu Mengetahui Epidemiologi, Faktor Risiko dan Diagnosis Banding Hipertiroid Et
Causa Graves Disease dan Hipertensi
3. Mahasiswa Mampu Mengetahui Patofisiologi Hipertiroid Et Causa Graves Disease dan Hipertensi
4. Mahasiswa Mampu Mengetahui Patogenesis Hipertiroid Et Causa Graves Disease dan Hipertensi
5. Mahasiswa Mampu Mengetahui Penegakkan Diagnosis (Anamnesis, Pemeriksaan Fisik, Pemeriksaan
Penunjang) Hipertiroid Et Causa Graves Disease dan Hipertensi
6. Mahasiswa Mampu Mengetahui Tatalaksana Hipertiroid Et Causa Graves Disease dan Hipertensi
7. Mahasiswa Mampu Mengetahui Komplikasi dan Prognosis Hipertiroid Et Causa Graves Disease dan
Hipertensi
8. Mahasiswa Mampu Mengetahui Hubungan Hipertensi dengan Hipertiroid Et Causa Graves Disease
JAWABAN LEARNING
OBJECTIVE
1. MAHASISWA MAMPU MENGETAHUI DEFINISI, ETIOLOGI,
KLASIFIKASI HIPERTIROID ET CAUSA GRAVES DISEASE
DAN HIPERTENSI
Hipertiroid Et Causa Graves Disease
Definisi : Grave disease adalah penyakit autoimun yang utamanya
menyerang kelenjar tiroid dan mempengaruhi organ lain seperti mata
dan kulit serta merupakan penyebab tersering dari kejadian
hipertiroid. (Pokhrel & Busal, 2022)
Etiologi : Grave disease lebih besar terjadi pada pasien dengan riwayat
keluarga yang sama. selain itu, juga dapat dipicu oleh faktor
lingkungan seperti stres, merokok, infeksi, paparan yodium, dan
pascapersalinan, serta setelah terapi antiretroviral yang sangat aktif
karena pemulihan kekebalan. (Pokhrel & Busal, 2022)
Hipertensi
Definis : Hipertensi sendiri adalah suatu kondisi dimana terjadi kenaikan tekanan
darah sistolik mencapai angka diatas sama dengan 140 mmHg dan diastolik diatas
sama dengan 90 mmHg. (Yonata & Pratama, 2016)
Etiologi : Sebagian besar kasus hipertensi adalah idiopatik yang juga dikenal
sebagai hipertensi esensial. Salah satu faktor risiko yang meningkatkan kejadian
hipertensi adalah tingginya asupan garam. (Iqbal & Jamal, 2022)
Klasifikasi :
• Normal: Sistolik kurang dari 120 mmHg dan diastolik kurang dari 80 mmHg
• Pra-Hipertensi: Sistolik 120 hingga 139 mmHg dan diastolik 80 hingga 89 mmHg
• Tahap 1 Hipertensi: Sistolik 140 hingga 159 mmHg dan diastolik 90 hingga 99 mmHg
• Tahap 2 Hipertensi: Sistolik lebih besar dari atau sama dengan 160 mmHg dan
Diastolik lebih besar dari atau sama dengan 100 mmHg (Iqbal & Jamal, 2022)
2. MAHASISWA MAMPU MENGETAHUI EPIDEMIOLOGI,
FAKTOR RISIKO DAN DIAGNOSIS BANDING HIPERTIROID
ET CAUSA GRAVES DISEASE DAN HIPERTENSI
Hipertiroid Et Causa Graves Disease
Epidemiologi : Penyakit graves merupakan penyebab hipertiroid yang
paling sering ditemukan sekitar 60-80% dari semua kasus
tirotoksikosis di seluruh dunia. Penyebab paling umum dari
hipertiroidisme adalah penyakit Graves, toksik gondok multinodular,
dan adenoma toksik.
Prevalensi kasus hipertiroidisme di Indonesia berkisar 6.9%
(Indonesian
Basic Health Research Data, 2007)
Faktor resiko : Faktor genetik menyumbang 79% kejadian
hipertiroid, sisanya (21%) disumbangkan oleh faktor ekologis (Sari,
Erent E, et all., 2015)
Hipertensi
Epidemiologi : Dari hasil riskesdas yang terbaru tahun 2018, prevalensi
kejadian hipertensi sebesar 34.1%. Prevalensi hipertensi mengalami
peningkatan yang signifikan pada pasien berusia 60 tahun ke atas
(Tirtasari,
S. & Kodim, N., 2019).
Faktor resiko : Faktor risiko yang tidak dapat diubah meliputi riwayat
hipertensi keluarga, berat lahir rendah, dan jenis kelamin. Sedangkan
faktor risiko yang dapat diubah meliputi obesitas, asupan natrium
berlebih, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, dan kualitas tidur (Shaumi &
Achmad, 2019).
Diagnosis banding : Hipertensi primer/ essential, Hipertensi sekunder,
dan Hipertensi urgensi
3. MAHASISWA MAMPU MENGETAHUI PATOFISIOLOGI
HIPERTIROID ET CAUSA GRAVES DISEASE DAN HIPERTENSI
Hipertiroid Et Causa Graves Disease Hipertensi

Hipertiroid pada penyakit


Graves oleh ikatan
disebabkan Mekanisme terjadinya hipertensi
melalui terbentuknya
adalah angiotensin II
autoantibodi terhadap TSHr di angiotensin
dari oleh angiotensin I converting
kelenjar tiroid. Ketika TSHr distimulasi, enzyme (ACE). ACE memegang peran
fisiologis penting dalam mengatur tekanan
hormon tiroid akan disekresikan dalam darah. Darah mengandung angiotensinogen
jumlah yang banyak, yang kemudian yang diproduksi di hati. Selanjutnya oleh
hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan
akan menyebabkan hipertiroid. Hingga diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE
yang terdapat di paru-paru, angiotensin I
saat ini, patogenesis diubah menjadi dan
angiotensin II. Angiotensin
penyakit Graves belum dipahami lingkungan predisposisi
II inilah yang memiliki peranan kunci dalam
sepenuhnya. Efek kombinasi menaikkan genetik
tekanan darah melalui dua aksi
utama
akan (Srikandi,
mengganggu2020). toleransi
faktor self-antigen, sehingga
terhadap
menimbulkan
reaksi autoimun (Srikandi,
4. MAHASISWA MAMPU MENGETAHUI PATOGENESIS
HIPERTIROID ET CAUSA GRAVES DISEASE DAN
HIPERTENSI
Hipertiroid Et Causa Graves Disease Hipertensi
Penyakit Graves berbeda dari penyakit imun Pada dasarnya hipertensi merupakan penyakit
lainnya karena memiliki manifestasi klinis yang multifaktorial yang timbul akibat berbagai interaksi
spesifik, seperti hipertiroid, vascular goitre, faktor-faktor resiko tertentu. Faktor-faktor resiko
yang mendorong timbulnya kenaikan. Mekanisme
oftalmopati, dan yang paling jarang infiltrative yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh
dermopathy. Penyakit Graves disebabkan TSAb darah terletak di pusat vasomotor, pada medula di
(thyrhoid-stimulating antibodies). TSAb ini otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf
berikatan dan mengaktifkan TSHr (thyrtropin simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis
reseptor) pada sel tiroid yang mensintesis dan dan keluar dari kolumna medula spinalis ke ganglia
melepaskan hormon tiroid. Itulah sebabnya simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat
jumlah hormon tiroid meningkat dan vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang
menyebabkan hipertiroidisme. Dampak dari bergerak ke bawah melalui saraf simpatis ke ganglia
hipertiroid seperti jantung berdebar, tremor simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion
melepaskan asetilkolin, yang akan
atau gemetar di bagian tangan, mudah merasa serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah
gerah dan berkeringat, gelisah, mudah marah, merangsang
kapiler, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin
berat badan turun drastis dan sulit tidur (Ariani, mengakibatkan konstriksi pembuluh darah kapiler
2016). (Jameson et al., 2018).
5. MAHASISWA MAMPU MENGETAHUI PENEGAKKAN DIAGNOSIS
(ANAMNESIS, PEMERIKSAAN FISIK, PEMERIKSAAN PENUNJANG)
HIPERTIROID ET CAUSA GRAVES DISEASE DAN HIPERTENSI
Hipertiroid Et Causa Graves Disease Hipertensi
Anamnesis : Terdapat gejala hipertiroid berupa penurunan berat
badan dengan peningkatan nafsu makan, palpitasi atau jantung
Anamnesis : Dalam anamnesis, pasien akan
berdebar-debar, gondok (goiter), dispnea, mengeluh frekuensi megeluhkan adanya dada atau jantung yang
buang air besar meningkat, poliuria, hingga mudah lelah, lemah, dan berdebar-debar lebih dari biasanya.
tremor (DeGroot, 2016).
Pemeriksaan fisik : Mata Pemeriksaan fisik pasien mengalami
Melambatnya menonjol, gerak
Melambatnya bola kedipan,
mata, takikardia
: (jantung terlalu aktif, tekanan nadi
Eksoftalmus, Edema palpebra melebar, dan denyut nadi cepat).
(DeGroot, 2016).
Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan penunjang : +TRAb , +Radioactive Iodine, Kadar T4
(N=4,6-12 ug/dL) /FT4 (N=0,7-1,9
+Radioactive Iodine ng/dL) dan T3 (N=80-180 ng/dL)
Uptake/RAIU (Pada pemeriksaan Dan pada
pasien
/FT3 meningkat,
tirotoksikosis, kadar
kadar dengan
TSH (N=0,5-6
Radioactive uU/mL)
Iodine menurun
Uptake pada 24+TRAb
jam •secara didapatkan kardiomegali,
penunjang,tanda-tanda gagal
karakteristik di atas normal). Normal=25% terserap selam 24 jam • jantung kongestif, dan takikardia paroksismal
Kadar T4 (N=4,6-12 ug/dL) /FT4 (N=0,7-1,9 ng/dL) dan T3 (N=80-180 kadang-kadang
ng/dL) /FT3 meningkat, kadar TSH (N=0,5-6 uU/mL) menurun. • atau fibrilasi atrium (Berta et al, 2019).
Skintigrafi: Uptake iodium meningkat. • USG (colour doppler):
penilaian aliran darah tiroid dan dapat membedakan PG dan
tiroiditis destruktif (DeGroot, 2016) • Bila kelenjar tiroid tidak
noduler tanpa orbitopathy, perlu pemeriksaan TRAb dan RAIU untuk
6. MAHASISWA MAMPU MENGETAHUI TATALAKSANA
HIPERTIROID ET CAUSA GRAVES DISEASE DAN
HIPERTENSI
Hipertiroid Et Causa Graves Disease Hipertensi
•Terapi medikamentosa • Terapi medikamentosa

• Methimazole dosis 0,2-0,5 mg/kg dalam • CCB : amlodipin 2,5-10 mg/hari 1x


• ACE inhibitor : captopril 12,5-150mg/hari 2-3
jangka waktu 1-2 tahun
• ARB : candesartan 8-32mh/hari 1x
• PTU dosis awal 5-7 mg/kgBB/hari
• Diuretic : hidroklorothiazid 25-50 mg/hari 1x
•Terapi simtomatik
• Terapi non farmakologis
• Propanolol diberikan kepada hipertiroid • Mengurangi asupan garam
yang denyut jantungnya > 100x/menit • Olahraga
• Propanolol 0,5-2 mg/kg/hari • Penurunan berat badan
•Terapi pembedahan • Berhenti merokok
(Rama, 2018)
(Kandarini, 2017)
7. MAHASISWA MAMPU MENGETAHUI KOMPLIKASI DAN
PROGNOSIS HIPERTIROID ET CAUSA GRAVES DISEASE
DAN HIPERTENSI

Hipertiroid Et Causa Graves Disease Hipertensi


Komplikasi : Komplikasi Komplikasi : Komplikasi
penyakitpada ini meliputi adalah penyakit jantung,hipertensi
atrial fibrilasi,
krisis tiroid, stroke iskemik, retinopati, gagal
osteoporosis, infertilitas (Mathew et. ginjal
Prognosis : Prognosis stroke,
al., 2023).
Prognosis : dubia ad bonam, dengan adalah hipertensi
bergantung pada
kerutinan
syarat pasien menjalani pengobatan hipertiroid
pengobatan et dari causa
graves graves
disease
secara rutin, karena pada dasarnya sendiri.itu
diseasekarena hipertensi
pengobatan definitif daripada ini termasuk
pada hipertensi
pasien sekunder, jika
penyakit utamanya sudah tertangani
penyakit ini memiliki dengan baik,maka prognosis hipertensi
keberhasilan
tingkatyang tinggi (Mathew et. akan semakin baik (Berta et al., 2019).
al., 2023).
8. MAHASISWA MAMPU MENGETAHUI HUBUNGAN
HIPERTENSI DENGAN HIPERTIROID ET CAUSA GRAVES
DISEASE
Perubahan hemodinamik tidak hanya mempengaruhi curah jantung kiri,
karena hipertensi pulmonal juga dapat terjadi pada pasien dengan
hipertiroidisme akibat penyakit Graves atau gondok nodular. Hipertensi
pulmonal ditemukan sebagai komplikasi yang paling umum dalam sebuah
penelitian yang menyelidiki pasien hipertiroid dengan ekokardiografi.
Prevalensi hipertensi pulmonal terdeteksi relatif tinggi di antara pasien
hipertiroid, bervariasi antara 36 dan 65%, meskipun kasus yang ringan dan
tanpa gejala adalah yang paling umum. (Berta dkk., 2019).
KESIMPULAN
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang,
Ny. A 36 tahun terdiagnosa dengan Hipertiroid et causa graves disease
disertai dengan hipertensi grade 1. Penyebab terjadinya grave disease
diduga disebabkan oleh adanya TSH-R Ab. Pengobatan pada pasien dini
dengan diberikan methimazole dan amlodipin, selain itu juga dilakukan
evaluasi berkala untuk melihat respon pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA
• Anggraini, S. & Chanif. 2020.Studi Kasus Efektifitas Pemberian Posisi Kepala Elevasi Pada Pasien Hipertensi Emergensi. Ners Muda, vol 1 no 2 page 78-
87. Ariani, D. (2016). Ny. z usia 47 tahun dengan penyakit graves. Jurnal Medula, 4(3), 30-34
• Berta, E., Lengyel, I., Halmi, S., zinyi, M., Erdei, A., Harangi, M., Pall, D., & Bodor, M. (2019). Hypertension in Thyroid Diseas. Frontiers in Endocrinology, 10(482)
• DeGroot L.J. (2016). Diagnosis and Treatment of Graves’ Disease. In: Feingold KR, Anawalt B, Blackman MR, et al. Endotext. South Dartmouth: MDText.com,
Inc.; 2000-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK285548/
• Hartini, S. P. & Saftarina, F. 2016. Penatalaksanaan Hipertensi Urgensi pada Wanita Lansia dengan Dukungan Keluarga yang Kurang. J Medula Unila. Volume 5
Nomor 2
• Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2017). PANDUAN PRAKTIK KLINIS IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA: Diagnosis dan Tata Laksana Hipertiroid. Jakarta: IDAI
• Iqbal, A.M. and Jamal, S.F., 2022. Essential hypertension. In StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing. Jameson J, & Fauci A.S., & Kasper D.L., &
• Hauser S.L., & Longo D.L., & Loscalzo J(Eds.), (2018). Harrison's Principles of Internal Medicine, 20e. McGraw Hill.
https://accessmedicine.mhmedical.com/content.aspx?bookid=2129&sectionid=191734545
• Kandarini, Y. (2017). Tatalaksana Farmakologi Terapi Hipertensi. Divisi Ginjal Dan Hipertensi RSUP Sanglah Denpasar, 2. Mathew, P., Kaur, J., & Rawla, P. (2023,
March 19). Hyperthyroidism.
• Stat Perals. Pokhrel, B. Bhusal, K., 2022. Graves Disease. StatPearls Publishing.
• Rama, E. (2018). PERBANDINGAN EFEKTIVITAS OBAT ANTITIROID ANTARA TIAMAZOL DENGAN PROPILTIOURASIL TERHADAP PASIEN HIPERTIROID YANG DISEBABKAN
GRAVES’DISEASE DI RSUD CENGKARENG PERIODE 2017 (Doctoral dissertation, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta).
• Rusda, H., Oenzil, F., & Alioes, Y. 2013. Hubungan Kadar Ft4 Dengan Kejadian Tirotoksikosis berdasarkan Penilaian Indeks New Castle Padawanita Dewasa di
Daerah Ekses Yodium. Jurnal Kesehatan Andalas
• Sari, Erent E, et all. 2015. BEBERAPA FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTIROID PADA WANITA USIA SUBUR DI KABUPATEN MAGELANG “Studi Kasus di Klinik Litbang
BP2GAKI Magelang”. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal). Volume 3, Nomor 3,
• April Shaumi, N.R.F. & Achmad, E. K. 2019. Kajian Literatur: Faktor Risiko Hipertensi pada Remaja di Indonesia. Media Litbangkes, Vol. 29 No. 2, Juni 2019, 115 –
122. DOI: https://doi.org/10.22435/mpk.v29i2.1106
• Srikandi, N,. M., P., R. 2020. HIPERTIROIDISMEE GRAVES DISEASE:CASE REPORT. Jurnal Kedokteran Indonesia. Vol 6, No. 1 Srikandi, Ni Made P. R. & Suwidnya, I
Wayan. 2020. Hipertiroidisme Graves Disease:Case Report. JKR (Jurnal Kedokteran Raflesia) Vol. 6, No. 1.

Anda mungkin juga menyukai