Anda di halaman 1dari 20

EKOLOGI

MODUL
AJAR
SMP NEGERI 13 MADIUN

LINGGA ZENNY, S.Pd


LINGGA ZENNY
PPG PRAJABATAN UNESA GEL 1 2023
IPA-D

IDENTITAS MODUL IDENTITAS MODUL


Nama penyusun : LILIK MURTIYANI, S.Pd
Nama sekolah : SMP Negeri 13 Madiun
Tahun pelajaran : 2023/2024
Jenjang sekolah : SMP
Fase/ Kelas : D/ VII (Tujuh)
Bidang Studi : IPA
Topik : Ekologi
Alokasi waktu : 2JP x 40 Menit

Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase D, peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan
lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan
perubahan iklim. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi
dalam kehidupan sehari-hari.
Alur Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta
dapat merancang upaya-upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan
iklim.
2. Melalui aktivitas pengamatan, peserta didik mampu mengidentifikasi ciri-ciri makhluk
hidu dan tak hidup dilingkungan sekitar
3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu mengkomunikasikan hasil dari
pengamatan mengenai ciri-ciri makhluk hidup dan tak hidup dilingkungan sekitar
Pemahaman Bermakna
Pelajar melakukan penyelidikan sederhana terkait lingkungan dengan menerapkan metode
ilmiah
Pertanyaan Pematik
Apakah yang ingin kalian temukan jawabannya dalam bab ini ?
LINGGA ZENNY
PPG PRAJABATAN UNESA GEL 1 2023
IPA-D

Peserta didik Peserta didik regular, maksimal 32 peserta


didik
Profil Pelajar Pancasila
Model Pembelajaran (Problem Based Learning) PBL
(Pembelajaran Sosial Emosional) PSE
(Cultury Right Teacher) CRT

Pendekatan Discovery Learning


Metode 1. Diskusi
2. Pengamatan
Assesmen 1. Kognitif (Pretest)
2. Formatif (Unjuk kerja, Sikap)

Sarana dan prasarana 1. Laptop,


2. Proyektor
3. HVS
4. Pensil warna/spidol
5. Penggaris
6. LKPD

Langkah – Langkah Pembelajaran


Sintaks Model Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik
Pendahuluan
Pembukaan  Guru membuka pembelajaran dengan  Peserta didik
mengucapkan salam, menanyakan menjawab salam dan
kabar, dan mengecek kehadiran peserta menyampaikan teman
didik yang tidak masuk
(Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
YME dan berakhlak Mulia)
 Guru mengajak peserta didik untuk  Peserta didik berdoa
berdoa sebelum memulai pembelajaran bersama guru
(Pembelajaran Sosial Emosional) (Pembelajaran Sosial
Emosional)
LINGGA ZENNY
PPG PRAJABATAN UNESA GEL 1 2023
IPA-D
Apersepsi &  Guru memberikan soal pretest kepada  Peserta didik
Motivasi peserta didik mengerjakan soal
pretest
 Peserta didik
menjawab pertanyaan
dari guru

 Guru melakukan apersepsi dan


motivasi dengan memberikan
pertanyaan pematik

Apakah yang ingin kalian temukan


jawabannya dalam bab ini ?

 Guru menyampaikan kepada  Peserta didik


Peserta Didik tujuan pembelajaran memperhatikan
yang akan dipelajari yaitu dengan seksama
Ekosistem tujuan pembelajaran
yang disampaikan
oleh guru
Kegiatan inti
 Guru menyampaikan presentasi  Peserta didik
singkat terkait alur kegiatan mendengarkan apa
pembelajaran. yang disampaikan
 Guru mengorientasi peserta didik pada guru
topik pembelajaran.  Peserta didik
 Guru menampilkan narasi menyimak artikel
permasalahan yang perlu dipecahkan yang guru sampaikan
 Guru menyajika artikel dengan
menggunakan LCD mengenai
lingkungan biotik asri di Kota Madiun
LINGGA ZENNY
PPG PRAJABATAN UNESA GEL 1 2023
IPA-D

https://radarmadiun.jawapos.com/mad
iun/801807675/sulap-kali-madiun-
jadi-wisata-air-bangun-pusat-kuliner-
di-selatan-jembatan-manguharjo
(TPACK) (Cultury Right Teacher) CRT

 Guru menyajikan artikel dengan


menggunakan LCD mengenai
lingkungan Abiotik (iklim) di Kota
Madiun
https://id.weatherspark.com/y/122629/
Cuaca-Rata-rata-pada-bulan-in-Kota-
Madiun-Indonesia-Sepanjang-Tahun

(TPACK) (Cultury Right Teacher) CRT

Organisasi  Setiap kelompok diberikan LKPD  Peserta didik duduk


belajar sebagai panduan dalam berkelompok sesuai
melakukan kegiatan. dengan pembagian
 Guru membimbing peserta didik dari guru secara
untuk mendefinisikan dan heterogen
mengorganisasikan tugas belajar  Peserta didik berbagi
yang berhubungan dengan tugas untuk
masalah mengidentifikasi dan
menganalisis
lingkungan makhluk
LINGGA ZENNY
PPG PRAJABATAN UNESA GEL 1 2023
IPA-D
hidup. (kerjasama)
Penyelidikan  Setiap kelompok
individual dan  Guru membimbing peserta didik
berdiskusi untuk
untuk mengumpulkan data dan
kelompok menemukan
informasi untuk menemukan
pemecahan masalah
solusi dari permasalahan yang
diberikan. (berpikir kritis)
 Guru membagikan sumber belajar
tambahan dengan modul di
Google Classroom. (TPACK)

Pengembanga  Guru mengarahkan peserta  Peserta didik


n dan didik diskusi untuk menyelesaikan
penyajian hasil menyelesaikan permasalahan permasalahan yang
penyelesaian yang ada di LKPD . ada di LKPD
masalah  Guru meminta peserta didik  Peserta didik
mempresentasikan hasil diskusi mempresentasikan
peserta didik melalui poster canva hasil diskusi
(komunikasi)
Analisis dan  Guru memberikan kesempatan  Peserta didik
evaluas proses kelompok lain untuk menanggapi menanggapi jawaban
penyelesaian jawaban kelompok yang sedang dari kelompok lain
masalah presentasi.  Peserta didik diberi
 Guru memberikan evaluasi dari penguatan oleh guru
penyelesaian masalah dalam
LKPD serta penguatan materi
dengan bantuan PPT. (TPACK)

Penutup
refleksi Kesimpulan  Peserta didik menjawab
 Guru mengajak peserta didik (kritis)
menyimpulkan kembali hasil dari
kegiatan pembelajaran
Evaluasi  Peserta didik mengerjakan
 Guru memberikan Soal kepada soal yang diberikan oleh
peserta didik mengenai Ekosistem guru
Refleksi  Peserta didik
 Guru mengajak peserta didik untuk memberikan berbagai
melakukan refleksi terhadap macam
kegiatan pembelajaran yang telah jawaban(kritis)
dilakukan dengan memberikan
pertanyaan kepada siswa.
LINGGA ZENNY
PPG PRAJABATAN UNESA GEL 1 2023
IPA-D
”Apakah kegiatan belajar hari ini
menyenangkan?”
”Bagian mana dari kegiatan belajar hari ini
yang menurut kalian sulit?”

Tindak lanjut  Peserta didik


 Guru memberikan arahan kepada memperhatikan penjelasan
peserta didik supaya memperkuat guru dan berdoa bersama
pemahaman terkait pembelajaran yang guru (beriman)
telah dilakukan dan mengingatkan
peserta didik untuk mempersiapkan
diri sebelum mempelajari materi di
pertemuan berikutnya
 Guru menutup pembelajaran dengan
salam dan doa

Mengetahui, Madiun, 19 Februari 2024


Kepala SMPN 13 Madiun Guru Bidang Studi

ANIK SUYATNI, S.Pd LILIK MURTIYANI, S.Pd


NIP. 197012131987022001 NIP. 196801142006042007

SUPERVISOR

Dra. ALIP SUPARWATI


NIP. 196705261997032002
LKPD PESERTA DIDIK

TUJUAN KEGIATAN
1.Peserta didik mengidentifikasi interaksi
antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta
dapat merancang upaya-upaya mencegah dan
mengatasi pencemaran dan perubahan iklim.

2. Melalui aktivitas pengamatan, peserta


didik mampu mengidentifikasi ciri-ciri
makhluk hidu dan tak hidup dilingkungan
sekitar

3.Melalui diskusi kelompok, peserta didik


mampu mengkomunikasikan hasil dari
pengamatan mengenai ciri-ciri makhluk hidup
dan tak hidup dilingkungan sekitar

PETUNJUK KEGIATAN
Lakukan seluruh petunjuk dan jawablah setiap
pertanyaan pada kolom dan tabel yang telah
di tentukan
BAHAN AJAR

A. PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI


Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang digunakan untuk
keanekaragaman sumber daya alam, meliputi jumlah maupun frekuensi dari
ekosistem, spesies, maupun gen di suatu tempat. Pada dasarnya keanekaragaman
melukiskan keadaan yang bermacam-macam terhadap suatu benda yang terjadi akibat
adanya perbedaan dalam hal, ukuran, bentuk, tekstur maupun jumlah.
Keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan suatu ekosistem darat memiliki
jumlah yang lebih tinggi daripada biodiversitas lingkungan di kutub. Hal ini
disebabkan oleh iklim atau cuaca karena biodiversitas merupakan fungsi dari iklim.
Perubahan yang terjadi pada suatu lingkungan dapat berdampak buruk bagi spesies,
hal itu ialah akan terjadinya kepunahan masal suatu spesies.

B. TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI


1. Tingkat Gen
Keanekaragaman tingkatan ini disebabkan variasi gen atau struktur gen
dalam suatu spesies makhluk hidup. Gen sendiri merupakan faktor pembawa sifat
keturunan yang dapat dijumpai di dalam kromosom. Setiap susunan gen akan
memberi penampakan, baik anatomi ataupun fisiologi, pada setiap organisme. Bila
susunannya berbeda, maka penampakannya pun akan berbeda pada satu sifat atau
bahkan secara keseluruhan. Contoh: Mangga (Mangifera indica) dengan Varietas
Mangga arumanis, mangga manalagi, mangga golek, dan lain-lain.
2. Tingkat Spesies
Keanekaragaman hayati tingkat spesies ini menunjukkan keanekaragaman
atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam
genus yang sama atau familia yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat
perbedaan-perbedaan sifat. Contoh: harimau, singa dan kucing. Meski hewan-
hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku Felidae, tetapi diantara mereka
terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang mencolok.
3. Tingkat Ekosistem
Keanekaragaman ini terjadi akibat perbedaan letak geografis yang
menyebabkan perbedaan iklim dan berpengaruh pada perbedaan suhu, curah
hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran matahari. Dengan
sekian banyak perbedaan tersebut, flora dan fauna yang menempati suatu daerah
akan bervariasi pula. Contoh: Ekosistem hutan hujan tropis yang ditumbuhi
beragam pohon, liana, dan epifit. Hewan yang hidup di dalamnya misalnya kera.

C. LINGKUNGAN BIOTIK dan ABIOTIK


Lingkungan abiotik adalah bagian dari lingkungan yang terdiri dari faktor fisik
dan kimia, seperti suhu, kelembaban, cahaya matahari, tanah, dan air. Faktor-faktor
ini memengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup organisme. Misalnya,
tumbuhan membutuhkan sinar matahari untuk fotosintesis, sedangkan hewan
memerlukan suhu yang sesuai untuk hidup.
Lingkungan biotik mencakup semua makhluk hidup yang ada dalam suatu
ekosistem, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Interaksi antara
makhluk hidup dalam lingkungan biotik dapat berupa hubungan simbiosis, seperti
mutualisme, parasitisme, dan kompetisi. Misalnya, burung memanfaatkan pohon
sebagai tempat bersarang (hubungan mutualisme), sementara parasit seperti kutu
menyerap darah dari tubuh hewan inangnya.

D. Rantai makanan dan jaring-jaring makanan


Setiap makhluk hidup memerlukan energi untuk melakukan berbagai
aktivitas kehidupan. Sesuai hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Energi
cahaya dari Matahari diubah oleh tumbuhan menjadi energi kimia melalui proses
fotosintesis. Energi tersebut berpindah ke organisme lainnya melalui proses rantai
makanan. Rantai makanan adalah proses perpindahan energi dari satu makhluk
hidup ke makhluk hidup lainnya melalui peristiwa makan dan dimakan. Contoh
rantai makanan
Produsen adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri atau
sebagai sumber makanan. Konsumen adalah makhluk hidup yang mendapatkan
makanan dari produsen. Konsumen sendiri diberi penyebutan Tingkat I, Tingkat II,
dan seterusnya sesuai urutan pada rantai makanan. Dekomposer adalah organisme
yang menguraikan makhluk hidup yang telah mati, contohnya bakteri dan jamur.
Nah selain rantai makanan ada yang disebut jaring-jaring makanan. Jaring-
jaring makanan adalah kumpulan dari rantai makanan yang lebih kompleks. Dalam
jaring-jaring makanan, sumber makanan lebih dari satu, sehingga jaring-jaring
makanan lebih stabil daripada rantai makanan. Contoh jaring-jaring makanan:

Daur Biogeokimia

adalah perpindahan unsur-unsur atau faktor faktor kimia melalui makhluk hidup dan
lingkungan abiotik. Pada bagian ini, akan dibahas beberapa daur yang terjadi di
alam di antaranya siklus air, siklus karbon, siklus oksigen, dan siklus nitrogen. Mari
kita mulai dengan siklus air atau sering disebut siklus hidrologi. Air yang ada di
permukaan Bumi akan mengalami penguapan (evaporasi) saat terkena sinar
Matahari membentuk awan. Penguapan air juga terjadi pada daun tumbuhan yang
disebut transpirasi. Selanjutnya awan tersebut akan mengalami kondensasi dan turun
ke Bumi dalam bentuk hujan (presipitasi). Jadi kalau kita gambarkan akan seperti
ini:
Siklus oksigen dan karbondioksida.

Tumbuhan menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen melalui proses


fotosintesis. Oksigen yang dihasilkan tumbuhan digunakan manusia, hewan dan
organisme lainnya dalam proses respirasi. Respirasi menghasilkan gas karbon
dioksida yang dilepas ke udara.

Tumbuhan, hewan dan organisme lainnya yang mati akan diuraikan oleh
dekomposer menghasilkan gas karbon dioksida. Beberapa jasad yang mati akan
menghasilkan fosil berupa bahan bakar. Bahan bakar yang mengandung karbon ini
jika digunakan akan menghasilkan karbon dioksida. Jika kita gambarkan akan
menjadi seperti ini:

Siklus Nitrogen bebas dari udara dapat masuk ke tanah melalui proses fiksasi oleh bakteri
tertentu, misalnya bakteri yang hidup di akar tanaman kacang. Makhluk hidup yang sudah
mati akan dirombak menjadi senyawa amoniak melalui proses amonifikasi.

Amoniak kemudian dirubah menjadi senyawa nitrit, kemudian nitrat, melalui proses
nitrifikasi. Nitrat yang terbentuk akan diserap tumbuhan untuk dijadikan bahan baku
pembuat protein. Sebagian nitrat kemudian diubah menjadi nitrogen bebas di udara oleh
bakteri melalui proses denitrifikasi. Kalau kita gambarkan akan menjadi seperti ini:
E. Interaksi antar komponen

Interaksi antar–komponen ekosistem tidak hanya terjadi antara makhluk hidup saja.
Interaksi dapat juga terjadi antara komponen abiotik dengan abiotik lainnya. Pada
bagian ini kita akan membahas interaksi antar spesies yang terjadi di alam. Jenis-
jenis interaksi yang umum terjadi adalah kompetisi, predasi, herbivori, dan
simbiosis.

Kompetisi merupakan suatu interaksi yang merugikan kedua makhluk hidup yang
terlibat. Predasi mengacu pada hubungan yang menguntungkan terhadap satu pihak,
sedangkan pihak lain mengalami kerugian. Herbivori merupakan interaksi yang
melibatkan antara herbivora dengan produsen. Simbiosis merupakan hubungan erat
antarpopulasi yang menempati habitat yang sama. Simbiosis sendiri dibagi menjadi
3, yaitu:

1. Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang menguntungkan kedua pihak. Contoh


simbiosis mutualisme kupu-kupu dengan tumbuhan berbunga.

2. Simbiosis komensalisme adalah hubungan yang menguntungkan salah satu pihak


tetapi pihak lainnya tidak mendapatkan keuntungan atau kerugian. Contoh simbiosis
komensalisme tanaman anggrek yang menempel pada batang pohon.

3. Simbiosis parasitisme adalah hubungan ketika salah satu organisme yang disebut
parasit mendapatkan keuntungan, sedangkan organisme lain yang disebut inang
dirugikan. Contoh simbiosis parasitisme benalu yang hidup di pohon serta cacing
perut pada tubuh manusia.

F. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia


Indonesia terkenal memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Hutan hujan
tropis di Indonesia terkenal memiliki tumbuhan endemik khas Indonesia, misalnya
bunga Rafflesia Arnoldi, meranti, cendana, anggrek tebu, daun payung, damar dan
lainnya. Selain tumbuhan, Indonesia juga memiliki banyak hewan atau fauna.
Wallace membagi persebaran fauna di Indonesia menjadi dua wilayah, yaitu fauna
wilayah barat (orientalis) dan fauna wilayah timur (australis). Adapun Webber
membagi persebaran fauna di Indonesia menjadi tiga wilayah, yaitu fauna wilayah
barat, peralihan dan timur. Perhatikan gambar dibawah ini agar jelas:
Keanekaragaman tersebut haruslah kita jaga, karena banyak flora dan fauna khas
Indonesia yang terancam eksistensinya akibat kegiatan manusia dan bencana alam,
seperti penggundulan hutan (deforestasi), kebakaran hutan, banjir dan kekeringan.

Bagaimanakah Pengaruh Manusia terhadap Ekosistem?

Setiap aktivitas manusia akan berpengaruh terhadap keberadaan suatu ekosistem.


Salah satu kegiatan manusia yang telah dilakukan selama ribuan tahun adalah
bercocok tanam untuk menyediakan kebutuhan pangan. Penggunaan pupuk kimia
secara berlebihan dapat menyebabkan eutrofikasi perairan dan penurunan
kesuburan tanah. Banyak organisme nontarget yang terbunuh akibat penggunaan
pestisida.
Pertanian monokultur menyebabkan turunnya keanekaragaman hayati.
Banyak tumbuhan yang disingkirkan dan diganti oleh hanya satu jenis tumbuhan
tertentu. Hal ini diperparah dengan seleksi penggunaan bibit unggul yang
menyebabkan spesies asli suatu daerah akan sulit ditemukan. Banyak hutan ditebang
di Indonesia untuk diubah menjadi lahan perkebunan, di antaranya untuk lahan
kelapa sawit.

Dampaknya banyak jenis tumbuhan dan hewan yang terancam punah akibat
kehilangan habitatnya. Alih fungsi lahan lainnya seperti pertambangan dan
pembuatan pemukiman turut serta menyebabkan kerusakan habitat. Kerusakan
lingkungan akibat pencemaran (polusi) terjadi di mana-mana yang berdampak pada
menurunnya kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Bahkan,
pencemaran dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi manusia seperti
penyakit dan bencana alam.

Apa sih polusi itu? Polusi adalah masuknya zat-zat beracun ke dalam
lingkungan sehingga mengganggu keseimbangan lingkungan alamiah. Banyak
aktivitas manusia yang tidak disadari menyebabkan terjadi pencemaran, misalnya
penggunaan kendaran bermotor, membuang sampah sembarangan dan membuang
sisa limbah ke sungai secara langsung. Bagaimana mengatasi semua masalah
tersebut?

Kegiatan manusia yang dapat memperlambat kepunahan organisme adalah


dengan melakukan kegiatan konservasi. Konservasi adalah pengelolaan sumber daya
alam hayati yang dilakukan secara bijaksana untuk menjaga kesinambungan
persediaan hayati dengan meningkatkan dan memelihara kualitas keanekaragaman
nilainya. Secara umum, metode konservasi lingkungan dibagi menjadi dua, yaitu
konservasi secara in-situ dan eks situ. Metode Konservasi in-situ adalah upaya
pelestarian keanekaragaman hayati, baik berupa flora ataupun fauna yang dilakukan
di habitat asli spesies tersebut. Sedangkan metode konservasi eks-situ adalah
upaya pelestarian keaneragaman hayati yang dilakukan di luar habitat aslinya.

Anda mungkin juga menyukai