Definisi
Nefrolitiasis (batu ginjal) merupakan suatu keadaan dimana terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis
atau kaliks dari ginjal (Fauzi dan Putra, 2016). Penyakit batu ginjal (nefrolitiasis) merupakan
pembentukan materi keras pada ginjal seperti batu berasal dari mineral dan garam (Khan, 2016).
B. Etiologi
Penyebab atau faktor risiko penyebab batu ginjal seperti genetik, konsumsi makanan tinggi oksalat,
tinggi protein, tinggi kalsium, kurang minum air putih dan seringnya menahan buang air kecil. Endapan
batu ginjal dapat disebabkan oleh faktor diet dan yang lainnya. Batu ginjal dapat dibagi menjadi empat,
yaitu batu kalsium, asam urat, struvit dan sistin (Ferraro et al., 2020). Batu ginjal dapat terbentuk dari
kalsium, batu oksalat, kalsium oksalat, atau kalsium fosfat. Namun yang paling sering terjadi pada batu
ginjal adalah batu kalsium (Fauzi dan Putra, 2016).
C. Patofisiologi
Gejala tidak dirasakan saat batu ginjal berukuran kecil. Batu yang kecil akan dapat berpindah ke saluran
kemih berupa ureter. Batu ginjal yang berukuran lebih besar dari diameter ureter akan terasa gejalanya.
Batu ginjal yang berukuran besar dapat bergesekan dengan lapisan dinding ureter yang dapat
menyebabkan iritasi atau luka. Kondisi ini menyebabkan urin dapat mengandung darah dan berwarna
merah. Selain iritasi, batu ginjal dapat tersangkut pada ureter maupun uretra sehingga bakteri
terkumpul dan menyebabkan infeksi ditandai pembengkakan (Maalouf, 2012).
1)Gejala yang timbul nyeri pada sisi tubuh punggung dibawah pinggul,
5)mual muntah,
11)Nyeri bisa terdapat pada nyeri tekan atau ketok pada daerah arkus kosta pada sisi ginjal,
E. Diagnosa medis
Diagnosis batu ginjal atau nefrolitiasis perlu dicurigai pada pasien yang mengalami kolik ginjal akut, yang
dapat disertai mual, muntah, dan hematuria. Meski demikian, beberapa pasien dengan batu ukuran
kecil dapat tidak mengeluhkan gejala apapun. Diagnosis batu ginjal dapat dikonfirmasi dengan
pencitraan CT scan abdominopelvis yang bermanfaat dalam menentukan lokasi, diameter, dan densitas
batu. USG ginjal dapat menjadi alternatif, serta sekaligus dapat mengidentifikasi adanya hidronefrosis
atau dilatasi uretra (Skolarikos et al, 2022).
F. Pemeriksaan penunjang
G. Penatalaksanaan medis
Menurut Hasiana dan Chaidir (2014) penatalaksanaan batu ginjal ialah sebagai berikut :
Merupakan salah satu tindakan endourologi untuk mengeluarkan batu yang berada di saluran ginjal
dengan cara memasukan alat endoskopi ke dalam kalises melalui insisi pada kulit. Batu kemudian
dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu menjadi fragmen-fragmen kecil. Asosiasi Eropa Pedoman
Urologi tentang urolithiasis merekomendasikan PNL sebagai pengobatan utama untuk batu ginjal
berukuran >20mm.
3. Bedah terbuka
Untuk pelayanan kesehatan yang belum memiliki fasilitas PNL dan ESWL, tindakan yang dapat dilakukan
melalui bedah terbuka. Pembedahan terbuka itu antara lain pielolitotomi atau nefrolitotomi untuk
mengambil batu pada saluran ginjal.
H. Penatalaksanaan keperawatan
Penderita nefrolitiasis sering mendapatkan keluhan rasa nyeri pada pinggang ke arah bawah dan depan.
Nyeri dapat bersifat kolik atau non kolik. Nyeri dapat menetap dan terasa sangat hebat (Fauzi dan Putra,
2016). Perawat dapat memberikan intervensi manajemen nyeri dengan mengajarkan teknik non-
farmakologi untuk mengurangi nyeri.
I. Komplikasi
Menurut Fauzi dan Putra (2016) komplikasi pada nefrolitiasis bedakan menjadi komplikasi akut dan
komplikasi jangka panjang.
1. Komplikasi Akut
Kematian, kehilangan fungsi ginjal, kebutuhan transfusi dan tambahan invensi sekunder yang tidak
direncanakan.
J. Prognosis
Prognosis batu ginjal atau nefrolitiasis tergantung pada ukuran batu, lokasi, dan komplikasi yang dialami
pasien. Batu yang berukuran kecil mungkin dapat keluar sendiri. Sementara itu, batu berukuran lebih
besar dapat menyebabkan komplikasi berupa obstruksi saluran kemih hingga sepsis dan urosepsis
(Rasyid dkk, 2018).
Daftar pustaka
Ahmad Fauzi & Marco Manza Adi Putra. (2016). Nefrolitiasis. Majority. Volume 5, Nomor 2.
Ferraro, P. M., Bargagli, M., Trinchieri, A., & Gambaro, G. (2020). Risk of kidney stones: Influence of
dietary factors, dietary patterns, and vegetarian–vegan diets. Nutrients, 12(3), 1–16.
https://doi.org/10.3390/nu12030779.
Hasiana L, Chaidir A. (2014). Batu saluran kemih. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi keempat jilid I.Jakarta:
Media Aesculapius. hlm. 277-280.
Khan, S. R., Pearle, M. S., Robertson, W. G., Gambaro, G., Canales, B. K., Doizi, S., Traxer, O., & Tiselius,
H. G. (2016). Kidney stones. Nature Reviews Disease Primers, 2, 1–23.
https://doi.org/10.1038/nrdp.2016.8
Maalouf, N. M. (2012). Approach to the adult kidney stone former. Clinical Reviews in Bone and Mineral
Metabolism, 10(1), 38–49. https://doi.org/10.1007/s12018-011-9111-9
Russari, I. (2016). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Batu Ginjal Menggunakan Teorema Bayes. Jurnal Riset
Komputer (JURIKOM), 3, 18–22.