Anda di halaman 1dari 29

COUNSELING MICROSKILLS PART 3 Psikologi Konseling

MICROSKILLS
• Microskills in focus:

I

Attending

Mendengarkan

Persetujuan/
Penerimaan N
S

Reflecting feelings

Open question Restatement
√ I
Closed√
question √
Silence √
Challenge G
Interpretasi √
Self-disclosure Immediacy H
Memberi informasi Bimbingan langsung T
INTERPRETASI
•Keterampilan di mana konselor menyampaikan “realita” yang
lebih mendalam daripada apa yang sudah dikatakan klien secara
eksplisit, yang memberikan arti atau penjelasan yang baru tentang
perilaku, pikiran atau perasaan klien sehingga klien bisa melihat
masalahnya dari perspektif yang berbeda
CONTOH INTERPRETASI
Klien: “Saya capek, selalu harus saya yang memikirkan banyak hal
untuk anak-anak. Suami selalu bilang dia depresi, nggak bisa mikir. Lalu
kapan saya ini jadi penting?”
Konselor: “Ibu merasa harus selalu menjadi yang menanggung beban
keluarga ini ya.” (restatement)
Klien: “Iya, saya harus perhatikan anak-anak, juga suami saya. Kalau
dia sudah maunya apa, saya harus penuhi juga. Sebagai istri, saya
ingin mendukung dia.”
Konselor: “Kedengarannya ibu punya banyak “should” and “must” ya, ini
yang saya perhatikan dari sesi-sesi sebelumnya juga. Apakah ada
kaitannya dengan realita bahwa ibu tumbuh besar sendiri, sehingga ibu
hanya bisa mengandalkan diri sendiri?” (interpretasi)
INTERPRETASI
•Intensi: menstimulasi insight, mengenali perasaan (terutama
yang ditekan/pendam), mendukung self-control
•Posture: lembut, respek, penuh pemikiran, jarang (not
frequent)
•Penyampaian:
 Pastikan klien siap dan cukup stabil kejiwaannya
 Sebagai bagian kolaborasi antara konselor dengan klien
 Perhatikan reaksi klien. Ajukan pertanyaan terbuka sesudah
mengajukan interpretasi.
INTERPRETASI – HOW IT CAN WORK
•Menghubungkan perkataan klien atau kejadian yang di
permukaan kelihatannya tidak terkait
“Apakah kekesalanmu pada suamimu ada hubungannya dengan
perasaan berduka karena kehilangan ibumu?”
•Menunjukkan pola atau tema yang ada dalam perilaku,
pikiran atau perasaan klien
“Sepertinya kamu dipecat dari pekerjaanmu setiap 6 bulan. Saya
jadi bertanya-tanya apakah ketakutanmu akan kesuksesan membuat
kamu sulit bertahan lebih lama dalam 1 pekerjaan?”
“Apakah ada hubungannya antara peningkatan self-
harming mu dengan perpisahan dengan beberapa orang
yang dekat denganmu dalam waktu bersamaan?”
INTERPRETASI – HOW IT CAN WORK
•Ungkapkan defenses, resistance atau transference
“Apakah kamu mengantisipasi bahwa saya akan berespon seperti
ibumu?”
“Kelihatannya skripsimu tidak banyak mengalami kemajuan.
Beberapa revisi ini sudah kita diskusikan sejak beberapa minggu
yang lalu tapi belum juga kamu kerjakan. Saya merasa ada
resistansi. Apa sebenarnya yang sedang terjadi?”
INTERPRETASI – HOW IT IS DONE
•Menawarkan kerangka berpikir yang baru untuk memahami
perilaku, pikiran, perasaan atau masalah
Klien A (35) sudah sering berpacaran namun belum juga menikah. Ia
merasa kuatir akan hidup sendiri, dan bertanya-tanya apa yang
kurang dengan dirinya. Setelah eksplorasi tentang keluarga klien
dan hubungannya dengan ayahnya,
Konselor: “Apakah anda kesayangan papa?”
Klien: “Iya!” dengan spontan.

Konselor: “Kelihatannya ada bayang-bayang papa nih”.


Klien: “Iya ya? Saya selalu cari pria yang jauh lebih tua sih…“
Konselor: “Bagaimana menurut anda?”
SUMBER DATA UNTUK MEMBUAT INTERPRETASI
Konten verbal dari cerita klien
Pengalaman masa lalu klien
Defenses
 Menolong klien menyadari mengapa klien menggunakan defenses
tertentu
Tahap & tugas perkembangan klien
Isu-isu eksistensial dan spiritual
Sumber-sumber unconscious: mimpi, khayalan, Freudian slip
MENGGUNAKAN INTERPRETASI
•Tidak terlalu sering digunakan (6-8% dari ucapan konselor)
•Lebih efektif jika disesuaikan dengan beliefs dan needs dari
klien, dan dekat dengan tingkat awareness klien pada saat
tsb
•Konselor tidak akan pernah bisa menentukan ketepatan
interpretasinya
•Efektif/tidaknya suatu interpretasi -> perceived helpful by the
client dan menstimulasi tindakan nyata
IMMEDIACY
Keterampilan di mana konselor mengungkapkan apa yang
dirasakannya saat tsb tentang
 klien,
 dirinya sendiri dalam relasinya dengan klien, atau
 relasi terapeutik yang sedang berlangsung
Meta-communication: komunikasi tentang
komunikasi antara konselor dengan klien,
process-comments
MACAM-MACAM IMMEDIACY
Pertanyaan tentang relasi terapeutik
 “Bagaimana sesi hari ini untukmu?”
 “Apa yang kamu butuhkan dari saya saat ini?”
Pernyataan konselor tentang reaksinya terhadap klien
 “Saya merasa kamu sulit fokus saat ini. Bagaimana menurutmu?”
 “Saya merasa terenyuh mendengar ceritamu. Bagaimana rasanya
menceritakan hal itu pada saya?”
 “Saya senang kamu lebih ceria pada sesi ini.”
MACAM-MACAM IMMEDIACY
Membuat eksplisit hal-hal yang implisit
 “Kamu terlambat lagi hari ini. Apakah ada
hubungan antara keterlambatanmu dengan
perasaanmu tentang konseling?”
 “Kamu kelihatan marah ketika saya bilang begitu.
Apa yang sedang terjadi?”
 “Kamu lebih banyak bicara kali ini. Apakah kamu menyadarinya?”
Menunjukkan kemiripan dengan relasi di luar konseling
 “Kamu bilang bahwa nggak ada yang mengerti kamu. Apakah kamu
sedang mengatakan bahwa saya tidak mengerti kamu?”
MENGAPA MENGGUNAKAN IMMEDIACY?
•Relasi konselor-klien menyediakan sebuah “microcosm” di mana
klien berelasi sebagaimana ia berelasi di lingkungannya
 Klien yang penurut terhadap konselor kemungkinan juga penurut di luar
konseling
 Klien yang sulit membangun attachment dengan konselor -> bersikap sama
terhadap orang lain
•Pola relasi interpersonal klien bisa diselidiki melalui relasinya
dengan konselor
•Reaksi konselor terhadap klien => reaksi orang lain terhadap
klien => gunakan informasi ini untuk menstimulasi insight dalam
diri klien
KEGUNAAN LAINNYA DARI IMMEDIACY
•Menyelesaikan masalah yang timbul dalam relasi terapeutik
(alliance rupture) => model untuk klien menyelesaikan masalah
interpersonal yang lain
•Konselor bisa menggunakan immediacy untuk
memperhadapkan klien pada perilakunya yang maladaptif
=> memfasilitasi perubahan
•Contoh: “Anda berharap konseling ini bisa membantu anda, tapi anda
jarang membicarakan diri anda sendiri.”
CONTOH INTERPRETASI DAN IMMEDIACY
https://www.youtube.com/watch?v=yTHM2o3dvao by Hana
Levenson, Ph.D, Time-Limited Dynamic Psychotherapy
MENGGUNAKAN IMMEDIACY DENGAN EFEKTIF
•Sangat penting: Awareness akan reaksi emosional konselor
•Dilakukan dengan compassion
•Diimbangi dengan sikap suportif dan selalu menjaga self-
esteem klien
•Tidak menyalahkan klien, gunakan “I-statement”
•Memberitahu klien tentang yang dirasakan konselor dalam
relasi dengan klien, bukan mendikte perilaku klien
MICROSKILLS
• Microskills in focus:

A

Attending

Mendengarkan

Persetujuan/
Penerimaan C
T

Reflecting feelings

Open question Restatement
√ I
Closed√ question √
Silence √
Challenge O

Interpretasi √
Self-disclosure √
Immediacy N
Memberi informasi Bimbingan
langsung
MEMBERI INFORMASI
•Memberikan data, pandangan, fakta, resources, menjawab
pertanyaan
•Intensi: memberi informasi, mendorong perubahan
TIPE-TIPE PEMBERIAN INFORMASI
Menjelaskan intensi & • “Saya minta kamu melakukan PR ini supaya…”
sasaran • “Saya tanyakan ini karena …”

Informasi tentang • “Dengan role-play, kamu bisa …”;


• “Belajar di tempat yang tenang mungkin akan membantumu untuk
berbagai tipe tindakan lebih fokus”

Informasi tentang • “Tes MMPI itu …”


• “Jika kamu perlu bicara dengan seseorang, kamu bisa juga
aktivitas & tes psikologi hubungi hotline ini: …”

Edukasi prinsip psikologi • “Tingkat stress yang cukup itu sebenarnya baik…”
• “Memang riset menunjukkan bahwa kebahagiaan itu tergantung pada
atau kehidupan harta milik, sampai pada titik tertentu…”
KAPAN KONSELOR MEMBERIKAN INFORMASI?
•Pertimbangkan intensi konselor:
•Apakah aku ingin mengedukasi klien?
•Apakah aku ingin menormalisasi pengalaman klien?
•Apakah aku ingin menjelaskan apa yang terjadi dalam sesi?
•Pertimbangkan/tanyakan motivasi klien
•Apakah klien berusaha membuat konselor merasa seperti ahli?
•Apakah klien menghindari eksplorasi atau insight?
•Apakah klien sedang meneruskan pola ketergantungan pada orang
lain?
•Apakah klien berharap mendapatkan quick fix?
BIMBINGAN LANGSUNG
•Usulan, arahan, atau saran untuk klien, khususnya untuk hal-
hal yang menurut konselor perlu dilakukan oleh klien di luar
sesi konseling
•Intensi: untuk mempromosikan perubahan
•Contoh:
“Saya sangat sarankan kamu untuk punya rutinitas tetap, seperti jalan
pagi, mungkin bertemu 1-2 teman di akhir minggu.”
“Bagaimana kalau kamu coba untuk menuliskan perasaan dan
pikiranmu dalam jurnal?”
KAPAN KONSELOR MEMBERIKAN BIMBINGAN
LANGSUNG?
•Setelah konselor cukup
melakukan eksplorasi dan dapat
memahami klien serta situasinya
dengan baik
•Setelah mengases intensi
konselor dan motivasi klien
•Klien dalam kondisi krisis
(suicidal, trauma, child/domestic
abuse)
•Saat melatih
keterampilan/strategi baru
CONTOH DUA TIPE BIMBINGAN LANGSUNG
Perubahan Perilaku Pengambilan Keputusan
1. Kenali masalah nya 1. Kenali opsi-opsi yang ada
2. Eksplorasi tindakan/perilaku
yang bisa diambil 2. Klarifikasi nilai-nilai klien (values)
3. Eksplorasi upaya-upaya apa 3. Berikan peringkat atas opsi yang
yang sudah dicoba sebelumnya. ada sesuai dengan values klien
Apa yang membantu?
4. Diskusikan opsi-opsi tindakan 4. Evaluasi hasil proses ini
yang bisa dicoba
5. Pilih satu opsi untuk dicoba
6. Evaluasi di sesi berikutnya
BIMBINGAN LANGSUNG: CAUTION!
•Konselor menawarkan opsi, klien yang membuat keputusan
•Merupakan kolaborasi konselor-klien
•Beberapa hal negatif yang mungkin terjadi dengan
pemberian bimbingan langsung yang tidak tepat:
•Membuat klien tergantung pada konselor
•Klien mungkin menyalahkan konselor jika saran tidak efektif
•Jika terlalu banyak, klien mungkin akan menunjukkan resistance atau
rebellion
•Kurang tepat untuk tipe klien dengan high resistance-like trait
TRIAD #3 (WEEK 6)
Microskills:
1. Must: Attending, Listening, Approval/Reassurance, Silence,
Restatement/Reflecting Content, Open question, Closed
question, Reflecting Feeling
2. Should: Immediacy
3. Only when appropriate: Self-disclosure, Challenge, Memberi
Informasi, Bimbingan Langsung
Buat Refleksi #3
HOUSEKEEPING KKA
Week 4: Asinkronus – EBP, Christian Perspective dipelajari secara
mandiri, tanya-jawab di forum diskusi Moodle
Week 5: Libur
Week 6: Asinkronus (onsite BeMod) – Pendekatan Person-Centered
dipelajari secara mandiri, tanya-jawab di forum diskusi Moodle
 Tugas: Triad #3, Refleksi #3
Week 7: UTS – Materi Week 1 – Week 4
Week 8: tidak ada kelas (onsite Kualitatif)
Week 9: Sinkronus – Pendekatan Psikodinamika
 Tugas: Self-Evaluation I
HOUSEKEEPING KKB
Week 5: Libur
Week 6: Asinkronus (onsite BeMod) – Pendekatan Person-
Centered dipelajari secara mandiri, tanya-jawab di forum
diskusi Moodle
 Tugas: Triad #3, Refleksi #3
Week 7: UTS – Materi Week 1 – Week 4
Week 8: Sinkronus – Pendekatan Psikodinamika
 Tugas: Self-Evaluation I
Week 9: tidak ada kelas (onsite Kualitatif)
REFERENSI
Hill, C. E. (2010). Helping skills: Facilitating exploration, insight,
and action (3rd ed.). Washington, DC: American Psychological
Association.

Anda mungkin juga menyukai