Anda di halaman 1dari 5

Proposal penelitian

Mengetahui dampak kerusakan hutan akibat gempa bumi di kecamatan Malunda


kabupaten Majene

Oleh
Muhammad Andri/A0221519
BAB I

Pendahuluan

Mengetahui dampak kerusakan hutan akibat gempa bumi di kecamatan


Malunda
Latar belakang
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan
energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi
biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa
disebabkan oleh letusan gunung berapi. Gempa bumi juga bisa diartikan sebagai suatu peristiwa
bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan
patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Di hutan pegunungan, tanah longsor merupakan penyebab utama kematian dan cedera pohon
akibat gempa bumi. Tanah longsor mencakup pergerakan tanah yang mencabut, memindahkan, dan
mengubur pohon di area yang luas serta merusak sistem perakaran. Pergerakan tanah di lereng yang
curam juga dapat menyimpan puing-puing di dataran banjir yang membendung aliran sungai dan
menenggelamkan hutan di dasar lembah (Cui, Lin, & Chen, 2012 ; Speight, 1933 ; Veblen & Ashton,
1978 ). Perubahan kondisi lingkungan pasca terjadinya gempa bumi meliputi komponen abiotik,
biotik, dan kultural (Badaruddin Aswat, dkk.,2021). Karakteristik tingkat bentang alam (misalnya
posisi topografi) sering kali mengatur kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi terhadap hutan
pegunungan. Terlepas dari besarnya, jumlah tanah longsor akibat gempa bumi menurun secara
logaritmik seiring dengan semakin jauhnya jarak dari pusat gempa (Keefer, 2000 ; Qiu dkk., 2015 ;
Walker & Shiels, 2013).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan tingkat kerusakan lingkungan pasca terjadinya
gempa, serta merumuskan strategi dan kebijakan pengelolaan untuk pelestarian alam. Penelitian ini
menggunakan metode survei dengan pendekatan analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kualitatif
dilakukan dengan cara menganalisis kondisi topografi di lapangan, sedangkan Analisis kuantitatif
terhadap kondisi kerusakan ekosistem dengan klasifikasi pembagian perubahan kualitas sebelum dan
sesudah gempa.

Rumusan masalah
1. mengetahui kerusakan hutan akibat gempa bumi

2. Mengetahui jenis dan tingkat kerusakan lingkungan pasca terjadinya gempa


BAB II

Tinjauan pustaka
Gempa bumi
Gempa bumi dapat di artikan sebagai bergetarnya lapisan litosfer dan permukaan bumi di
karenakan sebab-sebab tertentu, seperti tumpukan antar lempeng dan akibat patahan aktif aktivitas
gunung berapi atau reruntuhan bebatuan dengan volume yang sangat besar. Dalam pengertian lain
gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat dari aktivitas
pergerakan lempeng yang dapat menimbulkan pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba
sehingga menciptakan gelombang seismik.

Berikut beberapa teori gempa bumi menurut pendapat para ahli;

1. Menurut Pujianto, (2007) gempa bumi merupakan salah satu fenomena Alam yang dapat
disebabkan oleh buatan/akibat kegiatan manusia maupun Akibat peristiwa alam. Akibat dari
kedua tersebut tanah menjadi bergetar Sebagai efek dari menjalarnya gelombang energi yang
memancar dari pusat Gempa/fokus. Energi yang memancar dari fokus adalah akibat dari peristiwa
Mekanik (tumbukan, gesekan, tarikan) ataupun peristiwa khemis (ledakan Akibat peristiwa reaksi
kimia), energi yang terjadi akibat peristiwa-peristiwa Tersebut menyebar ke segala arah pada
media tanah.
2. Menurut Bayong (2006:12), gempa bumi adalah suatu gerakan atau getaran yang terjadi pada
kulit bumi yang dihasilkan dari tenaga endogen. Tenaga endogen merupakan tenaga atau kekuatan
perut bumi yang terjadi karena adanya perubahan pada kulit bumi.
3. Menurut Howel dan Mulyo (2004), gempa bumi adalah suatu getaran ataupun serentetan getaran
yang terjadi dari kulit bumi yang memiliki sifat sementara (tidak abadi) yang kemudian getaran
tersebut menyebar ke segala arah.

Dampak kerusakan hutan akibat gempa bumi

1. Tanah longsor
Tanah longsor adalah pergerakan material berupa batuan atau tanah melalui Permukaan bidang
miring yang disebut lereng. Batuan atau tanah mengalami Longsoran menuruni tebing searah
dengan kemiringan lereng (Supriyono, 2014). Terdapat beberapa penyebab tanah longsor
diantaranya adalah gempa bumi. Di hutan pegunungan, tanah longsor merupakan penyebab utama
kematian dan cedera pohon akibat gempa bumi. Di kecamatan Malunda terdapat 50 titik longsor
di sepanjang perbukitan malunda (Dita Arif Yuwana, dkk.,2021). Dampak tanah longsor ini cukup
parah dan juga merupakan penyebab utama dalam kerusakan hutan di kecamatan malunda.
2. Kerusakan pohon
Guncangan seismik dapat merusak pohon secara langsung (misalnya dengan mematahkan batang
pohon) dan secara tidak langsung (misalnya dengan menimbulkan tanah longsor dan mengubah
hidrologi). Kerusakan yang disebabkan oleh tanah longsor akibat gempa bumi merupakan sumber
utama kematian dan cedera pohon di wilayah pegunungan. Longsoran berkisar dari pergerakan
tanah yang mencabut dan mengubur pohon-pohon di wilayah yang luas hingga jatuhnya batu
yang menimpa pohon-pohon tertentu. Tanah longsor mencakup pergerakan tanah yang mencabut,
memindahkan, dan mengubur pohon di area yang luas serta merusak sistem perakaran.
Pergerakan tanah di lereng yang curam juga dapat menyimpan puing-puing di dataran banjir yang
membendung aliran sungai dan menenggelamkan hutan di dasar lembah (Cui, Lin, & Chen,
2012 ; Speight, 1933 ; Veblen & Ashton, 1978 ).

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan
energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.

Dampak kerusakan hutan akibat gempa bumi antara lain;

1. Tanah longsor
Tanah longsor adalah pergerakan material berupa batuan atau tanah melalui Permukaan
bidang miring yang disebut lereng. Batuan atau tanah mengalami Longsoran menuruni tebing
searah dengan kemiringan lereng (Supriyono, 2014).
2. Kerusakan pohon
Guncangan seismik dapat merusak pohon secara langsung (misalnya dengan mematahkan
batang pohon) dan secara tidak langsung (misalnya dengan menimbulkan tanah longsor dan
mengubah hidrologi).

Saran

Dari penelitian diatas dapat di simpulkan kerusakan hutan akibat gempa bumi tidak dapat
disepelekan. Oleh karena itu pentingnya perumusan strategi kebijakan yang baik untuk
penanggulangan bencana gempa bumi.

Daftar pustaka
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi P-ISSN:2716-2737; E-ISSN: 2716-2001 Vol.4No.2
(2021) Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/3773
Dita Arif Yuwana, kurniah, Taufiq Wira buana, pusat air tanah dan geologi tata lingkungan, badan
geologi (2021). https://puslitbang.bmkg.go.id/litbang/wp-content/uploads/2018/01/buku-
gempabumi.pdf https://doi.org/10.1111/1365-2745.13238
https://nvs.landcareresearch.co.nz/data/search

Anda mungkin juga menyukai