Ringkasan Buku Teori Pembangunan Dunia K
Ringkasan Buku Teori Pembangunan Dunia K
Oleh
Muhammad Said
Buku Teori Pembangunan Dunia Ketiga, Karya Negara (dalam arti jumlah penduduknya) berlainan,
Arief Budiman (1996) seperti dalam pengantarnya untuk bisa membandingkan dipakai ukuran
membahas beberapa teori pembangunan untuk PNB/kapita atau PDB/kapita. Dengan itu dapat
Dunia Ketiga. Istilah dunia Ketiga lebih diartikan dilihat berapa produksi rata-rata setiap orang dari
sebagai Negara-negara yang secara ekonomi masih Negara yang bersangkutan.
miskin, atau Negara-negara yang sedang
berkembang, tanpa melihat ideologinya. Kemudian 2. Pemerataan
yang dimaksud dengan teori-teori pembangunan Selain kekayaan rata-rata, untuk mengukur
Dunia Ketiga adalah teori-teori pembangunan yang pembangunan digunakan pula aspek pemerataan,
berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi bukan lagi hanya PNB/kapita saja. Pemerataan ini
oleh Negara-negara miskin atau Negara-negara secara sederhana diukur dengan melihat berapa
yang sedang berkembang dalam sebuah dunia yang prosen dari PNB diraih oleh 40 % penduduk
didominasi oleh kekuatan ekonomi, ilmu termiskin, berapa prosen oleh 40% penduduk
pengetahuan dan militer Negara-negara adikuasa golongan menengah, dan berapa prosen oleh 20 %
atau Negara-negara industri maju. penduduk terkaya. Kalau terjadi ketimpangan yang
Ada tiga kelompok teori yang dibahas. Pertama, luar biasa, misalnya 20 % penduduk terkaya meraih
Kelompok Teori Modernisasi yang terutama lebih dari 50% PNB, sedangkan sisanya dibagi di
menekankan factor manusia dan nilai-nilai antara 80% penduduknya , ketimpangan antara
budayanya sebagai pokok persoalan dalam orang-orang kaya dan miskin dianggap besar.
pembangunan. Kedua, Kelompok Teori
Ketergantungan. Teori ini merupakan reaksi 3. Kualitas Kehidupan
terhadap teori modernisasi, yang dianggap tidak Salah satu cara lain untuk mengukur
mencukupi dan menyesatkan. Teori ketergantungan kesejahteraan penduduk sebuah Negara adalah
mula-mula tumbuh di kalangan para ahli ilmu sosial dengan menggunakan tolok ukur PQLI (Physical
di Amerika Latin. Pengaruhnya kemudian meluas ke Quality of Life Index). Tolok ukur PQLI ini
Amerika Serikat dan Eropa, dan akhirnya Asia. Teori diperkenalkan oleh Moris yang mengukur tiga
ini dipengaruhi oleh metoda analisis Marxis ini, indicator, yakni (1) rata-rata harapan hidup sesudah
meskipun membantah beberapa tesis dasar umur satu tahun (2) rata-rata jumlah kematian bayi,
Marxisme, menjadi bahan pembicaraan yang paling dan (3) rata-rata prosentasi buta dan melek huruf.
hangat pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an.
Ketiga, Kelompok teori-teori yang merupakan reaksi 4. Kerusakan Lingkungan
terhadap teori ketergantungan. Teori-teori ini belum Dalam criteria keberhasilan pembangunan yang
memiliki nama sendiri sebagai satu kelompok, paling baru, dimasukkan juga faktor kerusakan
karena itu sering disebut sebagai teori pasca lingkungan sebagai faktor yang menentukan. Apa
ketergantungan. Di dalamnya terdapat Teori system gunanya sebuah pembangunan yang pada saat ini
dunia, teori artikulasi, dan sebagainya. memang tinggi produktivitasnya, merata
Pada Bab I Arief Budiman menjelaskan pembagiannya, tetapi tidak dapat mempertahankan
pengertian pembangunan, bagaimana mengukur kelestarian lingkungannya.
pembangunan, beberapa cabang illmu ekonomi
sebagai titik tumpu pembangunan dan 5. Keadilan sosial dan kesinambungan
pembangunan dilihat dari faktor manusianya. Sebenarnya, faktor keadilan sosial dan faktor
Pembangunan mula-mula dipakai dalam arti lingkungan saling berkaitan erat. Keadilan sosial,
pertumbuhan ekonomi. Sebuah masyarakat dinilai bukannlah faktor yang dimasukkan atas dasar
berhasil melaksanakan pembangunan bila pertimbangan moral, yaitu demi keadilan saja. Tetapi
pertumbuhan ekonomi masyarakat tersebut cukup faktor ini berkaitan dengan kelestarian
tinggi. Ada beberapa cara mengukur pembangunan, pembangunan juga. Bila terjadi kesenjangan yang
diantaranya : terlalu mencolok antara orang-orang kaya dan
miskin, masyarakat yang bersangkutan menjadi
1. Kekayaan Rata-rata rawan secara politis. Orang-oran miskin itu
Dengan demikian, yang diukur adalah cenderung untuk menolak status quo yang ada.
produktivitas masyarakat atau produktivitas Negara Yang terakhir bahwa kalau kita renungkan,
tersebut setiap tahunnya. Dalam bahasa teknis pembangunan sebenarnya meliputi dua unsur pokok
ekonominya, produktivitas ini diukur oleh Produk . Pertama, masalah materi yang mau dihasilkan dan
Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product, dibagi. Kedua, masalah manusia yang menjadi
GNP) dan Produk Domestik Bruto (PDB atau Gross pengambil inisiatif, yang menjadi manusia
Domestic Product, GDP), pembangunan. Bagaimanapun juga, pembangunan
Karena PNB atau PDB mengukur hasil pada akhirnya harus ditujukan pada pembangunan
keseluruhan dari sebuah Negara, padahal besar manusia.