Disusun Oleh:
1. Shella Monica NPM 2102010
2. Intan Pratiwi NPM 2102015
3. Rifa Rahayu L NPM 2102080
4. Ratu Annisa NPM 2102098
5. Asep Sopiansah NPM 2102095
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkah rahmat, taufik, dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam
semoga tercurah kehadirat Nabi Besar Muhammad SAW, juga kepada keluarga, para sahabat
dan segenap pengikut beliau hingga akhir zaman, Amin ya rabbalalamin.
Penulisan makalah berjudul “PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI
BERESIKO” ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Pengambilan Keputusan
dengan dosen pengampu Bapak Subhi Munir SE.,MM, kami mengucapkan terima kasih atas
bimbingan yang telah diberikan.
Makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan sehari-hari kita sebenarnya adalah kehidupan yang selalu bergumul dengan
keputusan. Keputusan merupakan kesimpulan terbaik yang diperoleh setelah mengevaluasi
berbagai alternatif. Di dalam arti tersebut, terkandung unsur situasi dasar, peluang munculnya
situasi dasar, dan aktifitas pencapaian keputusan. Lantas pertanyaannya, apakah setelah
evaluasi alternatif serta merta begitu saja hadir keputusan? Iya, secara rasional kesimpulan
tersirat dalam premis-premis sehingga hanya kepentingan perumusan saja. Walaupun berbagai
literatur yang memandang keputusan sebagai proses menampilkan tersurat kata keputusan di
dalam modelnya.Kajian tentang keputusan juga banyak berbasis metode. Basis kajian tersebut,
dipandang lebih menarik daripada domain pengambilan keputusan itu sendiri. Berdasarkan
kajian metode, keputusan terpecah menjadi empat, yaitu, metode keputusan rasional, metode
keputusan tawar menawar, metode keputusan agregatif, dan metode keputusan keranjang
sampah. Sehubungan dengan pendekatan metode berbagai aliran pun dapat sesuai untuk
mengkaji keputusan. Aliran-aliran yang dimaksudkan adalah birokratik, manajemen saintifik,
hubungan kemanusiaan, rasionalitas ekonomi, kepuasan dan analisis sistem. Resiko merupakan
penyimpangan dari ekspektasi tingkat pengembalian yang diharapkan, pelaku bisnis selalu
mengharapkan perusahaannya akan beroperasi dengan baik dan mendapatkan keuntungan,
namun adanya resiko malah dapat mengakibatkan kerugian yang berdampak perusahaan harus
memutuskan sesuatu dengan sangat hati-hati dalam mengambil tindakannya.
Dalam mengambil keputusan pelaku bisnis sebaiknya juga mempertimbangkan tingkat
toleransi terhadap resiko. Upaya pengambilan keputusan inilah yang membedakan individu
dari setiap pelaku usaha. Saat ini persaingan bisnis di Indonesia sangatlah ketat. Tidak heran
banyak perusahaan yang tumbuh, berkembang dan sukses. Tapi ada juga perusahaan yang
mengalami penurunan bahkan sampai gulung tikar.Pada dasarnya manajemen harus
memutuskan bagaimana mengelola sumber daya ekonomi sesuai dengan tujuan perusahaan.
Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk mencapai laba yang semaksimal mungkin. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka, sumber daya ekonomi tersebut harus digunakan secara efisien
dan efektif. Efektif berarti apabila sumber daya tersebut benar – benar digunakan untuk tujuan
perusahaan yaitu untuk mencapai laba semaksimal mungkin. Sedangkan efisien berarti apabila
sumber daya ekonomi tersebut bebas dari pemborosan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep resiko dan kondisi beresiko
2. Untuk mengetahui definisi Pengambilan keputusuan dalam kondisi beresiko
3. Untuk mengetahui teknik pengambilan keputusan dalam kondisi beresiko
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsepsi Resiko dan Kondisi Beresiko
2.1.1 Resiko
Banyak arti mengenai risiko ini, namun pada dasarnya bahwa risiko merupakan sesuatu,
dalam hal ini yang akan diterima atau ditanggung oleh seseorang sebagai konsekuensi atau
akibat dari suatu tindakan. Berikut ini diberikan beberapa arti lain dari risiko:
a. Risiko adalah kesempatan timbulnya kerugian.
b. Risiko adalah kemungkinan timbulnya kerugian.
c. Risiko adalah ketidakpastian.
d. Risiko adalah penyimpangan hasil actual dari hasil yang diharapkan.
e. Risiko adalah suatu hasil yang berbeda dari hasil yang diharapkan.
Dengan adanya risiko ini, maka akibat yang mungkin akan ditimbulkan antara lain
sebagai berikut.
1. Timbul Kerugian, artinya bahwa dengan adanya risiko, maka hasil positif yang akan
diperoleh atau diharapkan nantinya, dalam hal ini keuntungan akan berkurang dari semestinya.
2. Adanya Ketidakpastian, artinya dengan adanya risiko, maka tidak mungkin lagi dapat
dipastikan hasil positif yang mungkin akan diterima, karena risiko tidak bisa dihitung secara
pasti.
Risiko tidak akan mungkin dihilangkan 100%, tetapi hanya dapat diminimalkan atau
dibuat sekecil mungkin sampai pada batas-batas tertentu, yaitu dengan jalan mengelola risiko
secara baik (manajemen risiko).
Jenis-jenis risiko:
1. Risiko dinamis, yaitu risiko yang berhubungan dengan dinamika atau perubahan keadaan
ekonomi, seperti tingkat harga, selera, dan teknologi.
2. Risiko Statis, yaitu risiko yang berhubungan dengan keadaan ekonomi yang statis, Terdiri
dari resiko fundamental (Menyangkut rakyat banyak), Resiko Khusus (Menyangkut
perorangan), Resiko murni (sifatnya alami), Resiko Spekulatif (Sifatnya untung-untungan),
Resiko Perorangan dan Resiko Kebendaan.
Sumber-sumber Risiko
1. Masyarakat (risiko sosial), berupa tindakan orang-orang yang menciptakan kejadian yang
menyebabkan terjadinya penyimpangan yang merugikan dari harapan kita.
2. Fisik (risiko fisik), berupa fenomena alam dan kesalahan manusia.
3. Ekonomi (risiko ekonomi), berupa keadaan ekonomi yang mungkin mengalami perubahan
atau tidak.
2.1.2 Kondisi Beresiko
Kondisi berisiko adalah suatu keadaaan yang memenuhi beberapa syarat, yaitu sebagai
berikut:
• Ada alternatif tindakan yang fisibel (dapat dilakukan).
• Ada kemungkinan kejadian yang tidak pasti dengan masing-masing nilai probabilitas.
• Memiliki nilai “pay off” sebagai hasil kombinasi suatu tindakan dan kejadian tidak pasti
tertentu.
Pay off merupakan nilai yang menunjukan hasil yang diperoleh dari kombinasi suatu
alternatif tindakan dengan kejadian tidak pasti tertentu. Pay off dapat berupa nilai pembayaran,
laba, kenaikan pangsa pasar, kekalahan, penjualan, kemenangan, dan sebagainya.
5
2.2 Definisi Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Beresiko
Pengambilan keptusan dalam kondisi beresiko adalah pengambilan keputusan dimana
terjadi hal-hal sebagai berikut:
1. Alternatif yang harus dipilih megandung lebih dari satu kemungkinan hasil.
2. Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan.
3. Diasumsikan bahwa pengambil keputusan mengetahui peluang yang akan terjadi terhadap
berbagai tindakan dan hasil.
4. Risiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti,
walaupun diketahui nilai probabilitasnya.
5. Pada kondisi ini, keadaan alam sama dengan kondisi tidak pasti. Bedanya dalam kondisi
ini, ada informasi atau data yang akan mendukung dalam membuat keputusan, berupa besar
atau nilai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan.
6. Teknik pemecahannya menggunakan konsep probabilitas, seperti model keputusan
probabilistik, model inventori probabilistik, model antrian probabilistik.
Persoalan keputusan dalam kondisi beresiko dapat disajikan dalam bentuk matriks pay
off atau table Keputusan (decision table) sebagai berikut:
6
hasil penjualan, income, untuk hal-hal yang sifatnya merugikan seperti pengeluaran dan
kekalahan nilai harapan dinyatakan sebagai expected loss. Dalam pengambilan keputusan
selalu diusahakan untuk memilih keputusan dengan nilai harapan yang maksimum. Dalam
prakteknya dinyatakan dengan besarnya nilai uang yaitu expected monetary value (EMV).
Dengan demikian rumus diatas dapat pula ditulis dalam bentuk:
EV = ∑ aij . Pj
Ket:
aij = Pay off
Pj = Probabilitas kejadian
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam menjalankan bisnis, terdapat berbagai macam resiko yang dihadapi oleh para
pelaku bisnis. Tentunya para pelaku bisnis memiliki tindakan yang berbeda-beda dalam
mengambil keputuan ketika menghadapi permasalahan bisnis tersebut.
Risiko adalah sesuatu yang akan diterima atau ditanggung oleh seseorang sebagai konsekuensi
atau akibat dari suatu tindakan. Risiko tidak akan mungkin dihilangkan 100%, tetapi hanya
dapat diminimalkan atau dibuat sekecil mungkin sampai pada batas-batas tertentu, yaitu
dengan jalan mengelola risiko secara baik (manajemen risiko). Kondisi berisiko adalah suatu
keadaaan yang memenuhi beberapa syarat, yaitu ada alternatif tindakan yang fisibel (dapat
dilakukan), ada kemungkinan kejadian yang tidak pasti dengan masing-masing nilai
probabilitas, memiliki nilai “pay off” sebagai hasil kombinasi suatu tindakan dan kejadian tidak
pasti tertentu.
Bentuk penyelesaian untuk pengambilan keputusan dalam kondisi beresiko dapat
dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu dengan cara pendekatan penentuan nilai harapan,
nilai kesempatan yang hilang, dan nilai harapan informasi sempurna.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://gustimirah.blogspot.com/2009/12/pengambilan-keputusan-dalam-kondisi.html?m=1
https://www.coursehero.com/file/110149947/MAKALAH-ORdocx/
https://arna.lecturer.pens.ac.id/Modul_SPK/06%20Pengambilan%20Keputusan%20Dalam%2
0Kondisi%20Beresiko.pdf