Anda di halaman 1dari 2

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Kode/Nama MK : ADBI4336/Hukum Ketenagakerjaan

Tugas : 3

JAWABAN

1. Tentu bisa sengketa hubungan industrial dapat diselesaikan di luar pengadilan. Dasar
hukum penyelesaian sengketa hubungan industrial di luar pengadilan dapat ditemukan
dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa
penyelesaian perselisihan hubungan industrial dapat dilakukan melalui musyawarah
untuk mencapai mufakat
2. Pengusaha harus mematuhi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan mengikuti
standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Standar K3 ini diatur dalam Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan No. 5 Tahun 2018 tentang Standar Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Beberapa hal yang harus dilakukan pengusaha untuk mematuhi K3
antara lain:

1. Menyediakan peralatan kerja yang aman dan memenuhi standar keselamatan.


2. Memberikan pelatihan dan pengawasan kepada pekerja agar dapat bekerja dengan
aman dan sehat.
3. Menyediakan perlindungan bagi pekerja dari bahaya kerja seperti kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja.
4. Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi pekerja.
5. Melaporkan kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja ke instansi terkait.

Sanksi hukum bagi pengusaha yang tidak mematuhi K3 antara lain denda, penutupan
sementara atau permanen, bahkan pidana penjara
3. Pasal 158 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur bahwa
pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pekerja yang
melakukan kesalahan berat. Namun, Mahkamah Konstitusi (MK) dalam putusan
No.012/PUU-I/2003 menyatakan ketentuan Pasal 158 UU Ketenagakerjaan
bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum yang
mengikat. Dalam putusan tersebut, MK juga menyatakan bahwa PHK baru dapat
dilakukan pemberi kerja setelah ada putusan Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).
Sementara itu, Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor 3 Tahun 2015 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pemutusan Hubungan Kerja oleh Pengusaha menyatakan
bahwa pengusaha dapat melakukan PHK terhadap pekerja yang melakukan kesalahan
berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan

Anda mungkin juga menyukai