Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS REDUPLIKASI DALAM NOVEL KHALIL GIBRAN CINTA, KEHIDUPAN,

DAN KEMATIAN

Nurul fahmi dan Muhammad Shofi Alfiyani

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANGERANG RAYA

fahminurul905@gmail.com
muhammadshofialfiyani@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian mengenai reduplikasi dalam novel Kholil Gibran Cinta, Kehidupan, dan
Kematian ini, bertujuan untuk mengkaji dan memahami lebih dalam lagi mengenai salah satu
proses morfologi yaitu, reduplikasi.Penelitian berfokus pada pembahasan atau menggunakan
tinjauan pustaka, termasuk pemahaman tentang morfologi, proses morfologis, reduplikasi, jenis-
jenis reduplikasi, dan makna reduplikasi. Selain itu juga menyinggung sedikit tinjauan
pustakamengenai pengertian novel. Metode penelitian pada penelitian ini adalah dengan metode
kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi, sedangkan metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen tertulis, gambar, atau elektronik. Metode
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, ditemukan bahwa pengulangan kata (reduplikasi)
dalam novel Kholil Gibran Cinta, Kehidupan, dan Kematian terdapat sebanyak empat ratus tiga
puluh tujuh (437) data. Sebanyak seratus enam puluh dua (162) data, pengulangan kata secara
keseluruhan, tiga belas (13) data, pengulangan kata sebagian, dua ratus lima puluh tiga (253)
data, pengulangan kata yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks, dan sembilan (9)
data, pengulangan kata dengan perubahan fonem.

LATAR BELAKANG

Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa manusia memerlukan sebuah alat atau
sarana untuk saling berkomunikasi baik itu dalam bentuk komunikasi verbal ataupun nonverbal.
Selaras dengan pendapat Chaer dan Agustina (1995:14) yang menyatakan bahwa fungsi utama
bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Bahasa memiliki peran yang sangat penting bagi
perkembangan umat manusia. Karena seluruh aktifitas manusia selalu dibarengi dengan bahasa
yang digunakan sebagai alat komunikasi dan interaksi sesamanya.

Penggunaan atau manfaat bahasa bukan hanya sekedar sebagai alat untuk berkomunikasi
tetapi juga sebagai sarana untuk menuangkan imajinasi. Layaknya menggunakan pensil warna
untuk membuat sebuah lukisan atau gambar yang indah. Bahasa juga digunakan untuk membuat
sebuah karya seni yang biasa disebut dengan karya sastra. Jakop Sumardjo dalam bukunya yang
berjudul "Apresiasi Kesusastraan" mengatakan bahwa karya sastra adalah sebuah usaha
merekam isi jiwa sastrawannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Karya sastra adalah
ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat,
keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang dapat membangkitkan pesona dengan
alat bahasa yang dilukiskan dalam bentuk tulisan. Karya sastra dikenal dalam dua bentuk,
yaitu fiksi dan nonfiksi. Jenis karya sastra fiksi adalah prosa, puisi, dan drama. Sedangkan
contoh karya sastra nonfiksi adalah biografi, autobiografi, esai, dan kritik sastra.

Novel merupakan sebuah karya sastra yang berbentuk prosa. Selaras dengan Paulus
Tukam, yang mengartikan “Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai
unsur-unsur intrinsik”. Novel sebagai salah satu karya sastra yang banyak digemari oleh remaja-
remaja masa kini menjadi latar belakang kami untuk melakukan penelitian terhadapnya. Bukan
hanya itu, proses morfologis yang terjadi didalamnya juga menarik kami sebagai mahasiswa
untuk mengulas dan mendalaminya.

Proses morfologi pada dasarnya adalah proses pembentukan kata dari sebuah bentuk
dasar melalui pembubuhan afiks (dalam proses afiksasi), pengulangan (dalam proses
reduplikasi), penggabungan (dalam proses komposisi), pemendekan (dalam proses akronimisasi),
dan pengubahan status (dalam proses konversi) (Chaer, 2022). Tujuan dari penelitian ini adalah
mengkaji dan mengulas proses reduplikasi yang terjadi pada novel Khalil Gibran Cinta,
Kehidupan, dan Kematian, sehingga kami sebagai peneliti khususnya serta para pembaca pada
umumnya dapat memahami konsep dan makna reduplikasi lebih mendalam lagi.

KAJIAN PUSTAKA
Penelitian ini berdssarkan tinjauan pustaka mengenai morfologi, proses morfologis,
reduplikasi, jenis-jenis reduplikasi, makna reduplikasi, dan pengertian novel.

Pengertian Morfologi

Secara etimologi kata morfologi merujuk dari kata dua kata, yaitu kata morf, yang berarti
bentuk, dan logi yang berarti ilmu. Jadi secara pengertian bahasa kata morfologi berarti ilmu
mengenai bentuk. Di pembelajaran materi mengenai linguistik, morfologi merupakan ilmu yang
mempelajari bentuk-bentuk dan pembentukan kata dalam bahasa (Chaer, 2022). Jadi morfologi
adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur kata dan bagaimana kata-kata dibentuk
serta hubungannya dengan kata-kata lain yang digunakana dalam komunikasi namun bahasa
yang dipakai sama. Morfologi membahas tentang bentuk kata, perubahan kata, dan dampak dari
perubahan itu terhadap arti dan golongan kata. Morfologi juga mempelajari unit-unit kecil yang
membentuk kata seperti akar kata, imbuhan, dan awalan.

Proses morfologi

Proses morfologis ini merujuk pada analisis struktur dan pementukan kata dalam bahasa
atau bisa dikatakan mempelajari bagaimana kata-kata terbentuk, penggabungan, reduplikasi,
afiksasi dan lain sebgainya.

Pengertian Reduplikasi

Redulikasi atau pengulangan bentuk satuan kebahasaan yang terdapat di berbagai macam
bahasa tidak cuman berada dibahasa indonesia, namun dalam bahasa indonesia sendiri
reduplikasi merupakan mekanisme yang penting dalam pembentukan kata, disamping afiksasi,
komposisi, dan akronimisasi.

Pengertian reduplikasi menurut Chaer (2007:182) adalah proses morfologis yang


mengulang bentuk kata dasar, baik secra keseluruhan, secara sebagian (parsial), maupun dengan
perubahan bunyi. Dalam reduplikasi suku kata, suku kata dari kata dasar diulang untuk
memberikan penekanan atau gambaran pengulangan. Misalnya dalam bahasa indonesia, kita
dapat, menggunakan reduplikasi suku kata untuk menunjuukan pengulangan atau intensitas yang
lebih tinggi. Contohnya adalah kata “rumah-rumah” yang menunjukkan adanya lebih dari satu
rumah.
Jenis-jenis reduplikasi

Jenis-jenis reduplikasi berdasarkan cara mengulang bentuk dasarnya, Ramlan (2012:70-


76) membagi kata ulang (reduplikasi) menjadi empat jenis yaitu: pengulangan seluruh,
pengulangan sebagian, pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembumbuhan afiks, dan
pengulangan dengan perubahan fonem.

Makna reduplikasi

Ramlan (2009:76-84) mengemukakan makna redupliaksi sebagai berikut.

a) Menyatakan makna banyak, misalnya:


bintang-bintang : ‘banyak bintang’
pembangunan-pembangunan : ‘banyak pembangunan’

b) Menyatakan makna banyak yang berhubungan dengan kata yang diterangkan, misalnya:
Mahasiswa yang pandai-pandai mandapat beasiswa

c) Menyatakan makna tak bersyarat atau meskipun, misalnya: jambu-jambu mentah dimakannya.
Pengulangan pada jambu dapat diganti dengan kata meskipun, menjadi Meskipun jambu mentah
dimakannya. Contoh-contoh lain, misalnya:
duri-duri diterjang : ‘meskipun duri diterjang’
darah-darah diminum : ‘meskipun darah diminum’

d) Menyatakan makna yang menyerupai apa yang tersebut pada bentuk dasar, misalnya:
kuda-kudaan : ‘yang menyerupai kuda’
gunung-gunungan : ‘yang menyarupai gunung’

e) Menyatakan bahwa perbuatan yang tersebut pada bentuk dasarnya dilakukan berulang-ulang,
misalnya:
berteriak-teriak : ‘berteriak berkali-kali’
menyobek-nyobek : ‘ menyobek berkali-kali’

f) Menyatakan bahwa perbuatan yang tersebut pada bentuk dasarnya dilakukan dengan enaknya,
dengan santainya, atau dengan senangnya, misalnya:
berjalan-jalan : ‘berjalan dengan santainya’
makan-makan : ‘makan dengan santainya’
g) Menyatakan bahwa perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar itu dilakukan oleh dua pihak
dan saling mengenai. Dengan kata lain, perulangan itu menyatakan makna saling, misalnya:
pukul-memukul : ‘saling memukul’
pandang-memandang : ‘saling memandang’

h) Menyatakan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan yang tersebut pada bentuk dasarnya,
misalnya:
cetak-mencetak : ‘hal yang berhubungan dengan pekerjaan mencetak’
jilid-menjilid : ‘hal yang berhubungan dengan pekerjaan menjilid’

i) Menyatakan makna agak, misalnya:


kemerah-merahan : ‘agak merah’
kehitam-hitaman : ‘agak hitam’

j) Menyatakan makna tingkat yang paling tinggi yang dapat dicapai. Dalam hal ini pengulangan
berkombinasi dengan proses pembubuhan afis se-nya, misalnya;
sepenuh-penuhnya : ‘tingkat penuh yang paling tinggi yang dapat dicapai, sepenuh mungkin’
serajin-rajinnya : ‘tingkat rajin yang paling tinggi yang dapat dicapai, serajin mungkin’

k) Menyatakan intensitas perasaan, misalnya:


kata mengharapkan dengan kata mengharap-harapkan, membeda dengan membeda-bedakan, dan
sekenyangnya dengan sekenyang-kenyangnya.

Pengertian novel

Dalam teks narasi atau bisa disebut dengan cerita novel tergolong karya satra teks narasi
yang berbentuk prosa, yang isinya bisa mengenai rangkaian cerita kehidpan seseorang.dalam
kamus besar bahasa indonesia (KBBI), novel adalah karangan prosa panjang mengandung
rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang lain disekelilingnya dengan menonjolkan
watak dan sifat pelaku. Sedangkan menurut Tarigan (2015:167) novel adalah sebuah eksplorasi
suatu peristiwa kehidupan, merenungkan dan melukiskan cerita dalam bentuk pengeruh, ikatan,
hasil, kehancuran atau gerak-gerik perbuatan manusia dalam kehidupan.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada penelitian ini adalah dengan metode kualitatif. Banyak ahli
berpendapat tentang metode penelitian kualitatif ini antara lain menurut Saryono (2010),
penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan,
menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak
dapat dijelaskan, diukur, atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif. Bogdan dan Tailor
(moleong, 2014) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
mengahasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati. Penelitian ini akan menganalisis mengenai pembeljaran materi reduplikasi
pada novel Khalil Gibran Cinta, Kehidupan, dan Kematian. Sehingga akan menghasilkan hasil
analisis tentang jenis-jenis dan makna pengulangan kata dalam novel Khalil Gibran cinta,
kehidpan, dan kematian.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi, sedangkan metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen tertulis, gambar, atau elektronik. Dokumen
yang kami gunakan dalam metode dokumentasi ini antara lain ialah buku novel Khalil Gibran
Cinta, Kehidupan, dan Kematian. Metode dokumentasi dapat membantu peneliti dalam
mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca dokumen-dokumen yang relevan
dengan topik penelitian. Metode dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini ada beberapa
tahap yakni dengan cara membaca dan mencatat. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian
ini dimaksudkan untuk memperoleh suatu data yang sesuai dengan fokus kajian permasalahan
penelitian yang ada di dalam novel Khalil Gibran Cinta, Kehidupan, dan Kematian.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Penelitian deskriptif memiliki tujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu kejadian
yang ada, baik dalam bentuk angka maupun kata-kata. Menurut Punaji Metode penelitian
dekriptif merupakan metode riset yang bertujuan menjelaskan secara spesifik terkait peristiwa
sosial dan alam. Metode analisis data dalam penelitian ini melibatkan langkah-langkah berikut,
membaca sumber data berupa novel Khalil Gibran Cinta, Kehidupan, dan Kematian,
mengklarifikasikan data yang ada dalam tabel instrumen penelitian, dan menjelaskan atau
menggambarkan data yang ada dalam table instrumen penelitian.

HASIL DAN PEMBAHAHASAN


Jenis-jenis Reduplikasi dalam novel Khalil Gibran Cinta, Kehidupan, dan Kematian

 Pengulangan kata secara keseluruhan dalam novel Khalil Gibran Cinta,


Kehidupan, dan Kematian

“Menggambarkan bahwa roh-roh berpindah. (hlm 3)”

Pada kalimat tersebut terdapat satu bentuk reduplikasi, yakni pengulangan seluruh.
Adapun kata yang mendapat proses pengulangan (reduplikasi) seluruh ialah kata dengan bentuk
dasar roh yang kemudian mendapatkan pengulangan menjadi roh-roh. Kata roh-roh
dikategorikan sebagai pengulangan seluruh karena terjadinya pengulangan seluruh bentuk
dasar,karena tanpa adanya perubahan fonem, dan tanpa adanya perubahan afiks.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan sejumlah data yang
menunjuk adanya pengulangan kata atau reduplikasi seluruh sebanyak seratus enam puluh dua
(162) data, Dalam novel Khalil Gibran Cinta, Kehidupan, dan Kematian. Pengulangan kata
secara keseluruhan dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan pernyataan makna setiap
pengulangan kata diantaranya yaitu:

a) Terdapat 154 contoh data yang menunjukkan makna banyak


b) Ditemukan 2contoh data yang menunjukkan makna bahwa perbuatan itu, bentuk
dasarnya dilakukan berulang-ulang
c) Hanya terdapat 1 contoh data yang menunjukkan makna tak bersyarat
d) dan 5 data yang menyatakan makna banyak yang berhubungan dengan kata yang
diterangkan.

Sehingga dihitung secara keseluruhan terdapat seratus enam puluh dua (162) contoh data
yang menunjukkan pengulangan kata secara keseluruhan yang ada dinovel Khalil Gibran Cinta,
Kehidupan, dan Kematian.

 Pengulangan kata secara sebagian dalam novel Khalil Gibran Cinta, Kehidupan,
dan Kematian

Dwipurwa atau perulangan sebagian ialah perulangan atas sebagian dari bentuk dasar suatu
kata. Dalam hal ini, bentuk dasar tidak diulang seluruhnya, melainkan hanya diulang sebagian
saja. Selaras dengan pendapat Ramlan, (2012:706) Pengulangan sebagian adalah reduplikasi
yang pengulangan katanya terjadi hanya pada sebagian bentuk dasarnya.

“Aku harus menaiki kapal, sebab kini laut menyeruku dan menghimbau segala-galanya
kepadaku.(hlm 138)”

Pada kalimat tersebut tersebut terdapat satu bentuk reduplikasi, yakni pengulangan sebagian.
Adapun kata yang mendapat proses pengulangan (reduplikasi) sebagian ialah kata dengan bentuk
dasar segala yang kemudian mendapatkan pengulangan menjadi segala-galanya. Kata segala-
galanya dikategorikan sebagai pengulangan Sebagian. Karena terjadinya pengulangan sebagian
bentuk dasar bukan seluruh bentuk dasarnya seperti yang terjadi pada pengulangan seluruh.

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah kami lakukan, ditemukan banyak data yang
termasuk pengulangan kata (reduplikasi) sebagian sebanyak tiga belas (13) data, pengulangan
kata sebagian yang terdapat dalam novel Khalil Gibran Cinta, Kehidupan, dan Kematian dibagi
menjadi beberapa bagian sesuai dengan pernyataan makna setiap pengulangan kata diantaranya
yaitu:

a) ada sebanyak 7 data yang menyatakan makna banyak


b) ada 1 data yang menyatakan makna bahwa perbuatan yang tersebut pada bentuk dasarnya
dilakukan berulang-ulang
c) ada 2 data yang menyatakan makna tak bersyarat atau meskipun
d) dan 3 data yang menyatakan makna intensitas.

Sehingga dihitung secara keseluruhan terdapat tiga belas (13) data mengenai pengulangan
sebagian yang terdapat dalam novel Khalil Gibran Cinta, Kehidupan, dan Kematian.

 Pengulangan kata yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks dalam


novel Khalil Gibran Cinta, Kehidupan, dan Kematian

Pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembumbuhan afiks ialah pembentukan kata
dengan jalan membubuhkan afiks pada suatu satuan, baik berupa satuan tunggal maupun
kompleks, untuk membentuk kata. Proses ini melibatkan beberapa jenis afiks, seperti prefiks
(awalan), infiks (sisipan), konfiks (imbuhan di depan belakang), dan sufiks (akhiran). Menurut
Ramlan, (2012:70) Pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuan afiks ialah
pengulangan bentuk dasar disertai dengan penambahan afiks secara bersama-sama atau serentak
dan bersama-sama pula mendukung satu arti.

“Mengamati gerakan-gerakan tuhan. (hlm 5)”

Data di atas merupakan kalimat yang didalamnya terdapat kata yang mendapat pengulangan
kata yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks. Kata gerakan-gerakan termasuk jenis
pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuan afiks karena terbentuk dari bentuk
dasar gerak yang diulang dan mendapatkan afiks -an, sehingga terbentuk pengulangan menjadi
gerakan-gerakan.

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah kami lakukan, ditemukan banyak data yang
termasuk pengulangan kata yang berkombinasi dengan proses pembubuan afiks sebanyak dua
ratus lima puluh tiga (253) data, pengulangan kata yang berkombinasi dengan proses
pembubuhan afiks yang terdapat dalam novel Khalil Gibran Cinta, Kehidupan, dan Kematian
dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan pernyataan makna setiap pengulangan kata
diantaranya yaitu:

a. Ada sebanyak 183 data yang menyatakan makna banyak.


b. Ada 10 data yang menyatakan makna bahwa perbuatan yang tersebut pada bentuk
dasarnya dilakukan berulang-ulang.
c. Ada 6 data yang menyatakan makna tak bersyarat atau meskipun.
d. Ada 5 data yang menyatakan makna intensitas perasaan.
e. Ada 9 data yang menyatakan makna menyerupai apa yang tersebut pada bentuk
dasar.
f. Ada 7 data yang menyatakan makna perbuatan tersebut dilakuakan seenaknya,
dengan santai atau dengan senangnya.
g. Ada 3 data yang menyatakan makna perbuatan tersebut pada bentuk dasar itu
dilakuakan oleh dua pihak dan saling mengenai.
h. Ada 5 data yang menyatakan makna hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan
tersebut pada bentuk dasarnya.
i. Ada 2 data yang menyatakan makna agak.
j. Ada 2 data yang menyatakan makna tingakat yang paling tinggi yang dapat dicapai.
k. Ada 11 data yang menyatakan makna banyak yang berhubungan dengan kata yang
diterangkan.

Sehingga dihitung secara keseluruhan terdapat dua ratus lima puluh tiga (253) data
mengenai pengulangan sebagian yang terdapat dalam novel Khalil Gibran Cinta, Kehidupan, dan
Kematian.

 Pengulangan kata dengan perubahan fonem dalam novel Khalil Gibran Cinta,
Kehidupan, dan Kematian

Pengulangan kata dengan perubahan fonem adalah proses pembentukan kata dengan
mengulang bentuk dasar, baik secara utuh maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun
tidak, dan disertai dengan pengubahan fonem.

“Warna-warni yang dibangun matahari saat senja menampakkan senyumnya. (hlm 86)”

Data di atas merupakan kalimat yang didalamnya terdapat kata yang mendapat pengulangan
kata dengan perubahan fonem. Kata warna-warni termasuk jenis pengulangan kata dengan
perubahan fonem. Karena terbentuk dari bentuk dasar waena yang diulang dan mendapatkan
perubahan fonem -a menjadi fonem -i, sehingga terbentuk pengulangan menjadi warna-warni.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah kami lakukan, ditemukan banyak data yang
termasuk pengulangan kata dengan perubahan fonem sebanyak Sembilan (9) data.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian terhadap novel Khalil Gibran”cinta, kehidupan, dan kematian”
dapat kita simpulkan bahwa bahasa ini memiliki peran sentral dalam komunikasi dan juga sarana
untuk menuangkan imajinasi, terutama dalam karya sastra. Novel, sebgai salah satu bentuk karya
sastra, merupakan wadah ekspresi bagi pengarang untuk menyampaikan pemikiran, perasaan,
dan pengalaman melalui penggunaan bahasa. Dan berdasarkan analisis yang sudah kita lakukan
kita menemukan bahwasanya proses morfologi bahasa itu pembentukan kata dari bentuk dasar
melalui berbagai mekanisme seperti afiksasi, reduplikasi, dan sebagainya, namun dalam jurnal
ini lebih spesifikasinya kedalam pembahasan reduplikasi (pengulangan), dan ditemukan
beberapa reduplikasi yang dipakai dalam penggunaan kata novel tersebut seperti pengulangan
kata keseluruhan, sebagian, berkombinasi dengan proses pembumbuhan afiks, dan dengan
perubahan fonem. Adapun dalam reduplikasi yang memilki makna kita juga bisa mengetahuinya
seperti maenyatakan makna banyak, intensutas perasaan, perbuatan yang dilakukan berulang-
ulang, tak bersyarat atau meskipun, menyerupai bentuk dasar, dilakukan dengan enkanya atau
santainya. Dengan demikian, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam
mengenai proses morfologi, jenis-jenis, dan makna reduplikasi dalam penggunaan bahasa dalam
karya satra, khususnya pada aspek morfologis.

SARAN

Kami menyarankan penelitian yang akan lebih lanjut dan lebih banyak sumber lagi guna
mengkaji secara mendalam mengenai jenis reduplikasi atau makna reduplikasi yang terkandung
dalam novel tersebut, termasuk juga pengulangan katanya. Dan kalau perlu kita bandingkan
dengan karya sastra atau jurnal dengan tema atau pembahasan yang sama, supaya kita lebih
banyak wawasan dan sumber pengetahuanya, karena kita tidak bisa kalau, hanya memakai satu
sumber jurnal yang sudah kami buat ini, karena penulis sangat sadar banyak sekali kekurangan
dan penjelasan yang lebih luas lagi tentang pembelajaran reduplikasi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Karya sastra. (2023). Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_sastra

Juni, A. (2019). Apa Itu Sastra Jenis-jenis Karya Sastra dan Bagaimanakah Cara Menulis dan
Mengapresiasi Sastra. Retrieved from
https://repository.unimal.ac.id/5007/#:~:text=Karya%20sastra%20adalah%20ungkapan
%20pribadi,dan%20dilukiskan%20dalam%20bentuk%20tulisan.

Yulianto, H. S. (2023). Arti Prosa beserta Jenis dan Bentuknya. Retrieved from
https://www.bola.com/ragam/read/5177369/arti-prosa-beserta-jenis-dan-
bentuknya#:~:text=Novel%20adalah%20bentuk%20prosa%20baru,menarik%2C%20dan
%20yang%20mengandung%20konflik.

Novel. (2023). Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Novel

Salmaa. (2023). Kata Ulang: Macam, Makna, Fungsi, Bentuk, dan Contoh. Retrieved from
https://penerbitdeepublish.com/kata-ulang/#:~:text=Dwipurwa%20atau%20perulangan
%20sebagian%20ialah,dengan%20kata%20dasar%20bentuk%20tunggal.

Anda mungkin juga menyukai