Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

PERBEDAAN PENDAPAT PARA ULAMA TENTANG BATASAN


MASUK RAKAAT
Nama: Zulfalah
Nim: 202207004

Sudah menjadi ijma' para ulama empat mazhab bahwa ikut ruku' bersama imam adalah batas
dapatnya satu rakaat makmum yang shalat di belakang imam. Dasarnya adalah hadits berikut
ini :

Dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Siapa yang
mendapatkan ruku' (bersama imam) maka dia telah mendapatkan satu rakaat." (HR. Bukhari
dan Muslim)

Akan tetapi, ada sedikit perbedaan dalam hal syarat mendapatkan ruku tersebut. Ketiga
madzhab tidak ada persyaratan khusus mengenai mendapatkan ruku dengan imam, sedangkan
satu madzhab harus memenuhi syarat dalam mendapatkan ruku’ bersama imam tersebut.

Madzhab Hanafi, Maliki dan Hanbali

Ketiga mdzhab dalam hal ini adalah mazhab Al-Hanafiyah, Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah
tidak mensyaratkan harus terjadi thuma’ninah bersama imam. Yang penting makmum sempat
ruku’ bersama imam, meski hanya sejenak saja.

Mazhab Asy-Syafi'yah

Sedangkan dalam mazhab Asy-Syafi'iyah, makmum baru dianggap mendapatkan satu rakaat
bersama imam hanya ketika bisa ruku' bersama imam dengan thuma'ninahnya. Jadi batasnya
adalah thuma'ninah itu sendiri, bukan semata-mata ruku' bersama imam.

Oleh karena itulah mereka menganjurkan sebaiknya imam memperlama durasi ruku'nya,
apabila tahu ada jamaah yang tertinggal ingin mendapatkan ruku' bersamanya.
Namun dengan syarat bahwa orang yang ditunggu itu memang sudah ada di dalam masjid
dan siap mengikuti imam. Tapi kalau orang yang ditunggu itu masih di luar masjid, atau
belum berwudhu' misalnya, maka tidak perlu ditunggu.

Syarat yang lain bahwa masa menunggu itu tidak terlalu lama, dan tidak sampai
menimbulkan protes dari makmum yang sudah ikut berjamaah, atau malah membuyarkan
konsentrasi mereka.

Makmum Tidak Sempat Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca surat Al-Fatihah oleh kebanyakan ulama dimasukkan sebagai rukun shalat, kecuali
pendapat mazhab Al-Hanafiyah. Di antara dalilnya adalah hadits berikut :

Artinya: Dari Ubadah bin Shamit ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Tidak sah
shalat kecuali dengan membaca ummil-quran (surat Al-Fatihah)"(HR. Bukhari Muslim)

Dengan adanya hadits ini, umumnya para ulama memposisikan surat Al-Fatihah sebagai
rukun shalat. Artinya, tidak akan sah shalat yang dilakukan apabila tidak membaca surat Al-
Fatihah.

Namun para ulama sepakat bahwa ketentuan wajibnya membaca surat Al-Fatihah ini hanya
berlaku kepada orang yang shalatnya sendirian atau menjadi imam. Sedangkan orang yang
shalat sebagai makmum, apakah dia harus juga membaca Al-Fatihah atau tidak, dalam hal ini
para ulama berbeda-beda pendapat.

Penyebab para ulama berbeda pendapat karena Rasulullah SAW pernah bersabda terkait
hukum bacaan imam yang sudah bisa mencover bacaan makmum. Haditsnya sebagai berikut:

Artinya: Orang yang punya imam maka bacaan imam adalah bacaan baginya.(HR. Ibnu
Majah)

Hadits shahih ini sangat meyakinkan kita dengan tegas bahwa pada dasarnya makmum tidak
perlu membaca surat Al-Fatihah. Karena bacaan imam sudah cukup menjadi bacaan buat
makmum.
Bahkan hadits ini kemudian dijadikan dasar bagi beberapa mazhab untuk mengatakan
makmum cukup diam saja di belakang imam, tidak perlu membaca surat Al-Fatihah.

 Mazhab Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah mengatakan makmum diam saja tatkala


imam membaca surat Al-Fatihah secara jahriyah.

 Mazhab Al-Hanafiyah bilang bahwa makum diam saja dalam semua shalat, baik
shalat jahriyah ataupun sirriyah.

 Mazhab Asy-Syafi'iyah, meski tetap mewajibkan makmum masing-masing membaca


surat Al-Fatihah, baik dalam shalat jahriyah ataupun sirriyah, namun ketika makmum
tidak sempat lagi membaca surat Al-Fatihah lantaran imam sudah terlanjur ruku',
maka makmum tidak perlu lagi membaca surat Al-Fatihah.

Yang penting makmum bisa ikut ruku' bersama imam dan mendapatkan thuma'ninah, maka
makmum sudah mendapatkan satu rakaat. Urusan Al-Fatihah, lupakan saja karena sudah
dibacakan oleh imam. Hal ini sudah sampai ke derajat ijma', dimana seluruh ulama telah
menyepakatinya.

Anda mungkin juga menyukai