Anda di halaman 1dari 7

STATISTIK

DESKRIPTIF
KELOMPOK 6
DATA
PERKEMBANGAN
Tania Luthfianisa
NILAI EKSPOR 01. 2310412094
BARANG
Ghitha Ghassani K. A.
NEGARA-NEGARA 02. 2310412098
ASEAN (2022)
Roidah Aisyi Shofwah
03. 2310412116

Kayla Dikta Alifia


04. 2310412107

Alsha Nuraini
05. 2310412120
Bagaimana perkembangan nilai ekspor barang
negara-negara ASEAN?
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari s.d Desember 2022 mencapai
USD291,98 miliar atau naik 26,07% dibanding periode yang sama pada tahun 2021.
Sementara itu, ekspor nonmigas mencapai USD275,96 miliar atau naik 25,80%.
International Monetary Fund (IMF) mencatat, pada 2022 perekonomian negara-
negara ASEAN tumbuh rata-rata 3,8%, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan
global yang hanya 2,6%.
Selama lima tahun terakhir (2017-2022), ASEAN mengekspor US$974,4 milyar
pangan, dan hanya mengimpor US$592,2 milyar. Artinya, kawasan ini menikmati
surplus pangan hingga lebih dari US$380 milyar.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan
nilai ekspor SDA negara-negara ASEAN
GDP berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor, semakin tinggi GDP dari suatu negara akan
meningkatkan ekspor negara tersebut.
Kurs berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor. Semakin meningkat nilai tukar, maka
semakin lemah mata uang dan dapat menimbulkan harga bahan baku untuk berproduksi meningkat,
yang berdampak pada rendahnya produksi dan menurunnya ekspor.
Daya saing di pasaran luar negeri: Negara yang memiliki daya saing tinggi dapat mengekspor barang-
barang yang dihasilkan dengan harga yang kompetitif.
Kondisi ekonomi di negara-negara lain: dapat mempengaruhi permintaan dan harga barang-barang
yang dihasilkan.
Kebijakan perdagangan luar negeri dari negara yang melakukan kegiatan impor dapat mempengaruhi
pertumbuhan ekspor.
Pendapatan domestik, seperti ketika pendapatan domestik bertambah, ekspor dapat bertambah.
Kebijakan pemerintah, seperti kebijakan fiskal dan moneter, juga mempengaruhi pertumbuhan ekspor.
Malaysia
Indonesia (Batu Bara)
(Minyak Kelapa Sawit)
Berdasarkan data dari US Department of
5 “Harta Karun”
ASEAN memiliki kontribusi sekitar 10%
dari total produksi batu bara global.
Agriculture (USDA), produksi CPO Malaysia
untuk tahun 2022-2023 mencapai 18,8 juta
ASEAN
Indonesia, Thailand, dan Vietnam menjadi
metrik ton. Malaysia juga menjadi salah
produsen terbesar di ASEAN masing-
satu eksportir CPO terbesar kedua di dunia,
masing sebesar 563,7 juta ton, 13,3 juta
di mana pada 2020, Malaysia mengekspor
ton, dan 48,4 juta ton.
sekitar 16,2 juta metrik ton minyak sawit
dan produk berbasis kelapa sawit.

Filiphina (Kelapa) Thailand (Beras) Vietnam (Kopi)

Filipina menjadi produsen kelapa Thailand sendiri menjadi salah satu negara Vietnam menjadi negara penghasil kopi
terbesar di kawasan ASEAN. Berdasarkan dengan produsen beras terbesar di ASEAN, terbesar kedua di dunia dan pertama di
data dari Philippine Statistics Authority di mana produksinya mencapai 21,8 juta ASEAN. Berdasarkan data USDA tahun
(PSA), produksi kelapa Filipina mencapai ton pada 2022, berdasarkan data dari 2020, total produksi kopi Vietnam
14 juta metrik ton (MT) dalam tiga tahun Office of Agricultural Economics (OAE). mencapai 29 juta karung. Namun,
terakhir. Dari 17,7 juta hektar lahan yang dimiliki Vietnam hanya memfokuskan diri
Thailand, 9,2 juta hektarnya ditanami padi. memproduksi kopi robusta.

Sumber : cnbcindonesia.com
Citations :

[1] https://www.aseanstats.org/wp-content/uploads/2023/10/ASH-2023-v1.pdf
[2] https://jbsc.jogjaprov.go.id/4213/2-faktor-yang-mempengaruhi-kegiatan-ekspor-impor-
dalam-perdagangan-internasional/
[3] https://ejournal.unp.ac.id/index.php/ekonomi/article/download/4160/3307
[4] https://online-journal.unja.ac.id/pim/article/download/9749/11474
[5] https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/download/5169/4544
[6] https://www.cnbcindonesia.com/research/20230905120710-128-469384/5-harta-karun-
asean-dunia-bisa-geger-tanpa-ini

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai