Anda di halaman 1dari 148

Lolong Heintje / L / 50th / 00439903 ICU Bawah N.

cranialis: Kesan parese (-)


Status motorik : tde, Kesan hemiparesis S,
S normotonus, normorefleks all extremity, RP : -/-
Pasien rujukan dari RS Awaloui dengan diagnosa Status sensorik: tde
gagal nafas on ventilator post kraniektomi Status otonom: on catheter
dekompresi ec SDH regio frontotemporoparietal Status integument: intak
dextra + AKI + Hiperkalemi perbaikan + Riwayat Status mobilisasi: passive in bed
alergi obat. Pasien datang ke RS Awaloei dengan
keluhana penurunan kesadaran karena KLL, pasien X-ray Thorax (10/9/23): Kesan Pneumoni kanan
di tabrak mobil hari rabu tanggal 30 agustus 2023, minimal, Bendunga Paru ?
mual (+), muntah (-)
RPD: Hipertensi (Amlodipin 5mg), DM (-), Laboratorium 17/09/23
Riwayat alergi obat. Leu 9.2
RPO: H-8 Levofloksasin 750mg/24 jam iv Eri 2.66
Terapi lainnya : Hb 7.5
Paracetamol 1 gr/8 jam IV Hct 23.1
Fenitoin 100 mg/8 jam iv Trom 202
Lansoprazole 30 mg/12 jam iv MCHC 32.5
Furosemide drips 5 mg/jam iv MCV 86.8
Bromokriptin 2.5mg/12 jam per NGT MCH 28.2
Nimodipine 60 mg/6 jam per NGT PT 15.6/13.8
Vit C 200mg/24jam per NGT INR 1.17/1.02
Vit B komp 1tab/8jam po APPT 22.2/28.8
Zink 20mg/24jam per NGT GDS 172
Vit D 1.000 IU/24jam per NGT SGOT 36 / SGPT 41
N-asetilsistein 200mg/8jam per NGT Ur 57 / Cr 1.1
Difenhidramin 50mg/8jam iv Na 150 / K 2.9 / Cl 108
IV line ER
A
O Gangguan Mobilisasi
KU berat RAAS -4 on sedasi Deksmedetomidin Gagal nafas on ventilator via Tracheocanul, Post
0.2-0.7mcg/kgbb/jam, pupil bulat isokor 3mm, RC Kraniektomi dekompresi ec SDH regio
(+) normal, fentanyl 10-50 mcg/jam frontotemporoparietal dextra,
TD 136/71mmHg MAP 92 HR 110 x/m T 38.8C
Respirasi: Pernafasan On ventilator via trakeokanul P
mode VC MMV Fio2: 70% Vt: 400 Ti: 0.80 RR: 20 Rencana NMES
PEEP: 5 AP Supp: 8 Proper bed positioning
Kemampuan batuk (-) / lendir (+) Weight shifting / 2 hours
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Chest therapy
: 19x/mnt, SpO2 : 100% on ventilator General ROM exercise
Ankle pumping bilateral
In bed mobilization
Edukasi care giver
Rawung Flortje / P / 50th / 00797199
Laboratorium 17/09
S Leu 21.6
Pasien dikonsulkan dari bagian anestesi dengan Eri 2.30
CKD 5 HD ec HNS dengan sindrom uremikum Hb 6.3
Hipertensi belum terkontrol. Pasien saat ini Hct 18.3
mengeluhkan lemah seluruh tubuh dan sesak. Trom 147
Pasien rujukan dari RS Siloam Sonder dengan MCHC 34.4
keluhan sesak napas. Sesak napas sejak 4 hari yg MCV 79.6
lalu. Pasien sudah dirawat di RS Siloam Sonder MCH 27.4
selama 5 hari. Awalnya keluhan mual muntah. PT 17.6/13.
Makan hanya sedikit karena rasa mual. INR 1.33/1.02
RPO: APPT 28.8/28.8
H4 Levofloxacin 750mg/48jam iv (diberikan tgl GDS 71
16/9/23) D-Dimer 20
H3 meropenem 500 mg per 8 jam IV , extra dose SGOT 27
500 mg IV post HD SGPT 12
Esomeprazole 8 mg/jam IV via SP Ur 284
Furosemide 20 mg 1-1-0 IV Cr 14.9
Kidmin 200cc/24jam iv Na 130
Metoklopramide 5mg/8jam iv K 5.5
Paracetamol 1gr/8jam iv prn Cl 88
Vit B Komp 1 tab/8 jam PO
Vit C 200mg/24 jam PO Foto thorax 8/9/23
N-Asetilsistein 200mg/8 jam PO Cardiomegaly dengan gambaran edema paru
Zink 20mg/24 jamO
A
O Gangguan mobilisasi
KU berat Kesadaran CM CKD 5 HD ec HNS dengan sindrom uremikum
TD 138/64mmHg MAP 88 HR 108 x/m T 37.0C Hipertensi belum terkontrol
Kemampuan batuk (-) / lendir (+) Hiperuricemia
Status respirasi: vesikuler, rhonki (+/+), wh (-/-), Anemia ec susp chronic disease
RR : 19x/mnt, SpO2 : 100% NK 2lpm Hiponatremia hyperosmolar
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : tde, normotonus, normorefleks all P
extremity, RP : -/- Proper bed positioning
Status sensorik: tde Mobilisasi Bertahap
Status otonom: on catheter Weight shifting / 2 hours
Status integument: intak ACBT
Status mobilisasi: passive in bed General ROM exercise
Ankle pumping bilateral
Edukasi Exercise
Hetty Ratunuman / P / 44th / 00019638 KU berat Kes somnolen GCS E3M5V4
TD 129/89mmHg MAP 100 HR 73 x/m T 36,4C
S: pasien penurunan kesadaran dialami pasien sejak Respirasi: airway clear, nasal 3 lpm, SpO2 98%,
2 hari yang lalu SMRS. Awalnya sebelum RR 13
penurunan kesadaran, pasien telah dirawat di RS Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Sentra sejak 3 hari SMRS dengan keluhan bengkak N. cranialis: Kesan parese (-)
dan nyeri perut yang dirasakan sejak 2 bulan yang Status motorik : kesan non fungsional, normotonus,
lalu Pasien juga mengeluh susah BAB sejak 2 normorefleks all extremity, RP : -/-
bulan yang lalu. Demam (+) mual muntah (+) Status sensorik: tde
Pasien memiliki riwayat pemasangan VP Shunt Status otonom: on catheter
pada bulan Maret 2022. Pasien lalu dirujuk ke Status integument: intak
RSUP Kandou Manado Status mobilisasi: passive in bed
RPD:
pemasangan VP Shunt pada bulan Maret 2022. Laboratorium 17/09/23
RPD. METB (Januari 2022) - sempat Leu 6.1
mengkonsumsi OAT selama 4 bulan (Januari-Maret Eri 3.33
2022). Hb 9.8
Setelah 1 bulan terapi, terdapat efek samping Hct 29.5
hepatopati, oat diganti Rifampisin dan INH, Trom 365
ditambahkan streptomicin 1x750mg IM pada akhir MCHC 33.2
maret 2022 (sudah 60x injeksi). MCV 88.6
OAT saat ini: Rifampisin 1x300 mg, Isoniazid MCH 29.4
1x300 mg (sejak akhir maret 2022) GDS 117
Riw vaskulitis TB (ada kelemahan sisi kiri) bln SGOT 20 / SGPT 7
Agustus 2022 rutin konsumsi aspilet 1x160 mg Ur 34 / Cr 0.7
RPO: Na 132 / K 3.5 / Cl 94
IVFD NaCl 0,9% 500 ml/24 jam
H-4 Ceftriaxone 1gr/12 jam iv X-ray Thorax 13/9/23: Normal
Lansoprazole 30mg/24 jam iv
Parasetamol 1 gr/8 jam iv drips CT Abdomen 13/9/23: Gambaran PNC (Chronic
Glutamin 100 ml/24 jam iv Pyelonefritis) dextra, Ascites
Fenitoin 100 mg/8 jam iv
Asam traneksamat 500 mg/8 jam iv A
Vit K 1A/8 jam iv Gangguan Mobilisasi
Vit B com 1 tab/8 jam po Penurunan kesadaran ec. susp. proses intrakranial
Vit C 200 mg/24 jam po (Riwayat Meningitis TB)
Zink 20 mg/24 jam po Hiponatremia hipoosmolar perbaikan
N-asetilsistein 200 mg/8 jam po Anemia normokrom normositer ec. susp. occult
bleeding
O Trombositosis pro evaluasi
Post Pemasangan VP Shunt ec Hidrosefalus
Asites pro evaluasi
Riw. Vaskulitis TB

P
Proper bed positioning
Weight shifting / 2 hours
Chest therapy
General ROM exercise
Ankle pumping bilateral
Edukasi care giver
Rendra Manginsoa / L / 33th / 00165145 O
KU sedang Kes apatis E3M4V2
S: TD 178/90mmHg HR 74 x/m T 36.6C
Pasien dikonsulkan dari neurologi dengan ICH Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
spontan regio ganglia basalis sinistra vol. 17 cc Kemampuan batuk good / lendir (-)
disertai midline shift 3.82 mm ke kanan onset H3 Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
dan pneumonia bilateral. Pasien datang dengan : 19x/mnt, SpO2 : 98% NK 2lpm
keluhan penurunan kesadaran mendadak sejak 1 N. cranialis: Kesan parese (+) Dextra
hari SMRS (16/9/23). Pasien ditemukan keluarga Status motorik : tidak fungsional, normotonus
tidak sadarkan diri di kamarnya. Pasien tampak normorefleks ekstremitas sinistra, RP : +/-
mengantuk, sebelum tidur pasien dapat AKS Status sensorik: n.e
mandiri. Menurut keluarga sisi tubuh kiri pasien Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
lebih aktif dibanding sisi kanan. Mulut mencong ke Status integument: intak
kiri dan bicara pelo. pasien juga mengeluh sakit Status mobilisasi: passive in bed
kepala dengan mekanisme yang tidak diketahui.
batuk (+) karena sempat diberikan minum. Lab RS Kandou 17/9/23
Keluhan lain seperti kejang, muntah, demam, Leukosit 10.2
penurunan bb, perubahan perilaku, disangkal. Hb 14.2 -> MCHC/MCV/MCH 35.9/83.9/30.1
RPD: Riwayat Hipertensi sejak > 5 tahun lalu, Ht 39.6
tidak minum obat teratur, Riwayat DM, penyakit Trombosit 284
jantung, ginjal, hati, disangkal PT 1.03x
RPO: INR 1.07
IVFD NS 0.9% 500cc/8jam APPT 1.12x
Nicardipin 5 ampul dalam nacl 0.9% 500 cc, start 5 GDS 88
mg/jam, titrasi 2.5 mg/jam, maksimal 15 mg/jam SGOT/SGPT 22/24
jika TD>180/120 mmHg Ur/cr 19/1.0
Manitol 20% loading 350 cc (jam 17.00) Na/K/Cl 136/3.2/99
selanjutnya 4x175 cc (Dosis 1 (23.00), Dosis 2 Anti HCV/Anti HIV/HbsAg Non Reaktif
(06.00, Rencana Dos 3: 12.00), tapp off per hari Osmolaritas: 286
jika TD>120/80 dan osmolaritas normal
Ceftriakson 1x2 gr IV H2 X-Ray Thorax 17/9/23:
Inj ranitidin 2x50 mg IV BiIateral pneumonia DD lung edema
As. Traneksamat 3x500mg iv (selama 5 hari) (start
18/9/23) CT Scan Kepala 17/9/23:
Amlodipin 1x10 mg NGT pagi Tampak lesi hiperdens di regio ganglia basalis
Kandesartan 1x8 mg NGT ➝ Kandesartan 1x16 sinistra dengan volume 17 cc dengan blend sign
mg NGT Malam dengan pergeseran midline shift 3.82 mm ke arah
Laktulosa 1x30 cc NGT kanan kesan suatu ICH spontan dengan ongoing
KSR 2x600 mg NGT bleeding
Tampak sulci dan gyri menyempit kesan suatu
edema serebri

A
Gangguan mobilisasi
ICH spontan regio ganglia basalis sinistra vol. 17
cc disertai midline shift 3.82 mm ke kanan onset
H3
Hipertensi grade 2
Bilateral pneumonia
Edema serebri
Hipokalemi (3.2)

P
Proper bed positioning
General ROM exercise
Mobilisasi Bertahap (Tunda Hingga Hemodinamik
dan Neurologi Stabil)
Ankle pumping
Alih baring setiap 2jam
Edukasi
Agnes Yudith Tilaar / P / 66th / 00797791 Status sensorik: n.e
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
S Status integument: Ulkus Dekubitus Area Gluteal D
Pasien rujukan dari RS. MMC dengan keluhan Status mobilisasi: passive in bed
penurunan kesadaran mendadak sejak 2 minggu
SMRS (1/9/23 pk 15.00). Pasien saat ini Nama Tindakan Hasil
mengalami kelemahan pada sisi kiri, pasien Leukosit 12.5
mengalami kesulitan untuk berbicara dan makan. Eritrosit 4.81
Pasien ditemukan di lantai kamar mandi dengan Hemoglobin 14.5
kesadaran menurun dan kelemahan tubuh sebelah Hematokrit 42.1
kiri. Pasien sempat dirawat di RS MMC selama 2 Trombosit 432
minggu, Selama perawatan, menurut keluarga MCHC 34.5
terdapat perbaikan kesadaran. Sekarang pasien MCV 87.6
dapat membuka mata saat dipanggil, ekstremitas MCH 30.2
Gula Darah Sewaktu 63
kanan bergerak aktif, tidak dapat mengeluarkan
SGOT (AST) 100
suara. Demam (+) sejak 4 hari SMRS, Pasien
SGPT (ALT) 65
tampak sesak (+)
Ureum Serum 42
Creatinine Serum 0.8
RPD :
Natrium Serum 141
Riwayat hipertensi, kolesterol, jantung, ginjal, hati,
Kalium Serum 3.1
disangkal Klorida Serum 102
RPO:
Ranitidin 2x50 mg IV (Rencana 11.50) X-Ray Thorax 15/9/23:
Ibuprofen 3x400mg NGT (23.50) BiIateral pneumonia DD lung edema
Aspilet 1x80 mg NGT (12.30)
Amlodipin 10mg 1-0-0 NGT (12.30) CT Scan Kepala 15/9/23:
Simvastatin 1x20 mg malam Menunggu expertise
KSR 2x600 mg NGT (12.30)
N asetilsistein 3x200 mg NGT A
Gangguan Mobilisasi
O Sequele of CVD SI
KU sedang Kes apatis GCS E4M5V2 Ulkus dekubitus grd I-II
TD 109/67mmHg HR 64 x/m T 36.6C Leukositosis ec pneumonia bilateral (12.500)
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Hipoglikemia (63)
Kemampuan batuk good / lendir (-) Hepatopati (100/65)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Hipokalemia (3.1)
: 19x/mnt, SpO2 : 98% NK 3lpm Frequent PAC
N. cranialis: Kesan parese (+) Kiri
Status motorik : tidak fungsional, hipotonus P
normorefleks ekstremitas sinistra, RP : +/- Proper bed positioning
Chest Therapy
General ROM exercise
Mobilisasi Bertahap
Ankle pumping
Edukasi
Welmin Beriel / L / 74th / 00797915 TD 130/77mmHg HR 114 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
S Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Pasien dikonsul dari abgian neurologi dengan CVD Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
SI onset H9, Secondary parkinsonism dan : 19x/mnt, SpO2 : 97% NK 5lpm
pneumonia. Pasien saat ini megneluhkan N. cranialis: Kesan parese (+) Kanan
kelemahan pada sisi kanan pasien. Pasien rujukan Status motorik : tidak fungsional, hipotonus
dari RSU Lapangan Sawang dengan keluhan normorefleks ekstremitas Dextra, RP : +/-
penurunan kesadaran mendadak sejak 8 hari SMRS Status sensorik: normothesia
(10/9/23. Pasien ditemukan keluarga dengan Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
cenderung menutup mata, berbicara beberapa kata, Status integument: intak
dan tampak ekstremitas kanan tampak lebih tidak Status mobilisasi: passive in bed
aktif. Keluarga mengatakan terdapat mulut
mencong dan disertai bicara pelo. Lab RSUP Kandou (17/9/2023):
Sebelumnya pasien mengeluhkan nyeri kepala dan Hb 10.3 ➝ MCHC/MCV/MCH 32.5/86.1/28
pusing dengan karakteristik yang tidak diketahui, Ht 31.7
dan tidak meminum obat. Pasien lalu di bawa ke Leukosit 9.900
RS Lapangan Sawang dan di rawat selama 7 hari. Trombosit 215.000
Sejak 1 hari lalu pasien mengeluh bahu sebelah PT 14.9/14= 1x
kanan terasa nyeri dan mengeluhkan batuk INR 1.12
berdahak tanpa demam. APTT 27.8/31= 0.89x
GDS 118
RPD : SGOT/SGPT 70/15
Riwayat merokok dan minum alkohol >20 tahun Ur/Cr 49/1
Na/K/Cl 140/4.8/102
RPO: Osmolaritas = 316.5
Ranitidine 2x50 mg IV
Ceftriaxone 1X2 gr IV H6 Non contrast Head CT scan 17/9/23 :
Aspilet 1x80 mg per NGT Tampak lesi hipodense multiple regio corona
Candesartan 1x16 mg per NGT (malam) radiata sinistra, ganglia basal sinistra, superior
Amlodipin 1x10 mg (pagi) temporal gyrus sinistra, parietal sinistra
Laktulosa 1x30 cc per NGT Tampak pelebaran sulci kesan suatu cerebral
NAC 3x200 mg per NGT atrophy
Ibuprofen 3x400 mg per NGT
Leparson 2x1 tablet per NGT Chest X Ray 17/9/23:
THP 2x1 mg per NGT - Bercak opasitas pada lapangan tengah-bawah paru
+Simvastatin 1x20mg kanan --> Curiga pneumonia
- Cardiomegaly dengan atherosclerosis aortae
O
KU sedang Kes apatis GCS E4M5V4 Shoulder X Ray 17/9/23:
Tidak tampak kelainan signifikan pada foto
shoulder joint sinistra ini

A
Gangguan Mobilisasi
Gangguan Nyeri
Hemiplegic Shoulder Pain
CVD SI onset H9
Secondary parkinsonism
Hipertensi grade I
Hepatopati (SGOT 70)
Anaemia (10.3) ec susp chronic disease
Azotemia (Ureum 49)
Pneumonia

P
Mobilisasi Bertahap
NMES Shoulder Dextra
Proper bed positioning
General ROM exercise
Ankle pumping Bilateral
Edukasi
Mangirang Alwin / P / 63th / 00215281 Status motorik : kesan fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-
S Status sensorik: normothesia
Pasien dikonsulkan dari bagian bedah dengan Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Pasien saat ini mengeluhkan kelemahan pada Status integument: intak
ekstremitas pasien. Pasien Riwayat operasi Status mobilisasi: active in bed
Hemiarthoplasty bipolar pada 29/8/23. Pasien
kesulitanberjalan karena kaki dirasa lemah, pasien Laboratorium 13/9/23
belum pernah berjalan semenjak habis operasi. Leukosit 4.2
Benjolan di payudara kanan dialami penderita sejak Eritrosit 2.88
12 tahun smrs. Benjolan awalnhya kecil yang Hemoglobin 8.7
semakin membesar. Penderita awalnya memilih Hematokrit 23.4
pengobatan sendiri, namun benjolan semakin Trombosit 213
membesar bulan maret 2023 pasien masuk ke RS MCHC 37.2
teling di ambil jaringan setelah itu mulai diberikan MCV 81.3
terapi 3 kali kemoterapi karena tidak kuat di MCH 30.2
lanjutkan dengan radioterapi sebanyak 25x.Saat ini Gula Darah Sewaktu 83
kemoterapi terakhir ke 12, terasa nyeri, dan lengan Albumin 2.68
kiri mulai membengkak. nyeri di bagian pinggul Ureum Serum 50
kanan menjalar hingga ke paha kanan, dialami Creatinine Serum 2.0
pasien sejak 3 hari SMRS. Sebelum masuk RS Natrium 130 / Kalium 3.0 / Klorida 94
pasien meerlukan bantuan untuk beraktifitas, pasien
saat ini tinggal Bersama keluarga pasien. A
RPD: Gangguan Mobilisasi dan Ambulasi
Riwayat DM DMT2 sejak 7 tahun dengan Post hemiarthroplasty (29/08/23) ec. Fraktur neck
metformin, riwayat perawatan lalu dengan femur dextra
pengobatan insulin, HbA1c 8.3, obat terakhir Ca mammae dextra post MRM on radioterapi
Glikuidon 1x30mg general weakness ec anemia.
Hipertensi degnan Amlodipin 1x10mg
Penyakit Jantung, Paru, hati, ginjal disangkal P
Proper bed Positining
O Alih Baring tiap 2 jam
KU sedang Kes apatis GCS E4M5V4 Breathing Exercise
TD 154/80mmHg HR 90 x/m T 36.6C General ROM Exercise
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Strengthening Exercise LE
Kemampuan batuk (+) / lendir (-) Ankle Pumping Bilateral
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Ambulasi dengan Walker
: 19x/mnt, SpO2 : 97% RA Edukasi Precaution
N. cranialis: Kesan parese (-)
Bokshouw Syahruddin / L / 64th / 00795387 15/4/21 (prodia)
PA:Adenokarsinoma tubuler diferensiasi sedang
S buruk pada rektum
Pasien dikonsulkan dari bagian anestesi dengan Ca
pain pro ganglion impar neurolysis, adeno Ca rekti X-ray thorax: 16/08/23
post Miles procedure, metastase buli dan prostat, Tidak tampak kelainan
striktur uretra. Pasien saat ini tinggal Bersama istri
dan anak pasien, sebelumnya sulit beraktifitas sejak CT Scan abd non kontras (Sentra) 14/08/23
pasien menjelani operasi. Pasien menjalani operasi -massa solid berbatas tidak tegas, ukuran sulit
pada Desember 2021, pasien mengeluhkan nyeri ditentukan pada regio rectum, yang kesan
pada bagian bokong sejak Februari 2023, nyeri menginfiltrasi struktur VU dan prostat > susp
menetap dan membuat pasien sulit beraktifitas, malignant residif/residual rectum
Pasien tidak bisa BAK spontan dan sll memakai - Muscular defek di regio anterior abdomen
kateter, pasien sudah menjalani kemoterapi kuadran iliaka kiri, yang berisi loop-loop usus dan
sebanyak 9x. mesenterial fat > suspek insisional hernia dd post
colostomi
O -nefrocalcinosis dextra
KU sedang Kes CM, NPRS: statis: 3 Dinamis 7 -multiple kista renal bilateral
TD 132.81mmHg HR 78 x/m T 36.6C -massa solid heterogen berbatas tidak tegas,
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / berukuran 5,6x5x6,8cm pada regio inguinal kiri
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) yang mendestruksi os pubis kiri (suspek tumor
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR metastasis)
: 19x/mnt, SpO2 : 97% RA
N. cranialis: Kesan parese (-) A
Status motorik : kesan fungsional, normotonus Gangguan Mobilisasi dan Nyeri
normorefleks ekstremitas, RP : -/- Ca pain pro ganglion impar neurolysis, adeno Ca
Status sensorik: normothesia rekti post Miles procedure, metastase buli dan
Status otonom: inkontinensia uri et alvi tde/- prostat, striktur uretra
Status integument: intak
Status mobilisasi: out of bed P
Proper bed Positining
Laboratorium 23/8/23 Gradual Mobilisation
Leu 9900 Alih Baring tiap 2 jam
Hb 12.5 Breathing Exercise
Trom 330.000 General ROM Exercise
HbA1C 7.5 Ankle Pumping Bilateral
Ur 47 / Cr 1.7 Support Mental Psikolog
Na 142 / K 4.0 / Cl 104 Edukasi Precaution
Elvi Ingkiriwang / P / 82th / 00547934 N. cranialis: Kesan parese (+) VII Sinistra UMN
Status motorik : tidak fungsional, hipotonus
S normorefleks ekstremitas Sinistra, RP : -/+
Pasien dikonsulkan dari bagian neurologi dengan Status sensorik: normothesia
CVD SI Onset H-3, Hipertensi grade 1, AF RVR. Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Pasien saat ini mengeluhkan nyeri pada pinggul kiri Status integument: intak
dan kelemahan sisi kiri pasien, sesak (+). Pasien Status mobilisasi: passive of bed
rujukan dari RS Advent dengan keluhan kelemahan
sisi kiri mendadak disertai bicara pelo sejak 1 hari Laboratorium 19/9/23
SMRS (tgl 18/9/23 jam 08:30 WITA). Pasien tiba- Hb 12.3
tiba mengeluhkan tangan kiri sulit diangkat dan Ht 37
kaki kiri sulit bergerak. L 8.4
Pasien keseharian hanya posisi semi berbaring di T 238
kasur dengan kaki terlipat. Pasien sudah tirah GDS 117
baring sejak jatuh pada tahun 2019. Ur/Cr 24/0,9
RPD :
Riwayat hipertensi lebih dari 5 tahun, rutin minum A
obat Amlodipin 1x5 mg dan Kandesartan 1x8 mg Gangguan Mobilisasi dan Nyeri
RIwayat hiperurisemia lebih dari 3 tahun, minum Susp Dislokasi Hip Sinistra
alopurinol 1x1 tab CVD SI Onset H-3
Riwayat penyakit lainnya disangkal Hipertensi grade 1
RPO: AF RVR
Ranitidin 2x50 mg IV
Ceftriaxone 1x2 gr IV ST H-1 P
Simvastatin 1x20 mg malam NGT Proper bed positioning
Aspilet 1x80 mg NGT Chest Therapy
NAC 3x200 mg NGT General ROM exercise (Jika NPRS <3)
Lactulax 1x30 mL NGT Ankle pumping
Obat rutin dilanjutkan : Edukasi
Amlodipin 1x5 mg NGT Saran Konsul Orthopedi, Foto Pelvis AP
Kandesartan 1x8 mg NGT
Nebu NS 3x sehari

O
KU sedang Kes CM, NPRS: statis: 3 Dinamis 5
TD 148/116mmHg HR 140 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 19x/mnt, SpO2 : 100% NK 3lpm
Lampah Max Jotje / L / 71th / 00210312 Status motorik : tidak fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas Dextra, RP : +/-
S Status sensorik: normothesia
Pasien datang dengan keluhan lemah pada sisi Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
tubuh kanan sejak 1 hari SMRS (17/9/23 12:00). Status integument: intak
Lemah dirasakan saat pasien mencoba Status mobilisasi: passive of bed
menggenggam barang dengan durasi lama, dan
dirasakan lebih sulit berjalan daripada biasanya. Lab RS Kandou 18/9/23
Awalnya pasien sedang beraktivitas dan merasa Hb 13.5
menjadi lebih sulit berdiri dan berjalan dari HT 38.9
biasanya. Keluhan juga dirasakan dengan bicara Leukosit 6.400
menjadi pelo. Pasien juga menjadi gelisah dan Trombosit 164.000
cenderung tidak bisa diam. PT 18.5/13.7 = 1.35x
RPD: INR 1.4
Riwayat stroke disangkal APTT 33.4/28.9 = 1.15x
Riwayat dirawat di rumah sakit dengan diagnosis GDS 129
elektrolit imbalance SGOT/SGPT 21/4
Riwayat parkinson sejak 5 tahun yang lalu rutin Ur/Cr 27/1.1
berobat dengan Stalevo 3x1, Clobazam 3x5mg, Na/K/Cl 142/4.4/107
THP 2x1mg Osm 304
Riwayat kolesterol sejak 5 tahun namun tidak rutin
berobat Rontgen Thorax RS Kandou 19/9/23
Riwayat hipertensi, diabetes, penyakit jantung, - Pulmo dan cor normal
ginjal dan paru disangkal - Elongatio et atherosclerosis aorta
RPO:
IVFD Clinimix 1 kolf / 24 jam CT Scan kepala non kontras RS Kandou 19/9/23
Esomeprazole 80 mg IV bolus lanjut 200 mg drip Tampak lesi hipodens pada regio periventrikuler
dalam NaCl 0.9% 500 mL/24 jam kiri kesan suatu infark
Asam traneksamat 3x500 mg IV Brain Atrophy
Sukralfat 4x10 cc
EKG RS Kandou 18/9/23:
O sinus bradikardi HR 50x/m normoaksis, complete
KU berat Kes somnolen RBBB
TD 131/65mmHg HR 71 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / A
Kemampuan batuk (-) / lendir (+) Gangguan Mobilisasi
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR CVD SI onset H-4
: 19x/mnt, SpO2 : 100% NRM 9lpm Parkinson H&Y 3
N. cranialis: Kesan parese (+) VII Dextra UMN Hematemesis H-2
Hematuria H-1
P
Proper bed positioning
Chest Therapy
General ROM exercise
Ankle pumping
Edukasi
Tunda Mobilisasi sampai Hemodinamik dan
Neurologi Stabil
Pattiselano Rosanti / P / 49th / 00795528 Edel 1 A3 Post clipping aneurisma intrakranial (9/9/23) a/i
Rebleeding SAH (HH Grade 3 MFG4) (4/9/23)
S Post VP shunt (30/8/23) a/i Hidrosefalus obstruktif
Pasien dikonsulkan dari bagian neurologi dengan Post DSA+coiling (19/8/23)
Penurunan kesadaran e.c hidrosefalus komunikans
e.c susp malfunction VP Post clipping aneurisma O
intrakranial (9/9/23) a/i Rebleeding SAH. Pasien KU berat Kes somnolen E3M5V4
sebelumnya sudah 1 minggu smrs tidak dapat TD 152/105mmHg HR 103 x/m T 36.6C
berkomunikasi dan mobilisasi mandiri. Pasien saat Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
ini tinggal Bersama keluarga pasien. Pasien datang Kemampuan batuk (-) / lendir (+)
dengan keluhan penurunan kesadaran perlahan Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
sejak 2 hari SMRS (21/9/23). Sebelumnya pasien : 19x/mnt, SpO2 : 100% NK 2lpm
menjadi lebih mengantuk, namun masih bisa diajak N. cranialis: Kesan paresis (-)
berkomunikasi, namun 1 hari SMRS pasien Status motorik : weak fungsional, normotonus
semakin sulit berkomunikasi dan sekarang hanya normorefleks ekstremitas, RP : -/-
mengeluarkan kata-kata. Keluarga mengaku pasien Status sensorik: normothesia
tidak BAK 1 hari kemarin, dan sempat suhu badan Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
tinggi namun tidak diukur suhunya. makan minum Status integument: intak
pasien berkurang 2 hari terakhir Status mobilisasi: passive of bed
RPD:
Pasien riwayat penurunan kesadaran mendadak Lab tgl 23/9/23 :
dengan Dx SAH Spontan (HH Grade 3 MFG4) Hemoglobin 13.1 ➝ MCHC/MCV/MCH
Sejak 25 hari SMRS (18/8/23). 33.6/88.7/29.8
Riwayat HT 3 bulan rutin minum amlodipin Ht 39.2
1x10mg dan candesartan 1x8mg Leukosit 11.500
RPO: Trombosit 509.000
Nimodipin 4x60 mg NGT sampai onset 21 hari PT 45.3/13.7 = 3.30x
paska rebleeding (onset rebleeding tgl 4/9/23) INR 3.7
(sampai tanggal 24/9/23) (12.00, 18.00, 24.00) ➝ APPT 43.5/29.6 = 1.46x
Stop GDSs 130
Amlodipin 1x10 mg NGT SGOT/SGPT 59/82
Kandesartan 1x8 mg NGT Ur/Cr 46/0.6
N asetilsistein 3x200 mg NGT Na/K/Cl 130/5.1/91
Ibuprofen 3x400 mg NGT k/p demam / sakit kepala osmolaritas: 284
Haloperidol 3x1 mg k/p gelisah
Lactulose 1x30 cc (malam) CT Scan kepala RS Kandou 23/9/23
+Vit K 3x10 mg IV selama 2 hari Dibandingkan foto tanggal 13/9/23, Tampak
+ manitol loading 250 cc, selanjutnya 4x125 cc pelebaran ventrikel 3 dengan evans score 0.4 cm
tapp off kesan hidrosefalus komunikans. tampak lesi
Riwayat Tindakan:
hiperdens mengisi ventrikel lateral kornu posterior
kesan suatu IVH sekunder.

EKG RS Kandou 23/9/23 : Sinus takikardia 110


bpm normoaksiss

RO Thorax RS Kandou 23/9/23 :


Tidak tampak kelainan signifikan pada foto thorax
ini

A
Penurunan kesadaran e.c hidrosefalus komunikans
e.c susp malfunction VP
Post clipping aneurisma intrakranial (9/9/23) a/i
Rebleeding SAH (HH Grade 3 MFG4) (4/9/23)
IVH sekunder
Susp. Total Third nerve paresis OS
Post VP shunt (30/8/23) a/i Hidrosefalus obstruktif
Post DSA+coiling (19/8/23)
Leukositosis susp reaktif (11.500)
Hepatopati (59/82)
Hiponatremia ringan (130)
Koagulopathy
Post Hematemesis H2

P
Proper bed positioning
General ROM exercise
Mobilisasi Bertahap (Jika Hemodinamik dan
Neurologi Stabil)
Ankle pumping bilateral
Alih baring setiap 2jam
Edukasi
Lintje Siwu / P / 84th / 00798075 A Bawah N. cranialis: Kesan paresis (-)
Status motorik : fungsional, normotonus
S normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Pasien dikonsulkan dari bagian anestesi dengan Status sensorik: normothesia
Post laparotomi eksplorasi reseksi colon ec Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
volvulus, Hipertensi, Geriatri (84th). Pasien Status integument: intak
mengeluhkan nyeri pada bekas luka operasi,batuk Status mobilisasi: passive of bed
(-). Nyeri perut dirasakan pasien 3 hari SMRS
awalnya nyeri di daerah ulu hati kemudian nyeri Lab 18-9-23: Leu 14.900, Hb 16.8 Hct 46.3
berpindah ke seluruh perut , kentut +, BAB -, Trombo 342.000 GDS 168 SGOT/PT 39/26 Ur/Cr
riwayat demam +, muntah tidak terhitung isi cairan 24/0.6 Na/K/Cl 130/4.2/91 PT,APTT,INR Tidak
+, darah -, buang air kecil dalam batas memanjang, Anti HIV,HCV,HbSAg non reaktif
normal ,pasien lebih nyaman jika posisi miring,
makan berkurang pasien kemudian dibawa ke RS CXR (18-9-23): - Pulmo normal, - Cardiomegaly
Cantia untuk penanganan lebih lanjut kemudian disertai elongatio et atherosclerosis aortae
dirujuk ke RSUP Kandou untuk mendapatkan
pemeriksaan. EKG 18-9-23: sinus takikardi HR 115x/m
RPD: normoaksis
Hipertensi (tidak minum obat)
RPO: A
Lansoprazole 30mg/24 jam iv Gangguan Mobilisasi dan Nyeri
Ondansetron 4mg/ 8 jam iv Post laparotomi eksplorasi reseksi colon ec
Paracetamol 1gr/ 8 jam iv volvulus, Hipertensi
Tramadol 100mg/8 jam iv
Asam traneksamat 500mg/8 jam iv P
KCL 50meq/12 jam IV Proper bed positioning
Amlodipin 10mg/24 jam PO Weight shifting / 2 hours
NAC 200mg/8 jam po Chest therapy
Vit C 200mg/8 jam po General ROM exercise
Vit B kompleks/8 jam po Ankle pumping bilateral
Zinc 20mg/24 jam po Edukasi Bracing Technique
KSR 600mg/8 jam po Edukasi care giver

O
KU berat Kes CM
TD 120/69mmHg MAP 85 HR 103 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (+)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 19x/mnt, SpO2 : 98% RA
Status sensorik: normothesia
th
Koyong Leni / P / 70 / 00786735 ICU IGD lt3 Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
S Status mobilisasi: active of bed
Pasien dikonsulkan dari bagian anestesi dengan
pasien datang dengan Post Laparatomi et reseksi Lab 23/9/23
anastomosis ileum (H1) ec obstruksi usus mekanik Leu 5800, Hb 11.9, Trom 265.000
total ec volvulus midgut. Pasien mengeluhkan nyeri PT 16.3/13.7
pada bekas luka operasi, perut kembung dan sulit INR 1.23/1.02
BAB sejak 5 hari SMRS, awalnya pasien APTT 26.7/28.8
mengeluhan rasa tidak nyaman di perut kemudian SGOT 21, SGPT 16
perut menjai kembung semakin membesar. BAB GDS 109
terakhir 1 hari yang lalu keras dan sedikit. pasien Ur 52, Cr 0.6
terkhir kentut 3 hari yang lalu. mual muntah -, Na 131, K 3.3, Cl 90
BAB cair sebelumnya -, riw BAB seperti kotoran Viral markers NR
kambing +, BAB berdarah (-) riw BAB seperti
pensil -. demam -, riwayat penurunan BB (+) tapi EKG 24/9/23
tidak ditimbang. pasien kemudian berobat ke RS sinus takikardia 110x/m, normoaxis
mitra sehat dan dirujuk ke RSUP kandou untuk
penanganan lebih lanjut CXR 24/9/23
RPD: - kesan dalam batas normal
RPO:
H-2 Seftriaxone 1gr/12jam i.v A
H-1 Metronidazole 50mmg/8 jami.v Gangguan Fungsi Respirasi
Terapi Lainnya : Mobilisasi dan Nyeri
Lansoprazoel 30mg/30mg/24jam i.v Post Laparatomi et reseksi anastomosis ileum (H1)
Parasetamol 1gr/8jam i.v ec obstruksi usus mekanik total ec volvulus midgut
Tramadol 100mg/9jam i.v
Bfluid 500ml/ 24jam i.v P
Proper bed positioning
O Weight shifting / 2 hours
KU berat Kes CM Chest therapy
TD 154/91 HR 133 x/m T 36.6C General ROM exercise
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Ankle pumping bilateral
Kemampuan batuk (-) / lendir (+) Edukasi Bracing Technique
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Edukasi care giver
: 19x/mnt, SpO2 : 98% 6lpm NK
N. cranialis: Kesan paresis (-)
Status motorik : fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Eritrosit 2.87
th
Rusmin Saranusa / P / 46 / 00798378 ICU A B20 Hemoglobin 8.3
S Hematokrit 23.6
Pasien dikonsulkan dari bagian anestesi dengan Trombosit 121
Delayed extubation Post kuretase hisap ai P5A1 46 Gula Darah Sewaktu 127
tahun dengan abotus mola Post syok hipovolemik Albumin1.88
. Pasien rujukan RS Budi Mulia Bitung dengan D-Dimmer 0,59
P4A1 46 tahun dengan Abortus mola + Anemia (Hb SGOT (AST) 29 / SGPT (ALT) 16
8.3) + Susp Tiroid Storm Pasien dengan keluhan Ureum Serum 136 / Creatinine Serum 1.4
keluar darah dari jalan lahir sejak pagi hari, Na 145 / K 6.5 / Cl 112
bergumpal dan bergelembung. pasien juga
mengeluhkan nyeri perut. Pasien dengan keluhan A
demam sejak 3 hari SMRS, mual (+) muntah (+) Gangguan Mobilisasi
sejak 3 hari. Delayed extubation Post kuretase hisap ai P5A1 46
tahun dengan abotus mola Post syok hipovolemik
Riwayat Hipertensi, Diabetes Mellitus, Penyakit
Paru, Jantung, Hati, Ginjal disangkal. P
Riwayat Operasi appendektomi dan kista pada Proper bed positioning
akhir agustus 2023 Alih Baring tiap 2 jam
Riwayat alergi disangkal. Chest therapy
General ROM exercise
O Ankle pumping bilateral
KU berat Kes somnolen E3V3M6 RAAS: -1 CAM Edukasi care giver
ICU Negatif
TD 96/61 MAP 68 HR 67 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (+)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 19x/mnt, SpO2 : 100% Dengan Ventilator ETT
VC SIMV RR 4, MV 8.4 VT 0.38 PIP 11
N. cranialis: Kesan paresis (-)
Status motorik : fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: passive of bed

Laboratorium 25/9/23
Leukosit 16.1
Hemoglobin 11.5 ➝ MCHC/MCV/MCH
Doortje Martha Bernetje Rempas / P / 81th / 34.6/90.6/31.4
00798500 IMC Edelweis Bed 4 Hematokrit 33.2
S Leukosit 12.000
Pasien dikonsulkan dari bagian neurologi dengan Eritrosit 3.66
CVD SI sesuai teritori MCA dekstra (ASPECTS 2) Trombosit 132.000
Onset H3. Pasien dirujuk dari RS Tondano dengan PT 16.6/13.7 = 1.21x
keluhan penurunan kesadaran mendadak sejak 16 INR 1.25
jam SMRS (22/9/23). Awalnya, pasien sedang APPT 30.7/29.6 = 1.03x
duduk menonton TV, kemudian tiba-tiba sulit untuk GDS 157
berbicara. Menurut pengakuan keluarga, anggota SGOT/PT 36/11
gerak pasien sebelah kiri pasien menjadi lebih tidak Ur/Cr 35/1.0
aktif dibandingkan sisi kanan. Mata kanan pasien Na/K/Cl 131/3.3/96
juga terlihat lebih banyak menoleh ke sisi kanan. Anti HIV/HbsAg/Anti HCV Non Reaktif
Pasien sempat muntah 1x hari ini, tidak Osmolaritas: 282
menyemprot, isi cairan dan makanan.
RPD : CT Scan kepala non kontras tgl 23/9/23 :
Riw. HT dan DMT2 (+) sejak 2020, rutin Tampak lesi hipodens sesuai teritori MCA dekstra
mengkonsumsi amlodipine 1x10 mg, Bisoprolol dengan ASPECTS 2 (M1, M2, M3, M4, M5, M6,
1x1,25 mg mg, Glimepiride 1x1 mg nukleus lentiform, Insular ribbon)
Riw. Stroke, Peny. Jantung, Ginjal dan Liver
disangkal. EKG tgl 23/9/23 :
AF RVR ventrikular rate 110 bpm
O
KU berat Kes sopor E2M5V2 Rontgen thorax tgl 23/9/23 :
TD 158/72mmHg HR 61 x/m ireguler T 36.6C Tidak tampak kelainan signifikan pada foto thorax
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / ini
Kemampuan batuk good / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR A
: 19x/mnt, SpO2 : 98% NK 2lpm CVD SI sesuai teritori MCA dekstra (ASPECTS 2)
N. cranialis: Kesan parese (+) Sinistra UMN Onset H2, DMT2 on treatment
Status motorik : tidak fungsional, normotonus AF RVR, Leukositosis reaktif (12.000)
normorefleks ekstremitas sinistra, RP : -/+ Post hematemesis H1
Status sensorik: n.e
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/- P
Status integument: intak Proper bed positioning
Status mobilisasi: passive in bed General ROM exercise
Mobilisasi Bertahap (Tunda Hingga Hemodinamik
Lab tgl 23/9/23 : dan Neurologi Stabil)
Ankle pumping
Alih baring setiap 2jam Ur/Cr 24
Edukasi Na/K/Cl 128/3.6/93
Hariono Mangsur / L / 43th / 00798463 Edel 1 B1.3 Anti HIV dan HCV Non reaktif
Anti HBsAg Reaktif
S
Pasien dikonsul dari bagian neurologi dengan Susp EKG RS Kandou 22/9/23 : Sinus rhythm HR
CIDP, Polineuropati DM. Pasien mengeluhkan 87x/m normoaksis
kelemahan pada seluruh ekstremitas terutama pada
tangan kanan dan kaki kiri, sensoris hilang pada Rontgen thorax tgl 22/9/23 :
kaki kanan dan tangan kanan sejak 3 bulan yll, Tidak tampak kelainan signifikan pada foto thorax
pasien merasakan keluhan muncul progresif. Pasien ini
rujukan dari RS Kinapit. Sejak 3 bulan yll pasien
tidak dapat berjalan dan berdiri, namun masih dapat Rontgen cervical AP/Lat tgl 22/9/23 :
duduk secara mandiri. Menelan kadang tersedak Tidak tampak kelainan signifikan pada foto cervical
jika minum air, makan tidak ada keluhan. Pasien ini
saat ini tinggal Bersama keluarga pasien.
Rontgen pelvis tgl 22/9/23 :
O - OA Hip dan SI joint bilateral
KU sedang Kes CM
TD 117/75mmHg HR 78 x/m T 36.6C Rontgen lumbosacral AP/Lat tgl 22/9/23 :
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Tidak tampak kelainan signifikan pada foto
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) lumbosacral ini
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 98% RA A
N. cranialis: Kesan parese (-) Susp CIDP
Status motorik : kaki tidak fungsional, hipotonus Polineuropati DM
normorefleks ekstremitas Dextra, RP : -/- Hepatitis B
Status sensorik: anestesia pada tangan dan kaki DM tipe 2
kanan Anaemia (10.4) ec susp chronic disease
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/- Hiponatremia (128)
Status integument: intak
Status mobilisasi: active in bed P
Mobilisasi Bertahap
Lab RS Kandou 22/9/23 Proper bed positioning
Hb 10.4 ➝ MCHC/MCV/MCH 35.7/72.4/25.9 General ROM exercise
HT 29.1 Ankle pumping Bilateral
Leukosit 11.400 Edukasi
Trombosit 301.000
GDS 256
SGOT/SGPT 20/17
TD 139/72mmHg HR 95 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Nina Dunggio / P / 50th / 00798088 / Edel1 B1.7 Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
S Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
Pasien dikonsul dari bagian neurologi dengan Post : 20x/mnt, SpO2 : 98% RA
trombolisis a/i CVD SI hiperakut onset H8 N. cranialis: Kesan parese (+) Sinistra
Post DSA H-8. Pasien datang dengan keluhan Status motorik : tangan kiri tidak fungsional,
kelemahan sisi tubuh sebelah kiri mendadak 2 jam hipotonus normorefleks ekstremitas Sinistra, RP :
SMRS (19/9/23_03.00). Awalnya pasien melakukan -/+
aktivias kemudian mengeluh sisi tubuh sebelah kiri Status sensorik: normothesia
lemah disertai dengan kebas sisi kiri dan bicara Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
pelo. Selain itu, pasien juga mengeluh pusing Status integument: intak
berputar, terutama saat pergerakan kepala atau Status mobilisasi: active in bed
bangun dari tidur. Pasien saat ini tinggal Bersama
keluarga pasien, sebelum masuk RS pasien dapat CT scan kepala non kontras 19/9/23 05:51 & 9.42
beraktifitas secara mandiri. Tidak tampak adanya lesi hiperdens ataupun
RPD: hipodens pada CT scan kepala
Riwayat stroke sebelumnya disangkal
Riwayat hipertensi sejak 20 tahun ➝ konsumsi Lab 20/9/23
amlodipin 10 mg tidak rutin GDP 206

Riwayat kolesterol sejak 10 tahun ➝ konsumsi AU 3.7

simvastatin tidak rutin Kolestrol total 212

Riwayat DM sejak 20 tahun tidak mengonsumsi HDL 64

obat LDL 129

Riwayat jantung, paru, ginjal, hepar disangkal TAG 97

RPO:
Nikardipin 10 mg dalam NaCl 0.9% 100cc dosis DSA 19/9/23:

titrasi mulai dari 5mg/jam dengan titrasi naik 2.5 Angiografi serebral menunjukkan adanya suatu lesi

mg/jam dosis maksimal 15 mg/jam target TD 140- stenosis intrakranial.

160 mmHg. Omeprazole 2x40 mg IV ➝


A
omeprazole 2x20 mg PO Insulin sliding scale 10U -
Post trombolisis a/i CVD SI hiperakut onset H8
12U (stop) Biknat 3x500 mg NGT Parasetamol
Post DSA H-8
3x500 mg NGT Telmisartan 1x40 mg NGT DAPT
Hiperglikemia ec DM tipe 2
Start 20/9/23 Aspilet 1x 80 mg NGT CPG 1x75 mg
Hipertensi on treatment
NGT (+) Diazepam 2x2 mg NGT (+) Simvastatin
Hiponatremia (128)
1x20 mg NGT malam (+) Seftriakson 1x2 gram IV
Pneumonia dekstra
H2 (+) NAC 3x200 mg
Susp laryngitis

O
P
KU sedang Kes CM
Mobilisasi Bertahap
ACBT
Proper bed positioning
General ROM exercise
Ankle pumping Bilateral
Edukasi
TD: 90/59 mmHg, HR:105x/menit, RR: 22x/menit,
th
Pasikuali Eliasyib / L / 39 / 00788072 Edel1 Suhu: 36.8oC SpO2: 97% on NK 2 lpm
GCS E4M6V5, Pupil bulat isokor 3mm/3mm, RCL
S: Pasien konsulan dari bagian neurologi dengan +/+ RCTL +/+
Retensio Urine susp Striktur. Paraplegia tipe UMN TRM: Kaku kuduk tidak ada, Lasegue >70/>70,
setinggi Th X kebawah ec. Susp. Tumor Primer Kernig >135/>135
Spine, Mixed pain, ISK. Pasien sebelumnya N.Kranialis: N.II - N.XII Intak
dirawat dengan keluhan nyeri pinggang bawah St. respirasi: vesikuler +/+, Rh-/-, Wh-/-
sejak 1 tahun SMRS yang kembali muncul sejak St. motorik : LE non functional/non functional,
tadi sore (tgl 3/9/23). Nyeri dirasakan seperti Hipotonus hiporefleks kedua ekstremitas bawah,
menusuk-nusuk, rasa panas terbakar, tidak Refleks patologis (-/-)
menjalar, intensitas sedang sampai berat, disertai St. Sensorik: Hipesthesia setinggi Th10 kebawah,
kram kram pada kedua ekstremitas bawah. Nyeri Vibrasi dan Propioseptif kedua anggota gerak
kadang membangunkan pasien dari tidur. Pasien bawah terganggu.
sudah pernah melakukan pemeriksaan MRI dan St. Otonom: Retensio urine (+) ➝ BAK via kateter
dikatakan menderita tumor di saraf tulang (+)
belakang. Demam tinggi sejak tadi sore. Sejak 3 St. Integumen: intak
tahun SMRS pasien mengeluh kram kram di bagian St. ADL: partial dependent
pinggang bawah hingga ke kedua kaki. Sejak 1 St. mobilisasi: active in bed
tahun SMRS pasien merasakan nyeri di pinggang St. komunikasi : ekspresif : good, reseptif : good
bawah dengan karakteristik yang sama, disertai Rectal Toucher:
kedua kaki pasien menjadi lemah, bila berjalan Ampula rekti Kolaps, Sphingter ani tidak cekat.
membutuhkan bantuan dan menyeret. Sejak 6 bulan Mukosa licin. Darah (-), Feses (+)
SMRS pasien hanya bisa berbaring di tempat tidur,
pasien juga mengeluh tidak dapat merasa ketika MRI Spine non kontras RSUP Prof Kandou
BAB dan BAK, dan mengalami penurunan BB 10/07/23: (menunggu expertise radiologi)
signifikan. BAK sedikit-sedikit keluar. BAB 4-7 Pada MRI Spine non kontras potongan sagital
hari sekali, kadang harus dikorek sequens T2 tampak lesi heterointens setinggi T12-
RPD: L5 yang menyebabkan desktruksi corpus vertebra
Riwayat hipertensi sejak 10 tahun lalu , rutin dan menyebabkan penekanan ke arah anterior dan
konsumsi irbesartan 1x150mg posterior, kesan suatu tumor primer Spine
RPO: Ranitidine 2x50 mg IV Ketorolac 30 mg IV
k/p jika NRS >7 Paracetamol 3x1gram IV jika T > Lab RS Kandou 25/9/23:
38.5 C Amitriptilin 25mg 0-1/4-1/2 tab Irbesartan Leukosit 16.300
1x150 mg PO (tunda USW) Gabapentin 3x300 mg Eritrosit 2.68
PO ➝ tunda untuk saat ini Vitamin B Kompleks Hb 7.5 ➝ MCHC/MCV/MCH 34.4/81.3/28
3x1 tab PO Laktulosa 1x30 HCT 21.8
Trombosit 260.000
O: KU: Sedang, Kesadaran: Compos mentis, NRS PT 15.9/13.1=1.21x
4-5 INR 1.2
APTT 32.4/29.5=1.09x
GDS 79
SGOT/SPT 24/5
Ur/Cr 100/3.4
Na/K/Cl 128/4.5/94

Urine Lengkap 25/9/2023:


Warna kuning, keruh, Eritrosit >25, Leukosit >25,
Epitel >25, Bakteri +, Jamur -, Amoeba -, BJ 1.020,
pH 5, Leukosit 3+, Nitrit positif, Protein 3+,
Glukosa negatif, Keton 2+, Urobilinogen 3+,
Bilirubin 2+, Darah/eritrosit 5+, Silinder 4-5,
Kristal -

EKG RS Kandou 25/9/23: sinus rhythm HR 95x/m


normoaksis, PAC

X-Ray Thorax AP RS Kandou 25/9/23: Tidak


tampak kelainan signifikan pada foto thorax ini

A: Gangguan sensasi nyeri, gangguan ADL,


gangguan transfer dan ambulasi
Retensi urine e.c susp striktur
Paraplegia tipe UMN setinggi Th X kebawah ec.
Tumor Primer Spine
Mixed Pain e.c fraktur kompresi CV setinggi Th X
ISK e.c. susp CAUTI CKD IV e.c. HNS dd
Obstruksi nefropati Anemia ec chronic disease
Hiponatremia hipotonik

P: Proper bed positioning (pasien lebih nyaman


posisi tidur supine)
Weight shifting per 2 jam
Chest therapy + ACBT + chest wall mobilization
ROM exercise LE bilateral as tolerated
Mobilisasi bertahap
Passive Ankle pumping bilateral
Edukasi caregiver
Willys Dalope / L / 47th / 00798517 Angrk1 TD 131/80 HR 88 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
S Kemampuan batuk (-) / lendir (+)
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
dengan Chronic pain ec Arthritis gout eksaserbasi : 19x/mnt, SpO2 : 98% RA
akut. Pasien mengeluhkan nyeri pada tungkai atas N. cranialis: Kesan paresis (-)
dan bawah pasien, pasien mengeluhkan keluhan Status motorik : fungsional, normotonus
serupa hilang timbul sejak 5 tahun terakhir. Pasien normorefleks ekstremitas, RP : -/-
rujukan dari RS Sentra medika datang dengan Status sensorik: normothesia
keluhan mual disertai muntah sejak 2 minggu Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
sebelum masuk rumah sakit, muntah berisi cairan Status integument: tofus (+)
dan sisa makanan dengan frekuensi ± 2 kali perhari Status mobilisasi: out of bed
dengan volume ± 100 ml tiap kali muntah. Pasien
juga mengeluh nyeri ringan pada daerah ulu hati Laboratorium 23/9/23
dirasakan hilang timbul sejak satu minggu yang Leukosit 9.2
lalu. Lemah badan dialami pasien sejak ± 1 bulan
Eritrosit4.68
yang lalu, hilang timbul, saat ini terasa memberat
Hemoglobin 13.8
Pasien saat ini tinggal Bersama keluarga pasien,
sebelum masuk RS pasien dapat melakukan Hematokrit 36.9
aktifitas dan bekerja secara mandiri. Trombosit 430
RPD: Gula Darah Sewaktu 92
Hipertensi sejak ± 8 tahun yang lalu konsumsi SGOT (AST) 39 / SGPT (ALT) 40
Telmisartan 1x80 mg
Ureum Serum 21 / Creatinine Serum 1.5
Kolestrol sejak ± 8 tahun yang lalu lupa nama obat
Natrium Serum 120 / Kalium Serum 3.8 /
yang dikonsumsi
Asam urat sejak ± 20 tahun yang lalu konsum obat Klorida Serum 88

alopurinol dan metil prednisolon.


Riwayat masuk dengan hipokalemia Laboratorium 25/9/23
RPO: Asam Urat (Uric Acid) 8.7
Omeprazole 2x40 mg IV
Magnesium 2.02
Sucralfat 3x10 ml po
Albumin 4.41
Telmisartan 1x80 mg PO
Vitamin b kompleks 2x1 tab PO Natrium Serum 138

Parasetamol 1gram + Tramadol 100mg /8jam, drips Kalium Serum 4.0


15menit intravena Klorida Serum 89
Ondansetron 4mg/12jam iv sebelum pemberian Calsium Total 9.87
Tramadol
Phosphor 2.6

O
A
KU Sedang Kes CM NPRS: statis 5 dinamis 8
Chronic pain ec Arthritis gout eksaserbasi akut
Dyspepsia syndrome Hipokalemia berulang
perbaikan
Hiponatremia hipotonik
Multiplegouty tophaceus kronik
Hipertensi terkontrol dengan obat Fatty liver Kista
renal dextra multipel Hiperuricemia.

P
Proper Bed Positioning
TENS 10 menit di Hand Kanan
ACBT
Cryo Therapy (Ice Compression)
Edukasi care giver
Mervry Sabda Salindeho / P / 20th / 00798661 P
Edel2 Kamar 10 Proper Bed Positioning
Alih Baring tiap 2 jam
S Mobilisasi bertahap
Pasien dikonsulkan dari bagian anestesi dengan Ankle Pumping Bilateral
chronic pain ec LBP, facet joint edema post Edukasi
neurolysis. Nyeri pada belakang setinggi lumbal Plan: TLSO Rawat Jalan
kiri mulai dialami sejak November tahun lalu,
hilang-timbul, dan mulai menghebat sejak bulan
November 2023 saat pasien mengangkat tabung
oksigen untuk menyelam. Nyeri dirasakan hilang-
timbul seperti tertarik dan kadang2 seperti
tersetrum dari lumbal kanan hingga ke kaki dan
juga kadang ke tangan. Awalnya nyeri dapat
berkurang dengan konsumsi Parasetamol tab, tapi
nyeri makin menghebat sejak 2 hari terakhir,
dengan skala nyeri hingga 8.
RPD:
riwayat jatuh sejak tahun 2021 dengan posisi
terduduk

O
KU Sedang Kes CM NPRS 10 -> 4
TD 128/77 HR 79 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk adekuat / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 23x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan paresis (-)
Status motorik : fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: out of bed

A
Gangguan Nyeri
Chronic pain ec LBP, Facet joint edema, post
Neurolisis
Matias Selamat / L / 64th / 00798938 Edel1 B1.2 Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
S : 23x/mnt, SpO2 : 98% RA
Pasien dikonsulkan dari bagian neurologi. Pasien N. cranialis: Kesan paresis (-) N VII Sinistra
rujukan dari RS Hermina dengan keluhan pusing Status motorik : fungsional, normotonus
nyeri kepala sejak 10 hari yll. Awalnya pasien normorefleks ekstremitas, RP : -/-
sedang bekerja lalu tiba-tiba mengeluhkan nyeri Status sensorik: normothesia
mendadak, intensitas sedang, berkurang bila Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
beristirahat dan memberat bila pasien beraktivitas. Status integument: intak
Keluhan disertai lemah tubuh sebelah kiri. Menurut Status mobilisasi: out of bed
keluarga pasien masih dapat bicara seperti biasa
namun respon lambat, pusing masih tetap ada. Lab RS Kandou (28/9/23) :
Pasien lalu dibawah ke RS Hermina, dan selama Hb 13.7 ➝ MCHC/MCV/MCH 35.9/78.3/28.1
perawatan sejak 3 hari SMRS. Menurut keluarga Ht 38.2
pasien mual dan muntah setiap makan dan minum, Leukosit 9.400
isi cairan. Pasien mengeluhkan sulit tidur. Eritrosit 4.88
Keluhan pusing berputar masih dirasakan hingga Trombosit 268.000
saat ini, pasien juga mengeluhkan kedua mata PT 14.9/14.1= 1.05x
kabur. INR 1.11
RPD: APPT 32.7/28.5= 1.14x
Riwayat stroke, Hipertensi DM, jantung, ginjal, GDS 116
paru, hati disangkal ➝ tidak pernah periksa SGOT/SGPT 27/11
Riwayat konsumsi obat antiplatelet dan Ur/Cr 40/0.8
antikoagulan disangkal Na/K/Cl 137/3.1/96
Merokok (+) sudah berhenti 10 tahun yang lalu ➝ HbsAg/Anti HIV/Anti HCV Non reaktif
dulu 1 bungkus/hari Osmolaritas 292

Alkohol (+) sudah berhenti 10 tahun yang lalu ➝


dulu 3x/minggu Ct-scan kepala non kontras RS Kandou (28/9/23):

RPO: Tampak lesi hiperdens pada regio parieto-occipital

Manitol 4x150 cc IV (Dosis 1 00:00, dosis 2 06:00) dextra dengan volume 11,9 ml disertai edema

tapp off per hari Ranitidin 2x50 mg IV Paracetamol disekitarnya dan midline shift ke kiri sebesar 0,6

3x500 mg PO Amlodipine 1x10 mg PO KSR 2x600 cm kesan suatu ICH

mg PO Betahistin 2x24 mg NGT Laktulose 1x30 cc Tampak penyempitan sulci kesan edema cerebri

(malam) PO + Domperideon 3x10mg


A

O Cephalgia sekunder ec ICH spontan regio parietal

KU Sedang Kes CM dextra Vol 11,9 disertai midline shift ke kiri sebesar

TD 148/77 HR 79 x/m T 36.6C 0,6 cm H10

Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / HT grade 1

Kemampuan batuk adekuat / lendir (-) Edema cerebri


Hipokalemia (3.1)
Vertigo

P
Proper Bed Positioning
Mobilisasi bertahap (Jika Neurologis dan
Hemodinamik Stabil)
Breathing Exercise
Ankle Pumping Bilateral (Pasive)
ROM Exercise
Edukasi
Welong Selvie Rita / P / 70th / 00001697 Ang1 B11 Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
S Kemampuan batuk adekuat / lendir (+)
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (+/+),
dengan asthma bronkial eksaserbasi akut RR : 23x/mnt, SpO2 : 98% RA
Pasien sesak sudah membaik. Pasien datang dengan N. cranialis: Kesan paresis (-)
keluhan sesak nafas. Sesak nafas dialami sudah Status motorik : fungsional, normotonus
sejak lama, hilang timbul namun memberat sejak 2 normorefleks ekstremitas, RP : -/-
hari ini. Saat ini pasien mengeluhkan sesak nafas Status sensorik: normothesia
saat beraktifitas. Frekuensi sesak bisa 2-3x per Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
minggu. Pasien juga mengeluhkan adanya batuk Status integument: intak
berlendir putih kental sejak 1 minggu lalu yang Status mobilisasi: out of bed
hilang timbul. Pilek juga dialami pasien sejak
kemarin. Riwayat demam disangkal oleh pasien. Laboratorium 29/9/23
Pasien juga mengeluhkan adanya nyeri ulu hati Leukosit 5.5
sejak 2 tahun lalu namun memberat sejak tadi pagi. Eritrosit 4.84
Mual dan muntah disangkal oleh pasien. Hemoglobin 14.7
Hematokrit 44.2
RPD Trombosit 216
Riwayat Asam urat diketahui sejak 5 tahun lalu Gula Darah Sewaktu 138
namun tidak rutin konsumsi obat SGOT (AST) 35 / SGPT (ALT) 15
Riwayat asma sudah sejak 15 tahun lalu riwayat Ureum Serum 29 / Creatinine Serum 0.8
menggunakan symbicort inhaler dan nebulizer Natrium 137 / Kalium 4.6 / Klorida 100
combivent pulmicort
Pasien ada riwayat alergi dingin dan debu sudah A
sejak lama Gangguan fungsi respirasi
dan ada riwayat alergi makanan seperti seafood dan Asma bronkial Eksaserbasi akut
alergi obat sudah pernah tes aleri tahun 2015 Dispepsia sindrom

RPO: P
Symbicort 160/4,5 mcg 2x2 puff Proper Positioning
Combivent + pulmicort nebulizer per 8 jam Chest Therapy + ACBT
Metilprednisolon 1x32.5 mg IV Pertahankan mobilisasi Out of Bed
Lansoprazole 2x30 mg caps Edukasi
Sukralfat 3x10 cc Kontrol Poli Rehab Medik
N asetil sistein 3x200mg
Cetirizine 1x10mg

O
KU Sedang Kes CM
TD 126/63 HR 88 x/m T 36.6C
Yetty Senduk / P / 72th / 00798641 Hemoglobin 9.6
Hematokrit 28.8
S Trombosit 105
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam 001 Eosinofil 1
dengan penurunan kesadaran dan CAP. Pasien 002 Basofil 0
merupakan rujukan dari RSUD Tondano setelah 003 Netrofil Batang 2
dirawat selama 10 hari dengan keluhan penurunan 004 Netrofil Segmen 85
kesadaran. Penurunan kesadaran sejak 2 hari yang 005 Limfosit 7
lalu. Penurunan kesadaran dialami pasien secara 006 Monosit 5
perlahan-lahan. Riwayat lemah satu sisi disangkal.
Awalnya pasien masuk ke RSUD tondano dengan A
keluhan batuk. Batuk berlendir berwarna putih Gangguan Mobilisasi
kekuningan dan sulit dilkeluarkan. Riwayat demam Acute confusional state
+. Keluhan sesak napas + tidak dipengaruhi dengan Sepsis ec CAP
aktivitas dan perubahan posisi. Hipertensi terkontrol
RPD: CKD 4 ec HNS
Hipertensi baru diketahui 10 hari yang lalu saat Efusi pleura bilateral
dirawat di RSUD tondano diberikan amlodipin Anemia normokrom normositer ec renal dd/ occult
1x10 mg PO bleeding
Riwayat kebutaan sejak 12 tahun yang lalu Hipoalbuminemia

O P
KU berat Kes somnolen Proper bed positioning
TD 146/68 HR 81 x/m T 36.6C Alih baring/2 jam
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Chest theraphy
Kemampuan batuk adekuat / lendir (+) General ROM exercise extremity
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Ankle pumping bilateral
: 23x/mnt, SpO2 : 98% RA Edukasi
N. cranialis: Kesan paresis (-)
Status motorik : kesan fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-,
terpasang kateter urin
Status integument: intak
Status mobilisasi: passive in bed

Laboratorium 6/10/23
Leukosit 19.0
Eritrosit 3.03
Mokoginta Vera Irawaty / P / 48th / 00796016 B CRP 48.00
SGOT (AST) 36 SGPT (ALT) 13
S Ureum Serum 44 Creatinine Serum 0.6
Pasien dikonsulkan dari bagian anestesi dengan Natrium 138 Kalium 3.9 Klorida 96
Post thorakotomi eksplorasi, thorakotomi Calsium Total 8.73
dekortikasi, pemasangan WSD. Pasien saat ini Phosphor 6.5
mengeluhkan nyeri pada bekas luka operasi dan
punggung atas. Sesak berkurang namun masih A
terasa nyeri jika menarik nafas. Pasien sebelumnya Gangguan Mobilisasi
sudah mengalami sesak sejak Juli 2023 dan pernah Gangguan fungsi Kardiorespi
diambil cairan dari parunya. Pasien saat ini tinggal Post thorakotomi eksplorasi, thorakotomi
Bersama keluarga pasien, sebelum masuk rs pasien dekortikasi, pemasangan WSD, pleurodesis ai
daapt beraktifitas secara mandiri. empiema pleura dextra, hipertensi, DM t2,
hipokalemia, anemia.
O
KU sedang Kes CM NPRS: statis 0, dinamis 3 P
TD 126/68 HR 81 x/m T 36.6C TENS Upper Back Dextra
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Proper Bed Positioning
Kemampuan batuk adekuat / lendir (-) Alih Baring 2jam
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Chest Therapy dengan Bracing Techiniq, Gentle
: 23x/mnt, SpO2 : 98% RA Vibration, Segmental Breathing, Assisted Cough
N. cranialis: Kesan paresis (-) General ROM Exercise
Status motorik : kesan fungsional, normotonus Ankle Pumping Bilateral
normorefleks ekstremitas, RP : -/- Edukasi
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-,
terpasang kateter urin
Status integument: intak
Status mobilisasi: active in bed

Laboratorium 6/10/23
Leukosit 14.3
Eritrosit 3.55
Hemoglobin 9.9
Hematokrit 28.0
Trombosit 459
Gula Darah Sewaktu 312
Magnesium 1.13
Albumin 2.72
D-Dimmer 3,93
Martha Paendong / P / 65th / 00797888 / Irina B Hematokrit 23.1
Trombosit 113
S Magnesium 2.52
Pasien dikonsulkan dari penyakit dalam dengan Albumin 2.12
CKD 5 HD ec HNS dengan suspek ALO perbaikan, SGOT (AST) 49 SGPT (ALT) 28
CHF fc III ec CAD et HHD. Pasien tampak lemah Ureum 66 Creatinine 3.5
dan bengkak pada ekstremitas. Pasien merupakan Natrium 122 Kalium 3.9 Klorida 90
rujukan dari RS Siloam dengan keluhan utama Calsium Total 9.75
penurunan kesadaran. Penurunan kesadaran Phosphor 2.7
perlahan mulai dialami sekitar 3 hari smrs. Pasien
sebelumnya 1 minggu terakhir cenderung kurang A
beraktivitas, 3 hari terakhir pasien cenderung Gangguan Mobilisasi
berada di tempat tidur. Batuk sekitar 1 minggu, CKD 5 HD ec HNS dengan suspek ALO perbaikan
demam dan sesak napas disangkal. Riwayat sering CHF fc III ec CAD et HHD
jatuh sebelumnya. BAB tidak ada keluhan, BAK Hipertensi terkontrol
masih sekitar 1L per hari, menggunakan pampers. Hiperkalemia perbaikan
RPD: Hipoglikemia ec low intake
Ggagal ginjal, Cuci darah sejak 1 tahun terakhir. Anemia ec chronic dd renal disease
Hipertensi, rutin minum candesartan 16mg Heparin induced trombocytopenia
Hiponatremia isotonik
O Hipoalbuminemia
KU berat Kes apatis Ulkus dekubitis grade II
TD 157/51 HR 99 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / P
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Proper Bed Positioning
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), Mobilisasi Bertahap
RR: 20x/mnt, SpO2: 98% NK 4lpm Alih Baring 2jam
N. cranialis: Kesan paresis (-) Chest Therapy
Status motorik : kesan fungsional, normotonus General ROM Exercise
normorefleks ekstremitas, RP : -/- Ankle Pumping Bilateral
Status sensorik: normothesia Edukasi
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-,
terpasang kateter urin
Status integument: intak
Status mobilisasi: passive in bed

Laboratorium 6/10/23
Leukosit 10.3
Eritrosit 2.34
Hemoglobin 7.4
Kondoy Santje / P / 56th / 00762761 / D Atas Kesan:
- Infarct capsula externa kiri dan insular lobe kiri
S - Susp. dilated perivascular space hipoccampus
Pasien dikonsulkan dari bagian obstetric dan kanan
ginekologi dengan P1A0 56 tahun dengan Ca. - Multisinusitis
cervix progressive. Pasien saat ini mengeluhkan
kelemahan seluruh tubuhnya, sesak (-). Laboratorium 09/10/23
Sebelumnya pasien terakhir ke poliklinik tgl Leu 12600 Hb 9.8 Trom 85000 Na/K/Cl 129/3.3/92
7/9/2023, pasien sudah menjalani kemoterapi 07/10/23 Leu 10.200 Hb 7.8 Trom 86.000
paliatif 6x ((06/09/2023) (Regimen Carboplatin 06/10/23 Leu 10.600 Hb 9.5 Trom 98.000 GDS 126
500 mg - Paclitaxel 240 mg) OT/PT 19/32 ur/cr 31/0.7 Na/k/cl 128/2.7/88
Pasien sempat dirawat di RS Kandou dari tgl HIV/HbsAg NR/NR
28/8/2023-6/9/2023 dengan keluhan keluar darah (3/10/2023) : Hb 10.4 Leu 5.3 Trom 75.000 Na 132
dari anus sejak 3 hari SMRS, semakin banyak (4x K 3.7 Cl 93
ganti pembalut), kadang bergumpal-gumpal. SPOT 19 SGPT 30 Ur 22 Cr 0.7 Na 123 K 3.7 Cl
Mual dan muntah (+), Nyeri perut bawah minimal, 87 Anti HIV/HCV/HBsAg NR/NR/NR
Perdarahan dari jalan lahir disangkal, keputihan (+)
BAK dan BAB normal A
Penurunan berat badan (+) 15kg dalam 10 bulan P1A0 56 tahun dengan Ca. cervix progressive Post
terakhir kemoterapi Paliatif VI Seri (06/09/2023) + post
Pasien mengeluhkan rasa tidak nyaman pada kedua radiasi 38x (24/11/2022) partial respon + anemia
mata (9.8) + trombositopenia (85.000) + elektrolit
Riwayat Operasi : laparatomi 16/6/22 imbalance imbalance (Na/k/cl 129/3.3/92) +
hipertensi + Riw Laparotomi Eksplorasi
O (16/06/2022) + Sefalgia sekunder ec susp lesi
KU sedang Kes CM metastasis dengan sindrom apeks orbita dextra dd/
TD 133/95 HR 99 x/m T 36.6C metastasis leptomeningeal dd/ metastasis
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / intraorbita
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), P
RR: 20x/mnt, SpO2: 98% RA Proper bed positioning
N. cranialis: Kesan paresis (-) Alih baring tiap 2 jam
Status motorik : kesan weak fungsional, Mobilisasi bertahap
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/- Chest Therapy
Status sensorik: normothesia Ankle Pumping Bilateral
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/- General ROM Exercise
Status integument: intak Psikolog Support Mental
Status mobilisasi: passive in bed

CT Scan 27/9/23
Lamanengka Aniah / P / 59th / 00789312 / C4 Leukosit 8.9
Eritrosit 4.99
S: Hemoglobin 12.0
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam Hematokrit 36.4
dengan Susp Gouty arthritis. Pasien datang dengan Trombosit 144
keluhan nyeri pada jari2 tangan dan dirasakan MCHC 33.0
kaku. Pasien juga merasa lemah pada tangan dan MCV 73.1
tungkai dialami sejak 1 hari lalu. Keluhan lemah MCH 24.1
lebih dirasakan pada kedua tungkai hingga lemas Gula Darah Sewaktu 103
untuk berjalan. Pasien juga merasakan nyeri pada SGOT (AST) 21
sendi tangan dan berwarna kehitaman sejak 1 bulan SGPT (ALT) 8
lalu. Riwayat muntah dan BAB cair disangkal. Ureum Serum 30
Demam disangkal. Batuk + sejak 2 bulan lalu Creatinine Serum 0.7
hilang timbul, dahak warna putih. Natrium Serum 136
RPD: Kalium Serum 3.5
GERD, DMT2, Hipokalemia tanpa perubahan ekg, Klorida Serum 98
Hiponatremia, Susp kolelithiasis, Hipertensi, Asma Asam Urat 4.3
bronkia, Susp Kolelithiasis
DMT2 dengan novorapid 3x4 unit namun sudah Foto thorax 13/10/23
stop sejak 3 minggu lalu karena gula drop Pneumonia dextra
Riwayat asma bronkial, terakhir kambuh 3 minggu
lalu. A:
Riwayat hipertensi +, tidak rutin minum obat Gangguan Nyeri
Gangguan Mobilisasi
O: Susp RA
KU Sedang Kes CM NPRS: statis 5 dinamis 8 Pneumonia susp CAP
TD 155/80 HR 88 x/m T 36.6C DMT2 terkontrol tanpa obat
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Hipertensi belum terkontrol
Kemampuan batuk (+) fair / lendir (+) Fatty liver
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Dyspepsia syndrome
: 19x/mnt, SpO2 : 98% RA Trombositopenia pro evaluasi
N. cranialis: Kesan paresis (-)
Status motorik : fungsional, normotonus P:
normorefleks ekstremitas, RP : -/- Proper bed positioning
Status sensorik: normothesia Alih baring/2 jam
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/- ACBT + Chest Therapy
Status integument: tofus (-) General ROM exercise extremity
Status mobilisasi: out of bed Ankle pumping bilateral
Ice Compression
Lab 13/10/23
Jais Goeslaw / L / 48th / 00798991 / C2
lab 2/10/23
S leu 27.2
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam hb 9.2
dengan efusi pleura massif post IPC. trom 305
Pasien merupakan rujukan dari RS Ternate dengan ur/cr 25/1
keluhan sesak nafas sejak 1 bulan lalu. Sesak na/k/cl 132/3.9/89
dikatakan muncul tiba-tiba dan lambat laun makin
memberat. Sesak memberat sejak seminggu lab 4/10/23
terakhir. Batuk kadang-kadang. Dikatakan sempat alb 2.36
ada batuk disertai dahak bercampur bercak darah ur/cr 37/1.2
sebanyak 1x saat di terate. Pasien merasa sesak
lebih baik jika tidur berbaring ke kiri. Nyeri pada Lab 8/10/2023
ulu hati, terasa perih terutama jika telat makan atau OT/PT : 58/10
makan terlalu banyak. Mual dan muntah cairan 3x Ur/Cr : 24/0.8
sehari dengan volume sekitar 100 cc tiap muntah. Na/K/Cl : 135/4.2/94
Nafsu makan berkurang. Berat badan turun sekitar
5 kg dalam 2 bulan terakhir. BAB normal, Lab 11/10/2023
konsistensi lembek, 1x sehari. BAK frekuensi Leu : 23.300
1500cc/24 jam. Hb : 11.3
RPD: Trom : 323.000
Asam urat, minum obat penghilang nyeri
Riwayat kebiasaan merokok 1-2 bungkus per hari A
sejak usai 20 tahun dan baru berhenti saat sakit, Gangguan Mobilisasi
alkohol disangkal. Gangguan Fungsi Respirasi
Efusi pleura sinistra masif post IPC h11
O Post Bronkoskopi H-3
KU Sedang Kes CM Leukositosis reaktif ec malignancy
TD 130/70 HR 88 x/m T 36.6C Dyspepsia dengan alarm symptoms
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Hipoalbuminemia
Kemampuan batuk (+) fair / lendir (+) Hipokalemia tanpa perubahan EKG perbaikan
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/+), wh (-/-), Hiponatremia hipotonik
RR : 24x/mnt, SpO2 : 98% NK 5lpm Hepatopati reaktif
N. cranialis: Kesan paresis (-)
Status motorik : fungsional, normotonus P
normorefleks ekstremitas, RP : -/- Proper bed positioning, Postural Drainage
Status sensorik: normothesia Alih baring/2 jam
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/- ACBT + Chest Therapy
Status integument: intak General ROM exercise extremity
Status mobilisasi: active in bed Ankle pumping bilateral
Dorlintje Salamate / P / 61th / 00799994 / C1 Hemoglobin 9.6
Hematokrit 28.9
S Trombosit 49
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam Asam Urat (Uric Acid) 8.0
dengan sequelae of stroke dan eritroderma. Gula Darah Sewaktu 140
Pasien rujukan dari RS Sentra Medika dengan IgE Total 457.3
keluhan badan kemerahan. Badan kemerahan Na 135, K 3.1, Cl 98
disekujur tubuh timbul tiba-tiba sejak 1 minggu
yang lalu. Saat ini kulit kemerahan sudah A
mengering disertai kulit mulai mengelupas. Gangguan Mobilisasi
Keluhan kulit kemerahan munculnya tidak Sequale of Stroke, Eritroderma ec susp. Alergi Obat
diketahui dengan jelas, pasien mempunyai riwayat Ulkus Dekubitus Grade II Hiponatremia
alergi parasetamol dan decolgen yang akan hipoosmolar Hipovolemia AKI tahap 1 Anemia e.c
menimbulkan gatal-gatal. Pasien dikeluhkan cronic disease Riw. Hipoglikemia
keluarga mual dan tidak nafsu makan sejak 1
minggu terakhir namun tidak sampai muntah. P
RPD: Proper Bed Positioning
Stroke sejak 4 bulan Alih Baring tiap 2 jam
Riwayat total bedrest sejak stroke 4 bulan yang lalu Chest Therapy
sampai sekarang General ROM Exercise
Ankle Pumping Bilateral
O Edukasi
KU Sedang Kes CM
TD 145/72 HR 81 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (+) adekuat / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 24x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan paresis (-)
Status motorik : tidak fungsional, hipotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: tampak kering, turgor menurun,
rash (+)
Status mobilisasi: passive in bed

Laboratorium 13/10/23
Leukosit 6.3
Eritrosit 3.57
Binjanati Zhariski Alif / L / 2th / 00746657 / E Atas st. respirasi: 97% RA
st. motorik: aktif, reflex (++)
S: Pasien dikonsulkan dari bagian pediatri dengan postural: hiperekstensi trunk (+)
CP tipe spastic dan Bronchopneumonia. st. integument: intact
Pasien merupakan rujukan RS Awaloei dengan st. oromotor:
diagnosa Bronkopneumonia, VSD, Cerebral Palsy, lipseal: inadekuat
Malnutrisi berat. pasien MRS RS Awaloei tadi macroglosia (-), microglosia (-), ankyloglosia (-)
malam, sebelumnya merupakan rujukan Puskesmas schizis (-)
Bintauna, Bolaang Mongondow utara. rooting reflex: fair
Sesak sejak hari 6 hari SMRS, ibu memperhatikan sucking reflex: (-)
anak semakin sesak, disertai bunyi grok pada dada. buccal fat (+), buccal tone (+) fair
Batuk dialami sejak malam, berlendir. Status Neurologis : refleks fisiologis (+/+)
Demam (+) dialami sejak 6 hari SMRS (rabu meningkat, refleks patologis (-/-), Spastis (+),
malam), demam tinggi terus menerus, hanya turun klonus (-), hypertonus (+/+)
dengan pemberian obat panas.
Terdapat luka dibawah lidah. Laboratorium 16/10/23
BAK biasa. BAB ada tadi malam 1 kali. Leukosit 6.0
Pasien saat ini hanya bisa tertidur dengan posisi Eritrosit 3.65
kaku. Pasien belum bisa berdiri sendiri, belum bisa Hemoglobin 9.8
memanggil mama dan papa, hanya bisa berceloteh. Hematokrit 26.8
Kejang dialami pasien paling banyak saat Trombosit 343
terbangun, durasi kejang 3-5 detik, kejang dalam Magnesium 2.44
bentuk cluster, satu cluster terdiri dari 8-10 Albumin 4.16
bangkitan, 1 hari dapat muncul 5-6 cluster. Natrium 137, Kalium 4.4, Klorida 97
RPK dan Tumbuh Kembang : Calsium 9.32, Phosphor 4.0
- Anak ketiga dari tiga bersaudara Ro thorax 17/7/23: pneumonia neonatorum
- Persalinan di RS secara pervaginam, usia
kehamilan cukup (36 minggu), berat badan lahir A:
cukup (3.200 gram), lahir langsung menangis CP tipe spastik + post Bronkopneumonia berat
- Riwayat imunisasi lengkap suspek pneumonia aspirasi + Sepsis + VSD PMO
- Perkembangan tinggi dan berat badan dibawah (3,8 mm) + Gizi buruk marasmus + BB sangat
persentil 50 kurang + mikrosefali + stomatitis + Riw GIT
- Gangguan tumbuh kembang, saat ini belum bisa bleeding ec sepsis + riw kejang ec CP tipe spastik +
duduk Anemia ec susp inflamasi dd/ def Fe

O: KU: sedang, Kes: CM P:


U/P: 26/8 Nesting Position
BB:7,4 Whole Body Kinesthetic Stimulation
st. hemodinamik: HR: 111 x/m RR: 28 x/m SB: Oromotor Stimulation
36.6'C Edukasi care giver
Limbe Christiano / L / 18th / 00377854 / C3 Natrium 138, Kalium 5.3, Klorida 87

S Thoraks AP 7/10/23
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam Gambaran Metastasis Paru
dengan ARDS susp metastasis paru.
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan utama A
sesak nafas. Sesak dialami sejak kurang lebih 1 Gangguan Mobilisasi
bulan smrs, memberat 1 minggu terakhir. Sesak Gangguan Mobilisasi Paru
tidak dipengaruhi aktivitas. Sesak reda apabila Metastase Paru MILD ARDS Primary Pulmonary
pasien duduk posisi agak membungkuk. Batuk Lymphoma
hilang timbul dalam 1 bulan ini. Batuk berahak
warna putih. Pasien sebelumnya ada riwayat batuk P
strip darah. Demam, keringat malam, dan Proper Bed Positioning
penurunan BB disangkal. Mual muntah tidak ada. Alih Baring tiap 2jam
Nafsu makan biasa. BAB dan BAK tidak ada ACBT + Chest Therapy
keluhan. Pasien saat ini tinggal Bersama keluarga General ROM Exercise
pasien, sebelum masuk RS pasien dapat beraktifitas Ankle Pumping Bilateral
secara mandiri. Psikolog Support Mental
Edukasi
O
KU berat Kes CM, VAS 3
TD 144/94 HR 90 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (+) fair / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 26x/mnt, SpO2 : 98% NRM 15lpm
N. cranialis: Kesan paresis (-)
Status motorik : fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: active in bed

Lab 16/10/23
Leukosit 12.5
Eritrosit 5.12
Hemoglobin 14.2
Hematokrit 46.0
Trombosit 203
Labano Gabriel / L / 62th / 00512584 / C1 Eritrosit 2.74
Hemoglobin 8.5
S Hematokrit 24.1
Pasien dikonsukan dari bagian penyakit dalam Trombosit 211
dengan efusi genu D, gouty arthritis, OA genu D. Asam Urat (Uric Acid) 10.2
Pasien merupakan rujukan dari RS Advent Ureum 26 Creatinine 1.1
Manado, datang ke RS dengan keluhan nyeri pada Natrium 136 Kalium 3.7 Klorida 94
sendi lutut. Nyeri dirasakan seperti rasa panas dan Prokalsitonin(PCT) Kuantitatif 0,594
menusuk di sendi lutut terutama lutut kanan, dan
disertai pembesaran lutut kanan. RS advent A:
manado, telah dirawat selama 4 hari diRS advent Gangguan Nyeri
dengan keluhan yang sama. Demam ada, dikatakan Imobilisasi, efusi genu dextra, Infected Gouty
menggigil, mendadak tinggi dan menyertai nyeri Thopaceus Osteoartitis Genu dextra Hiponatremia
pada sendi. Demam mebaik dengan pemberian obat hipotonik Anemia normokromik normositik ec
anti demam. Batuk dan sesak disangkal. Nyeri chronic disease
perut, mual dan muntah tidak ada. Penurunan BB
tidak ada. BAB dan BAK dalam batas normal. P:
Urine 1500ml/ 24 jam TENS Genu D
Riwayat hipertensi tetapi tidak rutin minum obat Breathing Exercise
Riwayat DMT2 disangkal Proper Bed Positioning
Riwayat AU, rutin mengkonsumsi metilprednisolon AROM Exercise as tolerated
Ice Compression
O Edukasi
KU Sedang Kes CM NPRS: statis 5 dinamis 8
TD 115/72 HR 88 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 19x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan paresis (-)
Status motorik : fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-, ROM Genu
Dextra Ekstensi -25, Fleksi 100
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: tofus (+)
Status mobilisasi: out of bed

Laboratorium 16/10/23
Leukosit 21.6
Taroreh Desmon Kristianto / L / 55th / 00728769 / Mg 2.12, Alb 2.17
C3 Ur 209, Cr 6.5
Na 132, K 3.9, Cl 92
S Ca 8.3, P 5.1
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam
dengan Acute on CKD dan Gouty Arthritis. A
Pasien datang ke IGD RSUD Prof Kandou rujukan Acute on CKD dd CKD 5 HD ec NSAID nefropati
dari sakit Rumah Sakit amurang karena demam dan dd urate nefropati
bengkak pada kaki. Di katakan riawayat Gouty tophaceus kronik terinfeksi
pemeriksaan sel darah putih mencapai 38 ribu saat Hiperurisemia
awal masuk rumah sakit di amurang. Mual mual. Anemia normokromik normositik ec chronic
Nafsu makan berkurang. disease
Nyeri kaki kiri terutama di buku buku kaki. Namun Hiponatremia hipovolemik
setelah di berikan anti nyeri , keluhan nyeri kaki Hiperkalemia tanpa perubahan ekg
sudah berkurang. Hiperfosfatemia
RPD: Hipokalsemia
Pasien memiliki riwayat asam urat sudah 20 tahun HIpoalbuminemia

O P
KU Sedang Kes CM NPRS: statis 3 dinamis 5 Proper Bed Positioning
TD 115/72 HR 88 x/m T 36.6C Alih Baring Tiap 2jam
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Gradual Mobilization
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Chest Therapy
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Ice Compression
: 19x/mnt, SpO2 : 98% RA Edukasi
N. cranialis: Kesan paresis (-)
Status motorik : fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-, ROM terbatas
nyeri
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: tofus (+)
Status mobilisasi: active in bed

Laboratorium 18/10
Leu 10.8
Eri 3.27
Hb 8.2
Hct 25.9
Trom 60
Kumois Priskilia / P / 31th / 00798211 / A Bawah

S
Pasien konsulan dari bedah dengan post ORIF
neglected CF montegia. Pasien mengeluhkan nyeri
di bekas luka operasi dan kaku pada bagian tangan
serta terasa kesemutan pada bagian jari2 tangan,
pasien kesulitan untuk ekstensi wrist dan juga
menggerakkan jari2 tangannya. Pasien mengalami
kecelakaan namun tidak lgsg dibawa ke RS.

O
KU Sedang Kes CM NPRS: statis 2 dinamis 4
TD 115/72 HR 88 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 19x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan paresis (-)
Status motorik : kesan fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-, ROM terbatas
nyeri
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: tofus (-), intak
Status mobilisasi: out of bed

A
Gangguan Nyeri
Post ORIF Malunion neglected fraktur ulna sinistra
+ dislokasi radio-ulnar joint proksimal (atau fraktur
Monteggia) + radial nerve palsy

P
Proper bed positioning
Breathing Exercise
ROM Exercise Wrist dan Hand
Maintain mobilisasi out of bed
Edukasi Precaution
Timporok Justus / L / 67th / 00553915 / C5 Status mobilisasi: active in bed

S A
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam Gangguan Mobilisasi
dengan TB Paru MDR, imobilisasi lama. Pasien Gangguan Fungsi Respirasi
rujukan dari RS Sentra Medika. Pasien datang Gangguan Nyeri
dengan keluhan mual disertai muntah. Muntah TB paru on treatment fase lanjutan, susp MDR
dirasakan pada setiap kali makan. Muntah Anemia normokrom normositik ec chronic disease
dirasakan 5-6x/ hari. Muntah berisi cairan dan dd occult bleeding Trombositopenia proevaluasi
makanan. Pasien mengeluhakn batuk sejak 2 bulan Syndorm dyspepsia Hiponatremia hipotonik.
yang lalu. Batuk dirasakan disertai dahak
berawarna kuning. Pasien menyangkal batuk P
berdarah. Pasien mengeluhkan penurunan berat Proper Bed Positioning
badan sejak 1 bulan yang lalu akan tetapi pasien Alih Baring tiap 2 jam
tidak mengetahui turun berapa kg. Pasien Chest Therapy
mengeluhkan penurunan nafsu makan. Pasien General ROM Exercise
mengeluhkan nyeri pada ulu hati sejak 3 bulan Gradual Mobilization Training
yang lalu. Nyeri ulu hati dirasakan hilang timbul. Ankle Pumping Bilateral
Nyeri ulu hati dirasakan seperti ditusuk tusuk. Edukasi
Nyeri ulu hati tidak menjalar.
Pasien dengan riwayay AU dan rutin konsumsi Na
Diclofenac 2x50mg dan Dexametason 3x0.75mg
Pasien sudah menjalani terapi OAT selama 2 bulan
lebih sementara diterapi dengan rimpafisim dan
isoniazid

O
KU Sedang Kes CM NPRS: statis:2 dinamis:6
TD 112/71 HR 88 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (+) poor / lendir (+)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (+/+), wh (-/-),
RR : 22x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan paresis (-)
Status motorik : weak fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-, ROM terbatas
nyeri
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: tofus (+)
Ani Kowel / P / 72th / 00800900 / C1 Gangguan Mobilisasi
Gangguan Nyeri
S OA genu sinistra Gouty arthritis Syndrom dispepsia
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam CKD 4 ec NSAID nefropati dd urat nefropati.
dengan OA genu S dan Gouty Arthritis.
Pasien masuk dengan keluhan nyeri pada lutut P:
sebelah kiri sejak 1 minggu sebelum masuk rumah TENS Genu S
sakit. Nyeri kemudian memberat sejak 3 hari yang Breathing Exercise
lalu. Nyeri berkurang saat istirahat dan memberat Proper Bed Positioning
saat beraktivitas. Nyeri dirasakan sepanjang waktu AROM Exercise as tolerated
saat pasien melakukan pekerjaan. Pasien juga Ice Compression
mengeluh nyeri di lutut sisi sebelah kanan 2 Edukasi
minggu yang lalu. Keluhan nyeri ulu hati
dikeluhkan pasien. Nyeri hilang timbul. Pasien
tidak mengeluh mual dan muntah. Pasien tidak ada
keluhan sesak napas, batuk dan demam. Riwayat
trauma dan luka di sangkal. Buang air besar tidak
ada keluhan. BUang air kecil tidak ada keluhan.

O
KU Sedang Kes CM NPRS: statis 3 dinamis 7
TD 100/60 HR 88 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 19x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan paresis (-)
Status motorik : fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-, ROM terbatas
nyeri
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: tofus (+)
Status mobilisasi: active in bed

Lab 20/10/23
Leuko 16.6, Hb 10.5, Trombo 317, Na 138, K 3.1,
Ur 86, Cr 2.6, SGOT 16, SGPT 7

A
Refke Lengkong / L / 26th / 00577097 / A Bawah LLLT pada area sekitar luka
Proper bed positioning
S Breathing Exercise
Pasien dikonsulkan dari bagian orthopedi dengan General ROM Exercise
post debridement ex osteomyelitis femur D. Edukasi precaution
Pasien mengeluhkan nyeri pada luka post operasi,
demam (-). Keluhan dirasakan pasien sejak 2019.
Riwayat trauma disangkal. Awalnya keluhan nyeri
terasa sepeti tertusuk, tidak menjalar. Tahun 2020
rencana ORIF namun batal, hanya dibersihkan di
RS Kandou.
Oktober 2022 di RS Teling kembali dilakukan
operasi untuk bersihkan luka.
Keluar nanah dari luka bekas operasi. Sudah
minum obat Cotrimoksazole 2x1
Clindamycin 3x300mg selama 2 bulan.

O
KU Sedang Kes CM NPRS: statis 3 dinamis 6
TD 104/72 HR 88 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/+), wh (-/-),
RR : 19x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan paresis (-)
Status motorik : fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-, ROM terbatas
nyeri
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: tofus (-)
Status mobilisasi: active in bed

A
Gangguan Nyeri
Gangguan Mobilisasi
post debridement ec Osteomyelitis femur dextra ec
Staphylococcus Aureus MRSA

P
Yulyana Manengal / P / 61th / 00800920 / F Atas Hiperglikemia ec susp reaktif dd/ DMT2
Dislipidemia
S
Pasien dikonsulkan dari bagian neurologi dengan P
post DSA CVD SI dengan hemiparesis Dextra. Proper Bed Positioning
Pasien rujukan dari RS Budi Setia dengan keluhan Alih baring tiap 2jam
kelemahan sisi tubuh kanan mendadak sejak 2 hari General ROM Exercise
SMRS (18/10/2023_ 17.00). Awalnya pasien ACBT
sedang beraktivitas tiba-tiba mengeluhkan kram- Ankle Pumping Bilateral
kram pada sisi kanan tubuh tidak lama kemudian Gradual Mobilization
disertai kelemahan. Pasien juga mengeluh nyeri Edukasi
kepala pada sisi kanan sejak 4 hari smrs hilang
timbul, dengan karakteristik seperti ditusuk-tusuk,
tidak menjalar, intensitas sedang, membaik dengan
istirahat dan konsumsi obat anti nyeri. Menurut
keluarga sisi wajah sebelah kanan terlihat mencong,
saat ini kelemahan sisi tubuh kanan tidak
memberat. Sebelum terkena stroke pasien dapat
beraktifitas secara mandiri di rumah, pasien tinggal
Bersama keluarga pasien.

O
KU sedang Kes CM
TD 142/78mmHg HR 95 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (+) Sinistra
Status motorik : tangan kanan kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas D, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: active in bed

A
Gangguan Mobilisasi
Post DSA H1, CVD SI regio occipital dan corona
radiata sinistra onset H-7 HT grade 2
Samuel Mahaganti / L / 72th / 00800966 / C4 Anti Salmonela Igm / tubex Negatif
Prokalsitonin(PCT) Kuantitatif > 100.0
S
pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam. Foto thoraks 21/10/23
Pasien masuk dengan keluhan lemah badan sejak 2 - Pneumonia bilateral susp. spesifik
minggu yang lalu. Lemah badan dialami secara - Cardiomegaly
perlahan – lahan. Pasien juga mengeluhkan demam - Pleural reaction kiri
sejak 2 minggu yang lalu, demam dirasakan hilang
timbul. Pasien juga mengeluhkan ada sesak napas A
tapi dirasakan hilang timbul. Pasien menyangkal Gangguan Mobilisasi
ada batuk. Penurunan berat badan -, penurunan Gangguan Fungsi Respirasi
nafsu makan +. Pasien juga mengeluhkan nyeri Susp Cushing Sindrome ISK komplikata
perut bagian bawah. BAK dan BAB dalam batas Pneumonia CAP Syndrom dyspepsia
normal. Pasien saat ini tinggal Bersama keluarga
pasien dan kesulitan beraktifitas semenjak sakit P
2minggu yang lalu. Proper bed positioning
Alih baring tiap 2jam
O Breathing Exercise
KU sedang Kes CM General ROM Exercise
TD 127/74mmHg HR 111 x/m T 36.6C Ankle Pumping Bilateral
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Gradual Mobilization
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Edukasi
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : tangan dan kaki kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas D, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: active in bed

Laboratorium 24/10/23
Leukosit 7.2
Eritrosit 3.92
Hemoglobin 11.5
Hematokrit 36.4
Trombosit 235
Anti Dengue Ig G Negatif
Anti Dengue Ig M Negatif
By Ny Diana M Liando / L / 7bln / 00783108 / E Ht 29,7
Bawah Leuko 21.100

S: A:
Pasien dikonsulkan dari bagian pediatri dengan Gangguan Fungsi Respirasi
bronchitis dan diare akut. Pasien saat ini Bronkitis + Infeksi Bakterial akut + Diare akut
mengeluhkan batuk berdahak, demam (+) naik tanpa dehidrasi + Gizi Kurang + Imunisasi tidak
turun. Pasien dibawa orang tua dengan keluhan lengkap.
demam tinggi sejak 2 hari SMRS (minggu malam).
demam tinggi terus menerus, turun dengan obat P:
panas tapi setelah itu naik lagi. Buang air besar cair Chest Therapy Gentle Vibration
sejak kemarin, frekuensi bab 4 kali, ampas (+), Proper Bed Positioning
darah (-). Bayi minum sufor sejak lahir, awalnya Whole Body Kinesthetic Stimulation
minum susu bebelac kemudian timbul merah- Edukasi Orang Tua
merah dibadan lalu ganti morinaga sampai 6 bulan,
kemudian ganti lagi morinaga child. riwayat kejang
dengan demam disangkal, BAK normal.
Riwayat lahir: lahir spontan lbk, BBL 3,100 gram,
47 cm. setelah lahir bayi langsung menangis.
riwayat orangtua dengan alergi disangkal

O: KU: sedang, Kes: CM


BB:7,1, TB: 71cm
st. hemodinamik: HR: 144 x/m RR: 26 x/m SB:
36.6'C
st. respirasi: 97% RA rh (-/-), Wh (-/-)
st. motorik: aktif, reflex (++)
postural: hiperekstensi trunk (-)
st. integument: intact
st. oromotor:
lipseal: adekuat
macroglosia (-), microglosia (-), ankyloglosia (-)
schizis (-)
buccal fat (+), buccal tone (+)
Status Neurologis : refleks fisiologis (+/+)
meningkat, refleks patologis (-/-), Spastis (-),
klonus (-), hypertonus (-/-)

Lab RS kandou 24/10/2023


Hb 9,8
Kansil Joice Wura / P / 58th / 00514102 / A Bawah Proper Bed Positioning (head elevasi 30 derajat)
Weight shifting per 2 hours
S ACBT + chest wall mobilization
Pasien dikonsulkan dari bagian bedah dengan post Gradual in bed mobilization
THR ec CF Neck femur S. pasien saat ini General ROM exercise (kecuali LE sinistra)
mengeluhkan nyeri pada bekas luka operasi dan Strengthening exercise Upper Extremity bilateral
kesulitan untuk berpindah posisi karena nyeri. Ankle Pumping Bilateral
Pasien sebelumnya merupakan rujukan dari RS Edukasi Precaution (Hip Flexion < 90, No
Siloam dengan keluhan nyeri pada pangkal paha Adduction (crossing leg) , No Internal Rotation)
kiri sejak Maret 2023. Pasien saat ini tinggal
Bersama keluarga pasien di rumah, sebelum operasi
pasien lebih banyak menghabiskan waktunya
berbaring dan sulit beraktifitas karena nyeri.

O
KU sedang Kes CM
TD 127/74mmHg HR 97 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : tangan dan kaki kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas D, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: active in bed

Lab 13/10/23
Leu 6.300 Hb 12.3 Tro 293.000 GDS 129 SGOT 15
GPT 12 Ureum 25 Cr 1.0 Na 148 K 3.9 Cl 102 VM
NR

A
Gangguan Mobilisasi
Gangguan Nyeri
post THR ec Fraktur collum femur sinistra

P
Meyke Pongantung / P / 66th / 00801309 / C1
Laboratorium 25/10/23
S leukosit 10700 hb 12 trombosit 190000 GDS 167
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam ureum 24 creatinin 1,4 SGOT 78 SGPT 18 Na 144
dengan Susp acute confusional state ec elektrolit K 3,5 cl 101 anti HIV NR anti HCV NR hbsag NR
imbalans Hipokalemia Sindrom geriatri (instability,
immobility, hearing impairment, impaction) A:
Hipoalbumin Suspek OA ISK. Pasien belum dapat Gangguan Mobilisasi
berkomunikasi, kontak mata inadekuat. Gangguan Nyeri
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan Suspek OA Bilateral
penurunan kesadaran sejak 1 hari sebelum masuk Acute confusional state
rumah sakit. Menurut keluarga, keluhan dirasakan Hipokalemia
mendadak saat malam hari, sebelumnya pasien Sindrom geriatri (instability, immobility, hearing
tidak ada keluhan apapun. Pasien saat ini tidak bisa impairment, impaction)
berkomunikasi dengan baik. Keluhan lain seperti ISK
demam, batuk sesak, mual dan muntah disangkal Hipoalbuminemia
menurut keluarga. Riwayat jatuh atau kejang Suspek ACS
sebelumnya disangkal. Pasien memiliki riwayat
sulit BAB, biasa 7-10 hari 1x dengan konsistens P
keras, tidak ada darah. Pasien BAK menggunakkan Proper Bed Positioning
kateter, dengan volume sekitar 1200cc/24 jam. Breathing Exercise
RPD: General ROM Exercise
Asam urat rutin minum alopurinol 1x100 mg PO Ankle Pumping Bilateral
Kolesterol rutin minum simvastatin 1x20 mg PO Ice Compression
Edukasi
O
KU sedang Kes Delirium
TD 98/62mmHg HR 97 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 98% NK 4lpm
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : tangan dan kaki kesan weak
fungsional, hipotonus normorefleks ekstremitas
bawah, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: passive in bed
Bawalang Adolfina / P / 53th / 00580127 / C5 Status integument: intak
Status mobilisasi: passive in bed
S
Pasin dikonsulkan dari bagian penyakit dalam Lab 24/10/2023
dengan LBP e.c destruksi CV L2 ec susp proses SGOT 44 SGPT 7
metastasis CA mammae sinistra post MRM 2x + Ur 25 Cr 0,9
post kemoradiasi dan kemoterapi 2x Spondylosis
thoracolumbalis Susp TB paru relaps Anemia ec A
susp chronic disease (9.8) DM tipe 2 Kolelitiasis. Gangguan Nyeri
Pasien datang dengan keluhan nyeri punggung Gangguan Mobilisasi
bawah sejak 3 bulan SMRS yang memberat sejak 3 LBP e.c destruksi CV L2 ec susp proses metastasis
hari SMRS. Nyeri dirasakan dari punggung bawah CA mammae sinistra post MRM 2x + post
hingga ke kedua paha disertai rasa kram, kencang kemoradiasi dan kemoterapi 2x Spondylosis
dan kesemutan. Nyeri juga dirasakan pada daerah thoracolumbalis Susp TB paru relaps Anemia ec
perut bawah. Nyeri memberat terutama bila pasien susp chronic disease (9.8) DM tipe 2 Kolelitiasis
berbaring/duduk lama dan berkurang dengan obat.
Pasien mengalami kesulitan BAB. Sejak 1 bulan P
yang lalu, pasien mengeluhkan muncul lagi Proper Bed Positioning
benjolan pada payudara kiri. Sejak 1 tahun yang Chest Therapy
lalu pasien sering keringat malam. General ROM Exercise
Ankle Pumping Bilateral
RPD: Ice Compression
Riwayat Ca mammae sinistra sejak 5 tahun yang Plan: LSO
lalu Edukasi
Riwayat TB 3 tahun yang lalu dan tahun 2022
Riwayat DM sejak lebih dari 5 tahun lalu,
konsumsi metformin 2x500mg

O
KU sedang Kes CM NPRS statis:2 dinamis: 5-6
TD 112/70mmHg HR 97 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 98%
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : tangan dan kaki kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Mamangkey Jotje / L / 67th / 00792862 / ICU Leu 14.700 Hb 8.8 Tro 316.000 PT 14.9/13.9 INR
CVBC / dr. Joudy 1.11/1.02 APTT 34.1/30.2 GDS 78 SGOT 45 SGPT
23 Ur 54 Cr 2 Na 141 K 4
S
Pasien dikonsulkan dari bagian anestesi dengan A
Gagal napas on trakeostomi Tumor laring CKD 4 Gangguan Mobilisasi
ec HNS Hipertensi. Gagal napas on trakeostomi Tumor laring CKD 4
pasien masuk dengan rujukan dari RSUD amurang. ec HNS Hipertensi.
pasien sebelumnya sudah rutin berobat di kandou
di Poli THT dengan diagnosa tumor supraglotis dan P
rencana akan dilakukan tindakan pada tanggal 2 Proper bed positioning
November untuk nasofaringoskopi, Laringoskopi Alih Baring tiap 2 jam
indirek + suction. pasien rencana. pasien rencana Chest therapy
dilakukan tindakan biopsi. namun pasien pada pagi General ROM exercise
hari ini dikatakan semakin lemah, sesak, nafas Ankle pumping bilateral
semakin berbunyi dan terlihat siksa. pasien juga Edukasi care giver
dikatakan tidak bisa menelan baik padat maupun
cairan. demam disangka. BAK sisa 500 cc per hari.
BAB tidak hitam terakhir 2 hari yang lalu
RPD:
Hipertensi + minum obat amlodipin 1x10 mg po

O
KU berat Kes CM
TD 99/54 MAP 69 HR 67 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (+)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-),
CPAP FiO2 30% RR 15 PEEP 3
N. cranialis: Kesan paresis (-)
Status motorik : kesan fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-,
terpasang kateter
Status integument: intak
Status mobilisasi: passive of bed

Lab 30/10/23
Rompas Ferdinan / L / 51th / 00578095 / A Bawah / LAB 28/10/23
dr. Joudy HB 7.4
LEU 10.9
S TROM 260
Pasien dikonsulkan dari bagian orthopedi dengan NA/K/CL 134/3.5/97
post Post amputasi below knee Post PTA Post alb 2.00
Chopart Amputation ec Ulkus Gangren DM digiti
I,V pedis hingga metatarsal. Lab 31/10/23
Pasien saat ini mengeluhkan nyeri pada bekas luka Albumin 2.18
operasi dan sulit untuk berpindah posisi. Nyeri luka
di kaki kanan sejak 2 bulan smrs. Awalnya A
penderita direncanakan untuk dilakukan amputasi Gangguan Nyeri
disartikulasi dengan perbaikan KU karena hb Gangguan Mobilisasi
rendah. Setelah transfusi 2 kantung, hb tidak naik Post amputasi below knee Post PTA Post Chopart
signifikan, penderita kemudian di putuskan untuk Amputation ec Ulkus Gangren DM digiti I,V pedis
rujuk ke RSUP kandou untuk penanganan lebih hingga metatarsal dextra DMT2
lanjut. AKI dd CKD Anemia (Hb 8,4) Hipoalbumin (2,0)
Hipertensi
RPD: riwayat dilakukan amputasi digiti II, III, IV
pedis dextra di rs manembo nembo bitung, riwayat P
melena 2 bulan lalu namun gejala tidak pernah LLLT pada area sekitar luka
muncul kembali. 2 bulan lalu penderita juga pernah Proper bed positioning
di transfusi hb namun hb tidak naik signifikan. Breathing Exercise
General ROM Exercise
O Gradual Mobilization
KU Sedang Kes CM NPRS: statis 3 dinamis 5 Edukasi precaution
TD 144/82 HR 88 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 19x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan paresis (-)
Status motorik : fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-, ROM terbatas
nyeri
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: tofus (-)
Status mobilisasi: active in bed
Sonny Watung / L / 65th / 00801496 / FAtas / dr. Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Joudy Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
S : 19x/mnt, SpO2 : 98% RA
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam N. cranialis: Kesan paresis (-)
dengan LBP dan Gouty arthritis. Pasien Status motorik : fungsional, normotonus
mengeluhkan nyeri pada punggung belakang dan normorefleks ekstremitas, RP : -/-, ROM terbatas
juga pada sendi-sendi pasien. Pasien rujukan dari nyeri
RS Budi Mulia, setelah dirawat selama 12 hari. Status sensorik: normothesia
Pasien awalnya masuk dengan keluhan nyeri Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
belakang. Nyeri belakang menjalar hingga pasien Status integument: tofus (+)
sulit berjalan. Pasien juga mengeluh ada bengkak di Status mobilisasi: active in bed
kaki yang dialami sudah sejak 1 tahun ini. Bengkak
dialami di kedua kaki. Pasien juga ada mual A
disertai dengan muntah yang dialami sejak 1 Gangguan Nyeri
minggu yang lalu. Muntah isi makanan denghan Gangguan Mobilisasi
frekuensi muntah 2-3 kali perhari. Mual dan Low Back pain Acute on CKD dd CKD 5 ND ec.
muntah dari 1 hari yang lalu sampai saat ini sudah HNS dd/ urate nefropathy dengan ALO Severe
tidak ada. Nyeri ulu hati disangkal. Batuk dialami CAP Hipoalbuminemia Low back pain
pasien sejak 2 minggu ini. Batuk berlendir. Batuk Gouthy arthritis Hiponatremia Hiperkalemia tanpa
strep darah disangkal. Batuk memberat pada malam perubahan EKG perbaikan Anemia normokrom
hari, keringat malam, dengan penurunan berat normositer ec. chronic disease.
badan Demam disangkal pasien. Sejak tadi malam
pasien mulai merasa sesak nafas. Pasien masih bisa P
tidur terlentang. Nafsu makan menurun, beberapa Proper Bed Positioning
hari terakhir hanya makan bubur 4 sendok Alih baring /2jam
maksimal. BAB belum 2 hari terakhir. BAK biasa. TENS Pada area nyeri
Ice Compression
RPD: Breathing Exercise
Hipertensi +, tidak rutin minum obat. Pasien jika General ROM Exercise
minum obat, minum amlodipin lupa dosis berapa. Edukasi
Asam urat +, tidak rutin minum obat. alopurinol
karen tiap kali pasien minum alopurinol, kaki
pasien jadi bengkak
Penyakit lain disangkal.

O
KU Sedang Kes CM NPRS: statis 3 dinamis 5
TD 115/70 HR 88 x/m T 36.6C
Makasige Yolanda / P / 47th / 00773740 / ABawah / Gangguan Nyeri
dr. Joudy Ca mammae sinistra on chemotherapy session
cT4cN3cMx + general weakness
S
Pasien dikonsulkan dari bagian bedah dengan P
general weakness Ca mammae S on chemotherapy. Proper bed positioning
Pasien mengeluhkan nyeri pada payudara menjalar Alih baring tiap 2jam
hingga ke belakang. lemah badan di alami pasien Gradual Mobilization
sejak 3 hari yang lalu, pasien memiliki benjolan di ACBT
payudara kiri sejak 1 tahun yang lalu, benjolan di General ROM Exercise
alami penderita sejak 1 tahun yang lalu, benjolan di Ankle Pumping
alami penderita sejak 1 tahun yang lalu, benjolan di Ice Compression
alami semakin lama semakin membesar. pasien Psikolog: Support Mental
sudah di kemoterapi 6 siklus dan di rencanakan
operasi mastektomi. akhirnya penderita datang
berobat ke RSUP Prof. R.D. Kandou untuk
mendapat penanganan lebih lanjut.

O
KU Sedang Kes CM
TD 115/70 HR 88 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 19x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan paresis (-)
Status motorik : weak fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: tofus (-)
Status mobilisasi: active in bed

Laboratorium 03/11/2023:
- Leuko :6,8
- HB : 11,3
- Kal : 3,4

A
Gangguan Mobilisasi
Ma Aku Nikmawati / P / 43th / 00442973 / FITN / N. cranialis: Kesan paresis (-)
dr Joudy Status motorik : weak fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-
S Status sensorik: normothesia
Pasien dikonsulkan dari bagian paru dengan Susp Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
TB paru relaps, CKD dan Sequelae of Stroke. Status integument: tofus (-)
Pasien rujukan dari RS MMC sempat dirawat Status mobilisasi: active in bed
selama 1 minggu dengan keluhan utama penurunan
kesadaran yang dirasakan tiba2 sebelum masuk Lab 4/11/23
rumah sakit. Pasien juga sempat kejang sekitar 2 Ureum 144
kali pada satu minggu yang lalu, kejang dirasakan Cr 10.8
seluruh tubuh dengan durasi kurang dari 5 menit.
setelah kejang pasien kembali sadar. dan saat ini Lab 5/11/23
kesadaran pasien sudah membaik dan kejang sudah Leu 11.1
tidak ada lagi. Pasien juga mengeluh mual muntah Eri 3.48
sejak satu minggu yang lalu. frekuensi 2-3x dalam Hb 9.0
sehari, berisi cairan dan sisa makanan. Keluhan Hct 27.5
batuk sempat dirasakan pasien 1 minggu yang lalu Trom 114
namun saat ini batuk sudah dirasakan berkurang. GDS 73
batuk darah disangkal. keluhan demam, sesak SGOT 14
nafas, berkeringat pada malam hari disangkal. SGPT 7
Penurunan berat badan ada tapi tidak terlalu Ur 314, Cr 17.0
signifikan. Keluhan juga disertai kelemahan badan Na 129, K 3.6, Cl 89
sisi kiri. Pasien sempat stroke 1 bulan yang lalu, Anti HIV Non Reaktif
dan Saat ini pasien bicara pelo. BAB belum sejak Anti HCV Non Reaktif
1 minggu yang lalu. flatus (+) dan BAK tidak ada HBsAg Non Reaktif
keluhan. BAK sekitar 700 cc per 24 jam. Osm 314

RPD: A
Stroke 2014, dengan kelemahan tangan kanan Gangguan Mobilisasi
TB Paru tuntas pengobatan tahun 2014 Gangguan Kardiorespirasi
Hipertensi, tidak rutin minum captopril 25mg po CKD 5 ND ec HNS dengan gastropati uremikum
Susp TB Paru Relaps
O Susp PID
KU Sedang Kes CM Anemia mikrositik hipokromik ec iron def
TD 143/78 HR 88 x/m T 36.6C dd/occult bleeding
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Hiponatremia hipertonik euvolume
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Hipertensi belum terkontrol
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Sequele of stroke
: 19x/mnt, SpO2 : 98% RA
P
Mobilisasi Bertahap
Proper Bed Positioning
Chest Therapy
Alih baring tiap 2jam
Ankle Pumping Bilateral
Edukasi
Riski Kalensang / L / 20th / 00802198 / Aatas/ 010 Trombo 283.000
GDS 338
S SGOT/SGPT 65/22
Pasien dikonsulkan dari bagian neurologi dengan Ur/Cr 11/1.3
post chest tube ec hematothorax. Pasien saat ini Na/K/Cl 137/3.8/94
mengeluhkan nyeri pada bekas luka operasi dan ANti HIV NR
bahu kiri pasien. Nyeri tidak menjalar. Pasien dapat ANti HCV NR
menggerakkan lengan dan tangan pasien, sensoris HBsAg NR
tidak terganggu. Penderita awalnya datang dengan
keluhan nyeri dan sesak 1 jam SMRS, awalnya Lab 8/11/23
penderita sedang berkalahi dengan teman Hb 7.7
menggunakan pisau sehingga menusuk ke L 11.2
penderita pada dada bagian bahu kiri belakang, Eritrosit 2.84
pasien tidak sadarkan diri dan dibawa oleh kerabat Trombosit 164
ke IGD ke RSUP Prof R D kandou untuk Ht 23.8
pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
RPD: - A
Gangguan Mobilisasi
O Gangguan Nyeri
KU berat Kes CM NPRS shoulder statis: 1, Post insersi chest tube H2 ai Hematothorax Post
dinamis: 4-5 Penurunan kesadaran ec shock hemoragik Severe
TD 120/70 HR 88 x/m T 36.6C ARDS Efusi pleura kiri CKR onset H3 Vulnus
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Ictum regio shoulder sinistra dan scapula sinistra
Kemampuan batuk lemah / lendir (-) Terpasang Hiperglikemia reaktif (338) Hepatopati (SGOT 65)
WSD pada midaxillaris sinistra thorax ICS 5-6, Koagulopati (PT 6.5x, INR 7.76, APTT 3.31x).
produksi drain: 250cc darah kehitaman
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR P
: 19x/mnt, SpO2 : 98% NRM 6lpm Proper Bed Positioning
N. cranialis: Kesan paresis (-) Breathing Exercise (Breathing Control, Air
Status motorik : fungsional, normotonus Stacking)
normorefleks ekstremitas, RP : -/- Alih baring tiap 2jam
Status sensorik: normothesia General ROM Exercise
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/- Mobilisasi Bertahap
Status integument: tofus (-) Ankle Pumping Bilateral
Status mobilisasi: active in bed Edukasi

Lab 7/11/23
Leu 10.400
Hb 10.9
Ht 35.3
Agustina Rangingisan / P / 71th / 00798031 / A Gangguan Nyeri
Bawah / 010 Post bipolar hemiartroplasty ec Fraktur neck femur
dextra
S
Pasien dikonsulkan dari bagian bedah dengan post P
hemiarthoplasty bipolar ec fracture neck femur Proper Bed Positioning (head elevation, berikan
dextra. Pasien saat ini mengeluhkan nyeri pada pembatas guling antara hip)
bekas luka operasi, nyeri dirasakan tidak menjalar Weight shifting per 2 hours
dan nyeri terutama jika kaki digerakkan. Demam Breathing Exercise
(-), Pasien datang dengan keluhan nyeri pada paha Gradual in bed mobilization
kanan sejak jatuh pada Juni 2023. Pasien operasi 1 General ROM exercise (kecuali LE dextra)
hari yll (8/11/23). Strengthening exercise Upper Extremity bilateral
RPD: Ankle Pumping Bilateral
DM tipe 2 terkonstrol obat Ambulasi dengan Walker PWB
Hipertensi terkontrol obat Edukasi Precaution (Hip Flexion < 90, No
Adduction (crossing leg) , No Internal Rotation)
O
KU sedang Kes CM, NPRS: statis:0 dinamis:3
TD 118/72mmHg HR 91 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : tangan dan kaki kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas D, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: active in bed

Lab 9/11/23
Hb 8.5
L 13.7
Eritrosit 3.39
Trombosit 314
Ht 26.3

A
Gangguan Mobilisasi dan Transfer
Tulenan P Scherly / P / 56th / 00758981 / B / 011 Status motorik : tangan dan kaki kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas D, RP : -/-
S Status sensorik: normothesia
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan utama Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
sesak napas yang dialami sejak 1 hari sebelum Status integument: intak
masuk rumah sakit. Sesak napas tidak dipengaruhi Status mobilisasi: active in bed
aktivitas. Keluhan demam dialami sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit. Demam bersifat Lab 12/11/23
hilang timbul, turun dengan obat penurun demam. Leu 4.8
Keluhan batuk, nyeri pada DLC disangkal. Eri 2.52
Bengkak pada perut dan kaki dialami sejak 1 tahun Hb 7.0
lalu. Riwayat pungsi cairan asites 2 minggu lalu Hct 22.8
saat dirawat di irina B. Pada saat dipungsi keluar Trom 125
cairan sekitar 1500 cc berwarna kuning jernih. Mg 2.48
Hasil cairan asites menurut keluarga belum keluar Alb 2.68
hasil. Ur 111 Cr 2.3
BAB tidak ada kelainan. Na 137 K 3.4 Cl 98
BAK sedikit-sedikit dengan pempers, sehari 2x Ca 12.00 P 3.2
ganti pempers tidak full. Ca Corrected 13.1

RPD A
-Riwayat CKD HD sejak 1 tahun lalu setiap rabu Gangguan Mobilisasi
dan sabtu, terakhir HD rabu 1/11/23 Gangguan Nyeri
-Sirosis Hepatis ec hepatitis B, terapi dengan CKD 5 HD ec HNS Efusi pleura dekstra Sirosis
entecavir 0.5mg 1 minggu sekali hepatis dekompensata ec Hepatitis B Asites grade 3
-Riwayat hipertensi rutin di poli ginjal dengan obat Hipertensi resisten DM tipe 2 terkontrol tanpa obat
Adalat Oros 1 x 30 mg, Telmisartan 1 x 80 mg, Kista ginjal kiri Spondilosis lumbalis
Clonidin 3 x 0.15 mg Nephrolithasis sinistra DVT Extremitas inferior
-Riwayat DM tipe 2, tapi sejak pasien cuci darah dextra Konstipasi Anemia renal Dispepsia sindrom
gula darah cenderung rendah Hiperkalsemia susp Hiperparatiroid tersier

O P
KU sedang Kes CM, NPRS: statis:2 dinamis:5 Proper Bed Positioning
TD 130/72mmHg HR 91 x/m T 36.6C Alih baring tiap 2jam
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Chest Therapy
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) General ROM Exercise
Status respirasi: vesikuler, rhonki (+/+), wh (-/-), Ice Compression
RR : 20x/mnt, SpO2 : 98% NK 4lpm
N. cranialis: Kesan parese (-)
Nurdjan Buluati / P / 56th / 00802602 / B / 011 AU 3.9
Chol 166
S HDL 51
Pasien rujukan dari RS Siloam dengan keluhan LDL 87
lemah badan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien telah Tg 142
menjalani cuci darah rutin di gorontalo sejak bulan
agustus 2023 rutin setiap hari selasa jumat,Pasien Mg 2.50
semapat ada ekstra HD di Rs Siloam manado hari Alb 3.46
rabu 8/11/23. Pasien juga mengeluhkan sesak nafas
Ur 48 Cr 3.4
sejak 3 hari yang lalu karena pasien minum air
cukup sering. Pasien mengatakan sesak nafas tidak Na 134 K 5.3 Cl 95
dipengaruhi oleh posisi. Pasien jika tidur biasanya Ca 9.40
menggunakkan 1 bantal. Saat ini pasien juga
mengeluh nyeri kepala yang bersifat hilang timbul. P 3.8
Pasien sempat mual dan muntah 1 kali di rumah
sakit siloam namun sekarang sudah tidak diraskaan.
A
Keluhan demam dan batuk di sangkal. BAB dan
BAK tidak ada keluhan. BAK sekitar 100-200 Gangguan Mobilisasi
cc/24 jam. CKD 5 HD ec DKD dd HNS dengan overload
RPD : Anemia ec cronic disease dd/ renal diseasse
DMT 2 sejak 5 tahun lalu rutin minum glimepiride Hiperkalemia DMT2 terkontrol tanpa obat
1 x 2 mg PO dan Metformin 3 x 500 mg PO Hipertensi terkontrol dengan obat
Hipertensi sejak 1 tahun yang laluminum obat
amlodipin 1 x 10 mg dan nifedipin 1 x 30 mg P
Sudah tidak bisa melihat sejak 5 tahun yang lalu Proper Bed Positioning
CKD HD sejak agustus 2023 rutin HD selasa jumat Alih baring tiap 2jam
di gorontalo Gradual Mobilization
Chest Therapy
O General ROM Exercise
KU sedang Kes CM Ankle Pumping Bilateral
TD 138/65mmHg HR 71 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (+/+), wh (-/-),
RR : 20x/mnt, SpO2 : 98% NK 3lpm
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : tangan dan kaki kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas D, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: active in bed

Lab 12/11/23
Tatawi Lily Ayu / P / 24th / 00565200 / D Bawah / Gangguan Nyeri
011 P1A1 24 tahun dengan post SCTP + IUD post
plasenta H2 ai obs. Kejang + hemiparesis dextra ec
S susp. SOL Intrakranial + Leukositosis
Pasien dikonsulkan dari bagian neurologi dengan
hemiparesis dextra susp SOL. Pasien saat ini P:
mengeluhkan kelemahan pada sisi kanan pasien Proper Bed Positioning
gradual sejak 10 bulan yll, kelamahan diraskaan Alih Baring tiap 2jam
semakin memberat dan pasien juga merasa sensoris Breathing Exercise
berkurang, sejak 1 bulan yll pasien sudah tidak bisa General ROM Exercise
beraktifitas secara mandiri dan membutuhkan Ankle Pumping Bilateral
bantuan dari suaminya. Pasien mengeluhkan nyeri Gradual Mobilization
pada shoulder dextra pasien. Pasien belum pernah Saran: Arm Sling
mengalami hal serupa. Ice Compression
Edukasi
O
KU sedang Kes CM
TD 115/71mmHg HR 88 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 98% NK 3lpm
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : tangan dan kaki kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas D, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: active in bed

Lab :
(13/11/23) : Hb 9.9 Leu 17.600 Trom 275.000
Magnesium 1.90 Calsuium total 8.61 Phosphor 4.4
(12/11/23) : Hb 10.9 Leu 21.500 Trom 255.000
(11/11/23) : Hb 10.7 Leu 10.300 Trom 220.000
GDS 114 ur/cr 16/0.4 OT/PT 15/9 Na/k/cl
135/3.9/103

A
Gangguan Mobilisasi
Indry Natalina Salindeho / P / 37th / 00776502 / - Kista ginjal kiri (+/- 2,7 cm)
DAtas / 011 - Ascites di cavum pelvis

S A
Pasien dikonsulkan dari bagian kandungan dengan Gangguan Mobilisasi
Ca Cervix. Pasien mengeluhkan nyeri perut bawah Gangguan Nyeri
menjalar hingga pinggang belakang (+), nyeri leher P2A0 36 tahun dengan Ca Cervix residif post
hingga punggung belakang (+), perdarahan dari kemoterapi paliatif seri III (Carboplatin 600 mg
jalan lahir (-), mual muntah (-). Pasien saat ini Paclitaxel 240 mg —> 12/10/23) + post
tinggal Bersama suami dan keluarga pasien, kemoradiasi (6x kemoterapi —> 18/2/2023 + 38x
sebelum masuk RS pasien sulit beraktifitas karena radiasi —> 20/4/2023) complete respons + Post
kelemahan yg dirasakan oleh pasien. Ileostomy Diversi (28/10/23) ec Obstruksi usus
mekanik total ec Infiltrasi Ca Cervix unresectable
O ke colon sigmoid + Bekas SC (2021) + Anemia (Hb
KU sedang Kes CM 9.4 g/dL) + Elektrolit imbalance (Na 124 K 3.1 Cl
TD 110/70mmHg HR 78 x/m T 36.6C 82)
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) P
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Proper Bed Positioning
: 20x/mnt, SpO2 : 98% RA Alih baring tiap 2jam
N. cranialis: Kesan parese (-) ACBT
Status motorik : tangan dan kaki kesan fungsional, General ROM Exercise
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/- Ankle Pumping Bilateral
Status sensorik: normothesia Psikolog: Support Mental
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/- Ice Compression
Status integument: intak Edukasi
Status mobilisasi: active in bed

Lab (14/11/23):
Hb 8.4, Leuko 5.000, Trombo 366.000, GDS 119,
Ur/Cr 56/1.9, OT/PT 17/12, Na 136, K 4.4, Cl 96

MRI Abdomen Pelvis dengan Kontras (13/12/2022,


RS Siloam Manado):
- Massa multicystic dengan komponen solid pada
cervix (+/- 4x3x4,7 cm). Pada pemberian kontras
pada komponen solid dan dinding pada kista >>
Probable: Adenoma Malignum
- Subserosa Uterine pada sisi kanan uterus (+/-
5,9x8,3x6,1 cm)
Lukouw Joppy / L / 73th / 00472834 / IMC-C / 11 MCH 29.8
0/0/0/82/10/8
S
Pasien dikonsulkan dari abgian penyakit dalam. A
Pasien Riwayat CKD HD sudah sekitar 4 bulan ini, Gangguan Mobilisasi
HD rabu sabtu, terakhir rabu tuntas 4 jam, namun Shock hipovolemik ec acute bleeding dd shock
sempat menggigil dan diberikan paracetamol. septic perbaikan Hematemesis melena ec susp PUB
Di diagnosa CKD-MBD dari poli ginjal Acute on CKD dd CKD 5 HD ec susp DKD dengan
Pasien riwayat asam urat rutin konsumsi alopurinol encephalopathy uremicum CKD-MBD Susp IADP
Riwayat hipertensi, DMT2, penyakit jantung, paru perbaikan CAP Syndrome geriatric (instability,
disangkal incontinence, impaction) Anemia renal et acute GI
Pasien 3 bulan lalu sempat ada benjolan di lipat bleeding Hipoalbuminemia Stress hiperglikemia dd
paha kanan dan bulan lalu sudah dioperasi dan DM tipe 2 Post hernioraphy ec HIL dextra
selesai
Pasien riwayat pembengkakan prostat P
Proper Bed Positioning
O Alih Baring Tiap 2jam
KU berat Kes delirium Chest Therapy
TD 154/75mmHg HR 78 x/m T 36.6C General ROM Exercise
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Ankle Pumping Bilateral
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Edukasi
Status respirasi: vesikuler, rhonki (+/-), wh (-/-),
RR : 20x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : tangan dan kaki kesan weak
fungsional, normotonus normorefleks ekstremitas,
RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: passive in bed

Lab 14/11/23
Leu 16.0
Eri 2.85
Hb 8.5
Hct 27.4
Trom 315
MCHC 31.0
MCV 96.1
Meity Anita Rawis / P / 67th / 00802057 / IMC-C / Status mobilisasi: passive in bed
11
Lab 14/11/23
S Leu 4.1
Pasien datang dengan keluhan penurunan Eri 3.37
kesadaran sejak 1 hari yang lalu. Pasien Hb 9.6
sebelumnya berbicara meracau. Pasien saat ini Hct 27.0
lebih cenderung tidur. Pasien mengeluhkan nyeri Trom 135
ulu hati sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri ulu hati 0/0/0/86/6/8
dirasakan seperti di tusuk tusuk. Nyeri ulu hati AU 6.6
menjalar tembus ke arah nelakang. Pasien Chol 173
mengeluhkan mual disertai muntah seja 1 hari yang HDL 42
lalu. Muntah berisi makan dan caira, sebanyak 30 - LDL 102
50cc. Muntah dirasakans sebanyak 4-5x/hari. Tg 145
Pasien menyangkal muntah daraha. Pasien Mg 2.13
menyangkal batuk, demam dan sesak nafas. BAB Alb 3.47
dan BAK tidak ada keluhan. UO 300 cc / 24 jam Ur 271 Cr 12.4
RPD: Na 137 K 4.4 Cl 98
Riwayat hipertensi > 10 tahun, pasien disarankan Ca 7.32
menggunakan amlodipin 1x10mg dan kandesartan P 7.0
1x16mg tetapi pasien tidak minum obat rutin.
Riwayat sakit ginjal +, sudah disarankan untuk cuci A
darah sejak 2 tahun yang lalu. Pasien baru rawat Gangguan Mobilisasi
jalan dari Anggrek 2 Atas kemarin siang dan masih CKD 5 HD ec. HNS dengan encephalopathy
menolak cuci darah. uremikum dan gastropathy uremkum Asidosis
metabolik Anemia normorkrom normositik e.c
O penyakit kronik Hipertensi tidak terkontrol
KU berat Kes delirium Hiperurisemia Hiperkalemia tanpa perubahan EKG
TD 160/73mmHg HR 90 x/m T 36.6C Dislipidemia ARDS severe ISK Komplikata
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) P
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Proper Bed Positioning
: 20x/mnt, SpO2 : 98% 3lpm Alih Baring Tiap 2jam
N. cranialis: Kesan parese (-) Chest Therapy
Status motorik : tangan dan kaki kesan weak General ROM Exercise
fungsional, normotonus normorefleks ekstremitas, Ankle Pumping Bilateral
RP : -/- Edukasi
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Deetje Runtuwene / P / 67th / 00802295 / IMC-C /
11 Lab 13/11/23
Leu 10.7
S Eri 3.03
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam. Hb 8.9
Pasien datang dengan keluhan lemah badan yang Hct 28.5
dirasakan sejak sekitar 1 bulan yang lalu disertai Trom 453
dengan nafsu makan menurun sejak 2 minggu MCHC 31.2
terakhir ini disertai dengan adanya mual tanpa MCV 94.1
disertai nyeri ulu hati, nyeri perut dan muntah. MCH 29.4
Pasien mengatakan adanya demam selama 1 bulan Ur 128
ini hilang timbul yang muncul tidak menentu dan Cr 11.5
turun ketika minum parasetamol. Riwayat demam
dikatakan sudah 3 tahun terakhir ini semenjak A
pasien cuci darah. Selain itu pasien mengatakan Gangguan Mobilisasi
perut terasa membesar sejak 3 tahun yang lalu Penurunan kesadaran ec susp ensefalopati
semenjak pasien rutin cuci darah dan pasien uremikum dd CVD Ascites grade 2 ec susp sirosis
mengatakan perut terasa tidak nyaman, perut dekompensata dd malignancy dd nefrogenik CKD
membesar dikatakan perlahan-lahan. Berat badan 5 HD ec HNS Leukositosis ec susp bacterial
turun disangkal. BAB kemarin siang berwarna infection Anemia normositik normokrom ec
hitam, keras. Namun siang tadi BAB pasien sudah Chronic Disease dd/ renal disease Hiperkalemia
warna kuning, konsistensi biasa. BAK sekitar 600 perbaikan Riwayat hipertensi Hiperurisemia P2A1
cc/ hari. Pasien juga membatasi minumnya. Tidak 66 tahun dengan susp ca ovarium Hepatitis C
ada nyeri saat BAK. Hipoalbuminemia

O P
KU berat Kes delirium Proper Bed Positioning
TD 157/82mmHg HR 82 x/m T 36.6C Alih Baring Tiap 2jam
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Chest Therapy
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) General ROM Exercise
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Ankle Pumping Bilateral
: 20x/mnt, SpO2 : 96% RA Edukasi
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : tangan dan kaki kesan weak
fungsional, normotonus normorefleks ekstremitas,
RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: passive in bed
Paulus Tulandi / L / 61th / 00145262 / B / 11 Status integument: intak
Status mobilisasi: active in bed
S
pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam. A
Pasien merupakan rujukan dari RS Awaloei setelah Gangguan Mobilisasi
dirawat <6 jam dengan keluhan utama sesak nafas. Gangguan Nyeri
Dari anamnesis didapatkan bahwa sesak nafas CKD 5 HD ec Urate nephropathy dd DKD ALO ec
dialami pasien tiba-tiba sejak beberapa jam CAD DM tipe 2 terkontrol Hipertensi tidak
sebelum pasien diantarkan ke RS. Sesak nafas terkontrol Efusi Genu Sinistra ec GA Anemia
dirasakan terus menerus, memberat jika pasien normochromic normocytic ec Chronic disease dd
beraktifitas dan agak berkurang jika pasien tidur renal
terlentang. Keluhan sesak nafas tidak disertai
dengan batuk dan demam. Pasien juga P
mengeluhkan adanya lemah badan yang dialami Proper Bed Positioning
pasien sejak 1 minggu yang lalu, awalnya pasien Alih Baring Tiap 2jam
masih bisa beraktifitas namun seiring waktu pasien ACBT
mulai merasa lebih lemah dan agak sulit untuk General ROM Exercise
beraktifitas. Keluhan Nyeri ulu hati, mual dan Ankle Pumping Bilateral
muntah disangkal. BAB dan BAK tidak ada Ice Compression
keluhan. Pasien telah terpasang Kateter dari RS Edukasi
Awaloei dengan urine output -+1000ml. Urien
output dalam 4 jam terakhir = 800 cc
RPD:
Riwayat Hipertensi diketahui sejak -+1 tahun
Riwayat DM tipe 2 diketahui sejak -+3 tahun
Riwayat Asam Urat diketahui sejak -+5
Riwayat Penyakit Ginjal diketahui sejak -+3 tahun

O
KU sedang Kes CM
TD 157/82mmHg HR 82 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (+/+), wh (-/-),
RR : 20x/mnt, SpO2 : 96% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : tangan dan kaki kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Sitti Nusi / P / 71th / 00802770 / B / 11 Status mobilisasi: passive in bed

S Foto Thoraks (13/11/23):


Pasien dikonsulkan dari bagian interna dengan - Menyokong gambaran TB paru aktif dengan efusi
PPOK induced TB Paru lama. Pasien penurunan pleura minimal kanan
kesadaran dan tidak dapat mengikuti instruksi. - Aortosclerosis
Pasien merupakan rujukan RS Siti Maryam. Pasien
datang dengan keluhan sesak napas. Sesak napas Lab 15/11/23
dirasakan sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu dan Leu 6.1
memberat beberapa hari belakangan. Sesak napas Eri 3.08
dirasakan hilang timbul, namun tidak dipengaruhi Hb 8.3
oleh aktivitas atau istirahat. Pasien juga mengeluh Hct 27.5
batuk berdahak sejak lama, berwarna putih kadang Trom 140
batuk keluar strip darah. Keringat malam hari juga *Alb 2.02*
dialami pasien. Penurunan berat badan dialami Ur 27 Cr 0.5
pasien 1 bulan terakhir namun tidak diukur berapa Na 138 K 3.8 Cl 99
kilo. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Volume
BAK 1000ml / 24 jam. A
Gangguan Mobilisasi
RPD: Gangguan Kardiorespirasi
Riwayat pengobatan TB Paru 10 tahun yang lalu, PPOK induced infection TB paru lama Hipertensi
tuntas berobat 6 bulan pulmonal Hipertensi tidak terkontrol Anemia
Riwayat Hipertensi 20 tahun yang lalu, minum obat normokrom normositik ec susp chronic disease
amlodipin 10mg hipoalbumin
Riwayat tinggal serumah dengan perokok atau
penderita TB disangkal P
Proper Bed Positioning
O Alih Baring tiap 2jam
KU berat Kes sopor Chest Therapy
TD 116/56mmHg HR 76 x/m T 36.6C General ROM Exercise
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Ankle Pumping Bilateral
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Plan: ACBT + Incentive Spirometri jika pasien CM
Status respirasi: vesikuler, rhonki (+/+), wh (-/-), Edukasi
RR : 20x/mnt, SpO2 : 90% NRM 15lpm
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : tangan dan kaki weak fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Lesli Saroinsong / L / 59th / 00802639 / FAtas / 11 Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
S Status mobilisasi: passive in bed
Pasien dikonsulkan dari bagian interna dengan skin
necrotic + selulitis. Pasien saat ini mengeluhkan 11/11/23 Kandou
nyeri pada selangkangan. Pasien dirujuk dari RS Leu 24.500
Bethesda Tomohon, dirawat selama 2 minggu, Hb 9,0
dengan keluhan bengkak dan luka pada kedua kaki Plt 210
sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya pasien PT 27.4
mengeluhkan bengkak pada kedua kaki lalu INR 2.18
mengelupas dan menjadi luka sejak 2 minggu yang aPTT 46.8
lalu, luka kemudian juga menjalar sampai di GDS 56
kelamin pasien. Pasien juga mengeluhkan adanya SGOT 16
batuk berdahak sejak 1 minggu yang lalu, hilang SGPT 5
timbul, lendir berwarna putih, lendir bercampur ur 78
darah disangkal pasien. Keluhan demam dan sesak crea 1,0
disangkal. Pasien mengatakan adanya nyeri ulu hati Na 109
yang hilang timbul sejak 2 minggu terakhir, dirasa K 4.8
seperti ditusuk-tusuk, memberat ketika pasien Cl 76
terlambat makan. Keluhan ini disertai dengan mual viral marker NR
namun tidak sampai muntah. Pasien mengatakan
sudah 5 hari belum BAB. BAK biasa, tidak ada A
keluhan. Gangguan Mobilisasi
Gangguan Nyeri
RPD: Gangguan Respirasi
Riwayat TB paru (Januari 2023) tuntas pengobatan susp necrotizing fascitis Selulitis + Skin necrotic
6 bulan, setelah pengobatan keluarga mengatakan hiponatremia hipoosmolar hipoalbuminemia
ada periksa sputum kembali dan dinyatakan negatif Gangguan koagulasi hipokromik mikrositik anemia
ec chronic disease dd occult bleeding Konstipasi
O
KU sedang Kes CM P
TD 100/63mmHg HR 76 x/m T 36.6C Proper Bed Positioning
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Alih Baring tiap 2jam
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Chest Therapy
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR ACBT
: 20x/mnt, SpO2 : 99% RA ROM Exercise as tolerated
N. cranialis: Kesan parese (-) Edukasi
Status motorik : tangan dan kaki fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Sumadi Samuel Darusalam / L / 55th / 00803279 / Tampak lesi hipodens disertai lesi hiperdens sesuai
F-ITN / 11 teritori MCA sinistra dengan transformasi
hemorrhagik PH-1 volume 1.3 cc
S Tampak lesi hipodens pada regio insular dextra
Pasien dikonsulkan dari bagian neurologi. Pasien kesan suatu infark lama
rujukan dari RS Pancaran Kasih dengan keluhan Tampak penyempitan sulkus serebri sinistra kesan
bicara pelo dan kesulitan menelan sejak 9 jam suatu edema serebri
SMRS (19/11/23_10.00). Keluhan dirasakan ketika Tampak pelebaran sulkus serebri dextra kesan suatu
pasien sedang ngobrol lalu bicara pelo disertai brain atrofi
kesulitan menelan. Terdapat riwayat stroke ada Tampak pelebaran ventrikel lateral dextra dengan
tahun 2010 dengan kelemahan pada tubuh sisi kiri evans score 0.27 mm
disertai gejala sisa, pasien jalan menyeret pada kaki
sebelah kiri, namun saat ini tidak memberat. Laboratorium RSUP Kandou 19/11/23:
Hemoglobin 16.1 ➝ MCHC/MCV/MCH
Riwayat hipertensi sejak kurang lebih 20 tahun, 34.8/90.2/31.4
rutin minum obat amlodipin 1x10 mg sejak tahun Hematokrit 46.3
2019 Leukosit 9.600
Riwayat TB paru tahun 2019 pengobatan tuntas Eritrosit 5.14
Riwayat penyakit lainnya seperti DM, Kolesterol Trombosit 228.000
tinggi, asam urat, jantung, ginjal disangkal PT 14.2/14.0 = 1.01x
INR 1.05
O APPT 31.5/30.0 = 1.05x
KU sedang Kes CM GDS 91
TD 133/84mmHg HR 76 x/m T 36.6C SGOT/SGPT 17/13
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Ur/Cr 30/1.2
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Na/K/Cl 135/3.5/96
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Anti HIV (Eclia)/Anti HCV/HBsAg Non Reaktif
: 20x/mnt, SpO2 : 98% RA Osmolaritas 286
N. cranialis: Kesan parese (+)
Status motorik : tangan dan kaki fungsional, A
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/- Gangguan Mobilisasi
Status sensorik: normothesia Gangguan Respirasi
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/- CVD SI MCA sinistra (ASPECT Score 7) dengan
Status integument: intak transformasi hemorrhagik PH-1 onset H-2
Status mobilisasi: active in bed Hipertensi on treatment Edema serebri Susp TB
paru lama aktif
CT scan kepala non kontras RSUP Kandou
19/11/23: P
Proper Bed Positioning
Alih baring tiap 2jam
Mobilisasi Bertahap
ACBT
Chest Therapy
Latihan Ketahanan Berdiri
General ROM Exercise
Marla Adam / P / 48th / 00195740 / B / 11 Gangguan Kardiorespi
Ca Mammae sinistra post MRM pT4N1M1 post
S kemoterapi neoadjuvant & adjuvant + Leukositosis
Pasien dikonsulkan dari bagian bedah onkologi. + Anemia + Hiperglikemia + AKI dd/CKD +
datang dengan keluhan demam (+) sejak 4 hari Hiponatremia + Hipokalemia + Hidronefrosis +
SMRS. awalnya pasien merasakan tidak enak gross hematuria
badan kemudian demam (+) demam turun dengan
obat kemudian naik kembali. Badan dirasa pegal P
(+) mual (-) muntah (-). pasien dengan riwayat Proper Bed Positioning
operasi tumor payudara kiri dan dengan hasil PA Alih baring tiap 2jam
ductal invasive carcinoma. pasien kemudian ACBT
operasi di tahun 2021. pasien sudah 6x kemo Mobilisasi Dinding Dada
sebelum operasi dan 9x kemo setelah operasi. Gradual Mobilization
pasien mengeluh sering nyeri tulang dibelakang. Ankle Pumping Bilateral
pasien kemudian berobat ke RSUP prof Kandou. General ROM Exercise
Psikolog: Support Mental
O
KU sedang Kes CM
TD 110/64mmHg HR 76 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : tangan dan kaki fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: active in bed

Lab 17/11/2023
Leu 22.6
Hb 8.4
Tromb 270
Ur/Cr 199/7.1
Na/K/Cl 126/4.5/87

A
Gangguan Mobilisasi
Bawulele Patimbano / L / 55th / 00415813 / FITN /
11 Lab 20/11/2023
Leu 16000
S Hb 16.2
Pasien dikonsulkan dari bagian neurologi . Saat ini Ht 47.9
kontak pasien sudah ada, disertai bicara pelo dan Tr 150000
lemah badan sisi sebelah kanan. Pasien masuk GDS 108
dengan keluhan penurunan kesadaran secara Ur 36 Cr 0.9
mendadak saat pagi hari ini. Tiba-tiba berbicara SGOT 72 SGPT 105
pelo dan tidak nyambung, pasien juga Na 138 K 6.0 Cl 97
mengeluhkan adanya kelemahan sisi sebelah kanan. Anti HCV NR
Mual dan muntah disangkal, sesak nafas minimal. Anti HIV NR
Demam tidak ada, batuk hilang timbul, tidak ada HbsAg NR
darah. Penurunan berat badan tidak signifikan. PT 27.6/13.4
Keringat malam +, BAB dan BAK dalam batas INR 2.20/1.04
normal. APTT 39.7/30.2
Osm 299.6
RPD:
Pasien dirawat di Palma tanggal 12 November A
2023 - 19 November 2023 dengan diagnosa Efusi Gangguan Mobilisasi
Pleura Masif bilateral e.c. susp TB paru. Dan sudah Gangguan Kardiorespi
terpasang IPC. CVD SI regio mesencephalon dan pons sinistra
Riwayat hipertensi dengan amlodipin 1x10mg PO onset H-2 Leukositosis e.c. susp sepsis (16.000)
Riwayat DMT2 disangkal Efusi pleura dekstra Riwayat efusi pleura bilateral
Riwayat AU tidak rutin minum obat masif Susp TB paru Hiperurisemia
Hipoalbuminemia Hepatopati (72/105)
O Hiperkalemia (6.0)
KU sedang Kes CM
TD 134/74mmHg HR 76 x/m T 36.6C P
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Proper Bed Positioning
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Alih baring tiap 2jam
Status respirasi: vesikuler, rhonki (+/+), wh (-/-), Mobilisasi Bertahap
RR : 20x/mnt, SpO2 : 98% RA Chest Therapy
N. cranialis: Kesan parese (+) General ROM Exercise
Status motorik : kesan hemiparesis dextra, Ankle Pumping Bilateral
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: passive in bed
Daniel Ferdinand Pandegirot / L / 35th / 00800143 / Gangguan Ambulasi
B / 11 post rekonstruksi ACL + Repair Meniskus ec ruptur
ACL + susp tear meniscus
S
Pasien dikonsulkan dari bagian bedah dengan post P
rekonstruksi ACL + Meniscus. Pasien saat ini Proper Bed Positioning
mengeluhkan nyeri pada bekas luka operasi dan Gradual Mobilization
gradting serta sedikit sesak. Pasien operasi tanggal ACBT
21/11/23 di RSUP Kandou, sebelumnya pasien AROM Exercise (Hindari Knee Flexion dan Ankle
mengalami cidera olahraga saat bermain badminton Inversion Eversion)
sekitar 1 bulan yll. Pasien sebelum cidera dapat Ankle Pumping Bilateral
beraktifitas secara mandiri, saat ini pasien tinggal Isometric Exercise Quadriceps dan Gluteal
Bersama keluarga pasien. Ambulasi dengan Bilateral Axillary Crutches

O
KU sedang Kes CM
TD 122/77mmHg HR 76 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : kesan fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: active in bed

Lab 18/11/23
leuko 8600 Hb 14,4 Ht 44,2 Tc 286000
PT 12,1/13,7 INR 0,89/1,02 APTT 30,2/29,5
GDS 105, SGOT 30, SGPT 52
UR 40 Cr 1,2
Na 144 K 4,7 Cl 100
Viral marker non-reaktif

A
Gangguan Mobilisasi
Gangguan Nyeri
Donne Marcellus Gabriel Langi / L / 31th / Status sensorik: normothesia
00803505 / B / 11 Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
S Status mobilisasi: active in bed
Pasien datang sendiri mengatakan ada kelemahan
kedua kaki sejak sekitar 1 minggu terakhir disertai A
nyeri pinggang bawah dan pinggul. Nyeri pada Gangguan Nyeri
pinggang bawah timbul ketika sedang beraktivitas, Gangguan Mobilisasi
membaik ketika sedang beristirahat. Pasien juga Ischialgia dd/ muscle spasm Susp. salivary gland
ada benjolan di leher sebelah kiri sejak 3 minggu tumor dd mumps Hipokalemia AKI tahap 2
lalu. Nyeri di benjolan awalnya ada tapi setelah
dapat obat, pasie merasa benjolan mengecil. P
Demam sempat ada sekitar 1-2 hari 3 minggu lalu TENS
sebelum timbul benjolan namun sekarang sudah Proper Bed Positioning
tidak ada, keluarga mengatakan pasien sering Alih Baring tiap 2jam
batuk-batuk, sesak, nyeri sendi dan nyeri pada General ROM Exercise as tolerated
daerah kelamin disangkal. Ankle Pumping bilateral
BAK dan BAB tidak ada kesulitan. Ice Compression
Edukasi
RPD:
Pasien juga memiliki keluarga dengan keluhan
lemah badan pada tungkai dan benjolan pada leher
yang sedang dirawat di anggrek 1.
Riwayat penyakit sebelumnya tidak ada, kontak TB
(-).
Pasien pekerjaan di bidang IT, berjam-jam posisi
duduk di depan komputer.
Riw. obat: cefspan dan sumagesic (sudah minum 2
hari)

O
KU sedang Kes CM
TD 108/66mmHg HR 76 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : kesan fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Jetje Rattu / P / 60th / 00803295 / B / 11 GDS 37
Anti HCV NR
S Anti HIV NR
pasien dikonsul dari bagian penyakit dalam. HbsAg NR
Pasien mengeluhkan saat sblm masuk RS Mual Ur 234 Cr 16,6
muntah dialami pasien sejak 1 minggu terakhir. Na 128 K 4,4 Cl 88
Muntah dialami pasien tiap makan. Batuk, demam
dan sesak napas disangkal. Bicara kacau dialami GDS 21/11/23
pasien dalam 2 hari terakhir. Kelemahan badan 1 11.00 321 N8 Sc
sisi disangkal. BAB dalam batas normal. BAK
dengan popok diganti bila sudah penuh A
Gangguan Mobilisasi
RPD Acute on CKD dd CKD 5 HD ec DKD dd HNS
Hipertensi sejak 3 tahun lalu dengan kandesartan dengan ensefalopati uremikum Dyspepsia
16mg syndrome dd gastropati uremikum Hipertensi
DM Tipe 2 sejak lama dengan Novorapid 3x8U, belum terkontrol DM Tipe 2 belum terkontrol
Levemir 1x20U Anemia ec susp chronic disease Hiponatremia Riw.
hematemesis ec susp PUB Konstipasi
O
KU berat Kes CM P
TD 172/93mmHg HR 76 x/m T 36.6C Proper Bed Positioning
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Alih Baring tiap 2jam
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Chest Therapy
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR General ROM Exercise
: 20x/mnt, SpO2 : 96% NK 3lpm Ankle Pumping Bilateral
N. cranialis: Kesan parese (-) Edukasi
Status motorik : kesan weak fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: passive in bed

Lab 20/11/23
Leu 12,9
Hb 7,6
Tro 273
MCHC 34,6
MCV 82,3
MCH 28,5
Joice Charlota Andes / P / 49th / 00116198 / B / 11
A
S Gangguan Respirasi
Pasien dikonsulkan dari bagian interna Gangguan Mobilisasi
Pasien MRS dengan keluhan sakit kepala Asma bronkial Eksaserbasi akut Migrain dd BPPV
berpindah-pindah berdenyut sejak 2 hari yang lalu, Dispepsia sindrom Hipertensi Hiponatremia
nyeri kepala muncul secara tiba-tiba dan diperberat Dermatitis kontak alergi
saat batuk. Keluhan disertai dengan demam sejak 2
hari yang lalu, naik turun, tidak disertai menggigil. P
Menurut keluarga suhu badan dapat mencapai 39 Proper Bed Positioning
derajat. Terdapat juga batuk kering dan sesak napas Alih Baring tiap 2jam
hilang timbul. Saat ini sesak membaik. Pasien juga ACBT
mengeluh mual, tanpa disertai muntah. Muncul General ROM Exercise
merah-merah dan gatal di kulit perut setelah Ankle Pumping Bilateral
digosok minyak kayu putih. BAB dan BAK tidak Edukasi (Positioning dan Pursed Lip Breathing)
ada keluhan Plan: Incentive Spirometri

RPD:
Riw. asma sejak 20 tahun yang lalu. Pasien
terkontrol dengan menggunakan symbicort.
Terkadang pasien juga mengonsumsi salbutamol
oral bila batuk-batuk.
Riw. hipertensi sejak 2 tahun terakhir, pasien rutin
dengan valsartan 80 mg
Riw. alergi makanan dan obat disangkal.

O
KU sedang Kes CM
TD 156/95mmHg HR 76 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 97% NK 3lpm
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : kesan fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: Active in bed
Paninggiran Martentje/ P / 68th / 00718098 / B / 11 CT Scan abdomen 03/3/23
Pada CT scan Whole abdomen tanpa kontras,
S didapatkan:
Pasien dikonsulkan dari bagian bedah. pasien - Penebalan semicircular dinding colon ascenden
rujukan dari RS tahuna dengan keluhan Nyeri perut sepanjang +/- 8 cm yang tidak mengakibatkan
hilang timbul dialami penderita sejak 2 tahun obstruksi usus. Tampak fat stranding ringan di
terakhir ,memberat sejak 1 minggu yg lalu,mual sekitarnya. --> Gambaran Ca colon.
(-) ,muntah (-), Flatus (+), BAB (+) - Multipel pembesaran KGB paracolica (diameter
Riwayat BAB lendir + berdarah (+),BAB cair (+) short axis mencapai +/- 1,4 cm).
terus menerus sejak 4 bulan terakhir - Multipel cholelithiasis (diameter mencapai +/- 1,5
BAB kotoran kambing (-),Penurunan BB(+) cm).
penderita juda mnegeluhkan perutnya terasa makin - Multipel lesi hipodens dengan bentuk bulat, batas
lama makin membesar sejak 1 tahun terakhir relatif tegas dan +/- 3-13 HU pada parenkim lien
kemudian penderita ri rujuk ke RSUP kandou untuk (diameter +/- 1,1 - 3,8 cm) --> Curiga kista lien.
penanganan lebih lanjut
A
RPD : Gangguan Nyeri
penderita sempat rutin kontrol ke RS Gangguan Mobilisasi
kandou,riwayat dilakukan pemeriksaan EGD Cancer pain + AdenoCa colon ascenden + anemia +
( esofagitis , gastruitis erosiva, multiple polip senile Post HTSOB (2020)
corpus gaster dan bulbus duodenum, hiatal
hernia)dan kolonoskopi ((polip sesesile kolon P
sigmoid , susp adeno ca kolon asenden) di RS Proper Bed Positioning
kandou Alih Baring tiap 2jam
ACBT
O General ROM Exercise
KU sedang Kes CM Ankle Pumping Bilateral
TD 156/95mmHg HR 76 x/m T 36.6C Psikolog: Support Mental
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Edukasi
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 97% NK 3lpm
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : kesan fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: passive in bed
Pesik Jenie Melda/ P / 57th / 00793808 / B / 11 Hb : 11,0
Tro : 53
S
Pasien dikonsulkan dari bagian bedah. Nyeri perut A
dan kelemahan seluruh tubuh dirasakan pasien Gangguan Nyeri
sejak 1 minggu SMRS . Awalnya pasien nyeri perut Gangguan Mobilisasi
seperti ditusuk2 di daerah tengah perut, mual +, Post LAR + Ileostomi ec Adeno Ca Recti
muntah +, penurunan nafsu makan .Pasien post diferensiasi sedang cT3N2M0 – Trombositopenia
operasi kolostomi bulan Agustus 2023 .Kemudian
pasien dibawa ke RS Monompia dan menjalani P
perawatan selama 5 hari kemudian pasien dirujuk Proper Bed Positioning
ke RSUP Kandou untuk pemeriksaan lebih lanjut. Alih Baring tiap 2jam
ACBT
O General ROM Exercise
KU sedang Kes CM Ankle Pumping Bilateral
TD 146/75mmHg HR 76 x/m T 36.6C Psikolog: Support Mental
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Edukasi
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 97%
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : kesan fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: Active in bed

LAB 15/11/23
Leu : 15,8
Hb : 10,3
Tro : 58
PT/APTT : 24,8(14,1)/43,1(29,3)
GDS : 79
SGOT/PT : 103/31
Ur/Cr : 26/0,9
Na/K/Cl : 134/3,5/97

LAB 21/ 11/23


Leu : 15,1
Julian Paruntu / P / 67th / 00803408 / FITN / 11 Edukasi

S
Pasien dikonsulkan dari bagian bedah dengan SOL
ec EDH Kronik Reg. Occipitaldextra dd susp tumor
+ midline shift 0.6cm ke kiri + Hemiparesa Sinistra
ec SOL intrakranial + TB Paru aktif. Pasien
penurunan kesadaran, pasien belum bisa mengikuti
instruksi dan mobilisasi dibantu caregiver. Pasien
saat ini tinggal Bersama keluarga pasien.

O
KU sedang Kes CM
TD 146/75mmHg HR 76 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 97% NK 3lpm
N. cranialis: Kesan parese (+) sinistra
Status motorik : kesan weak fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: Passive in bed, mobilisasi lv1

A
Gangguan Mobilisasi
Gangguan Fungsi Respirasi
SOL ec EDH Kronik Reg. Occipitaldextra dd susp
tumor + midline shift 0.6cm ke kiri + Hemiparesa
Sinistra ec SOL intrakranial + TB Paru aktif

P
Proper Bed Mobilization
Alih Baring tiap 2jam
Chest Therapy (Gentle Vibration, Chest Wall
Mobilization)
General ROM Exercise
Ankle Pumping Bilateral
Pakaya Rinawati / P / 30th / 00759084 / DAtas / 11 (22/8/22) partial response)) + loss of follow up +
post Gangglion Impar (22/9/23) + Cancer Pain VAS
S 6-7 + diare e.c. susp colitis radiation + candidiasis
Pasien dikonsulkan dari bagian kandungan dengan oralis + Anemia (Hb 7.7) + Leukopenia (Leu 200).
Ca Cervix residif on kemoterapi paliatif. Pasien
saat ini mengeluhkan kelemahan pada tubuhnya P
dan sulit beraktifitas. Pasien datang sendiri dengan Proper Bed Positioning
keluhan nyeri perut (+), keluar darah dari jalan Alih baring tiap 2jam
lahir (-), mencret (+), mual muntah (-), BAK Gradual Mobilization
normal. Breathing Exercise
General ROM Exercise
O Ankle Pumping Bilateral
KU sedang Kes CM Psikolog: Support Mental
TD 95/68mmHg HR 76 x/m T 36.6C Edukasi
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 97%
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : kesan weak fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: Active in bed, mobilisasi lv3

Laboratorium:
23/11/23 : Hb 7.7 Leu 200 Trombo 102.000
22/11/23 : Hb 10.0 Leu 300 Trombo 96.000 Na 137
K 4.0 Cl 99
19/11/23 : Hb 8.6 Leu 13.400 Trombo 477.000
GDS 94 OT 31 PT 9 Ur 37 Cr 0.7 Na 133 K 2.6 Cl
89 antiHIV/antiHCV/HbsAg NR

A
Gangguan Mobilisasi
Gangguan Nyeri
P1A4 30 tahun dengan Ca Cervix residif on
kemoterapi paliatif seri II (17-11-2023) + post
kemoradiasi (kemoterapi 2x (18/6/22), Radiasi 42x
Posumah Carla Clara / P / 43th / 00758776 / B / 11 Status motorik : kesan weak fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
S Status sensorik: normothesia
Pasien dikonsulkan dari bagian kandungan dengan Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Ca Cervix progresif on kemoterapi paliatif. Pasien Status integument: intak
saat ini mengeluhkan kelemahan pada tubuhnya Status mobilisasi: Passive in bed, mobilisasi lv1
dan sulit beraktifitas. Pasien datang sendiri dengan
keluhan nyeri pada perut bawah, bokong, Lab
selangkangan, dan kaki kiri sejak 1 tahun terakhir 21/11/23 Hb 10,1 Leu 15.500 tro 212.000 Ur 27 Cr
keluhan dirasakan semakin memberat. Perdarahan 0,4 Na 136 K 2,5 Cl 95
dari jalan lahir disangkal, Pembesaran perut 16/11/23: Hb 7.4 Leuko 19.100 Trombo 342.000
disangkal. Mual muntah (-), BAB dan BAK tidak GDS 99 SGOT 27
ada keluhan. Riwayat post coital bleeding +,
penurunan berat badan + A
Pasien sebelumnya sudah menjalani tindakan Gangguan Mobilisasi
RSPAD Gatot Soebroto 31/10/23: Block Gangguan Nyeri
Hypgastric supor dengan local anestesi dan Ca Cervix progresif metastase tulang post
pemasangan spinal continues pemberian LA + MO kemoterapii paliatif seri VI (24/06/2023) + post
1 minggu hasil baik. (Saat ini Duragesic, Trampara, kemoterapi NAC seri
Pregabalin) III (03/06/22) post kemoradiasi ((kemoterapi 4x
RS Kandou 7/8/23: Lumbar Simpatetik Ganglion (terakhir 16/7/22) + radiasi 38x (terakhir
Neurolisis + LFCN Block + Pemasangan Kateter 11/8/2022)) + Bekas SC 2x (2018,2019) +
Epidural namun keluhan nyeri dirasakan tidak Cancer pain (VAS 7) + susp DVT tungkai sinistra +
berkurang dan bertambah nyeri Post Block Hypogastric supor dengan local anestesi
Riw penggunaan Fentanyl patch dan morfin tablet dan pemasangan spinal
namun pasien merasa tidak mengurangi keluhan continues (31/10/23) + anemia perbaikan (Hb
pasien dengan post paliatif seri VI (24/06/2023) + 10,1)) + hipokalemia (K 2,5) + Ulkus decubitus
post kemoterapi NAC seri III (03/06/22) post
kemoradiasi ((kemoterapi 4x (terakhir 16/7/22) + P
radiasi 38x (terakhir 11/8/2022)) Proper Bed Positioning
Alih baring tiap 2jam
O Gradual Mobilization
KU sedang Kes CM Breathing Exercise
TD 122/70mmHg HR 86 x/m T 36.6C General ROM Exercise
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Ankle Pumping Bilateral
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Psikolog: Support Mental
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Edukasi
: 20x/mnt, SpO2 : 97%
N. cranialis: Kesan parese (-)
Soputan Jimmy Yonatan / L / 32th / 00757982 / B Hb 14.5 ➝ MCHC/MCV/MCH 35.9/83.1/29.8
S Ht 40.4
Pasien dikonsulkan dari bagian neurologi. Pasien Leukosit 16.200
datang dengan keluhan nyeri punggung bawah, Eritrosit 4.86
memberat sejak 1 tahun SMRS. Awalnya pasien Trombosit 391
mengalami kaku leher pada tahun 2017, diikuti Gula Darah Sewaktu 96
dengan nyeri punggung dengan karakteristik hilang SGOT /SGPT 64/63
timbul, seperti kram, memberat dengan aktivitas, Ur/Cr 23/0.6
membaik dengan obat dan istirahat. Nyeri semakin Na/K/Cl 140/3.8/99
lama memberat, diikuti kesulitan bergerak. Pasien Anti HIV/Anti HCV/HBsAg Non Reaktif
kesulitan menekuk lutut kanan, kemudian kesulitan
meluruskan lutut kiri. Jika pasien melipat paha kiri, X-Ray Cervical AP/Lat RS Kandou 24/11/23:
terasa nyeri menjalar di sepanjang lipat paha kiri ke - Kurva cervicalis melurus (paracervical muscle
kantung zakar kiri seperti tertusuk2. Pasien sudah spasm)
tirah baring selama 1 tahun terakhir. Sempat ke poli - Tidak tampak jelas listhesis, fraktur atau destruksi
eksekutif RS Kandou dan mendapat injeksi steroid tulang
intramuskular (grasilis, hamstring, dan vastus - Airway kesan baik
lateral rektus femoris kiri) dan blind nerve block
ramus genitofemoral kiri setinggi lipat paha. Pasien X-Ray Thorax AP RS Kandou 24/11/23:
mendapat obat pulang Baclofen 5mg 3x1, Tidak Tampak kelainan radiologis pada jantung dan
Ketorolac 20mg 3x1. Saat ini keluhan belum paru.
membaik, pasien disarankan rawat inap untuk
mendapat pengobatan lebih lanjut. A
Gangguan Mobilisasi
O Gangguan Nyeri
KU sedang Kes CM NPRS statis 2, dinamis 6 Ankylosing spondylitis (Rome criteria) dd
TD 146/79mmHg HR 86 x/m T 36.6C undifferentiated spondyloarthropathy Mialgia pada
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / ankylosing spondylitis Cervicalgia Susp. Frozen
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) shoulder D/S Hipertensi grade I Leukositosis pro
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR evaluasi (16.200)
: 20x/mnt, SpO2 : 97%
N. cranialis: Kesan parese (-) P
Status motorik : kesan fungsional, normotonus TENS Upper Back dan Shoulder
normorefleks ekstremitas, RP : -/- Proper Bed Positioning
Status sensorik: normothesia Alih baring tiap 2jam
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/- General ROM Exercise
Status integument: intak Ankle Pumping Bilateral
Status mobilisasi: active in bed Calliet Exercise
Pendulum Exercise
Lab Kandou 24/11/23: Edukasi
Manggopa Saldan / L / 65th / 00748273 / C1 / 11 Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
S Status mobilisasi: Passive in bed, mobilisasi lv2
Pasien merupakan rujukan dari RS Kotamobagu
dengan keluhan nyeri pada kaki kiri. Nyeri pada lab 24/11/23 leu 6.3 hb 9.9 trom 281.000 GDS 82
kaki kiri dirasakan sejak 3 bulan sebelum masuk SGOT 192 SGPT 29 Ur 18 Cr 0.3 Na 141 K 3.0, Cl
rumah sakit. Pasien mengeluhkan riwayat jatuh di 100
kamar mandi sekitar 3 bulan sebelum masuk rumah
sakit. Pasien sudah sempat disarankan operasi A
namun masih menolak. Gangguan Mobilisasi
Riwayat sesak sejak 1 minggu sebelum masuk Gangguan Kardiorespirasi
rumah sakit, sesak hilang timbul dan tidak Gangguan Nyeri
dipengaruhi oleh aktifitas. Pasien menyangkal Imobilisasi lama, atrofi otot. Susp multiple
adanya demam maupun batuk. Pasien menyangkal mieloma CAP Riw TB paru Hipertensi belum
adanya mual dan muntah. Pasien mengeluhkan terkontrol Anemia ec chronic disease Hipokalemia.
penurunan berat badan kurang lebih 10 kg dalam 3
bulan terakhir. Nafsu makan menurun. Pasien juga P
mengeluhkan badan terasa lemas memberat sejak 1 Proper Bed Positioning
minggu sebelum masuk rumah sakit. Alih baring tiap 2jam
General ROM Exercise
RPD: Breathing Exercise, Chest Wall Mobilization
Hipertensi (+), mengkonsumsi amlodipin 10 mg 1- Ankle Pumping Bilateral
0-0 Ice Compression
Riw pengobatan TB 2x, terakhir pengobatan tahun Edukasi
2021 tuntas 6 bulan
Riw jatuh di kamar mandi 3 bulan yang lalu, sudah
disarankan operasi femur namun menolak
Riw peny lain disangkal

O
KU sedang Kes CM
TD 126/76mmHg HR 86 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 97%
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : kesan weak fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Suarni Kuengo / P / 56th / 00803908 / C5 / 11
P
S Proper Bed Positioning
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam. Alih Baring tiap 2jam
Pasien datang ke UGD RSUP Prof kandou di rujuk Gradual mobilization
dari RS Manembo-Nembo Bitung. Pasien Breathing Exercise
memngeluh terdapat perubahan warna mata dan General ROM Exercise
badan menjadi agak kuning sejak 2 minggu SMRS. Ankle Pumping bIlateral
Pasien mengatakan sudah minum OAT selama 2 Edukasi
bulan dan tidak terdapat riwayat kuning
sebelumnya. Pasine baru-baru ini me mengeluh
mual dan muntah. muntah frekuensi 2-3 x sehari
sebanyak 200-300 cc isi makanan. Riwayat muntah
darah di sangkal. Selain itu pasien juga pasien
mengeluh batuk yang hilang timbul satu bulan ini.
Pasien mengatakan batuk disertai juga dengan
dahak berwarna putih. . BAB dan BAK pasien
tidak ada keluhan.

O
KU sedang Kes CM
TD 126/76mmHg HR 86 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 97%
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : kesan weak fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: Passive in bed, mobilisasi lv2

A
Gangguan Mobilisasi
Gangguan Respirasi
Suspek DILI
TB Paru terkonfirmasi Bakteriologis dengan SO
Anastansie Aguw / P / 88th / 00803767 / C4 / 11 Anemia normokrom normositer ec susp chronic
disease
S Susp pneumonia
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam.
Pasien masuk dengan rujukan dari RS Langowan P
dengan keluhan utama sesak napas. Pasien masuk Proper Bed Positioning
karena dikatakan sesak sejak kurang lebih 3 hari Alih Baring tiap 2jam
belakangan namun memberrat sejak 1 hari ini. Gradual mobilization
Pasien tidak bisa tidur terlentang. harus tidur Breathing Exercise
dengan 3 bantal. Terbangun malam hari saat pasien General ROM Exercise
merasa sesak. Batuk berlendir sejak 1 bulan ini, Ankle Pumping bIlateral
tapi tidak dapat mengelurkan lendir. Demam Edukasi
disangkal. Pasien menyangkal adanya mual
muntah. Nyeri perut ada namun tidak prominen.
perut pasien membesar namun tidak disadari
keluarga sejak kapan. BAB tidak hitam. BAK
masih ada, tidak diukur berapa namun sehari ganti
3 pampers.

O
KU sedang Kes CM
TD 126/51mmHg HR 86 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (+/+), wh (-/-),
RR : 20x/mnt, SpO2 : 97% NK 4lpm
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : kesan weak fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: Passive in bed, mobilisasi lv2

A
Susp disecting aneurisma aorta
Susp tumor mediastinum dd massa paru
Hipertensi emergensi perbaikan
CHF fc III ec HHD
Walangitan Olga / P / 65th / 00791747 / C2 / 11
Laboratorium 29/11/23
S leu 8,3
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam. hb 9,4
Pasien datang via rujukan dari RSU Bethesda ht 27,8
Tomohon dengan keluhan BAB cair sejak 1 bulan trom 148
sebelum masuk rumah sakit. Frekuensi BAB GDS 73
bervariasi sebanyak 2 sampai 5 kali per hari, OT/PT 97/26
komponen air lebih banyak dari ampas, dengan ur 44 cr 0,6
total sebanyak 1 gelap setiap BAB, tidak ada lendir. na 132 k 3,8 cl 99
Saat 2 hari terakhir terdapat BAB hitam dan kental viral marker non reaktif
sebanyak 2-3 kali, namun saat ini sudah tidak ada Osm 272
BAB hitam. 1 hari terakhir pasien merasa lebih
kembung dari sebelumnya, sesekali masih bisa A
flatus. Pasien juga mengeluh mual, nyeri ulu hati Gangguan Mobilisasi
yang hilang timbul dan penurunan nafsu makan Gangguan Kardiorespirasi
tanpa disertai dengan muntah dalam 3 bulan Geriatric Syndrome
terakhir. Terdapat penurunan berat badan yang Diare kronik dehidrasi berat ec susp malignancy dd
signifikan yang dirasakan melalui baju yang terasa IBD dd/ kandidiasis
lebih longgar, namun pasien tidak pernah ISK
mengukur secara pasti berat badannya saat ini. Ileus paralitik
Tidak ada keluhan demam, sariawan, batuk, pilek, Anemia mikrositik hipokromik ec GI bleeding dd
sesak napas, atau nyeri dada. BAK tidak ada chronic disease
keluhan, masih dapat BAK sebanyak 600 ml per Hipoglikemia
hari. Hiponatremia hiponatremia hipovolemia
Hipoalbuminemia
O Hipertensi
KU sedang Kes CM
TD 113/78mmHg HR 86 x/m T 36.6C P
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Proper Bed positioning
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Postural Drainage
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Alih baring tiap 2jam
: 20x/mnt, SpO2 : 97% RA Breathing Exercise, ACBT
N. cranialis: Kesan parese (-) General ROM Exercise
Status motorik : kesan weak fungsional, Ankle Pumping Bilateral
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/- Psikolog: Support Mental
Status sensorik: normothesia Edukasi
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
Status integument: intak
Status mobilisasi: Active in bed, mobilisasi lv2
Anie Maria Penu / P / 85th / 00803797 / C1 / 11 Status sensorik: normothesia
Status otonom: inkontinensia uri et alvi -/-
S Status integument: intak
Pasien dikonsulkan dari bagian interna. Pasien Status mobilisasi: passive in bed, mobilisasi lv1
merupakan rujukan dari RS Kalooran dengan
keluhan penurunan kesadaran 3 hari sebelum Laboratorium 27/11/2023
masuk rumah sakit. Keluhan awalnya lemah badan Hemoglobin : 7.1, Trombosit :109, Ureum : 145,
yang sudah dialami sejak 1 minggu sebelum masuk Creatinine : 4.1, Natrium : 144, Kalium : 3.7
rumah sakit, semakin memberat sejak 3 hari yang
lalu. Pasien juga merasakan adanya demam yang A
dirasakan naik turun sejak 2 hari sebelum masuk Gangguan Mobilisasi
rumah sakit. Pasien juga mengatakan adanya CKD 5 ND ec HNS Xerosis kutis Hipertensi
keluhan nyeri pinggang bagian kanan 2 minggu terkontrol dengan obat Anemia normositik
sebelum masuk rumah sakit, nyeri seperti tertusuk- normokrom ec renal disease dd chronic disease
tusuk. BAK sehari biasa ganti pampers 2-3x
volume masih sekitar 600cc, nyeri saat BAK sulit O
dievaluasi. Dirasakan adanya penurunan nafsu Proper Bed Mobilization
makan sejak 1 bulan terakhir. Keluhan batuk, sesak Alih baring tiap 2jam
dan penurunan BB disangkal. BAB tidak ada Passive Chest Wall mobilization, Chest Therapy
keluhan. General ROM Exercise
Ankle Pumping Bilateral
RPD: Edukasi
Riw hipertensi >10 tahun (+) terakhir
mengkonsumsi amlodipin 1x5 mg
Riwayat penyakit lain disangkal
Riwayat mengkonsumsi obat anti nyeri disangkal.
Riwayat sakit ginjal baru diketahui di Amurang 4
hari lalu - dikatakan ginjal mengecil. Hasil tidak
dibawa.

O
KU sedang Kes somnolen
TD 121/68mmHg HR 86 x/m T 36.6C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 97% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : kesan weak fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Stenly Tuppang / L / 35th / 00799304 / C2 / 11 grade A Fraktur listesis CV T12-L1 Fraktur
kompresi regio L1 Spondylosis Lumbalis
S
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam P
dengan SCI dan ulkus decubitus. Pasien merupakan Proper Bed Positioning
rujukan dari RS Budi Setia Langowan dengan Alih baring tiap 2jam
keluhan utama BAB cair berlendir selama 2 ACBT
minggu, BAB hitam/darah disangkal. General ROM Exercise
Pasien awalnya dibawa ke RS sekitar 1 minggu Ankle Pumping Bilateral
yang lalu dengan keluhan utama nyeri pada perut Plan: TLSO
bagian atas disertai demam dan muntah-muntah, HILT Ulkus Decubitus di Poli Rehab Medik
muntah hitam/darah disangkal. Pasien juga
mengeluh tidak bisa berjalan sejak 2 bulan yang
lalu karena jatuh pada saat bekerja dan ada luka di
belakang karena tirah baring lama.

O
KU sedang Kes CM
TD 138/81mmHg HR 86 x/m T 38C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 97% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : LE kesan tidak fungsional,
hipotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: anastesia LE
Status otonom: control otonom (-)
Status integument: ulkus decubitus grade 3
Status mobilisasi: passive in bed, mobilisasi lv1

A
Gangguan Mobilisasi
Gangguan ADL
Ulkus dekubitus grade 3, Chronic diarrhea pro
evaluasi Anemia ec susp chronic disease dd occult
bleeding Trombositosis pro evaluasi SCI Frankle A
ec Fraktur Listhesis CV T12-L1 Paraplegia tipe
UMN setinggi T11 ke bawah ec SCI ASIA IMSOP
Manoppo Flora Magdalena / P / 54th / 00756205 O: KU: sedang Karnofsky score 80
DPJP dr. Masrianti, Sp.K.F.R.,K.R.(K) Kes: Compos Mentis
CVBC Lantai 3 kamar 5.2
St. Gizi : TB 156cm, BB 37kg (IMT 15,2kg/m2)
Pasien dikonsulkan dengan ASD secundum pro St. Hemodinamik : TD 103/64 mmHg, HR
Surgical Closure CHF ec GUCHD et VHD PH type 105x/mnt reguler
I Riw Atrial Flutter 2:1 Cha2ds2vasc 3 hasbled 0 st respirasi :RR 20 x/mnt, SpO2 95% RA, chest
Frequent PVC Dislipidemia Asites Suspek tumor expansion : 1,5–2–2,5, SBCT 14, rhonki-/- Wh-/-,
mediastinum. Simple cyst renal sinistra. murmur (+)
Hipokalemia (3.2<3.4) Hiperurisemia Normal st motorik fungsional all extremity, normotonus
coronary artery struma nodosa toksik. St sensorik : normoestesi
st otonom : inkontinensia uri et alvi (-)
RPS: st integumen : intak
Pasien masuk dari poliklinik tanggal 5/12 2023. st mobilisasi : out of bed aktif
Awalnya pasien riwayat sesak napas sejak Januari
2022, pasien sudah sering keluar masuk rumah Five grade angina scale : 0
sakit. Sejak Februari 2022 pasien dirujuk ke RS Five grade dyspnea scale : 0
Kandou dengan sesak napas dan bengkak kedua
kaki. Sesak napas timbul saat pasien berjalan jauh Lab 23/11/23 Ur 28 Cr 0.6 Na 136 K 3.6 Cl 96
sekitar 10 meter. Saat tidur malam pasien harus
menggunakan 2-3 bantal. Bulan Juni pasien sudah Lab 21/11/23: Leu 5.2 Hb 12.8 Ht 36.8 Tr 222 Diff
dilakukan spirometry di poli rehab medik. Sebelum Count 2/1/0/44/39/14 PT 17 INR 1.29 APTT 34.6
masuk RS pasien merupakan karyawan swasta GDS 191 SGOT 39 SGPT 26 Ur 31 Cr 0.6 eGFR
yang tinggal Bersama suami, anak dan ibu pasien. 107 MACD 300 Na 142 K 3.2 Cl 101
Pasien dapat melakukan ADL (makan, berpakaian,
mandi, toileting) secara mandiri. Lab 6/11/23: TSHS <0.005 FT4 2.5

Komorbid: Lab 2/11/23: Leu 4.9 Hb 12.7 HT 37.2 TC 205 PT


Thyroid, belum mendapatkan therapy 17.8 INR 1.35 APTT 32.1 GDS 92 SGOT 40 SGPT
25 Ur 28 Cr 0.7 eGFR 103 MACD 300 Na 140 K
Terapi TS Kardio: 3.4 Cl 98 F. Infektif NR
Furosemide 40 mg 2-2-0 -> 1-1-0 IV
Sildenafil 3x20 mg Lab 14/09/23: AU 9 Chol 133 HDL 56 LDL 63 Tg
Atorvastatin 20 mg 0-0-1 70 Hba1c 6.1 GDP 91
Spironolakton 2x100 mg
Beraprost 3 x 20 mcg CXR 2/11/23: Suspek pneumonia dextra DD/
Ramipril 1.25 mg 0-0-1 massa paru . Cardiomegaly disertai dilatatio aortae
Digoksin 0.25 mg 0-0-1
Lansoprazole 2 x 30 mg Echo 30/8/23: Tampak ASD sekundum diameter
3.3 - 4.1 cm. Bidirectional shunt, QP:QS= 5.3 LA,
RA, RV Dilatasi. LV D-Shaped. LVEF 55% Gangguan fungsi respirasi
(TEICH). RWMA (-). AR trivial. MR mild ec ASD secundum pro Surgical Closure CHF ec
prolaps AML (VC 0.29cm). TR Massive (VC GUCHD et VHD PH type I Riw Atrial Flutter 2:1
2.0cm, TVG 66 mmHg), PR Severe, High Cha2ds2vasc 3 hasbled 0 Frequent PVC
probability of PH (EST MPAP 51 mmHg). TAPSE Dislipidemia Asites Suspek tumor mediastinum.
1.7 cm (RV S' 9.5 cm/s). IVC 2.5cm, kolapsibilitas Simple cyst renal sinistra. Hipokalemia (3.2<3.4)
< 50% --> EST RAP 15mmHg. Tampak efusi Hiperurisemia Normal coronary artery
perikard di posterior LV ukuran 0.8-1.3cm, di RA Struma nodosa toksik.
Free wall 1.0cm, RA & RV collapse (-). Selama
pemeriksaan didapatkan PVC frequent. P: Maintain mobilisasi out of bed
General AROM Exercise
TEE 3/8/22 : Tampak ASD sekundum 2.73-3.57 ACBT
cm, Bidirectional Shunt (Dominan L-R Shunt); Ankle pumping bilateral
Rim Aorta (-); Rim Posterosuperior 1.56cm; Rim Edukasi strenal precaution post op
Mitral 1.22 cm; Rim Posteroinferior 0.39 cm; Rim Edukasi bracing post op
SVC 0.9N cm; Rim IVC (-); LA, RA, RV dilatasi; Support mental
Fungsi sistolik LV global normal, EF 74%; Pro Surgical Closure rencana 8 Desember 2023
Uncoordinated Septal Movement; MR Moderate ec
restriktif PML; TR moderate, PR mild, Low
probability of PH; Kontraktilitas RV cukup; IVC
1.8cm, kolaps >50%.

CT Thorax 10/08/23: Cardiomegaly dengan


pembesaran atrium dan ventrikel kanan disertai
hipertensi pulmonal dan efusi pericardial

DCA 22/11/23: Evaluasi angiografi menunjukkan


dominan kanan LM: Normal LAD: Norma LCX:
Normal RCA: normal Kesimpulan : Normal
coronary artery

Spirometri 31/3/2023:
FVC 31.56%
FEV1 37.07%
PEF 47.25%
FEV1/FVC 117.24%
Interpretation: Restrictive Disorder

A:
Gangguan fungsi kardiovascular
Juan Diawang / L / 28th / 00365306 / C2 / 11 Alih baring tiap 2jam
ACBT
S General ROM Exercise
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam. Ankle Pumping Bilateral
Pasien datang dengan demam sejak 1 bulan yang Edukasi
lalu disertai dengan kuning pada badan sejak 3
bulan yang lalu. Demam dirasakan terus menerus,
turun dengan minum obat. Demam disertai dengan
menggigil. nyeri kepala dan sendi-sendi saat
demam tidak ada. Makan dan minum pasien dapat
masuk sedikit-sedikit. Terdapat penurunan berat
badan kurang lebih 15 kg dalam 3 bulan terakhir.
Riwayat alergi obat tidak ada. Sempat berobat di
rsud kota manado tetapi belum ada perubahan.

O
KU sedang Kes CM
TD 122/75mmHg HR 94 x/m T 37C
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 97% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : LE kesan tidak fungsional,
hipotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: anastesia LE
Status otonom: control otonom (-)
Status integument: ulkus decubitus grade 3
Status mobilisasi: active in bed, mobilisasi lv2

A
Gangguan Mobilisasi
Ganggian ADL
Paraparese inferior pro evaluasi, FUO Susp TB
paru Alcoholic Liver Disease Hiponatremia Susp
TB paru Anemia Normositik Normokromik ec
Chronic Diseases (terkoreksi)

P
Proper Bed Positioning
Dunggio Anitje / P / 53th / 00517187 / C1 / 11
Lab Kandou 2/12/23 Leu 18.0 Eri 3.33 Hb 9.1 Ht
S 25.4 Tro 408 M GDS 94 Anti HCV NR Ur 21 Cr
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam. 0.5 SGOT 49
Pasien datang dengan keluhan penurunan SGPT 14 Na 124 K 2.4
kesadaran dikatakan keluarga pasien sejak hari 2
hari yang lalu. Pasien sebelumnya baru pulang dari A
operasi amputasi jari kaki di RS Pancaran Kasih Gangguan Nyeri
hari senin. Gangguan Mobilisasi
Bicara pelo, kelemahan badan sesisi disangkal. Sepsis ec. Ulkus DM pedis dextra Alkalosis
Demam +. metabolik DMT tipe 2 terkontrol tanpa obat
Batuk dan sesak nafas disangkal. Hiponatremia hipoosmolar Hipokalemia.
Nafsu makan menurun. Mual dan muntah
disangkal. P
Sebelumnya juga pasien ada mengeluh nyeri ulu Proper Bed Positioning
hati +. Alih baring tiap 2jam
BAB dan BAK tidak ada keluhan ACBT
General ROM Exercise
RPD: Ankle Pumping Bilateral
DM tipe 2 sejak lama, pasien sudah menggunakan HILT Ulkus Decubitus di Poli Rehab Medik
buku kronis, tetapi akhir akhir ini sudah dihentikan
karena setiap kali cek gula darah cenderung rendah.
Riwayat amputasi ibu jari kaki minggu lalu karena
luka.
Riwayat sakit lain disangkal

O
KU sedang Kes CM
TD 121/76mmHg HR 106 x/m T 36,4oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 98% NK 2lpm
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : kesan fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: hipoestesia
Status otonom: control otonom (-)
Status integument: ulkus decubitus foot Dextra
Status mobilisasi: active in bed, mobilisasi lv2
Singal Never Noldy / L / 51th / 00538645 / C4 (paracetamol, gabapentin, obat lain belum
diketahui)
S
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam. O
Pasien merupakan rujukan dari RS Cantia dengan KU sedang Kes CM
keluhan nyeri pada punggung dirasakan tiba-tiba TD 134/90mmHg HR 100 x/m T 36,4oC
memberat 1 hari SMRS. Nyeri punggung bawah > Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
2 tahun menjalar kedua kaki. Keluhan hilang Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
timbul, disertai ada kelemahan kedua kaki secara Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
perlahan sejak 1 tahun, awalnya masih bisa berjalan : 20x/mnt, SpO2 : 98%
hingga Desember 2022 pasien mulai tidak bisa N. cranialis: Kesan parese (-)
berjalan dan duduk di kursi roda. Pasien rencana Status motorik : kesan fungsional, normotonus
akan kontrol ke poli alergi. Sebelumnya pasien normorefleks ekstremitas, RP : -/-
kontrol ke poli nyeri karena nyeri pada punggung Status sensorik: normothesia
namun saat konsumsi obat gabapentin pasien Status otonom: control otonom (-)
mengeluh gatal di sekujur tubuh sampai luka. Status integument: intak
Nafsu makan baik. Batuk, sesak demam disangkal. Status mobilisasi: active in bed, mobilisasi lv2
BAB dan BAK tidak dapat dirasakan tiba- tiba
keluar sendiri. BAK 4 kali ganti pamper sehari X foto Abdomen 6/12/23
penuh, BAB lancar 2-3 kali sehari padat + Tidak tampak dilatasi loop-loop usus
Fraktur lama 1/3 proksimal os femur bilateral
Riwayat Asam Urat sejak 10 tahun yang lalu ,
konsumsi obat penghilang nyeri X foto thoraks 6/12/23
Riwayat ginjal diketahui sejak Desember 2022, Tidak tampak kelainan signifikan pada foto thorax
sudah disarankan untuk cuci darah namun pasien ini
menolak
Riwayat Kecelakaan di tempat kerja 3-4 tahun yang MRI Spine tanpa kontras 14/9/23
lalu, dikatakan patah di kedua tulang paha Menunggu ekspertise
Riwayat operasi kedua mata + dan kontrol ke poli
mata 31/10/23
Riwayat kontrol ke poli bedah ortopedi, saraf dan GDP 83
rehab medik. HbA1c 4.8
Poli saraf : Gabapentin 2x100mg, Natrium SGOT 18
diclofenac 2x50mg SGPT 23
Poli bedah ortopedi :Parasetamol 3x500 dan Ur 5
Meloksikam 2x1 Cr 4.9
Na 138
Alergi : K 4.9
Riwayat alergi obat hingga timbul luka-luka di Cl 103
seluruh tubuh
22 /11 / 23 Ankle Pumping Bilateral
Ur 365 Ice Compression
Cr 5.4 Edukasi
IgE >2500

Lab 6/12/23
Leu 9.4
Eri 2.4
Hb 6.8
Hct 19.4
Trom 401
MCHC 35.1
MCV 80.8
MCH 28.3
GDS 90
Anti HCV Non Reaktif
SGOT 21
SGPT 20
Ur 369
Cr 5.2
Na 131
K 3.6
Cl 86
Anti HIV Non Reaktif
HBsAg Reaktif

A
Gangguan Mobilisasi
Gangguan Nyeri
Spinal stenosis + fraktur femur bilateral Acute on
CKD dd/ CKD 5 ND ec NSAID nefropati Gouthy
Tophaceous Hepatitis B Alergi obat Anemia
normokrom normositer ec penyakit kronik dd/ renal

P
TENS
Proper bed Positioning
Alih baring tiap 2jam
ACBT
General ROM Exercise
Otry Manopo / L / 63th / 00804710 / C1 / 11 Status otonom: control otonom (-)
Status integument: intak
S Status mobilisasi: active in bed, mobilisasi lv3
Pasien dikonsul dari bagian neurologi. Pasien
merupakan rujukan dari RS Budi Setia Langowan Lab 7/12/23 :
dengan keluhan utama kelemahan sisi kiri sejak Hb 22.1
kurang lebih 6 hari yang lalu. Kelemahan sesisi Wbc: 6.200
badan dirasakan tiba-tiba, disertai dengan bicara Plt: 96.000
pelo. Selama dirawat di RS sebelumnya keluhan GDS: 254
kelemahan dikatakan membaik, yang awalnya tidak OT/PT: 24/25
bisa digerakkan, saat ini sudah ada pergerakan pada Ur/Cr: 23/0.8
kaki kiri. Keluhan bicara pelo juga membaik. Na/K/Cl: 144/3.2/96
Pasien juga mengeluh sakit kepala sejak 6 hari
SMRS, dirasakan berdenyut, sakit kepala membaik CT Scan Brain non contrast 8/12/23:
dengan istirahat dan obat-obatan. Saat ini sakit - Infark cerebri regio frontal dextra
kepala sudah berkurang. Pasien mual disertai
muntah ffrekuensi 1-2x dengan karakteristik tidak A
menyemprot, berisi makanan dan cairan, volume +- Gangguan Mobilisasi
125 cc. Demam, batuk, dan sesak disangkal. Nafsu Sequele of stroke
makan biasa. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Polisitemia vera
Trombositopenia
RPD: Hipertensi
Riwayat hipertensi sejak 4 tahun yang lalu, tidak DM Tipe 2
konsumsi obat-obatan. Hipokalemia
Riwayat penyakit diabetes mellitus baru diketahui
dari RS sebelumnya ➝ Novomix 2x8 U SC P

Riwayat kolesterol dan asam urat baru diektahui Proper Bed Positioning

dari RS sebelumnya Alih baring tiap 2jam


ACBT

O General ROM Exercise

KU sedang Kes CM Ankle Pumping Bilateral

TD 134/80mmHg HR 100 x/m T 36,4oC Gradual Mobilization

Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Edukasi

Kemampuan batuk (-) / lendir (-)


Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese VII XII UMN Sinistra
Status motorik : UE kesan tidak fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Hali Potabuga / L / 64th / 00804492 / C1 / 11 Susp Tumor paru malignant, Ca Pain, Dextra
Pneumonia Trombositopenia pro1 evaluasi Efusi
S pleura bilateral Acute Nosiseptive Pain e.c. Ca pain
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam. e.c. Tumor Paru Kanan Trombositopenia
Pasien datang dengan keluhan sesak dan nyeri dada Hiperkalemia Asidosis Respiratorik
kanan, nyeri dada kanan tidak menjalar ke
punggung belakang atau leher ataupun bahu. Pasien P
mengeluh sesak dirasakan sudah 2 tahun, memberat Proper Bed Positioning
2 hari ini. Pasien dirawat di RS kinapit, kemudian Alih Baring tiap 2jam
pasien dirujuk ke RS Kandou. Pasien mengeluh ACBT, Chest Wall Mobilization
sesak nafas diperberat dengan aktivitas dan posisi Postural Drainage
tidur. pasien lebih nyaman dengan posisi duduk. General ROM Exercise
Pasien mengeluh adanya demam dalam 1 hari ini, Ankle Pumping Bilateral
ada batuk dengan dahak warna kuning kehijauan. Psikolog: Support Mental

RPD: -

O
KU sedang Kes CM
TD 118/76mmHg HR 98 x/m T 36,4oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 98% NK 5lpm
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : UE kesan fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (-)
Status integument: intak
Status mobilisasi: active in bed, mobilisasi lv3

LAB 4/12/23= leu 18.3, Hb 13.6, plt 94.000, mcv


76.7, gds 108, ur 113, cr 0.9

A
Gangguan Nyeri
Gangguan Fungsi Respirasi
Gangguan Mobilisasi
Jelita Bagunda / P / 18th / 00801697 / F Atas Hb 9.5
Ht 29.3
S Trombo 527.000
Pasien dikonsulkan dari bagian bedah. Pasien PT 15.2/13.3
datang sendiri dengan keluhan mual, muntah sejak INR 1.14/1.05
kemarin, frekuensi 3x. Sesak nafas, perut terasa APTT 23.5/28.9
kembung, nyeri perut hilang timbul. BAB dan GDS 96
BAK biasa SGOT 19
RPS: SGPT 5
Pasien membawa rujukan dari RS Talaud dengan Ur 12
diagnosis kista ovarium. Pasien mengeluh nyeri Cr 0.6
perut dialami sejak 10 bulan yl. Nyeri dirasakan Na 133
seperti di tusuk-tusuk, nyeri hilang timbul. Perut K 4.3
membesar (+) sejak 10 bulan yl, perut terasa Cl 94
membesar perlahan-lahan. Keluar darah (-). antiHCV/antiHIV/Hbsag Non reaktif
Keputihan (+) berwarna putih susu. Bau (+), Gatal
(+). Demam (+) sejak 2 hari yl. Demam dirasakan CXR 23/11/23
sumer-sumer pada perabaan. Mual (+), Muntah (+) Efusi pleura dextra
sejak 10 bulan yl, apabila pasien makan terlalu
kenyang. Nafsu makan berkurang. Penurunan BB EKG :27/11/23 : Kesan: Sinus takikardi,
(+) 12 kg dalam 10 bulan terakhir. BAB dan BAK 120x/menit, normoaksis
biasa
A
O Gangguan Nyeri
KU sedang Kes CM Gangguan Fungsi Respirasi
o
TD 128/89mmHg HR 98 x/m T 36,4 C Gangguan Mobilisasi
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Efusi Pleura Dextra ,P0A0 18 tahun dengan NOK
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Campur Padat Susp Malignancy + Hidronefroureter
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Bilateral + (Meig's Syndrome). post pemasangan
: 20x/mnt, SpO2 : 98% NK 5lpm IPC
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : UE kesan fungsional, normotonus P
normorefleks ekstremitas, RP : -/- Proper Bed Positioning
Status sensorik: normothesia Weight Shifting / 2jam
Status otonom: control otonom (+) Chest Therapy, Breathing Exercise
Status integument: intak Gradual Mobilization
Status mobilisasi: active in bed, mobilisasi lv2 General ROM Exercise
Ankle Pumping Bilateral
Lab 5/12/23 Edukasi
Leuko 8300
Mapaliey J Jerry / L / 47th / 00792055 / F Atas / 03
P
S Proper Bed Positioning
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam. Weight Shifting /2 hours
Pasien masuk RS Kandou dengan keluhan utama ACBT
BAB warna kehitaman yang dialami pasien sejak 1 General ROM Exercise
hari sebelum pasien datang ke RS, pasien BAB Gradual Mobilization
sebanyak 2x dengan volume -+100cc warna Edukasi
kehitaman. Pasin juga mengeluhkan adanya nyeri
ulu hati yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu, nyeri
dirasakan seperti tertusuk-tusuk namun nyeri tidak
menjalar. Keluhan nyeri ulu hati tidak disertai
dengan mual dan muntah. Keluhan batuk, demam
dan sesak nafas disangkal. BAK tidak ada keluhan.

O
KU sedang Kes CM
TD 88/56mmHg HR 98 x/m T 36,4oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : UE kesan fungsional, normotonus
normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+)
Status integument: intak
Status mobilisasi: active in bed, mobilisasi lv2

A
Gangguan Mobilisasi
Gangguan ADL
Melena ec susp. PUB DD GASTROPATY
HIPRTNSI PORTA DD VEB Sirosis hepatis
dekompensata ec ALD dd hepatitis C Hiponatremia
hipoosmolar Hepatitis C Ascites grade 3 on
intraperitoneal catheter Anemia Gravis ec GIT
Bleeding dd chronic disease
Palilingan Susan Margaret / P / 45th / 00796428 Status motorik : UE & LE kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
S Status sensorik: normothesia
Pasien dikonsulkan dari bagian neurologi dengan Status otonom: control otonom (+)
post DSA. Pasien datang dengan keluhan nyeri Status integument: intak
kepala sejak 1 hari SMRS (12/12/23) disertai Status mobilisasi: out of bed, mobilisasi lv4
kelemahan tubuh sisi kiri. Nyeri kepala bagian BERG Balance: 49 (Low Fall Risk)
belakang, dengan karakteristik nyeri tumpul,
menjalar ke tengkuk, terasa terus-menerus, tidak A
ada yang memperberat atau memperingan gejala. Gangguan Balance
Pasien sebelulmnya ada riwayat stroke 2x, pertama Gangguan ADL
tgl 30 Ags 2023 (kelemahan sisi kiri) dan dirawat Post DSA H1
di IGD lt 4 lalu serangan kedua tgl 21 Sep 2023 Reattack stroke infark
dan dirawat di Anggrek 2 (dengan keluhan yg TTH
sama). dislipidemia

RPD: P
Riwayat Vertigo perifer tahun 2017 ➝ tidak minum Proper Bed Positioning
obat, membaik sendiri. ACBT
Riwayat kolesterol tinggi sejak 5 tahun yang lalu AROM Exercise

➝ Minum simvastatin 1x20mg Weight Shifting Exercise


Latihan ADL Fungsional
Riwayat stroke sejak 5 bulan yang lalu rutin minum
Edukasi
obat
Riwayat penyakit lain seperti hipertensi, DM,
penyakit ginjal, hati, jantung, paru disangkal.

Pasien saat ini tinggal Bersama keluarga pasien,


sebelum masuk RS pasien dapat bekerja sebagai
jurnalis dan melakukan seluruh aktifitas secara
mandiri.

O
KU sedang Kes CM
TD 97/67mmHg HR 67 x/m T 36,4oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 20x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Rau Anneke Meske / P / 62th / 00778862 / B SGPT (ALT) 13
Ureum Serum 37
S Creatinine Serum 0.9
Pasien dikonsulkan dari bagian bedah dengan post Natrium Serum 126
Miles Procedure. Pasien saat ini mengeluhkan nyeri Kalium Serum 3.9
pada area post op, demam (-), mual muntah (-). Klorida Serum 86
Pasien merasa lemas, untuk mobilisasi masih perlu
bantuan dari oranglain. Pasien sebelumnya tinggal lab 13/12/23
Bersama keluarga pasien, dan sebelum MRS pasien Leukosit 9.4
dapat melakukan aktifitas secara mandiri. Hemoglobin 9.8
Trombosit 337
O Gula Darah Sewaktu 83
KU sedang Kes CM SGOT (AST) 22
o
TD 107/67mmHg HR 67 x/m T 36,4 C SGPT (ALT) 8
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Ureum Serum 20
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Creatinine Serum 0.8
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Natrium Serum 140
: 20x/mnt, SpO2 : 98% RA Kalium Serum 3.6
N. cranialis: Kesan parese (-) Klorida Serum 93
Status motorik : UE & LE kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/- A
Status sensorik: normothesia Gangguan Nyeri
Status otonom: control otonom (+) Gangguan Mobilisasi
Status integument: intak Tumor rektum 1/3 distal susp malignancy post
Status mobilisasi: active in bed, mobilisasi lv2 miles procedure
Elektrolit imbalance
Colonoscopy 27/10/23 (RS Sentra)
- Hematokezia ec tumor rectii 1/3 distal kesan P
malignancy Proper Bed Positioning
Weight Shifting/2jam
PA 11/11/23 RS Sentra : ACBT
- Mukosa rektum dengan kelenjar displasia ringan Mobilisasi Bertahap
sedang dan inflamasi kronik aktif General ROM Exercise
Ankle Pumping Bilateral
lab 27/11/23 Edukasi Bracing Technique
Leukosit 16.4
Hemoglobin 11.4
Trombosit 399
Gula Darah Sewaktu 99
SGOT (AST) 24
Herlin Mangolongsongke / P / 58th / 00805493 / C- Status integument: ulkus pada area lower back
IMC / 03 Status mobilisasi: passive in bed, mobilisasi lv1

S Lab 18/12/23
pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam Leukosit 15.100
dengan penurunan kesadaran dengan CKD 4. Eritrosit 4.08
Pasien datang dengan rujukan dari RSUD Maria Hemoglobin 12.2
Walanda Maramis dengan keluhan tidak sadarkan Hematokrit 34.9
diri sejak awal perawatan 1 hari SMRS. Penurunan Trombosit 352
kesadaran dirasakan awalnya berbicara tidak Gula Darah Sewaktu 644
nyambung, meracau dan berteriak teriak saat di SGOT (AST) 9
IGD RS sebelumnya. Saat dirumah pasien SGPT (ALT) 5
dikeluhkan tidak mau makan dan minum karena Ureum Serum 174
nyeri perut dan mual yang sudah dialami 1 minggu Creatinine Serum 2
sebelumnya. Pasien sudah 3 tahun terakhir hanya eGFR 38 ml/min
tiduran dan berbaring saja di kasur karena pusing Natrium Serum 136
berputar dan lemas sehingga pasien tidak mau Kalium Serum 4.5
bangun. Keluarga juga mengatakan pasien ada luka Klorida Serum 91
di punggung dan bokong kanan sudah lebih dari 2 Na terkoreksi 145
bulan terakhir, disertai dengan keluar cairan seperti Osmolaritas 305
nanah dari jalan lahir berbau amis. Keluhan
demam, batuk dan sesak nafas disangkal keluarga. EKG 12 lead 19/12/23
BAB tidak ada keluhan. BAK dikeluhkan sering Sinus rhythm HR 93x/menit dengan Pac infrequent
bercampur dengan bekuan darah yang hilang
timbul 2 sejak 2 bulan terakhir dengan volume urin A
kira kira 300-600cc/hari tergantung konsumsi Gangguan Mobilisasi
minum pasien. Malnutrisi dengan DM Tipe 2 tidak terkontrol.
Susp urosepsis DMT2 tidak terkontrol ISK
O komplikata Pressure Ulcer Gr2-3 Dyspepsia
KU berat Kes sopor Syndrome CKD 4 ec. DKD
TD 127/97mmHg HR 102 x/m T 36,6oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / P
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Proper Bed Positioning
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Weight Shifting/2jam
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA Chest Therapy
N. cranialis: Kesan parese (-) General ROM Exercise
Status motorik : UE & LE kesan weak fungsional, Ankle Pumping Bilateral
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/- Edukasi
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (terpasang kateter)
Karendehe Safitri / P / 39th / 00793295 / F /3
A
S Gangguan Mobilisasi
Pasien dikonsul dari bagian penyakit dalam. Gangguan Fungsi Cardio Respirasi
Pasien datang dengan keluhan sesak memberat 3 CKD 5 HD ec HNS dd DKD dengan ALO susp
hari smrs. sesak jika tiduran, membaik jika duduk. Cardiorenal syndrome type 4 Kista ovarium dekstra
sesak memburuk jika aktivitas ringan seperti jalan + Penebalan Endometrium dd/meigs syndrome
kaki. nyeri dada - mual - muntah - demam - batuk + Efusi Pleura Sinistra HT blm terkontrol DMT2
dahak putih Anemia normositik normokromik ec renal
berat badan turun -, kaki bengkak + dd/occult bleeding.
BAK 1/2 botol air mineral lebih / 24jam
BAB terakhir 2 hari lalu padat coklat. P
Proper Bed Positioning
RPD: Weight Shifting/2jam
RPD : ACBT
Ginjal +. pernah disarankan hd pada bulan agustus General ROM Exercise
2023 namun menolak Ankle Pumping Bilateral
Penebalan Endometrium Gradual Mobilization
Kista ovarium dextra
oleh sejawat obsgyn direncanakan DnC tgl 9
agustus 2023 namun menolak
DM + dgn levemir 1x10unit dan novorapid 3x4unit
saat perawatan lalu agustus 2023
HT + tdk rutin makan obat

O
KU sedang Kes CM
TD 160/80mmHg HR 102 x/m T 36,6oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 13x/mnt, SpO2 : 96% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : UE & LE kesan weak fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (terpasang kateter)
Status integument: intak
Status mobilisasi: active in bed, mobilisasi lv2
Nansu Arusi / P / 53th / 00801289 / B Status mobilisasi: active in bed, mobilisasi lv2

S lab 20/12/23
Pasien dikonsulkan dari bagian bedah. Leukosit 7.0
Pasien datang dengan keluhan BAB hitam sejak 3 Hemoglobin 11.6
hari sebelum masuk rumah sakit. BAB Hitam Trombosit 353
frekuensi 1x sehari, konsistensi cair. Pasien juga Gula Darah Sewaktu 132
mengeluh adanya mual dan muntah sejak 3 hari. Albumin 3.29
Muntah keluar lendir-lendir, makan disangkal, SGOT (AST) 24
muntah darah atau coklat disangkal. Nafsu makan SGPT (ALT) 6
menurun. Demam dan sesak napas disangkal. Ureum Serum 76
Pasien mengeluh adanya nyeri perut hilang timbul Creatinine Serum 1.8
namun tidak menjalar. Pasien mengatakan adanya Natrium Serum 132
keluhan berdebar-debar, sering gelisah, dan sulit Kalium Serum 4.1
tidur. BAK tidak ada keluhan. Klorida Serum 91

RPD: A
-Riwayat nodul tiroid deiketahui oktober 2023, Riw Gangguan Nyeri
minum THyrozol 1x20mg, dan Propanolol 2x20mg Gangguan Kardio Respirasi
namun saat ini sudah tidak minum obat tiroid Gangguan Mobilisasi
-Riwayat kolonoskopi oktober 2023 dengan Post Jejunostomy feeding tube ec AdenoCa Gaster
Esofagitis klasifikasi LA gr B Ca pain ec Adeno Ca gaster Melena ec susp
Sup AdenoCa Gaster malignancy Anemia ec GIT bleeding dd chronic
Polip Sessile Antrum Gastritis Erosive disease Esofagitis klasifikasi LA gr B Polip Sessile
Hipertrofi kelenjar brunner Antrum Gastritis Erosive Hipertrofi kelenjar
Ascites minimal brunner Ascites minimal Efusi pleura bilateral
Nodul tiroid bilateral toksik Hipertensi
O
KU sedang Kes CM P
o
TD 180/110mmHg HR 108 x/m T 36,6 C Proper Bed Positioning
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Weight Shifting /2jam
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) ACBT
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR General ROM Exercise
: 13x/mnt, SpO2 : 97% RA Ankle Pumping Bilatateral
N. cranialis: Kesan parese (-) Gradual Mobilization
Status motorik : UE & LE kesan fungsional, Edukasi bracing Technique
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+)
Status integument: intak
Kapoh Mintje Jok Lian / P / 70th / 00427906 / F Status otonom: control otonom (+)
Atas / 4 Status integument: regio sacrum tampak ulkus
dekubitus grade 2 ukuran 16 cm x 10 cm, regio
S gluteus dextra tampak ulkus dekubitus grade 1
Pasien dikonsulkan dari bagian interna. Pasien ukuran diameter kurang lebih 5 cm, luka berbau
merupakan rujukan RS Awaloei dengan keluhan busuk
badan lemah dan gelisah. Pada saat pasien tiba di
IRDM, pasien sadar penuh, tidak gelisah. A
Riwayat lemah badan dirasakan sejak 1 bulan Gangguan Nyeri
terakhir, nafsu makan menurun, kadang hanya Gangguan Mobilisasi
makan 2 sendok. Riwayat jatuh disangkal. Pasien Gangguan ADL
sudah sekitar 3 bulan terakhir hanya berbaring di AKI tahap 3 ec pre renal
tempat tidur. Keluarga baru mengetahui pasien Susp. SIADH
sudah ada luka di bokong. Anak pasien membawa Post syok hipovolemik
pasien ke RS karena pasien sudah sangat lemah dan Ulkus Dekubitus Grade 2 regio sacrum
tidak mau makan, higienitas kurang. Batuk, sesak Ulkus Dekubitus Grade 1 regio gluteus dextra
dan demam disangkal. Mual dan muntah disangkal Hipokalemia
BAB jarang karena jarang makan terakhir BAB Hepatopati Reaktif
tadi pagi 3 kali feses cair warna coklat, BAK saat Geriatric sindrom
ini via kateter yg terpasang di RS Awaloei. Suspek OA
Berdasarkan surat rujukan dari RS Awaloei, pasien
mengalami syok dan telah diberikan norepinefrin. P
Proper Bed Positioning
Pasien kesan kelemahan pada sisi kanan Weight Shifting/2jam
ekstremitas tampak kurang aktif. Pasien saat ini Chest Therapy
tinggal Bersama anak dan cucu pasien, sebelum PROM Exercise as tolerated
masuk RS pasien masih dapat berkomunikasi dan Ankle Pumping Bilateral
beraktifititas mandiri. Psikolog: Support Mental
Saran: Konsul TS Neurologi, CT Scan Head non
O Contrass
KU berat Kes apatis
TD 91/76mmHg HR 92 x/m T 36,6oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 13x/mnt, SpO2 : 97% RA
N. cranialis: Kesan parese (+) Dextra
Status motorik : UE & LE kesan non fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : +/-
Status sensorik: normothesia
Sjane Sophia Kaparang / P / 64th / 00806117 / C- PT 18.1/14.2 INR 1.37/1.02 APTT 33.3/29.5
IMC / 04 ALbumin 2.65
D dimer 20.0
S CRP 48.0
Pasien konsulan dari interna. Pasien rujukan RSU HbA1C 14.0
GMIM Siloam Sonder, MRS 26/12 malam dengan SGOT 28 SGPT 23
penurunan kesadaran perlahan sejak 26/12 siang, Ur 91 Cr 1.3
berawal dari bicara yang tidak nyamnbung. Pasien Na 170 K 3.8 Cl 120
juga mengalami mual-mual dan muntah sesekali Ca total 9.71
kurang-lebih 5 hari terakhir. Demam + sejak 24/12, PCT 11.04
sempat sampai menggigil. Terakhir demam 1 hari
yang lalu. BAB terakhir 24/12, seperti biasa. BAK 31/12/12 (18.00)
tidak ada keluhan. Na 154
RPD: K 3.4
Hipertensi, konsumsi Amlodipin 1x10 mg. Cl 111
Riw. Diabetes tidak diketahui sebelumnya, baru
diketahui saat rawat inap kemarin. AGD 31/12/23 (18.00)
Operasi miom, kurang-lebih 30 tahun yang lalu, di pH 7.446
RS Gunung Wenang. pCO2 21.7
pO2 101
O BE -9
KU berat Kes somnolen HCO3 15.0
o
TD 121/74mmHg HR 92 x/m T 36,6 C TCO 16
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / sO2 98
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Lac 3.41
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA A
N. cranialis: Kesan parese (-) Gangguan Mobilisasi
Status motorik : UE & LE kesan weak fungsional, Gangguan Kardiorespirasi
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : +/- KAD dd HHS Acute Confusional State s/ec
Status sensorik: normothesia Hipernatremia dd KAD. Hematemesis s/ec stress
Status otonom: control otonom (+) ulcer ISK Hipertensi Hipernatremia (168)
Status integument: intak
P
29/12/23 09.00 Proper Bed Positioning
Leuko 14.3 Weight Shifting/2jam
Eri 4.15 Chest Therapy
Hb 10.9 PROM Exercise as tolerated
Ht 35.7 Ankle Pumping Bilateral
Trombo 73 Edukasi
Sumelang M Johanis / L / 70th / 00728944 / F / 04 Uji menelan RSST 7x/30 detik
TOR BSST passed
S:
Pasien dikonsul oleh TS THT dengan Disfagia, Lab 26/12

Leukosit 10.8
RPS:
Eritrosit 4.03
Pasien mengalami kesulitan menelan sejak 2 bulan
Hemoglobin 11.1
yll dan semakin memberat sejak 1 bulan terakhir.
Awalnya pasien masih dapat makan nasi namun 1 Hematokrit 30.9

bulan terakhir pasien hanya bisa makan bubur dan Trombosit 336
kesulitan menelan air dalam jumlah banyak. Pasien Bilirubin Total 0.65
belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Bilirubin Direct 0.26
Pasien saat ini tinggal Bersama keluarga pasien dan
Asam Urat (Uric Acid) 6.1
dapat beraktifitas secara mandiri di rumah. Pasien
Cholesterol 159
mengeluhkan sisi kanan tubuh pasien menjadi
sedikit lebih lemah dan bibir menjadi miring HDL 38 LDL 100

namun tidak tau pasti kapan dirasakan pasien. Trigliserida 105

Gula Darah Sewaktu 131


Comorbid:
Albumin 4.89
Riw hipertensi (-), DM (-), stroke (-)
Anti HCV (Eclia) Non Reaktif

O: SGOT 14 SGPT 9

KU sedang, Kes CM Ureum 42 Creatinine 1.9


Status hemodinamik: TD : 124/76, N : 82, SB : Calsium Total 10.28
36.4 Phosphor 4.6
Status respirasi: RR 20, SPO2 : 99%, cough ability
Anti HIV (Eclia) Non Reaktif
adekuat
HBs Ag Eclia Non Reaktif
N. kranialis: slight paresis VII Dextra
Status motoric: fungsional, normotonus
Status sensorik: normoesthesia A:

Status otonom: inkontinensia uri et alvi (-) Disfagia fase pharyngeal pro evaluasi

Status integumen: intak Rencana dilakukan eksplorasi laring + endoskopi

Status mobilisasi: aktif out of bed fungsi menelan dengan lokal anestesi

Status lokalis kepala: P:

L: wajah kesan paresis kanan, lateralisasi lidah (-), Proper Bed Positioning

uvula di tengah Pro Pendampingan eksplorasi dan endoskopi

F: lip seal good, buccal tone good 03/1/24

M: jaw movement (+), tongue movement (+) ke


segala arah
Mohamad Antu / L / 70th / 00805852 / B / 4 Gangguan Fungsi Respirasi
Moderate ARDS perbaikan Pneumonia bilateral
S PPOK eksaserbasi akut Hipertensi tidak terkontrol
Pasien dikonsulkan dariabgian penyakit dalam. LBP
Pasien merupakan rujukan RS Kinapit masuk
dengan keluhan sesak napas. Sesak napas dirasakan P
hilang timbul sejak 2 tahun yang terakhir. TENS
Memberat sejak 3 hari terakhir. Selama 2 tahun jika Core Strengthening Exercise
sesak biasanya pasien menggunakan berotec spray, Proper Bed Positioning
kemudian membaik, saat ini sesak tidak membaik ACBT
dengan penggunaan berotec. Sesak timbul ketika Pursed Lip Breathing Exercise
pasien berpapar debu ataupun saat kelelahan. Batuk General ROM Exercise
sejak 1 minggu terakhir, lendir (+) warna putih Ankle Pumping Bilateral
kekuningan, batuk darah (-). Pasien juga Plan: Spirometri
mengeluhkan nyeri pada punggung bawah terutama
saat berpindah posisi.

RPD:
Riw PPOK sejak 2 tahun terakhir, kontrol dengan
berotec
Hipertensi, sejak 3 tahun terakhir, minum obat
tidak teratur amlodipine 1x10 mg

O
KU sedang Kes CM NPRS: 6-7
TD 151/84mmHg HR 92 x/m T 36,6oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (+/+), wh (-/-),
RR : 13x/mnt, SpO2 : 98% NK 2lpm
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : UE & LE kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+)
Status integument: intak

A
Gangguan Nyeri
Gangguan Mobilisasi
Posumah Carla Clara / P / 43th / 00758776 / D 3-1-24 Ca 13.8 Mg 1.62 Fosfor 2.2 D-dimer 1,6 (<
Rose / 04 0.5)
2-1-24 Hb 7.5 Leu 20000 Trom 295000
S 29/12/23: Hb 5,8 Leu 36.400 Trom 310.000 GDS
Pasien dikonsulkan dari bagian obsgyn. Pasien 56 OT/PT 22/5 Ur/Cr 42/0,4 Na/K/Cl 130/3,6/85
datang dengan keluhan nyeri dari punggung 5/12/23 : hb 11.5 leu 10.7 tromb 69
belakang sampai ke perut bagian bawah (+) 3/12/23 : Hb 9.8 leu 19100 tromb 29000 alb 2.81
dirasakan 1 tahun ini, badan lemas (+), tidak BAB Na 138 K 3.3 Cl 96
1 minggu lebih, penurunan berat badan (+), keluar
darah dari jalan lahir (-), mual muntah (-), BAK A
normal. Gangguan Nyeri
Pasien sebelumnya direncanakan lanjut kemoterapi Gangguan Mobilisasi
paliatif bulan depan (kontrol dari Poliklinik untuk Gangguan Kardiorespirasi
persiapan kemoterapi) (11/12/23), namun pasien P2A1 42 tahun dengan Ca Cervix progresif
belum datang kontrol ke poli karena kondisi pasien metastase tulang post kemoterapi paliatif seri VI
yang tidak baik (24/06/2023) + post kemoterapi NAC seri III
(03/06/22) post kemoradiasi ((kemoterapi 4x
Riw penggunaan Fentanyl patch dan morfin tablet (terakhir 16/7/22) + radiasi 38x (terakhir
namun pasien merasa tidak mengurangi keluhan 11/8/2022)) + Bekas SC 2x (2018,2019) + Cancer
pasien dengan post paliatif seri VI (24/06/2023) + pain (VAS 5-6) + susp. DVT tungkai sinistra + Post
post kemoterapi NAC seri III (03/06/22) post Block Hypogastric supor dengan local anestesi dan
kemoradiasi ((kemoterapi 4x (terakhir 16/7/22) + pemasangan spinal continues (31/10/23) + Ulkus
radiasi 38x (terakhir 11/8/2022)) dekubitus grade III + Anemia (Hb 5,8) +
Leukositosis (36.400) + Hipoglikemi (GDS 56) +
O Elektrolit imbalance (Natrium 130 Cl 85)
KU berat Kes CM NPRS: 6-7
TD 106/79mmHg HR 102 x/m T 36,6oC P
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Proper Bed Positioning
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Weight Shifting / 2jam
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR ACBT
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA Gentle Stretching ROM Exercise
N. cranialis: Kesan parese (-) Ice Compression pada area nyeri
Status motorik : UE & LE kesan weak fungsional, Psikolog: Support Mental
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Spastisitas dan nyeri ROM lower extremity
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+)
Status integument: ulkus decubitus grade 3

Lab
Tulenan Deisi Natalia / P / 41th / 00796358 / F Atas Hb 6.0
Plt 118
S GDS 171
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam. AU 16.1
Pasien datang dengan keluhan adanya lemah badan Albumin 4.70
yang dirasakan sejak 1 minggu SMRS. Pasien Ur 55 cr 1.1
masuk dengan rencana akan di lakukan endoskopi SGOT 13 SGPT 5
+ kolonoskopi dan saat ini pasien persiapan Na 131 K 2.9 Cl 85
transfusi darah. Pasien mengatakan adanya nyeri Viral marker NR
ulu hati hilang timbul, dirasa seperti ditusuk-tusuk. PT 14.7/14.2
Adanya mual tapi tidak sampai muntah. Riwayat INR 1.10/1.02
batuk demam sesak disangkal pasien. Pasien APTT 27.2/ 29.5
mengatakan adanya nyeri sendi hilang timbul sejak
bulan juli 2023. Adanya penurunan BB sekitar 10 A
kg sejak bulan juli 2023. Pasien mengatakan pernah Gangguan Mobilisasi
mengalami BAB hitam, namun saat ini sudah tidak Gangguan Nyeri
BAB hitam. BAK biasa, tidak ada keluhan. suspek Morbus Hansen relapse (negatif), Dyspepsia
syndrome dengan alarm symptom Susp Colitis
RPD : Ulcerative Post Melena e.c. susp PUB
Riwayat asam urat sejak 2 tahun lalu, tidak rutin Hiperurisemia Hiponatremia Hipokalemia
minum obat, hanya minum obat anti nyeri
Riwayat MH sejak tahun 2017, sudah tuntas P
berobat Proper Bed Positioning
Riwayat penyakit lainnya disangkal pasien Weight Shifting / 2jam
Gradual Mobilization
O General ROM Exerise
KU sedang Kes CM NPRS: 6-7 ACBT
TD 111/74mmHg HR 71 x/m T 36,6oC Edukasi
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : UE & LE kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+)

Lab 29/12/23
Leu 3.2
Billiacarlos Bernadinus / L / 66th / 00785343 / C- Leu 27.7
IMC Eri 2.91
S Hb 7.7
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam. Hct 22.7
Pasien laki-laki usia 66 tahun di rujuk dari RS T 121
Gunung Maria setelah mendapatkan perawatan PT/K 21/13.7
selama 5 hari. Pasien di rujuk di RS Prof Kandou INR/K 1.6/1.01
dengan keluhan utama penurunan kesadaran. APPT/K 39.7/30.6
Pasien saat ini tampak mengantuk, namun masih Mg 1.6
bisa menjawab pertanyaan dengan benar. Pasien Alb 1.55
diketahui mengalami penurunan nafsu makan D-Dimmer 2.2
sekitar 1 bulan terakhir, yang mana hanya konsumsi TPSA 0.185
makan 1-2 kali sehari beberapa sendok saja. Pasien Ur 268 Cr 1.1
juga diketahui mengalami bab hitam sejak 1 Cal tot 8.52
minggu yang lalu. BAB hitam dengan frekuensi P 3.2
sekitar 2 kali sehari dan berlangsung hilang timbul. Cal cor 10.4
Pasien juga diketahui mengalami penurunan berat
badan drastis sekitar 10 kg dalam 1 bulan terakhir. A
Keluhan lainnya seperti demam, sesak nafas, batuk, Gangguan Mobilisasi
mual muntah, dan nyeri ulu hati disangkal. BAK Gangguan Fungsi Respirasi
sekitar 4 hari lalu diketahui mulai sedikit dengan AKI tahap 3 Anemia ec chronic disease dd
volume sekitar 300 cc / 24 jam berwarna kuning malignancy Susp. Ca Buli Susp. DVT cruris
kemerahan. sinistra Melena ec susp PUB dd malignancy
perbaikan Hiperkalemia tanpa perubahan EKG
O Hiponatremia hiperosmola Malnutrisi.
KU sedang Kes CM
TD 101/74mmHg HR 71 x/m T 36,6oC P
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Proper Bed Positioning
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Weight Shifting/2jam
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Chest Therapy, Breathing Exercise
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA General ROM Exercise
N. cranialis: Kesan parese (-) Edukasi
Status motorik : UE & LE kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+) terpasang
kateter
Status Integumen: Intak

Lab 5/1/24
Mistri / P / 72th / 00532174 / C-IMC pneumonia Acute on CKD dd CKD 5 ND
Hipertensi terkontrol Hiponatremia isotonik
S Hepatopati reaktif Hiperurisemia Hipertiroid
Pasien dikonsul dari bagian penyakit dalam. Pasien Hematemesis ec susp.Stress Ulcer
datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari
yang lalu. Batuk dialami pasien sejak 1 hari yang P
lalu, lendir disangkal. Demam sejak ± 1 hari yang Proper Bed Positioning
lalu, hilang timbul, turun dengan pemberian obat Weight Shifting/2jam
penurun demam, keringat malam disangkal. Mual Chest Therapy, Breathing Exercise
dan muntah dlemah badan sejak 1 hari yang lalu, General ROM Exercise
makin hari terasa makin memberat. Keluhan mual, Amkle Pumping Bilateral
muntah, nyeri dada, jantung berdebar, penurunan Edukasi
berat badan disangkal. BAB dan BAK tidak ada
keluhan. BAK dengan volume ± 1000 ml perhari.

RPD: Hipertensi sejak ± 15 tahun yang lalu


konsumsi amlodipin 1x5 mg
DM tipe 2 sejak ± 15 tahun yang lalu konsumsi
metformin 3x500 mg, glimepirid 1x4 mg

O
KU sedang Kes somnolen
TD 105/65 mmHg HR 71 x/m T 36,6oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : UE & LE kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+) terpasang
kateter
Status Integumen: Intak

A
Gangguan Mobilisasi
Gangguan Fungsi Respirasi
Susp HHS pada DMT2 Sepsis susp ec urosepsis dd
CAP dengan MODS ISK Community acquired
Sarty Rita Tumanduk / P / 52th / 00248578 / B Hiperkalemia tanpa perubahan EKG Hiponatremia
hiperosmola Malnutrisi.
S
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam. P
Pasien merupakan rujukan dari RS GMIM Proper Bed Positioning
Kalooran setelah dirawat selama 4 hari. Pasien Weight Shifting/2jam
sebelumnya MRS dengan keluhan mual dan Chest Therapy, Breathing Exercise
muntah berulang kali dengan frekuensi lebih dari 5 General ROM Exercise
kali. Keluhan disertai dengan nyeri ulu hati seperti Amkle Pumping Bilateral
ditusuk-tusuk, tidak menjalar dan rasa lemah Edukasi
badan. Pada hari perawatan ketiga, pasien tidak
dapat berdiri dan berjalan dari tempat tidur. Intake
makanan dan minuman kurang. Riwayat demam,
batuk, dan sesak napas disangkal. BAB terakhir 5
hari yang lalu. BAK menjadi sedikit kurang dari
1000 ml/ 24 jam

O
KU sedang Kes CM
TD 111/55 mmHg HR 93 x/m T 36,6oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : UE & LE kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom terpasang kateter
Status Integumen: Intak

A
Gangguan Mobilisasi
Hiponatremia hiposmolar hipovolemik Acute on
CKD e.c. susp. HNS dd/ urate nefropati
Hiperkalemia tanpa perubahan EKG Hipertensi
terkontrol Dyspepsia syndrome Anemia normositik
normokrom e.c. penyakit kronis dd/ renal
Hepatopati reaktif Ileus paralitik perbaikan
Brenden Sopaheluakan / L / 24 th / 00806819 / A Plt 356
Bawah B7 / dr. Lidwina Sgot/pt 37/25
Ur/Cr 19/0.8
S: pasien mengeluhkan nyeri punggung dirasakan Na/K/Cl 141/3.8/95
sejak tgl 7/1/24, awalnya penderita sedang dalam Viral marker NR
perjalanan pulang ke rumah menggunakan sepeda
motor, dalam perjalanan penderita ditusuk dari A: gangguan nyeri
belakang oleh orang tidak dikenal dengan benda Post Insersi Chest Tube dextra sistem WSD ec
yang tidak diketahui, penderita kemudian dibawa Hematopneumothorax dextra ec Vulnus Ictum regio
ke RSUP kandou untuk penanganan lebih lanjut. thoraks posterior dextra
pasien telah dilakukan insersi Chest Tube dextra
sistem WSD ec Hematopneumothorax dextra P: Proper bed positioning
head elevasi 60-75'
alih baring / 2 jam
O: KU sedang Kes CM segmental deep breathing
St. motorik: active fungsional all extremity, general ROM all extremity
normotonus, RF +2/+2, RP -/- mobilisasi bertahap out of bed sesuai toleransi
St. sensori: normoestesi target mobilisasi level 3-4
St. mobilisasi: active in bed edukasi
St. AKS: minimally dependent
st respirasi : vesikuler, ronkhi (-/-) wheezing (-/-)
st integumen : intak

st lokalis regio back


L: terdapat Tampak luka uk 2x2cm terawat, tertutup
perban di punggung kanan bawah, darah (-) pus (-)
hematom (-)
F: Nyeri tekan (+)
M-

st lokalis regio thorax


L: Luka chest tube dextra terawat, perdarahan (-),
pus (-), produksi (+) 500 cc serohemoragik,
unduasi (+) bubble (-)
F: nyeri tekan (+)
M: -

Lab 7/1/24
L 19.6
Hb 13.6
Rori Alriani / P / 25th / 00802526 / Anggrek 1 / dr. Hb : 11,8
Gloria Hct : 35,8
Plt : 358
S GDS : 99
Pasien dikonsulkan dari bagian THT. CRP : 48
Pasien masuk dengan keluhan sesak dan kesulitan D Dimer : 2,82
menelan, pasien Riwayat FEES pada 11/12/23. SGOT/PT : 39/19
Paresa adductor plika vokalis bilateral + Disfagia Ur/Cr : 48/04
orofaringeal (liquid). Pasien sulit menelan terutama Na : 140
cairan sejak 2 bulan yang lalu, pasien sekarang K : 4,2
menggunakan NGT dan makan lebih banyak Cl : 99
melalui NGT, pasien mencoba makan nasi melalui
mulut namun sering tersedak. Pasien juga A
mengelukan suara parau sejak 2 bulan yang lalu. Disfonia + disfagia (fase orofaringeal)
Pasien Riwayat penurunan kesadaran ec Paresa adductor plika vokalis bilateral
susp.pneumonia aspirasi, Seizure ec hipoksia berat Gangguan fungsi menelan
(SpO2 26-40%) 2 bulan yang lalu. Batuk (+), lendir Gangguan fonasi
(+). Kalau jalan jauh pasien cepat lelah. 1 minggu
terakhir pasien tidur sambil duduk. P:
Pekerjaan sebelum sakit admin di klinik Pertahankan Mobilisasi Out of Bed
kecantikan, saat ini sementara cuti. BAB dan BAK ACBT
normal. Di rumah tinggal 3 orang (ibu dan adik Chest therapy
umur 17tahun). Pertahankan NGT untuk intake cairan dan makanan
Manuver menelan dengan chin tuck
O Stimulatis oromotor ROM lidah aktif
KU sedang Kes CM Latihan Batuk Efektif
o
TD 118/82 mmHg HR 93 x/m T 36,6 C Edukasi: shaker exercise, chin tuck manuevre,
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / laryngeal lifting exercise
Kemampuan batuk (-) / lendir (+)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : UE & LE kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+)
Status Integumen: Intak

19/11
leuko : 13,6
Sinaulan Silva Verra / P / 45th / 00806662 / Anggrek Gangguan Mobilisasi
2 Bawah 106 Gangguan ADL
Gangguan Nyeri
S Susp Central Venous Sinus Thrombosis Cephalgia
Pasien dikonsulkan dari bagian neurologi dengan sekunder Hepatopati (61/160) Dislipidemia.
kelemahan sisi tubuh kiri dan nyeri kepala. Pasien
merasakan jalan seperti seperti tidak seimbang P
karena lemah sisi kiri tubuh secara perlahan sejak Proper Bed Positioning
September 2022. Nyeri kepala (+) di sisi kiri Weight Shifting/2jam
belakang kepala, seperti diremas-remas, tidak Gradual Mobilization
menjalar, sakit kepala pernah membangunkan dari ACBT
tidur, tidak memberat dengan mengedan. General ROM Exercise
Pasien mengeluhkan juga Bicara pelo (+) sejak 4 Latihan ADL
bulan lalu, mata sisi kiri lebih kabur sejak maret
2023.
Pasien saat ini tinggal Bersama keluarga pasien,
sebelum masuk RS pasien dapat melakukan
kegiatan ADL secara mandiri.

O
KU sedang Kes CM NPRS: 2-3
TD 122/76 mmHg HR 93 x/m T 36,6oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (+) VII XII UMN
Sinistra
Status motorik : UE & LE kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+)
Status Integumen: Intak

CT scan Brain tanpa dan dengan kontras


(27/12/2023 RS Awaloei):
Suspek thrombosed hyperdense pada sinus
transversus dextra

A
Woy Anneke Hendreitha / P / 71th / 00302367 /
Anggrek 2 Atas / P
Proper Bed Positioning (head elevation, berikan
S pembatas guling antara hip)
Pasien dikonsulkan dari bagian orthopedi dengan Weight shifting per 2 hours
post hemiarthoplasty bipolar ec cf neck femur D. Breathing Exercise
Nyeri tungkai kanan atas sejak 20 hari SMRS. Gradual in bed mobilization
awalnya penderita sedang mencuci tangan General ROM exercise (kecuali LE dextra)
kemudian penderita terkejut karena melihat ada Strengthening exercise Upper Extremity bilateral
ular didekat penderita kemudian penderita terjatuh Ankle Pumping Bilateral
ke lantai dengan mekanisme bokong terbentur Ambulasi dengan Walker PWB
kelantai terlebih dahulu. Pasien tidak dapat Edukasi Precaution (Hip Flexion < 90, No
mengangkat tungkai kanan akibat nyeri. riw Adduction (crossing leg) , No Internal Rotation)
pingsan (-) mual (-) muntah (-) perdarahan (-). Plan: TENS jika nyeri
pasien kemudian datang berobat ke RSUP Prof DR
RD Kandou Manado untuk mendapat penanganan.
RPD : CKD , DmT2, Pneumonia

O
KU sedang Kes CM NPRS: 4-5
TD 122/76 mmHg HR 93 x/m T 36,6oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : UE & LE kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+)
Status Integumen: bekas luka operasi tertutup kassa
dan elastic perban
ALL: 84/84
TLL: 80,5/81

A
Gangguan Nyeri
Gangguan Mobilisasi
Post bipolar Hemiarthroplasty ec Fraktur
intertrochanter dekstra (11/1/24)
Cleverly Jesica Kaunang / P / DOB 31-1-2023 Hemodinamik stabil
(10th) / 00781054 / E Atas St. respirasi : vesikuler, 24x/m, ronki -/-, gerakan
dada simetris, SpO2 98% RA, retraksi -, nafas
S cuping hidung (-) waktu lg feeding
Pasien dikonsulkan dari bagian pediatri. St. oromotor: rooting reflex -, sucking refleks (-),
Pasien merupakan rujukan dari RS Bethesda buccal tone kurang, lip seal adekuat, togue
dengan diagnosis Hidrosefalus ec susp astrositoma movement a-p inadequate, jaw movement
keluhan dirasakan sejak Februari 2023 dan inadequate
menjalani operasi VP Shunt pada Juli 2023. Pasien St. motorik : kesan weak fungsional, ROM dbn,
datang dengan keluhan kejang yang dialami sejak 1 tonus menurun, RF ++/++
minggu SMRS frekuensi 1-2 kali sehari dengan St. sensorik : normostesia
durasi 10 menit. Batuk dan pilek (-). Muntah (-). St. otonom : control baik
Nyeri kepala (-). Nafsu makan menurun. BAB dan St. integumen : intak
BAK dalam batas normal. St. mobilisasi : in bed slightly active
Pasien riwayat operasi VP shunt pada bulan Juli St. nutrisi : via oral
2023. Menurut keluarga setelah operasi, pasien ada
kejang kembali pada bulan September 2023 dengan Lab RS Kandou (14/1/24)
seminologi yang sama dengan kejang bulan Hb 11,1
Februari. Namun sejak bulan September, tangan Ht 32
kiri dan kaki kanan pasien mulai muncul gerakan Leukosit 9,5
involunter, kondisi pasien semakin memburuk sejak Trombosit 283
November 2023, pasien tidak lagi bisa berjalan dan GDS 100
melihat. Pasien anak ke 4 dari 4 bersaudara, pasien Ur/Cr 11/0,4
lahir normal tanpa penyulit, kakak pertama pasien SGOT/SGPT 51/16
memiliki Riwayat kejang. Pasien sebelumnya E 151/4,3/99
sudah bersekolah hingga kelas 5 SD tanpa
hambatan. A
Gangguan ADL
O Gangguan Mobilisasi
Keadaan umum: aktif Post VP Shunt (Juli 2023) ec Hidrosefalus
BB: 30 kg, TB: 136 cm obstruksi ec susp polikistik astrocytoma dd
BB/U : 30/37 x 100% = 81% (BB kurang) ependymoma
TB/U : p10-p25 (perawakan normal)
BB/TB : 30/32 x 100% = 93,75% (Gizi baik) P
Proper Bed Positioning (Positioning anti spastic)
TD: 90/60 Oromotor Stimulation
HR: 101 kali/menit Passive ROM Exercise
RR: 24 kali/menit Gentle Vibration and Tapotase
SB: 37 C Psikolog: Support Mental
SpO2: 98 %
Lilian S.Maralending / P / 52th / 00176142 / Observasi Dysphagia fase Pharyngeal
Anggrek 1
P:
S : Pasien dikonsulkan dari sejawat THT. Rencana Latihan Batuk Adekuat
FEES 16/1/2024 Makanan konsistensi padat dengan manuver Chin
Pasien saat ini mengeluhkan kesulitan menelan Tuck + Manual Assisted Mandelson Manuver,
terutama cairan. Pasien juga merasakan seperti minum dengan sendok teh perlahan, pertahankan
merasa mengganjal pada tenggorokan setiap habis posisi duduk 30 menit setelah makan
makan. Pasien merasakan keluhan sejak 3 bulan yll Latihan Supraglotic Swallowing tanpa makanan
secara perlahan semakin memburuk. Pasien belum lalu dengan cairan sebanyak 1 sendok teh
pernah mengalami hal serupa. Latihan deep breathing, huffing, mobilisasi dinding
dada
O: Planning NMES Suprahyoid setelah biopsy
KU : sedang Kes : Compos mentis
St Hemodinamik TD: 118/80 HR: 90 RR: 20 Temp:
36.5 SpO2 : 98% RA
St Motorik: kesan fungsional, RF ++/++, RP -/-,
Atrofi (-)
St mobilisasi: active in bed
St integument: intak
St. otonom : Inkontinensia uri et alvi -/-
N.Cranialis: paresis NIX, X (Gag reflex -, Reflex
Batuk -, Reflex Muntah -)
st. lokalis kepala/leher: dbn
look: hidung tampak deviasi kanan, pergerakan
simetris
mulut: lidah tidak ada lateralisasi, uvula letak
midline
feel: lip seal good
move: jaw movement (+) good, tongue movement
(+) fair kesegala arah
Uji menelan: RSST: 2x/30 detik (pasien batuk)
TOR BSST: tidak dilakukan
St AKS mandiri

Thoraks AP 10/1/24
Thoraks tidak ditemukan kelainan

A:
Gangguan Fungsi Menelan
Norma S E Watie / P / 62th / 00216854 / Anggrek 1 APTT 32.6/29.2 = 1.11
INR 1.07
S Anti HIV/Anti HCV/HBsAg Non Reaktif
Pasien dikonsulkan dari bagian Neurologi. Pasien
rujukan RS Pancaran Kasih dengan keluhan CT-scan kepala NC RSUP Kandou 14/1/24:
kelemahan sisi tubuh sebelah kiri mendadak sejak 3 Tampak lesi hipodense pada corona radiata bilateral
hari SMRS (11/1/24_13.00). Awalnya pasien kesan suatu infark.
sedang beraktivitas seperti biasa, kemudian tiba- NIHSS: 5
tiba pasien mengeluh kelemahan sisi tubuh kiri. BAMFORD: LACS
Kelemahan dirasakan pasien tidak memberat
sampai saat ini. A
Keluhan lain seperti penurunan kesadaran, bicara Gangguan Mobilisasi
pelo, mulut mencong, kejang, kram satu sisi tubuh, Gangguan ADL
demam, gangguan penglihatan dan pendengaran Post DSA H1 CVD SI regio corona radiata bilateral
disangkal. fase akut dengan neurologis dan hemodinamik
stabil onset H-6
O DM tipe II on insulin ISK
KU sedang Kes CM
TD 142/90 mmHg HR 83 x/m T 36,6oC P
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Proper Bed Positioning
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Gradual Mobilization
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Weight Shifting/2jam
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA ACBT
N. cranialis: Kesan parese (-) General ROM Exercise
Status motorik : UE & LE S kesan non fungsional, Isometric Exercise LE S
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/- Edukasi
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+)
Status Integumen: intak

Laboratorium RSUP Kandou 14/1/24:


Hb 12.6 ➝ MCHC/MCV/MCH 34.3/79.6/27.3
Ht 36.7
Leukosit 8.900
Trombosit 207.000
SGOT/SGPT 22/25
Ur/Cr 36/0.9
GDS 266
Na/K/Cl 139/3.7/96
PT 14.4/13.2 = 1.09
Rakian Nico / L / 81th / 00797205 / Anggrek 1 / Hematemesis ec stress ulcer Acute Confusional
010 State Obs involuntary movement dd tremor Sequele
of stroke Dispepsia sindrom Ca prostat on
S kemoterapi Anemia hipokromik mikrositik ec
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam. chronic disease DMT2 terkontrol Hipertensi belum
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan utama terkontrol Susp Ileus obstruksi parsial Suspek
penurunan kesadaran. Penurunan kesadaran dialami Hipoalbuminemia.
1 hari SMRS, dialami perlahan. Pasien cenderung
tidur dalam 1 hari ini. Saat ini pasien tampak P:
gelisah. Awalnya pasien lemah badan 1 minggu Proper Bed Positioning
terakhir dan pasien aktivitas di tempat tidur dan Weight Shifting / 2jam
kadang duduk, sebelumnya juga pasien masih ada Chest Therapy (Gentle Tapotase & Vibration)
kontak. Namun menurun dalam 3 hari terakhir. General ROM Exercise
Nafsu makan menurun sudah 3 hari ini. Muntah 1 Ankle Pumping Bilateral
kali warna hijau tadi pagi. Kaki membengkak Edukasi
dalam 1 minggu terakhir. Keluarga juga mengaku
tangan pasien hari ini sering bergerak sendiri. Berat
badan menurun sejak 2 bulan terakhir. Keluhan
batuk dan sesak napas disangkal. BAB terakhir
kemarin 2 kali warna coklat lembek dan BAK via
pampers 3 kali sehari ganti pampers. Tidak ada
luka di punggung.

O
KU sedang Kes somnolen
TD 168/88 mmHg HR 83 x/m T 36,6oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (+)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (+) N.VII UMN S
Status motorik : UE & LE S kesan non fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+)
Status Integumen: intak

A
Gangguan Mobilisasi
Gangguan Kesadaran
Roosje Kotambunan DR / P / 81th / 00233576 / Weight Shifting / 2jam
Anggrek 2 Bawah / 010 Breathing exercise
AROM Exercise (Hindari ROM pada Hip Dextra)
S Ankle Pumping Bilateral
Pasien dikonsulkan dari Orthopedi. Pasien Plan: TENS jika nyeri belum terkontrol
mengeluhkan pada Nyeri kaki kanan dan dirasakan Edukasi Precaution
pasien sejak 4 hari SMRS, Pasien awalnya semula
sedang berjalan dalam rumah, dan terjatuh saat
melangkah, pasien kemudian merasakan nyeri pada
kaki kanan dan kaki sulit digerakkan, penderita
kemudian dibawa ke RS bethesda dan dilakukan
pemasangan skin traksi.
Pasien sebelum terjatuh dapat beraktifitas secara
mandiri, saat ini pasien tinggal Bersama anak dan
cucu pasien.

O
KU sedang Kes CM
TD 141/75 mmHg HR 63 x/m T 36,6oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : UE & LE kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+)
Status Integumen: intak

A
Gangguan Nyeri
Gangguan Mobilisasi
Gangguan ADL
DM tipe 2 on treatment Hipertensi on treatment
Sequele of stroke (infark) Fraktur introchanter
femur dekstra

P
Proper Bed Positioning
Julanda Ellen Margretha Rooroh / P / 69th / ROM Exercise Hand D
00805564 / Anggrek 2 Bawah / 010 Edukasi Precaution

S
Pasien dikonsulkan dari bagian Orthopedi. Pasien
Riwayat terjatuh sekitar 1 tahun yang lalu dan
sempat terapi namun tidak membaik. Pasien post
operasi H-1 arthroscopy, saat ini pasien
mengeluhkan nyeri pada area luka operasi dan sulit
beraktifitas serta mobilisasi perlu dibantu karena
nyeri. Sebelum menjalani operasi pasien masih bisa
beraktifitas secara mandiri dan bekerja, pasien saat
ini tinggal Bersama suami dan anak pasien.

O
KU sedang Kes CM NPRS: statis 2, dinamis 4-5
TD 141/75 mmHg HR 63 x/m T 36,6oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : UE & LE kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+)
Status Integumen: intak

A
Gangguan Nyeri
Gangguan ADL
Gangguan Mobilisasi
Post arthroscopic synovectomy ec Secondary
frozen shoulder Dextra
DM Tipe 2

P
Proper Bed positioning
Breathing Exercise
Pendulum Exercise on Arm Sling as tolerated
Nurvira Mokodompit / P / 37th / 00805483 / Ambulasi dengan Walker PWB
Anggrek 2 Bawah / 010 Edukasi Precaution (Hip Flexion < 90, No
Adduction (crossing leg) , No Internal Rotation)
S Plan: TENS jika nyeri
Pasien dikonsulkan dari bagian orthopedi. Pasien
saat ini mengeluhkan nyeri pada hip sinistra pasien
sejak 5 bulan yll dan semakin lama semakin nyeri.
Pasien Riwayat operasi Hemiarthoplasty Bipolar
saat pasien berusia 20 tahun. Sebelum keluhan
pasien dapat beraktifitas secara mandiri. Saat ini
pasien tinggal Bersama keluarga pasien.

O
KU sedang Kes CM NPRS: statis 0, dinamis 3-4
TD 108/65 mmHg HR 83 x/m T 36,6oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : UE & LE kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+)
Status Integumen: intak

A
Gangguan Nyeri
Gangguan Mobilisasi dan Ambulasi
Loosening implant bipolar hip sinistra

P
Proper Bed Positioning (head elevation, berikan
pembatas guling antara hip)
Weight shifting per 2 hours
Breathing Exercise
Gradual mobilization
General ROM exercise (kecuali LE sinistra)
Strengthening exercise Upper Extremity bilateral
Ankle Pumping Bilateral
Chrestian Pandeirot / L / 46th / 00807978 / ICU Ht 34.3
IGD lt3 / 010 Leukosit 17.600
➝eos/baso/N.batang/segmen/lim/mon ➝
S 0/0/7/80/6/7
Pasien dikonsulkan dari bagian anestesi. Pasien on Trombosit 256.000
sedasi. Pasien dirujuk dari RS Bhayangkara dengan PT 15.5/13.9 = 1.11x
keluhan penurunan kesadaran mendadak sejak 2 INR 1.16
hari SMRS (18/1/2024_16.00). Awalnya pasien APTT 33/29.6 = 1.11x
sedang beraktivitas seperti biasa, tiba-tiba pasien GDS 111
kurang berespons dan sulit bicara. Muntah 1x, tidak Bil. Tot/D 0.27/0.01
proyektil, isi cairan dan makanan. Menurut SGOT/SGPT 33/11
keluarga anggota tubuh sisi kanan tampak kurang Ur/Cr 50/1
aktif dibandingkan sisi kiri dan kesadaran pasien Na/K/Cl 142/4.3/97
sama hingga saat ini. Pasien ada batuk hilang Ca/ F/ Mg 7.59/ 3.7/ 1.96
timbul sejak 3 tahun lalu tidak berobat. CRP 24

RPD : Balans cairan 21/1/24 (18.00-06.00) ➝ 12 jam, BB


Riwayat Hipertensi sejak 3 tahun lalu ➝ tidak : 65kg
minum obat Input : 1261
Riwayat stroke 3 tahun lalu ➝ kelemahan anggota Output : 500 cc
gerak sebelah kanan ➝ Kembali fungsional IWL: 487 cc
Balans = 702 - 827 = -135 cc
O UO = 0.59 cc/kg/jam
KU berat Kes coma
TD 94/63 mmHg HR 83 x/m T 36,6oC A
Respirasi: SpO2 100% on ventilator V-SIMV FiO2 Gangguan Mobilisasi
40% PEEP 5 Pola nafas thoracoabdominal / Delayed extubation, Post kraniektomi dekompresi
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) a.i ICH spontan regio ganglia basal sinistra dengan
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR volume 26.8 cc dan midline shift 2.39 mm,
: 16x/mnt Subdural hygroma regio cerebellum bilateral,
N. cranialis: Kesan parese (-) (Riwayat N.VII Hipertensi, Leukositosis reaktif (17.300),
UMN Dextra) Hematemesis
Status motorik : tde, normotonus normorefleks
ekstremitas, RP : +/- P
Status sensorik: tde Proper Bed Positioning
Status otonom: terpasang catether Weight Shifting / 2 hours
Status Integumen: intak Chest Therapy
General ROM Exercise
Lab RS Kandou (21/1/24): Ankle Pumping Bilateral

Hb 11.6 ➝ MCHC/MCV/MCH 33.8/88.4/29.9 Edukasi


Yosep Luasunaung / L / 18th / 00806941 / Edel 1 / leu 24.9
010 erit 2.84
hb 7.4
S hct 20.9
Pasien dikonsulkan dari bagian bedah. Pasien trm 269
datang dengan keluhan nyeri pinggang post terjatuh ur/cr 52/0.5
kurang lebih 11 hari smrs (29/12/23). Awalnya albumin 1.47
pasien sedang aktivitas lalu terpeleset dan terjatuh
dalam posisi terduduk. Setelahnya pasien A
mengeluhkan nyeri di tulang ekor namun tidak Gangguan Mobilisasi
menjalar. 3 hari smrs, nyeri memberat dirasakan Gangguan Nyeri
menjalar ke kedua kaki (terutama kiri), dan post operasi fasciotomi ec fascitis femoral sinistra
membuat sulit untuk berjalan. 1 hari smrs, pasien + Post Laparotomi ec peritonitis ec appendisitis
merasakan kram-kram pada kaki kiri dan lemah ganggrenosa + Abses Retroperitoneal + Sepsis
pada kaki kiri. Nyeri berkurang dengan obat-obatan Monoparese pro evaluasi + hipoalbumin
dan bila pasien beristirahat, memberat bila pasien
duduk, berbaring lama dan berjalan. Demam 5 hari P
naik turun. Ada nyeri perut kiri bawah sejak 5 hari Proper Bed Positioning
dan sejak tadi pagi nyeri di seluruh perut. Nyeri Weight Shifting / 2hours
skrotum sejak 5 hari smrs. BAB belum 5 hari smrs. ACBT
BAB dan BAK masih bisa dirasakan oleh pasien. ROM Exercise as tolerated
Flatus (+) Ankle Pumping Bilateral
Edukasi Bracing Technique
O
KU sedang Kes CM NPRS: statis 2, dinamis 4-5
TD 128/75 mmHg HR 83 x/m T 36,6oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 18x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : UE & LE kesan fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+)
Status Integumen: Tampak luka operasi ukuran 7
cm terawat, rembesan (-), perdarahan (-) pus (-)
Terpasang drain

Lab 19/1/2024
Palar Lieneke / P / 66th / 00508051 / Edelweis 2 / Hct 35.3
010 Trombo 301
OT 23 / PT 16
S Ur 54 / Cr 0.8
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam. Na 133 / K 4.1 / Cl 94
Pasien datang ke RS Kandou dengan keluhan GDS 75
utama muntah-muntah yang dialami pasien sejak 1
hari sebelum datang ke RS. Pasien muntah A
sebanyak -+2x berisi air bercampur sisa makanan, Gangguan Mobilisasi
pasien juga mengeluhkan adanya nyeri di bagian Gangguan ADL
perut atas yang menjalar ke perut bagian kanan dan Imobilisasi, Multipel cholelithiasis Hernia
kiri. Pasien juga mengeluhkan kaki kiri pasien paraumbilical Dispepsia Syndrome DVT
bengkak, kemerahan dan sulit untuk digerakan Ileofemoral popliteal bilateral post Thrombectomy
sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan batuk, demam dan mekanikal CHF fc III-IV ec HHD Hipertensi on
sesak nafas disangkal. BAB dan BAK tidak ada treatment Obesitas Imobilisasi Hiperurisemia
keluhan. Dislipidemia

RPD: P
Riwayat trombektomi mekanikal saat perawatan Proper Bed Positioning
sebelumnya Weight Shifting / 2hours
Multiple cholelithiasis, rencana lap chole elektif ACBT
Riwayat Hipertensi diketahui sejak -+10 tahun General ROM Exercise
Ice Compression
O Gradual Mobilization
KU sedang Kes CM NPRS: statis 1, dinamis 4
TD 142/88 mmHg HR 83 x/m T 36,6oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : UE & LE kesan weak fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+)
Status Integumen: intak

Lab (21/1/24)
Hb 11.5
Leuko 10.5
Efrein Lendo / L / 73th / 00807738 / Edelweis 2 / Status Integumen: Ulkus cruris sinistra post
010 debridement

S A:
Pasien dikonsulkan dari bagian penyakit dalam. Gangguan Mobilisasi
Pasien datang dengan keluhan lemah badan sejak 2 Gangguan ADL
minggu terakhir ini. Menurut pengakuan anak Imobilisasi, CKD Stage IV ec HNS dd/ NSAID
pasien, sejak 2 minggu ini, pasien mulai kurang Nefropathy Anemia ec chronic disease dd/ renal
mau makan, mual (-), muntah (-), nyeri di bagian disease Sindroma geriatri (Immobility, Instability,
ulu hati (-). Pasien juga memiliki luka pada kaki Impairent of hearing) Hipertensi Grade I Ulkus
kiri sejak 3 bulan ini. Awalnya hanya gatal, cruris sinistra post debridement Hiponatremia
kemudian digaruk oleh pasien sehingga perbaikan (131 -> 141) Hipokalemia perbaikan (3,4
menimbulkan luka. Luka awalnya lebih besar, -> 3,6) Hipoalbuminemia (2.93)
namun saat ini sudah lebih membaik. Pasien juga
sempat menjalani peraawatan luka kaki di RS P
Amurang dan RS Awaloei. Keluhan seperti batuk, Proper Bed Positioning
sesak nafas, demam disangkal. BAB dan BAK Weight Shifting / 2 hours
biasa. Volume urin sekitar 1000 cc/24 jam ACBT
General ROM Exercise
RPD: Ankle Pumping Bilateral
Riwayat Hipertensi (+) sejak lama Psikolog: Support Mental
Riwayat Gangguan Ginjal (+) Edukasi
Riwayat Luka pada Kaki (+) sejak Nov 2023 (3
bulan yll), dan sering mengkonsumsi obat anti
nyeri Asam Mefenamat dan Amoksisilin yang
dibeli sendiri

O
KU sedang Kes CM
TD 97/63 mmHg HR 79 x/m T 36,6oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : UE & LE kesan weak fungsional,
normotonus normorefleks ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+)
Ticolalu Yuul / P / 58th / 00171116 / ICU IGD lt3 / Lab RS Kandou 24/1/24:
010 Hemoglobin 13.2➝MCHC/MCV/MCH
36.1/84.7/30.6
S Eritrosit 4.32
Pasien dikonsulkan dari bagian anestesi. Pasien Hematokrit 36.6
datang rujukan dari RS Hermana Lembean dengan Trombosit 268
keluhan penurunan kesadaran mendadak sejak 6 Leukosit 17.100➝Eo/Ba/Net.Btg/Net.Sg/Lim/Mo
jam SMRS (23/1/24_10.00). Awalnya pasien 1/0/0/78/17/4
sedang melakukan aktivitas (habis mandi), tiba-tiba PT 15.7/13.7=1.14x
mengeluhkan nyeri kepala hebat, hingga muntah 1x INR 1.18
berisikan air dan makanan. Nyeri kepala dirasakan APPT 29.3/29.4=0.99x
di seluruh kepala, karakteristik seperti ditekan, Gula Darah Sewaktu 230
intensitas berat, tidak berkurang dengan istirahat. SGOT/SGPT 47/64
Setelah nyeri kepala hebat beberapa saat kemudian Ur/Cr 57/1.3
pasien cenderung tidur, hanya mengerang, dan Na/K/Cl 146/3.6/99
dikatakan sisi kiri pasien tampak lebih aktif
dibandingkan sisi kanan. Selama di perjalanan dari Non contrast head CT scan 23/1/2024_dr. Cherry S.
rumah ke RS Lembean pasien sempat muntah 1x Lawalata,Sp.Rad : Pendarahan intraventrikel
lagi. Pendarahan intracerebri regio cerebellum
Hydrocephalus
RPD:
Riwayat hipertensi (+) ➝ sejak +- 5 tahun yang A
lalu ➝ rutin mengkonsumsi Amlodipin 5 mg, tetapi Gangguan Mobilisasi
tidak pernah melakukan tensi rutin Delayed Ekstube post EVD e.c ICH spontan regio
midcerebelum sinistra 32.7, SAH spontan.
O Hidrocephalus obstruktif, Edema cerebri
KU berat Kes coma
TD 94/63 mmHg HR 83 x/m T 36,6oC P
Respirasi: SpO2: 87% on ventilator mode VC- Proper Bed Positioning
SIMV PEEP 5, FiO2 100% Weight Shifting / 2 hours
Pola nafas thoracoabdominal / Kemampuan batuk Chest Therapy
(-) / lendir (-) General ROM Exercise
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Ankle Pumping Bilateral
: 16x/mnt Edukasi
N. cranialis: Kesan parese (+)
Status motorik : tde, normotonus normorefleks
ekstremitas, RP : +/+
Status sensorik: tde
Status otonom: terpasang catether
Status Integumen: intak
Yaneke Kahumbau / P / 43th / 00808159 / Edelweis Status sensorik: normothesia
IMC / 010 Status otonom: control otonom (+)
Status Integumen: intak
S
pasien dikonsulkan dari bagian neurologi. Pasien A
rujukan dari RS Siloam Paal Dua dengan keluhan Gangguan Mobilisasi
penurunan kesadaran mendadak sejak 9 jam SMRS Reattack CVD (ICH spontan lobaris regio temporo-
(22/1/24_10.00). Pasien tampak mengantuk, bicara occipital sinistra volume 17.7 cc) onset H4
hanya satu dua kata, dan hanya dapat mengikuti Hipertensi emergensi
perintah sederhana. Awalnya pasien sedang duduk Leukositosis reaktif (12.000)
bermain hp dan tiba-tiba mengeluhkan nyeri kepala Dislipidemia
hebat dengan karakteristik yang tidak diketahui.
Pasien juga ada muntah sekitar 10 kali, tidak P
menyemprot, berisi cairan dan makanan. Menurut Proper Bed Positioning
keluarga, sisi tubuh kiri pasien lebih aktif Weight Shifting / 2 hours
dibanding sisi kanan. Chest Therapy
RPD: General ROM Exercise
Riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang lalu ➝ tidak Ankle Pumping Bilateral
minum obat antihipertensi 6 bulan ini Edukasi
Riwayat stroke 2x:
tahun 2021: mulut mencong ke kiri dan kram pada
wajah kiri -> tidak dilakukan CT scan -> sembuh
sempurna
Agustus 2023: pusing berputar, mual muntah,
kelemahan anggota tubuh kiri -> dilakukan CT scan
ada perdarahan -> sisa kelemahan pada tungkai
bawah kiri

O
KU sedang Kes apatis
TD 143/83 mmHg HR 79 x/m T 36,6oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA
N. cranialis: Kesan parese (+) Paresis N VII dan
XII UMN dextra
Status motorik : UE & LE D kesan weak
fungsional, hipotonus hiperreflek ekstremitas, RP :
-/-
Plein G. Talumesang / L / 53th / 00808341 / Edel
1 / 010 CT Scan Kepala RS Kandou 24/01/2024:
(Menunggu exp resmi)
S Tampak lesi hipodense pada ganglia basalis,
pasien dikonsulkan dari bagian neurologi. Pasien thalamus dan korona radiata dextra, kesan suatu
dirujuk RSUD Lapangan Sawang dengan keluhan infark baru.
kelemahan ekstremitas kiri mendadak sejak 25 jam
SMRS (16.30_23/02/24). Kelemahan dimulai dari Lab RS Kandou 24/01/2024:
kaki terlebih dahulu diikuti oleh tangan yang ikut Leukosit 7.800
memberat secara gradual ketika pasien sedang Eritrosit 6.46
berjalan di kebun. Bibir mencong sebelah kiri dan Hb 15.7 ➝ MCHC/MCV/MCH ➝ 33.5/72.6/24.3
bicara pelo bersamaan dengan kelemahan Ht 46.9
ekstremitas. Pasien juga merasakan sakit kepala di Trombosit 238.000
bagian depan dengan intensitas sedang, berdenyut, PT 15/2/13.7 =1.1
diperberat bila beraktifitas dan mereda bila INR 1.1
beristirahat, nyeri kepala tidak menjalar. Pasien APTT 31.3/29.4 = 1x
merasakan mual, muntah 1x isi cairan karena GDS 92
stimulasi manual ke tenggorokan. SGOT/SGPT 24/16
Ur/Cr 19/1
RPD: Na/K/Cl 139/3.9/93
Riwayat hipertensi sejak 6 bulan yang lalu. Tidak
rutin konsumsi amlodipin 10 mg. A
Riwayat asam urat sejak 4 tahun yang lalu. Tidak Gangguan Mobilisasi
rutin minum alopurinol (Keluarga dan pasien lupa Gangguan ADL
dosis obat). CVD SI fase akut dengan hemiparesis sinistra onset
H3 Hipertensi on treatment
O
KU sedang Kes CM NPRS 3-4 P
TD 177/100 mmHg HR 79 x/m T 36,6oC Proper Bed Positioning
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Weight Shifting / 2 hours
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) ACBT
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR General ROM Exercise
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA Ankle Pumping Bilateral
N. cranialis: Kesan parese (+) UMN Sinistra Isometric Strengthening Exercise (Jika
Status motorik : UE & LE S kesan weak Hemodinamik dan Neurologic stabil)
fungsional, hipotonus normoreflek ekstremitas, Edukasi
RP : -/+
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+)
Status Integumen: intak
Meiske Toalu / P / 52th / 00808169 / Edel 1 IMC / Leu 13.4
010 Eri 4.96
Hb 13.5
S Ht 40.6
pasien dikonsulkan dari bagian neurologi. Pasien Tr 337
rujukan dari RSU Bethesda Tomohon dengan MCHC/MCV/MCH 33.3/ 81.9/27.2
keluhan penurunan kesadaran mendadak sejak 15 Diff count 0/0/0/83/12/5
jam SMRS (22/1/2024_08.00). Pasien dapat GDP 173
membuka mata dengan rangsang nyeri, tidak dapat AU 3.5
mengikuti perintah, dan hanya dapat mengerang. Kolesterol 345
Awalnya pasien sedang beraktivitas seperti biasa, HDL 64
tiba-tiba pasien mengeluh pandangan kabur disertai LDL 244
nyeri kepala dengan karakteristik yang tidak TG 186
diketahui lalu pasien muntah sebanyak 5x, tidak TSHS 0.24
menyemprot, isi makanan dan cairan. Muntah yang FT 4 1.23
terakhir warna coklat kehitaman. Menurut keluarga T3 1.31
sisi tubuh sebelah kanan lebih aktif dibanding kiri. Hb A1C 8.2

RPD: A
Riwayat hipertensi sejak 3 tahun lalu -> konsumsi Gangguan Mobilisasi
atenolol 1x50 mg tidak rutin ICH spontan regio talamus dextra vol 5 cc dengan
Riwayat benjolan di leher kanan sejak 30 tahun lalu midline shift ke arah kiri sejauh 0.3 cm onset H4
-> sudah disarankan operasi namun menolak IVH sekunder Tumor a/r colli dextra Hipertensi
grade II Dislipidemia DM tipe II Leukositosis
O reaktif (16.100) Post Hematemesis H1
KU sedang Kes apatis
TD 160/83 mmHg HR 79 x/m T 36,6oC P
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Proper Bed Positioning
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Weight Shifting / 2 hours
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Chest Therapy
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA General ROM Exercise
N. cranialis: Kesan parese (+) Paresis N VII Ankle Pumping Bilateral
Sinistra Edukasi
Status motorik : UE & LE S kesan non fungsional,
hipotonus hiperreflek ekstremitas, RP : -/-
Status sensorik: normothesia
Status otonom: control otonom (+)
Status Integumen: intak

Lab 24/1/24
Egeten Ishak / L / 60th / 00798997 / Edelweis 1 / Tampak pada hipodens pada kapsula interna
010 dekstra, kesan suatu infark

S EKG RS Kandou (25/1/24) : AF NVR 60-70x/m,


Pasien dikonsulkan dari bagian neurologi. Pasien RAD
datang dengan keluhan kelemahan sisi tubuh kiri
mendadak sejak 6.5 jam SMRS (24/1/2024_12.30). Lab RS Kandou (24/1/2024)
Pasien tidak dapat mengangkat ekstremitas sisi kiri Hemoglobin 10.8➝MCHC/MCV/MCH
tapi masih bisa menggerakan jari-jari. Keluhan 35.8/82.5/29.5
dialami saat pasien sedang berjalan, kemudian Leukosit 4.700
mengalami perbaikan 20 menit setelahnya. Pasien Eritrosit 3.66
sudah dapat melawan tahanan. Keluhan disertai Hematokrit 30.2
Kram -kram pada sisi tubuh kiri. Trombosit 192.000
PT 16.9
RPD: INR 1.27
Riwayat Jantung sejak 2016 ➝ pasien mengatakan APPT 32.6
ada gangguan irama jantung dan pembengkakan Gula Darah Sewaktu 113
jantung Anti HCV/Anti HIV/HbsAg Non Reaktif
Riwayat KLL motor➝ pasien mengatakan ada SGOT/SGPT 21/22

tulangyang patah pada bagian wajah ➝ tidak Ur/Cr 27/1.3

operasi Na/K/Cl 139/3.8/93

O A

KU sedang Kes CM Gangguan mobilisasi

TD 118/74 mmHg HR 79 x/m T 36,6oC Gangguan ADL

Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / CVD SI onset H2 APS CCS II CHF ec DICM AF

Kemampuan batuk (-) / lendir (-) NVR ( CHA2DS2-VASc Score 1) Anemia ec

Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR suspek chronic disease.

: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA


N. cranialis: Kesan parese (+) Paresis N XII UMN P

Sinistra Proper Bed Positioning

Status motorik : UE & LE S kesan fungsional, Weight Shifting / 2 hours

normotonus normoreflek ekstremitas, RP : -/- ACBT

Status sensorik: normothesia General ROM Exercise

Status otonom: control otonom (+) Ankle Pumping Bilateral

Status Integumen: intak Isometric Strengthening Exercise (Jika


Hemodinamik dan Neurologic stabil Hari ke-3)

CT-Scan Kepala NK RS kandou (24/1/2024) Edukasi

(Menunggu exp resmi):


Medardus Sigarlaki / L / 52th / 00808465 /
Edelweis 1 / 010
Lab RS Kandou 26/1/2024:
S Hb 13.9 -> MCH/MCHC/MCV 30.3/35.1/86.5
Pasien dikonsulkan dari bagian neurologi. Pasien Ht 39.6
rujukan RS Bitung dengan keluhan kelemahan sisi Leukosit 13.200
tubuh kanan mendadak sejak 1 hari SMRS Trombosit 395.000
(25/1/24_12.30). Awalnya pasien post operasi PT 14.8/13.8 = 1.0x
katarak mata kanan, setelah keluar dari ruang INR 1.10
observasi, pasien mengeluhkan pusing yang tidak APTT 22.3/29.6 = 0.75x
diketahui karakteristiknya, kemudian pasien mulai GDS 238
tidak dapat bicara, namun mengerti pembicaraan, SGOT/SGPT 10/10
diikuti dengan kelemahan sisi tubuh kanan, mulut Ur/Cr 57/1.2
mencong ke kiri, dan tidak dapat menelan. Na/K/Cl 134/3.9/93
Anti HCV/Anti HIV/HBsAg Non Reaktif
RPD:
Riwayat Stroke tahun 2021 ➝ kelemahan sisi Ct-Scan Kepala RS Kandou (26/1/24):
tubuh kiri, dapat beraktivitas sendiri (mRS 1) Tampak lesi hipodens sesuai teritori MCA sinistra

Riwayat Hipertensi ➝ Amlodipin 1x10 mg (M2,M5) kesan suatu infark


Tidak tampak ada edema cerebri
Riwayat DM tipe 2 ➝ Metformin 500 mg dan
Glimepiride 4 mg
A
Riwayat kolesterol ➝ Simvastatin 20 mg
Gangguan Mobilisasi
Gangguan ADL
O
Reattack CVD SI MCA Sinistra (ASPECT 8) H3
KU sedang Kes CM
HT grade 1 DM tipe 2 OMI Inferior Corpal OD
TD 138/78 mmHg HR 79 x/m T 36,6oC
post phaco Leukositosis reaktif (13.200) Azotemia
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
(57) Hiponatremia ringan (134).
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR
P
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA
Proper Bed Positioning
N. cranialis: Kesan parese (+) Paresis N VII UMN
Weight Shifting / 2 hours
Dextra
ACBT
Status motorik : UE & LE D kesan weak
General ROM Exercise
fungsional, hipotonus hiporeflek ekstremitas, RP :
Ankle Pumping Bilateral
-/-
Isometric Strengthening Exercise (Jika
Status sensorik: normothesia
Hemodinamik dan Neurologic stabil)
Status otonom: control otonom (+)
Oromotor Stimulation
Status Integumen: intak
Shaker Exercise
RSST: 2x / 30 detik
Edukasi
TORBSST: tidak dilakukan
Ponumbol Vonny / P / 49th / 00507130 / Edelweis Albumin 2.38
2 / 010 Ur/Cr 39/0.5
Na/K/Cl 150/2.4/102
S Bilirubin Total 14.33
Pasien dikonsulkan dari bagian neurologi. Pasien Bilirubin direk 12.48
dating dengan keluhan Kuning seluruh tubuh
dialami sejak 2 bulan lalu. Awalnya keluhan nyeri Lab RS Kandou 28/1/24
perut atas dialami sejak 5 bulan yang lalu, lalu Albumin 2.37
diikuti dengan kuning diseluruh tubuh dan tidak Na/K/Cl 164/3.3/108
pernah hilang. keluhan Riw demam (-), mual (+),
muntah (-) Penurunan nafsu makan (+). Bak seperti ERCP (19 September 2023) : Ikterus obstruksi ec
teh (+) bab dempul (+). Riw ERCP (+) 19/09/23. tumor ampula vateri
Pasien penurunan kesadaran dengan kelemahan
pada kedua tungkai kaki pasien. Saat ini pasien A
tinggal Bersama keluarga pasien, sebelum masuk Gangguan Mobilisasi
RS pasien dapat melakukan kegiatan secara Gangguan ADL
mandiri. Post Status epileptikus Acute symptomatic seizure
Penurunan kesadaran ec Ensefalopathy Hepatikum
O Obs Paraplegia UMN susp SOL Medspin
KU berat Kes apatis Paraparesis ec susp metastasis Ensefalopathy
TD 90/60 mmHg HR 79 x/m T 36,6oC Hepatikum Ikterus obstruksi ec tumor ampula
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / vateri Melena ec susp. PUB normokromik
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) normositik anemia ec susp chronic disease dd
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR perdarahan GI Hypernatremia (164) Hypokalemia
: 13x/mnt, SpO2 : 98% NK 5lpm (3.3) Hipoalbumin (2.14) DM tipe 2.
N. cranialis: Kesan parese (-)
Status motorik : LE kesan non fungsional, P
hipotonus hiporeflek ekstremitas, RP : -/- Proper Bed Positioning
Status sensorik: tde Weight Shifting / 2 hours
Status otonom: terpasang kateter (+) Chest Therapy
Status Integumen: intak General ROM Exercise
Ankle Pumping Bilateral
Lab RS Kandou 26/1/24 Edukasi
Hb 7.3
Ht 21.7
Leukosit 14.500
Trombosit 335.0000
PT 19.2/13.8
INR 1.46
APTT 31.6/29.6
Widyantho / L / 51th / 00808577 / Edel 1 / 010
Lab RS Kandou 28/1/24 :
S Hb 15.9 ➝ MCV/MCH/MCHC 79.3/28.9/36.5
Pasien dikonsulkan dari bagian neurologi. Pasien Ht 43.6
datang dengan keluhan bicara pelo mendadak sejak Leukosit 9.100
1 hari SMRS (27/1/2024_06.00). Pasien Trombosit 319.000
mengatakan tiba-tiba sulit untuk berbicara saat baru PT 23.7/14.8 = 1.6x
bangun tidur saat ini keluhan dirasakan membaik APTT 36.0/29.9 = 1.2x
dibandingkan 1 hari yang lalu. Keluhan lain seperti INR 1.83
kejang, penurunan kesadaran, kelemahan dan GDS 201
kesemutan tubuh satu sisi, muntah, nyeri kepala, SGOT/SGPT 26/24
gangguan penglihatan dan pendengaran, batuk, Ureum/Creatinine 28/1.3
demam disangkal Na/K/Cl 138/3.4/92
Anti HIV/Anti HCV/HBsAg Non reaktif
RPD:
Riwayat hipertensi sejak 30 tahun tidak rutin A
minum obat Gangguan Oromotor
CVD SI onset H3 Hipertensi emergency
O Hiperglikemia susp reaktif (201).
KU sedang Kes CM
TD 190/120 mmHg HR 79 x/m T 36,6oC P
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Proper Bed Positioning
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Weight Shifting / 2 hours
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR ACBT
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA General ROM Exercise
N. cranialis: Kesan parese (+) VII, XII UMN D Ankle Pumping Bilateral
Status motorik : UE & LE kesan fungsional, Oromotor Stimulation
hipotonus hiporeflek ekstremitas, RP : -/- Edukasi
Status sensorik: tde
Status otonom: control otonom baik
Status Integumen: intak

CT Scan Kepala Non Kontras RS Kandou 28/1/24:


Tampak lesi hipodens pada kapsula interna sinistra
kesan suatu infark.
Tampak lesi hipodens pada regio nucleus caudatus
dekstra, ganglia basal dekstra dan sinistra, corona
radiata sinistra kesan suatu infark lama
Tampak hiperdens pada arteri basilaris kesan suatu
dolichoectasia
Masloman Sjamsul Qamar / L / 56th / 00808584 / Hb 16.2 -> MCHC/MCV/MCH 36.2/81.9/29.6
010 Ht 44.8
Leukosit 19.000
S Trombosit 209.000
pasien dikonsulkan dari neurologi. Pasien datang PT 14.6/14.8 = 0.98x
dengan keluhan nyeri kepala sejak 3 jam SMRS INR 1.08
(28/1/24_14.00). Awalnya pasien sedang mandi, APTT 30.1/29.9 = 1x
kemudian tiba tiba nyeri kepala dan hampir terjatuh GDS 144
tapi ditahan istri pasien. Pasien kemudian SGOT/SGPT 26/32
mengeluhkan muntah muntah sebanyak >10 kali Ur/Cr 40/1.5
sejak 3 jam SMRS, muntah tidak menyemprot, Na/K/Cl 140/3.3/92
berisikan makanan dan cairan. Menurut keluarga HbSAg / anti HCV / anti HIV non reaktif
pasien sebelumnya terdapat riwayat stroke dan Osmolaritas 302
kelemahan di sisi sebelah kanan, namun tampak Non contrast head CT scan RS Kandou 28/1/2024 :
kelemahan semakin memberat sejak 3 jam SMRS. Tampak lesi hiperdense di thalamus sinistra vol. 4.5
cc
RPD: tampak lesi hiperdense di ventrikel ketiga, ventrikel
Riwayat hipertensi sejak 2014, rutin amlodipine lateral anterior dekstra et sinistra, dan ventrikel 4
1x10mg kesan suatu IVH sekunder
Riwayat stroke dengan kelemahan sisi kiri ➝ Tampak lesi hipodense pada korona radiata, ganglia
kembali sempurna basalis, sentrum semiovale dekstra kesan suatu
Riwayat hiperkolesterolemia sejak 2022 rutin infark lama
simvastatin 20mg
A
O Gangguan Mobilisasi
KU sedang Kes CM ICH spontan regio thalamus sinistra volume 4.5 cc
TD 166/89 mmHg HR 94 x/m T 36,6oC H2 IVH sekunder Hipertensi emergensi Sequellae
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / of stroke CVD SI Leukositosis reaktif Hipokalemia
Kemampuan batuk (-) / lendir (-)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR P
: 13x/mnt, SpO2 : 98% NK 4lpm Proper Bed Positioning
N. cranialis: Kesan parese (+) VII UMN D Weight Shifting / 2 hours
Status motorik : UE & LE D kesan weak ACBT
fungsional, hipotonus hiporeflek ekstremitas, RP : General ROM Exercise
-/- Ankle Pumping Bilateral
Status sensorik: tde Isometric Strengthening Exercise
Status otonom: control otonom baik Tunda Latihan hingga Hemodinamik dan
Status Integumen: intak Neurologic stabil Hari ke-5)
Edukasi
Lab RS Kandou 28/1/24:
Rumayar Charles / L / 72th / 00407727 / IMC Lab RS Kandou (28/1/2024)
Edelweis Leukosit 11.700
Eritrosit 2.63
S Hb 8.1
pasien dikonsulkan dari bagian neurologi. Pasien MCHC/MCV/MCH 36.3/84.8/30.8
datang dengan keluhan kelemahan sisi kiri yang Ht 22.3
memberat sejak 4 hari SMRS dan semakin Trombosit 282.000
memberat sejak 2 jam SMRS (28/1/24_00.00). PT 13.9/14
Awalnya pasien mengalami kelemahan ekstremitas INR 1.03
sisi kiri sejak 1 bulan SMRS (Desember 2023) APTT 28.2/30
yang dirasakan semakin memberat. Pasien juga GDS 110
mengeluhkan nyeri kepala dengan karakteristik SGOT/ SGPT 24/12
yang tidak diketahui sejak 1 minggu SMRS. Pusing Ur/ Cr 157/8.7
berputar sejak 1 hari SMRS (27/1/24). Saat di IGD eGFR 5.9
(28/1/2024_04:00) pasien perlahan menjadi Na/K/Cl 144/3.6/97
cenderung gelisah dan tidak dapat diajak Anti HIV/ HBsAg/ Anti HIV ➝ NR
berkomunikasi. Osmolaritas : 325

RPD: A
Riwayat Hipertensi sejak 1 tahun SMRS (tahun Gangguan Mobilisasi
2023). Tidak rutin minum obat. Kandesartan 1x16 Gangguan ADL
mg, Adalat Oros 1x30 mg (dari kardio) SOL intrakranial regio fronto-parietal dextra
Riwayat DM tipe 2 sejak 4 tahun SMRS (tahun CKD V ND ec. DKD dd HNS dd urate nefropathy
2020). Rutin suntik insulin sesuai dengan kadar (157/8.7)
GDS rata-rata 6-16 IU 2x per hari. Hipertensi grade 2
DM tipe 2 on insulin
O Leukositosis susp reaktif (11.800)
KU sedang Kes CM Anemia ec renal dd chronic disease (8.1)
TD 165/89 mmHg HR 94 x/m T 36,6oC Riwayat atypical chest pain
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal /
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) P
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Proper Bed Positioning
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA Weight Shifting / 2 hours
N. cranialis: Kesan parese (+) VII UMN S ACBT
Status motorik : UE & LE S kesan weak General ROM Exercise
fungsional, normotonus normoreflek ekstremitas, Ankle Pumping Bilateral
RP : -/- Isometric Strengthening Exercise
Status sensorik: tde Edukasi
Status otonom: on catheter
Status Integumen: intak
Elvie Loho / P / 72th / 00209265 / Anggrek 1 / 010 Observasi Dysphagia Oropharyngeal

S: P:
Pasien dikonsulkan dari sejawat THT. Rencana Pro Pendampingan Endoskopi fungsi menelan
FEES 31/1/2024 FEES eksplorasi nasofaring + eksplorasi laring
Pasien saat ini mengeluhkan kesulitan menelan dan dengan lokal anestesi.
Riwayat tersedak 2 hari yll. Pasien juga merasakan Shaker Exercise
seperti merasa mengganjal pada tenggorokan Massako Exercise
setelah habis makan. Pasien merasakan keluhan Edukasi
sejak lama namun hilang timbul. Pasien belum
pernah memeriksakan diri ke dokter, saat ini pasien
dapat makan dan beraktifitas secara mandiri dan
bekerja.

O:
KU : sedang Kes : Compos mentis
St Hemodinamik TD: 118/80 HR: 90 RR: 20 Temp:
36.5 SpO2 : 98% RA
St Motorik: kesan fungsional, RF ++/++, RP -/-,
Atrofi (-)
St mobilisasi: out of bed
St integument: intak
St. otonom : Inkontinensia uri et alvi -/-
N.Cranialis: intak
st. lokalis kepala/leher: dbn
look: wajah tampak simetris, pergerakan simetris
mulut: lidah tidak ada lateralisasi, uvula letak
midline
feel: lip seal good
move: jaw movement (+) good, tongue movement
(+) good kesegala arah
Uji menelan: RSST: 5x/30 detik
TOR BSST: passed
St AKS mandiri

Thoraks AP 30/1/24
Aterosclerosis Aortae

A:
Gangguan Fungsi Menelan
Kamuh Janike Elvi / P / 53th / 00765688 / IMC Eritrosit 4.63
Edelweis 1 Hb 13.8 ➝ MCV/MCH/MCHC 82.5/29.8/36.1
Hct 38.2
S Trombosit 282.000
Pasien dikonsulkan dari neurologi. Pasien datang PT 17.1/14.8 = 1.15x
dengan rujukan dari RS Hermana Lembean dengan APTT 22.3/29.9 = 0.74x
keluhan tampak gelisah 4 hari SMRS INR 1.29
(25/1/2024_07:00) disertai muntah sebanyak 4x, GDS 88
berisikan cairan, tidak ada darah. Setelah muntah SGOT/SGPT 42/17
pasien menjadi tempak lebih lemas dan pucat. Ureum/creatinin 25/0.4
Selama perawatan di RS Hermana pusing dan nyeri Na/K/Cl 136/4.0/92
kepala tidak berkurang dan pasien sudah tidak Anti HIV/HCV/HBsAg non reaktif
mengeluhkan muntah. Osmolaritas 302

RPD: Non contrast Head CT scan 28/1/2024 (menunggu


Riwayat perawatan selama di rumah dari tahun ekspertise resmi) :
2022 Tampak lesi hiperdense regio midcerebellum
Riwayat hipertensi sejak tahun 2014 terutama ke daerah kiri 21.1 cc yang tampak
Riwayat post craniektomi dekompresi a/i ICH regio mengobliterasi ventrikel 4 kesan suatu ICH
ganglia basal sinistra vol 62.6cc (Juli 2022) Tampak lesi hipodense sesuai teritori MCA sinistra
Riwayat hiperurisemia sejak 2 tahun ➝ tidak rutin pada parenkim regio temporo-parietal sinistra
mengonsumsi obat kesan suatu infark lama dan encephalomalacia
Midline shift ke kiri sejauh 0.5 cm
O
KU sedang Kes CM A
TD 155/86 mmHg HR 94 x/m T 36,6oC Gangguan mobilisasi
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / ICH spontan regio midcerebellum sinistra volume
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) 21.1cc midline shift 0.5cm kekiri onset H7
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Sequellae of stroke CVD SI dengan transformasi
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA hemorrhagic PH-2 CVD SI MCA sinistra
N. cranialis: Kesan parese (+) VII UMN D (ASPECT 3) dan ICH ganglia basal sinistra HT on
Status motorik : UE & LE D kesan weak treatment
fungsional, hipertonus hipereflek ekstremitas, RP :
-/- P
Status sensorik: tde Proper Bed Positioning
Status otonom: on catheter Weight Shifting / 2 hours
Status Integumen: intak Chest Therapy
General ROM Exercise
Lab RS Kandou 28/1/2024 : Ankle Pumping Bilateral
Leukosit 8.400 Edukasi
Simbar Frankie Audie / L / 60th / 00717426 / Leukosit 6.400
Edelweis 1 Trombosit 190.000
GDP 89
S As urat 8.3
Pasien dikonsulkan dari bagian neurologi. Pasien KT/HDL/LDL/TG 161/42/103/78
datang dengan keluhan nyeri pada kedua tungkai CRP 48
terutama pada daerah lutut kiri dan kanan yang Bil total/direk 0.71/0.26
memberat sejak 1 hari SMRS. Pasien mengaku HbA1C 5.5
nyeri tersebut dirasakan terutama ketika aktivitas D-dimer 0.84
seperti berjalan dan berdiri, seperti tertusuk dan Anti HCV/HbsAg NR/NR
berdenyut, intentas sedang, tidak menjalar, tidak
membaik dengan istirahat dan pereda nyeri. Nyeri CT scan kepala NK 30/1/24
dirasakan bersamaan denga panas dan bengkak di Tampak sulkus melebar di area cerebelum bilateral
lutut kiri dan kanan. Pasien dengan riwayat kesan diffuse cerebellar atrophy
kelemahan di kedua kaki sejak 1 tahun ini dan
masih dapat berjalan namun sambil berpegangan, A
kemudian semakin memberat sejak 14 jam lalu Gangguan Nyeri
dikarenakan nyeri dan bengkak. Gangguan Mobilisasi
Selulitis cruris dextra dan femoralis bilateral
RPD: Diffuse Cerebellar Atrophy
Hipertensi (2018), Hiperurisemia, Sequelae of stroke
Hiperkolesterolemia Susp asthma bronkiale dd/ bronkitis akut
Susp PAD ekstremitas inferior
O Susp gout athritis dd/ septic arthritis
KU sedang Kes CM Spondilosis lumbalis
TD 147/91 mmHg HR 94 x/m T 36,6oC Hipertensi on treatment
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / Hepatopati (SGOT 94)
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Hiponatremia (130)
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Hiperurisemia
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA Susp BPH
N. cranialis: Kesan parese (+) VII XII UMN S
Status motorik : UE & LE S kesan fungsional, P
hipertonus hipereflek ekstremitas, RP : -/- Proper Bed Positioning
Status sensorik: tde Weight Shifting / 2hours
Status otonom: on catheter ACBT
Status Integumen: intak General ROM Exercise
Status AKS: partial dependent Core Muscle Strengthening (jika NPRS <3)
Edukasi
Lab 29/1/24
Hb 14 ➝ MCHC/MCH/MCV 36.3/83/30.1
Alexander Ulaan / L / 69th / 00808830 / IMC Ht 43.7
Edelweis 1 / 010 Tromb 236
MCHC/MCV/MCH 33.5/88.3/29.5
S GDS 109
Pasien dikonsulkan dari bagian neurologi. Pasien Ur/Cr 35/0.9
rujukan RS Tahuna dengan keluhan kelemahan sisi OT/PT 22/18
tubuh kanan mendadak sejak 3 hari SMRS PT 1.20x
(30/1/24_15.30). Menurut keluarga, sebelum INR 1.31
kelemahan pasien sempat mengeluhkan nyeri APTT 1.22
kepala, dirasakan di seluruh bagian kepala, nyeri Na/K/Cl 138/3.4/92
kepala hilang timbul, intensitas tertususuk tusuk, Anti HCV/Anti HIV/HBs Ag Non reaktif
intensitas sedang, tidak menjalar, berkurang dengan
istirahat. Pasien juga terdapat muntah sebanyak 3 Rontgen RS Kandou 1/2/24:
kali tidak menyemprot, berisikan cairan dan Kesan Cardiomegali ( LVH?)
makanan. Pasien ada mengeluhkan batuk batuk
sejak 1 tahun terakhir. CT scan kepala RS Kandou 1/2/24
Tampak lesi hiperdens pada ganglia basal sinistra
RPD: volume 24cc dan midline shift 2.4mm ke arah
Riwayat hipertensi sejak 1 tahun, rutin dextra kesan suatu ICH spontan
mengonsumsi amlodipine 1x5mg Tampak sulkus menyempit kesan suatu edema
serebri
O
KU sedang Kes apatis A
TD 138/85 mmHg HR 94 x/m T 36,6oC Gangguan Mobilisasi
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / ICH spontan regio ganglia basal sinistra dengan
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) volume 24 cc dan midline shift 2.4 mm onset H4
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Hipertensi on treatment Hipokalemia ringan (3.4).
: 13x/mnt, SpO2 : 98% NK 4lpm
N. cranialis: Kesan parese (+) VII UMN D P
Status motorik : UE & LE D weak fungsional, Proper Bed Positioning
hipotonus hiporeflek ekstremitas, RP : -/- Weight Shifting / 2 hours
Status sensorik: tde Chest Therapy
Status otonom: on catheter General ROM Exercise
Status Integumen: intak Ankle Pumping Bilateral
Status AKS: partial dependent Edukasi

Lab RS Kandou 1/2/24:


Leu 8.0
Erit 4.95
Hb 14.6
Jul Lily Mokosolang / P / 54th / 00802420 / Edel 1 / Tampak sulkus melebar kesan suatu brain atrofi
010
Lab RS Kandou 01/02/2024:
S Hb 7.5
Pasien dikonsulkan dari bagian neurologi. Pasien MCHC/MCV/MCH 33.1/82.1/27.1
datang keluhan utama sulit menelan mendadak Ht 22.7
sejak 4 hari SMRS (29/1/24). Pasien cenderung Leukosit 38.000
tidak bisa menelan air putih dan masih bisa Trombosit 287.000
menelan bubur. Sebelumnya pasien juga GDS 96
mengalami kesulitan untuk menelan makanan dan SGOT/SGPT 75/17
minuman sejak 2 minggu SMRS (18-01-2024) Ur/Cr 77/0.6
namun dirasa memberat sejak 4 hr SMRS. Keluhan Na/K/Cl 131/2.9/84
dialami mendadak setelah bangun tidur. Pasien juga HbSAg / anti HCV/ anti HIV non reaktif
merasakan nyeri pada kerongkongan dan kesulitan Osmolaritas 303
untuk mengeluarkan lendir. Pasien juga mengalami
kelemahan pada badan karena makan dan minum Lab 2/2/24
menurun. Kelopak mata sebelah kanan cenderung PT 19.2/14
menutup sejak 1 bulan yang lalu, dan semakin INR 1.45/1.06
memberat seiring waktu. Pasien juga bicara pelo APTT 32.4/30
sejak 1 bulan yang lalu, semakin memberat seiring AU 8.7
waktu. Kolesterol 240
HDL 54
O LDL 165
KU sedang Kes CM NPRS statis: 1, dinamis 4-5 Trigliserid 106
TD 150/75 mmHg HR 94 x/m T 36,6oC
Respirasi: Pola nafas thoracoabdominal / A
Kemampuan batuk (-) / lendir (-) Gangguan Fungsi Menelan
Status respirasi: vesikuler, rhonki (-/-), wh (-/-), RR Gangguan Oromotor
: 13x/mnt, SpO2 : 98% RA Gangguan Nyeri
N. cranialis: Kesan parese (+) VII XII UMN D Reattack CVD SI posterior onset H6
Status motorik : UE & LE D fungsional, Disfagia neurogenik
normotonus normoreflek ekstremitas, RP : -/- Hipertensi stage 1
Status sensorik: normothesia Bone pain ec susp primary bone tumor dd
Status otonom: control otonom baik metastasis Limfadenopati regio colli dextra
Status Integumen: intak Myoma uteri Susp. Metastasis hepar
Status AKS: independent OA hip bilateral
Anemia ec chronic disease (7.5) Leukositosis pro
Ct scan RS Kandou (1/2/24): evaluasi (38.000) Hepatopati (SGOT 75) Azotemia
Tampak lesi hipodense pada medulla oblongata (Ur 77) Hiponatremia (131) Hipokalemia (2.9)
kesan suatu infark
P
Proper Bed Positioning
Weight Shifting / 2 hours
ACBT
General ROM Exercise
Ankle Pumping Bilateral
Isometric Strengthening Exercise (Jika
Hemodinamik dan Neurologic stabil)
Oromotor Stimulation
Shaker Exercise
Edukasi

Anda mungkin juga menyukai