PERTEMUAN 2
DISUSUN OLEH :
Meilani Astika Siregar : 228600124
Inayah Permadi Manullang : 228600250
May Grace Shella Sipahutar : 228600243
Tafidah Umniyah : 228600246
Wardiah Ismayani Harahap : 228600245
Arielfa Sabrina Fadilla : 228600138
PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
TA.2023/2024
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................3
1.4 Manfaat.............................................................................................................................4
BAB II............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
2.1 Definisi Psikologi Klinis........................................................................................................6
2.2 Perkembangan Teknologi Mempengaruhi Praktik Dan Peran Psikologi Klinis Di
Masyarakat Dan Lintas Bidang Ilmu...........................................................................................6
2.3 Sejarah Perkembangan Psikologi Klinis Dalam Masyarakat................................................8
2.4 Sejarah Perkembangan Psikologi Klinis Dalam Masyarakat..............................................10
2.5 Psikologi Klinis Dapat Membantu Individu Mengatasi Masalah Kehidupan Sehari-Hari..12
2.6 Peran Psikologi Klinis Berinteraksi Dengan Bidang Hukum..............................................14
2.7 Kontribusi Psikologi Klinis Dalam Dunia Pendidikan........................................................16
2.8 Psikologi Klinis Dapat Meningkatkan Produktivitas Di Tempat Kerja..............................18
2.9 Peran Psikologi Klinis Dalam Mendukung Kesejahteraan Mental Masyarakat..................20
2.10 Psikologi klinis dapat membantu korban trauma dan kekerasan.......................................22
2.11 Tantangan Yang Dihadapi Psikolog Klinis Dalam Praktiknya Di Masyarakat.................23
2.12 Psikologi klinis dapat berkontribusi dalam bidang kedokteran.....................................26
2.13 Hubungan Antara Psikologi Klinis Dan Pengembangan Diri Individu.........................28
2.14 Psikologi Klinis Mempengaruhi Pemahaman Masyarakat Tentang Gangguan Mental 30
2.15 Dampak Praktik Psikologi Klinis Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat.....................32
2.16 Etika Diterapkan Dalam Praktik Psikologi Klinis.........................................................33
2.17 Psikologi Klinis Berperan Dalam Pencegahan Gangguan Mental................................35
2.18 Peran Psikologi Klinis Dalam Pemulihan Pasien Dengan Gangguan Mental...............38
2.19 Psikologi klinis berkontribusi dalam penelitian lintas disiplin ilmu.............................40
2.20 Psikologi Klinis Berperan Dalam Meningkatkan Hubungan Antarpersonal.................42
ii
2.21 Dampak Pendidikan Psikologi Klinis Terhadap Pemahaman Masyarakat....................43
2.22 Psikologi Klinis Dapat Mendukung Keluarga Dengan Anggota Yang Memiliki
Gangguan Mental...................................................................................................................46
2.23 Psikologi Klinis Berinteraksi Dengan Bidang Ilmu Lain Seperti Sosiologi Dan
Antropologi............................................................................................................................48
2.24 Peran Psikologi Klinis Dalam Membantu Individu Menghadapi Perubahan Besar
Dalam Hidup, Seperti Perceraian Atau Kehilangan Pekerjaan.............................................48
2.25 Masyarakat Dapat Memaksimalkan Keuntungan Dari Jasa Psikologi Klinis...............48
BAB III..........................................................................................................................................50
PENUTUP.....................................................................................................................................50
3.1 Simpulan.........................................................................................................................50
3.2 Saran................................................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................52
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Psikologi klinis memegang peranan penting dalam masyarakat dan berbagai macam lintas
bidang keilmuan. Sebagai sebuah disiplin ilmu yang berfokus pada penilaian, diagnosis,
pengobatan, dan pencegahan gangguan mental serta perilaku, psikologi klinis menjadi titik
temu antara pemahaman mendalam tentang sifat manusia dan kebutuhan praktis untuk
meningkatkan kualitas hidup individu.1
Psikologi klinis dan psikiatri adalah dua hal yang sangat berbeda. Psikiatri berdasar dari
ilmu kedokteran dengan konsern jiwa, sedangkan psikologi klinis berdasar dari ilmu
psikologi, yang tepatnya menerapkan dan mengaplikasikan abnormal sebagai ilmu dasar,
dimana psikologi abnormal merupakan ilmu lanjutan dari psikologi kepribadian.2
Dalam masyarakat, seorang psikolog klinis dapat membantu individu mengatasi berbagai
masalah kehidupan, mulai dari stres sehari-hari hingga gangguan psikologis yang lebih
serius. Selain itu karena peningkatan kesadaran akan pentingnya kesejahteraan mental
membuat peran psikolog klinis menjadi semakin relevan di zaman sekarang yang dimana
tingkat stress dan depresi semakin meningkat.
Selain di ranah kesehatan mental, psikologi klinis juga berinteraksi dengan bidang-bidang
lain seperti hukum, pendidikan, bisnis dan lainnya. Misalnya, dalam konteks hukum,
pengetahuan tentang psikologi klinis bisa digunakan untuk memahami motif kejahatan atau
memberikan dukungan kepada korban kekerasan. Di bidang pendidikan, pemahaman tentang
perkembangan anak dan remaja dapat memberikan cara terbaik mendidik generasi muda.
Sementara dalam dunia bisnis, pemahaman tentang dinamika manusia dapat meningkatkan
produktivitas dan kinerja karyawan. Dengan demikian, psikologi klinis bukan hanya
memfasilitasi pemulihan dan pencegahan gangguan mental, tetapi juga memperkaya berbagai
aspek kehidupan manusia di berbagai bidang keilmuan.3
1
Rahmania, T. (2023). Psikologi perkembangan. Sada Kurnia Pustaka.
2
Nietzel, M.T., Bernstein, D.A., Milich, R. 1998. Introduction to Clinical Psychology (5th Ed). New Jersey: Prentice
Hall.
3
Rahmania, T. (2023). Psikologi perkembangan. Sada Kurnia Pustaka.
1
Maka dari itu, pada kesempatan kali ini kami akan mengulas, mengkaji dan mempelajari
tentang Psikologi Klinis, tepatnya yaitu peran psikologi klinis di masyarakat dan segala
bidang keilmuan.
2
22. Bagaimana psikologi klinis dapat mendukung keluarga dengan anggota yang
memiliki gangguan mental?
23. Bagaimana psikologi klinis berinteraksi dengan bidang ilmu lain seperti sosiologi
dan antropologi?
24. Apa peran psikologi klinis dalam membantu individu menghadapi perubahan besar
dalam hidup, seperti perceraian atau kehilangan pekerjaan?
25. Bagaimana masyarakat dapat memaksimalkan keuntungan dari jasa psikologi
klinis?
1.3 Tujuan
Atas perumusan beberapa masalah sebagaimana tersebut di atas maka dapat kami
rumuskan tujuan Makalah ini yang berjudul tentang, “PERAN PSIKOLOGI KLINIS DI
MASYARAKAT DAN SEGALA BIDANG KEILMUAN” diantaranya:
1. Untuk mengetahui definisi dari psikologi klinis.
2. Untuk mengetahui perkembangan teknologi mempengaruhi praktik dan peran
psikologi klinis di masyarakat dan lintas bidang ilmu.
3. Untuk mengetahui sejarah perkembangan psikologi klinis dalam masyarakat.
4. Untuk mengetahui fokus utama dalam praktik psikologi klinis di masyarakat.
5. Untuk mengetahui psikologi klinis dapat membantu individu mengatasi masalah
kehidupan sehari-hari.
6. Untuk mengetahui psikologi klinis berinteraksi dengan bidang hukum.
7. Untuk mengetahui kontribusi psikologi klinis dalam dunia pendidikan.
8. Untuk mengetahui psikologi klinis dapat meningkatkan produktivitas di tempat
kerja.
9. Untuk mengetahui peran psikologi klinis dalam mendukung kesejahteraan mental
masyarakat.
10. Untuk mengetahui psikologi klinis dapat membantu korban trauma dan kekerasan.
11. Untuk mengetahui tantangan yang dihadapi psikolog klinis dalam praktiknya di
masyarakat.
12. Untuk mengetahui psikologi klinis dapat berkontribusi dalam bidang kedokteran.
13. Untuk mengetahui hubungan antara psikologi klinis dan pengembangan diri
individu.
3
14. Untuk mengetahui psikologi klinis mempengaruhi pemahaman masyarakat tentang
gangguan mental.
15. Untuk mengetahui dampak praktik psikologi klinis terhadap kualitas hidup
masyarakat.
16. Untuk mengetahui etika diterapkan dalam praktik psikologi klinis.
17. Untuk mengetahui psikologi klinis berperan dalam pencegahan gangguan mental.
18. Untuk mengetahui peran psikologi klinis dalam pemulihan pasien dengan gangguan
mental.
19. Untuk mengetahui psikologi klinis berkontribusi dalam penelitian lintas disiplin
ilmu.
20. Untuk mengetahui psikologi klinis berperan dalam meningkatkan hubungan
antarpersonal.
21. Untuk mengetahui dampak pendidikan psikologi klinis terhadap pemahaman
masyarakat.
22. Untuk mengetahui psikologi klinis dapat mendukung keluarga dengan anggota yang
memiliki gangguan mental.
23. Untuk mengetahui psikologi klinis berinteraksi dengan bidang ilmu lain seperti
sosiologi dan antropologi.
24. Untuk mengetahui peran psikologi klinis dalam membantu individu menghadapi
perubahan besar dalam hidup, seperti perceraian atau kehilangan pekerjaan.
25. Untuk mengetahui masyarakat dapat memaksimalkan keuntungan dari jasa
psikologi klinis.
1.4 Manfaat
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi :
1. Manfaat Praktis
Dengan adanya makalah ini Penyusun berharap agar makalah ini dapat menjadi bahan
pembelajaran, menambah pengetahuan dan wawasan yang mendalam mengenai
Psikologi klinis dan peran psikologi klinis di masyarakat dan segala bidang keilmuan.
2. Manfaat Teoritis
4
Pihak Lain Sebagai bahan pertimbangan dan referensi bagi peneliti dan penulis lain
yang berminat melakukan penelitian di bidang yang sama. Dan dari penelitian ini
dapat dimanfaatkan sebagai sarana penambah wawasan dan bahan bacaan bagi
mereka yang berminat dan membutuhkan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
4
DIDIK, P. P. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik.
6
1. Teleterapi
Dengan kemajuan teknologi komunikasi, kini pasien dapat mengakses layanan terapi
melalui video call, telepon, atau platform khusus. Ini memungkinkan pasien yang berada
di lokasi terpencil atau yang mengalami kesulitan mobilitas untuk mendapatkan bantuan.
VR kini digunakan dalam terapi eksposure untuk mengatasi fobia dan gangguan
stres pascatrauma dengan memperkenalkan pasien ke situasi yang mereka takuti dalam
lingkungan yang terkontrol.
Analisis data dalam jumlah besar dapat memberikan wawasan tentang tren
kesehatan mental di masyarakat, memungkinkan intervensi yang lebih tepat dan dini.
5. Pelacakan Digital
6. Pendidikan Online
Psikolog klinis kini dapat mengakses kursus, pelatihan, dan seminar online yang
memungkinkan mereka untuk terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka.
7. Kolaborasi Multidisiplin
7
8. Platform Diagnostik Digital
Ada alat diagnostik digital yang dapat membantu dalam skrining awal gangguan
mental, meskipun mereka tidak menggantikan penilaian klinis.
Pada masa ini, gangguan mental sering dikaitkan dengan kekuatan rohaniah atau
hukuman dari dewa. Metode pengobatan biasanya melibatkan ritual keagamaan dan
eksorsisme.
Hipokrates, seorang dokter Yunani kuno, adalah salah satu dari sedikit orang yang
berpendapat bahwa gangguan mental disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam cairan
8
tubuh atau "humor". Ia menyarankan pengobatan melalui diet, obat-obatan, dan
perubahan gaya hidup.
3. Zaman Pertengahan
Selama periode ini, pandangan tentang penyihir dan kekuatan setan mendominasi.
Banyak individu dengan gangguan mental dituduh sebagai penyihir dan diperlakukan
dengan cara yang tidak manusiawi.
4. Renaissance
Reformasi perawatan kesehatan mental dimulai berkat upaya dari para reformis
seperti Philippe Pinel di Prancis dan Dorothea Dix di Amerika. Ada upaya untuk
memberikan perawatan yang lebih manusiawi kepada individu dengan gangguan mental.
6. Abad ke-20
Dengan kemajuan dalam ilmu saraf dan farmakologi, terdapat pemahaman yang
lebih mendalam tentang dasar biologis dari banyak gangguan mental. Terapi kombinasi,
yang melibatkan intervensi psikologis dan farmakologis, menjadi lebih umum. Selain itu,
dengan munculnya teknologi informasi, teleterapi dan intervensi berbasis digital menjadi
semakin populer.
9
8. Tren Saat Ini
Dengan melihat sejarahnya, jelas bahwa psikologi klinis telah melalui evolusi
yang panjang dan kompleks, dan terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan kebutuhan masyarakat.
Psikolog klinis melaksanakan penilaian dan evaluasi untuk memahami sifat dan
tingkat masalah psikologis yang dihadapi individu. Ini dapat melibatkan wawancara,
pengamatan, dan alat tes psikometrik untuk menentukan diagnosis yang tepat.
3. Pencegahan
10
4. Konsultasi
5. Penelitian
7. Advokasi: Psikolog klinis mungkin berperan dalam advokasi untuk hak pasien,
meningkatkan akses ke perawatan kesehatan mental, dan membentuk kebijakan publik
yang mendukung kesejahteraan mental masyarakat.
8. Evaluasi Program
9. Kode Etik
11
2.5 Psikologi Klinis Dapat Membantu Individu Mengatasi Masalah Kehidupan Sehari-Hari
Psikologi klinis memainkan peran krusial dalam membantu individu mengatasi berbagai
masalah kehidupan sehari-hari. Meskipun sering kali dikaitkan dengan pengobatan gangguan
mental yang parah, psikologi klinis juga berfokus pada isu-isu kehidupan yang mungkin dihadapi
banyak orang. Berikut adalah cara-cara psikologi klinis membantu individu mengatasi masalah
kehidupan sehari-hari:
1. Keterampilan Koping
2. Resolusi Konflik
3. Pengambilan Keputusan
4. Pengendalian Diri
Psikologi klinis sering kali membantu individu dalam meningkatkan harga diri
mereka, mengatasi perasaan tidak memadai, dan mencapai penerimaan diri.
12
6. Dukungan saat Krisis
Perubahan besar dalam hidup, seperti pindah, kelahiran anak, atau pensiun, dapat
menimbulkan stres dan ketidakpastian. Psikolog klinis dapat membantu individu
beradaptasi dengan perubahan-perubahan ini.
8. Isu-isu Spesifik
Melalui sesi edukatif, individu dapat diberi informasi tentang kesehatan mental,
cara menjaga kesejahteraan emosional, dan tanda-tanda awal dari masalah kesehatan
mental.
13
2.6 Peran Psikologi Klinis Berinteraksi Dengan Bidang Hukum
Interaksi antara psikologi klinis dengan bidang hukum menghasilkan subdisiplin yang
dikenal sebagai psikologi hukum atau psikologi forensik. Hubungan ini mencakup berbagai
aspek dan aplikasi di mana pengetahuan dan keterampilan psikologi klinis diterapkan dalam
konteks hukum. Berikut beberapa cara psikologi klinis berinteraksi dengan bidang hukum:
1. Evaluasi Kompetensi untuk Menghadapi Pengadilan
Psikolog klinis sering kali diminta untuk menilai apakah seorang individu
memiliki kapasitas mental untuk menghadapi pengadilan, memahami tuduhan yang
dihadapinya, dan bekerja sama dengan penasehat hukumnya.
Psikolog klinis mungkin bekerja sebagai konsultan untuk pengacara dalam hal-hal
yang melibatkan masalah psikologis, seperti dalam kasus trauma, pelecehan, atau
diskriminasi.
Dalam kasus perdata, psikolog klinis mungkin diminta untuk menilai kerusakan
emosional atau psikologis yang dialami oleh penggugat, seperti dalam kasus kecelakaan
atau malpraktik medis.
5. Evaluasi Risiko
Dalam konteks hukum pidana, psikolog klinis mungkin diminta untuk menilai
risiko seseorang melakukan kejahatan di masa depan, terutama dalam hal pembebasan
bersyarat atau keputusan terkait pembebasan.
14
6. Kustodia Anak dan Evaluasi Keluarga
Dalam kasus perceraian atau pertikaian hak asuh, psikolog klinis mungkin
diminta untuk menilai kondisi psikologis orang tua, kualitas hubungan antara orang tua
dan anak, serta lingkungan yang paling mendukung bagi anak.
7. Saksi Ahli
Psikolog klinis sering kali dihadirkan di pengadilan sebagai saksi ahli untuk
memberikan kesaksian mengenai masalah psikologis tertentu yang relevan dengan kasus
yang sedang diperiksa.
15
2.7 Kontribusi Psikologi Klinis Dalam Dunia Pendidikan
Psikologi klinis memiliki peran penting dalam dunia pendidikan, terutama ketika
menyangkut kesejahteraan siswa, pengembangan kurikulum, dan dukungan terhadap pendidik.
Berikut adalah beberapa kontribusi psikologi klinis dalam dunia pendidikan:
1. Intervensi Individu
Psikolog klinis dapat bekerja dengan siswa yang menghadapi kesulitan emosional
atau perilaku, membantu mereka mengembangkan keterampilan koping, dan mengatasi
hambatan dalam proses belajar.
Dalam kasus siswa dengan kebutuhan khusus atau kesulitan belajar, psikolog
klinis dapat terlibat dalam penilaian untuk menentukan kebutuhan edukasi khusus dan
rekomendasi intervensi yang sesuai.
4. Program Pencegahan
16
Psikolog klinis mungkin memberikan pelatihan kepada guru dan staf sekolah
tentang cara mengidentifikasi tanda-tanda stres, kecemasan, atau masalah emosional
lainnya di antara siswa.
7. Konseling Kelompok
8. Pendekatan Sistemik
Psikolog klinis mungkin bekerja pada level sistem untuk mengatasi masalah di
tingkat sekolah atau distrik, seperti budaya sekolah, kebijakan disiplin, atau intervensi
krisis.
9. Dukungan Transisi
Psikolog klinis dapat membantu siswa yang menghadapi transisi, seperti dari
sekolah dasar ke menengah, menengah ke atas, atau dari sekolah ke universitas atau
pekerjaan.
Beberapa psikolog klinis mungkin terlibat dalam penelitian yang berfokus pada
aspek-aspek psikologis dari proses pendidikan, seperti motivasi belajar, efektivitas
intervensi tertentu, atau faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan akademik.
17
2.8 Psikologi Klinis Dapat Meningkatkan Produktivitas Di Tempat Kerja
Psikologi klinis memiliki peran penting dalam mendukung kesejahteraan karyawan dan
meningkatkan produktivitas di tempat kerja. Dengan pemahaman mendalam tentang dinamika
perilaku manusia dan kesejahteraan mental, psikologi klinis dapat memberikan wawasan dan
intervensi yang berharga untuk perusahaan dan organisasi. Berikut adalah beberapa cara
psikologi klinis dapat meningkatkan produktivitas di tempat kerja:
1. Manajemen Stress
5. Pelatihan Kepemimpinan
18
6. Mediasi dan Resolusi Konflik
8. Evaluasi Organisasi
Dengan pendekatan yang berpusat pada manusia dan pemahaman mendalam tentang
perilaku manusia, psikologi klinis memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas dan
kesejahteraan di tempat kerja, yang pada akhirnya mendukung keberhasilan organisasi secara
keseluruhan.
19
2.9 Peran Psikologi Klinis Dalam Mendukung Kesejahteraan Mental Masyarakat
Peran psikologi klinis dalam mendukung kesejahteraan mental masyarakat sangat
penting. Psikologi klinis membawa pemahaman yang mendalam tentang masalah kesehatan
mental dan strategi untuk mengatasi masalah tersebut. Berikut adalah beberapa peran utama
psikologi klinis dalam mendukung kesejahteraan mental masyarakat:
1. Penyediaan Layanan Kesehatan Mental
20
6. Mengatasi Stigma
Psikolog klinis dapat berperan sebagai konsultan untuk pemerintah dan organisasi
masyarakat dalam pengembangan kebijakan dan program-program yang mendukung
kesejahteraan mental.
Psikolog klinis terlibat dalam penelitian untuk memahami lebih baik gangguan
mental, mencari solusi yang lebih efektif, dan mengembangkan intervensi yang berbasis
bukti.
9. Kolaborasi Multidisiplin
Dengan melibatkan psikolog klinis dalam upaya ini, masyarakat dapat lebih baik
memahami, mengatasi, dan merawat masalah kesehatan mental, sehingga mendukung
kesejahteraan mental yang lebih baik bagi semua individu.
21
2.10 Psikologi klinis dapat membantu korban trauma dan kekerasan
Psikologi klinis memainkan peran krusial dalam mendukung dan membantu individu
yang menjadi korban trauma dan kekerasan. Menghadapi kejadian traumatis atau kekerasan
dapat meninggalkan bekas mendalam pada psikologis seseorang, dan psikologi klinis memiliki
alat dan pendekatan untuk mendukung pemulihan. Berikut adalah cara psikologi klinis
membantu korban trauma dan kekerasan:
1. Pemberian Dukungan Awal
Respons awal terhadap trauma sangat penting. Psikolog klinis dapat memberikan
dukungan krisis, membantu korban menstabilkan emosi mereka, dan menyediakan ruang
aman untuk mereka berbicara tentang pengalaman mereka.
2. Terapi Trauma-Tertarget
Korban trauma dan kekerasan sering kali mengalami gejala stres pasca-trauma,
seperti kilas balik, mimpi buruk, dan kecemasan. Psikolog klinis dapat mengajarkan
keterampilan koping untuk mengelola gejala-gejala ini.
Trauma sering kali mempengaruhi tubuh serta pikiran. Psikolog klinis dapat
menggunakan teknik seperti teknik pernapasan, mindfulness, dan terapi berbasis
pergerakan untuk membantu korban merasakan tubuh mereka dengan cara yang aman
dan teratur kembali.
22
6. Grup Dukungan dan Terapi
Berada dalam grup dengan orang-orang yang memiliki pengalaman serupa dapat
menjadi sumber dukungan dan pemahaman. Psikolog klinis sering kali memfasilitasi
kelompok terapi untuk korban trauma.
Jika korban memilih untuk mengejar tindakan hukum terhadap pelaku, psikolog
klinis dapat memberikan dukungan emosional selama proses tersebut dan kadang-kadang
bertindak sebagai saksi ahli.
8. Pendidikan
Memahami respons tubuh dan pikiran terhadap trauma dapat membantu korban
merasa lebih terkontrol. Psikolog klinis dapat menyediakan informasi dan pendidikan
tentang efek trauma.
9. Reintegrasi Sosial
Setelah trauma, banyak korban yang merasa terasing dari masyarakat atau
lingkungannya. Psikolog klinis dapat membantu mereka membangun kembali hubungan
sosial dan mendukung reintegrasi ke dalam kehidupan sehari-hari.
Selain bekerja dengan korban, psikolog klinis juga terlibat dalam upaya
pencegahan dan peningkatan kesadaran tentang trauma dan kekerasan di masyarakat.
Dengan pendekatan yang berfokus pada individu dan pemahaman mendalam tentang
dinamika trauma, psikologi klinis dapat memberikan dukungan penting bagi korban trauma dan
kekerasan, memfasilitasi pemulihan dan pemulihan.
23
1. Stigma
2. Beban Kerja
5. Pembaruan Profesional
Bidang psikologi klinis terus berkembang, dengan penelitian dan teknik baru yang
muncul secara reguler. Menjaga diri tetap diperbarui dengan literatur dan pendekatan
terbaru adalah tantangan.
6. Kode Etik
Psikolog klinis sering kali menghadapi dilema etika, seperti bagaimana menjaga
kerahasiaan saat ada ancaman terhadap keselamatan klien atau orang lain.
24
7. Isu-isu Asuransi dan Pembiayaan
Bekerja dalam tim multidisipliner, seperti dengan dokter, pekerja sosial, dan
profesional lain, bisa menantang terutama jika ada perbedaan pendapat tentang perawatan
atau pendekatan terbaik untuk klien.
9. Tantangan Teknologi
Praktik reflektif adalah bagian penting dari profesi, tetapi mendapatkan supervisi
berkualitas atau meluangkan waktu untuk evaluasi diri dalam rutinitas yang sibuk bisa
menjadi tantangan.
Menghadapi klien dalam krisis (seperti risiko bunuh diri atau kekerasan)
memerlukan keterampilan khusus dan bisa menjadi sumber stres bagi psikolog.
25
2.12 Psikologi klinis dapat berkontribusi dalam bidang kedokteran
Psikologi klinis memiliki peran signifikan dalam bidang kedokteran, membantu
meningkatkan pemahaman dan perawatan kondisi medis melalui pendekatan yang berpusat pada
pasien dan pemahaman mendalam tentang perilaku, emosi, dan aspek psikologis lainnya yang
berinteraksi dengan kesehatan fisik. Berikut adalah beberapa cara psikologi klinis berkontribusi
dalam bidang kedokteran:
1. Psikologi Kesehatan
Beberapa psikolog klinis spesialis dalam pengobatan rasa sakit kronis, membantu
pasien mengembangkan strategi untuk mengelola rasa sakit mereka tanpa tergantung
sepenuhnya pada obat-obatan.
Psikolog klinis mungkin terlibat dalam evaluasi dan dukungan pasien yang akan
menjalani operasi, membantu mereka mempersiapkan prosedur dan mengatasi kecemasan
atau masalah emosional yang mungkin timbul setelah operasi.
4. Pendekatan Psikosomatik
Membantu dokter memahami dan merawat kondisi yang mungkin memiliki dasar
psikologis, seperti sakit kepala tegang, sindrom usus iritasi, atau nyeri dada yang tidak
disebabkan oleh kondisi kardiovaskular.
Psikolog klinis bekerja dengan pasien yang memiliki penyakit kronis seperti
diabetes, hipertensi, atau asma, membantu mereka mengembangkan strategi perilaku
untuk mengelola kondisi mereka dan meningkatkan kualitas hidup.
26
6. Rehabilitasi
Mereka dapat bekerja dalam tim rehabilitasi, membantu pasien pulih dari cedera
atau penyakit serius, seperti stroke atau cedera otak.
Psikolog klinis sering kali bekerja dalam tim medis, memberikan wawasan
tentang aspek psikologis kondisi medis dan memberikan rekomendasi untuk perawatan.
8. Dukungan Kanker
11. Penelitian
27
12. Edukasi Pasien
Mereka dapat memainkan peran penting dalam mendidik pasien tentang kondisi
kesehatan mereka, teknik relaksasi, keterampilan koping, dan cara-cara untuk
mempromosikan kesehatan mental dan fisik.
2. Keterampilan Koping
Salah satu tujuan utama terapi adalah mengembangkan keterampilan koping yang
lebih efektif. Ini dapat mencakup teknik relaksasi, strategi pemecahan masalah, atau
pendekatan mindfulness.
3. Peningkatan Hubungan
4. Pencapaian Tujuan
28
Terapi sering kali melibatkan penetapan tujuan dan pencapaian tujuan, apakah itu
berkaitan dengan karier, hubungan, atau tujuan pribadi lainnya.
5. Mengatasi Hambatan
Selain mengatasi masalah kesehatan mental, terapi juga fokus pada promosi
kesejahteraan emosional, termasuk peningkatan kebahagiaan, kepuasan, dan
keseimbangan dalam kehidupan.
7. Resiliensi
8. Pertumbuhan Pribadi
Banyak terapi tidak hanya berfokus pada "memperbaiki" apa yang "rusak" tetapi
juga pada pemberdayaan individu untuk tumbuh, belajar, dan berkembang sebagai
individu.
9. Mendorong Otonomi
Terapis sering kali menyediakan edukasi tentang kesehatan mental, teknik koping,
dan topik-topik lain yang relevan, memungkinkan individu untuk memiliki alat dan
sumber daya untuk mengendalikan kehidupan mereka.
29
Secara keseluruhan, psikologi klinis berkontribusi pada pengembangan diri dengan
memberikan individu wawasan, keterampilan, dan dukungan yang diperlukan untuk menghadapi
tantangan, mengatasi hambatan, dan mewujudkan potensi terbaik mereka.
2.14 Psikologi Klinis Mempengaruhi Pemahaman Masyarakat Tentang Gangguan Mental
Psikologi klinis memegang peran penting dalam membentuk pemahaman masyarakat
tentang gangguan mental. Dari pendidikan dan penelitian hingga perawatan langsung, kontribusi
psikologi klinis telah membantu mengubah pandangan masyarakat terhadap gangguan mental.
Berikut adalah beberapa cara psikologi klinis mempengaruhi pemahaman masyarakat:
1. Edukasi
Psikolog klinis sering kali terlibat dalam upaya edukasi, menyebarkan informasi
akurat tentang gangguan mental, penyebab, gejala, dan pengobatannya.
2. Mengurangi Stigma
3. Penelitian
4. Keterlibatan Media
Psikolog klinis sering kali diwawancarai atau berkolaborasi dengan media untuk
menyediakan informasi yang akurat dan berwawasan tentang topik-topik kesehatan
mental, baik itu dalam berita, program televisi, film, atau media lainnya.
5. Pelatihan Profesional
30
6. Pendekatan Holistik
7. Advokasi
Banyak psikolog klinis terlibat dalam advokasi, berjuang untuk hak-hak individu
dengan gangguan mental, termasuk akses ke perawatan yang berkualitas dan
perlindungan dari diskriminasi.
31
2.15 Dampak Praktik Psikologi Klinis Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat
Praktik psikologi klinis mempunyai dampak yang signifikan terhadap peningkatan
kualitas hidup masyarakat. Melalui intervensi, pendidikan, dan dukungan, psikologi klinis
membantu masyarakat menghadapi tantangan kesehatan mental, meningkatkan kesejahteraan
emosional, dan mempromosikan hubungan interpersonal yang sehat. Berikut adalah beberapa
dampak dari praktik psikologi klinis terhadap kualitas hidup masyarakat:
1. Peningkatan Kesejahteraan Emosional
2. Mengurangi Stigma
3. Pencegahan
Terapi dan intervensi sering kali fokus pada pengembangan keterampilan hidup,
seperti teknik mengatasi stres, keterampilan komunikasi, dan manajemen konflik, yang
semuanya meningkatkan kualitas hidup.
32
Intervensi terapi keluarga atau pasangan membantu memperbaiki hubungan,
memungkinkan keluarga dan pasangan untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan
mendukung.
6. Meningkatkan Produktivitas
Karena ada keterkaitan erat antara kesehatan mental dan fisik, intervensi
psikologis dapat memiliki dampak positif pada kesehatan fisik, seperti mengurangi gejala
penyakit kronis, mendukung manajemen rasa sakit, dan mempromosikan perilaku
kesehatan.
Intervensi krisis oleh psikolog klinis, seperti dalam kasus percobaan bunuh diri,
kekerasan domestik, atau trauma, dapat menyelamatkan nyawa dan memulihkan
stabilitas.
Dengan berbagai cara ini, psikologi klinis mempengaruhi dan meningkatkan kualitas
hidup masyarakat, mempromosikan kesejahteraan individu dan komunitas secara keseluruhan.
33
2.16 Etika Diterapkan Dalam Praktik Psikologi Klinis
Dalam praktik psikologi klinis, etika memainkan peran yang sangat penting untuk
memastikan bahwa pasien menerima perawatan yang kompeten, adil, dan bermutu. Ada
beberapa prinsip dasar dan pedoman etika yang harus ditaati oleh psikolog klinis:
1. Kerahasiaan
Informasi tentang pasien harus dijaga kerahasiaannya dan tidak boleh dibagikan tanpa
persetujuan pasien, kecuali dalam situasi tertentu seperti ancaman langsung terhadap
keselamatan pasien atau orang lain.
2. Integritas
Psikolog harus jujur, transparan, dan jujur dalam semua aspek praktik profesional
mereka.
3. Keahlian Profesional
Psikolog harus memastikan bahwa mereka memiliki pelatihan dan keahlian yang
diperlukan untuk memberikan layanan yang mereka tawarkan dan terus menerus
memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka.
Psikolog harus menghormati martabat dan hak asasi setiap individu, termasuk hak
atas privasi, kerahasiaan, dan pilihan otonom.
5. Keberlanjutan
6. Objektivitas
Psikolog harus tetap objektif dalam penilaian dan perawatan, menghindari bias
dan memastikan bahwa keputusan profesional mereka tidak dipengaruhi oleh faktor
pribadi.
7. Hubungan Profesional
34
Psikolog harus mempertahankan hubungan profesional dengan pasien dan
menghindari hubungan yang dapat mengakibatkan konflik kepentingan atau eksploitasi.
8. Persetujuan Terinformasi
Pasien harus diberi informasi yang cukup tentang prosedur, risiko, manfaat, dan
alternatif sebelum memberikan persetujuan untuk perawatan.
Jika terlibat dalam penelitian, psikolog klinis harus memastikan bahwa semua
partisipan memberikan persetujuan terinformasi, dan bahwa penelitian dilakukan dengan
integritas dan transparansi.
35
Kode etik dalam psikologi klinis bertujuan untuk melindungi hak dan kesejahteraan
pasien, memastikan praktik profesional yang bertanggung jawab, dan mempertahankan integritas
profesi. Semua psikolog klinis diharuskan untuk memahami dan mematuhi pedoman etika ini.
2. Intervensi Dini
Psikolog klinis dapat mengidentifikasi gejala awal atau faktor risiko dan
memberikan intervensi awal untuk mencegah perkembangan gangguan mental yang
penuh.
Banyak program yang dirancang untuk anak-anak dan remaja di sekolah, yang
bertujuan mengajarkan keterampilan koping, pemecahan masalah, dan komunikasi yang
efektif, serta mempromosikan ketahanan.
4. Dukungan Keluarga
36
Mengedukasi dan mendukung keluarga dari individu yang berisiko atau yang baru
didiagnosis dengan gangguan mental dapat mencegah perkembangan atau eksaserbasi
kondisi.
8. Penelitian
Psikolog klinis terlibat dalam penelitian untuk mengetahui faktor risiko dan
protektif untuk gangguan mental, yang pada gilirannya dapat menginformasikan strategi
pencegahan.
9. Akses ke Layanan
37
Mengidentifikasi dan mendukung individu yang telah mengalami trauma dapat
mencegah pengembangan gangguan stres pasca-trauma atau kondisi kesehatan mental
lainnya.
2.18 Peran Psikologi Klinis Dalam Pemulihan Pasien Dengan Gangguan Mental
Psikologi klinis memainkan peran sentral dalam proses pemulihan pasien dengan
gangguan mental. Dari evaluasi awal hingga intervensi dan dukungan jangka panjang, psikologi
klinis menghadirkan serangkaian alat dan pendekatan yang mendukung pemulihan pasien.
Berikut adalah beberapa peran kunci psikologi klinis dalam pemulihan gangguan mental: 5
1. Evaluasi dan Diagnosis
2. Terapi Individual
5
Jahja, Y. (2011). Psikologi perkembangan. Kencana.
38
Dengan menggunakan berbagai pendekatan terapi (seperti terapi kognitif-
perilaku, psikodinamik, atau humanistik), psikolog klinis bekerja dengan pasien untuk
mengatasi gejala, memahami penyebab mendasar, dan mengembangkan strategi adaptif.
3. Dukungan Kelompok
4. Pendidikan Pasien
6. Reintegrasi Sosial
8. Terapi Keluarga
9. Pencegahan Kambuh
39
10. Advokasi dan Hak Pasien
11. Penelitian
Banyak psikolog klinis terlibat dalam penelitian untuk memahami lebih lanjut
tentang gangguan mental dan mengembangkan intervensi yang lebih efektif.
Dalam era digital saat ini, psikologi klinis sering memanfaatkan teknologi, seperti
terapi online atau aplikasi dukungan kesehatan mental, untuk memberikan layanan
kepada pasien.
Dalam keseluruhan proses pemulihan, pendekatan yang berpusat pada pasien dan
kolaboratif adalah esensial. Dengan memfokuskan perawatan pada kebutuhan, tujuan, dan
kekuatan individu, psikologi klinis berkontribusi besar dalam mendukung pemulihan dan
kesejahteraan jangka panjang pasien dengan gangguan mental.
6
Wahyuni, A., Tias, A. A. W., & Sani, B. (2013, November). Peran etnomatematika dalam membangun karakter
bangsa. In Makalah Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Prosiding, Jurusan Pendidikan
Matematika FMIPA UNY, Yogyakarta: UNY (Vol. 1, No. 1, pp. 114-118).
40
2. Neurologi dan Ilmu Saraf
Melalui neuroimaging dan teknik penelitian lainnya, psikologi klinis bekerja sama
dengan ahli saraf untuk memahami dasar biologis dari gangguan kesehatan mental.
3. Ilmu Sosial
4. Farmakologi
5. Psikologi Pendidikan
Psikolog klinis dan pendidikan sering kali bekerja sama untuk memahami dan
mengatasi masalah kesejahteraan dan prestasi siswa di setting pendidikan.
7. Ilmu Lingkungan
41
Dalam pengembangan aplikasi kesehatan mental, permainan terapeutik, atau
teknologi intervensi lainnya, psikologi klinis bekerja sama dengan desainer, programmer,
dan ahli teknologi.
9. Ekonomi
Dalam memahami dampak ekonomi dari gangguan kesehatan mental atau biaya
dan manfaat dari intervensi, psikologi klinis dapat berkolaborasi dengan ekonom.
10. Hukum
Dalam konteks forensik, psikologi klinis bekerja dengan profesional hukum untuk
memahami masalah seperti kompetensi untuk diadili atau dampak trauma pada kesaksian
saksi.
42
2. Keterampilan Komunikasi
Melalui terapi, individu dapat belajar teknik komunikasi yang lebih efektif, seperti
mendengarkan secara aktif, memberikan umpan balik konstruktif, dan mengungkapkan
perasaan dengan cara yang sehat.
3. Pemahaman Diri
Dengan memahami diri sendiri lebih baik, individu dapat lebih memahami cara
mereka berinteraksi dengan orang lain, mengenali pola perilaku yang dapat menghambat
hubungan, dan melakukan perubahan yang diperlukan.
4. Manajemen Konflik
5. Dukungan Keluarga
6. Pendidikan Parenting
Psikologi klinis sering memberikan pelatihan dan dukungan bagi orang tua dalam
mendidik anak dengan cara yang mendukung dan efektif.
Dengan meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri, individu lebih mungkin
untuk membangun hubungan yang sehat dan saling menghormati.
43
9. Keterampilan Sosial
Untuk individu yang telah mengalami trauma, terapi dapat membantu dalam
pemulihan dan dalam membangun kembali hubungan yang mungkin rusak akibat
pengalaman traumatis.
Melalui berbagai intervensi dan dukungan ini, psikologi klinis membantu individu
membangun dan mempertahankan hubungan yang lebih sehat, memperdalam koneksi dengan
orang lain, dan meningkatkan kualitas hidup mereka melalui hubungan yang bermakna.
1. Mengurangi Stigma
2. Kesadaran Meningkat
44
Masyarakat menjadi lebih sadar akan tanda-tanda dan gejala gangguan kesehatan
mental, yang dapat memfasilitasi deteksi dini dan intervensi.
4. Pentingnya Pencegahan
Pemahaman tentang berbagai metode intervensi dan terapi yang tersedia untuk
gangguan kesehatan mental meningkat, memungkinkan individu untuk mencari bantuan
yang lebih tepat.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang tantangan yang dihadapi oleh
individu dengan gangguan kesehatan mental, masyarakat cenderung menjadi lebih
empatik dan mendukung.
7. Pendidikan di Sekolah
8. Peran Keluarga
45
Pendidikan memberi keluarga alat dan sumber daya yang diperlukan untuk
mendukung anggota keluarga yang mungkin menghadapi masalah kesehatan mental.
9. Peningkatan Kolaborasi
Dengan peningkatan kesadaran tentang psikologi klinis, profesi lain seperti medis,
pendidikan, dan pekerja sosial dapat berkolaborasi dengan lebih efektif dalam pendekatan
holistik terhadap kesehatan dan kesejahteraan.
2.22 Psikologi Klinis Dapat Mendukung Keluarga Dengan Anggota Yang Memiliki
Gangguan Mental
Psikologi klinis memiliki peran penting dalam mendukung keluarga yang memiliki
anggota dengan gangguan mental. Gangguan kesehatan mental tidak hanya mempengaruhi
individu yang didiagnosis, tetapi juga mempengaruhi keluarganya, yang mungkin merasa
tertekan, bingung, atau bahkan bersalah. Dalam konteks ini, berikut adalah beberapa cara
psikologi klinis mendukung keluarga:
1. Edukasi
46
Psikolog klinis dapat menyediakan informasi dan pendidikan kepada keluarga
tentang sifat, penyebab, dan pengobatan dari gangguan kesehatan mental tertentu.
Pemahaman ini dapat membantu mengurangi kesalahpahaman dan stigma.
2. Terapi Keluarga
3. Keterampilan Komunikasi
4. Dukungan Emosional
5. Panduan Praktis
7. Keterampilan Mengatasi
8. Pelatihan Parenting
47
9. Mediasi dan Resolusi Konflik
Dengan dukungan dan bimbingan dari psikologi klinis, keluarga dapat merasa lebih
mampu, lebih paham tentang informasi dari diagnosis pasien, dan didukung dalam menghadapi
tantangan yang datang dengan memiliki anggota keluarga dengan gangguan kesehatan mental.
Hal ini pada gilirannya, dapat memberi dampak positif pada proses pemulihan bagi kondisi
individu yang bersangkutan.
2.23 Psikologi Klinis Berinteraksi Dengan Bidang Ilmu Lain Seperti Sosiologi Dan
Antropologi
Psikologi klinis, meskipun memiliki fokus pada individu, sering kali memerlukan
pemahaman yang mendalam tentang konteks sosial dan budaya tempat individu tersebut berada.
Sosiologi, yang mempelajari struktur dan dinamika masyarakat, memberikan insight tentang
bagaimana kelompok dan institusi sosial mempengaruhi perilaku individu. Sebagai contoh, stres
yang berkaitan dengan status sosial ekonomi atau diskriminasi dapat mempengaruhi kesehatan
mental seseorang.
Antropologi, terutama antropologi budaya, mengeksplorasi cara-cara berbeda masyarakat
memahami dan membingkai kesehatan dan penyakit. Dalam konteks kesehatan mental,
48
antropologi dapat mengungkapkan bagaimana gangguan kesehatan mental didefinisikan,
diperlakukan, dan dipahami dalam budaya yang berbeda.
Kolaborasi antara psikologi klinis dengan sosiologi dan antropologi memungkinkan
pendekatan yang lebih holistik terhadap perawatan kesehatan mental, dengan
mempertimbangkan faktor-faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi individu.
2.24 Peran Psikologi Klinis Dalam Membantu Individu Menghadapi Perubahan Besar
Dalam Hidup, Seperti Perceraian Atau Kehilangan Pekerjaan
Perubahan besar dalam hidup, seperti perceraian atau kehilangan pekerjaan, sering kali
mengakibatkan stres, kecemasan, dan kesedihan. Psikologi klinis memainkan peran penting
dalam mendukung individu melalui transisi ini. Dengan terapi individual atau kelompok,
individu dapat memproses perasaan mereka, mengembangkan strategi adaptif untuk mengatasi
perubahan, dan membangun kembali rasa kepercayaan diri dan harapan untuk masa depan.
Psikologi klinis juga dapat membantu individu mengidentifikasi dan memanfaatkan dukungan
sosial dan sumber daya lainnya untuk memfasilitasi adaptasi yang sehat terhadap perubahan.
49
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Psikologi klinis memegang peran penting dalam memahami dan mengatasi berbagai
tantangan kesehatan mental yang dihadapi individu di masyarakat. Melalui interaksi dengan
disiplin ilmu lain seperti sosiologi dan antropologi, psikologi klinis memperoleh perspektif yang
lebih holistik tentang bagaimana konteks sosial dan budaya mempengaruhi kesehatan mental.
Selain itu, psikologi klinis memberikan dukungan esensial bagi individu yang menghadapi
perubahan besar dalam hidup, seperti perceraian atau kehilangan pekerjaan, dengan memberikan
alat dan strategi untuk beradaptasi dengan situasi tersebut. Namun, untuk memastikan bahwa
masyarakat memperoleh manfaat maksimal dari jasa psikologi klinis, penting bagi kita untuk
meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental, mengurangi stigma, dan memastikan akses
mudah ke layanan terkait. Dengan demikian, psikologi klinis berperan sebagai pilar penting
dalam meningkatkan kesejahteraan mental dan kualitas hidup individu di masyarakat.
3.2 Saran
Berdasarkan diskusi yang telah dijalani, ada beberapa saran yang patut dipertimbangkan.
Pertama, lembaga pendidikan dan organisasi kesehatan masyarakat perlu memperkuat kerja sama
lintas disiplin ilmu, seperti dengan sosiologi dan antropologi, untuk mendapatkan pemahaman
yang lebih mendalam tentang isu-isu kesehatan mental dalam konteks sosial dan budaya.
Selanjutnya, bagi individu yang menghadapi perubahan besar dalam hidup, seperti perceraian
atau kehilangan pekerjaan, sangat direkomendasikan untuk mencari dukungan dari profesional
psikologi klinis guna memfasilitasi pemulihan dan adaptasi yang sehat. Selain itu, masyarakat
secara keseluruhan harus bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental,
dengan mengedukasi publik, mempromosikan dialog terbuka, dan mengatasi stigma yang
mungkin terkait dengan mencari bantuan psikologis. Terakhir, pemerintah dan pemangku
kepentingan lainnya harus berkomitmen untuk memperluas akses ke layanan psikologi klinis,
sehingga lebih banyak individu dapat memperoleh manfaat dari dukungan profesional ini dalam
menghadapi tantangan kesehatan mental.
50
DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
Rahmania, T. (2023). Psikologi perkembangan. Sada Kurnia Pustaka.
Patodo, M. S. (2022). BAB 2 FUNGSI, PERAN PSIKOLOGI KLINIS DAN
KETERKAITANNYA DENGAN PROFESI LAIN. Psikologi Klinis, 9.
Nietzel, M.T., Bernstein, D.A., Milich, R. 1998. Introduction to Clinical Psychology (5th Ed).
New Jersey: Prentice Hall.
Phares, E. Jerry. 1992. Clinical Psychology Concept, Methods, and Profession (4th Ed).
California: Brooks/Cole Publishing Company.
Wiramihardja, Sutardjo A. 2007. Pengantar Psikologi Klinis (Edisi Revisi). Bandung: Refika
Aditama.
b.Prawitasari, J.E. (2007). Psikologi Klinis. Pengantar Terapan Mikro Dan Makro. Jakarta:
Penerbit Erlangga
Sundberg, N.D. dkk. (2002).Clinical Psychology. New Jersey: Prentice Hal
Jahja, Y. (2011). Psikologi perkembangan. Kencana.
Sumanto, M. A. (2014). Psikologi perkembangan. Media Pressindo.
DIDIK, P. P. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik.
JURNAL :
Sakerebau, J. (2018). Memahami Peran Psikologi Pendidikan Bagi Pembelajaran. BIA': Jurnal
Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual, 1(1), 96-111.
Wahyuni, A., Tias, A. A. W., & Sani, B. (2013, November). Peran etnomatematika dalam
membangun karakter bangsa. In Makalah Seminar Nasional Matematika dan
Pendidikan Matematika, Prosiding, Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY,
Yogyakarta: UNY (Vol. 1, No. 1, pp. 114-118).