Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah


Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi tercapainya tujuan
pembelajaran diantaranya pendidik, peserta didik, lingkungan, metode/teknik
serta media pembelajaran. Seringkali pelaksanaan proses pembelajaran tidak
berjalan dengan efektif dan menghabiskan banyak waktu serta tenaga
sementara tujuan pembelajaran belum dapat dicapai secara optimal. Hal
tersebut terutama terjadi pada pembelajaran dengan materi berupa konsep
yang sulit dipahami oleh perserta didik atau masih bersifat abstrak.
Pemaparan materi yang berupa konsep dapat diefesienkan dengan
menggunakan media pembelajaran untuk meningkatkan dan mempercepat
pemahaman peserta didik dalam memahami materi yang bersangkutan.
Penggunaan media pembelajaran perlu dipertimbangkan secara
matang mulai dari efisiensinya, metode pembuatan, kemudahan penggunaan,
hingga alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatannya. Media
pembelajaran yang baik merupakan media yang mudah dibuat, menarik bagi
peserta didik, dan efisien dalam merepresentasikan konsep dalam materi
pembelajaran. Media konvensional seringkali menjadi pilihan utama sebagai
alat bantu seorang guru dalam membantu peserta didik memahami materi
dikarenakan kemudahan dalam pembuatannya serta tidak diperlukan
perangkat elektronik dalam pembuatannya sehingga dapat dibuat dimana saja
tanpa terkendala teknologi maupun tuntutan sarana dan prasarana khusus.
Enzim merupakan salah satu materi pembelajaran yang sulit dipahami
hanya dengan mengandalkan pemaparan langsung secara verbal dari guru
sehingga diperlukan alat bantu atau metode lain untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Praktikum dapat menjadi salah satu cara untuk memberi
pengalaman langsung bagi peserta didik untuk memahami materi, namun
hanya dalam bentuk pengamatan makroskala. Praktikum tersebut belum dapat
menjangkau materi seperti struktur dan cara kerja enzim secara spesifik yang
merupakan biomolekul.

1
Maka dari itu dianggap perlu untuk merancang suatu media
pembelajaran dalam menunjang proses pembelajaran materi enzim. Media
tersebut dibuat untuk memberi pemahaman pada peserta didik mengenai
struktur, cara kerja, dan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim
secara spesifik dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat dan
ramah lingkungan atau dengan kata lain media pembelajaran berbasis
konvensional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran berbasis konvensional?
3. Bagaimana rancangan media pembelajaran berbasis konvensional yang
digunakan pada materi enzim?
4. Bagaimana rencana pelaksanaan pembelajaran terkait penggunaan media
pembelajaranberbasis konvensional pada materi enzim?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan media pembelajaran berbasis
konvensional pada materi enzim yang dirancang?

C. Manfaat
1. Mengetahui media pembelajaran
2. Mengetahui media pembelajaran berbasis konvensional.
3. Mengetahui rancangan media pembelajaran berbasis konvensional yang
digunakan pada materi enzim.
4. Mengetahui rencana pelaksanaan pembelajaran terkait penggunaan media
pembelajaran berbasis konvesnsional pada materi enzim.
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan media pembelajaran berbasis
konvensional pada materi enzim yang dirancang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Media Pembelajaran
Menurut heinich (1993), media merupakan alat saluran komunikasi).
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
“medium” yang secara harafiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber
pesan dengan penerima pesan. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan
sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Schramm (1977), media
pembelajaran merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran. Sedangkan Briggs (1977) mengemukaakan
bahwa media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan
isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video, slide, dan sebagainya
(Susilana dan Cepi, 2007).
Menurut Susilana dan Cepi, (2007), Secara umum media mempunyai
kegunaan:
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera
3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi secara langsung antara murid dan
sumber belajar
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, audiotiri, dan kinestetiknya
5. Memberi rangsangan yang sama, memperamakan pengalaman, dan
persepsi yang sama
Kriteria umum pemilihan media menurut (Susilana dan Cepi, 2007)
antara lain:
1. Kesesuaian dengan tujuan
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
3. Kesesuaian dengan karakterisitik siswa
4. Kesesuaian degan teori
5. Kesesuaian dengaan gaya belajar siswa

3
6. Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, fasilitas, pendukung, dan waktu
yang tersedia

B. Media Pembelajaran Berbasis Konvensional


Kelompok kategori media non IT (media berbasis konvensional)
didasarkan kepada cara pengelompokkan atau klasifikasi media berdasarkan
diperlukan tidaknya perangkat elektronik untuk menjalankan media tersebut.
Menurut Sanjaya (2007), media non elektronik adalah media yang dapat
digunakan tanpa bantuan alat-alat elektronik seperti media grafis, model,
chart, mock-up, specimen dan sebagainya. Karena tidak adanya tuntutan
perangkat elektronik yang pada umumnya memerlukan energi listrik,
memungkinkan kelompok media ini dapat digunakan di berbagai daerah yang
belum memiliki sumber energi listrik.
Media pembelajaran konvesional adalah suatu pembelajaran yang
diselanggarakan dengan memanfaatkan media non eletronik atau
memanfaatkan bahan sederhana untuk membuat media pembelajaran agar
materi dapat tersampaikan dengan mudah kepada peserta didik
(Larasati,2017)
Media pembelajaran konvensional disebut juga sebagai media
mengajar. Pengguna media mengajar lebih banyak dilakukan oleh guru.
Media ini lebih banyak digunakan untuk memperjelas materi yang ingin
disampaikan guru kepada para murid (Novitasari,2017)
Dari ketiga pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran konvensional merupakan alat bantu pembelajaran yang
memungkinkan untuk tersampaikannya materi pembelajaran dari guru ke
peserta didik dengan mudah tanpa bantuan perangkat elektronik.
Menurut Novitasari (2017), Tujuan penggunaan media konvensional
adalah :
1. Efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar
2. Meningkatkan motivasi belajar siswa
3. Variasi metode pembelajaran

4
4. Peningkatan aktivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar

C. Rancangan Media Pembelajaran Berbasis Konvensional yang digunakan


pada Materi Enzim

Media pembelajaran berbasis konvensional yang digunakan pada materi


enzim dirancang agar dapat menampilkan teori cara kerja enzim yaitu “lock
and key”dan “induced fit” serta faktor-faktor yang memperngaruhi kerja
enzim seperti inhibitor, suhu, pH, dan lain-lain. Media pembelajaran berbasis
konvensional yang digunakan pada materi enzim tersebut selanjutnya kami
beri nama “ERECTIONORM (enzym structure and activity in conventional
learning media)”. Media pembelajaran tersebut akan dibuat dalam bentuk 3D
(3 dimensi) untuk menggambarkan secara nyata struktur enzim yang terbuat
dari protein yang memiliki ikatan tersier yang akan pertama kali rusak atau
lepas jika berada pada kondisi ekstrim seperti suhu panas. Adapun dalam
pembuatannya dimanfaatkan bahan-bahan yang mudah diperoleh dan ramah
lingkungan sebagai berikut:

1. Alat:
a. Pemotong gabus/styrofoam
b. Kuas
c. Pisau cutter
d. Gunting
2. Bahan:
a. Gabus/styrofoam
b. Kawat
c. Cat warna
3. Cara pembuatan:
a. Sediakan 4 buah gabus/styrofoam ukuran 30 x 30 x 30 cm. Buat
rancangan pola bentuk sisi aktif enzim yang akan berikatan dengan
substrat. Buatlah rancangan sisi aktif enzim menjadi dua bentuk
yang saling terhubung (bentuk substrat dan sisi aktif harus sama).

5
b. Potong gabus sesuai dengan rancangan pola yang telah dibuat,
gunakan bagian potongan gabus yang lebih besar sebagai enzim dan
bagian yang kecil sebagai substrat.
c. Potong gabus sebagai substrat menjadi dua bagian sama besar lalu
sambung kembali menggunakan kawat yang ditanam pada bagian
tengah gabus tersebut (potongan substrat (gabus) dapat dilepas untuk
menunjukkan bahwa substrat telah diuraikan oleh enzim sesuai
prinsip kerja “lock and key”).
d. Buat inhibitor dengan memotong gabus lain dengan setengah bentuk
yang menyerupai sisi aktif enzim sehingga apabila inhibitor tersebut
melekat pada sisi aktif enzim maka substrat tidak dapat masuk.
e. Ulangi langkah kerja (b) dengan gabus yang berbeda lalu potong
enzim (gabus) tersebut lalu hubungkan kembali menggunakan kawat
seperti pada langkah kerja (c) untuk menggambarkan kerusakan
enzim (potongan enzim (gabus) dapat dilepas untuk menunjukkan
bahwa struktur enzim rusak yang diakibatkan oleh suhu, pH, dll).
f. Ulangi kembali langkah kerja (b) lalu buat potongan kecil lalu
pasang pada enzim (gabus) yang dihubungkan dengan kawat
sehingga dapat digeser atau berpindah lokasi. Pastikan saat potongan
kecil pada enzim tersebut digeser maka sisi aktif pada enzim (gabus)
yang sebelumnya berbeda dengan bentuk substrat menjadi sama
sesuai dengan prinsip kerja “induced fit”.
g. Warnai tiap potongan gabus dengan warna berbeda untuk tiap jenis
komponen (warna biru untuk enzim, merah dan kuning untuk
substrat, hijau untuk inhibitor).

D. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Terkait Penggunaan Media


Pembelajaran pada Materi Enzim

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah: SMA Negeri

6
Mata pelajaran: BIOLOGI
Kelas/Semester: XII IPA / I
Topik : Metabolisme
Alokasi Waktu: 14 JP (7 pertemuan X 2 Jam Pelajaran)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar,menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakanmetoda sesuai
kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan
fungsi DNA, gen dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat
serta pengaturan proses pada mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati
bioproses.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli da lam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan,

7
gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan sekitar.
3.2 Menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi enzimatis dalam makhluk
hidup
4.2 Menyusun laporan hasil percobaan tentang mekanisme kerja enzim,
fotosintesi,dan respirasi anaerob

C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)


1.1.1 Membangun rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan TME atas adnya
keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang pengaturan proses-
proses metabolisme pada makhluk hidup
1.1.2 Mempratekkan pola pikir ilmiah dalam mengamati proses metabolisme.
2.1.1 Menampilkan perilaku rasa ingin tahu, teliti, disiplin, tanggung jawab,
kerjasama yang baik, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam kegiatan observasi dan eksperimen maupun presentasi hasil
eksperimen tentang metabolisme.
2.1.2 Membiasakan bersikap teliti dan hati-hati pada saat melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan tentang metabolisme baik di laboratorium
maupun di lingkungan sekitar
3.2.1 Menjelaskan struktur enzim
3.2.2 Menjabarkan sifat-sifat, cara kerja enzim.
3.2.3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim
3.2.4. Menjelaskan peranan ATP dalam aktivitas seluler
3.2.5. Menjabarkan proses katabolisme karbohidrat pada respirasi seluler (aerob)
3.2.5. Menjelaskan keterkaitan katabolisme karbohidrat dengan katabolisme lemak
dan protein
3.2.6. Menjelaskan hasil respirasi seluler (aerob)
3.2.7. Membandingkan respirasi aerob dengan anaerob
4.2.1. Melaksanakan percobaan tentang cara kerja enzim katalase.

8
4.2.2. Membuat laporan hasil percobaan tentang cara kerja enzim katalase.
4.2.3. Melaksanakan percobaan tentang fotosintesis.
4.2.4. Membuat laporan hasil percobaan tentang fotosintesis.
4.2.5. Melaksanakan percobaan tentang fermentasi.
4.2.6. Membuat laporan hasil percobaan tentang fermentasi.

D. Materi Pelajaran
I. Pengertian metabolisme
Metabolisme merupakan proses perubahan reaksi kimia yang meliputi proses
penyusunan zat membutuhkan energi, pembongkaran yang menghasilkan energi
yang terjadi didalam sel, diawali dengan substrat awal dan diakiri dengan suatu
produk akhir melalui proses kimia fisika dan mekanis dengan bantuan enzim.
Secara ringkas metabolisme dibedakan menjadi 2 macam, yaitu anabolisme dan
katabolisme.
1. Anabolisme, yaitu suatu proses penyusunan molekul kompleks berupa senyawa
organik dari molekul-molekul yang sederhana dengan
mengkonsumsi/memerlukan energi. Contoh penyusunan glukosa dari molekul
CO2 dan H2O dengan bantuan energi dari sinar matahari, misalnya terjadi pada
proses fotosintesis.
2. Katabolisme, yaitu proses penguraian senyawa organik yang kompleks menjadi
molekul sederhana. Dengan disertai pembebasan energi. Contoh pada proses
respirasi aerob terjadi penguraian senyawa organik berupa glukosa menjadi CO2
dan H2O dengan melepas energi.

II. Enzim
Enzim merupakan bikatalisator, yaitu senyawa yang membantu mempermudah
dan mempercepat reaksi kimia dalam sel hidup tetapi tidak ikut dalam hasil reaksi.
Perhatikan skema reaksi enzimatis berikut:

H2O2 + enzim katalase  H2O + O2 + enzim katalase

Sifat-sifat enzim

1. Enzim tersusun atas dua komponen, komponen pertama terbuat dari protein dan
komponen ke dua bukan protein. Bagian yang terbentuk dari protein disebut

9
apoenzim, sedangkan bagian non protein disebut kofaktor. Kofaktor dapat
berupa ko-enzim/vitamin misalnya riboflavin, tiamin, niasin, dan biotin, atau
gugus prostetik yang berupa ion-ion logam. Enzim yang mempunyai kofator
berupa ion-ion logam sering disebut dengan metaloenzim. Untuk dapat bekerja
apoenzim dan kofaktor harus bergabung membentuk holoenzim yang aktif.
2. Mekanisme kerja enzim yaitu dengann cara menurunkan energi aktifasi.

Gambar: Peranan Enzin dalam mengkatalis reaksi kimia

3. Enzim bekerja spesifik.


Enzim hanya dapat bekerja pada substrat yang setangkup dengan bagian aktif
enzim. Kerja enzim seperti kerja kunci dengan gemboknya. Dimana enzim
bertindak sebagai gembok dan kunci sebagai substrat.

Faktor yang mempengaruhi kerja enzim

NO FAKTOR AKTIVITAS ENZIM


1. Suhu 300-370 Bekerjanya optimal.setiap kenaikan suhu 10˚C (sampai 40˚C),
kecepatan reaksi naik 2 x lipatnya dan reaksi terhambat dan berhenti
pada 60˚C. Pada suhu 0 ˚C atau dibawahnya aktivitas enzim tidak aktif
tetapi tidak rusak dan bagian apoenzim mengalami koagulasi.Pada
suhu 35˚C -40˚C aktivitas enzim
optimal , sedangkan pada suhu
Suhu ± 500 196 ˚C aktivitas enzim berhenti
Suhu 600-700 total .
Suhu ± 700 Terhambat kerjanya.
Aktifitas enzim rusak.
Bakteri yang hidup di air panas

10
2. pH Setiap enzim mempunyai PH optimun tertentu. Untuk
bekerja .Misalnya : enzim ptialin pH nya mendekati. Contoh : pepsin
 pH 2, amylase  pH 7.0 . Pengaruh pH dapat menyebabkan sisi
aktif enzim (Apoenzim) berubah sehingga menghalangi terikatnya
subtrat pada apoenzim. Selain mempengaruhi apoenzim, perubahan pH
dapat menyebabkan denatorasi pada enzim.
3. Konsentrasi Konsentrasi substrat rendah, kerja enzim rendah, dan
Substrat sebaliknya.substrat yang banyak mula-mula memacu aktifitas enzim,
tetapi kemudian menghambat karena: penumpukan produk (feed back
effect)
4. Konsentrasi Konsentrasi enzim tinggi, semakin cepat cara kerja enzim.peningkatan
enzim konsentrasi enzim memacu aktifitasnya
5. Kadar air dan Kadar air semakin tinggi, mempercepat perkecambahan dan memacu
Vitamin aktivitas enzim
6. Zat aktivator Logam Ca, Mg, Mn, Ni, Co, Fe, vitamin , hormon dan Cl merupakan
(zat penggiat) aktivator yang memacu kerja enzim.
7. Zat penghambat Molekul atau ion yang menghambat kerja enzim, dibedakan menjadi
(inhibitor) 1. Inhibitor reversibel adalah yang tidak merusak enzim karena setelah
lepas, enzim dapat berfungsi lagi dan hanya membentuk ikatan kimia
yang lemah. Inhibitor reversibel dibedakan menjadi 2 macam:
a. Inhibitor kompetitif: yang memiliki struktur seperti substrat
sehingga inhibitor dan substrat saling berkompetisi pada sisi aktif
enzim, mengikat enzim membentuk komplek enzim. Karena
terikat secarareversible yang penghambatan nya bias, yaitu
ketika ditambah substrat maka penghambatan berkurang.
b. Inhibitor non kompetitif (reversibel) : inhibitor yang terikat pada
sisi alosterik (bukan sisi aktif) sehingga sisi aktif enzim tidak
bisa berikatan dengan substrat yang mengakibatkan tidak terjadi
pembentukan kompleks enzim substrat, inhibitor tidak dapat
dihilangkan dengan menggunakan penambahan substrat Contoh
inhibitor ini berupa Ag+, Hg2+, Pb2+ , Cu, Zn, Cd, Ag
2. Inhibitor Irrenversibel adalah inhibitor yang terikat kuat dengan sisi
aktif enzim, yang menyebabkan bentuk enzim berubah sehingga
aktivitas katalitis enzim berubah dan enzim rusak setelah inhibitor

11
lepas. Contoh: racun, gas saraf, sianida.
8. Feed Back Akumulasi enzim yang berlebihan akan menghambat kerja enzim.
Inhibitor

Struktur enzim
Struktur enzim dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Enzim sederhana adalah enzim yang tersusun komponen protein yang disebut
dengan apoenzim.
2. Enzim yang lengkap ( Holoenzim ) adalah tersusun atas dua bagian, yaitu
bagian protein dan bagian bukan protein.
a. Bagian disebut apoenzim,yaitu bagian yang tidak aktif yang mudah
terdenaturasi akibat pemanasan ., tersusun atas asam-asam amino (protein )
Bagian protein ini bersifat termolabil (mudah berubah dan tidak tahan
panas ) misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
b. Bagian yang bukan protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yang
aktif ( termostabil ) Gugus prostetik dibedakan menjadi .dua yaitu :
 Kofaktor adalah golongan non protein yang t aktif yang bersifat
termostabil , yang berupa ion-ion anorganick( logam ) seperti Na, Fe ,
Pb, Mg, Zn, Cu , Mn , K yang dibutuhkan enzim untuk melakukan
fungsi untuk stabilisator agar enzim tetap bekerja aktif.
 Koenzim adalah gugus protestik (non protein) yang berupa bahan
organik yang berupa vitamin B1, (tiamin) B2 (ribolavin) , B3 (niasin),
B6 (piridoksin), NADH , FADH ,nikotinamida dan koenzim A .olekul
organik (komplek) yang dibutuhkan enziim untuk melakukan
fungsinya. Fungsi koenzim adalah sebagai karier sementara dari gugus
fungsional yg berperan dalam reaksi ensimatis tersebut. Contoh
koenzimNAD (koenzim 1), NADP (koenzim 2), FMN dan FAD.

Mekanisme kerja enzim dibedakan menjadi dua


1. Teori lock and key (gembok dan kunci)
Enzim diumpamakan sebagai gembok, sedangkan substratnya
sebagaikunci.Coba perhatikangambar dibawah ini

12
Enzim memiliki struktur sisi spesifik yang cocok dengan substrat.Mampu
menerangkan spesifitas ensim ttp tidak dapat menerangkan stabilitas fase
transisi ensim
2. Teori induced fit (Induced Fit theory)
Setiap molekul substrat mempunyai permukaan yang pas dengan permukaan
sisi aktif enzim. Dengan mempertimbangkan fleksibilitas protein, sehingga
pengikatan suatu substrat pada enzim menyebabkan sisi aktif mengubah
konformasinya sehingga cocok dgn substratnya. Yang dapat menerangkan
fase transisi komplek ES (enzim substrat).

E. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran


Metode : Tanya Jawab, diskusi.
Model : Discoverylearning

F. Media, Alat dan Sumber Belajar


 Media/Alat
1. Power point/slide presentasi
2. Gambar, foto, video materi metabolisme
3. Media pembelajaran cara kerja enzim
4. Penggaris, spidol, papan tulis
5. Laptop & proyektor
 Sumber Belajar:
1. Buku Biologi Siswa Kelas XI, Kemendikbud, Tahun 2016
2. Buku referensi lain yang relevan

13
3. Internet
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (2 x 45 menit)
Langkah Sintak Model Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam dan peserta didik
(10 menit) menjawab salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua
kelas untuk berdoa memohon kepada Allah
swt semoga diberi kelancaran dan
kemudahan dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
d. Guru memberi apersepsi tentang pencernaan
kimia di dalam mulut (nasi dikunyah
menjadi manis)
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan
indikator pencapaian kompetensi yang akan
dicapai.
Kegiatan Fase 1.  Peserta didik diajak untuk menulusuri
Inti Stimulating/ rangkaian proses yang terjadi pada tubuh
(70 menit) Pemberian  Peserta didik dibimbing untuk menemukan
rangsangan. kata “metabolisme”.
 Guru membimbing peserta didik untuk
mengembangkan pemikiran terkait
metabolisme.
Fase 2.  Guru memberikan kesempatan pada peserta
Problem didik untuk mengidentifikasi sebanyak
statemen mungkin pertanyaan terkait dengan
(pertanyaan/ide metabolisme
ntifikasi  Peserta didik menyampaikan pertanyaan
masalah) terkait dengan metabolisme (pertanyaan
yang dimaksud; apakah metabolisme itu,

14
bagaimana prosesnya, apa yang berperan)
Fase 3.Data Peserta didik mengumpulkan informasi yang
collection relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah
(pengumpulan diidentifikasi melalui kegiatan studi literatur.
data)
Fase 4.Data Peserta didik mendiskusikan hasil
processing pengumpulan informasi.
(pengolahan
data)
Fase Peserta didik mendiskusikan hasil
5.Verification pengamatannya dan memverifikasi hasil
(pembuktian) pencarian informasi dengan data-data atau
teori pada buku sumber yang relevan.
Fase Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
6.Generalizatio tentang metabolisme.
n (menarik Sebagai perwakilan, beberapa kelompok maju
kesimpulan/ untuk menyampaikan hasil diskusi.
generalisasi)
Kegiatan Penutup (10 menit) a. Guru mereview dengan memberi
pertanyaan untuk dijawab secara bersama,
terkait evaluasi yang diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran
bagi peserta didik yang belum kompeten
dan memberikan tugas pengayaan pada
peserta didik yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan
pertemuan berikutnya ; menyiapkan bahan
praktikum enzim katalase.

2. Pertemuan Kedua (2 x 45 menit)


Langkah Sintak Model
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran

15
Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam dan peserta didik
(10 menit) menjawab salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua
kelas untuk berdoa memohon kepada Allah
swt semoga diberi kelancaran dan
kemudahan dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
d. Guru memberi apersepsi tentang pencernaan
kimia di dalam mulut (nasi dikunyah
menjadi manis)
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan
indikator pencapaian kompetensi yang akan
dicapai.
Kegiatan Fase 1.  Peserta didik diajak merasakan manisnya
Inti Stimulating/ nasi setelah dikunyah.
(70 menit) Pemberian  Peserta didik dibimbing untuk menemukan
rangsangan. kata “enzim”.
 Guru membimbing mengembangkan
pemikiran peserta didik terkait enzim.
Fase 2.  Guru memberikan kesempatan pada peserta
Problem didik untuk mengidentifikasi sebanyak
statemen mungkin pertanyaan terkait dengan enzim
(pertanyaan/ide  Peserta didik menyampaikan pertanyaan
ntifikasi terkait dengan enzim (pertanyaan yang
masalah) dimaksud ; apakah enzim itu, bagaimana
sifat-sifatnya, bagaimana strukturnya,
bagaimana cara kerjanya, apakah ada yang
menghambat atau mempercepat kerja
enzim)
Fase 3.Data Guru membimbing peserta didik dalam

16
collection mensimulasikan mekanisme kerja enzim dan
(pengumpulan faktor-faktor yang mempengaruhinya
data) menggunakan media pembelajaran.
Fase 4.Data Peserta didik mendiskusikan pemaparan dari
processing hasil simulasi media pembelajaranmekanisme
(pengolahan kerja enzim dan faktor-faktor yang
data) mempengaruhinya
Fase Peserta didik mendiskusikan hasil
5.Verification pengamatannya dan memverifikasi hasil
(pembuktian) pencarian informasi dengan data-data atau
teori pada buku sumber yang relevan.
Fase Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
6.Generalizatio tentang enzim.
n (menarik Sebagai perwakilan, beberapa kelompok maju
kesimpulan/ untuk menyampaikan hasil diskusi.
generalisasi)
Kegiatan Penutup (10 menit) a. Guru mereview dengan memberi
pertanyaan untuk dijawab secara bersama,
terkait evaluasi yang diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran
bagi peserta didik yang belum kompeten
dan memberikan tugas pengayaan pada
peserta didik yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan
pertemuan berikutnya ; menyiapkan bahan
praktikum enzim katalase.

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1.Teknik penilaian
No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
1 Sikap Observasi kegiatan diskusi Lembar observasi
Penilaian antar teman Format penilaian

17
Observasi sikap Jurnal guru
Pengetahuan Tes tertulis Soal Pilihan Ganda
2 dan uraian
Observasi kegiatan diskusi Lembar observasi
Keterampilan Penilaian presentasi Format penilaian
3 &simulasi media
pembelajaran

2. Instrumen penilaian
1). Penilaian sikap;
a). Lembar observasi kegiatan diskusi
Rasa Ingin
No Nama Berani Santun Komunikatif Predikat
tahu
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada
kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan
yaitu:.
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria
berikut.
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

b). Format penilaian antar peserta didik


Daftar Penilaian Antar Peserta Didik

Topik/Sub. Topik : Metabolisme


Tanggal Penilaian : ……………………
Nama peserta didik yang dinilai : …………………...
Nama Penilai : …………………..
Petunjuk;
 Amati perilaku temanmu dengan selama mengikuti pembelajaran!

18
 Beri tanda (v) pada kolom yang tersedia sesuai hasil pengamatanmu!
 Serahkan hasil pengamatanmu kepada guru!

Muncul/
No Perilaku / sikap dilakukan
Ya Tidak
1 Memberi kesempatan teman untuk menyampaikan
pendapat
2 Memotong pembicaraan teman lain
3 Menyampaikan pendapat dengan jelas
4 Mau menerima pendapat teman
5 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
6 Menyanggah pendapat teman dengan sopan
7 Mau mengakui kalau pendapatnya salah
8 Menerima kesepakatan hasil diskusi

Jml Skor
Nam Skor perilaku/sikap nomor
No Pengamat skor sikap
a
1 2 3 4 5 6
1 A
2 B
3 C
Dst
Keterangan:
1. Jumlah skor maksimal = 16
2. Skor sikap = (Jumlah skor perolehan x2)/8. Skor sikap ditulis dengan dua
desimal.
Rentang skor sikap: 2.00 – 4.00.
3. Kode nilai:
4.00= A (Sangat baik), 3.25 – 3.75= B (Baik), 2.25 – 3.75 = C (Cukup),
2.00 – 2.75 = D (Kurang)

c). Format Jurnal

19
Jurnal
Nama Peserta didik : .........
Kelas : ........
Aspek yang diamati : Sikap positif atau sikap negatif, selama dan atau di luar
pembelajaran biologi
No Hari/Tanggal Kejadian Tindak lanjut

2). Penilaian pengetahuan; soal pilihan ganda dan uraian


a). Soal Tes Tertulis Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B,
C, D atau E dengan benar!
1. Pernyataan yang paling tepat tentang metabolisme adalah... .
a. reaksi kimia yang berlangsung didalam sel hidup secara keseluruhan
b. sebagian reaksi kimia yang terjadi dalam organ tubuh
c. penguraian zat dari molekul-molekul besar menjadi molekul-molekul
kecil
d. pembentukan molekul-molekul besar dari molekul-molekul kecil
e. pergantian antara reaksi molekul- molekul besar dan molekul-molekul
kecil
2. Proses pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang terjadi
didalam sel untuk menghasilkan energi, disebut...
a. metabolisme d. reaksi endogonik
b. anabolisme e. reaksi eksogonik
c. katabolisme
3. Satu kesatuan apo-enzim dengan gugus prostetik disebut...
a. koenzim d. apoenzim
b. protoenzim e. substrat enzim
c. holoenzim
4. Enzim adalah biokatalisator yang bekerja secara spesifik, artinya... .

20
a. enzim hanya dapat bekerja pada pH= 7
b. enzim dapat digunakan untuk merombak berbagai macam zat
c. dapat menghasilkan energi untuk mempercepat reaksi
d. berbagai macam zat dapat diubah oleh enzim
e. satu substrat untuk satu enzim
5. Yang bukan merupakan sifat enzim adalah … .
a. enzim berfungsi sebagai katalisator
b. enzim mengandung protein dan lemak
c. kerja enzim dapat bolak-balik
d. enzim tidak tahan panas
e. kerja enzim bersifat khusus/spesifik
b). Soal Tes Tertulis Uraian;
Petunjuk; Jawablah peranyaan di bawah ini secara singkat dan jelas!
1. Sebutkan komponen-komponen pembentuk enzim!
2. Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sebutkan faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi kerja enzim dan sebutkan dampak masing-masing faktor
terhadap kerja enzim?

Kunci Soal Pilihan Ganda:


1 2 3 4 5
A C C E C

Kunci Soal Uraian:


1. Enzim disusun oleh dua kompnen yaitu apoenzim yang berupa protein dan
kofaktor yang non protein
2. Kerja enzim dipengaruhi oleh :
a. Suhu : enzim bekerja pada suhu optimum, pada suhu rendah enzim bersifat
inaktif dan pada suhu tinggi enzim rusak
b. pH : enzim bekerja pada pH optimum. Ada enzim yang bekerja pada pH
netral, ada yang bekerja pada pH asam dan ada yang bekerja pada pH asam
c. inhibitor dan aktivator: kerja enzim dapat dipergiat leh adanya aktivator,
sedangkan inhibitor bersifat menghambat kerja enzim
d. konsentrasi substrat. Karena enzim bekerja bolak balik maka konsentrasi
substrat yang tinggi akan menyebabkan reaksi enzimatis berjalan cepat dan

21
ketika konsentrasi substrat menurun maka kecepatan reaksi akan meurun
sehingga akan tercapai kesetimbangan.

Pedoman penilaian;
I. Pilihan ganda skor maksimal 5
II Soal Uraian skor maksimal 20
Nilai akhir = (skor yang dicapai/skor maksimal) x 100

c). Lembar Observasi Pengetahuan saat Diskusi


Pernyataan
Skor
Ketepatan
Pengungkapan Kebenaran yang
No Nama menggunaka
gagasan orisinil Konsep dicapai
n istilah
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 A
2 B
3 C
Keterangan: diisi dengan ceklis ( √ )
Pedoman penilaian;
Skor jawaban ya = 2, tidak = 1
Nilai= (skor yang dicapai/6)x3+1

3). Penilaian keterampilan; format penilaian


a). Format penilaian presentasi
Aspek yang dinilai
Jumlah
Keterampilandalam
Kelompok Nama Siswa Materi Penggunaan skor
mengemukakan
presentasi Media
pendapat

Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Materi presentasi Materi sangat lengkap = 4
Materi cukup lengkap = 3
Materi kurang lengkap = 2

22
Materi tidak lengkap = 1
Penggunaan Media Penggunaan media sangat beragam = 4
Penggunaan media beragam = 3
Penggunaan media kurang beragam = 2
Penggunaan media tidak beragam = 1
Keterampilandalam Sangat terampil mengemukaan pendapat =
mengemukakan pendapat 4
Terampil mengemukaan pendapat = 3
Kurang terampil mengemukaan pendapat =
2
Tidak terampil mengemukaan pendapat = 1
Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1

Makassar, Oktober 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Biologi
SMA Negeri …..............

……………………… Kelompok VI
NIP. NIP.
E. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Berbasis
Konvesnsional pada Materi Enzim Berdasar Rancangan yang Dibuat.

1. Kelebihan
a. Menggunakan alat bahan yang murah, mudah diperoleh, dan
ramah lingkungan
b. Tidak menguras waktu dan tenaga dalam pembuatannya
c. Mudah untuk digunakan

23
d. Mampu menarik perhatian peserta didik dengan warna dan
konsep unik yang diterapkan pada media pembelajaran
e. Tidak hanya menunjukan teori cara kerja enzim yaitu “lock and
key”dan “induced fit” sebagaimana media pembelajaran enzim
pada umumnya namun mampu menunjukkan pengaruh inhibitor,
suhu, pH, dan lain-lain terhadap kerja enzim.
f. Menyajikan bentuk atau model enzim lengkap dengan ikatan
tersiernya.
g. Daya pakai yang lama (seusai kualitas bahan yang digunakan).

2. Kekurangan
a. Memerlukan kecekatan dan presisi saat pembuatannya sehingga
bentuk sisi aktif enzim sama persis dengan bentuk substrat.
b. Memerlukan biaya penyediaan bahannya.

24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Media pembelajran merupakan suatu sarana perantara untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran kepada murid. Media
pembelajaran berguna antara lain untuk memperjelas pesan agar tidak
terlalu verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya
indera serta Menimbulkan gairah belajar, interaksi secara langsung antara
murid dan sumber belajar. Dalam memilih media pembelajaran harus
memperhatikan kriteria pemilihan media.
2. Media pembelajaran berbasis konvensional adalah alat bantu pembelajaran
yang memungkinkan untuk tersampaikannya materi pembelajaran dari guru ke
peserta didik dengan mudah tanpa bantuan perangkat elektronik.
3. Rancangan media pembelajaran dibuat agar dapat menampilkan teori cara
kerja enzim yaitu “lock and key” dan “induced fit” serta faktor-faktor
yang memperngaruhi kerja enzim seperti inhibitor, suhu, pH, dan lain-lain.
4. Rencana pelaksanaan pembelajaran untuk materi metabolisme
menggunakan media pembelajaran pada materi enzim yang digunakan
pada pertemuan ke-dua untuk menampilkan teori cara kerja enzim yaitu
“lock and key”dan “induced fit” serta faktor-faktor yang memperngaruhi
kerja enzim seperti inhibitor, suhu, pH, dan lain-lain.
5. Media pembelajaran pada materi enzim yang dirancang memiliki berbagai
keunggulan mulai dari bahan hingga penggunan yang mudah namun
diperlukan presisi yang tinggi dan biaya dalam pengadaan bahannya.

25
DAFTAR PUSTAKA

Larasati, Rinu. 2017. Media Pembelajaran Konvensional dan Modern.


https://civitas.uns.ac.id/rinularasati/media-pembelajaran-konvensional-dan-
modern/. Diakses pada 14 Oktober 2017

Novitasari, Dita Indah. 2017. Media Pembelajaran Konvensional.


https://civitas.uns.ac.id/ditaindaahn/2017/05/04/media-pembelajaran-
konvensional/. Diakses pada 14 Oktober 2017

Sanjaya,Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan.


Jakarta:Kencana.

Susilana dan Cepi. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima

26

Anda mungkin juga menyukai