Anda di halaman 1dari 6

Keausan Agregat dengan Alat Abrasi Los Angeles

(Los Angeles Abrassion Test)

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui durabilitas agregat dengn cara mekanis
dengan menggunakan alat Los Angeles Abrasion Test. Pemeriksaan ini adalah untuk
agregat kasar yang lebih kecil dari 37,5 mm (1 ½”).

1. Pendahuluan
Durabilitas atau ketahanan terhadap kerusakan sangat berpengaruh terhadap kebutuhan
akan jumlah agregat. Beberapa agregat yang memiliki kekuatan standar pun akan
mengalami kerusakan saat di stockpile atau saat masa layan di jalan. Pada hakekatnya
ikatan antar butir partikel bisa kuat dan lemah, namun secara berulang menjadi lemah
karena sebagai akibat dari proses perendaman air seperti akibat cuaca, pembekuan dan
lain-lain. Ada dua aspek yang menguji durabilitas agregat ini, yaitu :
 Kerusakan mekanis
 Kerusakan diakibatkan reaksi physico-chemical, seperti pelapukan.
Dalam uji abrasi ini tipe tes durabilitas yang diambil adalah tipe tes kerusakan
mekanis. Tipe tes karusakan mekanis ini sendiri memiliki berbagai macam tipe. Tipe tes
kerusakan mekanis :
 Agregate Abrasion Value
 Agregate Attrition Value
 Los Angeles Abrasion Value
 Polished Stone Value
Prinsip pengujian Los Angeles adalah pengukuran perontokan agregat dari gradasi
standarnya akibat kombinasi abrasi atau atrisi, tekanan, dan penggilasan di dalam drum
baja. Ketika drum berputar, bilah saja yang terdapat di dalamnya, mengangkat sampel dan
bola baja, membawanya berputar sampai kembali jatuh, mengakibatkan efek tumbuk
tekan/impact-crushing pada sampel. Sampel sendiri kemudian berguling dengan
mengalami aksi abrasi dan penggilasan sampai bilah baja kembali menekan dan
membawanya berputar. Demikianlah siklus yang terjadi di dalam mesin Los Angeles.
Pengujian tes Los Angeles telah digunakan secara luas sebagai indikator dari kualitas
atau kemampuan berbagai sumber agregat yang mempunyai komposisi mineral yang sama.
Hasil dari pengujian ini tidak langsung secara sah membenarkan perbandingan antara
sumber-sumber agregat yang jelas berbeda dari asal, komposisi, maupun strukturnya.
2. Prosedur Pengujian
Prosedur pengujian berdasarkan ASTM C 131.76 atau AASHTO T 96.87.
Diperuntukkan untuk ukuran agregat kasar yang lebih kecil dari 37,5 mm (1 ½”).
Keausan Agregat dengan Alat Abrasi Los Angeles (Los Angeles Abrassion Test)
Peralatan :
a. Mesin abrasi Los Angeles, yaitu mesin yang terdiri dari silinder baja tertutup dari
silinder baja tertutup pada kedua sisinya dengan diameter 71 cm (28”) dan panjang 50
cm (20”). Silinder ini bertumpu pada dua poros pendek tidak menerus yang berputar
pada poros mendatar. Silinder berlubang untuk memasukkan sampel. Penutup lubang
terpasang rapat sehingga permukaan dalam silinder tidak teganggu. Di bagian dalam
silinder terdapat bilah baja melintang penuh setinggi 8,9 cm (3,56”).
b. Bola-bola baja mempunyai diameter rata-rata 4,68 cm (17/8”) dan berat masing-masing
antara 400 gram sampai 440 gram.
c. Saringan mulai ukuran 37,5 mm (1 ½”) sampai 2,36 mm (No. 8).
d. Timbangan dengan kapasitas 5000 dan ketelitian1 gram.
e. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 ± 5)ºC.
Benda Uji :
a. Sampel harus bersih. Bila sampel masih mengandung kotoran, debu, bahan organik atau
terselimuti oleh bahan lain, maka sampel harus dicuci sampai bersih kemudian
dikeringkan dalam suhu (110 ± 5)ºC sampai berat tetap.
b. Pisahkan sampel ke dalam ukuran fraksi masing-masing sesuai pada tabel di bawah ini
dan gabungkan, timbang (A).
Tabel Ukuran Fraksi :
Ukuran Saringan Berat dan Gradasi Sampel (gram)
Lewat Tertahan
A B C D
(mm) (mm)
37,5 (1 ½”) 25,0 (1”) 1250 ± 25 .......... .......... ..........
25,0 (1”) 19,0 (3/4”) 1250 ± 25 .......... .......... ..........
19,0 (3/4”) 12,5 (1/2”) 1250 ± 25 2500 ± 10 .......... ..........
12,5 (1/2”) 9,5 (3/8”) 1250 ± 25 2500 ± 10 .......... ..........
9,5 (3/8”) 6,3 (1/4”) .......... .......... 2500 ± 10 ..........
6,3 (1/4”) 4,75 (No. 4) .......... .......... 2500 ± 10 ..........
4,75 (No. 4) 2,36 (No. 8) .......... .......... .......... 5000 ± 10
Total 5000 ± 10 5000 ± 10 5000 ± 10 5000 ± 10
Jumlah Bola 12 11 8 6
Berat Bola (gram) 5000 ± 25 4584 ± 25 3330 ± 25 2500 ± 25

Langkah-langkah Pengujian :
a. Sampel dan bola baja dimasukkan ke dalam mesin Los Angeles dan mesin diputar
dengan kecepatan 30 sampai 33 rpm untuk 500 putaran.
b. Setelah putaran selesain sampel dikeluarkan kemudian lakukan penyaringan awal
dengan diameter saringan lebih besar dari 1,7 mm (No. 12). Saring bagian sampel yang
lebih halus dengan saringan 1,7 mm (No. 12). Butiran yang tertahan atau lebih besar
dari 1,7 mm (No. 12) dicuci bersih kemudian dikeringkan dalam oven suhu (110 ± 5)ºC
sampai berat tetap, lalu timbang (B).
Catatan :
Tidak dilakukan proses pencucian sampel setelah tes Los Angeles ini kadang-kadang akan
mengurangi pengukuran, kehilangan sekitar lebih dari 0,2% dari berat sampel awal.

3. Perhitungan dan Pelaporan


A B
Nilai keausan Los Angeles = x100%
A
di mana : A = berat sampel semula (gram)
B = berat sampel yang tertahan/lebih besar dari 1,7 mm (gram)
Laporkan nilai abrasi dalam presentase bilangan bulat.
Catatan :
Pengujian agregat dengan gradasi yang berbeda (A,B,C,D) dilaporkan terpisah.

4. Perbandingan dengan Prosedur Lain


a. SK SNI M.02.1990.F
b. British Standard
SK SNI M.02.1990.F :
Metoda ini sebenarnya mengacu pada standar pengujian dari AASHTO. Dengan demikian
sebenarnya tidak ada perbedaan dengan metoda ASTM C131.76 / AASHTO T 96-87.
British Standard :
Sebagai parameter kekuatan agregat, British Standard lebih mendasarkan pada nilai
Aggregate Impact Value dan Aggregate Crushing Value dibandingkan dengan hasil
pengujian dengan alat Los Angeles.
5. Contoh Perhitungan
Gradasi Pemeriksaan Fraksi B (10 – 20 mm)
Saringan (mm) Berat Sampel 1 Berat Sampel 2
Lolos Tertahan
76,2 63,5 - -
63,5 50,8 - -
50,8 37,5 - -
37,5 25,4 - -
25,4 19,0 - -
19,0 12,5 2.500 gram 2.500 gram
12,5 9,5 2.500 gram 2.500 gram
9,5 6,3 - -
6,3 4,75 - -
4,75 2,38 - -
Jumlah Berat 5.000 gram 5.000 gram
Berat Tertahan Saringan No. 12 3.865 gram 3.453 gram

I. A = 5.000 gram
B = 3.865 gram
A-B = 709 gram
II. A = 5.000 gram
B = 3.253 gram
A-B = 1.547 gram
A B
Keausan I = x100% = 22,7%
A
A B
Keausan II = x100% = 30,9%
A
Keausan rata-rata = 26,8%
Keausan agregat dengan alat abrasi Los Angeles (Los Angeles Abrassion Test)

6. Gambar Alat

Mesin Abrasi Los Angeles


Diagram Alir Keausan Agregat Dengan Alat Abrasi Los Angeles

Siapkan Agregat dengan berat tertentu


P : Saringan, timbangan, dan talam
Uji C : Agregat yang lolos saringan no. 4
Benda
Cuci Benda Uji
C : Sampai bersih dan kotoran hilang
an
Persiap
Benda Uji Dikeringkan Hingga Berat Tetap
n P : Oven dan talam
C : Dikeringkan dengan suhu (110 ±5)ºC, lalu biarkan hingga dingin
Pengujia
Pisahkan sesuai ukuran fraksi
P : Saringan, talam

Gabungan lalu timbang (A)

Masukkan Benda Uji dan Bola Baja Ke Mesin Los Angeles


P : Mesin los angeles, bola baja

Putar Mesin Los Angeles


C : Putar dengan kecepatan 30-33 rpm untuk 500 rpm

Keluarkan Benda Uji

Saring Benda Uji


P : Saringan no. 12 dan talam

Cuci Bersih Benda Uji yang Tertahan Saringan

Keringkan Lalu Timbang (B)


P : Timbangan dan oven
C : Oven dengan suhu (110±5)ºC, hingga berat tetap

Pencatatan Data
C : Cuci setiap hasil pertimbangan (A dan B)

Perhitungan dan Pelaporan Data


C : Hitung nilai keausan dengan mesin los angeles
n Data
Laporkan hasil abrasi dalam presentase bilangan bulat
Pelapora

Keterangan : gan dan

P : Peralatan ; C : Catatan
Perhitun

KEAUSAN AGREGAT DENGAN ALAT ABRASI LOS ANGELES


(LOS ANGELES ABRASSION TEST)
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Perkerasan Jalan Raya
yang dibina oleh Ir. Henri Siswanto, M.T.

Oleh :
Bestananda Filartana 100522302258

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Maret 2012

Anda mungkin juga menyukai