Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ISKA MAGFIRA

STAMBUK : D10121063

TUGAS

1. Warisan yang belum terbagi disebut sebagai subjek pajak karena dalam konteks pajak,

istilah "subjek pajak" mengacu pada individu atau entitas yang memiliki kewajiban untuk

membayar pajak atas suatu sumber pendapatan atau transaksi tertentu. Dalam kasus

warisan yang belum terbagi, meskipun harta warisan tersebut belum dibagi antara

pewaris dan ahli warisnya, aset-aset tersebut masih dianggap sebagai kepemilikan

pewaris dan dianggap sebagai bagian dari harta peninggalan mereka.

Dengan demikian, penerima manfaat yang potensial dari warisan tersebut (ahli

waris) dapat dianggap sebagai subjek pajak atas harta peninggalan tersebut, tergantung

pada kebijakan pajak warisan yang berlaku di negara atau yurisdiksi tertentu. Ahli waris

mungkin memiliki kewajiban untuk membayar pajak atas harta warisan tersebut ketika

warisan tersebut akhirnya dibagi atau diwariskan ke mereka sesuai dengan ketentuan

hukum dan peraturan pajak yang berlaku.

Pajak warisan sering kali dikenakan pada nilai total harta warisan yang diterima

oleh ahli waris, dan pemilihan subjek pajak dalam hal ini sangat penting dalam

menentukan besarnya kewajiban pajak yang harus dibayarkan oleh ahli waris. Oleh

karena itu, warisan yang belum terbagi dianggap sebagai subjek pajak karena aset-aset

tersebut masih merupakan bagian dari harta peninggalan dan merupakan sumber

potensial pendapatan yang dapat dikenai pajak oleh ahli waris.


2. Berikut 5 contoh jenis pajak beserta objek, subjek, dan wajib pajaknya :

Pajak Daerah:

1. Pajak Hotel:

 Subjek Pajak: Pengusaha atau pemilik hotel.

 Objek Pajak: Pendapatan atau pemasukan dari penyediaan layanan akomodasi di

hotel.

 Wajib Pajak: Pengusaha atau pemilik hotel yang melakukan kegiatan usaha

penyediaan layanan akomodasi.

2. Pajak Parkir:

 Subjek Pajak: Pemilik lahan parkir atau penyelenggara parkir.

 Objek Pajak: Pendapatan atau pemasukan dari kegiatan parkir kendaraan

bermotor.

 Wajib Pajak: Pemilik lahan parkir atau penyelenggara parkir yang memperoleh

pendapatan dari kegiatan parkir.

Pajak Pusat:

3. Pajak Penghasilan (PPh):

 Subjek Pajak: Individu atau badan hukum yang memperoleh penghasilan.

 Objek Pajak: Penghasilan yang diterima oleh subjek pajak.


 Wajib Pajak: Individu atau badan hukum yang memperoleh penghasilan dan

memiliki kewajiban untuk membayar pajak sesuai dengan ketentuan perpajakan

yang berlaku.

4. Pajak Pertambahan Nilai (PPN):

 Subjek Pajak: Penjual barang atau jasa yang melakukan kegiatan usaha dalam

transaksi penjualan barang atau jasa yang dikenai PPN.

 Objek Pajak: Nilai penjualan barang atau jasa yang dikenai PPN.

 Wajib Pajak: Penjual barang atau jasa yang memiliki kewajiban untuk

mengumpulkan dan menyetor PPN kepada pemerintah.

Pajak Lain-lain:

5. Pajak Bea Masuk:

 Subjek Pajak: Importir atau penerima barang impor.

 Objek Pajak: Nilai barang impor yang dikenai pajak.

 Wajib Pajak: Importir atau penerima barang impor yang memiliki kewajiban

untuk membayar pajak bea masuk kepada pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai