Keals :1ia03
Npm :50423568
Soal quiz
3. Tuliskan konfigurasi elektron vanadium yang nomer atomnya 23 dan kobalt yang nomer
atomnya 27. Tunjukkan bagaimana susunan elektron pada Orbital 3d...
Vanadium memiliki konfigurasi elektron [Ar]4s²3d³. Ini berarti bahwa ada dua elektron di
subkulit 4s dan tiga elektron di subkulit 3d.
Vanadium (nomor atom 23) memiliki tiga elektron di subkulit 3d. Susunan elektronnya
dalam subkulit 3d adalah sebagai berikut:
3d¹: ↑
3d²: ↑↓
3d³: ↑↓↑
Kobalt memiliki konfigurasi elektron [Ar]4s²3d⁷. Ini berarti bahwa ada dua elektron di
subkulit 4s dan tujuh elektron di subkulit 3d.
Kobalt (nomor atom 27) memiliki tujuh elektron di subkulit 3d. Susunan elektronnya dalam
subkulit 3d adalah sebagai berikut:
3d¹: ↑
3d²: ↑↓
3d³: ↑↓↑
3d⁴: ↑↓↑↓
3d⁵: ↑↓↑↓↑
3d⁶: ↑↓↑↓↑↓
3d⁷: ↑↓↑↓↑↓↑
Ini adalah susunan elektron pada orbital 3d untuk vanadium dan kobalt sesuai dengan
prinsip-prinsip hukum Aufbau dan aturan Hund.
4. Tunjukkan dan jelaskan kecenderungan dalam golongan berikut ini: a. Jari2 atom dan b.
energi ionisasi.
a. Jari-Jari Atom (Atomic Radius):
Kecenderungan jari-jari atom dalam suatu golongan adalah sebagai berikut:
Meningkat ke bawah: Jari-jari atom cenderung meningkat saat Anda bergerak ke bawah
dalam suatu golongan di tabel periodik. Ini terjadi karena penambahan lapisan elektron
baru (kulit elektron) di setiap tingkat energi yang lebih rendah membuat atom menjadi lebih
besar. Elektron yang berada pada tingkat energi yang lebih rendah menambahkan jarak
antara inti atom dan elektron valensinya, sehingga atom menjadi lebih besar.
b. Energi Ionisasi:
Kecenderungan energi ionisasi dalam suatu golongan adalah sebagai berikut:
Menurun ke bawah: Energi ionisasi cenderung menurun saat Anda bergerak ke bawah
dalam suatu golongan di tabel periodik. Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan
untuk menghapus satu elektron dari atom netral. Ketika Anda bergerak ke bawah dalam
golongan, elektron valensi berada pada tingkat energi yang lebih tinggi, yang membuat
mereka lebih mudah dihapus karena jauhnya dari inti atom. Karena itu, energi ionisasi
cenderung menurun karena elektron lebih mudah dihapus.
Pernyataan "keperiodiksn adalah akibat dari struktur elektron" mengacu pada hubungan
yang erat antara sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik dengan konfigurasi
elektron mereka. Diskusi di bawah ini akan menjelaskan lebih lanjut mengapa struktur
elektron memainkan peran kunci dalam menentukan sifat-sifat periodik unsur:
a. Konfigurasi Elektron Menentukan Distribusi Elektron: Konfigurasi elektron
menggambarkan bagaimana elektron-elektron di sebuah atom didistribusikan dalam
kulit dan subkulit elektron. Ini termasuk jumlah elektron dalam kulit terluar (kulit valensi)
dan bagaimana mereka terdistribusi dalam berbagai subkulit elektron seperti s, p, d,
dan f. Distribusi elektron ini akan mempengaruhi perilaku kimia unsur tersebut.
b. Periode dalam Tabel Periodik: Periode dalam tabel periodik mengindikasikan jumlah
kulit elektron yang ada dalam konfigurasi elektron unsur. Semakin tinggi periode,
semakin banyak kulit elektron yang ada. Ini menciptakan tren periodik dalam sifat-sifat
unsur, karena konfigurasi elektron akan berubah secara teratur seiring perubahan
nomor atom.
c. Tren dalam Sifat Kimia: Konfigurasi elektron mempengaruhi sifat kimia unsur, seperti
afinitas elektron, elektronegativitas, kemampuan untuk membentuk senyawa, dan
sebagainya. Unsur-unsur dalam satu golongan (kolom vertikal) memiliki konfigurasi
elektron serupa di kulit valensi mereka, yang menyebabkan sifat-sifat kimia yang mirip
dalam golongan tersebut.
d. Tren dalam Sifat Fisik: Konfigurasi elektron juga memengaruhi sifat fisik unsur,
seperti jari-jari atom, volume atom, massa atom, dan keelektronegativan. Sebagai
contoh, penambahan kulit elektron saat kita bergerak ke bawah dalam satu golongan
(kolom) dalam tabel periodik menyebabkan peningkatan jari-jari atom dan volume atom.
e. Tren dalam Bilangan Oksidasi: Konfigurasi elektron memengaruhi kemampuan unsur
untuk membentuk ion dengan berbagai bilangan oksidasi. Beberapa unsur transisi
memiliki berbagai bilangan oksidasi yang berbeda berdasarkan konfigurasi elektron
mereka, yang mengarah pada berbagai sifat kimia unsur tersebut.
Sebagai contoh konkret, perhatikan golongan logam alkali (Golongan 1) dalam tabel
periodik seperti lithium (Li), sodium (Na), dan potassium (K). Semua unsur dalam
golongan ini memiliki satu elektron valensi dalam orbital s pada kulit terluar, yang
mengarah pada sifat kimia yang serupa, seperti afinitas terhadap elektron yang rendah
dan kecenderungan untuk membentuk ion positif. Semua ini adalah hasil dari
konfigurasi elektron yang serupa.
Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa keperiodiksn sifat-sifat unsur dalam tabel
periodik adalah hasil langsung dari konfigurasi elektron mereka, yang memengaruhi
perilaku kimia dan sifat-sifat fisik unsur tersebut secara berurutan dan berulang.