Anda di halaman 1dari 3

Pengaruh Psikososial Ibu Hamil Terhadap 1000 HPK

1
Ridhotullah Istaz Maulana Suprapto dan 2Yudha Nurdian
1
Student, Faculty of Medicine, University of Jember, Indonesia
2
Fakultas Kedokteran, Universitas Jember, Indonesia
Author: Ridhotullah Istaz Maulana Suprapto, 172010101068@students.unej.ac.id

Abstrak
Latar Belakang
Pengaruh lingkungan dan keluarga sangat penting terhadap kesehatan ibu hamil, terutama saat
persalinan berlangsung dan dampaknya terhadap 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Faktor
psikologis ini mempengaruhi hampir 26% ibu dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan
dibeberapa daerah di Indonesia. Kecemasan dan emosi ibu hamil juga perlu dipertimbangkan
saat persalinan karena bisa berdampak kepada bayi setelah lahir. Artikel ini memberi informasi
pengaruh lingkungan dan tekanan keluarga terhadap kelancaran persalinan ibu dan 1000 HPK
yang bersumber dari jurnal-jurnal penelitian yang sudah pernah dilakukan dibeberapa daerah di
Indonesia sebelumnya. Pentingnya memantau kesehatan psikis ibu selama masa kehamilan
sangat dibutuhkan. Terdapat hubungan yang signifikan antara regulasi emosi dengan kecemasan
pada ibu hamil. Semakin baik kemampuan regulasi emosi ibu hamil, maka semakin rendah
kecemasan yang dirasakan. Kehamilan didambakan oleh sebagian besar perempuan yang telah
memasuki kehidupan berumah tangga. Namun demikian, tidak dapat diingkari bahwa proses
untuk menjadi seorang ibu adalah peristiwa yang mendebarkan dan penuh tantangan. Perempuan
yang merasa bahagia dengan kehamilannyapun mengalami kekhawatiran, yang antara lain
disebabkan oleh keraguan akan kemampuannya melewati berbagai perubahan yang terjadi dalam
kurun waktu sembilan bulan dan peran baru sebagai ibu yang akan diterimanya. Kehamilan
secara umum terbagi dalam periode tiga bulanan atau trimester, yaitu trimester I pada minggu
ke-1 – 12, trimester II pada minggu ke-13-28, dan trimester III pada minggu ke-29-40. Dalam
tiap trimesternya, ibu hamil mengalami perubahan yang khas dalam segi fisik maupun
psikologis. Secara umum, simptom fisik yang dialami ibu hamil antara lain kelelahan, morning
sickness, dan ngidam (food craving), sedangkan perubahan dalam sisi psikologis dan emosi
antara lain labilitas mood, insomnia, menurunnya konsentrasi dan meningkatnya responsivitas
emosi. Para peneliti menyatakan bahwa selama kehamilan terjadi penambahan hormon estrogen
sebanyak sembilan kali lipat dan progesteron sebanyak dua puluh lima kali lipat yang dihasilkan
sepanjang siklus menstruasi normal. Adanya perubahan hormonal ini menyebabkan emosi
perempuan selama kehamilan cenderung berubah-ubah, sehingga tanpa ada sebab yang jelas
seorang ibu hamil merasa sedih, mudah tersinggung, marah atau justru sebaliknya merasa sangat
bahagia. Selain itu, dalam tinjauan medis, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko
keselamatan ibu hamil antara lain kurangnya kesadaran untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
selama hamil (antenatal care), ketidaktahuan ibu hamil maupun orang-orang terdekat tentang
gejala yang menunjukkan bahaya, serta faktor kurang gizi yang menyebabkan anemia.
Kekurangan gizi mengakibatkan penurunan status kesehatan secara umum dan daya tahan ibu
hamil. Di sinilah peran penting keluarga terdekat si ibu untuk membantu kelancaran dan
kesehatan ibu hamil. Selain ibu hamil, pentingnya pengetahuan dan wawasan seputar medis yang
berkaitan dengan kehamilan bagi keluarga ibu hamil juga tidak kalah penting. Kemampuan
untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan dalam masa kehamilan adalah hal yang penting
karena dalam periode kehamilan yang berlangsung dalam waktu yang relatif singkat diperlukan
kualitas fisik dan kesehatan mental bagi ibu hamil. Faktor lingkungan pun juga perlu
diperhatikan oleh ibu hamil. Lingkungan memiliki dampak yang cukup berpengaruh bagi ibu
hamil. Ibu hamil yang tinggal di lingkungan yang baik, dengan hygiene dan sanitasi yang baik,
tinggal di lingkungan yang tenang seperti pedesaan, dan lingkungan yang membuat perasaan dan
psikis ibu hamil lebih baik. Ketidakstabilan emosi ibu hamil yang berkaitan dengan lingkungan
seperti stress karena keadaan tempat tinggal yang tidak kondusif dan sejenisnya dapat
berdampak pada psikis ibu hamil bahkan dapat menyebabkan persalinan tidak lancar. Faktor
buruk ini tidak berhenti sampai disini saja. Dampak dari lingkungan sekitar yang tidak baikpun
akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Itulah mengapa faktor lingkungan sangat
berpengaruh ke 1000 HPK.
Kesimpulan
Dampak dari faktor psikososial ibu hamil sangat penting untuk diperhatikan, terutama
dampaknya ke 1000 HPK. Ibu hamil butuh perhatian lebih dan perlakuan khusus agar persalinan
ibu hamil bisa berlangsung dengan baik dan lancar. Keluarga juga perlu memperhatikan kondisi
ibu hamil, apakah dalam keadaan stress, sedih, ataupun bahagia. Karena pengaruh keluarga juga
mempengaruhi kondisi psikis ibu hamil. Selain faktor psikososial, faktor hormonal juga sangat
berpengaruh pada ibu hamil dan 1000 HPK. Kesehatan lingkungan disekitar ibu hamil pun juga
harus diperhatikan. Dari segi kebersihan tempat tinggal, kepadatan penduduk tempat tinggal, dan
kondisi tempat tinggal.

Daftar Pustaka
Aprisandityas, A. & Elfida, D., Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Kecemasan Pada Ibu
Hamil. Jurnal Psikologi, VIII(2), pp. 80-87.
Astuti, A. B., Santosa, S. W., & Utami, M. S., Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan
Penyesuaian Diri Perempuan pada Kehamilan Pertama. Jurnal Psikologi(2), 85-93.
Walker SP, Wachs TD, Gardner JM, Lozoff B, Wasserman GA, Pollitt E, Carter JA;
International Child Development Steering Group. Child development: risk factors for
adverse outcomes in developing countries. Lancet. 2007;369(9556):145-57.
Fauzy, R. & Fourianalisyawati, E., Hubungan antara Depresi dengan Kualitas Hidup pada Ibu
Hamil Berisiko Tinggi. Jurnal Psikogenesis, 4(2), pp. 206-213.
A., Armini, N. K. A. & Kristanti, Y. I., n.d. Manfaat Dukungan Sosial Keluarga pada Perilaku
Antisipasi Tanda Bahaya Kehamilan pada Ibu Primigravida. Jurnal Ners, III(1).
Genatha, D. W., Hubungan antara Depresi dengan Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil. Jurnal
Berkala Epidemiologi, VI(3), pp. 209-218.
Melati, R. & R., 2012. and Child Health, II(4), pp. 297-307.
Said, N., Kanine, E. & Bidjuni, H., Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dengan Kecemasan Ibu
Primigravida di Puskesmas Tumiting. ejournal Keperawatan , III(2), pp. 1-6.
Trisiani, D. & Hikmawati, R., Hubungan Kecemasan Ibu Hamil terhadap Kejadian Preeklampsia
di RSUD Majalaya Kabupaten Bandung. Jurnal Ilmiah Bidan, I(3), pp. 14-17.
Hubungan Dukungan Sosial Suami dengan Motivasi dalam Menjaga Kesehatan Selama
Kehamilan. Jurnal Psikologi, VIII(2).
Nurmayanti, R., Salimo, H. & Dewi, Y. L. R., Effects on Maternal Nutrition Status, Maternal
Education, Maternal Stress, and Family Income on Birthweight and Body Lenght at Birth
in Klaten, Central Java. Journal of Maternal

Anda mungkin juga menyukai