Anda di halaman 1dari 6

Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

A. Pertumbuhan

1. Definisi Pertumbuhan
Menurut Soetjiningsih dan Ranuh, 2015 Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu
bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu. Sebagai contoh, anak
bertambah besar bukan saja secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan
otak. Otak anak semakin tumbuh terlihat dari kapasitasnya untuk belajar lebih besar, mengingat, dan
mempergunakan akalnya semakin meningkat. Anak tumbuh baik secara fisik maupun mental.

Menurut Sobur (2013), khusus dimaksudkan bagi pertumbuhan dalam ukuran badan dan fungsi fisik dan
murni. Pertumbuhan pada umumnya dibatasi pada perubahan-perubahan struktural dan fisiologis
dalam pembentukan seseorang secara jasmaniah dari saat masih berbentuk janin melalui periode-
periode prenatal (dalam kandungan), dan postnatal (setelah lahir), sampai pada kedewasaannya.

2. Tahapan Pertumbuhan Manusia

1. Fase prenatal (dalam kandungan)

Fase prenatal merupakan periode di antara pembuahan dan kelahiran. Dari hasil pembuahan, terbentuk
zigot yang berkembang menjadi janin. Organ dan seluruh anggota tubuh janin pun terus tumbuh dan
berkembang dalam kandungan kurang lebih selama 9 bulan.

2. Fase bayi

Fase bayi dibagi berdasarkan usianya

Newborn (neonatus): 0 hari – 1bulan

Infant: 1 bulan – 1 tahun

Toddler: 1 – 3 tahun

Pada tahapan pertumbuhan manusia ini, bayi sangat bergantung pada orangtua dan mulai belajar
memercayai orang-orang di sekitarnya.Bayi juga baru mempelajari bahasa, berjalan, koordinasi sensorik
dan motorik, maupun sosialisasi. Bayi umumnya akan berkomunikasi melalui tangisan. Ia akan menangis
saat lapar, mengantuk, popoknya penuh, hingga kepanasan atau kedinginan. Semakin bertambahnya
usia, maka anak akan semakin pandai bicara, bernyanyi hingga gerakan motorik seperti menendang bola

3. Fase kanak-kanak awal

Fase kanak-kanak awal disebut juga sebagai pra sekolah yaitu usia 5-6 tahun. Dalam tahap pertumbuhan
manusia ini, anak belajar melakukan banyak hal sendiri, seperti makan, buang air di toilet, dan bermain
bersama teman. Anak juga mulai mengembangkan keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan
kesiapan sekolah, seperti belajar membaca dan menulis.

4. Fase kanak-kanak tengah dan akhir

Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah masa pertumbuhan manusia yang berlangsung sejak umur 6-
11 tahun. Pada tahapan ini, anak umumnya sudah menguasai keterampilan dalam membaca, menulis,
dan berhitung.

Ia juga terlibat dalam kegiatan akademis, interaksi sosial dengan teman di sekolah, dan mulai
memerhatikan pencapaian prestasi. Ketika dipuji, Si Kecil akan mengembangkan rasa bangga dan
kompeten. Namun, ketika gagal, ia akan merasa rendah diri.

5. Fase remaja

Fase remaja adalah tahapan pertumbuhan manusia yang merupakan masa transisi dari masa kanak-
kanak ke dewasa. Sebenarnya pre pubertas sudah terjadi pada usia pada usia 7-8 tahun dan sudah masa
pubertas akan selesai pada usia 14-15 tahun lalu masa remaja akan berakhir pada usia 18 tahun.

Dalam fase ini, terjadi proses yang disebut sebagai pubertas. Proses ini mendorong perubahan fisik yang
sangat cepat, misalnya tinggi dan berat badan bertambah, membesarnya alat kelamin dan payudara,
tumbuhnya rambut pada area tertentu, menstruasi atau mimpi basah, hingga perubahan pada suara.

Remaja juga mulai mandiri dan mencari jati dirinya sendiri. Ia akan berpikir secara lebih logis, tapi
memiliki perasaan yang sensitif. Selain itu, remaja umumnya lebih senang menghabiskan waktunya
bersama teman.

6. Fase dewasa muda

Fase dewasa muda berlangsung sekitar usia 19-40 tahun. Pada tahap pertumbuhan manusia ini, telah
tercapai kematangan dalam berbagai aspek. Fokus kehidupan di masa dewasa muda terletak pada
pekerjaan, pernikahan, dan keluarga.
Orang-orang dalam fase ini juga lebih mandiri, dapat bertindak secara bertanggung jawab untuk diri
sendiri ataupun orang lain, dan mempertimbangkan konsekuensi yang akan dihadapi atas perbuatan
Anda.

7. Fase dewasa tengah

Fase dewasa tengah adalah tahap pertumbuhan manusia yang terjadi di usia 40-60 tahun. Pada masa
ini, Anda berfokus untuk membesarkan anak, bekerja, dan ikut berkontribusi dalam masyarakat. Namun,
kondisi Anda tidak seprima sebelumnya. Wanita juga cenderung mengalami menopause di fase ini.

8. Fase lansia (dewasa akhir)

Fase lansia ditandai dengan proses penuaan

Fase dewasa akhir adalah masa pertumbuhan dan perkembangan manusia yang mengalami
kemunduran. Tahap ini terjadi pada usia 60 tahun ke atas. Anda akan mengalami proses penuaan, yang
ditandai dengan kulit menjadi keriput, massa tubuh berkurang, sampai menurunnya daya tahan fisik.

Fungsi kognitif dan psikomotorik lansia juga mengalami kemunduran. Anda mungkin tidak mudah
memahami perkataan seseorang, aktivitas menjadi terbatas, dan kurang cekatan. Selain itu, lansia
cenderung berfokus pada spiritual untuk bersiap menghadapi kematian.

B. Perkembangan

1. Definisi Perkembangan
Menurut Soetjiningsih dan Ranuh, 2015 Perkembangan berkaitan dengan bertambahnya struktur fungsi
tubuh yang meliputi kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara, dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian.

Menurut Sobur, 2013 Perkembangan merupakan perubahan yang progresif dan terus menerus dalam
diri organisme sejak lahir hingga mati.
Menurut Yusuf (2011), perkembangan adalah perubahanperubahan yang dialami individu atau
organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara
sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis
(rohaniah).

2. Perubahan-perubahan dalam Masa Pertumbuhan

1. Perubahan Faal (Fungsi Tubuh)

 Anak laki-laki mengalami mimpi basah


 Anak perempuan mengalami menstruasi
2. Perubahan Kejiwaan

 Keingintahuan mengenai beberapa hal seperti masalah-masalah reproduksi meningkat.


 Keberanian untuk mencoba-coba terutama jika didesak lingkungan.
 Anak laki-laki cenderung menyendiri sedangkan perempuan cenderung ngerumpi.

C. Pelecehan Seksual

1. Definisi Pelecehan Seksual

Menurut organisasi kesehatan dunia atau WHO ,kekerasan seksual didefinisikan sebagai segala perilaku
yang dilakukan dengan menyasar seksualitas atau organ seksual tanpa persetujuan ,dengan unsur
paksaan atau ancaman termasuk perdagangan perempuan dengan tujuan seksual, dan pemaksaan
prostitusi

2. Faktor yang mempengaruhi

 Faktor internal

Berkaitan dengan meningkatnya dorongan dan minum seksual pada tahap perkembangan remaja

 Faktor eksternal

paparan materi pornografi dan pengaruh lingkungan

3. Dasar -Dasar Hukum

Dasar hukum yang terkait dengan pelecehan seksual atau perbuatan cabul:

Pasal 289-296 KUHP

Pasal 289.

Barangsiapa dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan memaksa seseorang untuk melakukan
atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancam karena melakukan perbuatan yang menyerang
kehormatan kesusilaan, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun. (KUHP 35, 89, 281 dst., 291,
298, 335.)
Pasal 296.

(s.d.u. dg. UU N. 18 / Prp / 1960.) Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan atau memudahkan
perbuatan cabul leh rang lain dengan rang lain dan menjadikannya sebagai pekerjaan atau kebiasaan,
diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak
lima belas ribu rupiah. (KUHP 292, 294 dst., 298; Sv. 71; IR. 62; RBg. 498.)

Pasal bersangkutan

Pasal 28A

Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.

Pasal 28B

Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.
Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan
dari kekerasan dan diskriminasi.

4. Solusi dan Pencegahan

(UU NO 35 TAHUN 2014) mencabut hak asu anak

a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia Menjamin kesejahteraan tiap warga negaranya,
Termasuk perlindungan terhadap hak anak yang Merupakan hak asasi manusia;

b. bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

c. bahwa anak sebagai tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa memiliki
peran strategis, ciri, dan sifat khusus sehingga wajib dilindungi dari segala bentuk perlakuan tidak
manusiawi yang mengakibatkan terjadinya pelanggaran hak asasi manusia;

d. bahwa dalam rangka meningkatkan perlindungan terhadap anak perlu dilakukan penyesuaian
terhadap beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf
d perlu membentuk Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak

 Memberikan education Sex pada anak sejak dini


 Menghindari tontonan ataupun percakapan berbau pornografi
 Membekali diri dengan bela diri
 Tidak berpacaran

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai