Anda di halaman 1dari 28

PROTOTYPE OTOMATISASI CONVEYOR DAN PENGOLAHAN

KOTORAN KELINCI DENGAN MEMANFAATKAN SUMBER DAYA


TERBARUKAN
Laporan Proyek kolaborasi Mata Pelajaran Fisika, Biologi, Kimia, Matematika
Peminatan, Sosiologi Kelas XII MIPA 3
Tahun Pelajaran 2023/2024.

Disusun Oleh :
AHMAD ARDIANSYAH 212210002
ANNISA NUR SHABRINA 212210113
CHANDRA RIFKY 212210045
VERA VIRGANITA 212210180
ZAHRA DINA 212210215

DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI JAWA BARAT
SMA NEGERI 1 CISARUA KAB. BANDUNG BARAT
2024
LEMBAR PENGESAHAN

“PROTOTYPE OTOMATISASI CONVEYOR DAN PENGOLAHAN

KOTORAN KELINCI DENGAN MEMANFAATKAN SUMBER DAYA


TERBARUKAN”

Menyetujui

Wakasek Kurikulum, Koordinator 1,

Nur Iman,S.Pd Yuli Resmawati.S.Si


NIP : 198207192009011007 NIP : 19207082023212015

Mengetahui

Kepala Sekolah,

Lina,S.Pd., M.T
NIP : 197610202000122004

ii
ABSTRAK

Peluang budidaya kelinci saat ini sangat besar, baik sebagai kelinci hias
maupun kelinci pedaging. Produktifitas yang sangat tinggi merupakan salah satu
alasan budidaya ini sangat diminitai masyarakat. Penyakit pada kelinci terutama
kembung, scabies dan mencret adalah penyakit yang sangat ditakuti peternak karena
bisa berujung pada kematian. Kebersihan kandang adalah salah satu cara untuk
mencegah penyakit tersebut, namun kegiatan membersihkan kandang seringkali
menjadi kegiatan yang sangat membosankan karena bau yang tidak sedap dan
menjijikan. Untuk menghilangkan kesan jorok maka kami membuat alat pembersih
kotoran kelinci dengan menggunakan Conveyor yang aktif secara periodic sehingga
kotoran kelinci tidak akan menumpuk dan sekaligus melakukan pengolahan kotoran
kelinci agar tidak menimbulkan bau.
Kami mengambil ide ini bertujuan agar kotoran hewan tidak hanya di buang
begitu saja tetapi dimanfaatkan kembali salah satu contoh pemanfaatan nya adalah
Pupuk kandang dimana pupuk kandang ini bermanfaat untuk menyuburkan tanaman.
Dengan pengolahan yang baik maka kotoran kelinci yang tadi nya bau dan dianggap
menjijikkan menjadi lebih bermanfaat dan tidak berbau,sehingga pemberian pupuk
lebih menyenangkan.
Prinsip kerja dari proyek ini adalah kotoran kelinci akan jatuh ke atas
conveyor dimana conveyor akan diaktifkan secara periodic sesuai setting timer yang
sudah ditetapkan. Dengan conveyor, kotoran kelinci akan dipindahkan ke dalam
penampungan. Setelah tertampung dalam jumlah yang cukup, kotoran akan diolah
secara kimiawi dengan penambahan arang aktif. Fungsi arang aktif ini akan
mengubah ammonia NH3 menjadi garam sehingga bau dari kotoran kelinci akan
ternetralisir / hilang.

Kata Kunci: Conveyor, Kelinci, Peternak, Kotoran Hewan

iii
ABSTRAC

The opportunities for cultivating rabbits are currently very large, both as
ornamental rabbits and meat rabbits. Very high productivity is one of the reasons this
cultivation is highly sought after by the public. Diseases in rabbits, especially
bloating, scabies and diarrhea, are diseases that breeders are very afraid of because
they can lead to death. Cleaning the cage is one way to prevent this disease, but
cleaning the cage is often a very tedious activity because the smell is unpleasant and
disgusting. To eliminate the dirty impression, we made a tool for cleaning rabbit
droppings using a conveyor that is active periodically so that the rabbit droppings
will not accumulate and at the same time processing the rabbit droppings so that they
do not cause odors.
We took this idea with the aim of ensuring that animal waste is not just thrown
away but is reused. One example of its use is manure, where manure is useful for
fertilizing plants. With good processing, rabbit droppings that previously smelled and
were considered disgusting will become more useful and odorless, making fertilizer
application more enjoyable.
The working principle of this project is that rabbit droppings will fall onto the
conveyor where the conveyor will be activated periodically according to the
predetermined timer setting. With a conveyor, the rabbit droppings will be moved into
the reservoir. Once sufficient quantities have been collected, the waste will be
chemically treated with the addition of activated charcoal. The function of activated
charcoal will convert ammonia NH3 into salt so that the smell of rabbit droppings
will be neutralized/disappeared.

Keywords: Conveyor, Rabbit, Breeder, Animal Waste

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga laporan
penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya tentu laporan ini tidak
dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan
kepada baginda kita tercinta yaitu Nabi besar Muhammad SAW yang selalu kita nantikan
syafa'aatnya di akhirat kelak. Penulis mengucap syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya baik berupa sehat fisik maupun akal pikiran.
Tak lupa ucapan terimakasih penulis haturkan kepada Guru guru yang bertanggung jawab
dalam rukol 1, yang senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk nya , sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan ini sebagai salah satu media, guna memenuhi
syarat nilai kelulusan. Makalah ini disusun berdasarkan masukan-masukan dari berbagai
literature, Buku, dan Internet yang mendukung teori proyek kelulusan. Adapun isi dari makalah
ini menyangkut
latar belakang pemilihan judul dan Maksud dan tujuan. Penulis tentu menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan
di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini,
supaya laporan ini nantinya dapat menjadi lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian semoga
laporan praktikum ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Cisarua, Maret 2024

Penulis

1
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................................... i1


ABSTRAK .................................................................................................................................... ii1
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 2
BAB II DESKRIPSI PROYEK ...................................................................................................... 4
2.1 Landasan Teori ...................................................................................................................... 4
2.1.1 Mata Pelajaran Sosiologi .............................................................................................. 4
2.1.2 Mata Pelajaran Biologi ................................................................................................. 6
2.1.3 Mata Pelajaran Kimia ................................................................................................. 10
2.1.4 Mata Pelajaran Fisika .................................................................................................. 11
2.1.5 Mata Pelajaran Matematika Peminatan ...................................................................... 14
2.2 Prosedur Pengembangan Proyek ......................................................................................... 16
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN PROYEK ..................................................................... 23
3.1 Hasil Proyek ........................................................................................................................ 24
3.2 Pembahasan Proyek............................................................................................................. 24
3.2.1 Mata Pelajaran Sosiologi ............................................................................................ 24
3.2.2 Mata Pelajaran Biologi ............................................................................................... 24
3.2.3 Mata Pelajaran Kimia ................................................................................................. 25
3.2.4 Mata Pelajaran Fisika .................................................................................................. 26
3.2.5 Mata Pelajaran Matematika Peminatan ...................................................................... 26

2
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kami ingin membuat suatu inovasi alat untuk mempermudah pekerjaan manusia dari
permasalahan yang sering para peternak kelinci alami. Sering sekali para peternak kelinci merasa
malas dan kurang nyaman saat membersihkan kotoran kelinci,tak sedikit juga yang menganggap
kotoran kelinci itu tidak bermanfaat dan dibuang begitu saja.
Oleh karena itu kami menciptakan suatu alat yang sangat efektif untuk membersihkan
kotoran kelinci secara periodik yaitu dengan cara melakukan otomatisasi. Alat akan bekerja
dengan memindahkan kotoran kelinci di tempat penampungan. Setelah terkumpul maka kotoran
kelinci akan diolah lebih lanjut secara kimiawi untuk menghilangkan kesan kotor dan bau.
Dengan cara seperti ini kami berharap alat ini bisa memotivasi para generasi milineal untuk
terjun ke dunia peternakan.

1.2 Rumusan Masalah


Alat ini terdiri dari 2 sistem yaitu control otomatisasi conveyor dan sistem pengolahan kotoran
kelinci. Agar pembahasan bisa terarah maka kami menitikberatkan pembahasan pada :
1. Bagaimana prinsip kerja dari sistem Conveyor?
2. Apa saja komponen dari Conveyor?
3. Bagaimana cara menghilangkan bau kotoran kelinci?

1.3 Tujuan Proyek


Tujuan kami membuat alat ini adalah untuk mempermudah para peternak kelinci untuk
membersihkan dan mengolah kotoran kelinci menjadi pupuk. Alat ini juga menggunakan sumber
energy terbarukan. Serta limbah kotoran yang dihasilkan bisa diolah dengan mudah dan tidak
mengotori lingkungan sekitar.

3
1.4 Manfaat Proyek
Dengan adanya alat ini kami berharap memberikan manfaat diantaranya :
 Mempermudah aktivitas para peternak kelinci
 Dapat membersihkan kotoran kelinci secara mudah,cepat,dan efisien
 Mengurangi pengeluaraan listrik dengan menggunakan panel surya
 Mengurangi penumpukan limbah kotoran kelinci
 Menjadi nilai jual untuk pemanfaatan kotoran kelinci menjadi pupuk

4
BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Mata Pelajaran Sosiologi
Modernisasi
Modernisasi dalam ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari
keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan
harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan
makmur. Diungkapkan pula modernisasi merupakan hasil dari kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Tingkat teknologi dalam membangun modernisasi betul-betul dirasakan dan dinikmati
oleh semua lapisan masyarakat, dari kota metropolitan sampai ke desa-desa terpencil.
Menurut Daniel Lerner, Modernisasi adalah proses transformasi masyarakat
dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern yang lebih kompleks,
terhubung, dan berorientasi pada nilai-nilai rasionalitas, individualitas, dan mobilitas
social. Sedangkan menurut Talcott Parsons melihat modernisaasi sebagai proses
perubahan social yang mencakup diferensiasi, yaitu pemisahan fungsi-fungsi social
menjadi bagian-bagian yang lebih spesifik dan spesialis, serta rasionalisasi, dimana
aktivitas manusia lebih didasarkan pada pertimbangan rasional daripada tradisi.
Tujuan utama modernisasi ialah untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat secara umum. Proses modernisasi berupaya untuk dapat memperbaiki pola
pikir yang ada di masyarakat sehingga menjadi lebih baik dan proses modernisasi akan
ditandai dengan adanya perubahan sosial yang terarah dan juga terencana dimana di
sana terdapat perencanaan sosial.
Dampak positif modernisasi yaitu membuat kehidupan masyarakat menjadi
lebih baik dan berkembangnya iptek.

5
Globalisasi
Globalisasi adalah suatu proses mendunia. Globalisasi yaitu proses integrasi
internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan
aspek-aspek budaya lainnya. Globalisasi adalah tersebar luasnya ilmu pengetahuan
dan kebudayaan yang ada di setiap penjuru dunia ke penjuru dunia yang lain sehingga
tidak jelas lagi batas-batas yang jelas dari suatu negara. Selain itu, tantangan-tantangan
lingkungan seperti terjadinya perubahan iklim, polusi air, dan udara lintas perbatasan,
dan pemancingan berlebihan dari lautan juga ada hubungannya dengan globalisasi.
Globalisasi di pandang sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses
alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara makin terikat satu sama lain,
mewujudkan suatu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Menurut Anthony Giddens menggambarkan globalisasi sebagai proses
dimana jarak waktu dan ruang menjadi lebih tidak signifikan, sehingga interaksi dan
hubungan antara berbagai dunia menjadi lebih terhubung dan saling tergantung.
Sedangkan menurut Roland Robertson globalisasi adalah proses di mana aspek-aspek
kehidupan manusia menjadi lebih terintegritasi secara global, baik dalam politik,
ekonomi, budaya, maupun sosial.
Tujuan dari globalisasi ini ialah menghilangkan perbedaan di antara manusia
serta juga menciptakan persamaan hak asasi manusia. Dalam artian bahwa, globalisasi
tersebut dapat dirasakan atau juga dialami oleh siapa saja, baik itu orang tua, muda,
atau bahkan juga anakanak. Mereka memiliki hak yang sama untuk dapat mengalami
globalisasi, terutama didalam merasakan keuntungan terhadap adanya globalisasi.
Dampak positif globalisasi yaitu memudahkan masyarakat dalam mendapatkan
informasi serta kemajuan iptek.

6
Kaitan Modernisasi dengan Globalisasi
Hubungan modernisasi dengna globalisasi adalah keduanya merupakan
dampak atau pengaruh langsung dari proses perubahan social. Meski ruang lingkup
modernisasi tidak begitu luas, tetapi mampu melahirkan globalisasi beserta
dampaknya yang begitu besar dalam kehidupan masyarakat. Contohnya perubahan
masyarakat tradisional ke modern dapat menghadirkan perkembangan teknologi yang
begitu besar dampaknya.
Globalisasi tertuju pada rekatnya hubungan antarnegara di dunia, sebagai
akibat dari kemunculan modernisasi yang mengarah pada kehidupan sosial manusia.
Hubungan modernisasi dan globalisasi adalah perubahan masyarakat tradisional ke
modern yang membuat seluruh warga dunia terintegrasi secara internasional.

2.1.2 Mata Pelajaran Biologi


Bioteknologi
Bioteknologi adalah ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (seperti bakteri, fungi/jamur, virus, dan lain sebagai nya) maupun produk dari
makhluk hidup (Alkohol, Asam orgnik, Antibiotik, dan Enzim) Dalam proses
produksi nya untuk menghasilkan barang dan jasa yang dapat digunakan oleh
manusia. Bioteknologi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu bioteknologi konvesional dan
bioteknologi modern.
Bioteknologi modern adalah aplikasi bioteknologi yang melibatkan rekayasa
genetika ataupun teknologi yang lebih canggih untuk menghasilkan produk yang
diinginkan. Pada umumnya, ciri khas bioteknologi modern ini akan berhubungan
dengan manipulasi atau rekayasa materi genetik. Rekayasa genetika adalah proses
modifikasi atau manipulasi sekuens materi genetic suatu organisme. Bioteknologi
modern dimanfaatkan dalam berbagi aspek kehidupan manusia, seperti pertanian,
peternak, farmasi, penanganan polusi, dan pengembangan sumber energi.
Bioteknologi Konvensional memanfaatkan mikroorganisme secara utuh dan
tidak bisa diproduksi dalam jumlah yang sangat besar. Bioteknologi Konvensional
juga dilakukan tanpa adanya fertilisasi, tetapi menggunakan teknik fermentasi.
Bioteknologi Konvensional punya karakteristik lain, diantaranya adalah :

7
1. Menggunakan alat tradisional dan sederhana
2. Menggunakan cara yang sederhana
3. Tidak memerlukan keahlian khusus
4. Melibatkan mikroorganisme secara langsung dan utuh
5. Menggunakan prinsip fermentasi
6. Proses biokimia dan genetic terjadi secara alami
7. Kondisi lingkungan dimanipulasi
8. Skala produksi umumnya lebih kecil

Penggunaan bioteknologi guna meningkatkan produksi peternakan meliputi :


 teknologi produksi, seperti inseminasi buatan, embrio transfer, kriopreservasi
embrio, fertilisasi in vitro, sexing sperma maupun embrio, cloning dan spliting.
 rekayasa genetika, seperti genome maps, masker asisted selection, transgenik,
identifikasi genetik, konservasi molekuler,
 peningkatan efisiensi dan kualitas pakan, seperti manipulasi mikroba rumen,
 bioteknologi yang berkaitan dengan bidang veteriner (Gordon, 1994; Niemann
dan Kues, 2000).

Teknologi reproduksi yang telah banyak dikembangkan adalah:


 transfer embrio berupa teknik Multiple Ovulation and Embrio
Transfer (MOET). Teknik ini telah diaplikasikan secara luas di Eropa, Jepang,
Amerika dan Australia dalam dua dasawarsa terakhir untuk menghasilkan anak
(embrio) yang banyak dalam satu kali siklus reproduksi.
 cloning telah dimulai sejak 1980-an pada domba. Saat ini pembelahan embrio
secara fisik (embryo spliting) mampu menghasilkan kembar identik pada
domba, sapi, babi dan kuda.
 produksi embrio secara in vitro: teknologi In vitro Maturation (IVM), In Vitro
Fertilisation (IVF), In Vitro Culture (IVC), telah berkembang dengan pesat.
Kelinci, mencit, manusia, sapi, babi dan domba telah berhasil dilahirkan
melalui fertilisasi in vitro (Hafes, 1993).

8
Di Indonesia, transfer embrio mulai dilakukan pada tahun 1987. Dengan
teknik ini seekor sapi betina, mampu menghasilkan 20-30 ekor anak sapi (pedet)
pertahun. Penelitian terakhir membuktikan bahwa, menciptakan jenis ternak unggul
sudah bukan masalah lagi. Dengan teknologi transgenik, yakni dengan jalan
mengisolasi gen unggul, memanipulasi, dan kemudian memindahkan gen tersebut dari
satu organisme ke organisme lain, maka ternak unggul yang diinginkan dapat
diperoleh.
Teknologi Pertanian
Teknologi pertanian merupakan penerapan prinsip-prinsip matematika dan
ilmu pengetahuan alam dalam rangka pendayagunaan secara ekonomis sumber
daya pertanian dan sumber daya alam untuk kesejahteraan manusia.
Falsafahnya teknologi pertanian merupakan praktik-empirik yang bersifat
pragmatik finalistik, dilandasi paham mekanistik-vitalistik dengan penekanan pada
objek formal kerekayasaan dalam pembuatan dan penerapan
peralatan, bangunan, lingkungan, sistem produksi serta pengolahan dan pengamanan
hasil produksi. Objek formal dalam ilmu pertanian budidaya reproduksi berada dalam
fokus budidaya, pemeliharaan, pemungutan hasil dari flora dan fauna, peningkatan
mutu hasil panen yang diperoleh, penanganan, pengolahan,dan pengamanan
serta pemasaran hasil.

Pupuk Organik
Pupuk Organik adalah jenis pupuk yang berasal dari bahan-bahan alami
seperti kompos, pupuk kandang, limbah tumbuhan, atau sisa-sisa organik lainnya.
Pupuk ini mengandung nutrisi alami yang diperlukan tanaman untuk pertumbuhan
dan perkembangannya, serta membantu meningkatkan kesuburan tanah dan
keseimbangan ekosistem.

9
2.1.3 Mata Pelajaran Kimia
Arang Aktif
Arang aktif merupakan senyawa karbon amorph, yang dapat dihasilkan dari
bahan-bahan yang mengandung karbon atau dari arang yang diperlakukan dengan
cara khusus untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas. Arang aktif merupakan
salah satu bahan organik yang cakupan pemakaiannya cukup luas, baik di industri
besar maupun kecil. Arang aktif biasanya digunakan sebagai katalis, penghilangan
bau, penyerapan warna, zat purifikasi, dan sebagainya. Arang aktif dapat
mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif,
tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas permukaan. Proses aktifasi
merupakan hal yang penting diperhatikan disamping bahan baku yang digunakan.
Yang dimaksud dengan aktivasi adalah suatu perlakuan terhadap arang yang
bertujuan untuk memperbesar pori yaitu dengan cara memecahkan ikatan 11
hidrokarbon atau mengoksidasi molekul-molekul permukaan sehingga arang
mengalami perubahan sifat, baik fisika maupun kimia, yaitu luas permukaannya
bertambah besar dan berpengaruh terhadap daya adsorpsi. (Ajoyi dan Olawale 2009).
Adapun pembuatan arang aktif melalui dua cara:
1. Proses Kimia
Bahan baku dicampur dengan bahan-bahan kimia tertentu, selanjutnya
pada tersebut dibentuk menjadi batangan dan dikeringkan serta dipotong-
potong. Aktivasi dilakukan pada temperatur 100°C. Arang aktif yang
dihasilkan, dicuci dengan air selanjutnya dikeringkan pada temperatur 300°C.
Dengan proses kimia, bahan baku dapat dikarbonisasi terlebih dahulu, kemudian
dicampur dengan bahan-bahan kimia. Pada aktifasi kimia ini arang hasil
karbonisasi direndam dalam larutan aktifasi sebelum dipanaskan. Pada proses
aktivasi kimia, arang direndam dalam larutan pengaktivasi selama 24 jam lalu
ditiriskan dan dipanaskan pada suhu 600-900oC selama 1-2 jam.
2. Proses Fisika
Bahan baku terlebih dahulu dibuat arang. Selanjutnya arang tersebut
digiling, diayak untuk selanjutnya diaktivasi dengan cara pemanasan pada
temperatur 1000°C yang disertai pengaliran uap. Pada aktivasi fisika ini yaitu

10
proses menggunakan gas, aktivasi misalnya uap air atau CO2 yang dialirkan
pada arang hasil karbonisasi, proses ini biasanya berlangsung pada temperatur
800 – 1100oC (Pujiyanto, 2010). Dalam hal ini dapat dilihat arang aktif pada
Gambar berikut

2.1.4 Mata Pelajaran Fisika


Panel Surya
Panel surya dapat menjadi pembangkit listrik mandiri yang lebih hemat dan
juga menjanjikan untuk jangka panjang. Tenaga listrik ini berbeda dengan tenaga
listrik Konvesional karena sumber energi energyukan yang berasal dari cahaya
matahari. Tenaga Listrik Konvesional sendiri masih menggunakan bahan bakar fosil
yang tidak dapat diperbarui.

Jenis-jenis Panel Surya


1. Sistem On Grid
Sistem On Grid adalah sebuah sistem yang bekerja secara langsung
dengan Listrik yang dihasilkan bersamaan oleh jaringan PLN. Pembangkit
listrik tenaga surya sistem on grid ini dapat diterapkan untuk perumahan,
gedung bangunan, perkantoran, maupun pabrik dan gudang.
2. Sistem Off Grid
Sistem Off Grid adalah sebuah sistem yang tidak terhubung dengan
jaringan PLN. Sistem Off Grid akan Menyimpan tenaga surya di dalam
baterai agar dapat digunakan disaat tidak ada jaringan ataupun jaringan listrik
mati. Sistem Off Grid tidak dapat memberikan daya untuk seluruh beban

11
listrik dikarenakan penggunaan baterai yang akan memakan biaya lebih
besar.
3. Sistem Hybird
Sistem Hybird akan mengahsilkan sumber listrik dari panel surya yang
dapat digabungkan dengan sumber listrik dari PLN. Kedua sumber ini akan
saling mendukung disaat terdapat kurang nya daya listrik ataupun terjadi
pemadaman listrik.

Efek Fotolistrik
Efek Fotolistrik adalah suatu fenomena di mana cahaya dapat melepaskan
electron dari permukaan suatu bahan tertentu, seperti logam. Fenomena ini pertama
kali ditemukan oleh fisikawan Jerman bernama Heinrich Hertz pada tahun 1887.
Efek Fotolistrik terjadi ketika foton cahaya bertumbukan dengan atom pada
permukaan bahan. Jika energi foton cukup besar, electron pada atom dapat terlepas
dan meninggalkan atom tersebut. Elektron yang terlepas ini kemudian dapat
diarahkan dan digunakan untuk menghasilkan arus listrik. Efek Fotolistrik terjadi
pada atom atau molekul yang memiliki elektron bebas. Perubahan energi pada Efek
Fotolistrik adalah cahaya yang jatuh pada permukaan logam dapat memperbesar
energy kinetic dari elektron pada permukaan tersebut. Efek Fotolistrik banyak
digunakan dalam teknologi panel surya, alat pengukur cahaya, dan kamera digital.

Syarat terjadinya Efek Fotolistrik adalah frekuensi foton lebih besar daripada
fungsi kerja logam tersebut. Fungsi kerja adalah energy minimum yang diperlukan
untuk melepaskan elektron dari permukaan logam. Dalam hal ini, frekuensi foton
yang lebih besar akan memberikan energy kinetic yang cukup untuk mengatasi
fungsi kerja logam dan melepaskan elektron. Hal ini juga menunjukan bahwa energi
foton dan frekuensi foton memiliki hubungan yang saling berkaitan. Semakin besar
energy foton, semakin tinggi frekuensi foton yang diperlukan pada permukaan
logam.

12
Proses Efek Fotolistrik bisa terjadi diawali dengan adanya cahaya yang
mengenai suatu logam. Lalu, cahaya tersebut akan menembus materi logam sehingga
foton bertemu dengan elektron dalam logam. Setiap cahaya atau foton itu nantinya
akan menyebabkan satu elektron dikeluarkan karena foton tersebut mentransfer
energi. Elektron yang keluar itulah yang disebut dengan Fotoelektron.

Gerak Melingkar
Konsep gerak melingkar banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari,salah satunya adalah gerak melingkar poros roda conveyor. Dalam gerak
conveyor terdapat gerak melingkar dari poros roda,sehingga terdapat 2 kecepatan
yang bisa di amati,yaitu:
1. Kecepatan sudut : Besar sudut yang ditempuh benda dalam setiap satuan waktu.
2. Kecepatan linear : Hubungan panjang lintasan linear yang harus ditempuh benda
dengan setiap selang waktu tempuhnya.

VA = VB

Keterangan:
VA = kecepatan linear gir A
VB = kecepatan linear gir B
ωB = ωC
Keterangan :
ωB = kecepatan sudut B
ωC = kecepatan sudut C

13
Motor AC
Motor AC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan tegangan AC
(Alternating Current). Motor AC memiliki dua buah bagian utama yaitu “stator” dan
“rotor”. Stator merupakan komponen motor AC yang statis. Rotor merupakan
komponen motor AC yang berputar. Motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak
frekuensi variabel untuk mengendalikan kecepatan sekaligus menurunkan konsumsi
dayanya

Jenis-jenis Motor AC
 Motor AC Sinkron (Motor Sinkron)
Motor sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan tetap pada sistim
frekuensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan
daya dan memiliki Torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron
cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara,
perubahan frekuensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki
faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang menggunakan
banyak listrik.
 Motor AC Induksi (Motor Induksi)
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada
berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana,
murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC.

2.1.5 Mata Pelajaran Matematika Peminatan


Distribusi Binomial
Distribusi Binomial adalah peluang atau probabilitas untuk tipe data diskrit
atau diskontinu yang hasilnya bisa sukses ataupun gagal. Materi tersebut dapat
digunakan jika eksperimen yang dilakukan paling sedikit sebanyak 2 kali.

14
Syarat Untuk Melakukan Binomial
 Percobaan berjumlah tetap
 Setiap eksperimen tersebut pasti memiliki 2 hasil, sukses atau gagal
 Setiap eksperimen memiliki peluang sukses yang besarnya sama
 Setiap eksperimen tersebut tidak saling terikat dengan percobaan lainnya atau
bersifat bebas

Ciri Khusus peluang Binomial


 Melakukan percobaan secara berulang sebanyak n (kejadian) kali
 Peluang berhasil adalah p, sedangkan peluang gagal adalah q, dimana p=1-q
 Distribusi miring ke kanan apabila n tetap, sedangkan p kecil atau <0,5
 Distribusi simetris apabila p tetap 0,5
 Hasil mendekati distribusi simetris apabila p tetap, sementara n makin besar
 Hasil eksperimen memiliki 2 kategori
 Setiap eksperimen bersifat bebas atau tidak saling terikat satu dengan yang lainya.

Rumus Peluang Binomial


P(X = x) = C(n.x) . px . qn-x
Keterangan:
P(X) = Peluang kejadian
n = Banyak nya kejadian
x = Banyak nya keberhasilan
p = Peluang kejadian keberhasilan
q = Peluang gagal
nCx = Rumus binomial

15
2.2 Prosedur Pengembangan Proyek
2.1.1 Langkah-Langkah Kerja
1. Tentukan tujuan dan spesifikasi conveyor prototype yang ingin dibuat
2. Buat sketsa convoyer berdasarkan spesifikasi yang telah ditentukan
3. Pilih bahan-bahan yang sesuai dan dibutuhkan
4. Mulailah dengan pembuatan rangka conveyor
5. Pasang paralon dan pastikan paralon dipasang dengan benar dan sejajar
6. Pasang kardus pada pipa paralon, pastikan kardus terpasang dengan rata
7. Pasang motor AC dan timer sesuai dengan sketsa dan signifikasi yang
telah ditetapkan. Pastikan motor AC terpasang dengan aman dan
terhubung pada conveyor
8. Setelah komponen terpasang lakukan uji coba untuk memastikan bahwa
conveyor prototype berfungsi dengan baik

2.1.2 Alat dan Bahan


Untuk membuat alat conveyor kami memrlukan beberapa alat dan bahan,yaitu :
 Motor AC
 Roda
 Timer
 Panel Surya
 Kardus
 Kayu
 Kabel kecil
 Pipa Paralon
 Lem
 Gergaji/Pisau
 Meteran
 Spidol
 Solasi

16
2.1.3 Anggaran Dana
No Nama Barang Jumlah Barang Harga

Kayu 2 Buah Rp. 18.000


1.

Triplek 1 Lembar Rp. 60.000


2.

Motor AC 1 Buah Rp. 20.000


3.

Roda 1 buah Rp. 18.000


4.

Solasi 1 Buah Rp. 0


5.

Kardus 1 Buah Rp. 0


6.

Pipa Paralon 2 Buah Rp. 0


7.

Lem 1 Buah Rp. 10.000


8.

Gergaji/Pisau 1 Buah Rp. 0


9.

Meteran 1 Buah Rp. 0


10.

Spidol 1 Buah Rp. 0


11.

Timer 1 Buah Rp. 20.000


12.

13. Set Puley 1 Buah Rp. 18.000

Arang Aktif + Panel Surya 1 Buah Rp. 70.000


14.

Impraboard 1 Lembar Rp. 30.000


15.

16. Jilid 2 Lembar Rp.12.000

Total Rp.276.000

17
2.1.4 Rancangan Proyek

18
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN PROYEK

3.1 Hasil proyek


Prototype convoyer untuk mengangkut kotoran kelinci secara periodic merupakan
model yang bisa dikembangkan dalam skala peternakan kelinci yang besar. Pada model
prototype, alat sudah mampu memindahkan kotoran kelinci ke tempat penampungan. Panel
surya pada alat ini hanya dipakai untuk mengaktifkan timer.
3.2 Pembahasan Proyek
3.2.1 Mata Pelajaran Sosiologi
Salah satu point utamanya nya adalah untuk membantu atau memudahkan
pekerjaan sehari hari . Produk Conveyor ini merupakan salah satu wujud penerapan
atau pengaplikasian dari perkembangan ilmu teknologi yang seiring
berkembangnya zaman teknologi yang di hasilkan juga semakin berkembang. Oleh
karena itu masyarakat akan dituntut untuk berfikir secara dinamis dengan mengikuti
perkembangan zaman dan globalisasi. Produk Conveyor ini di ciptakan dengan
konsep modern , dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman , banyak sekali
masyarakat yang sudah mulai menggunakan mesin atau alat alat canggih untuk
mempermudah pekerjaan mereka . Maka dari itu dapat kami buktikan dan pastikan
bahwa produk converyor ini merupakan bentuk implementasi dalam konsep
modernisasi dan globalisasi , dengan memanfaatkan energi terbarukan dan
teknologi yang baru. Produk conveyor ini juga merupakan salah satu bentuk
dampak positif dari adanya modernisasi dan globalisasi.

3.1.2 Mata Pelajaran Biologi


Hubungan biologi dengan produk kami adalah dari segi bioteknologi
konvensional, karena produk kami menggunakan barang-barang yang sudah tidak
terpakai dan seadanya jadi barang kami termasuk konvensional. Cara kerja
conveyor ini, alat akan bergerak secara otomatis sesuai dengan timer yang sudah di
tentukan. Alat bergerak menuju tempat penampungan, setelah tempat

19
penampungan penuh kotoran kelinci akan diberi arang agar bau yang dihasilkan
mengurang, Karena arang akan menyerap senyawa volatil yang nonpolar.

Penggunaan conveyor dalam berbagai industry memberikan sejumlah manfaat


yang signifikan, antara lain:
 Efesiensi Operasional
Conveyor memungkinkan pemindahan barang atau material tertentu secara
kontinu dan otomatis, mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manual dan
mempercepat proses produksi atau distribusi.
 Penyelenggaran produksi
Dengan menggunakan conveyor, produksi dapat diselaraskan secara lebih
efektif dan meminimalkam waktu henti produksi.
Adapun Kelebihan dan Kekurangan dari Conveyor yang kami buat, antara
lain:
Kelebihan:
 Mampu membawa beban berkapasitas besar
 Tidak mengganggu lingkungan karena tingkat polusi yang rendah
 Waktu kerja conveyor dapat diatur menggunakan timer
Kekurangan:
 Conveyor hanya bisa dipasang untuk jalur lurus
 Biaya yang sangat mahal
 Tingkat kebisingan yang tinggi

3.2.3 Mata Pelajaran Kimia


Disini kami mengaitkan Produk kami dengan kimia adalah dengan
menggunakan arang aktif yang dimana arang sendiri itu adalah turunan karbon,
jadi arang tersebut dapat menyerap senyawa volatil yang nonpolar. Sehingga bau
yang dihasilkan oleh kotoran kelinci akan menghilang dengan menambahkan
arang aktif ini. Akan tetapi sifat ini hanya khusus arang yang karbon murni.
Semisal baunya itu dari senyawa non polar, maka si arang harus dimodifikasi agar
mampu menerima senyawa non polar.

20
3.2.4 Mata Pelajaran Fisika
Produk kami menghubungkan dengan mata pelajaran fisika dengan
memafaatkan sumber energi yaitu Panel surya yang ada di produk kami karna
dengan panel surya produk kami dapat berjalan tetapi panel surya ini hanya akan
mengaktifkan timer yang ada pada conveyor ini.
Cara kerja atau prinsip kerja dari panel surya pada dasarnya cukup
sederhana. Berikut ini cara kerja dari panel surya.

 Panel surya akan mengkonversi energi yang didapat dari matahari,


untuk kemudian dijadikan sebagai energi listrik.

 Inverter mengubah listrik yang dihasilkan oleh panel surya dari


arus yang searah menjadi arus bolak-balik.

 Energi yang dihasilkan oleh panel surya dapat digunakan sebagai


daya pada peralatan Listrik.
Jadi conveyor ini tetap menggunakan energi listrik untuk menjalankan alat
ini dan menggunakan sumber energi terbarukan untuk mengaktifkan timer.

3.2.5 Mata Pelajaran Matematika Peminatan


siswa kelas 12 , kelompok 6, di SMAN 1 Cisarua akan melakukan ujian
sekolah berupa projek penelitian . Mereka memilih salah satu judul dan membuat
suatu produk untuk mempermudah aktifitas para peternak kelinci. Alat tersebut di
beri nama conveyor, dengan salah satu bahan yang berperan penting dalam
pembuatan produk tersebut adalah cara kerja motor AC yang di sambungkan
dengan panel Surya agar bisa menggerakkan mesin pada produk Conveyor
tersebut. Terdapat 6 panel Surya yang memiliki tenaga atau tegangan yang
berbeda. Pada saat proses pemasangan hanya ada 3 panel Surya yang di gunakan,
karena kabel penyambung yang di gunakan hanya ada 3. Jika salah satu anggota
kelompok 6 ingin memasangkan panel Surya tersebut secara acak maka peluang
terambilnya panel Surya yang memiliki tegangan yang sama adalah...

21
Jawab:
Dik: n=6
x=3

p=

q=

Dit: Peluang terambilnya panel surya yang memiliki tegangan yang sama
Jawab :

Jadi peluang terambilnya panel surya dengan tegangan yang sama adalah

22
DAFTAR PUSTAKA

Balai Kliring Keamanan hayati Indonesia (2014) Bioteknologi (1) : Konsep dasar dan
perkembangan https://indonesiabch.menlhk.go.id/2014/12/15/bioteknologi-1-konsep-
dasar-dan-perkembangan/
Bisma, Leo (2023) Pengertian bioteknologi, konvensial, karakteristik, produk, kelebihan,dan
kekurangan https://origin1199-www.alodokter.com/manfaat-arang-aktif-untuk-
kesehatan-dan-kecantikan

Dr. Airindya Bella (2022) 6 Manfaat arang aktif untuk kesehatan https://origin1199-
www.alodokter.com/manfaat-arang-aktif-untuk-kesehatan-dan-kecantikan

Ghani, Indriana Maulia (2021) Distribusi Binomial https://www.zenius.net/blog/distribusi-


binomial-dan-bernoulli

Lempang, Mody (2014) Arang Aktif http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-


litbang/index.php/buleboni/article/view/5041/4463arang#:~:text=Arang%20aktif%20ada
lah%20suatu%20karbon,digunakan%20untuk%20membuat%20arang%20aktif.

Mandaru, MA (2017) Motor AC https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2272/4/BAB_II.pdf

Putri, Vanya Karunia Mulia (2022) Hubungan antara Modernisasi dan Globalisasi
https://www.kompas.com/skola/read/2022/06/28/080000569/hubungan-antara-
modernisasi-dan-globalisasi

23
LAMPIRAN

24

Anda mungkin juga menyukai