Anda di halaman 1dari 7

APLIKASI BALIBU (BANK LIMBAH BUAH) BIOETANOL DARI

LIMBAH BUAH BUAHAN UNTUK MENJAWAB

TANTANGAN TREND RENEWABLE ENERGY

Lingkungan

Muhammad Nur Rohman Suwarso (0041375491)


Ryan Fauzy (0048561986)

MAN 1 Jembrana

2021

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA


PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pelaksanaan pembangunan nasional dapat berlangsung dengan baik dan lancar jika
tercukupi ketersediaan akan energi yang merupakan syarat mutlak agar tercapai, baik pada
masa sekarang maupun pada masa yang akan datang. Kebutuhan akan energi pada saat ini
umumnya didominasi oleh energi fosil yang merupakan energi yang tidak terbaharui dan
ketersediaannya sendiri semakin menipis. Sehingga diperlukan sumber-sumber alternatf lain
yang menghasilkan energi, yaitu sumber energi alternatif terbaharukan yang berbasis sumber
energi hayati. Bahan bakar alternatif yang potensial untuk dikembangkan khususnya di
Indonesia adalah bioetanol.
Bioetanol merupakan sumber energi yang dapat dibuat dengan bahan baku dari
berbagai jenis tumbuhan-tumbuhan yang menghasilkan karbohidrat Bioetanol merupakan
bahan bakar alternatif yang menjanjikan yang bahan bakunya diperoleh dari tumbuh-
tumbuhan yang menghasilkan umbi-umbian yang sangat mudah diperoleh di Indonesia.
Bioetanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang berperan penting dalam
mengurangi dampak negatif pada pemakaian bahan bakar fosil (Cordona & Sanchez, 2007).
Bahan bakar bio berharga lebih mahal dibandingkan bahan bakar petroleum disebabkan
bahan bakar petroleum mendapatkan subsidi dari pemerintah. Bahan baku memberikan 60-70
% dari harga produk. Bioetanol merupakan bahan bakar yang tidak menimbulkan efek rumah
kaca dan kadar CO2 kurang dari 22 % dibandingkan bahan bakar fosil yang menghasilkan
gas-gas pencemar sangat berbahaya. (JM., 2005). Bioetanol dapat diproduksi dengan bahan
baku yang berpati (Musyidin, 2007). Sumber alam di Indonesia yang berpotensi untuk
dikembangkan sebagai bahan dasar adalah buah buahan yang banyak mengandung
karbohidrat.
Limbah Merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Limbah padat sering disebut sebagai sampah. Bila ditinjau
secara kimiawi, limbah itu terdiri dari senyawa organik/basah dan senyawa anorganik/kering.
Kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan, sehingga
perlu dilakukan penanganan lebih lanjut terhadap limbah.

Salah satu jenis limbah yang kurang dimanfaatkan adalah limbah buah-buahan.
Limbah buah-buahan merupakan bahan buangan yang biasanya dibuang secara open
dumping tanpa pengelolaan lebih lanjut sehingga akan menyebabkan gangguan lingkungan
dan bau tidak sedap. Padahal, Limbah buah-buahan masih dapat diolah menjadi sesuatu yang
lebih bermanfaat. Mengingat beberapa limbah buah buahan mengandung beberapa
kandungan yang masih dapat dimanfaatkan sehingga para petani yang memiliki limbah buah
atau yang kurang layak di konsumsi bisa diolah menjadi Bio-Ethanol.

Akibat dari banyaknya peredaran buah-buahan dimasyarakat menyebabkan tingginya


volume sampah dari sisa buah-buahan tersebut. Permasalahan limbah buah-buahan hingga
saat ini masih belum dapat diselesaikan secara optimal, hal ini dikarenakan rendahnya tingkat
kesadaran masyarakat terhadap pengolahan limbah. Dampak dari libah itu sendiri
menyebabkan berbagai persoalan seperti timbulnya penyakit, polusi udara, polusi air dan lain
sebagainya. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan limbah buah-buahan agar potensi
yang ada pada limbah tersebut bisa dimanfaatkan dan diberdayakan sebagai produk yang
lebih bermanfaat.

Salah satu potensi yang bisa dilihat dari limbah buah-buahan adalah sebagai Bioetanol
karena beberapa limbah buah-buahan itu sendiri memiliki kandungan karbohidrat yang
tinggi. Kandungan yang ada pada limbah buah-buahan itu sendiri sangat berguna bagi
kesuburan tanah, sehingga dapat berpotensi sebagai Biopestida yang ramah lingkungan untuk
menjaga trend renewable energy.

Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan dengan


pengunaan dan fungsi yang menyerupai komputer. Pertumbuhan permintaan akan alat
canggih yang mudah dibawa ke 3 mana-mana membuat kemajuan besar dalam pemroses,
pengingatan, layar, dan sistem operasi yang di luar dari jalur telepon genggam sejak beberapa
tahun ini.

Tidak bisa dipungkiri bahwa dizaman sekarang ini sulit ditemukan orang yang tidak
bermain smartphone seperti contohnya telepon pintar, tablet, dan laptop. Pada tahun 2019,
setidaknya terdapat 3,2 miliar pengguna, naik 5,6% dari tahun sebelumnya. Sementara
jumlah perangkat aktif yang digunakan mencapai 3,8 miliar unit
(https://databoks.katadata.co.id/).

b. Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat ditarik suatu rumusan masalah yaitu
“Bagaimanakah potensi aplikasi BALIBU sebagai aplikasi mengarahkan masyarakat untuk
melestarikan lingkungan dengan bank limbah bioetanol?”
PEMBAHASAN

Berdasarkan permasalahan mengenai tingkat peningkatan limbah buah-buahan yang


tergolong tinggi. Inovasi membuat sebuah aplikasi pintar untuk smartphone dapat menjadi
pilihan untuk mempermudah pegelolaan bank sampah limbah buah untuk dapat dijadikan
Bio-Ethanol sehingga dapat mengurangi limbah buah yang ada dan menjadikan hal yang
bermanfaat untuk melestarikan lingkungan terutama pada topik Energy Renewable. Aplikasi
menurut (Sanjaya, 2015) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk
mengerjakan tugas-tugas tertentu.

Aplikasi BALIBU dapat memberikan sebuah informasi mengenai pengendalian limbah


buah yang baik, daftar buah apa saja yang bisa diolah menjadi Bio-Ethanol, dan informasi
lebih mengenai konsep Energy Renewable. Aplikasi BALIBU juga memberikan lokasi Bank
Limbah Buah yang sudah ditetapkan sebelumnya sehingga masyarakat yang ingin
bertransaksi dalam Bank Sampah bisa mengakses dari aplikasi. Adapun ilustrasi tampilan
dari aplikasi BALIBU sebagai berikut:

Tabel 1. Tampilan dan Deskripsi Aplikasi

Tampilan
Deskripsi
Aplikasi

Tampilan Log In yang berisikan pilihan daftar


akun dan masuk dengan username dan
password yang telah didaftarkan
BALIBU (Bank Limbah Buah)
Tampilan Home yang berisikan berita atau
artikel ringan untuk dibaca pengguna aplikasi
dan berisi fitur-fitur lain yang ada pada
aplikasi BALIBU (Bank Limbah Buah)

Tampilan halaman peta dan daftar gerai yang bisa


dikunjungi untuk dapat melakukan transaksi
BALIBU (Bank Limbah Buah)

Tampilan Notifikasi di Layar Kunci


BALIBU (Bank Limbah Buah)

Cara kerja dari inovasi aplikasi BALIBU ini dengan memberikan bacaan artikel
terlebih dahulu kepada pengguna dengan memberikan beberapa artikel yang membahas topik
pelestarian lingkungan terhadap limbah buah, dan informasi tambahan mengenai pengelolaan
Bio-Ethanol. Tidak hanya memberikan informasi kepada pengguna namun aplikasi ini juga
dapat memberikan informasi letak gerai BALIBU yang dapat melakukan proses transaksi,

Adapun untuk transaksi diurutkan sebagai berikut:


1. Pengunjung mendaftar akun pada aplikasi BALIBU, jika sudah terdaftar bisa masuk
dengan username dan password yang telah didaftarkan.
2. Setelah selesai langkah pertama, pengunjung akan ditampakkan pada bagian home di
aplikasi yang berisi beberapa bacaan, berita terkini mengenai limbah buah, pembuatan
ethanol, dan pelestarian lingkungan.
3. Pada bagian selanjutnya pengunjung dapat mencari gerai BALIBU untuk melakukan
transaksi pertukaran antara limbah buah dengan poin BALIBU yang dapat ditukar
dengan hadiah yang sudah ditentukan pada bagian menu tukaran poin.
4. Ketika sudah mendapatkan bahan yang dibutuhkan tim pembuatan Bio-Ethanol mulai
membuat Bio-Ethanol yang dapat dimanfaatkan sebagai alternative bahan bakar yang
ramah lingkungan.

Pembuatan Bio-Ethanol dari limbah buah-buahan dimulai dengan penyediaan bahan yang
didapatkan dari transaksi bank limbah buah, kedua limbah buah disortasi antara bagian
buahnya, ketiga buah yang sudah disortasi masuk kedalam tahap fermentasi dengan bantuan
ragi sebagai fermentator, urea dan NPK sebagai nutrisi bagi ragi minimal 7 hari, setelah
menyelesaikan proses fermentasi lanjut pada tahap destilasi dengan menggunakan suhu 70̊C
kemudian uap etanol dialirkan ke distilator untuk mendapatkan kadar bioethanol 95% jika
belum mendapatkan kadar yang sesuai destilasi perlu diulangi lagi (reflux).

Keunggulan dari inovasi aplikasi ini adalah memudahkan untuk mencari informasi-
informasi tentang pelestarian lingkungan terutama terhadap maraknya limbah buah, sehingga
limbah buah dapat menjadi Bio-Ethanol yang bisa menjawab tantangan Energy Renewable,
adanya sistem poin yang bisa ditukar dengan bahan bahan pokok seperti gula, beras, ataupun
produk dari Bio-Ethanol yang telah dibuat.

PENUTUP

Dari permasalahan diatas, dapat disimpulkan bahwa : Inovasi dari aplikasi BALIBU
menjadi pilihan yang tepat untuk membantu mengurangi limbah buah yang berada pada
tempat lingkungan ramai, Pemanfaatan sampah buah menjadi alternatif penyelesaian dua
masalah besar yaitu permasalahan energi dan permasalahan sampah. Pembuatan bioetanol
dari limbah buah dapat disebar luaskan sehingga para petani tau akan pemanfaatn limbah
buah dan mengurangi kerugian petani.
Adapun saran dari aplikasi BALIBU adalah membuat user interface (UI) yang lebih
mudah untuk kalangan orang tua supaya aplikasi bisa digunakan dengan mudah dan nyaman
untuk kalangan orang tua.

Daftar Pustaka
Cordona, C. A., & Sanchez, O. J. (2007). Bioresource Technology (Vol. 98(12)). Fayetteville: Food
Science Department, University of Arkansas.

JM., M. (2005). Bioethanol production status and prospects. J Sci Food Agric, 42-56.

Musyidin, H. (2007). Banjarmasin Post Online. Retrieved from Banjarmasainpost:


https://www.banjarmasinpost.co.id

Sanjaya, D. (2015). Materi Pembelajaran Pembuatan Aplikasi dan Web. Yogyakarta: Amikom.

Anda mungkin juga menyukai