Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelompok 2

Mata Kuliah : Pengelolaan Sampah

Agus Adriansyah NIM : 22110616168

Regina Erlia NIM : 22110616164

Faridah NIM : 22110616159

TPA Kabupaten Tana Tidung

Tempat Pembuagan Akhir Kabupaten Tana Tidung yang dibangun pada tahun 2014
merupakan desain dari sanitary landfill, namun karena kurangnya anggaran pada dinas
terkait sehingga membuat pelaksanaan sanitary landfill ini terkendala dan menjadi open
dumping. Terdapat 4 unit truk pengangkutan dan 1 truk pengangkutan dengan sistem
bak armroll yang ada untuk melayani pengangkutan sampah di 2 Kecamatan dari 5
Kecamatan yang ada pada Kabupaten Tana Tidung.
Hal ini di sebabkan karena kondisi geografis yang ada di Kabupaten Tana Tidung
yang semuanya belum memiliki akses yang baik, sistem pengolahan limbah licit pada
IPAL di Tempat Pembuangan Akhir tidak berjalan dengan maksimal hal ini dikarenakan
tingginya cell penampungan dengan IPAL yang tidak sesuai sehingga air licit tidak
masuk maksimal dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah.
Jika dilihat dari standar pengolahan dari sanitary landfill merupakan sampah
ditempatkan dalam lapisan-lapisan terkompaksi di atas tanah yang tahan air dan
diperlakukan dengan teknologi tertentu untuk mengurangi polusi tanah, air, udara.
Proses ini melibatkan kompaksi dan penutupan harian serta pengelolaan gas dari
dekomposisi sampah. Adapun tujuan utamanya ialah untuk meminimalkan pencemaran
lingkungan dan risiko bagi kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh penanganan
sampah yang tidak teratur.
Melihat dari risiko yang dapat ditimbulkan akibat dari kegiatan Tempat Pengolahan
Akhir yang seharusnya sanitary landfill menjadi open dumping ialah :
a. Pencemaran Lingkungan : sampah yang
dibuang secara terbuka dapat mencemari tanah,
air, dan udara. Limbah beracun atau bahan
berbahaya yang terbuang secara tidak teratur
dapat merusak ekosistem dan kesehatan
manusia.
b. Kesehatan Masyarakat : open dumping dapat
menjadi tempat berkembangbiak bagi vektor
penyakit seperti tikus, nyamuk dan serangga
lainnya. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran
penyakit dan meningkatkan risiko kesehatan
masyarakat, termasuk infeksi dan penyakit terkait
polusi udara.
c. Kerusakan Ekosistem : Praktik open dumping
merusak habitat alami dan mengganggu
keseimbangan ekosistem. Pencemaran air dan
tanah juga dapat membahayakan
keanekaragaman hayati dan mengancam spesies-
spesies yang hidup disekitar TPA.
d. Kebakaran : Akumulasi sampah yang tidak
teratur dapat meningkatkan risiko kebakaran,
terutama jika sampah mengandung bahan-bahan
mudah terbakar atau bahan kimia yang dapat
menyebabkan reaksi kimia yang berbahaya.
e. Estetika : Open dumping dapat menciptakan
pemandangan yang tidak menyenangkan dan bau
yang tidak sedap bagi warga sekitar, hal ini dapat
menganggu kenyamanan hidup dan mengurangi
nilai estetika lingkungan.
Lokasi TPA Kabupaten Tana Tidung

Anda mungkin juga menyukai