Anda di halaman 1dari 2

Klien: (mengetuk pintu dan memasuki ruangan) Selamat pagi kak…

Konselor: (berdiri dan menjabat tangan) Selamat pagi.. Silahkan duduk (menunjuk kursi dengan
sopan).
(Klien dan konselor duduk)
Konselor: Perkenalkan, nama saya Angel. Saya adalah konselor yang akan menemani Anda
selama sesi konseling hari ini. Kalo boleh tau, nama Anda siapa?
Klien: Nama saya Jennifer. Bisa dipanggil Jenni.
Konselor: Baik, bagaimana kabar Jenni hari ini?
Klien: Baik, hanya saja tadi sedikit pusing karena macet.
Konselor: Hahaha… daerah sini memang banyak lampu merahnya, makanya suka macet. Jenni
sebelum kesini habis darimana?
Klien: Saya habis dari kampus kak.
Konselor: Ohh… Kampusnya dimana?
Klien: Di UNIKA Atma Jaya BSD kak, dari sini sekitar 20 menit.
Konselor: Wah… dekat juga ya. Ambil jurusan apa?
Klien: Jurusan psikologi kak.
Konselor: Wah… sama ya seperti saya. Udah semester berapa?
Klien: Semester 6 kak.
Konselor: Sebentar lagi sudah mau lulus dong hahahaha… Selain kuliah Jenni kesibukannya apa
lagi?
Klien: Paling kegiatan organisasi dan kerja paruh waktu kak.
Konselor: Jenni ikut organisasi apa?
Klien: Saya ikut organisasi LKMM, kepanjangan dari Lembaga Keterampilan Manajemen
Mahasiswa, jadi kayak belajar softskill gitu.
Konselor: Ohh.. Seru ya kedengarannya. Tapi walaupun sibuk, Jenni kenapa memilih untuk
sembari bekerja?
Klien: Buat nambah uang jajan aja kak.
Konselor: Oh iya-iya, iseng aja ya. Jenni kerja apa?
Klien: Saya kerja sebagai barista di cafe seberang kampus.
Konselor: Wah dekat dong ya, sehabis kelas tinggal nyebrang ke cafe depan.
Klien: Iya hehe.
Konselor: Sebelumnya Jenni sudah pernah datang kesini?
Klien: Belum. Ini baru pertama kali.
Konselor: Baik, saya ingin memberikan informasi bahwa sebagai konselor, saya berperan untuk
membantu Jenni dalam memahami diri sendiri, mendengarkan permasalahan Jenni, dan apabila
Jenni ingin meminta pendapat dan solusi, saya akan memberikannya secara objektif. Saya juga
ingin menginformasikan bahwa segala sesuatu yang nanti Jenni ceritakan akan dijaga
kerahasiaannya, sehingga saya berharap Jenni dapat nyaman dan terbuka dalam bercerita. Sesi
konseling akan berlangsung selama 1 jam, namun apabila di tengah sesi konseling saya
mendapati tanda-tanda bahwa Jenni dapat membahayakan diri sendiri atau orang terdekat,
maka saya berhak untuk memberi tahu hal tersebut kepada orang tua Jenni. Selain itu Jenni
juga dapat menghentikan sesi konseling apabila dirasa tidak sanggup untuk melanjutkan.
Apakah ada yang ingin ditanyakan atau masih belum jelas?
Klien: Sudah jelas kak.
Konselor: Baik, sebelum memulai konseling pada hari ini, Jenni dipersilahkan untuk membaca
informed consent terlebih dahulu dan menandatanganinya sebagai tanda bahwa Jenni setuju
untuk melakukan konseling.
(Konselor memberikan informed consent kepada klien untuk ditandatangani)
Klien: Sudah kak. (memberikan kembali informed consent yang sudah ditandatangani kepada
konselor)
Konselor: Baik, kita mulai sesi konselingnya ya…

Anda mungkin juga menyukai