Anda di halaman 1dari 14

Strategi Distribusi Jasa PT Pos Indonesia

OLEH :
Sherly Kurnia Anggraeni 21420042
Muhammad Fabi Pramana 21420054
Nicholas Marcelino Saputra 21420055
Rinaldi Ganda Gunawan 21420057
Victoria Clarissa Angelina Nugroho 21420126

PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah
memberikan anugerahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Strategi Distribusi Jasa PT Pos Indonesia” ini tepat pada
waktunya.

Dalam tugas makalah ini, kami membahas tentang strategi distribusi jasa
pada PT Pos Indonesia yang dirangkum dari berbagai sumber. Kami pun
menyadari akan kekurangan dan keterbatasan pengetahuan yang penulis
miliki. Namun, terlepas dari itu kami harap tulisan kami dapat bermanfaat
bagi banyak pihak. Terimakasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Strategi Distribusi Jasa
2.2 Jenis Distribusi Jasa.
2.3 Manfaat Distribusi Jasa.
2.4 Kasus Distribusi Jasa pada PT Pos Indonesia
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pos Indonesia merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha
Pos Indonesia merupakan Perseroan Terbatas dan sering disebut dengan PT.
Pos Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1995. Peraturan Pemerintah
tersebut berisi tentang pengalihan bentuk awal Pos Indonesia yang
berupa perusahaan umum (perum) menjadi sebuah perusahaan persero.

Berdiri pada tahun 1746, saham Pos Indonesia sepenuhnya dimiliki


oleh Pemerintah Indonesia. Saat ini Pos Indonesia tidak hanya melayani jasa
pos dan kurir, tetapi juga jasa keuangan, ritel, dan properti, yang didukung
oleh titik jaringan sebanyak lebih dari 4.000 kantor pos dan 28.000 Agen Pos
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan strategi distribusi jasa?
2. Apa saja jenis distribusi jasa?
3. Apa manfaat strategi distribusi jasa?
4. Bagaimana kasus distribusi jasa pada PT Pos Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian strategi distribusi jasa.
2. Untuk mengetahui kasus distribusi jasa pada PT Pos Indonesia.
3. Agar perusahaan dapat mengetahui segmen mana yang sebaiknya
dilayani sehingga dapat memuaskan konsumen dan memberikan profit
yang optimal melalui kepuasan konsumen tersebut dengan dukungan
dan penggunaan sumber daya perusahaan yang optimal.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Produk


Strategi distribusi merupakan suatu strategi pemasaran atau penyebaran
barang dan jasa pada konsumen tingkat akhir. Tujuan distribusi ini adalah
untuk membuat suatu barang dan jasa bagi setiap konsumen maupun
bagi perusahaan dagang yang membutuhkan.
Dalam sebuah dunia pemasaran tentu sudah tidak akan terlepas dari faktor
produksi, distribusi dan konsumsi.
Dari keseluruhan proses di atas merupakan serangkaian strategi dalam proses
penyaluran. Tentu dalam proses penyaluran tersebut Anda juga harus
mengenal terlebih dahulu tentang apa yang dimaksud dengan strategi.
Strategi distribusi produk tentu harus melalui tangan produsen menuju tangan
konsumen, dan pasti ada sebuah perantaranya. Maka teknik seperti itulah
yang dapat dinamakan dengan strategi distribusi. Tentunya dalam strategi
distribusi tersebut akan dikenal dengan sebutan saluran distribusi.
Saluran distribusi bisa dilakukan sesingkat interaksi langsung antara
pelanggan dan perusahaan atau dapat juga mencakup pada beberapa perantara
seperti grosir, pengecer, distributor dan lainnya.
Maka dari itu, saluran distribusi juga sering disebut sebagai serangkaian
perantara yang saling bersinergi untuk membuat produk tersedia hingga jatuh
kepada konsumen akhir.
Tentu dalam menjalankan strategi distribusi, Anda juga harus memiliki
manajemen inventori yang optimal agar seluruh stok Anda selalu berada
dalam kendali. Menghitung HPP bagi perusahaan dagang sangat penting
untuk Anda lakukan.
Komponen biaya dalam cara menghitung HPP bagi perusahaan jasa maupun
perusahaan dagang juga masuk ke dalam pembuatan laporan laba rugi.

Jenis-Jenis Strategi Distribusi


Adapun 3 jenis strategi distribusi, berikut penjelasannya di bawah ini:

• Strategi Distribusi Intensif

Perusahaan yang menerapkan strategi distribusi intensif biasanya akan


memilih untuk memasukkan produk sebanyak mungkin ke lokasi ritel.
Seperti contoh pada produk mie instan. Jenis produk ini dapat Anda temukan
di toko manapun seperti toko kelontong, minimarket, hingga supermarket.
Hal yang penting untuk dilakukan dalam strategi distribusi intensif ini adalah
ketersediaan barang dalam jumlah besar di berbagai lokasi.

• Strategi Distribusi Selektif

Jenis strategi distribusi selektif ini sama hal nya dengan jenis strategi di atas,
strategi ini memiliki tujuan untuk memberikan dampak terbaik dari sebuah
produksi barang tertentu.
Perbedaan strategi distribusi selektif dengan strategi insentif adalah melalui
jenis strategi ini, maka produsen akan memilih distributor yang dapat
mendistribusikan setiap produknya.
Maka dari hal inilah yang menyebabkan strategi ini disebut sebagai strategi
distribusi. Tentu di dalam suatu daerah, tidak semua distributor atau pengecer
dipilih untuk menjadi agen distributor.
Hal inilah menjadi langkah efektif bagi sebuah usaha guna memberikan hasil
atau dampak pada produk yang ingin disalurkan.

• Strategi Eksklusif

Dalam strategi ini tentu lebih eksklusif dan berbeda dari jenis strategi
lainnya. Sebab hal ini terjadi dikarenakan kebutuhan produksi yang pasarkan
merupakan jenis barang-barang dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi.
Maka untuk itu dalam melakukan proses distribusinya tidak boleh diedarkan
secara menyeluruh atau meluas. Dengan sebuah produk dengan memiliki
kualitas harga yang tinggi tentu menjadi cukup sulit untuk melakukan proses
pendistribusiannya.
Untuk jumlah konsumennya juga merupakan berupa konsumen dalam jumlah
yang sedikit, sehingga dalam strategi ini disebut eksklusif.

2.2 Jenis Saluran Distribusi


1. Distribusi Dari Produsen Ke Konsumen
2. Dari Produsen ke Pengecer Lalu ke Konsumen
3. Distribusi Dari Produsen, Lalu Pedagang Besar Kemudian Pengecer
Sampai Ke Konsumen
4. Distribusi Dari Produsen Melalui Agen, Lalu ke Pengecer, dan Kemudian
Kepada Konsumen
2.3 Manfaat Strategi Distribusi Jasa
Berikut ini adalah beberapa fungsi, tugas pokok dan manfaat distribusi
produk, misalnya:
Pengangkutan (Transportasi)
Mengingat setiap tahun jumlah penduduk di suatu negara akan terus
mengalami peningkatan, maka kebutuhan terhadap sebuah produk pastinya
juga akan mengalami peningkatan.
Dengan hadirnya fenomena tersebut, akan menimbulkan aktivitas pnyaluran
produk ke berbagai tempat semakin tinggi. Sehingga pihak produsen pastinya
akan membutuhkan alat penunjang untuk pengangkutan, yaitu transportasi.
Dengan adanya transportasi untuk mengangkut produk yang di distribusikan
kepada konsumen akan menjadi semakin efisien dan mudah.
Penjualan (Selling)
Pada aktivitas pemasan produk, kegiatan untuk menjual sebuah produk dari
pihak produsen akan terus hadir.
Pada aktivitas ini, akan terjadi pengalihan hak produk, dari produsen kepada
konsumen dengan adanya sebuah aktivitas penjualan.
Dengan adanya aktivitas penjualan ini, produk bisa sampai kepada pembeli
atau konsumen, yang membutuhkan produk tersbut sesuai dengan
kebutuhannya.
Pembelian (Buying)
Adanya kegiatan penjualan, pastinya akan beriringan dengan fenomena
transaksi jual-beli atau biasa yang lebih populer dengan istilah aktivitas
pembelian.
Jika aktivitas penjualan dijalankan oleh pihak produsen, maka akan terjadi
proses pembelian dari pihak konsumen yang memerlukan produk tersebut.
Penyimpanan (Storing)
Fungsi strategi distribusi selanjutnya adalah sebagai penyimpanan (storing)
produk. Aktivitas penyimpanan biasanya terjadi sebelum produk menjalani
proses tersalurkan kepada konsumen. Biasanya produsen akan menyimpan
produk-produk tersebut kedalam gudang.
Hal ini perlu kamu lakukan untuk menjaga produk agar aman dan terhindar
dari kerusakan serta terjaga dengan aman sampai proses pendistribusian
terlaksana.
Pembakuan Standar Kualitas Barang
Kualitas produk akan menjadi keinginan para konsumen ketika akan
memiliki sebuah produk yang memiliki kelebihan ketentuan mutu
berdasarkan ukuran dan jenis produknya.
Maka dari itu, sangat perlu adanya pembakuan standar, baik dalam bentuk
ukuran, jenis dan juga kualitas produk. Barulah, proses ini akan kita lanjutkan
ke tahap jual beli produk.
Standarisasi serta pembakuan produk merupakan aktivitas untuk
bmendistribusikan produk sesuai dengan harapan para konsumen.
Penanggung Risiko
Tidak jarang suatu prodek akan mengalami kecelakaan dan kerusakan seperti
jatu serta pecah. Fenomena ini menjadi resiko tersendiri yang harus oleh
pihak distributor produk tersebut.
Akan tetapi, di masa sekarang sudah tersedia sebuah perusahaan asuransi atau
lembaga yang akan menanggung setiap resiko yang terjadi pada produk.

2.4 Kasus Strategi Distribusi Jasa pada PT Pos Indonesia


Kasus Distribusi Jasa pada PT Pos Indonesia
Beberapa kasus distribusi jasa yang pernah terjadi pada PT Pos Indonesia
antara lain:
1) Keterlambatan Pengiriman Barang
PT Pos Indonesia pernah mengalami kasus keterlambatan pengiriman barang
yang menjadi keluhan bagi para pelanggan. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor seperti volume pengiriman yang tinggi, cuaca yang tidak
memungkinkan, serta keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi yang
dimiliki oleh perusahaan.
2) Kerusakan atau Hilangnya Barang
Terkadang, barang yang dikirimkan oleh para pelanggan melalui PT Pos
Indonesia mengalami kerusakan atau bahkan hilang. Hal ini bisa disebabkan
oleh kurangnya perhatian saat proses pengiriman atau ketidaktelitian pada
saat handling barang oleh petugas.
3) Kurangnya Informasi dan Transparansi
Beberapa pelanggan PT Pos Indonesia juga pernah mengeluhkan kurangnya
informasi dan transparansi terkait status pengiriman barang yang mereka
kirimkan. Hal ini bisa menjadi kendala bagi para pelanggan yang
membutuhkan kepastian terkait waktu dan tempat barang mereka sampai.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kasus distribusi jasa yang pernah terjadi pada PT Pos Indonesia perlu diatasi
agar layanan yang diberikan semakin baik dan memuaskan bagi para
pelanggannya. PT Pos Indonesia perlu melakukan berbagai solusi untuk
meningkatkan kualitas layanan seperti penambahan sumber daya manusia
dan teknologi, peningkatan kualitas pengiriman barang, serta peningkatan
informasi dan trans

3.2 Saran
Saran untuk Kasus Distribusi Jasa pada PT Pos Indonesia :
1) Penambahan Sumber Daya Manusia dan Teknologi
PT Pos Indonesia perlu meningkatkan sumber daya manusia dan teknologi
yang dimiliki untuk dapat meningkatkan kualitas layanan. Dengan
penambahan jumlah petugas yang memadai dan peralatan yang modern, PT
Pos Indonesia dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses distribusi
jasa yang dilakukan.

2) Peningkatan Kualitas Pengiriman Barang


PT Pos Indonesia perlu meningkatkan kualitas pengiriman barang dengan
memastikan bahwa setiap barang yang dikirimkan aman dan tidak rusak. Hal
ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan khusus pada petugas
mengenai cara meng-handle barang dengan baik dan benar.

3) Peningkatan Informasi dan Transparansi


PT Pos Indonesia perlu meningkatkan informasi dan transparansi terkait
status pengiriman barang yang sedang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan
dengan memberikan nomor resi kepada pelanggan agar mereka dapat
memantau status pengiriman barang secara online.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pos_Indonesia
https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/93351/FAIGA
%20NAGARA%20-%20160803101033.pdf?sequence=1&isAllowed=y
https://mashmoshem.co.id/strategi-distribusi-produk/

Anda mungkin juga menyukai