Tugas Kel 2 Komplementer Herbal Indonesia Tengah 1
Tugas Kel 2 Komplementer Herbal Indonesia Tengah 1
“SAMBILOTO”
Disusun Oleh :
1. Kholifah (1130223059)
2. Kustri Winarni (1130223035)
3. Ria Puspita (1130223036)
4. Nurmala Fithriyah (1130223030)
5. Nurjanah (1130223065)
6. Mohamad Arif Luqman (1130223032)
7. Agung Amril (1130223031)
Tak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini, kepada bapak atau ibu dosen yang
telah meluangkan waktu membimbing kami Kelas RPL S1 Keperawatan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
tradisional. Indonesia merupakan potensi pasar obat herbal dan fitofarmaka
karena saat ini memiliki lebih kurang 30.000 spesies tumbuhan dan 940 di
antaranya termasuk tumbuhan berkhasiat, salah satunya adalah sambiloto
(Andographis paniculata).
Sambiloto yang dikenal sebagai “King of Bitters” menurut data
spesimen yang ada di Herbarium Bogoriense di Bogor sudah ada di
Indonesia sejak 1893. Banyak studi yang sudah dilakukan untuk
mengetahui manfaat dari sambiloto dalam organ tubuh.Sambiloto yang
dikenal sebagai “King of Bitters” menurut data spesimen yang ada di
Herbarium Bogoriense di Bogor sudah ada di Indonesia sejak 1893. (6)
Banyak studi yang sudah dilakukan untuk mengetahui manfaat dari
sambiloto dalam organ tubuh.
2
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Membuktikan pengaruh pemberian sambiloto (Andographis
paniculata ) terhadap perlemakan hati tikus Sprague Dawley yang diberikan
perlakuan Atherogenik melalui pemeriksaan histopatologi.
1.3.2 Tujuan Khusus
Membuktikan khasiat sambiloto (Andographis paniculata) terhadap
penyakit perlemakan hati dengan melihat jumlah sel hepatosit yang
mengalami degenerasi lemak pada tikus Sprague Dawley yang diberi
perlakuan Atherogenik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Taksonomi
Taksonomi dari sambiloto (Andrographis paniculata Nees.)
meliputi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Lamiales
Suku : Acanthaeceae
Marga : Andrographis Wall. ex Nees
Spesies : Andrographis paniculata
4
2.3 Morfologi
Tanaman sambiloto mempunyai 18 – 26 spesies. Batang berkayu
dengan penampang melintang yang memiliki pangkal batang bulat
dengan batang muda berbentuk segi empat, kemudian pada saat tua
berubah menjadi bulat. Akar dan daun sambiloto sering dimanfaatkan
sebagai obat. Tanaman ini memiliki tinggi antara 30-100 cm
( Silalahi,2020 ).
Penelitian Pujiasmanto et al., (2007) mengatakan pada dataran
tinggi tanaman sambiloto relatif lebih tinggi dari pada di dataran
rendah, daunnya lebih panjang dibandingkan di dataran rendah. Ciri
morfologi tumbuhan sambiloto di berbagai habitat sebagai berikut :
a. Akar
Tanaman sambiloto memiliki akar tunggang. Akar sambiloto
akan tumbuh hingga kedalaman 25 cm dari permukaan tanah
yang subur dan banyak unsur hara. Terdapat perbedaan panjang
akar di dataran rendah yaitu 9,66 cm dan di dataran menegah
adalah 11,50 cm serta di dataran tinggi adalah 7,28 cm
(Pujiasmanto et al., 2007).
b. Batang
Batang tanaman sambiloto adalah batang berkayu, berwarna
hijau tua dengan panjang 30-110 cm dengan diameter 2 hingga 6
mm serta memiliki penampang melintang pangkal batang bulat
(Hossain et al., 2021). Pada batang mudah akan berbentuk segi
empat setelah tua menjadi bulat. Batang sambiloto akan
bercabang dengan sumbu utama yang akhirnya tumbuh lebih
jauh dan searah, sedangkan cabang-cabangnya terbentuk secara
bergantian dari bawah ke atas (Pujiasmanto et al., 2007).
c. Daun
Daun sambiloto adalah jenis daun tunggal, berbentuk bulat
telur, berwarna hijau tua, berbentuk bulat telur dan menyilang
berhadap-hadapan, pangkal dan puncak runcing, tepi rata,
menyirip berurat, tangkai daun sangat pendek serta memiliki rasa
sangat pahit (Hossain et al., 2021). Terdapat perbedaan
5
ukuran daun di berbagai habitat. Pada dataran rendah memiliki
panjang dan lebar yaitu 8 cm dan 1,7 cm, dataran menengah
memiliki panjang dan lebar secara beturut-turut 13 cm dan 3,5
cm serta di dataran tinggi memiliki panjang 5 cm dan lebar 1,5
cm (Yanti dan Mitika, 2017).
d. Bunga
Bunga tanaman sambiloto termasuk bunga majemuk dengan
bentuk tandan di ketiak daun dan ujung batang. Kelopak
berbentuk lanset, terbagi menjadi lima bagian, pangkalnya saling
melekat, warnanya hijau, benang sari berjumlah dua bulat
panjang, kepala sari bulat, ungu putih pendek, kepala putiknya
berwarna ungu kecoklatan, mahkotanya berbentuk lonjong,
pangkalnya berlekatan serta bagian dalamnya berwarna putih
bernoda ungu sedangkan bagian luarnya terdapat rambut dan
warnanya merah (Pujiasmanto et al., 2007).
e. Buah
Buah tanaman sambiloto memiliki bentuk jorong dan bagian
pangkal serta ujung buahnya tajam. Panjang buah tanaman
sambiloto sekitar 2 cm dengan lebar sekitar 4 mm. Buah
berwarna hijau (muda), setelah itu akan berubah menjadi hitam
(tua). Buah sambiloto memiliki biji yang berjumlah 11-
12 biji, berbentuk gepeng dan berwarna coklat muda
(Pujiasmanto et al., 2007).
6
Manfaat sambiloto telah lama digunakan untuk mengatasi gangguan
saluran pernapasan seperti batuk, pilek, flu, dan asma.
Kandungan andrografolid dalam sambiloto dapat membantu mengurangi
peradangan dan mempercepat penyembuhan pada saluran pernapasan
yang terinfeksi.
4. Meredakan pilek
5. Radang amandel
7
Penelitian menemukan bahwa penggunaan daun sambiloto dosis tinggi
(enam gram) setiap hari dapat bekerja secara efektif untuk menurunkan
demam serta menyembuhkan sakit tenggorokan akibat radang amandel.
6. Radang usus
Sambiloto juga banyak digunakan sebagai obat herbal asam urat. Hal ini
disebabkan, sambiloto mengandung flavonoid yang mampu menurunkan
kadar asam urat dalam tubuh.
9. Multiple sclerosis
8
insulin.
Dikutip dari buku "Khasiat & Manfaat Sambiloto: Raja Pahit Penakluk Aneka
Penyakit", sejumlah kandungan sambiloto antara lain:
Zat andrographolid: zat ini menghasilkan rasa pahit yang luar biasa pada
sambiloto namun memiliki multiefek farmakologis.
9
Alkane, keton, aldehid, asam kersik, dan damar.
Kalium
Kalsium
Minyak atsiri sebagai antiradang
Laktone yang mengandung neoandrographolid, andrographolid,
deoksiandrographolid.
Flavonoid.
Perlemakan hati non-alkohol adalah kondisi di mana ada terlalu banyak lemak
yang tersimpan dalam sel-sel hati, namun ini terjadi pada orang yang bukan peminum
alkohol atau hanya minum sedikit alkohol. Perlemakan hati non-alkohol merupakan
bentuk penyakit yang berpotensi serius, ditandai oleh peradangan hati berat (yang
dapat berkembang menjadi luka dan kerusakan yang tidak dapat disembuhkan).
Kerusakan ini mirip dengan kerusakan yang disebabkan oleh penggunaan alkohol
berat.Pada tingkat terparahnya, kondisi ini dapat berkembang menjadi sirosis dan
gagal hati. Jika proses tersebut tidak diinterupsi, sirosis dapat menyebabkan:
· penumpukan cairan di perut (ascites)
· pembengkakan pembuluh darah di esophagus (varises esophagus), yang bisa
pecah dan berdarah
· linglung, mengantuk dan bicara cadel (ensefalopati hepatik)
· kanker hati
· gagal hati stadium akhir, yang berarti hati telah berhenti berfungsi
1
Kemungkinan tanda-tanda dan gejala steatohepatitis non-alkohol dan sirosis (luka
berat) meliputi:
pembengkakan perut (ascites)
pembesaran pembuluh darah tepat di bawah permukaan kulit
pembesaran payudara pada pria
pembesaran limpa
telapak tangan merah
menguning pada kulit dan mata (sakit kuning)
1
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan umum dari penelitian tentang daun sambiloto untuk penyakit perlemakan
hati adalah bahwa ada bukti awal yang menjanjikan tentang potensi daun sambiloto dalam
mengatasi kondisi tersebut. Studi-studi awal menunjukkan bahwa ekstrak daun sambiloto
dapat membantu mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi hati, dan mengurangi
penumpukan lemak dalam hati. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut, terutama pada
manusia, untuk memahami dengan lebih baik efeknya dan menentukan dosis serta
penggunaan yang tepat untuk pengobatan penyakit perlemakan hati.
3.2 SARAN
Daun sambiloto dianggap aman dalam beberapa studi, tetap perhatikan kemungkinan
efek samping seperti gangguan pencernaan atau reaksi alergi. Jika Anda mengalami efek
samping yang tidak diinginkan, segera berhenti mengonsumsinya dan konsultasikan dengan
dokter. Gabungkan dengan gaya hidup sehat: Pengobatan penyakit perlemakan hati
sebaiknya tidak hanya bergantung pada konsumsi daun sambiloto. Penting untuk
menggabungkan penggunaannya dengan gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang,
olahraga teratur, dan menghindari alkohol serta kebiasaan merokok. Lakukan pemeriksaan
rutin dengan dokter untuk memantau perkembangan kondisi hati Anda.
1
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, A.P., dan Wahyuningsih, H., 2021, Effect of Red Cabbage Juice as a
Hepatoprotector on Liver Enzyme Levels, Borneo Journal of Medical
Laboratory Technology, 4(1), pp. 272–278. doi:10.33084/bjmlt.v4i1.2957.
Mahardika, G.G., Sucindra, N.W., Aman., 2020, Ekstrak Etanol Daun Sambiloto
(Andrographis Paniculata) Menurunkan HAI (Histology Activity Indeks)-
Knodell Score Pada Hepar Mencit (Mus Musculus) Jantan yang Diinduksi
CCl4, Jurnal Medika Udayana, 9(4), pp. 3–8.
Robiyanto, R., Liana, J., dan Purwanti, N.U., 2019, Kejadian Obat-Obatan
Penginduksi Kerusakan Liver pada Pasien Sirosis Rawat Inap di RSUD
Dokter Soedarso Kalimantan Barat, Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 6(3), p.
274. doi:10.25077/jsfk.6.3.274-285.2019.