Anda di halaman 1dari 17

SISTEM PERENCANAAN

DAN PENGENDALIAN
MANAJEMEN AGRIBISNIS
Kelompok 1 (satu)
AGRI B
Anggota :

1. Daniel Arizona 2210223063


2. Aiga Ramadhani 2210223005
3. Miftahul Jannah 2210223067
4. Annisa Fajri 2210222046
5. Melsy Dwi Rahayu 2210221032
AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN
PADA PT. GRAHA MITRA SUKARAMI
PALEMBANG
LATAR BELAKANG

• PT. Graha Mitra Sukarami berlokasi di Komplek Pergudangan


Sukarami, Jalan Tembus Terminal Alang-Alang Lebar, Ruko Blok AB
02-03 Palembang.
• Bapak Defis Jandera sebagai kepala pemasaran PT. Graha Mitra
Sukarami Palembang.
TUJUAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hasil audit


manajemen pada aktivitas fungsi pemasaran PT. Graha Mitra
Sukarami Palembang dan kemudian memberikan solusi terhadap
masalah - masalah yang membuat fungsi pemasaran PT. Graha
Mitra Sukarami Palembang berjalan kurang efisien, efektif, dan
ekonomis.
PENGEMBANGAN TEMUAN AUDIT DAN
REKOMENDASI

Pengembangan temuan audit dan Beberapa temuan audit yang telah diidentifikasidari tahap-
rekomendasi adalah elemen paling kritis dari tahap audit nanajemen sebelumnya:
a. Kondisi : Terjadi rangkap jabatan oleh beberapa karyawan.
manajemen audit, yaitu mekanisme untuk
Kriteria : Seharusnya posisi-posisi jabatan yang ada
meyakinkan dan mempengaruhi manajemen diperusahaan tidak boleh dirangkap atau dipegang oleh satu
untuk mengambil tindakan. Setiap temuan orang saja.
audit harus diidentifikasi dan dikembangkan Akibat : Memberikan kesempatan untuk melakukan
kecurangan dan membuat beban kerja yang berlebihan.
kemudian harus dilaporkan ke pihak Rekomendasi : Melakukan pemisahan-pemisahan jabatan
manajemen supaya pihak manajemen dapat yang dirangkap oleh satu orang. Selain itu, perusahaan
mengambil tindakan perbaikan sesegera disarankan untuk menambah jumlah karyawan dengan tujuan
menutupi kekurangan orang pada posisi tertentu.
mungkin.
PENGEMBANGAN TEMUAN AUDIT DAN
REKOMENDASI

c. kondisi:
b. Kondisi : Perusahaan tidak pelatihan bagi
Perusahaan tidak melakukan rotasi karyawan.
karyawan. memberikan Kriteria:
Kriteria : Perusahaan seharusnya mengadakan Perusahaan semestinya melakukan rotasi karyawan secara
pelatihan karyawan yang memadai. berkala untuk mencegah dan memperkecil kesempatan
Akibat: bagi karyawan untuk berbuat kecurangan.
Karyawan menjadi kurang terlatih, akan susah Akibat:
beradaptasi pada lingkungan kerja dan kinerjanya Karyawan bisa melakukan kecurangan dalam
kurang maksimal. melaksanakan tugas serta menyebabkan tingkat kejenuhan
yang tinggi dalam bekerja.
Rekomendasi:
Rekomendasi:
Melaksanakan pelatihan karyawan yang memadai
Melakukan rotasi karyawan pada posisi-posisi jabatan yang
serta berkala untuk meningkatkan karyawan. ada secara berkala. Seperti pada posisi penjualan dan
keahlian kerja pemasaran.
PENGEMBANGAN TEMUAN AUDIT DAN
REKOMENDASI

e. Kondisi:
d. Kondisi:
Perusahaan tidak memiliki auditor internal, sehingga bagian
Perusahaan tidak memiliki pedoman baku secara tertulis. akuntan lah yang merangkap sebagai auditor internal.
Kriteria: Kriteria:
Seharusnya perusahaan pedoman baku secara tertulis. Seharusnya dalam satu perusahaan memiliki auditor
memiliki internal untuk memeriksa seluruh kegiatan intern
Akibat: perusahaan.
Karyawan bisa tidak mengikuti atau mematuhi peraturan, Akibat:
kebijakan, serta prosedur yang telah dibuat perusahaan. Pemeriksaan yang dibuat oleh bagian akuntan dapat
menyebabkan diragukannya laporan yang dibuat.
Rekomendasi:
Rekomendasi:
Perusahaan harus membuat pedoman baku secara tertulis
Perusahaan diharapkan merekrut auditor internal yang
supaya karyawan mematuhi prosedur, peraturan, dan
bertugas membantu manajemen dalam melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh perusahaan. tanggung jawab dalam memberi analisis, saran, penilaian,
dan komentar mengenai pemeriksaan yang dilakukannya.
KESESUAIAN KASUS DENGAN RUANG
LINGKUP AUDIT PEMASARAN*

Dari isi jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa kasus tersebut tidak sesuai
dengan ruang lingkup audit pemasaran; karena pada kriteria, sebab, dan
akibat tidak menjelaskan terkait audit manajemen pemasaran melainkan
audit SDM. Dimana audit manajemen fungsi pemasaran melibatkan
peninjauan menyeluruh terhadap strategi pemasaran perusahaan, kinerja
kampanye pemasaran, pengelolaan anggaran pemasaran, efektivitas
saluran pemasaran, dan lain-lain.
ANALISIS AUDIT OPERASIONAL FUNGSI
PEMASARAN
(STUDI KASUS PADA PT. PARDIC JAYA
CHEMICALS)
LATAR BELAKANG

• PT. Pardic Jaya Chemicals merupakan industri kimia yang


memiliki pola pemasaran B2B (business to business) berada pada
kondisi pasar dengan persaingan yang cukup ketat, dimana
penjualan belum tentu menjadi hasil dari adanya suatu hubungan
atau Relationship.
• PT. Pardic Jaya Chemicals berlokasi di Tanggerang, Banten.
TUJUAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tahapan audit


operasional fungsi pemasaran, kemudian dapat diketahui
respon manajemen terhadap rekomendasi yang diberikan,
dan peranan audit operasional yang telah dilakukan oleh
perusahaan terhadap pencapaian fungsi pemasaran.
TEMUAN AUDIT DAN
REKOMENDASI
Temuan audit berdasarkan pada hasil dari audit
terinci diatas. Dimana PT. Pardic Jaya Chemicals
sudah melakukan beberapa aktivitasnya dengan
baik, dan masih ada beberapa aktivitasnya belum
dilakukan secara efisien, efektif dan ekonomis,
seperti : profit yang diperoleh belum maksimal,
pencapaian target quantity penjualan yang belum
terpenuhi, dan tenaga kerja pemasaran yang terlalu
sedikit.
TEMUAN AUDIT DAN
REKOMENDASI
1.Strategi pemasaran seperti service after selling 2.Tenaga pemasaran yang dimiliki dirasa masih
tidak bisa dijadikan strategi yang utama, karena sedikit. Sebaiknya, ditambah lagi tenaga
hal tersebut membuat harga yang ditawarkan pemasaran yang kompeten. Paling tidak
menjadi lebih tinggi dari harga sebelumnya. jumlahnya seimbang dengan tenaga penjualan,
Dikhawatirkan konsumen akan berpikir dua kali agar tercapai target penjualan yang diingingan
untuk membeli produk yang ditawarkan oleh
PT. Pardic Jaya Chemicals, karena banyaknya
pesaing yang juga menawarkan barang sejenis
dengan harga yang bisa lebih murah. Sebaiknya,
perusahaan lebih menekankan kepada
pengembangan pasar dan difersivikasi produk
untuk meningkatkan penjualan.
TEMUAN AUDIT DAN
REKOMENDASI
3. Target quantity penjualan yang ditentukan 5. Pencapaian penjualan harus ditingkatkan
sebaiknya ditinjau ulang sesuai dengan lagi untuk memperoleh profit yang
kemampuan tenaga penjual dan pemasar. maksimal.
4. Survey kepuasan pelanggan harus tetap 6. Lebih sering mengikuti ekspo untuk
dilakukan untuk mengukur sejauh mana menarik konsumen-konsumen baru agar
konsumen merasa puas dengan pelayanan pasar sasaran dapat berkembang.
perusahaan disamping tetap merespon secara
langsung keluhan pelanggan, jika hasilnya
kurang akurat dapat digunakan metode lain
dalam pencapaiannya, seperti membuat sampel
konsumen dari populasi konsumen yang ada
KESESUAIAN KASUS DENGAN RUANG
LINGKUP AUDIT PEMASARAN

Dalam Analisis kasus di atas dapat diambil kesimpulan yaitu Audit


Operasional Fungsi Pemasaran (Studi Kasus pada PT. Pardic Jaya
Chemicals)," sangat sesuai dengan ruang lingkup audit pemasaran.
Audit operasional adalah proses evaluasi menyeluruh terhadap
efisiensi, efektivitas, dan ekonomi dari suatu fungsi atau proses bisnis
dalam perusahaan. Dalam konteks ini, audit operasional difokuskan
pada fungsi pemasaran perusahaan tersebut, yang mencakup
lingkungan pemasaran, strategi pemasaran, organisasi pemasaran,
sistem pemasaran, produktivitas pemasaran, dan fungsi pemasaran.
TERIMA KASIH
Atas perhatian dan kerjasamanya.

Anda mungkin juga menyukai