Anda di halaman 1dari 4

ESSAY

PHARMACY BEST STUDENT AWARDS


KESEIMBANGAN ANTARA AKADEMIK,
ORGANISASI, DAN PRESTASI

GOLDHA FAROLIU P
1311012036

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
2014
KESEIMBANGAN ANTARA AKADEMIK, ORGANISASI,
DAN PRESTASI

Mahasiswa tidak terlepas dari akademik, prestasi, dan organisasi. Namun, dari
ketiga hal tersebut, mahasiswa sulit untuk menyeimbangkannya. Akademik
merupakan suatu formalitas yang harus dilalui oleh setiap mahasiswa karena
merupakan salah satu syarat utama jika terjun kedalam kehidupan masyarakat yang
sebenarnya, terlebih jika ia mempunyai prestasi maka akan lebih mudah dalam
proses tersebut, disinilah peran mahasiswa diharapkan untuk mencari prestasi
tersebut, baik akademik maupun non-akademik. Organisasi sangat penting karena
dapat mencari relasi-relasi dan membuat mahasiswa lebih berpengalaman, namun
mereka harus mengorbangkan akademik karena membutuhkan waktu yang lama
dalam prosesnya, hal inilah yang harus diseimbangkan oleh mahasiswa tanpa
mengesampingkan diantara ketiganya.

Organisasi dipandang sebagai lawan dari akademik, begitupun sebaliknya,


oleh karena pencapaian prestasi disalah satu sisi berlawanan dengan sisi sebaliknya.
Pertentangan ini tentunya tak lepas dari fakta-fakta yang tercerapi bahwa para
mahasiswa yang aktif dalam organisasi memiliki indeks prestasi (IP) yang rendah,
sementara mahasiswa yang hanya focus dalam pencapaian prestasi akademiknya
terpental dari organisasi.

Sedangkan nilai plus berorganisasi, kita akan mendapat pengalaman dan ilmu
tambahan. Organisasi menjadi pilihan kedua untuk mengaktualisasikan diri dalam
proses mengembangkan minat, mengasah kemampuan, dan melatih diri untuk
berpikir kritis. Melalui organisasi kita akan berlatih bagaimana cara bertanya,
berdiskusi, menyampaikan ide, aspirasi, bertukar pikiran, dan melatih sikap berani.
Setiap individu akan lebih peka bagaimana menanggapai permasalahan, sadar akan
suatu isu, lika-liku perkembangan negara, dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan masyarakat. Mau tidak mau kelak lulusan sarjana akan berbaur, beradaptasi di
masyarakat, dan menjalankan tugas serta perannya sebagai agent of change.

Disinilah dibutuhkan keseimbangan antara prestasi bidang akademik dan


pengalaman berorganisasi. Tak hanya sekedar intelektual, dalam berorganisasi kita
juga belajar bagaimana bersosialisasi, mengenal satu sama lain. Dari situlah tiap
individu di latih bersikap bijak ketika dihadapkan dengan suatu permasalahan. Karena
dalam organisasi terdapat keanekaragaman antar individu, selain itu keikutsertaan
dalam berorganisasi akan melatih kecerdasan emosional kita.

Kehidupan tidak bisa dijalani dengan keadaan berat sebelah, perlu adanya
keseimbangan untuk menopang pada salah satu sisi. Cerdas hanya intelektual tidak
cukup, percuma jika kita pintar tapi tidak bisa bersikap baik dalam menempatkan diri.
Alangkah baiknya kalau kecerdasan intelektual juga diimbangi dengan kecerdasan
emosional. Dimana manusia nanti dapat menjalin sebuah sosialisasi antar sesama,
bersikap bijak dalam mengambil suatu sikap, dan yang lebih penting bisa menghargai
orang lain.

Perlu saatnya bagi mahasiswa untuk membuka mata, hati, dan pikiran mulai
dari sekarang dalam rangka menuju suatu perubahan. Bagi mahasiswa belajar
hendaknya menyempatkan diri dan meluangkan waktu untuk terjun dalam organisasi.
Serta bagi mahasiswa organisasi hendaknya bisa membagi waktu dan menempatkan
diri kapan harus belajar dan kapan berbaur dalam organisasi yang digeluti.

Hampir satu juta pengangguran SI bertebaran di bumi Nusantara ini. Kondisi


ini berawal dari konsep pendidikan hanya diukur dengan nilai (ijazah, IPK, kecepatan
lulus), tapi tidak dibarengi dengan soft skill seperti kemampuan memimpin, bergaul,
berdiplomasi, bekerjasama, integritas, inisiatif dan bertanggung jawab. Semua itu
tidak didapatkan diruang kuliah. Tipe ini adalah format mahasiswa ideal
keseimbangan intra dan ekstra atau akademik dan organisasi yang sangat dibutuhkan
dalam membangun Bangsa Indonesia kedepan. Oleh karena itu masih tergolong sulit
menemukan mahasiswa tipikal seperti ini. Seorang mahasiswa yang terus-menerus
belajar, baik dalam meraih prestasi akademik juga dengan belajar membangun
kepekaan sosial lewat aktivitas organisasi baik di dalam dan atau pun luar kampus.

Ada anggapan menyatakan bahwa organisasi itu mengganggu kuliah. Jika


ternyata bisa menyeimbangkan kuliah dan organisasi. Jadi tidak ada alasan bahwa
organisasi mengganggu kuliah. Sebenarnya tidaklah begitu sulit menjadi mahasiswa
aktivis-akademis. Hanya dibutuhkan manajemen waktu yang disiplin dan tahan
banting dalam menghadapi tantangan hidup. Menjadi mahasiswa yang akademik dan
memiliki segudang kegiatan tidak merugikan masa depan kita.

Anda mungkin juga menyukai